ppt reformasi dalam jangkauan 1 2002
IMPLIKASI PADA
• PENDIDIKAN ISLAM UMUMNYA
• MADRASAH KHUSUSNYA
WS-T-01
A.
PETA PERMASALAHAN
DALAM DIMENSI WAKTU
Masa Lalu
Hari Ini
Masa Depan
kontinuitas
diskontinuitas
WS-T-02
ERA SENTRALISASI
MENTERI
KAKANWIL
KA KANDEP
KA KANCAM
MASYARAKAT
WS-T-03
ERA DESENTRALISASI
BUPATI/
WALIKOTA
KEPALA
DINAS
PENDIDIKAN
MASYARAKAT
WS-T-04
PERKIRAAN KESIAPAN DAERAH
DALAM DESENTRALISASI PENDIDIKAN
DIMENSI
TINGKAT KESIAPAN
(1)
(5)
(2)
(3)
(4)
1. Aspirasi Politis
2. Motivasi Psikologis
3. Birokrasi
4. Sumber Alam
5. Biaya/APBD
6. Infrastruktur
7. Sumber Daya Manusia
8. Tenaga Teknis
9. Tenaga Profesional
1. Belum Siap
2. Kurang Siap
3. Kesiapan Sedang
4.
5.
Kesiapan Tinggi
Kesiapan Tinggi sekali
.
.
Penyebaran secara Umum
Kecenderungan Frekwensi Tinggi
WS-T-05
PERALIHAN POLA PENGEMBANGAN
DARI ATAS
KARAKTERISTIK
MENTERI
PENDIDIKAN DAN
BIROKRASI
PUSAT
KEKUASAAN
PUSAT
PEMERINTAHAN
TITIK AWAL
DARI BAWAH
TOKOH- TOKOH
PENDIDIKAN DI
MASYARAKAT
BASIS
MASYARAKAT
SIFAT
PENGEMBANGAN
PEMERINTAH PUSAT
KEPENTINGAN
UTAMA
MASYARAKAT DI
DAERAH
INSTRUKSI/
INTERVENSI
MODUS
PERENCANAAN
MUSYAWARAH/
DIALOG
UNIT PERENCANA
PERUMUS
DEWAN/ BADAN
PENDIDIKAN
PEMERINTAH
PUSAT/BAPPENAS
BIAYA &
INFRASTRUKTUR
PERBAIKAN
APARAT
PEMERINTAH
PELAKSANA
PEMERINTAH
DAERAH & BAPEDA
MASYARAKAT
WS-T-06
KETERKAITAN KONSEP DASAR PENDIDIKAN
1
FALSAFAH
2
VISI
9
EVALUASI
8
PROSES
3
MISI
PENDIDIKAN
7
KURIKULUM
4
TUJUAN
6
PROGRAM
5
STRATEGI
WS-T-07
ANATOMI MAKRO
Dampak dari•
•
•
•
Kondisi Sosial Politik
Kondisi Ekonomi
Kondisi Budaya
Lain-lain
SEBAGAI
DASAR
NORMATI
F
SEBAGAI
AKIBAT
PENDIDIKAN
SEBAGAI
SEBAB
SEBAGAI
PROSES
TEKNIS
•
Dampak pada
•
•
•
Terjadinya Perubahan
Tercapainya Tujuan
Meningkatnya Kualita
Lain-lain
WS-T-08
ANATOMI MESO
Kelompok I
FALSAFAH
PENDIDIKAN
VISI
MISI
Kelompok II
TUJUAN
STRATEGI
PROGRAM
Kelompok III
KURIKULUM
PROSES
EVALUASI
WS-T-09
ANATOMI MIKRO
WS-T-10
B. KARAKTERISTIK REFORMASI
1. MENDASAR
untuk keutuhan sistemik
2. BERLANJUT
Untuk menumbuhkan sustainabilitas
3. BERKUALITAS
Untuk menjadikannya akuntabel
WS-T-11
REFORMASI PARADIGMATIS
KONVENSIONAL
REFORMATIF
FALSAFAH
• Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
• Mewariskan Masa Lalu
• Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
• Membangun Masa Depan
VISI & MISI
• Mengutamakan Perbaikan
• Mengutamakan Konformitas
• Mengutamakan Pengembangan
• Mengutamakan Kreativitas
TUJUAN
• SDM Siap Pakai
• Stabilitas
• Memanusiakan, Membudayakan,
Mengindonesiakan
• Dinamika
WS-T-12
REFORMASI PARADIGMATIS
(lanjutan)
REFORMATIF
KONVENSIONAL
STRATEGI DAN PENGELOLAAN
• Pengelolaan Terpusat
• Melestarikan Nilai Lama
• Pengelolaan Terdesentralisasi
• Merintis Nilai Baru
PROGRAM DAN KURIKULUM
• Program Seragam dan Uniform
• Terkendali Birokratis
• Program Beragam dan Kontekstual
• Berdimensi Lokal, Nasional, Global
PROSES
• Penanganan Otoritarian
• Intervensi Formal,Eksternal
• Penanganan Demokratis
• Intervensi Internal
EVALUASI
• Standar Baku dan Tertutup
• Untuk Kepentingan Seleksi
• Standar Berkembang & Terbuka
• Untuk Keperluan Hidup
WS-T-13
REFORMASI DARI DALAM
1. Perubahan Sikap
2. Perubahan Paradigma
3. Perubahan Kompetensi
4. Perubahan Komitmen
5. Perubahan Pengelolaan
WS-T-14
KUALITAS SEBAGAI PRODUK
ASPIRASI
KUALITAS
1
2
3
KINERJA
ASPIRASI
KINERJA
KUALITAS
1 dan 3
2
= Nilai Normatif sebagai standar ideal
= Tingkat usaha dalam mewujudkan aspirasi
= Hasil konvergensi antara aspirasi dengan kinerja
= Aspirasi dan Kinerja tidak seimbang
= Aspirasi dan Kinerja seimbang
WS-T-15
KINERJA
PROFESIONAL
+
KOMPONEN UTAMA KUALITAS
ASPIRASI KEPENDIDIKAN
+
A–
A+
K+
K+
Hasil
Hasil
Kualitas
Kualitas
Konstan atau
Akan Naik
Menurun
A–
K–
Hasil
Kualitas
Pasti Rendah dan
Menurun
A+
K–
Hasil
Kualitas
Konstan atau
Menurun
A = Aspirasi Kependidikan, seperti tercermin dari
falsafah, visi, misi dan tujuan pendidikan
K = Kinerja Profesional, seperti terwujud dalam
pelaksanaan strategi, aktualisasi program, dan
pengelolaan proses.
WS-T-16
DETERMINAN KUALITAS (I)
Dorongan
Reaktif
Keinginan
Pribadi/
Intuitif
Keharusan
Sosial
Rujukan
Sejarah
Cita-cita
Visioner
Pandangan
Filosofis
Konsekuensi
Ideologis
Standar Kualitas
Situasi/
Kondisi
Obyektif
Dampak
Konvensi
Komitmen
Politis
Aspirasi
Komite
Sekolah
Konsep
Ilmiah
WS-T-17
DETERMINAN KUALITAS (II)
Lembaga
Keagamaan
Dunia Luar
(global)
Peserta Didik
Lembaga
Budaya
Lembaga
Sosial Politik
Orangtua
KUALITAS
PENDIDIKAN
Dunia
Usaha/
Industri
Tenaga
Kependidikan
Eksponen
Masyarakat
PemerinTah Pusat
(Nasional)
Pemerintah
Regional
Lembaga
Profesional
Dunia ilmu
dan teknologi
WS-T-18
KUALITAS SEBAGAI KONDISI NEGATIF
Penurunan kualitas
disebabkan terutama oleh
Penurunan Kualitas
Berdampak a.l pada
1.
2.
3.
4.
5.
Berkurangnya kepedulian
Menurunnya kebutuhan
Melemahnya dukungan
Merosotnya nilai
Rusaknya citra pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Visi yang tidak jelas
Manajemen yang tidak profesional
Program yang tidak relevan
Dukungan yang tidak kuat
Strategi yang tidak tepat
Implementasi yang tidak efektif
Kualitas yang menurun
Cenderung Menghasilkan
kualitas yang Semakin
Menurun
WS-T-19
KUALITAS SEBAGAI KONDISI POSITIF
Peningkatan Kualitas
Berdampak a.l pada
1.Meningkatnya minat
2.Menguatnya dukungan
3.Meningkatnya kebutuhan
4.Menguatnya nilai
5.Membaiknya citra pendidikan
Peningkatan kualitas
disebabkan terutama oleh
1.Visi yang jelas
2.Manajemen yang profesional
3.Program kontekstual
4.Dukungan mencukupi
5.Strategi yang tepat
6.Implementasi yang cukup
Kualitas yang meningkat
berpotensi menghasilkan
kualitas yang semakin
Tinggi
WS-T-20
MERENCANAKAN KUALITAS
FASE
TUJUAN
Fase I
Penyusunan
Rencana
Mengidentifikasi
masalah dan
alternatif
pemecahan
peningkatan
kualitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fase II
Penyusunan
Program
Menyiapkan
rangkaian
program
strategis
1. Menentukan aktivitas
2. Mengadakan unsur
pelaksanaan
3. Mengadakan potensi
pendukung
4. Menetapkan program
pelaksanaan
5. Melaksanakan program
pelaksanaan
Dokumen
Program
Pelaksanaan
Rencana
Peningkatan
Kualitas
Fase III
Penyusunan
Pemantauan
Menyiapkan
aktivitas dan
Kriteria
Pemantauan
dalam rangka
penilaian
1. Menetapkan program
pemantauan
2. Melaksanakan aktivitas
pemantauan
3. Menganalisa hasil
pemantauan
4. Menilai dan menyimpulkan
5. Menetapkan tindak lanjut
Dokumen
Program
Pemantauan/
Penilaian
Pelaksanaan
Rencana
Peningkatan
Kualitas
LANGKAH
Menjabarkan visi- misi
Mengidentifikasi tujuan
Menganalisa situasi
Menentukan strategi
Mengidentifikasi sasaran
Menentukan ukuran
keberhasilan
HASIL
Dokumen
Rencana Kerja
Peningkatan
Kualitas
MERAMALKAN KEBERHASILAN
Titik Akhir
TAHAP RINTISAN
TAHAP KRITIS
TAHAP KONSOLIDASI
A
B
C
D
Titik Awal
A = Multimodal
B = Merata
Prose
s
C = Menaik
D = Menurun
WS-T-22
C. MENETAPKAN STRATEGI
SECARA
KONVENSIONAL
SECARA INOVATIF
MEMILIH
ALTERNATIF YANG
SUDAH ADA
MENCIPTAKAN
ALTERNATIF
YANG BARU
Dengan/tanpa
Penyesuaian
BERSIFAT
KOMPROMISTIS
Dengan/tanpa
Unsur Lama
BERSIFAT
INOVATIF
WS-T-23
TITIK INTERVENSI STRATEGI
BASIS
SIFAT
1. Keluarga
Normatif
2. Lembaga
Pendidikan
Eksploratif
3. Masyarakat
Aplikatif
TUJUAN
Menanamkan nilai-nilai
dasar untuk kehidupan
manusia yang
berbudaya
Memantapkan nilai
dasar dan
mengembangkan
potensi anak didik
mengarungi kehidupan
secara luas
Menerapkan potensi
dan mengembangkan
nilai kehidupan untuk
dunia dan akhirat
WS-T-24
BASIS STRATEGIS PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Berbasis
KELUARGA
Tujuan Utama
Utama
Tujuan
Menanamkan
nilai-nilai dasar untuk
fitrah kehidupan
manusia yang berbudaya
Sifat Utama
NORMATIF
NORMATIF
Berbasis
SEKOLAH
Tujuan Utama
Utama
Tujuan
Memantapkan nilai dasar
dan dalam rangka
mengembangkan potensi
anak memasuki
kehidupan dalam arti
yang luas
Sifat Utama
EKSPLORATIF
EKSPLORATIF
Berbasis
MASYARAKAT
Tujuan Utama
Utama
Tujuan
Menerapkan potensi
dan
mengembangkan
nilai kehidupan
berbudaya untuk
dunia dan akhirat
Sifat Utama
APLIKATIF
APLIKATIF
MANUSIA
MANUSIA TERDIDIK
TERDIDIK
WS-T-25
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
NORMATIF
EKSPLORATIF
PROSES PENGEMBANGAN
POTENSI DASAR KEHIDUPAN
APLIKATIF
PROSES
PENERAPAN
&
PEMANTAPA
N HASIL
PENDIDIKAN
PROSES PENANAMAN NILAI DASAR
KEHIDUPAN
KELUARGA
LEMBAGA
MASYARAKAT
WS-T-26
PENDIDIKAN BERBASIS KELUARGA
NILAI DASAR LAINNYA
NILAI RELIGIUS
PENDIDIKAN BERKELUARGA
WS-T-27
PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH
KOMPETENSI DASAR DAN NILAINILAI PENGETAHUAN SEBAGAI
POTENSI HIDUP
Keluarga
Masyaraka
(EKSPLORATIF)
NILAI DASAR LAINNYA
NILAI RELIGIUS
Tingkat
Dasar
Tingkat
Menengah
Tingkat
Menengah
Tingkat
Tinggi
WS-T-28
PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT
PENDIDIKAN LANJUTAN
PENDIDIKAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN USIA DEWASA
Sekolah
Keluarga
(APLIKATIF)
NILAI DASAR (RELIGIUS DLL)
PENGEMBANGAN EKOSISTEM PENDIDIKAN
WS-T-29
ALTERNATIF INTERVENSI
1. SEKOLAH
2. EKOSISTEM
SEKOLAH
WS-T-30
POLA PENGELOLAAN PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI
TINGKAT MIKRO
TINGKAT MAKRO
PRINSIP
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
Falsafah
FalsafahPendidikan
Pendidikan
Visi
VisiMasa
MasaDepan
Depan
Landasan
LandasanKebijakan
Kebijakan
Perundang-Undangan
Perundang-Undangan
Sistem
SistemNasional
Nasional
1.
1. Jaringan
Jaringan
Kelembagaan
Kelembagaan
2.
2. Keberagaman
Keberagaman
Konteks
Konteks
3.
3. Ekosistem
EkosistemSosial
Sosial
4.
4. Pengelolaan
PengelolaanTerpadu
Terpadu
5.
5. Pemantauan
PemantauanTerbuka
Terbuka
6.
6. Akuntabilitas
Akuntabilitas
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
Kualitas
KualitasMenyeluruh
Menyeluruh
Strategi
StrategiKeberhasilan
Keberhasilan
Substansi
SubstansiProgram
Program
Profesionalisme
Profesionalisme
Ketenagaan
Ketenagaan
5.
5. Sarana
Saranadan
dan
Prasarana
Prasarana
6.
6. Sustainabilitas
Sustainabilitas
1.
1. Implikasi
ImplikasiOperasional
Operasional
2.
2. Metodologi
Metodologi
Pemberdayaan
Pemberdayaan
3.
3. Penilaian
PenilaianSistemik
Sistemik
4.
4. Pengembangan
Pengembangan
Berkesinambungan
Berkesinambungan
5.
5. Rintisan
RintisanInovatif
Inovatif
WS-T-31
TEORI KUALITAS PEMBELAJARAN
FOKUS
1.
2.
3.
4.
Output
Input
Proses
Input&
Proses
ASUMSI
I &P tidak penting
Kalau I baik, O pasti
baik
Kalau P baik, O pasti
baik
P esensial & I
mendukung
maka O akan baik
HASIL
Tidak terjamin
Tidak semestinya
Tidak selalu
Umumnya
mantap dan
optimal
WS-T-32
TITIK INTERVENSI SEKOLAH
Mengapa Sekolah
Gagal ?
Karena:
DIKELOLA DARI LUAR
Sifatnya:
1. dengan aturan
baku,
2. dengan program
seragam,
3. tanpa melibatkan
pihak yang
berkepentingan
4. tanpa harus
akuntabel
pada
Hasilnya:
masyarakat
Sekolah
MASA LALU
Bagaimana Sekolah Berhasil ?
Karena:
DIKELOLA DARI DALAM
Sifatnya:
1. dengan konsensus
luwes
2. dengan program
kontekstual
3. melibatkan penuh
pihak yang
berkepentingan
4. harus akuntabel pada
Hasilnya:
masyarakat
Sekolah
MASA DEPAN
WS-T-33
WS-T-34
• PENDIDIKAN ISLAM UMUMNYA
• MADRASAH KHUSUSNYA
WS-T-01
A.
PETA PERMASALAHAN
DALAM DIMENSI WAKTU
Masa Lalu
Hari Ini
Masa Depan
kontinuitas
diskontinuitas
WS-T-02
ERA SENTRALISASI
MENTERI
KAKANWIL
KA KANDEP
KA KANCAM
MASYARAKAT
WS-T-03
ERA DESENTRALISASI
BUPATI/
WALIKOTA
KEPALA
DINAS
PENDIDIKAN
MASYARAKAT
WS-T-04
PERKIRAAN KESIAPAN DAERAH
DALAM DESENTRALISASI PENDIDIKAN
DIMENSI
TINGKAT KESIAPAN
(1)
(5)
(2)
(3)
(4)
1. Aspirasi Politis
2. Motivasi Psikologis
3. Birokrasi
4. Sumber Alam
5. Biaya/APBD
6. Infrastruktur
7. Sumber Daya Manusia
8. Tenaga Teknis
9. Tenaga Profesional
1. Belum Siap
2. Kurang Siap
3. Kesiapan Sedang
4.
5.
Kesiapan Tinggi
Kesiapan Tinggi sekali
.
.
Penyebaran secara Umum
Kecenderungan Frekwensi Tinggi
WS-T-05
PERALIHAN POLA PENGEMBANGAN
DARI ATAS
KARAKTERISTIK
MENTERI
PENDIDIKAN DAN
BIROKRASI
PUSAT
KEKUASAAN
PUSAT
PEMERINTAHAN
TITIK AWAL
DARI BAWAH
TOKOH- TOKOH
PENDIDIKAN DI
MASYARAKAT
BASIS
MASYARAKAT
SIFAT
PENGEMBANGAN
PEMERINTAH PUSAT
KEPENTINGAN
UTAMA
MASYARAKAT DI
DAERAH
INSTRUKSI/
INTERVENSI
MODUS
PERENCANAAN
MUSYAWARAH/
DIALOG
UNIT PERENCANA
PERUMUS
DEWAN/ BADAN
PENDIDIKAN
PEMERINTAH
PUSAT/BAPPENAS
BIAYA &
INFRASTRUKTUR
PERBAIKAN
APARAT
PEMERINTAH
PELAKSANA
PEMERINTAH
DAERAH & BAPEDA
MASYARAKAT
WS-T-06
KETERKAITAN KONSEP DASAR PENDIDIKAN
1
FALSAFAH
2
VISI
9
EVALUASI
8
PROSES
3
MISI
PENDIDIKAN
7
KURIKULUM
4
TUJUAN
6
PROGRAM
5
STRATEGI
WS-T-07
ANATOMI MAKRO
Dampak dari•
•
•
•
Kondisi Sosial Politik
Kondisi Ekonomi
Kondisi Budaya
Lain-lain
SEBAGAI
DASAR
NORMATI
F
SEBAGAI
AKIBAT
PENDIDIKAN
SEBAGAI
SEBAB
SEBAGAI
PROSES
TEKNIS
•
Dampak pada
•
•
•
Terjadinya Perubahan
Tercapainya Tujuan
Meningkatnya Kualita
Lain-lain
WS-T-08
ANATOMI MESO
Kelompok I
FALSAFAH
PENDIDIKAN
VISI
MISI
Kelompok II
TUJUAN
STRATEGI
PROGRAM
Kelompok III
KURIKULUM
PROSES
EVALUASI
WS-T-09
ANATOMI MIKRO
WS-T-10
B. KARAKTERISTIK REFORMASI
1. MENDASAR
untuk keutuhan sistemik
2. BERLANJUT
Untuk menumbuhkan sustainabilitas
3. BERKUALITAS
Untuk menjadikannya akuntabel
WS-T-11
REFORMASI PARADIGMATIS
KONVENSIONAL
REFORMATIF
FALSAFAH
• Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
• Mewariskan Masa Lalu
• Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
• Membangun Masa Depan
VISI & MISI
• Mengutamakan Perbaikan
• Mengutamakan Konformitas
• Mengutamakan Pengembangan
• Mengutamakan Kreativitas
TUJUAN
• SDM Siap Pakai
• Stabilitas
• Memanusiakan, Membudayakan,
Mengindonesiakan
• Dinamika
WS-T-12
REFORMASI PARADIGMATIS
(lanjutan)
REFORMATIF
KONVENSIONAL
STRATEGI DAN PENGELOLAAN
• Pengelolaan Terpusat
• Melestarikan Nilai Lama
• Pengelolaan Terdesentralisasi
• Merintis Nilai Baru
PROGRAM DAN KURIKULUM
• Program Seragam dan Uniform
• Terkendali Birokratis
• Program Beragam dan Kontekstual
• Berdimensi Lokal, Nasional, Global
PROSES
• Penanganan Otoritarian
• Intervensi Formal,Eksternal
• Penanganan Demokratis
• Intervensi Internal
EVALUASI
• Standar Baku dan Tertutup
• Untuk Kepentingan Seleksi
• Standar Berkembang & Terbuka
• Untuk Keperluan Hidup
WS-T-13
REFORMASI DARI DALAM
1. Perubahan Sikap
2. Perubahan Paradigma
3. Perubahan Kompetensi
4. Perubahan Komitmen
5. Perubahan Pengelolaan
WS-T-14
KUALITAS SEBAGAI PRODUK
ASPIRASI
KUALITAS
1
2
3
KINERJA
ASPIRASI
KINERJA
KUALITAS
1 dan 3
2
= Nilai Normatif sebagai standar ideal
= Tingkat usaha dalam mewujudkan aspirasi
= Hasil konvergensi antara aspirasi dengan kinerja
= Aspirasi dan Kinerja tidak seimbang
= Aspirasi dan Kinerja seimbang
WS-T-15
KINERJA
PROFESIONAL
+
KOMPONEN UTAMA KUALITAS
ASPIRASI KEPENDIDIKAN
+
A–
A+
K+
K+
Hasil
Hasil
Kualitas
Kualitas
Konstan atau
Akan Naik
Menurun
A–
K–
Hasil
Kualitas
Pasti Rendah dan
Menurun
A+
K–
Hasil
Kualitas
Konstan atau
Menurun
A = Aspirasi Kependidikan, seperti tercermin dari
falsafah, visi, misi dan tujuan pendidikan
K = Kinerja Profesional, seperti terwujud dalam
pelaksanaan strategi, aktualisasi program, dan
pengelolaan proses.
WS-T-16
DETERMINAN KUALITAS (I)
Dorongan
Reaktif
Keinginan
Pribadi/
Intuitif
Keharusan
Sosial
Rujukan
Sejarah
Cita-cita
Visioner
Pandangan
Filosofis
Konsekuensi
Ideologis
Standar Kualitas
Situasi/
Kondisi
Obyektif
Dampak
Konvensi
Komitmen
Politis
Aspirasi
Komite
Sekolah
Konsep
Ilmiah
WS-T-17
DETERMINAN KUALITAS (II)
Lembaga
Keagamaan
Dunia Luar
(global)
Peserta Didik
Lembaga
Budaya
Lembaga
Sosial Politik
Orangtua
KUALITAS
PENDIDIKAN
Dunia
Usaha/
Industri
Tenaga
Kependidikan
Eksponen
Masyarakat
PemerinTah Pusat
(Nasional)
Pemerintah
Regional
Lembaga
Profesional
Dunia ilmu
dan teknologi
WS-T-18
KUALITAS SEBAGAI KONDISI NEGATIF
Penurunan kualitas
disebabkan terutama oleh
Penurunan Kualitas
Berdampak a.l pada
1.
2.
3.
4.
5.
Berkurangnya kepedulian
Menurunnya kebutuhan
Melemahnya dukungan
Merosotnya nilai
Rusaknya citra pendidikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Visi yang tidak jelas
Manajemen yang tidak profesional
Program yang tidak relevan
Dukungan yang tidak kuat
Strategi yang tidak tepat
Implementasi yang tidak efektif
Kualitas yang menurun
Cenderung Menghasilkan
kualitas yang Semakin
Menurun
WS-T-19
KUALITAS SEBAGAI KONDISI POSITIF
Peningkatan Kualitas
Berdampak a.l pada
1.Meningkatnya minat
2.Menguatnya dukungan
3.Meningkatnya kebutuhan
4.Menguatnya nilai
5.Membaiknya citra pendidikan
Peningkatan kualitas
disebabkan terutama oleh
1.Visi yang jelas
2.Manajemen yang profesional
3.Program kontekstual
4.Dukungan mencukupi
5.Strategi yang tepat
6.Implementasi yang cukup
Kualitas yang meningkat
berpotensi menghasilkan
kualitas yang semakin
Tinggi
WS-T-20
MERENCANAKAN KUALITAS
FASE
TUJUAN
Fase I
Penyusunan
Rencana
Mengidentifikasi
masalah dan
alternatif
pemecahan
peningkatan
kualitas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Fase II
Penyusunan
Program
Menyiapkan
rangkaian
program
strategis
1. Menentukan aktivitas
2. Mengadakan unsur
pelaksanaan
3. Mengadakan potensi
pendukung
4. Menetapkan program
pelaksanaan
5. Melaksanakan program
pelaksanaan
Dokumen
Program
Pelaksanaan
Rencana
Peningkatan
Kualitas
Fase III
Penyusunan
Pemantauan
Menyiapkan
aktivitas dan
Kriteria
Pemantauan
dalam rangka
penilaian
1. Menetapkan program
pemantauan
2. Melaksanakan aktivitas
pemantauan
3. Menganalisa hasil
pemantauan
4. Menilai dan menyimpulkan
5. Menetapkan tindak lanjut
Dokumen
Program
Pemantauan/
Penilaian
Pelaksanaan
Rencana
Peningkatan
Kualitas
LANGKAH
Menjabarkan visi- misi
Mengidentifikasi tujuan
Menganalisa situasi
Menentukan strategi
Mengidentifikasi sasaran
Menentukan ukuran
keberhasilan
HASIL
Dokumen
Rencana Kerja
Peningkatan
Kualitas
MERAMALKAN KEBERHASILAN
Titik Akhir
TAHAP RINTISAN
TAHAP KRITIS
TAHAP KONSOLIDASI
A
B
C
D
Titik Awal
A = Multimodal
B = Merata
Prose
s
C = Menaik
D = Menurun
WS-T-22
C. MENETAPKAN STRATEGI
SECARA
KONVENSIONAL
SECARA INOVATIF
MEMILIH
ALTERNATIF YANG
SUDAH ADA
MENCIPTAKAN
ALTERNATIF
YANG BARU
Dengan/tanpa
Penyesuaian
BERSIFAT
KOMPROMISTIS
Dengan/tanpa
Unsur Lama
BERSIFAT
INOVATIF
WS-T-23
TITIK INTERVENSI STRATEGI
BASIS
SIFAT
1. Keluarga
Normatif
2. Lembaga
Pendidikan
Eksploratif
3. Masyarakat
Aplikatif
TUJUAN
Menanamkan nilai-nilai
dasar untuk kehidupan
manusia yang
berbudaya
Memantapkan nilai
dasar dan
mengembangkan
potensi anak didik
mengarungi kehidupan
secara luas
Menerapkan potensi
dan mengembangkan
nilai kehidupan untuk
dunia dan akhirat
WS-T-24
BASIS STRATEGIS PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Berbasis
KELUARGA
Tujuan Utama
Utama
Tujuan
Menanamkan
nilai-nilai dasar untuk
fitrah kehidupan
manusia yang berbudaya
Sifat Utama
NORMATIF
NORMATIF
Berbasis
SEKOLAH
Tujuan Utama
Utama
Tujuan
Memantapkan nilai dasar
dan dalam rangka
mengembangkan potensi
anak memasuki
kehidupan dalam arti
yang luas
Sifat Utama
EKSPLORATIF
EKSPLORATIF
Berbasis
MASYARAKAT
Tujuan Utama
Utama
Tujuan
Menerapkan potensi
dan
mengembangkan
nilai kehidupan
berbudaya untuk
dunia dan akhirat
Sifat Utama
APLIKATIF
APLIKATIF
MANUSIA
MANUSIA TERDIDIK
TERDIDIK
WS-T-25
PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
NORMATIF
EKSPLORATIF
PROSES PENGEMBANGAN
POTENSI DASAR KEHIDUPAN
APLIKATIF
PROSES
PENERAPAN
&
PEMANTAPA
N HASIL
PENDIDIKAN
PROSES PENANAMAN NILAI DASAR
KEHIDUPAN
KELUARGA
LEMBAGA
MASYARAKAT
WS-T-26
PENDIDIKAN BERBASIS KELUARGA
NILAI DASAR LAINNYA
NILAI RELIGIUS
PENDIDIKAN BERKELUARGA
WS-T-27
PENDIDIKAN BERBASIS SEKOLAH
KOMPETENSI DASAR DAN NILAINILAI PENGETAHUAN SEBAGAI
POTENSI HIDUP
Keluarga
Masyaraka
(EKSPLORATIF)
NILAI DASAR LAINNYA
NILAI RELIGIUS
Tingkat
Dasar
Tingkat
Menengah
Tingkat
Menengah
Tingkat
Tinggi
WS-T-28
PENDIDIKAN BERBASIS MASYARAKAT
PENDIDIKAN LANJUTAN
PENDIDIKAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN USIA DEWASA
Sekolah
Keluarga
(APLIKATIF)
NILAI DASAR (RELIGIUS DLL)
PENGEMBANGAN EKOSISTEM PENDIDIKAN
WS-T-29
ALTERNATIF INTERVENSI
1. SEKOLAH
2. EKOSISTEM
SEKOLAH
WS-T-30
POLA PENGELOLAAN PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI
TINGKAT MIKRO
TINGKAT MAKRO
PRINSIP
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
Falsafah
FalsafahPendidikan
Pendidikan
Visi
VisiMasa
MasaDepan
Depan
Landasan
LandasanKebijakan
Kebijakan
Perundang-Undangan
Perundang-Undangan
Sistem
SistemNasional
Nasional
1.
1. Jaringan
Jaringan
Kelembagaan
Kelembagaan
2.
2. Keberagaman
Keberagaman
Konteks
Konteks
3.
3. Ekosistem
EkosistemSosial
Sosial
4.
4. Pengelolaan
PengelolaanTerpadu
Terpadu
5.
5. Pemantauan
PemantauanTerbuka
Terbuka
6.
6. Akuntabilitas
Akuntabilitas
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
Kualitas
KualitasMenyeluruh
Menyeluruh
Strategi
StrategiKeberhasilan
Keberhasilan
Substansi
SubstansiProgram
Program
Profesionalisme
Profesionalisme
Ketenagaan
Ketenagaan
5.
5. Sarana
Saranadan
dan
Prasarana
Prasarana
6.
6. Sustainabilitas
Sustainabilitas
1.
1. Implikasi
ImplikasiOperasional
Operasional
2.
2. Metodologi
Metodologi
Pemberdayaan
Pemberdayaan
3.
3. Penilaian
PenilaianSistemik
Sistemik
4.
4. Pengembangan
Pengembangan
Berkesinambungan
Berkesinambungan
5.
5. Rintisan
RintisanInovatif
Inovatif
WS-T-31
TEORI KUALITAS PEMBELAJARAN
FOKUS
1.
2.
3.
4.
Output
Input
Proses
Input&
Proses
ASUMSI
I &P tidak penting
Kalau I baik, O pasti
baik
Kalau P baik, O pasti
baik
P esensial & I
mendukung
maka O akan baik
HASIL
Tidak terjamin
Tidak semestinya
Tidak selalu
Umumnya
mantap dan
optimal
WS-T-32
TITIK INTERVENSI SEKOLAH
Mengapa Sekolah
Gagal ?
Karena:
DIKELOLA DARI LUAR
Sifatnya:
1. dengan aturan
baku,
2. dengan program
seragam,
3. tanpa melibatkan
pihak yang
berkepentingan
4. tanpa harus
akuntabel
pada
Hasilnya:
masyarakat
Sekolah
MASA LALU
Bagaimana Sekolah Berhasil ?
Karena:
DIKELOLA DARI DALAM
Sifatnya:
1. dengan konsensus
luwes
2. dengan program
kontekstual
3. melibatkan penuh
pihak yang
berkepentingan
4. harus akuntabel pada
Hasilnya:
masyarakat
Sekolah
MASA DEPAN
WS-T-33
WS-T-34