| zerosugar

Unda ng Unda ng N o. 6 Ta hun 1 9 9 4
Te nt a ng : Pe nge sa ha n Unit e d N a t ions Fr a m e w or k
Conv e nt ion On Clim a t e Cha nge ( Konv e nsi Ke r a ngk a
Ke r j a Pe r se r ik a t a n Ba ngsa Ba ngsa M e nge na i
Pe r uba ha n I k lim )
Oleh
Nom or
Tanggal
Sum ber

:
:
:
:

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
6 TAHUN 1994 ( 6/ 1994)
1 AGUSTUS 1994 ( JAKARTA)
LN 1994/ 42; TLN NO. 3557

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A,

Menim bang:
a.

bahw a perubahan iklim bum i yang diakibat kan oleh peningkat an
konsent r asi gas r um ah kaca di at m osfer akan m em ber ikan pengar uh
m er ugikan pada lingkungan hidup dan kehidupan m anusia;

b.

bahw a dalam rangka upaya m encegah m eningkat nya konsent rasi gas
r um ah kaca di at m osfer , Konfer ensi Tingkat Tinggi Bum i di Rio de
Janeiro, Brazil, pada t anggal 3 sam pai dengan 14 Juni 1992 t elah
m enghasilkan kom it m en int er nasional dengan dit andat anganinya
Unit ed Nat ions Fr am ew or k Convent ion on Clim at e Change oleh
sej um lah besar negar a di dunia, t er m asuk I ndonesia;

c.


bahw a dalam upaya m encegah berlanj ut nya perubahan iklim yang
m erugikan lingkungan hidup dan kehidupan m anusia, m asyarakat
int er nasional m elalui Per ser ikat an Bangsa- Bangsa t elah m enyet uj ui
unt uk m engupayakan pengurangan em isi gas rum ah kaca yang
dipr oyeksikan pada t ahun 1990;

d.

bahw a I ndonesia m em punyai peranan st rat egis dalam st rukt ur iklim
geografi dunia karena sebagai negara t ropis ekuat or yang m em punyai
hut an t ropis basah t erbesar di dunia dan negara kepulauan yang
m em iliki laut t er luas di dunia m em punyai fungsi sebagai penyer ap gas
rum ah kaca yang besar;

e.

bahw a kom it m en negara- negara m aj u unt uk m enyediakan bant uan
dana dan alih t eknologi kepada negar a- negara berkem bang yang
m erupakan t anggung j awab negara- negara m aj u, sebagaim ana diat ur
dalam Unit ed Nat ions Fr am ew or k Convent ion on Clim at e Change, per lu

dit anggapi secar a posit if oleh Pem er int ah I ndonesia;

f.

bahw a I ndonesia per lu ikut akt if m engam bil bagian ber sam a- sam a
dengan anggot a m asyarakat int ernasional lainnya dalam upaya
m encegah m eningkat nya konsent rasi gas rum ah kaca di at m osfer,
kar ena it u Pem er int ah t elah m enandat angani Unit ed Nat ions
Fr am ew or k Convent ion on Clim at e Change di Rio de Janeir o, Br azil,
pada t anggal 5 Juni 1992;

g.

bahw a berdasarkan pert im bangan t ersebut di at as Pem erint ah
I ndonesia m em andang per lu unt uk m engesahkan Unit ed Nat ions
Fr am ew or k Convent ion on Clim at e Change t er sebut dengan Undangundang.

Mengingat :
Pasal 5 ayat ( 1) , Pasal 11, dan Pasal 20 ayat ( 1) Undang- undang Dasar
1945;


Dengan Per set uj uan
DEWAN PERWAKI LAN RAKYAT REPUBLI K I NDONESI A

MEMUTUSKAN :
Menet apkan:
UNDANG- UNDANG TENTANG PENGESAHAN UNI TED NATI ONS FRAMEWORK
CONVENTI ON ON CLI MATE CHANGE ( KONVENSI KERANGKA KERJA
PERSERI KATAN BANGSA- BANGSA MENGENAI PERUBAHAN I KLI M) .

Pasal

1

Mengesahkan Unit ed Nat ions Fr am ew or k Convent ion on Clim at e Change
( Konvensi Ker angka Ker j a Per ser ikat an Bangsa- Bangsa m engenai Perubahan
I klim ) yang salinan naskah aslinya dalam bahasa I ngger is dan
t erj em ahannya dalam bahasa I ndonesia sebagaim ana t erlam pir yang
m erupakan bagian t ak t erpisahkan dari Undang- undang ini.


Pasal 2
Undang- undang ini m ulai berlaku pada t anggal diundangkan.

Agar set iap or ang m enget ahuinya, m em er int ah- kan pengundangan Undangundang ini dengan penem pat annya dalam Lem baran Negara Republik
I ndonesia.

Disahkan di Jakar t a
pada t anggal 1 Agust us 1994
PRESI DEN REPUBLI K I NDONESI A
t t d.
SOEHARTO

Diundangkan di Jakar t a
pada t anggal 1 Agust us 1994
MENTERI NEGARA SEKRETARI S NEGARA
REPUBLI K I NDONESI A,
t t d.
MOERDI ONO

PENJELASAN ATAS UNDANG- UNDANG REPUBLI K I NDONESI A

NOMOR 6 TAHUN 1994
TENTANG PENGESAHAN UNI TED NATI ONS
FRAMEWORK CONVENTI ON ON CLI MATE CHANGE ( KONVENSI KERANGKA
KERJA PERSERI KATAN BANGSA- BANGSA MENGENAI PERUBAHAN I KLI M)

I.

UMUM

Pem bukaan Undang- Undang Dasar 1945 ant ara lain m enegaskan agar
Pem er int ah Negar a Republik I ndonesia m elindungi segenap bangsa I ndonesia
dan t um pah darah I ndonesia dan unt uk m em aj ukan kesej aht eraan um um ,
m encer daskan kehidupan bangsa, dan ikut m elaksanakan ket er t iban dunia
yang berdasarkan kem erdekaan, perdam aian abadi, dan keadilan sosial.

Selain it u, Pasal 33 ayat ( 3) Undang- Undang Dasar 1945 m enyebut kan
bahw a "Bum i dan air, dan kekayaan alam yang t erkandung di dalam nya
dikuasai oleh Negar a dan diper gunakan unt uk sebesar - besar kem akm uran
rakyat ". Pasal t ersebut m engandung esensi am anat yang m endasar bagi
pelaksanaan pem bangunan nasional I ndonesia. Dalam pem bangunan

berkelanj ut an yang berw aw asan lingkungan, m anusia dapat berperan dalam
m engendalikan sist em iklim m elalui pengelolaan sum ber daya alam . Unt uk
it u per lu dikem bangkan pola int er aksi t im bal balik ant ar a at m osfer , bum i dan
air yang dapat m em bent uk sist em iklim t er sebut . Pengelolaan iklim t er us
dikem bangkan guna m enunj ang pem bangunan di berbagai sekt or, sepert i
pert anian dan kehut anan.
Ket et apan Mej elis Per m usyaw ar at an Rakyat Republik I ndonesia Nom or
I I / MPR/ 1993 t ent ang Gar is- Garis Besar Haluan Negara khususnya t ent ang
Lingkungan Hidup dan Hubungan Luar Negeri, ant ara lain m enegaskan
sebagai ber ikut :
a.
Pem bangunan lingkungan hidup yang m erupakan bagian
pent ing dar i ekosist em yang ber fungsi sebagai penyangga
kehidupan selur uh m akhluk hidup dim uka bum i diar ahkan pada
t er w uj udnya kelest ar ian fungsi lingkungan hidup dalam
keseim bangan dan keser asian yang dinam is dengan
per kem bangan kependudukan agar dapat m enj am in
pem bangunan nasional yang berkelanj ut an. Pem bangunan
lingkungan hidup ber t uj uan m eningkat kan m ut u, m em anfaat kan
sum ber daya alam secar a ber kelanj ut an, m er ehabilit asi

ker usakan lingkungan, m engendalikan pencem ar an, dan
m eningkat kan kualit as lingkungan hidup.
b.
Dalam pem bangunan berkelanj ut an yang berw aw asan
lingkungan, dikem bangkan pola t at a r uang yang m enyer asikan
t at a guna lahan, air sert a sum ber daya alam lainnya dalam sat u
kesat uan t at a lingkungan yang harm onis dan dinam is ser t a
dit unj ang oleh pengelolaan per kem bangan kependudukan yang
ser asi. Tat a r uang per lu dikelola ber dasar kan pola t er padu
m elalui pendekat an w ilayah dengan m em per hat ikan sifat
lingkungan alam dan lingkungan sosial. Tat a guna lahan
dikem bangkan dengan m em berikan perhat ian khusus pada
pencegahan penggunaan lahan pert anian produkt if yang dapat
m engganggu keseim bangan ekosist em . Dalam m engem bangkan
t at a guna air per hat ian khusus per lu diber ikan pada penyediaan
air yang cukup dan ber sih ser t a ber kesinam bungan, pencegahan
kem er osot an m ut u dan kelest ar ian air , ser t a penyelam at an
daerah aliran sungai. Set iap perubahan keadaan dan fungsi
lingkungan ber ikut segenap unsur nya per lu t er us dinilai dan
dikendalikan secara seksam a agar pengam anan dan

per lindungannya dapat dilaksanakan set epat m ungkin.
c.
Lingkungan hidup yang rusak at au t erganggu keseim bangannya
per lu dir ehabilit asi agar kem bali ber fungsi sebagai penyangga

d.

e.

A.

kehidupan dan m em ber i m anfaat bagi kesej aht er aan
m asyarakat .
Pem binaan dan penegakan hukum unt uk m engurangi t erj adinya
pencem ar an lingkungan dit ingkat kan. Dalam upaya
pengendalian pencem aran dapat digunakan berbagai perangkat
ekonom i dengan pem anfaat an t eknologi yang sesuai agar
kualit as lingkungan hidup dapat dipert ahankan. Sarana dan
prasarana dalam pengelolaan lim bah t erm asuk lim bah rum ah
t angga, lim bah indust ri, dan lim bah berbahaya sert a beracun

per lu dit ingkat kan agar kualit as lingkungan hidup yang lest ar i
dapat t erj am in keberlanj ut annya.
Ker j asam a r egional dan int er nasional m engenai pem elihar aan
dan per lindungan lingkungan hidup, dan per an ser t a dalam
pengem bangan kebij aksanaan int ernasional sert a kem aj uan
ilm u penget ahuan dan t eknologi t ent ang lingkungan per lu t er us
dit ingkat kan bagi kepent ingan pem bangunan ber kelanj ut an.
Hubungan luar negeri m erupakan kegiat an ant ar bangsa baik
r egional m aupun global m elalui ber bagai for um bilat er al dan
m ult ilat er al yang diabdikan pada kepent ingan nasional, dilandasi
pr insip polit ik luar neger i bebas akt if dan diar ahkan unt uk t ur ut
m ew uj udkan t at anan dunia baru berdasarkan kem erdekaan,
perdam aian abadi, dan keadilan sosial sert a dit uj ukan unt uk
lebih m eningkat kan ker j asam a int er nasional, dengan lebih
m em ant apkan dan m eningkat kan peranan Gerakan Nonblok.

Perat uran Perundang- undangan yang Berlaku di I ndonesia yang
Ber kait an dan Mendukung Konvensi.
I ndonesia t elah m em iliki per at ur an per undang- undangan yang
ber kait an dan m endukung unt uk m er at ifikasi Konvensi dan

pelaksanaannya. Perat uran Perundang- undangan yang berlaku ant ara
lain :
a.
Undang- undang Nom or 5 Tahun 1967 t ent ang Ket ent uanket ent uan Pokok Kehut anan ( Lem baran Negara Tahun 1967
Nom or 8, Tam bahan Lem baran Negara Nom or 2823) ;
b.
Undang- undang Nom or 1 Tahun 1973 t ent ang Landas Kont inen
I ndonesia ( Lem bar an Negar a Tahun 1973 Nom or 1, Tam bahan
Lem baran Negara Nom or 2994) j o. Pengum um an Pem erint ah
Republik I ndonesia t ent ang Landas Kont inen I ndonesia t anggal
17 Febr uar i 1969;
c.
Undang- undang Nom or 4 Tahun 1982 t ent ang Ket ent uanket ent uan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup ( Lem bar an
Negara Tahun 1982 Nom or 12, Tam bahan Lem baran Negara
Nom or 3215) ;
d.
Undang- undang Nom or 5 Tahun 1983 t ent ang Zona Ekonom i
Eksklusif I ndonesia ( Lem bar an Negar a Tahun 1983 Nom or 44,
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3260) ;

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

Undang- undang Nom or 9 Tahun 1985 t ent ang Per ikanan
( Lem baran Negara Tahun 1985 Nom or 46, Tam bahan Lem baran
Negar a Nom or 3299) ;
Undang- undang Nom or 17 Tahun 1985 t ent ang Pengesahan
Unit ed Nat ions Convent ion on t he Law of t he Sea ( Lem bar an
Negara Tahun 1985 Nom or 76, Tam bahan Lem baran Negar a
Nom or 3319) ;
Undang- undang Nom or 5 Tahun 1990 t ent ang Konservasi
Sum ber Daya Alam Hayat i dan Ekosist em nya ( Lem baran Negara
Tahun 1990 Nom or 49, Tam bahan Lem baran Negara Nom or
3419) ;
Undang- undang Nom or 12 Tahun 1992 t ent ang Sist em Budi
Daya Tanam an ( Lem baran Negara Tahun 1992 Nom or 46,
Tam bahan Lem baran Negara Nom or 3478) ;
Undang- undang Nom or 23 Tahun 1992 t ent ang Kesehat an
( Lem baran Negara Tahun 1992 Nom or 100, Tam bahan
Lem baran Negara Nom or 3495) ;
Undang- undang Nom or 24 Tahun 1992 t ent ang Penat aan Ruang
( Lem baran Negara Tahun 1992 Nom or 115, Tam bahan
Lem baran Negara Nom or 3501) ;
Keput usan Pr esiden Nom or 23 Tahun 1992 t ent ang Pengesahan
Vienna Convent ion for t he Pr ot ect ion of t he Ozone Layer , dan
Mont r eal Pr ot ocol on Subst ances t hat Deplet e t he Ozone Layer
as Adj ust ed and Am ended by t he Second Meet ing of t he Par t ies
( Lem baran Negara Tahun 1922 Nom or 50) ;

I ndonesia m er upakan anggot a Or ganisasi Met eor ologi Dunia t elah
m elakukan aksesi Convent ion of t he Wor ld Met eor ological Or ganizat ion
( WMO) pada t anggal 16 Nopem ber 1950.
Ket ent uan- ket ent uan dalam undang- undang yang t elah berlaku dan
konvensi- konvensi yang t elah disahkan t er sebut sej alan dengan isi
Unit ed Nat ions Fr am ew or k Convent ion on Clim at e Change. Dengan
dem ikian, pengesahan konvensi ini t idak ber t ent angan dengan
perat uran perundang- undangan yang berlaku di I ndonesia.
Set iap negara diharapkan m engkoordinasikan t indakan dalam upaya
penanggulangan per ubahan iklim . Unt uk it u per lu disiapkan per at ur anperat uran yang m enyangkut perubahan iklim ser t a m endor ong
m asyarakat unt uk m engurangi em isi gas rum ah kaca.

B.

Lat ar Belakang Lahirnya Konvensi
Resolusi Sidang Maj elis Um um Per ser ikat an Bangsa- Bangsa Nom or
44/ 228 t anggal 22 Desem ber 1989 pada Konfer ensi Lingkungan dan
Pem bangunan Per ser ikat an Bangsa- Bangsa dan Resolusi Nom or 43/ 53

t anggal 6 Desem ber 1988, Nom or 44/ 207 t anggal 22 Desem ber 1989,
Nom or 45/ 212 t anggal 21 Desem ber 1990, dan Nom or 44/ 169 t anggal
19 Desem ber 1991 t elah m em bahas m asalah iklim global.
Di sam ping it u, pada ket ent uan- ket ent uan r esolusi Sidang Maj elis
Um um Per ser ikat an Bangsa- Bangsa Nom or 44/ 206 t anggal 22
Desem ber 1989 dibahas pula t ent ang kem ungkinan akibat yang
m er ugikan dar i kenaikan per m ukaan laut pada pulau- pulau dan daer ah
pesisir , t erut am a pada daerah pesisir darat an rendah, dan ket ent uanket ent uan t er kait dalam Resolusi Sidang Maj elis Um um Per ser ikat an
Bangsa- bangsa Nom or 44/ 172 t anggal 19 Desem ber 1989 t ent ang
I m plem ent asi Rencana Ker j a Nyat a unt uk Menanggulangi Penggur unan
( deser t ificat ion) .
Dalam r angka it u t elah diper t im bangkan pula Konvensi Wina t ent ang
Per lindungan Lapisan Ozon 1985 dan Pr ot okol Mont r eal t ent ang
Bahan- bahan yang Dapat Merusak Lapisan Ozon yang t elah
disesuaikan dan diam andem enkan pada t anggal 29 Juni 1990, dan
I ndonesia t elah m er at ifikasinya dengan Keput usan Pr esiden Nom or 23
Tahun 1992.
Para pihak pada Konvensi m enyadari adanya analisis yang sangat
ber har ga yang t elah dilakukan oleh banyak negar a m engenai
perubahan iklim dan sum bangan pent ing dari Organisasi Met eor ologi
Dunia ( t he Wor ld Met eor ological Or ganizat ion = WNO) , Badan
Pem bangunan Lingkungan Per ser ikat an Bangsa- Bangsa ( t he Unit ed
Nat ions Environm ent Program m e = UNEP) dan badan- badan lain, sert a
organisasi dan badan- badan di dalam sist em Perserikat an BangsaBangsa unt uk per t ukar an hasil penelit ian ilm iah dan koor dinasi r iset .

C.

Naskah Konvensi

Naskah Konvensi t er dir i at as :
a.
Bat ang Tubuh yang berisi pem bukaan dan 26 pasal sebagai berikut :
1.
Penger t ian;
2.
Tuj uan;
3.
Pr insip- pr insip;
4.
Kom it m en;
5.
Penelit ian dan Pengam at an Sist em ik;
6.
Pendidikan, Pelat ihan dan Kesadaran Masyarakat ;
7.
Konfer ensi Par a Pihak;
8.
Sekr et ar iat ;
9.
Badan Pendukung unt uk Nasihat - nasihat I lm iah dan Teknologis;
10.
Badan Pendukung Pelaksanaan;
11.
Mekanism e Pem biayaan;
12.
Kom unikasi I nfor m asi Mengenai Pelaksanaan;
13.
Penyelesaian Masalah- m asalah Pelaksanaan;

14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
b.

Penyelesaian Sengket a;
Perubahan- perubahan t erhadap Konvensi;
Perset uj uan dan Perubahan Lam piran- lam piran pada Konvensi;
Pr ot okol;
Hak Suara;
Deposit ar i;
Penandat angan;
Pengat uran Sem ent ara;
Rat ifikasi, Pener im aan, Per set uj uan at au Aksesi;
Hal Ber lakunya;
Keber at an- keber at an ( Reser vasi) ;
Penar ikan Dir i;
Teks Asli.

Lam piran

:

Lam piran I :
Daft ar Negara Maj u dan Negara Ekonom i Transisi.
Yang dim aksud dengan "Negara Ekonom i Transisi" adalah
negara yang sedang m engalam i m asa t ransisi dari sist em
ekonom i dengan perencanaan t erpusat m enuj u sist em ekonom i
pasar.
Lam piran I I :
Daft ar Negara I ndust ri Maj u yang Berkew aj iban Menyediakan Pendanaan.
Uraian secara lengkap naskah Konvensi t ersebut di at as dapat
dilihat pada salinan naskah asli Konvensi dalam Bahasa I ngger is
dan t erj em ahannya dalam bahasa I ndonesia t erlam pir.

D.

Manfaat Konvensi
Dengan m er at ifikasi Konvensi ini, I ndonesia akan m em per oleh
m anfaat berupa :
a.
Di dalam negeri, akan m enam bah lagi perangkat hukum yang
lebih m enj am in t er selenggar anya pem bangunan yang
berw aw asan lingkungan dan berkelanj ut an. Ket ent uanket ent uannya akan m enj adi bagian dar i hukum nasional yang
m engat ur m asalah iklim dan lingkungan, sebagaim ana yang
sudah secar a konsist en dilakukan oleh Negar a Republik
I ndonesia.
b.
Di luar neger i, akan m enunj ukkan bahw a I ndonesia t ur ut
bert anggung j aw ab t erhadap m asalah lingkungan global,
khususnya pada m asalah per ubahan iklim bum i yang
dam paknya akan m enim bulkan keprihat inan bersam a um at
m anusia. Kit a m enyadar i bahw a kegiat an m anusia t elah

c.

m eningkat kan konsent rasi gas rum ah kaca di at m osfer dan
peningkat an ini akan m em perbesar efek gas rum ah kaca yang
pada gilirannya berakibat naiknya rat a- rat a pem anasan
perm ukaan bum i dan at m osfer yang dapat m engganggu
ekosist em .
Manfaat lain, lebih t erbuka kesem pat an yang sangat luas bagi
I ndonesia unt uk selalu beker j a sam a dan berkom unikasi dengan
negara- negara lain dan organisasi- organisasi int ernasional
m elalui kom unikasi infor m asi yang dilem bagakan oleh Konvensi.
Di ant ar a Kom unikasi t er sebut yang pent ing ialah ber upa
per t ukar an ilm iah dan t eknologi kar ena Konvensi j uga
m em bent uk Badan Pendukung unt uk nasihat ilm iah dan
t eknologi yang t er buka bagi sem ua pihak dan m ult idisiplin.

Dengan m er at ifikasi Konvensi ini, kit a t idak akan kehilangan
kedaulat an at as sum ber alam yang kit a m iliki kar ena Konvensi ini
t et ap m engakui bahwa negara- negara sesuai dengan Piagam
Perserikat an Bangsa- Bangsa dan pr insip hukum int er nasional
m em punyai hak ber daulat unt uk m engeksploit asi sum ber alam sej alan
dengan keadaan lingkungan ser t a sesuai dengan kebij akan
pem bangunan dan t anggung j aw ab m asing- m asing sehingga t idak
m er usak lingkungan.

II.

PASAL DEMI PASAL
Pasal 1

Apabila t erj adi perbedaan penafsiran t erhadap t erj em ahannya dalam bahasa
I ndonesia, m aka diper gunakan salinan naskah aslinya dalam bahasa I nggr is.

Pasal 2
Cukup j elas

__________________________________