PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN NOMOR 12/M-DAG/PER/4/2008
PERATURAN
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
TENTANG
KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa beras merupakan komodit i st rat egis sebagai bahan pangan bagi
masyarakat Indonesia, sehingga kegiat an produksi, penyediaan,
pengadaan dan dist ribusi beras menj adi sangat pent ing unt uk
ket ahanan pangan, peningkat an pendapat an dan kesej aht eraan pet ani
beras, kepent ingan konsumen sert a mencipt akan st abilit as ekonomi
nasional;
b.
bahwa unt uk mencapai ket ahanan pangan, peningkat an pendapat an
dan kesej aht eraan pet ani beras, sert a mencipt akan st abilit as ekonomi
nasional t ersebut perlu dukungan kebij akan yang lebih ef ekt if dan
memadai, khususnya kebij akan di bidang impor dan ekspor beras;
c.
bahwa Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor
9/ MPP/ Kep/ 1/ 2004 t ent ang Ket ent uan Impor Beras sebagaimana t elah
diubah beberapa kali t erakhir dengan Keput usan Ment eri Perindust rian
dan Perdagangan Nomor 368/ MPP/ Kep/ 5/ 2004, sudah t idak sesuai
dengan kondisi saat ini sehingga perlu dicabut dan diat ur kembali;
d.
bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b dan huruf c perlu dit et apkan Perat uran Ment eri
Perdagangan;
1.
Bedrij f sregl ement erings Ordonant ie 1934 (St aat sblad t ahun 1938
Nomor 86) sebagaimana t elah diubah dan dit ambah;
2.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 t ent ang Waj ib Daf t ar Perusahaan
(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3214);
3.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 t ent ang Karant ina Hewan, Ikan
dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3482);
4.
Undang-undang Nomor 7 t ahun 1994 t ent ang Pengesahan Agreement
Est abl ishing The Worl d Trade Organizat ion (Perset uj uan Pembent ukan
Organisasi Perdagangan Dunia), (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor
57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3564);
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 t ent ang Kepabeanan (Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor
5.
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
3612) sebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 17
Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
6.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);
7.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 t ent ang Larangan Prakt ek
Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3806);
8.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 t ent ang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3821);
9.
Perat uran Pemerint ah Nomor 14 Tahun 2002 t ent ang Karant ina
Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4196);
10.
Perat uran Pemerint ah Nomor 68 Tahun 2002 t ent ang Ket ahanan
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 142,
Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4254);
11.
Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 260 Tahun 1967 t ent ang
Penegasan Tugas dan Tanggung Jawab Ment eri Perdagangan dalam
Bidang Perdagangan Luar Negeri;
12.
Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/ M Tahun 2005
t ent ang Pembent ukan Kabinet Got ong Royong sebagaimana t elah
diubah beberapa kali t erakhir dengan Keput usan Presiden Republik
Indonesia Nomor 171/ M Tahun 2005;
13.
Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a
Kement erian Negara Republik Indonesia sebagaimana t elah diubah
beberapa kali t erakhir dengan Perat uran Presiden Republik Indonesia
Nomor 94 Tahun 2006;
14.
Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negara Republik
Indonesia, sebagaimana t elah diubah beberapa kali t erakhir dengan
Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;
15.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
229/ MPP/ Kep/ 7/ 97 t ent ang Ket ent uan Umum di Bidang Impor;
16.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
230/ MPP/ Kep/ 7/ 97 t ent ang Barang yang Diat ur Tat a Niaga Impornya
sebagaimana t elah beberapa kal i diubah, t erakhir dengan Keput usan
Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 789/ MPP/ Kep/ 12/ 2002;
17.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
558/ MPP/ Kep/ 12/ 1998 t ent ang Ket ent uan Umum Di Bidang Ekspor
sebagaimana t elah diubah beberapa kal i t erakhir dengan Perat uran
Ment eri Perdagangan Nomor 01/ M-DAG/ PER/ 1/ 2007;
18.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
141/ MPP/ Kep/ 3/ 2002 t ent ang Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK)
sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Ment eri Perdagangan
Nomor 07/ M-DAG/ 3/ 2008;
-2-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Memperhat ikan
:
19.
Perat uran Ment eri Perdagangan Nomor 01/ M-DAG/ PER/ 3/ 2005 t ent ang
Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Perdagangan sebagaimana
t elah diubah beberapa kali t erakhir dengan Perat uran Ment eri
Perdagangan Nomor 34/ M-DAG/ PER/ 8/ 2007;
20.
Perat uran Ment eri Perdagangan Nomor 31/ M-DAG/ PER/ 7/ 2007 t ent ang
Angka Pengenal Import ir (API);
1.
Inst ruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 t ent ang
Kebij akan Perberasan;
2.
Keput usan Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian Nomor: KEP44/ M. EKON/ 08/ 2007 t ent ang Tim Koordinasi St abilisasi Pangan Pokok;
MEMUTUSKAN :
Menet apkan
:
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN
EKSPOR BERAS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Ment eri ini yang dimaksud dengan:
1. Beras adalah bij i-bij ian baik berkul it , t idak berkulit , diolah at au t idak
diolah yang berasal dari spesies Oriza sat iva, dengan rincian j enis beras
sebagaimana t ercant um dalam Lampiran I Perat uran Ment eri ini.
2. Impor beras unt uk keperluan st abilisasi harga, penanggulangan keadaan
darurat , masyarakat miskin dan kerawanan pangan adal ah pengadaan
beras dari luar negeri sebagai cadangan yang sewakt u-wakt u dapat
dipergunakan oleh Pemerint ah.
3. Impor beras unt uk keperluan t ert ent u adalah pengadaan beras dari luar
negeri t erkait dengan f akt or kesehat an/ diet ary, konsumsi khusus at au
segmen t ert ent u dan pengadaan benih sert a unt uk memenuhi
kebut uhan bahan baku/ penolong indust ri yang t idak at au belum
sepenuhnya dapat dipenuhi dari sumber dalam negeri.
4. Impor beras Hibah adalah pengadaan beras dari luar negeri ol eh
lembaga/ organisasi sosial at au badan pemerint ah unt uk diberikan
kepada masyarakat di Indonesia dan t idak unt uk diperdagangkan.
5. Import ir beras adal ah perusahaan yang melakukan kegiat an impor
beras.
6. Import ir Produsen Beras, sel anj ut nya disebut IP-Beras adalah Indust ri
pengolahan produk dari beras yang diakui dan diset uj ui oleh Direkt ur
Jenderal unt uk mengimpor beras t ert ent u yang dibut uhkan at au
diperlukan semat a-mat a bahan baku/ penolong proses produksi
indust rinya.
7. Ekspor beras adal ah kegiat an pengel uaran beras dari Daerah Pabean.
8. Eksport ir beras adalah perusahaan yang mel akukan kegiat an ekspor
beras.
9. Rekomendasi adalah surat yang dit erbit kan ol eh pej abat inst ansi/ unit
t erkait yang berwenang memberikan penj el asan secara t eknis dan
-3-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
bukan merupakan izin/ perset uj uan impor dan ekspor.
10. Tim Koordinasi adalah Tim Koordinasi St abilisasi Pangan Pokok yang
dibent uk oleh Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian unt uk
melakukan koordinasi st abilisasi pangan pokok.
11. Direkt ur Jenderal adal ah Direkt ur Jenderal Perdagangan Luar Negeri,
Depart emen Perdagangan.
12. Ment eri adalah Ment eri Perdagangan.
Pasal 2
Jenis beras yang dapat diimpor dan diekspor adal ah sebagaimana
t ercant um dalam Lampiran II, Lampiran III Perat uran Ment eri ini.
BAB II
IMPOR BERAS UNTUK KEPERLUAN STABILISASI HARGA, PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT, MASYARAKAT MISKIN DAN KERAWANAN PANGAN
Pasal 3
(1) Beras yang dapat diimpor unt uk keperluan st abilisasi harga,
penanggulangan keadaan darurat , masyarakat miskin dan kerawanan
pangan adalah Beras (pos t arif / HS 1006. 30. 90. 00) dengan ket ent uan
t ingkat kepecahan pal ing t inggi 25% (dua puluh lima persen).
(2) Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diimpor di luar
masa 1 (sat u) bul an sebelum panen raya, masa panen raya, dan 2 (dua)
bulan set elah panen raya.
(3) Penent uan masa panen raya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan ol eh Ment eri Pert anian.
(4) Pelaksanaan impor beras sebagaimana disebut pada ayat (2) dapat
dikecualikan oleh Ment eri hanya berdasarkan hasil kesepakat an Tim
Koordinasi.
Pasal 4
(1) Impor beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) hanya dapat
dilaksanakan oleh Perusahaan Umum BULOG.
(2) Unt uk dapat dit et apkan sebagai import ir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Perusahaan Umum BULOG harus mengaj ukan permohonan
t ert ulis kepada Ment eri dengan mel ampirkan:
a. f ot okopi Angka Pengenal Import ir Umum (API-U);
b. f ot okopi Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK) Beras;
c. f ot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP); dan
d. f ot okopi Nomor Ident it as Kepabeanan (NIK).
(3) Perusahaan Umum BULOG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
melakukan impor beras set elah mendapat perset uj uan impor dari
Ment eri berdasarkan hasil kesepakat an rapat Tim Koordinasi.
(4) Perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memuat
inf ormasi paling sedikit mengenai:
a. j enis dan volume beras;
b. t ingkat kepecahan;
-4-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
c. negara asal ;
d. pelabuhan t uj uan; dan
e. masa berlakunya perset uj uan impor.
(5) Beras impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikemas dalam
kemasan dengan ident it as yang j elas yang memuat inf ormasi paling
sedikit mengenai:
a.
b.
c.
d.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan;
negara asal ; dan
nama dan al amat import ir.
BAB III
IMPOR BERAS UNTUK KEPERLUAN TERTENTU
Pasal 5
(1) Beras yang dapat diimpor unt uk keperluan t ert ent u yang t erkait
dengan kesehat an/ diet ary dan konsumsi khusus/ segmen t ert ent u sert a
unt uk pengadaan benih adalah sebagaimana t ercant um dalam Lampiran
II Perat uran Ment eri ini.
(2) Impor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan ol eh import ir yang t elah mendapat perset uj uan impor dari
Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri.
(3) Unt uk mendapat kan perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), import ir harus mengaj ukan permohonan t ert ulis kepada
Ment eri, dal am hal ini Direkt ur Jenderal dengan melampirkan:
a. f ot okopi Angka Pengenal Import ir Umum (API-U) at au Angka
Pengenal Import ir Terbat as (API-T);
b. f ot okopi Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK) Beras;
c. f ot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP);
d. f ot okopi Nomor Ident it as Kepabeanan (NIK);
e. rekomendasi dari Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pert anian, Depart emen Pert anian; dan
f . surat pernyat aan dari bank devisa yang menyat akan bahwa
pemohon memiliki kemampuan f inansial yang memenuhi syarat
perbankan unt uk mendukung penerbit an L/ C.
(4) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Direkt ur
Jenderal dapat menerbit kan perset uj uan at au penol akan permohonan
paling l ambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung sej ak permohonan dit erima.
Pasal 6
Beras impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus dikemas dalam
kemasan yang memuat ket erangan label pal ing sedikit :
a.
b.
c.
d.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan apabila dipersyarat kan;
negara asal ; dan
nama dan al amat import ir.
-5-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Pasal 7
(1) Beras yang dapat diimpor unt uk keperluan t ert ent u unt uk memenuhi
kebut uhan indust ri sebagai bahan baku/ penol ong yang berasnya t idak
at au belum sepenuhnya dihasil kan di dalam negeri adalah sebagaimana
t ercant um dalam Lampiran II Perat uran Ment eri ini.
(2) Impor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan oleh import ir yang t elah mendapat pengakuan sebagai IPBeras dari Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri.
(3) Beras yang diimpor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang
diperj ualbel ikan at au dipindaht angankan.
(4) Unt uk mendapat kan pengakuan sebagai IP-Beras, import ir harus
mengaj ukan permohonan t ert ulis kepada Ment eri, dalam hal ini
Direkt ur Jenderal dengan melampirkan:
a. f ot okopi Angka Pengenal Import ir Produsen (API-P) at au Angka
Pengenal Import ir Terbat as (API-T);
b. f ot okopi Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK) Beras;
c. f ot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP);
d. f ot okopi Nomor Ident it as Kepabeanan (NIK);
e. rekomendasi dari Direkt ur Jenderal Indust ri Agro dan Kimia (IAK)
Depart emen Perindust rian dan Direkt ur Jenderal Pengol ahan dan
Pemasaran Hasil Pert anian, Depart emen Pert anian; dan
f . surat pernyat aan dari bank devisa yang menyat akan bahwa
pemohon memiliki kemampuan f inansial yang memenuhi syarat
perbankan unt uk mendukung penerbit an L/ C.
(5) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Direkt ur
Jenderal dapat menerbit kan perset uj uan at au penol akan permohonan
pengakuan sebagai IP, paling lambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung sej ak
permohonan dit erima.
(6) Pengakuan sebagai IP-Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
merupakan perset uj uan impor menyangkut :
a.
b.
c.
d.
e.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan;
pelabuhan t uj uan;
nama dan al amat import ir; dan
masa berlaku perset uj uan impor.
BAB IV
IMPOR BERAS YANG BERSUMBER DARI HIBAH
Pasal 8
(1) Beras yang dapat diimpor yang bersumber dari hibah adal ah Beras Lainlain (pos t arif / HS 1006. 30. 19. 00 dan 1006. 30. 90. 00) dengan t ingkat
kepecahan paling t inggi 25% sebagaimana t ercant um dalam lampiran II.
(2) Impor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan
oleh lembaga/ organisasi sosial at au badan pemerint ah, t anpa harus
memiliki Angka Pengenal Import ir (API) dan Nomor Pengenal Import ir
Khusus (NPIK).
(3) Beras impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikemas dalam
-6-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
kemasan dengan ident it as yang j el as, pal ing sedikit mengenai:
a. j enis dan volume beras;
b. t ingkat kepecahan;
c. negara asal / lembaga pemberi hibah; dan
d. inst ansi/ lembaga penerima hibah.
Pasal 9
(1) Pelaksanaan impor beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
hanya dapat dilakukan oleh lembaga/ organisasi sosial at au badan
pemerint ah set elah mendapat perset uj uan impor dari Direkt ur Jenderal
at as nama Ment eri.
(2) Unt uk memperoleh perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), lembaga/ organisasi sosial at au badan pemerint ah mengaj ukan
permohonan t ert ulis kepada Ment eri, dal am hal ini Direkt ur Jenderal
dengan mel ampirkan dokumen sebagai berikut :
a. sert if ikat hibah ( gif t cert if icat e) dari inst ansi/ lembaga di negara
pemberi hibah yang t elah diket ahui oleh Perwakilan Republik
Indonesia yang berada di negara pemberi hibah yang bersangkut an;
b. rencana pendist ribusian yang diket ahui oleh Ment eri Sosial at au
pej abat berwenang yang dit unj uk; dan
c. rekomendasi yang memuat ket erangan mengenai j uml ah dan
kualit as beras hibah sert a pelabuhan t uj uan dari Direkt ur Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian, Depart emen Pert anian
unt uk keperluan sel ain penanggulangan bencana; at au
d. rekomendasi yang memuat ket erangan mengenai j uml ah dan
kualit as beras hibah, sert a pelabuhan t uj uan dari badan/ inst ansi
yang dit unj uk oleh Pemerint ah unt uk penanggul angan bencana;
(3) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Direkt ur
Jenderal menerbit kan perset uj uan at au penolakan permohonan
perset uj uan impor beras paling lambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung
sej ak permohonan dit erima.
(4) Perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memuat
inf ormasi paling sedikit mengenai:
a.
b.
c.
d.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan;
pelabuhan t uj uan; dan
masa berlaku perset uj uan impor.
BAB V
EKSPOR BERAS
Pasal 10
(1) Ekspor beras hanya dapat dilakukan apabila persediaan beras di dalam
negeri t elah melebihi kebut uhan, unt uk j enis j enis beras t ert ent u
sebagaimana t ercant um dalam Lampiran III Perat uran Ment eri ini.
(2) Ekspor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) unt uk j enis Beras
Berkulit (padi at au gabah) khusus unt uk keperluan benih dengan pos
t arif / HS 1006. 10. 00. 00, Beras Wangi bukan Thai Hom Mali dengan pos
-7-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
t arif / HS 1006. 30. 19. 00 dengan t ingkat kepecahan paling t inggi 5% dan
Lain-lain (pos t arif / HS 1006. 30. 90. 00) dengan t ingkat kepecahan ant ara
5% sampai dengan 25%, hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Umum
BULOG set elah mendapat perset uj uan ekspor dari Ment eri dengan
memperhat ikan rekomendasi dari Tim Koordinasi.
(3) Set iap Perusahaan dapat melakukan ekspor beras sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) unt uk j enis Beras Ket an Pulut dengan pos
t arif / HS 1006. 30. 30. 00.
(4) Ekspor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat
dilakukan set elah mendapat perset uj uan ekspor dari Direkt ur Jenderal
at as nama Ment eri dengan memperhat ikan rekomendasi Direkt ur
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian.
(5) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) unt uk
memperoleh perset uj uan ekspor beras harus mengaj ukan permohonan
t ert ulis kepada Ment eri melalui Direkt ur Jenderal dengan melampirkan:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
b. Tanda Daf t ar Perusahaan (TDP); dan
c. rekomendasi dari Tim Koordinasi, unt uk ekspor sebagaimana
dimaksud pada ayat (2); at au
d. rekomendasi dari Ment eri Pert anian dalam hal ini Direkt ur Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian unt uk ekspor
sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(6) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Ment eri
at au Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri dapat menerbit kan
perset uj uan at au penolakan permohonan perset uj uan ekspor, paling
lambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung sej ak permohonan dit erima.
(7) Beras Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus
dikemas dal am kemasan dengan ident it as, sesuai permint aan negara
t uj uan.
BAB VI
VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR DAN EKSPOR BERAS
Pasal 11
(1) Set iap pelaksanaan impor beras waj ib t erlebih dahul u dilakukan
verif ikasi at au penelusuran t eknis di pelabuhan muat negara asal beras
impor.
(2) Set iap pelaksanaan ekspor beras waj ib t erlebih dahul u dilakukan
verif ikasi at au penelusuran t eknis di pelabuhan muat beras.
(3) Pelaksanaan verif ikasi at au penelusuran t eknis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh surveyor yang dit et apkan oleh
Ment eri.
(4) At as pelaksanaan verif ikasi at au penelusuran t eknis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), surveyor dapat memungut imbal an
j asa yang diberikannya dari import ir at au eksport ir, yang besarannya
dit ent ukan dengan memperhat ikan azas manf aat .
-8-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Pasal 12
(1) Verif ikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dilakukan
t erhadap:
a. Impor beras unt uk keperluan st abilisasi harga, penanggulangan
keadaan darurat , masyarakat miskin dan kerawanan pangan sert a
impor beras unt uk keperluan t ert ent u, meliput i dat a at au
ket erangan mengenai:
1. negara asal muat beras;
2. spesif ikasi beras yang mencakup pos t arif at au nomor HS dan
uraian beras;
3. j enis dan volume beras;
4. t ingkat kepecahan (apabila dipersyarat kan);
5. wakt u pengapalan; dan
6. pelabuhan t uj uan.
b. Impor beras yang bersumber dari hibah, meliput i dat a at au
ket erangan mengenai:
1. sert if ikat hibah ( Gif t Cert if icat e);
2. negara asal / lembaga pemberi hibah;
3. j enis dan volume beras; dan
4. t ingkat kepecahan.
(2) Hasil verif ikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit uangkan dal am
bent uk Laporan Surveyor (LS) unt uk digunakan sebagai dokumen
pelengkap pabean dalam penyelesaian kepabeanan di bidang impor.
(3) Verif ikasi t erhadap ekspor beras sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11
ayat (2), meliput i j enis beras, vol ume, nama dan alamat eksport ir
sert a t ingkat kepecahan apabil a dipersyarat kan.
(4) Hasil verif ikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dit uangkan dal am
bent uk Laporan Surveyor (LS) unt uk digunakan sebagai dokumen
pelengkap pabean yang diwaj ibkan unt uk penyampaian pemberit ahuan
pabean ekspor.
Pasal 13
(1) Unt uk dapat dit et apkan sebagai pelaksana verif ikasi at au penelusuran
t eknis impor dan ekspor beras sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11
ayat (3), surveyor harus memenuhi persyarat an sebagai berikut :
a. berpengalaman sebagai surveyor beras minimal 5 (lima) t ahun; dan
b. memiliki cabang at au perwakilan di seluruh Indonesia unt uk
verif ikasi ekspor at au af iliasi di l uar negeri unt uk verif ikasi impor.
(2) Surveyor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) waj ib
menyampaikan laporan t ert ulis t ent ang pelaksanaan verif ikasi at au
penelusuran t eknis impor dan ekspor beras yang t elah dilakukannya
kepada Direkt ur Jenderal set iap bulan pal ing l ambat t anggal 15 bulan
berikut nya.
Pasal 14
Kegiat an verif ikasi at au penelusuran t eknis impor dan ekspor beras oleh
surveyor t idak mengurangi kewenangan Direkt orat Jenderal Bea dan Cukai,
Depart emen Keuangan unt uk melakukan pemeriksaan pabean.
-9-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
BAB VII
PELAPORAN PELAKSANAAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS
Pasal 15
(1) Perusahaan Umum BULOG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
dan Pasal 10 ayat (2) yang t elah mendapat perset uj uan impor at au
ekspor beras waj ib menyampaikan l aporan pelaksanaan Impor dan
ekspor beras secara t ert ulis kepada Ment eri, dengan t embusan
disampaikan kepada:
a.
Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian; dan
b.
Ment eri Pert anian.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan set iap bulan,
paling l ambat pada t anggal 15 bulan berikut nya.
Pasal 16
(1) Import ir dan eksport ir yang t elah mendapat perset uj uan impor at au
perset uj uan ekspor beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
at au Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 10 ayat (4) waj ib menyampaikan laporan
pelaksanaan impor at au ekspor beras secara t ert ulis kepada Direkt ur
Jenderal dengan t embusan kepada:
a. Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian; dan
b. Direkt ur Jenderal
Perdagangan.
Perdagangan
Dalam
Negeri,
Depart emen
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan set iap bulan,
paling l ambat pada t anggal 15 bulan berikut nya.
Pasal 17
(1) Import ir yang t elah mendapat pengakuan sebagai IP-Beras sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) waj ib menyampaikan laporan
pelaksanaan impor beras secara t ert ul is set iap bulan kepada Direkt ur
Jenderal dengan t embusan Direkt ur Jenderal Indust ri Agro dan Kimia,
dalam hal ini Direkt ur Indust ri Agro, Depart emen Perindust rian dan
Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian,
Depart emen Pert anian.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
lambat pada t anggal 15 bulan berikut nya.
Pasal 18
(1) Lembaga/ organisasi sosial, at au badan pemerint ah yang t elah
mendapat perset uj uan impor beras yang berasal dari hibah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) waj ib menyampaikan
laporan pel aksanaan impor beras secara t ert ulis set iap bulan, pal ing
lambat pada t anggal 15 bulan berikut nya dari set iap bulan pelaksanaan
Impor.
- 10 -
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
Ment eri dal am hal ini Direkt ur Jenderal dengan t embusan kepada:
a. Ment eri Pert anian dal am hal ini Direkt ur Jenderal Pengol ahan dan
Pemasaran Hasil Pert anian;
b. Ment eri Sosial dalam hal ini Direkt ur Jenderal Bant uan dan Jaminan
Sosial, Depart emen Sosial;
c. Deput i II Ment eri Koordinat or
Pert anian dan Kel aut an; dan
d. Direkt ur Jenderal
Perdagangan.
Perdagangan
Bidang
Dalam
Perekonomian
Negeri,
Bidang
Depart emen
BAB VIII
SANKSI
Pasal 19
Penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au ekspor
beras dibekukan apabila import ir at au eksport ir t idak melaksanakan
kewaj iban menyampaikan laporan t ert ulis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 , Pasal 16, Pasal 17, at au Pasal 18 sebanyak 3 (t iga) kali.
Pasal 20
Pembekuan penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor
at au ekspor beras sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19 dapat diakt if kan
kembali apabila import ir at au eksport ir t elah melaksanakan kembali segala
kewaj iban menyampaikan laporan t ert ulis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, at au Pasal 18 dalam wakt u 2 (dua) bulan
set elah dibekukan.
Pasal 21
Penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au ekspor
beras dicabut apabil a import ir at au eksport ir:
a. t idak melaksanakan kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am Pasal 14,
Pasal 15, Pasal 16, at au Pasal 17 dalam wakt u 2 (dua) bulan set elah
t erkena sanksi pembekuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19;
b. t erbukt i mengubah inf ormasi yang t ercant um dalam dokumen
penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au
ekspor beras;
c. t erbukt i
melanggar
ket ent uan
larangan
memperdagangkan/
memperj ual belikan beras Impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (3); at au
d. dinyat akan bersalah berdasarkan put usan pengadil an yang t elah
mempunyai kekuat an hukum t et ap at as t indak pidana yang berkait an
dengan penyalahgunaan penet apan sebagai import ir beras dan/ at au
perset uj uan impor at au ekspor beras.
- 11 -
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Pasal 22
(1) Pembekuan, pencabut an dan pengakt if an kembali penet apan sebagai
Import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au ekspor beras yang
diberikan kepada Import ir, IP-Beras, lembaga/ organisasi sosial/ badan
pemerint ah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), Pasal 6 ayat
(2), Pasal 7 ayat (2) at au Pasal 9 ayat (1) at au Pasal 10 ayat (3)
dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri.
(2) Pembekuan, pencabut an dan pengakt if an kembali perset uj uan impor
at au beras yang diberikan kepada Perusahaan Umum BULOG
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) at au Pasal 10 ayat (2) dan
lembaga/ organisasi sosial dit et apkan oleh Ment eri .
Pasal 23
Surveyor sebagaimana dimaksud
penet apannya apabil a:
dalam
Pasal
11 ayat
(3),
dicabut
a. melakukan pelanggaran dalam pel aksanaan kegiat an verif ikasi at au
penelusuran t eknis impor at au ekspor beras; dan/ at au
b. t idak memenuhi ket ent uan kewaj iban pelaporan t ert ulis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) sebanyak 2 (dua) kal i secara bert urut t urut .
Pasal 24
Import ir at au eksport ir yang mel akukan impor at au ekspor beras yang t idak
sesuai dengan ket ent uan dal am Perat uran Ment eri ini dapat dikenakan
sanksi sesuai dengan ket ent uan kepabeanan dan/ at au ket ent uan lainnya
berdasarkan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 25
Pengawasan dan pemant auan t erhadap pendist ribusian beras impor diat ur
t ersendiri oleh Direkt ur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Depart emen
Perdagangan.
Pasal 26
Ket ent uan impor at au ekspor beras dalam Perat uran Ment eri ini t idak
berlaku t erhadap beras impor at au ekspor yang merupakan barang
keperluan penelit ian dan pengembangan t eknol ogi.
Pasal 27
Perset uj uan impor beras yang t elah dit erbit kan sebelum Perat uran Ment eri
ini dinyat akan t et ap berlaku sampai berakhirnya masa berl aku perset uj uan
impor dimaksud.
- 12 -
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
BAB IX
PENUTUP
Pasal 28
Dengan berlakunya Perat uran Ment eri ini, maka Keput usan Ment eri
Perindust rian dan Perdagangan Nomor 9/ MPP/ Kep/ 1/ 2004 t ent ang
Ket ent uan Impor Beras sebagaimana t elah diubah beberapa kal i t erakhir
dengan Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor
368/ MPP/ Kep/ 5/ 2004, dicabut dan dinyat akan t idak berlaku.
Pasal 29
Ket ent uan l ebih lanj ut mengenai pelaksanaan Perat uran Ment eri ini dapat
dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal.
Pasal 30
Perat uran Ment eri ini mulai berlaku sej ak t anggal dit et apkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengumuman Perat uran
Ment eri ini dengan penempat annya dalam Berit a Negara Republ ik
Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 11 April 2008
MENTERI PERDAGANGAN R. I. ,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretariat Jenderal
Departemen Perdagangan
Kepala Biro Hukum,
WIDODO
- 13 -
MARI ELKA PANGESTU
LAMPI RAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLI K I NDONESI A
Nomor
: 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
DAFTAR LAMPI RAN
1.
Lampiran I
:
Rincian Jenis Beras
2.
Lampiran I I
:
Jenis Beras Yang Dapat Diimpor
3.
Lampiran I I I
:
Jenis Beras Tertentu Yang Dapat Dikspor
MENTERI PERDAGANGAN R.I .,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretariat Jenderal
Departemen Perdagangan
Kepala Biro Hukum,
WIDODO
MARI ELKA PANGESTU
Lampiran I Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor : 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
Rincian Jenis Beras
No.
Pos Tarif/ HS
Uraian Barang
10.06
Beras
1006.10.00.00
-Beras berkulit (padi atau gabah)
1006.20
-Gabah dikuliti:
2.
1006.20.10.00
--Beras Thai Hom Mali.
3.
1006.20.90.00
--Lain-lain.
1006.30
-Beras setengah digiling atau digiling seluruhnya, disosoh,
dikilapkan maupun tidak
1.
--Beras wangi
4.
1006.30.15.00
---Beras Thai Hom Mali
5.
1006.30.19.00
---Lain-lain
6.
1006.30.20.00
--Beras setengah matang
7.
1006.30.30.00
--Beras Ketan pulut;
8.
1006.30.90.00
--Lain-lain
9.
1006.40.00.00
-Beras pecah
11.02.
Tepung serealia selain gandum atau meslin
1102.90.00
-Lain-lain
10.
1102.90.00.10
--Tepung Beras
11.
1102.90.00.90
--Lain-lain
11.03
Menir, tepung kasar dan palet serealia
-Menir dan tepung kasar
12.
1103.19
--Dari serealia lainnya:
1103.19.20.00
---Dari beras
-2-
Lampiran I I Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor : 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
Jenis Beras Yang Dapat Diimpor
No.
Pos Tarif/ HS
Uraian Barang
10.06
Beras
1006.10.00.00
-Beras berkulit (padi atau gabah)
1006.20
-Gabah dikuliti:
2.
1006.20.10.00
--Beras Thai Hom Mali.
3.
1006.20.90.00
--Lain-lain.
1006.30
-Beras setengah digiling atau
digiling seluruhnya, disosoh,
dikilapkan maupun tidak
1.
Keterangan
Pecah Kulit
--Beras wangi
4.
1006.30.15.00
---Beras Thai Hom Mali
5.
1006.30.19.00
---Lain-lain
6.
1006.30.20.00
--Beras setengah matang
7.
1006.30.30.00
--Beras Ketan pulut;
8.
1006.30.90.00
--Lain-lain
Tingkat kepecahan/ kepatahan
antara 5 sampai dengan 25%
9.
1006.40.00.00
-Beras pecah
Tingkat kepecahan/ kepatahan
100% (seratus persen)
11.03
Menir, tepung kasar dan palet
serealia
Tingkat kepatahan paling tinggi
5% (lima persen), antara lain:
Beras Japonica, Basmati
-Menir dan tepung kasar
10.
1103.19
--Dari serealia lainnya:
1103.19.20.00
---Dari beras
Catatan :
1) I mpor beras untuk keperluan tertentu untuk kesehatan dan konsumsi khusus No. Urut 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
2) I mpor beras untuk keperluan stabilisasi harga, penanggulangan keadaan darurat, masyarakat miskin dan
kerawanan pangan (No. Urut 8), pelaksana impornya oleh Perum BULOG
3) I mpor beras untuk keperluan hibah (No. Urut 5 dan 8) dengan tingkat kepecahan paling tinggi 25%
4) I mpor beras untuk memenuhi kebutuhan industri sebagai bahan baku/ penolong No. Urut 5, 9, dan 10
-3-
Lampiran I I I Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor
: 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
Jenis Beras Tertentu Yang Dapat Diekspor
No.
1.
Pos Tarif/ HS
Uraian Barang
10.06
Beras
1006.10.00.00
-Beras berkulit (padi atau gabah)
1006.30
-Beras setengah digiling atau digiling
seluruhnya, disosoh, dikilapkan
maupun tidak
Keterangan
Hanya untuk keperluan benih
--Beras wangi
2.
1006.30.19.00
---Lain-lain
3.
1006.30.30.00
--Beras Ketan pulut;
4.
1006.30.90.00
Tingkat
kepecahan/ kepatahan
paling tinggi 5% (lima persen),
antara lain: Beras Organik, Beras
Merah, Beras Siam, Beras Pandan
Wangi.
Tingkat kepecahan/ kepatahan
antara
5%
(lima
persen)
sampai dengan 25% (dua puluh
lima persen)
--Lain-lain
-4-
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
TENTANG
KETENTUAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa beras merupakan komodit i st rat egis sebagai bahan pangan bagi
masyarakat Indonesia, sehingga kegiat an produksi, penyediaan,
pengadaan dan dist ribusi beras menj adi sangat pent ing unt uk
ket ahanan pangan, peningkat an pendapat an dan kesej aht eraan pet ani
beras, kepent ingan konsumen sert a mencipt akan st abilit as ekonomi
nasional;
b.
bahwa unt uk mencapai ket ahanan pangan, peningkat an pendapat an
dan kesej aht eraan pet ani beras, sert a mencipt akan st abilit as ekonomi
nasional t ersebut perlu dukungan kebij akan yang lebih ef ekt if dan
memadai, khususnya kebij akan di bidang impor dan ekspor beras;
c.
bahwa Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor
9/ MPP/ Kep/ 1/ 2004 t ent ang Ket ent uan Impor Beras sebagaimana t elah
diubah beberapa kali t erakhir dengan Keput usan Ment eri Perindust rian
dan Perdagangan Nomor 368/ MPP/ Kep/ 5/ 2004, sudah t idak sesuai
dengan kondisi saat ini sehingga perlu dicabut dan diat ur kembali;
d.
bahwa berdasarkan pert imbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b dan huruf c perlu dit et apkan Perat uran Ment eri
Perdagangan;
1.
Bedrij f sregl ement erings Ordonant ie 1934 (St aat sblad t ahun 1938
Nomor 86) sebagaimana t elah diubah dan dit ambah;
2.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 t ent ang Waj ib Daf t ar Perusahaan
(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3214);
3.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 t ent ang Karant ina Hewan, Ikan
dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3482);
4.
Undang-undang Nomor 7 t ahun 1994 t ent ang Pengesahan Agreement
Est abl ishing The Worl d Trade Organizat ion (Perset uj uan Pembent ukan
Organisasi Perdagangan Dunia), (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor
57, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3564);
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 t ent ang Kepabeanan (Lembaran
Negara Tahun 1995 Nomor 75 Tambahan Lembaran Negara Nomor
5.
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
3612) sebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 17
Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor
93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
6.
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 t ent ang Pangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3656);
7.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 t ent ang Larangan Prakt ek
Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3806);
8.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 t ent ang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 3821);
9.
Perat uran Pemerint ah Nomor 14 Tahun 2002 t ent ang Karant ina
Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor
35, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4196);
10.
Perat uran Pemerint ah Nomor 68 Tahun 2002 t ent ang Ket ahanan
Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 142,
Tambahan Lembaran Negara Republ ik Indonesia Nomor 4254);
11.
Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 260 Tahun 1967 t ent ang
Penegasan Tugas dan Tanggung Jawab Ment eri Perdagangan dalam
Bidang Perdagangan Luar Negeri;
12.
Keput usan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/ M Tahun 2005
t ent ang Pembent ukan Kabinet Got ong Royong sebagaimana t elah
diubah beberapa kali t erakhir dengan Keput usan Presiden Republik
Indonesia Nomor 171/ M Tahun 2005;
13.
Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 t ent ang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tat a Kerj a
Kement erian Negara Republik Indonesia sebagaimana t elah diubah
beberapa kali t erakhir dengan Perat uran Presiden Republik Indonesia
Nomor 94 Tahun 2006;
14.
Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005 t ent ang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kement erian Negara Republik
Indonesia, sebagaimana t elah diubah beberapa kali t erakhir dengan
Perat uran Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007;
15.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
229/ MPP/ Kep/ 7/ 97 t ent ang Ket ent uan Umum di Bidang Impor;
16.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
230/ MPP/ Kep/ 7/ 97 t ent ang Barang yang Diat ur Tat a Niaga Impornya
sebagaimana t elah beberapa kal i diubah, t erakhir dengan Keput usan
Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor 789/ MPP/ Kep/ 12/ 2002;
17.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
558/ MPP/ Kep/ 12/ 1998 t ent ang Ket ent uan Umum Di Bidang Ekspor
sebagaimana t elah diubah beberapa kal i t erakhir dengan Perat uran
Ment eri Perdagangan Nomor 01/ M-DAG/ PER/ 1/ 2007;
18.
Keput usan
Ment eri
Perindust rian
dan
Perdagangan
Nomor
141/ MPP/ Kep/ 3/ 2002 t ent ang Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK)
sebagaimana t elah diubah dengan Perat uran Ment eri Perdagangan
Nomor 07/ M-DAG/ 3/ 2008;
-2-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Memperhat ikan
:
19.
Perat uran Ment eri Perdagangan Nomor 01/ M-DAG/ PER/ 3/ 2005 t ent ang
Organisasi dan Tat a Kerj a Depart emen Perdagangan sebagaimana
t elah diubah beberapa kali t erakhir dengan Perat uran Ment eri
Perdagangan Nomor 34/ M-DAG/ PER/ 8/ 2007;
20.
Perat uran Ment eri Perdagangan Nomor 31/ M-DAG/ PER/ 7/ 2007 t ent ang
Angka Pengenal Import ir (API);
1.
Inst ruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007 t ent ang
Kebij akan Perberasan;
2.
Keput usan Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian Nomor: KEP44/ M. EKON/ 08/ 2007 t ent ang Tim Koordinasi St abilisasi Pangan Pokok;
MEMUTUSKAN :
Menet apkan
:
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN TENTANG KETENTUAN IMPOR DAN
EKSPOR BERAS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Ment eri ini yang dimaksud dengan:
1. Beras adalah bij i-bij ian baik berkul it , t idak berkulit , diolah at au t idak
diolah yang berasal dari spesies Oriza sat iva, dengan rincian j enis beras
sebagaimana t ercant um dalam Lampiran I Perat uran Ment eri ini.
2. Impor beras unt uk keperluan st abilisasi harga, penanggulangan keadaan
darurat , masyarakat miskin dan kerawanan pangan adal ah pengadaan
beras dari luar negeri sebagai cadangan yang sewakt u-wakt u dapat
dipergunakan oleh Pemerint ah.
3. Impor beras unt uk keperluan t ert ent u adalah pengadaan beras dari luar
negeri t erkait dengan f akt or kesehat an/ diet ary, konsumsi khusus at au
segmen t ert ent u dan pengadaan benih sert a unt uk memenuhi
kebut uhan bahan baku/ penolong indust ri yang t idak at au belum
sepenuhnya dapat dipenuhi dari sumber dalam negeri.
4. Impor beras Hibah adalah pengadaan beras dari luar negeri ol eh
lembaga/ organisasi sosial at au badan pemerint ah unt uk diberikan
kepada masyarakat di Indonesia dan t idak unt uk diperdagangkan.
5. Import ir beras adal ah perusahaan yang melakukan kegiat an impor
beras.
6. Import ir Produsen Beras, sel anj ut nya disebut IP-Beras adalah Indust ri
pengolahan produk dari beras yang diakui dan diset uj ui oleh Direkt ur
Jenderal unt uk mengimpor beras t ert ent u yang dibut uhkan at au
diperlukan semat a-mat a bahan baku/ penolong proses produksi
indust rinya.
7. Ekspor beras adal ah kegiat an pengel uaran beras dari Daerah Pabean.
8. Eksport ir beras adalah perusahaan yang mel akukan kegiat an ekspor
beras.
9. Rekomendasi adalah surat yang dit erbit kan ol eh pej abat inst ansi/ unit
t erkait yang berwenang memberikan penj el asan secara t eknis dan
-3-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
bukan merupakan izin/ perset uj uan impor dan ekspor.
10. Tim Koordinasi adalah Tim Koordinasi St abilisasi Pangan Pokok yang
dibent uk oleh Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian unt uk
melakukan koordinasi st abilisasi pangan pokok.
11. Direkt ur Jenderal adal ah Direkt ur Jenderal Perdagangan Luar Negeri,
Depart emen Perdagangan.
12. Ment eri adalah Ment eri Perdagangan.
Pasal 2
Jenis beras yang dapat diimpor dan diekspor adal ah sebagaimana
t ercant um dalam Lampiran II, Lampiran III Perat uran Ment eri ini.
BAB II
IMPOR BERAS UNTUK KEPERLUAN STABILISASI HARGA, PENANGGULANGAN
KEADAAN DARURAT, MASYARAKAT MISKIN DAN KERAWANAN PANGAN
Pasal 3
(1) Beras yang dapat diimpor unt uk keperluan st abilisasi harga,
penanggulangan keadaan darurat , masyarakat miskin dan kerawanan
pangan adalah Beras (pos t arif / HS 1006. 30. 90. 00) dengan ket ent uan
t ingkat kepecahan pal ing t inggi 25% (dua puluh lima persen).
(2) Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diimpor di luar
masa 1 (sat u) bul an sebelum panen raya, masa panen raya, dan 2 (dua)
bulan set elah panen raya.
(3) Penent uan masa panen raya sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilakukan ol eh Ment eri Pert anian.
(4) Pelaksanaan impor beras sebagaimana disebut pada ayat (2) dapat
dikecualikan oleh Ment eri hanya berdasarkan hasil kesepakat an Tim
Koordinasi.
Pasal 4
(1) Impor beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) hanya dapat
dilaksanakan oleh Perusahaan Umum BULOG.
(2) Unt uk dapat dit et apkan sebagai import ir sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Perusahaan Umum BULOG harus mengaj ukan permohonan
t ert ulis kepada Ment eri dengan mel ampirkan:
a. f ot okopi Angka Pengenal Import ir Umum (API-U);
b. f ot okopi Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK) Beras;
c. f ot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP); dan
d. f ot okopi Nomor Ident it as Kepabeanan (NIK).
(3) Perusahaan Umum BULOG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
melakukan impor beras set elah mendapat perset uj uan impor dari
Ment eri berdasarkan hasil kesepakat an rapat Tim Koordinasi.
(4) Perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memuat
inf ormasi paling sedikit mengenai:
a. j enis dan volume beras;
b. t ingkat kepecahan;
-4-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
c. negara asal ;
d. pelabuhan t uj uan; dan
e. masa berlakunya perset uj uan impor.
(5) Beras impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikemas dalam
kemasan dengan ident it as yang j elas yang memuat inf ormasi paling
sedikit mengenai:
a.
b.
c.
d.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan;
negara asal ; dan
nama dan al amat import ir.
BAB III
IMPOR BERAS UNTUK KEPERLUAN TERTENTU
Pasal 5
(1) Beras yang dapat diimpor unt uk keperluan t ert ent u yang t erkait
dengan kesehat an/ diet ary dan konsumsi khusus/ segmen t ert ent u sert a
unt uk pengadaan benih adalah sebagaimana t ercant um dalam Lampiran
II Perat uran Ment eri ini.
(2) Impor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan ol eh import ir yang t elah mendapat perset uj uan impor dari
Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri.
(3) Unt uk mendapat kan perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), import ir harus mengaj ukan permohonan t ert ulis kepada
Ment eri, dal am hal ini Direkt ur Jenderal dengan melampirkan:
a. f ot okopi Angka Pengenal Import ir Umum (API-U) at au Angka
Pengenal Import ir Terbat as (API-T);
b. f ot okopi Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK) Beras;
c. f ot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP);
d. f ot okopi Nomor Ident it as Kepabeanan (NIK);
e. rekomendasi dari Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Pert anian, Depart emen Pert anian; dan
f . surat pernyat aan dari bank devisa yang menyat akan bahwa
pemohon memiliki kemampuan f inansial yang memenuhi syarat
perbankan unt uk mendukung penerbit an L/ C.
(4) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Direkt ur
Jenderal dapat menerbit kan perset uj uan at au penol akan permohonan
paling l ambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung sej ak permohonan dit erima.
Pasal 6
Beras impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 harus dikemas dalam
kemasan yang memuat ket erangan label pal ing sedikit :
a.
b.
c.
d.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan apabila dipersyarat kan;
negara asal ; dan
nama dan al amat import ir.
-5-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Pasal 7
(1) Beras yang dapat diimpor unt uk keperluan t ert ent u unt uk memenuhi
kebut uhan indust ri sebagai bahan baku/ penol ong yang berasnya t idak
at au belum sepenuhnya dihasil kan di dalam negeri adalah sebagaimana
t ercant um dalam Lampiran II Perat uran Ment eri ini.
(2) Impor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan oleh import ir yang t elah mendapat pengakuan sebagai IPBeras dari Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri.
(3) Beras yang diimpor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang
diperj ualbel ikan at au dipindaht angankan.
(4) Unt uk mendapat kan pengakuan sebagai IP-Beras, import ir harus
mengaj ukan permohonan t ert ulis kepada Ment eri, dalam hal ini
Direkt ur Jenderal dengan melampirkan:
a. f ot okopi Angka Pengenal Import ir Produsen (API-P) at au Angka
Pengenal Import ir Terbat as (API-T);
b. f ot okopi Nomor Pengenal Import ir Khusus (NPIK) Beras;
c. f ot okopi Nomor Pokok Waj ib Paj ak (NPWP);
d. f ot okopi Nomor Ident it as Kepabeanan (NIK);
e. rekomendasi dari Direkt ur Jenderal Indust ri Agro dan Kimia (IAK)
Depart emen Perindust rian dan Direkt ur Jenderal Pengol ahan dan
Pemasaran Hasil Pert anian, Depart emen Pert anian; dan
f . surat pernyat aan dari bank devisa yang menyat akan bahwa
pemohon memiliki kemampuan f inansial yang memenuhi syarat
perbankan unt uk mendukung penerbit an L/ C.
(5) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (4) Direkt ur
Jenderal dapat menerbit kan perset uj uan at au penol akan permohonan
pengakuan sebagai IP, paling lambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung sej ak
permohonan dit erima.
(6) Pengakuan sebagai IP-Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
merupakan perset uj uan impor menyangkut :
a.
b.
c.
d.
e.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan;
pelabuhan t uj uan;
nama dan al amat import ir; dan
masa berlaku perset uj uan impor.
BAB IV
IMPOR BERAS YANG BERSUMBER DARI HIBAH
Pasal 8
(1) Beras yang dapat diimpor yang bersumber dari hibah adal ah Beras Lainlain (pos t arif / HS 1006. 30. 19. 00 dan 1006. 30. 90. 00) dengan t ingkat
kepecahan paling t inggi 25% sebagaimana t ercant um dalam lampiran II.
(2) Impor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan
oleh lembaga/ organisasi sosial at au badan pemerint ah, t anpa harus
memiliki Angka Pengenal Import ir (API) dan Nomor Pengenal Import ir
Khusus (NPIK).
(3) Beras impor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dikemas dalam
-6-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
kemasan dengan ident it as yang j el as, pal ing sedikit mengenai:
a. j enis dan volume beras;
b. t ingkat kepecahan;
c. negara asal / lembaga pemberi hibah; dan
d. inst ansi/ lembaga penerima hibah.
Pasal 9
(1) Pelaksanaan impor beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)
hanya dapat dilakukan oleh lembaga/ organisasi sosial at au badan
pemerint ah set elah mendapat perset uj uan impor dari Direkt ur Jenderal
at as nama Ment eri.
(2) Unt uk memperoleh perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), lembaga/ organisasi sosial at au badan pemerint ah mengaj ukan
permohonan t ert ulis kepada Ment eri, dal am hal ini Direkt ur Jenderal
dengan mel ampirkan dokumen sebagai berikut :
a. sert if ikat hibah ( gif t cert if icat e) dari inst ansi/ lembaga di negara
pemberi hibah yang t elah diket ahui oleh Perwakilan Republik
Indonesia yang berada di negara pemberi hibah yang bersangkut an;
b. rencana pendist ribusian yang diket ahui oleh Ment eri Sosial at au
pej abat berwenang yang dit unj uk; dan
c. rekomendasi yang memuat ket erangan mengenai j uml ah dan
kualit as beras hibah sert a pelabuhan t uj uan dari Direkt ur Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian, Depart emen Pert anian
unt uk keperluan sel ain penanggulangan bencana; at au
d. rekomendasi yang memuat ket erangan mengenai j uml ah dan
kualit as beras hibah, sert a pelabuhan t uj uan dari badan/ inst ansi
yang dit unj uk oleh Pemerint ah unt uk penanggul angan bencana;
(3) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Direkt ur
Jenderal menerbit kan perset uj uan at au penolakan permohonan
perset uj uan impor beras paling lambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung
sej ak permohonan dit erima.
(4) Perset uj uan impor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memuat
inf ormasi paling sedikit mengenai:
a.
b.
c.
d.
j enis dan volume beras;
t ingkat kepecahan;
pelabuhan t uj uan; dan
masa berlaku perset uj uan impor.
BAB V
EKSPOR BERAS
Pasal 10
(1) Ekspor beras hanya dapat dilakukan apabila persediaan beras di dalam
negeri t elah melebihi kebut uhan, unt uk j enis j enis beras t ert ent u
sebagaimana t ercant um dalam Lampiran III Perat uran Ment eri ini.
(2) Ekspor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1) unt uk j enis Beras
Berkulit (padi at au gabah) khusus unt uk keperluan benih dengan pos
t arif / HS 1006. 10. 00. 00, Beras Wangi bukan Thai Hom Mali dengan pos
-7-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
t arif / HS 1006. 30. 19. 00 dengan t ingkat kepecahan paling t inggi 5% dan
Lain-lain (pos t arif / HS 1006. 30. 90. 00) dengan t ingkat kepecahan ant ara
5% sampai dengan 25%, hanya dapat dilakukan oleh Perusahaan Umum
BULOG set elah mendapat perset uj uan ekspor dari Ment eri dengan
memperhat ikan rekomendasi dari Tim Koordinasi.
(3) Set iap Perusahaan dapat melakukan ekspor beras sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) unt uk j enis Beras Ket an Pulut dengan pos
t arif / HS 1006. 30. 30. 00.
(4) Ekspor beras sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hanya dapat
dilakukan set elah mendapat perset uj uan ekspor dari Direkt ur Jenderal
at as nama Ment eri dengan memperhat ikan rekomendasi Direkt ur
Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian.
(5) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) unt uk
memperoleh perset uj uan ekspor beras harus mengaj ukan permohonan
t ert ulis kepada Ment eri melalui Direkt ur Jenderal dengan melampirkan:
a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP);
b. Tanda Daf t ar Perusahaan (TDP); dan
c. rekomendasi dari Tim Koordinasi, unt uk ekspor sebagaimana
dimaksud pada ayat (2); at au
d. rekomendasi dari Ment eri Pert anian dalam hal ini Direkt ur Jenderal
Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian unt uk ekspor
sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
(6) At as permohonan t ert ulis sebagaimana dimaksud pada ayat (5) Ment eri
at au Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri dapat menerbit kan
perset uj uan at au penolakan permohonan perset uj uan ekspor, paling
lambat 5 (lima) hari kerj a t erhit ung sej ak permohonan dit erima.
(7) Beras Ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) harus
dikemas dal am kemasan dengan ident it as, sesuai permint aan negara
t uj uan.
BAB VI
VERIFIKASI ATAU PENELUSURAN TEKNIS IMPOR DAN EKSPOR BERAS
Pasal 11
(1) Set iap pelaksanaan impor beras waj ib t erlebih dahul u dilakukan
verif ikasi at au penelusuran t eknis di pelabuhan muat negara asal beras
impor.
(2) Set iap pelaksanaan ekspor beras waj ib t erlebih dahul u dilakukan
verif ikasi at au penelusuran t eknis di pelabuhan muat beras.
(3) Pelaksanaan verif ikasi at au penelusuran t eknis sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan oleh surveyor yang dit et apkan oleh
Ment eri.
(4) At as pelaksanaan verif ikasi at au penelusuran t eknis sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), surveyor dapat memungut imbal an
j asa yang diberikannya dari import ir at au eksport ir, yang besarannya
dit ent ukan dengan memperhat ikan azas manf aat .
-8-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Pasal 12
(1) Verif ikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dilakukan
t erhadap:
a. Impor beras unt uk keperluan st abilisasi harga, penanggulangan
keadaan darurat , masyarakat miskin dan kerawanan pangan sert a
impor beras unt uk keperluan t ert ent u, meliput i dat a at au
ket erangan mengenai:
1. negara asal muat beras;
2. spesif ikasi beras yang mencakup pos t arif at au nomor HS dan
uraian beras;
3. j enis dan volume beras;
4. t ingkat kepecahan (apabila dipersyarat kan);
5. wakt u pengapalan; dan
6. pelabuhan t uj uan.
b. Impor beras yang bersumber dari hibah, meliput i dat a at au
ket erangan mengenai:
1. sert if ikat hibah ( Gif t Cert if icat e);
2. negara asal / lembaga pemberi hibah;
3. j enis dan volume beras; dan
4. t ingkat kepecahan.
(2) Hasil verif ikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dit uangkan dal am
bent uk Laporan Surveyor (LS) unt uk digunakan sebagai dokumen
pelengkap pabean dalam penyelesaian kepabeanan di bidang impor.
(3) Verif ikasi t erhadap ekspor beras sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11
ayat (2), meliput i j enis beras, vol ume, nama dan alamat eksport ir
sert a t ingkat kepecahan apabil a dipersyarat kan.
(4) Hasil verif ikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dit uangkan dal am
bent uk Laporan Surveyor (LS) unt uk digunakan sebagai dokumen
pelengkap pabean yang diwaj ibkan unt uk penyampaian pemberit ahuan
pabean ekspor.
Pasal 13
(1) Unt uk dapat dit et apkan sebagai pelaksana verif ikasi at au penelusuran
t eknis impor dan ekspor beras sebagaimana dimaksud dal am Pasal 11
ayat (3), surveyor harus memenuhi persyarat an sebagai berikut :
a. berpengalaman sebagai surveyor beras minimal 5 (lima) t ahun; dan
b. memiliki cabang at au perwakilan di seluruh Indonesia unt uk
verif ikasi ekspor at au af iliasi di l uar negeri unt uk verif ikasi impor.
(2) Surveyor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) waj ib
menyampaikan laporan t ert ulis t ent ang pelaksanaan verif ikasi at au
penelusuran t eknis impor dan ekspor beras yang t elah dilakukannya
kepada Direkt ur Jenderal set iap bulan pal ing l ambat t anggal 15 bulan
berikut nya.
Pasal 14
Kegiat an verif ikasi at au penelusuran t eknis impor dan ekspor beras oleh
surveyor t idak mengurangi kewenangan Direkt orat Jenderal Bea dan Cukai,
Depart emen Keuangan unt uk melakukan pemeriksaan pabean.
-9-
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
BAB VII
PELAPORAN PELAKSANAAN IMPOR DAN EKSPOR BERAS
Pasal 15
(1) Perusahaan Umum BULOG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3)
dan Pasal 10 ayat (2) yang t elah mendapat perset uj uan impor at au
ekspor beras waj ib menyampaikan l aporan pelaksanaan Impor dan
ekspor beras secara t ert ulis kepada Ment eri, dengan t embusan
disampaikan kepada:
a.
Ment eri Koordinat or Bidang Perekonomian; dan
b.
Ment eri Pert anian.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan set iap bulan,
paling l ambat pada t anggal 15 bulan berikut nya.
Pasal 16
(1) Import ir dan eksport ir yang t elah mendapat perset uj uan impor at au
perset uj uan ekspor beras sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2)
at au Pasal 7 ayat (1) dan Pasal 10 ayat (4) waj ib menyampaikan laporan
pelaksanaan impor at au ekspor beras secara t ert ulis kepada Direkt ur
Jenderal dengan t embusan kepada:
a. Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian; dan
b. Direkt ur Jenderal
Perdagangan.
Perdagangan
Dalam
Negeri,
Depart emen
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan set iap bulan,
paling l ambat pada t anggal 15 bulan berikut nya.
Pasal 17
(1) Import ir yang t elah mendapat pengakuan sebagai IP-Beras sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) waj ib menyampaikan laporan
pelaksanaan impor beras secara t ert ul is set iap bulan kepada Direkt ur
Jenderal dengan t embusan Direkt ur Jenderal Indust ri Agro dan Kimia,
dalam hal ini Direkt ur Indust ri Agro, Depart emen Perindust rian dan
Direkt ur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pert anian,
Depart emen Pert anian.
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling
lambat pada t anggal 15 bulan berikut nya.
Pasal 18
(1) Lembaga/ organisasi sosial, at au badan pemerint ah yang t elah
mendapat perset uj uan impor beras yang berasal dari hibah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) waj ib menyampaikan
laporan pel aksanaan impor beras secara t ert ulis set iap bulan, pal ing
lambat pada t anggal 15 bulan berikut nya dari set iap bulan pelaksanaan
Impor.
- 10 -
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada
Ment eri dal am hal ini Direkt ur Jenderal dengan t embusan kepada:
a. Ment eri Pert anian dal am hal ini Direkt ur Jenderal Pengol ahan dan
Pemasaran Hasil Pert anian;
b. Ment eri Sosial dalam hal ini Direkt ur Jenderal Bant uan dan Jaminan
Sosial, Depart emen Sosial;
c. Deput i II Ment eri Koordinat or
Pert anian dan Kel aut an; dan
d. Direkt ur Jenderal
Perdagangan.
Perdagangan
Bidang
Dalam
Perekonomian
Negeri,
Bidang
Depart emen
BAB VIII
SANKSI
Pasal 19
Penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au ekspor
beras dibekukan apabila import ir at au eksport ir t idak melaksanakan
kewaj iban menyampaikan laporan t ert ulis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15 , Pasal 16, Pasal 17, at au Pasal 18 sebanyak 3 (t iga) kali.
Pasal 20
Pembekuan penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor
at au ekspor beras sebagaimana dimaksud dal am Pasal 19 dapat diakt if kan
kembali apabila import ir at au eksport ir t elah melaksanakan kembali segala
kewaj iban menyampaikan laporan t ert ulis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 15, Pasal 16, Pasal 17, at au Pasal 18 dalam wakt u 2 (dua) bulan
set elah dibekukan.
Pasal 21
Penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au ekspor
beras dicabut apabil a import ir at au eksport ir:
a. t idak melaksanakan kewaj iban sebagaimana dimaksud dal am Pasal 14,
Pasal 15, Pasal 16, at au Pasal 17 dalam wakt u 2 (dua) bulan set elah
t erkena sanksi pembekuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19;
b. t erbukt i mengubah inf ormasi yang t ercant um dalam dokumen
penet apan sebagai import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au
ekspor beras;
c. t erbukt i
melanggar
ket ent uan
larangan
memperdagangkan/
memperj ual belikan beras Impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (3); at au
d. dinyat akan bersalah berdasarkan put usan pengadil an yang t elah
mempunyai kekuat an hukum t et ap at as t indak pidana yang berkait an
dengan penyalahgunaan penet apan sebagai import ir beras dan/ at au
perset uj uan impor at au ekspor beras.
- 11 -
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
Pasal 22
(1) Pembekuan, pencabut an dan pengakt if an kembali penet apan sebagai
Import ir beras dan/ at au perset uj uan impor at au ekspor beras yang
diberikan kepada Import ir, IP-Beras, lembaga/ organisasi sosial/ badan
pemerint ah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), Pasal 6 ayat
(2), Pasal 7 ayat (2) at au Pasal 9 ayat (1) at au Pasal 10 ayat (3)
dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal at as nama Ment eri.
(2) Pembekuan, pencabut an dan pengakt if an kembali perset uj uan impor
at au beras yang diberikan kepada Perusahaan Umum BULOG
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) at au Pasal 10 ayat (2) dan
lembaga/ organisasi sosial dit et apkan oleh Ment eri .
Pasal 23
Surveyor sebagaimana dimaksud
penet apannya apabil a:
dalam
Pasal
11 ayat
(3),
dicabut
a. melakukan pelanggaran dalam pel aksanaan kegiat an verif ikasi at au
penelusuran t eknis impor at au ekspor beras; dan/ at au
b. t idak memenuhi ket ent uan kewaj iban pelaporan t ert ulis sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) sebanyak 2 (dua) kal i secara bert urut t urut .
Pasal 24
Import ir at au eksport ir yang mel akukan impor at au ekspor beras yang t idak
sesuai dengan ket ent uan dal am Perat uran Ment eri ini dapat dikenakan
sanksi sesuai dengan ket ent uan kepabeanan dan/ at au ket ent uan lainnya
berdasarkan perat uran perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 25
Pengawasan dan pemant auan t erhadap pendist ribusian beras impor diat ur
t ersendiri oleh Direkt ur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Depart emen
Perdagangan.
Pasal 26
Ket ent uan impor at au ekspor beras dalam Perat uran Ment eri ini t idak
berlaku t erhadap beras impor at au ekspor yang merupakan barang
keperluan penelit ian dan pengembangan t eknol ogi.
Pasal 27
Perset uj uan impor beras yang t elah dit erbit kan sebelum Perat uran Ment eri
ini dinyat akan t et ap berlaku sampai berakhirnya masa berl aku perset uj uan
impor dimaksud.
- 12 -
Peraturan Menteri Perdagangan R.I
Nomor : 12/M-DAG/PER/4/2008
BAB IX
PENUTUP
Pasal 28
Dengan berlakunya Perat uran Ment eri ini, maka Keput usan Ment eri
Perindust rian dan Perdagangan Nomor 9/ MPP/ Kep/ 1/ 2004 t ent ang
Ket ent uan Impor Beras sebagaimana t elah diubah beberapa kal i t erakhir
dengan Keput usan Ment eri Perindust rian dan Perdagangan Nomor
368/ MPP/ Kep/ 5/ 2004, dicabut dan dinyat akan t idak berlaku.
Pasal 29
Ket ent uan l ebih lanj ut mengenai pelaksanaan Perat uran Ment eri ini dapat
dit et apkan oleh Direkt ur Jenderal.
Pasal 30
Perat uran Ment eri ini mulai berlaku sej ak t anggal dit et apkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengumuman Perat uran
Ment eri ini dengan penempat annya dalam Berit a Negara Republ ik
Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
pada t anggal 11 April 2008
MENTERI PERDAGANGAN R. I. ,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretariat Jenderal
Departemen Perdagangan
Kepala Biro Hukum,
WIDODO
- 13 -
MARI ELKA PANGESTU
LAMPI RAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLI K I NDONESI A
Nomor
: 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
DAFTAR LAMPI RAN
1.
Lampiran I
:
Rincian Jenis Beras
2.
Lampiran I I
:
Jenis Beras Yang Dapat Diimpor
3.
Lampiran I I I
:
Jenis Beras Tertentu Yang Dapat Dikspor
MENTERI PERDAGANGAN R.I .,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretariat Jenderal
Departemen Perdagangan
Kepala Biro Hukum,
WIDODO
MARI ELKA PANGESTU
Lampiran I Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor : 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
Rincian Jenis Beras
No.
Pos Tarif/ HS
Uraian Barang
10.06
Beras
1006.10.00.00
-Beras berkulit (padi atau gabah)
1006.20
-Gabah dikuliti:
2.
1006.20.10.00
--Beras Thai Hom Mali.
3.
1006.20.90.00
--Lain-lain.
1006.30
-Beras setengah digiling atau digiling seluruhnya, disosoh,
dikilapkan maupun tidak
1.
--Beras wangi
4.
1006.30.15.00
---Beras Thai Hom Mali
5.
1006.30.19.00
---Lain-lain
6.
1006.30.20.00
--Beras setengah matang
7.
1006.30.30.00
--Beras Ketan pulut;
8.
1006.30.90.00
--Lain-lain
9.
1006.40.00.00
-Beras pecah
11.02.
Tepung serealia selain gandum atau meslin
1102.90.00
-Lain-lain
10.
1102.90.00.10
--Tepung Beras
11.
1102.90.00.90
--Lain-lain
11.03
Menir, tepung kasar dan palet serealia
-Menir dan tepung kasar
12.
1103.19
--Dari serealia lainnya:
1103.19.20.00
---Dari beras
-2-
Lampiran I I Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor : 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
Jenis Beras Yang Dapat Diimpor
No.
Pos Tarif/ HS
Uraian Barang
10.06
Beras
1006.10.00.00
-Beras berkulit (padi atau gabah)
1006.20
-Gabah dikuliti:
2.
1006.20.10.00
--Beras Thai Hom Mali.
3.
1006.20.90.00
--Lain-lain.
1006.30
-Beras setengah digiling atau
digiling seluruhnya, disosoh,
dikilapkan maupun tidak
1.
Keterangan
Pecah Kulit
--Beras wangi
4.
1006.30.15.00
---Beras Thai Hom Mali
5.
1006.30.19.00
---Lain-lain
6.
1006.30.20.00
--Beras setengah matang
7.
1006.30.30.00
--Beras Ketan pulut;
8.
1006.30.90.00
--Lain-lain
Tingkat kepecahan/ kepatahan
antara 5 sampai dengan 25%
9.
1006.40.00.00
-Beras pecah
Tingkat kepecahan/ kepatahan
100% (seratus persen)
11.03
Menir, tepung kasar dan palet
serealia
Tingkat kepatahan paling tinggi
5% (lima persen), antara lain:
Beras Japonica, Basmati
-Menir dan tepung kasar
10.
1103.19
--Dari serealia lainnya:
1103.19.20.00
---Dari beras
Catatan :
1) I mpor beras untuk keperluan tertentu untuk kesehatan dan konsumsi khusus No. Urut 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
2) I mpor beras untuk keperluan stabilisasi harga, penanggulangan keadaan darurat, masyarakat miskin dan
kerawanan pangan (No. Urut 8), pelaksana impornya oleh Perum BULOG
3) I mpor beras untuk keperluan hibah (No. Urut 5 dan 8) dengan tingkat kepecahan paling tinggi 25%
4) I mpor beras untuk memenuhi kebutuhan industri sebagai bahan baku/ penolong No. Urut 5, 9, dan 10
-3-
Lampiran I I I Peraturan Menteri Perdagangan
Nomor
: 12/ M-DAG/ PER/ 4/ 2008
Tanggal : 11 April 2008
Jenis Beras Tertentu Yang Dapat Diekspor
No.
1.
Pos Tarif/ HS
Uraian Barang
10.06
Beras
1006.10.00.00
-Beras berkulit (padi atau gabah)
1006.30
-Beras setengah digiling atau digiling
seluruhnya, disosoh, dikilapkan
maupun tidak
Keterangan
Hanya untuk keperluan benih
--Beras wangi
2.
1006.30.19.00
---Lain-lain
3.
1006.30.30.00
--Beras Ketan pulut;
4.
1006.30.90.00
Tingkat
kepecahan/ kepatahan
paling tinggi 5% (lima persen),
antara lain: Beras Organik, Beras
Merah, Beras Siam, Beras Pandan
Wangi.
Tingkat kepecahan/ kepatahan
antara
5%
(lima
persen)
sampai dengan 25% (dua puluh
lima persen)
--Lain-lain
-4-