Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi Nizlel Huda, Angel Gustina Kencana

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Semirata 2013 FMIPA Unila |595

  

Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan

Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi

Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi

  

Nizlel Huda, Angel Gustina Kencana

Pendidikan Matematika PMIPA FKIP Universitas Jambi

  

Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan bedasarkan kemampuan

pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok. Adapun jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sedangkan pengumpulan

data dilakukan berdasarkan lembar tes kemampuan pemahaman dan wawancara. Subjek

dalam penelitian ini adalah siswa yang memiliki kemampuan pemahaman rendah dalam

menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok pada semester genap tahun akademik

2011/2012. Berdasarkan hasil tes dan wawancara diperoleh 12,5% siswa cenderung tidak bisa

mengubah soal berbentuk kata-kata ke dalam simbol karena siswa tersebut cenderung sulit

untuk memahami konsep-konsep yang ada pada soal materi kubus dan balok. 50% siswa

cenderung tidak bisa menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam

menyelesaikan soal karena siswa cenderung sulit untuk menghitung, terutama pada operasi

perkalian bilangan bulat dan desimal materi kubus dan balok. 95% siswa cenderung tidak

bisa menerapkan konsep-konsep dalam perhitungan matematis dan mengembalikan jawaban

sesuai dengan soal semula. Dapat disimpulkan bahwa kesulitan bedasarkan kemampuan

pemahaman siswa yang paling dominan yang didapatkan pada siswa nilai rendah dalam

menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok terletak pada penerapan konsep-

konsep dalam perhitungan matematis dan mengembalikan jawaban sesuai dengan soal

semula.

  Kata Kunci : Kesulitan Siswa, Kemampuan Pemahaman, Soal Cerita PENDAHULUAN

  Matematika dapat mengembangkan pemikiran kritis, kreatif, sistematis, dan logis. Disamping itu matematika telah memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari hal yang sederhana seperti perhitungan dasar (basic

  calculation

  ) sampai hal yang kompleks dan abstrak seperti penerapan analisis numerik dalam bidang teknik dan sebagainya (Suherman dan Winataputra, 1992:219). Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika telah banyak dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh berbagai pihak yang peduli terhadap pembelajaran matematika sekolah.

  Berbagai upaya tersebut antara lain dalam bentuk: (1) penataran guru, (2) kualifikasi pendidikan guru, (3) pembaharuan kurikulum, (4) implementasi model atau metode pembelajaran baru, (5) penelitian tentang kesulitan dan kesalahan siswa dalam belajar matematika. Namun berbagai upaya tersebut belum mencapai hasil yang optimal, karena berbagai kendala. Hal ini bisa dilihat pada proses pembelajaran matematika di sekolah yaitu siswa tidak memahami materi yang diajarkan. Akibatnya siswa tidak bisa menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh guru. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa adalah penyelesaian soal yang berbentuk soal cerita pada matematika. Berdasarkan

  

Nizlel Huda dan Angel Gustina Kencana: Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan

Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan

Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi

  30 Muaro Jambi masih rendah. Rendahnya kemampuan pemahaman siswa tersebut dapat dilihat dari hasil tes pemahaman soal yang berbentuk soal cerita. Sebagaimana siswa yang belum memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).

  9

  “Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan

  Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat setiap kelas mencapai ketuntasan yang kurang dari 75% atau setiap kelas memperoleh nilai yang rendah. Hal ini merupakan adanya indikasi siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran matematika. Kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika ditemui pada saat mengerjakan soal cerita. Soal cerita mempunyai peranan penting dalam pembelajaran matematika karena siswa akan lebih mengetahui hakekat dari suatu permasalahan matematika ketika siswa dihadapkan pada soal cerita. Selain itu, soal cerita sangat bermanfaat untuk perkembangan proses berpikir siswa karena dalam menyelesaikan masalah yang terkandung dalam soal cerita diperlukan langkah-langkah penyelesaian yang membutuhkan pemahaman dan penalaran. Namun kenyataannya, banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami arti kalimat-kalimat dalam soal cerita, kurangnya keterampilan siswa dalam menerjemahkan kalimat sehari-hari ke dalam kalimat matematika dan unsur mana yang harus dimisalkan dengan suatu variabel. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Indra Setiyawati pada tahun 2011 menyimpulkan tentang kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi pelajaran segitiga dan segiempat adalah sebagai berikut: (1) kesulitan memahami soal, siswa tidak menuliskan atau tidak lengkap dalam menuliskan informasi yang diketahui dan ditanyakan, menuliskan sama persis dengan soal yang diberikan sebesar 9,01%, (2) kesulitan membuat model matematika, siswa menggunakan model matematika yang salah, siswa tidak mampu dalam mengubah kalimat soal ke dalam kalimat matematika sebesar 36,83%, (3) kesulitan melakukan komputasi sebesar 26,90%, (4) kesulitan menarik kesimpulan, siswa tidak mampu menuliskan kesimpulan sesuai pertanyaan soal, siswa salah dalam menuliskan kesimpulan karena menggunakan hasil perhitungan yang salah, dan ada yang tidak menuliskan kesimpulan sebesar 27,26%. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

  57 Sumber: Guru Matematika kelas VIII SMP 30 Muara Jambi

  6

  8

  14

  40 VIII C

  6

  Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Negeri 30 Muaro Jambi, masih banyak siswa yang belum mencapai KKM Matematika sebesar 65 dan syarat ketuntasan kelas adalah 75% dari jumlah siswa. Adapun jumlah siswa yang tuntas pada tes pemahaman soal cerita pada saat Muaro Jambi dapat dilihat pada Tabel 1.1.

  hasil wawancara peneliti dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi diperoleh informasi bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri

  50 VIII B

  7

  7

  14

  VIII A

  Kelas Jumlah siswa Jumlah siswa yang tuntas Jumlah siswa yang tidak tuntas Ketuntasan (%)

Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Hasil Tes Pemahaman pada Ulangan Harian Materi Kubus dan Balok Kelas VIII SMP 30 Muara Jambi T.A 2011/2012

  15

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Semirata 2013 FMIPA Unila |597

  2. Sebagai sumbangan teori tentang menganalisis kesulitan siswa yang memperoleh nilai rendah berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok.

  Tes Pemilihan Subjek

  Instrumen penelitian adalah (1) Tes kemampuan pemahaman untuk mendapatkan subjek penelitian. (2) Pedoman wawancara untuk mengetahui dimana letak kesulitan siswa yang memperoleh nilai rendah berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita tersebut.

  Instrumen Penelitian

  Data dalam penelitian ini yaitu kemampuan pemahaman matematika rendah secara tertulis siswa kelas VIIIB yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita.

  Data Penelitian

  Seluruh siswa kelas VIIIB merupakan sasaran dalam penelitian ini. Subjek penelitian diambil 5 orang dari siswa VIIIB tersebut yang memiliki skor terendah pada saat tes soal kemampuan pemahaman matematika berbentuk soal cerita.

  Subjek Penelitian

  Penelitian jenis ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi pendekatan penelitian deskritif. Hal yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah analisis kesulitan siswa berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok.

  METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

  3. Sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan penelitian yang berkaitan dengan proses kesulitan siswa yang memperoleh nilai rendah berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok.

  1. Memperoleh informasi mengenai kesulitan siswa yang memperoleh nilai rendah berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok.

  Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi”.

  Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

  Kegunaan Hasil Penelitian

  2. Kesulitan yang paling dominan dialami siswa yang memperoleh nilai rendah berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok.

  Kesulitan yang dialami siswa yang memperoleh nilai rendah berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok.

  Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui : 1.

  Tujuan Penelitian

  2. Kesulitan apa yang paling dominan dialami siswa yang memperoleh nilai rendah berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok?

  Kesulitan apa saja yang dialami siswa berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok?

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1.

  Rumusan Masalah

  Tes pemilihan subjek yang digunakan adalah tes kemampuan pemahaman matematika yang berbentuk tes soal esai.

  

Nizlel Huda dan Angel Gustina Kencana: Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan

Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan

Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi

  Soal dalam tes kemampuan pemahaman ini berjumlah 2 soal dimana setiap soal terdiri dari pemahaman yaitu: mengubah soal yang berbentuk kata-kata ke dalam simbol, menentukan konsep-konsep yang tepat untuk digunakan dalam menyelesaikan soal, menerapkan konsep-konsep dalam perhitungan matematis. Tes kemampuan pemahaman siswa atau kemampuan sebelumnya yang dimiliki oleh siswa tersebut. Penilaian yang digunakan untuk menentukan presentase menurut Purwanto, (2009: 102) adalah sebagai berikut :

  NP = 100 % Keterangan : NP = Nilai persentase yang dicari, R = Skor yang diperoleh siswa, SM = Skor maksimal atau ideal.

  Adapun skor kemampuan siswa menurut Purwanto (2009:103) dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Skor Kemampuan Pemahaman

  Siswa Skor (dalam %) Kategori 86 - 100 76 - 85 60 - 75 55 - 59 Kurang dari 54

  Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali

  Tes Kemampuan Pemahaman dan Pedoman Wawancara

  Instrumen lembar tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen lembar tes penyelesaian soal matematika. Lembar tes tersebut berupa tes penyelesaian soal dalam bentuk soal cerita. Tes penyelesaian soal ini tediri dari 2 (dua) paket A dan B. Paket B tidak divalidasi, karena analog dengan paket A. Instrumen lembar tugas penyelesaian soal paket A ini divalidasi oleh ahli, yang terdiri atas ahli pendidikan matematika atau ahli matematika (2 orang) dan 2 orang guru matematika. Validasi dilakukan untuk mengetahui bahwa: (1) Setiap informasi yang diberikan jelas dan berfungsi (2) Informasi yang diberikan cukup untuk penyelesaian masalah, (3) Rumusan masalah menggunakan kata-kata yang dikenal siswa, (4) Rumusan masalah komunikatif, (5) Kalimat tidak kalimat yang digunakan tidak tumpang tindih. (7) Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah yang baik dan benar, (8) Rumusan masalah relevan dengan informasi yang diberikan untuk penyelesaian masalah. Lembar tes disusun berdasarkan kompetensi dasar matematika SMP kelas VIII semester II. Lembar tes yang akan diberikan kepada siswa terdiri dari dua masalah yaitu 1A dan

  1B. Masalah 1A setara dengan masalah 1B adalah perbedaannya hanya terletak pada besar bilangan. Data yang diperoleh dengan soal 1B akan digunakan untuk triangulasi data yang diperoleh dengan soal 1A. Pedoman wawancara diguanakan untuk mengungkap apa saja kesulitan siswa dan kesulitan yang paling dominan dialami siswa berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita.

  Teknik Pengumpulan Data

  Proses pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembar tes penyelesaian soal matematika sebanyak dua tahap, yaitu pemberian tes I dan pemberian tes II, untuk melihat validasi data. Apabila ternyata data tidak valid dilakukan wawancara ulang untuk memperoleh data yang valid. Adapun prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Peneliti memberikan soal tes kemampuan pemahaman matematika yang pertama (disebut sebagai tes A) kepada seluruh siswa.

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Semirata 2013 FMIPA Unila |599 2.

Setelah subjek diperoleh, peneliti mencatat kegiatan subjek ketika

  meninjau kembali hasil yang sudah diperoleh, dan melakukan wawancara untuk mengungkap kesulitan apa saja yang dialami siswa dan kesulitan yang paling dominan dialami siswa berdasarkan kemampuan pemahaman materi kubus dan balok yang dilakukan subjek dalam meninjau kembali hasil yang sudah diperoleh.

  3. Pada hari yang berbeda peneliti memberikan tes kemampuan pemahaman kedua yang mirip dengan tes A (disebut sebagai tes B) kepada subjek.

  4. Peneliti mencatat kegiatan subjek ketika merubah kata-kata dalam soal ke dalam simbol dalam menyelesaikan soal dari tes kemampuan pemahaman dan melakukan wawancara untuk melihat bagaimana siswa menyelesaikan soal cerita dalam menentukan mengubah kata-kata dalam soal menjadi simbol.

  5. Peneliti memberi kesempatan kepada subjek untuk menentukan konsep yang tepat digunakan dalam menyelesaikan soal.

  6. Peneliti mencatat kegiatan subjek ketika menentukan konsep yang tepat digunakan dalam menyelesaikan soal dan melakukan wawancara untuk mengungkap kesulitan siswa berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita yang dilakukan subjek dalam menentukan konsep yang tepat dalam menyelesaikan soal.

  7. Peneliti memberi kesempatan kepada subjek untuk menerapkan konsep dalam perhitungan untuk menyelesaikan soal.

  8. Peneliti mencatat kegiatan subjek ketika menerapkan konsep dalam perhitungan untuk menyelesaikan soal dan melakukan wawancara untuk mengungkap kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan kemampuan pemahaman yang dilakukan subjek dalam menerapkan menyelesaikan soal.

  9. Peneliti memberi kesempatan kepada subjek untuk meninjau kembali hasil yang sudah diperoleh.

  10. Peneliti mencatat kegiatan subjek ketika meninjau kembali hasil yang sudah diperoleh, dan melakukan wawancara untuk mengungkap kesulitan apa saja yang dialami siswa dan kesulitan yang paling dominan dialami siswa berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita yang dilakukan subjek dalam meninjau kembali hasil yang sudah diperoleh.

  11. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan pengecekan keabsahan data dengan triangulasi waktu, yaitu menggunakan pengulangan wawancara, yaitu mencari kesesuaian data yang bersumber dari dua masalah yang setara. Peneliti melakukan validasi terhadap data tes pertama dan data tes kedua. Apabila data tes pertama dan data tugas kedua menunjukkan kesamaan, maka kedua data tersebut dikatakan valid dan reliabel, sehingga dapat dilakukan analisis untuk memperoleh identifikasi kemampuan pemahaman siswa.

  Uji Kredibilitas Data

  Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, menggunakan bahan

  

Nizlel Huda dan Angel Gustina Kencana: Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan

Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan

Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi

  referensi, analisis kasus negatif dan member soal cerita pada materi kubus dan check.Triangulasi dalam pengujian balok. kredibilitas ini diartikan sebagai SKD: Siswa kedua yang mempunyai pengecekan data dari berbagai sumber, kesulitan berdasarkan kemampuan berbagai cara, dan berbagai waktu. Pada pemahaman dalam menyelesaikan penelitian ini uji kredibilitas data atau soal cerita pada materi kubus dan kepercayaan terhadap data hasil penelitian balok. dilakukan dengan triangulasi waktu, yaitu SKT: Siswa ketiga yang mempunyai yakni mencari kesesuaian data yang pemahaman dalam menyelesaikan bersumber dari dua masalah yang setara soal cerita pada materi kubus dan pada waktu yang berbeda. balok.

  Untuk mempertanggung jawabkan SKE: Siswa keempat yang mempunyai kredibilitas dalam penelitian ini, peneliti kesulitan berdasarkan kemampuan melakukan langkah-langkah sebagai pemahaman dalam menyelesaikan berikut: soal cerita pada materi kubus dan 1. balok. Melakuan triangulasi waktu.

  2. SKL: Siswa kelima yang mempunyai Membuat catatan setiap tahapan penelitian dan dokumentasi yang kesulitan berdasarkan kemampuan lengkap. pemahaman dalam menyelesaikan 3. soal cerita pada materi kubus dan

  Melakukan pentranskripan segera setelah melakukan pengambilan data. balok.

  4. PPKS.01: Pertanyaan pertama peneliti Melakukan pengecekan berulang kali terhadap rekaman suara, video, lembar kepada siswa kesatu yang jawaban dan transkrip wawancara agar mempunyai kesulitan diperoleh hasil yang sahih. berdasarkan kemampuan

  

Teknik Analisis Data pemahaman dalam

  Aktifitas dalam analisis data, yaitu : (1) menyelesaikan soal cerita pada data reduction (data reduksi); (2) data materi kubus dan balok ketika display (pemaparan data/kategorisasi); dan wawancara. (3) conclusion drawing/verification PPKS.02: Pertanyaan kedua peneliti kepada (penarikan kesimpulan). siswa kesatu yang mempunyai

  1. Reduksi data ( Data reduction) kesulitan berdasarkan Reduksi data yang dilakukan dalam kemampuan pemahaman dalam penelitian ini, yaitu kegiatan yang mengacu menyelesaikan soal cerita pada pada proses pemilihan dan materi kubus dan balok ketika pengidentifikasian data dan selanjutnya wawancara. membuat koding pada setiap satuan PPKS.03: Pertanyaan ketiga peneliti kepada sehingga diketahui berasal dari sumber siswa kesatu yang mempunyai mana. Dalam penelitian ini, petunjuk kesulitan berdasarkan pengkodingan dapat dilakukan sebagai kemampuan pemahaman dalam berikut : menyelesaikan soal cerita pada

  SKS: Siswa kesatu yang mempunyai materi kubus dan balok ketika kesulitan berdasarkan kemampuan wawancara., dan seterusnya. pemahaman dalam menyelesaikan

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

Semirata 2013 FMIPA Unila |601

  PPKD.01: Pertanyaan pertama peneliti kepada siswa kedua yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara. kepada siswa kedua yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara. PPKD.03: Pertanyaan ketiga peneliti kepada siswa kedua yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara., dan seterusnya. PPKT.01: Pertanyaan pertama peneliti kepada siswa ketiga yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara. PPKT.02: Pertanyaan kedua peneliti kepada siswa ketiga yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara. PPKT.03: Pertanyaan ketiga peneliti kepada siswa ketiga yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara., dan seterusnya. JKS.01: Jawaban pertama siswa kesatu yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara

  JKS.03: Jawaban ketiga siswa kesatu yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara, dan seterusnya. JKD.01: Jawaban pertama siswa kedua yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara

  JKD.02: Jawaban kedua siswa kedua yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara

  JKD.03: Jawaban ketiga siswa kedua yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara, dan seterusnya. JKT.01: Jawaban pertama siswa ketiga yang mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok ketika wawancara

  

Nizlel Huda dan Angel Gustina Kencana: Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan

Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan

Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi

  JKT.02: Jawaban kedua siswa ketiga yang materi kubus dan balok ketika mempunyai kesulitan berdasarkan wawancara, dan seterusnya. kemampuan pemahaman dalam JKL.01: Jawaban pertama siswa kelima menyelesaikan soal cerita pada yang mempunyai kesulitan materi kubus dan balok ketika berdasarkan kemampuan wawancara pemahaman dalam menyelesaikan

  JKT.03: Jawaban ketiga siswa ketiga yang soal cerita pada materi kubus dan mempunyai kesulitan berdasarkan balok ketika wawancara menyelesaikan soal cerita pada mempunyai kesulitan berdasarkan materi kubus dan balok ketika kemampuan pemahaman dalam wawancara, dan seterusnya. menyelesaikan soal cerita pada

  JKE.01: Jawaban pertama siswa keempat materi kubus dan balok ketika yang mempunyai kesulitan wawancara berdasarkan kemampuan JKL.03: Jawaban ketiga siswa kelima yang pemahaman dalam menyelesaikan mempunyai kesulitan berdasarkan soal cerita pada materi kubus dan kemampuan pemahaman dalam balok ketika wawancara menyelesaikan soal cerita pada

  JKE.02: Jawaban kedua siswa keempat materi kubus dan balok ketika yang mempunyai kesulitan wawancara, dan seterusnya. berdasarkan kemampuan Untuk memperoleh data kesulitan pemahaman dalam menyelesaikan siswa berdasarkan kemampuan pemahaman soal cerita pada materi kubus dan dilakukan skala penskoran kemampuan balok ketika wawancara pemahaman terhadap jawaban siswa tiap

  JKE.03: Jawaban ketiga siswa yang butir soalnya. Pedoman penyekoran tes mempunyai kesulitan berdasarkan kemampuan pemahaman disajikan pada kemampuan pemahaman dalam tabel 2.2 berikut. menyelesaikan soal cerita pada

Tabel 2.2 Pedoman Penskoran Soal Tes Kemampuan Pemahaman

  Indikator Uraian Skor Translasi Tidak ada usaha memahami soal

  Salah interpretasi soal secara

  1 keseluruhan Salah interpretasi pada sebagian

  2 besar soal Salah interpretasi pada sebagian

  3 kecil soal Interpretasi soal benar seluruhnya

  4 Interpretasi Tidak ada usaha Perencanaan penyelesaian yang

  1 tidak sesuai Sebagian prosedur benar, tetapi

  2 kebanyakan salah Prosedur substansial benar, tetapi

  3

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

  masih terdapat kesalahan Prosedur penyelesaian tepat,

  4 tanpa kesalahan aritmetika Ekstrapolasi Tanpa jawab atau jawab salah yang diakibatkan prosedur penyelesaian yang tidak tepat Salah komputasi, tiada pernyataan

  1 jawab, pelabelan salah Penyelesaian benar

  2 1. Berdasarkan hasil penelitian yang

  Penyajian data (data display) 2. didapatkan terlihat bahwa siswa yang

  Analisis Data 3. mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

  Penafsiran Data 4. soal cerita karenanya kemampuan

  Penarikan kesimpulan (conclusion drawing/verification) memahami konsep-konsep yang ada.

  Menurut Cooney (Abdurrahman, 2009:278)

  menyatakan bahwa siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika

  Hasil Penelitian

  pada umumnya terletak pada kurangnya a.

Hasil Instrument Penelitian

  pemahaman konsep dan prinsip dalam Hasil lembar tes dapat dilihat pada tabel matematika.

  3.1. Dari hasil penelitian menunjukkan b.

Hasil Tes Kemampuan Pemahaman

  bahwa siswa tersebut tidak mampu

  pada Siswa yang Memiliki Kesulitan

  memahami dengan baik bagaimana dalam Menyelesaikan Soal Cerita. menyelesaikan soal cerita dan informasi

  Skor penilaian dalam menyelesaikan yang relevan tentang pemahaman tersebut lembar tes kemampuan pemahaman dapat pada langkah-langkah soal cerita dan dilihat pada tabel 3.2. indikator kemampuan pemahaman yaitu c.

Presentase Kemampuan Pemahaman

  mengubah soal berbentuk kata-kata ke

  yang Dimiliki Siswa dalam

  dalam simbol, menentukan konsep-konsep

  Menyelesaika Soal Cerita

  yang tepat untuk digunakan dalam Presentase Kemampuan Pemahaman menyelesaikan soal, dan menerapkan yang Dimiliki Siswa dalam Menyelesaikan konsep-konsep dalam perhitungan Soal Cerita dapat dilihay pada tabel 3.3. matematis dengan tidak lancar dan tidak d.

Presentase Kesulitan yang Diperoleh baik. Siswa Secara Keseluruhan Berdasarkan Kemampuan PENUTUP Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita Simpulan

  Persentase Kesulitan yang Berdasarkan hasil penelitian dapat Diperoleh Siswa Secara Keseluruhan disimpulkan bahwa: Berdasarkan Kemampuan Pemahaman 1.

  Kesulitan siswa berdasarkan kemampuan dalam Menyelesaikan Soal Cerita dapat pemahaman dalam menyelesaikan soal dilihat pada tabel 3.4. cerita pada materi kubus dan balok yang e. paling dominan yaitu pada penerapan

   Pembahasan Hasil Penelitian Semirata 2013 FMIPA Unila |603

  

Nizlel Huda dan Angel Gustina Kencana: Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan

Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan

Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi

  konsep-konsep dalam perhitungan konsep-konsep dalam perhitungan matematis matematis.

  2. Saran-saran Secara keseluruhan kesulitan yang dialami siswa yang memperoleh nilai

  1. Guru diharapkan dapat memahami rendah terletak pada kesulitan dalam dimana letak kesulitan siswa dalam memahami makna dari kata-kata dalam menyelesaikan soal cerita. soal, kesulitan dalam mengubah kata- 2.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kata dalam soal ke dalam simbol, gambaran untuk penelitian selanjutnya

  konsep yang tepat untuk digunakan, dan berdasarkan kemampuan pemahaman kesulitan menggunakan/menerapkan dalam menyelesaikan soal cerita pada materi kubus dan balok.

Tabel 3.1 Hasil Penilaian Lembar Tes Dalam Menyelesaikan Soal Cerita

  Jumlah Skor yang Diperoleh Subjek Subjek No.

  Lembar Tes 1 (Paket Lembar Tes 2 (Paket Penelitian

  A)

  B)

  1. SKS

  60

  55

  2. SKD

  50

  55

  3. SKT

  55

  45

  4. SKE

  60

  60

  5. SKL

  55

  60 Tabel 3.2 Hasil Penilaian dalam Menyelesaikan Soal Cerita Jumlah Skor yang Diperoleh

  Subjek Indikator Kemampuan Subjek

  Penelitian Pemahaman Soal 1 Soal 2

  Mengubah soal berbentuk kata-

  3

  4 kata ke dalam symbol Menentukan konsep-konsep

  SKS yang tepat untuk digunakan

  2

  2 dalam menyelesaikan soal Menerapkan konsep-konsep

  1 dalam perhitungan matematis Mengubah soal berbentuk kata-

  3

  4 kata ke dalam symbol SKD

  Menentukan konsep-konsep

  2

  1 yang tepat untuk digunakan

  

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

  dalam menyelesaikan soal Menerapkan konsep-konsep dalam perhitungan matematis Mengubah soal berbentuk kata-

  3

  4 kata ke dalam symbol Menentukan konsep-konsep

  SKT yang tepat untuk digunakan

  2

  2 dalam menyelesaikan soal dalam perhitungan matematis Mengubah soal berbentuk kata-

  3

  4 kata ke dalam symbol Menentukan konsep-konsep

  SKE yang tepat untuk digunakan

  3

  2 dalam menyelesaikan soal Menerapkan konsep-konsep dalam perhitungan matematis Mengubah soal berbentuk kata-

  3

  4 kata ke dalam symbol Menentukan konsep-konsep

  SKL yang tepat untuk digunakan

  2

  2 dalam menyelesaikan soal Menerapkan konsep-konsep dalam perhitungan matematis

  Tabel. 3.3. Presentase Kemampuan Pemahaman

  Indikator Kemampuan Presentase Kemampuan No. Subjek Penelitian Pemahaman subjek (dalam %) SKS 87,5

  SKD 87,5 Mengubah soal berbentuk

  1 SKT 87,5 kata-kata ke dalam simbol SKE 87,5 SKL 87,5 SKS

  50 SKD 37,5 Menentukan konsep-konsep SKT 50 2 yang tepat untuk digunakan SKE 62,5 dalam menyelesaikan soal SKL

  50 SKS

  25 Menerapkan konsep-konsep SKD 3 dalam perhitungan SKT matematis SKE SKL

  Semirata 2013 FMIPA Unila |605

  Nizlel Huda dan Angel Gustina Kencana: Analisis Kesulitan Siswa Berdasarkan Kemampuan Pemahaman dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Kubus dan Balok Di Kelas VIII SMP Negeri 30 Muaro Jambi

  Tabel.3.4 Presentase Kesulitan Secara Keseluruhan

  Presentase Presentase Indikator Kemampuan Skor Skor total No.

  Kemampuan Kesulitan Pemahaman total Subjek Subjek Subjek Mengubah soal berbentuk

  1 20 17,5 87,5% 12,5% kata-kata ke dalam simbol Menentukan konsep-konsep 2 yang tepat untuk digunakan

  20 10 50% 50% dalam menyelesaikan soal Menerapkan konsep-konsep dalam perhitungan matematis

Dokumen yang terkait

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Sub Pokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember;

2 39 174

Analisis Kemampuan Metakognisi Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Berbasis Polya Subpokok Bahasan PLSV Kelas VII-A SMP Negeri 3 Jember

1 18 5

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Berdasarkan Taksonomi SOLO pada Sub Pokok Bahasan Balok Siswa Kelas VIII H SMP Negeri 7 Jember;

31 207 241

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Berdasarkan Kategori Kesalahan Newman di Kelas VIII A SMP Negeri 10 Jember

0 25 5

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Operasi Aljabar

0 22 7

Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Operasi Aljabar Berdasarkan Teori Pemahaman Skemp pada Siswa Kelas VIII D SMP Negeri 4 Jember;

4 36 120

Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Uraian Berbentuk Soal Cerita pada Pembelajaran Matematika (Studi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 18 52

Analisis Kemampuan Siswa Kelas VIII dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah Open Ended pada Pembelajaran Problem Based Learning

2 36 361

Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Aritmatika Sosial Kelas VII

0 0 8

Analisis Kesalahan Siswa SMP Berdasarkan Newman dalam Menyelesaikan Soal Kemampuan Berpikir Kritis Matematis pada Materi Bangun Ruang Sisi datar

0 1 8