MAKALAH PROBLEMATIKA KEBUDAYAAAN BAGI KE

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Padang, September 2017
Penyusun

1

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang

B.

Masalah

C.

Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A.

Problematika kebudayaan


B.

Unsur-unsur kebudayaan

C.

Karakteristik kebudayaan

D.

Fungsi kebudayaan bagi masyarakat

E.

Hubungan Antara Unsur Kebudayaan dalam Masyarakat

F.

Aktivitas kebudayaan


G.

Hakekat manusia sebagai makhluk budaya
H.

Etika dan Estetika berbudaya

I.

Kebudayaan Indonesia

J.

Jenis – jenis problematika kebudayaan

K.

Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan
2


BAB II PENUTUP
A.

Kesimpulan

B.

Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk ciptaan tuhan yang tertinggi dan paling
beradab dibandingkan dengan ciptaan tuhan lainnya. Manusia mempunyai
tingkatan lebih tinggi lagi dalam berpikir, dan mempunyai akal yang dapat
memperhitungkan tindakannya melalui proses belajar terus-menerus. Manusia
pada dasarnya adalah makhluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan
lainnya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut

gregariousness. Maniusia sejak dilahirkan sudah mempunyai dua kecenderungan
pokok, yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya
(masyarakat), dan keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam
sekelilingnya. Kecenderungan manusia untuk hidup bersosial-bermasyarakat
sudah ada sejak lahir.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Secara istilah, budaya adalah hasil
cipta karsa manusia yang dihasilkan melalui proses belajar dan dijadikan milik
bersama. Dan dapat kita simpulkan makhluk budaya dapat diartikan sebagai
makhluk yang memiliki pikiran atau akal budi.

3

Wujud dari kebudayaan ini adalah benda-benda yang diciptakan oleh
manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang
bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi
sosial, religi, seni, dan lain-lain. Kebudayaan ini sendiri berfungsi untuk
membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


Masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan yang
menghasilkan kebudayaan . Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak
memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat
sebagai wadah dan pendukungnya.Terdapat hubungan timbal balik antara
kebudayaan dengan masyarakat, sebagaiamana ada hubungan antara kebudayaan,
peradaban dan sejarah. Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan
kebudayaan itu menentukan corak masyarakat. Jadi antara manusia dan
kebudayaan merupakan suatu kesatuan yang memiliki hubungan yang sangat erat
dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Melalui ini,kita akan melihat seberapa
eratnya masyarakat dengan budayanya,dan budaya dengan masyarakatnya,serta
seberapa penting dan bagaimana kebudayaan itu ada di dalam masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa
masalah yang akan di bahas dalam makalah ini, yaitu :
1.
2.

Apakah pengertian dari kebudayaan?
Dalam problematika kebudayaan apa saja hambatan-hambatan


kebudayaan yang terjadi?
3.

Pengertian Problematika kebudayaan.

1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Problematika kebudayaan

4

2. Untuk memberitahukan pengertian dari kebudayaan
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya terhadap lingkungan.
4.

Mengetahui jenis-jenis problematika kebudayaan

5. Untuk memberitahukan macam-macam hambatan kebudayaan yang
terjadi


BAB II
PEMBAHASAN
A. Problematika Kebudayaan
Problematika kebudayaan adalah sesuatu yang indah jika kebudayaan yang
merupakan harta yang turun temurun dari nenek moyang kita, dapat kita
pertahankan kelestariannya. Tapi perkembangan jaman tidak dapat dibendung,
seiring dengan berjalanya waktu, maka kelestarian kebudayaan tersebut harus
dijaga karena kebudayaan hanyalah identitas diri dan merupakan identitas bangsa.
Bangsa yang memiliki identitas akan menjadi bangsa yang kuat dan menjadi
bangsa yang tidak mudah untuk dijajah oleh bangsa lain.
Problematika kebudayaan sangat berbahaya jika dibiarkan, karena
kebudayaan merupkan jati diri bangsa, bila itu hilang maka dengan sangat mudah
bangsa itu akan hancur dan dijajah oleh bangsa lain. Oleh sebab itu bagaimanapun
juga caranya

kita

harus

mempertahankan


identitas

bangsa

kita

yaitu

kebudayaan. Kebudayaan yang diciptakan manusia dalam kelompok dan wilayah
yang berbeda-beda menghasilkan keragaman kebudayaan. Tiap persekutuan hidup
manusian (masyarakat, suku, atau bangsa) memiliki kebudayaan sendiri yang
berbeda dengan kebudayaan kelompok lain.
Kebudayaan yang dimiliki sekelompok manusia membentuk ciri dan
menjadi pembeda dengan kelompok lain. Dengan demikian, kebudayaan
merupakan identitas dari persekutuan hidup manusia.

5

Kebudayaan yang ada ikut pula mengalami dinamika seiring dengan

dinamika pergaulan hidup manusia sebagai pemilik kebudayaan. Berkaitan
dengan hal tersebut kita mengenal adanya pewarisan kebudayaan, perubahan
kebudayaan, dan penyebaran kebudayaan.

Bahwa dalam rangka pemenuhan hidupnya manusia akan berinteraksi
dengan sesama,masyarakat dengan masyarakat lain yang terjadi antar persekutuan
hidup manusia sepanjang hidup manusia. Berkaitan dengan hal tersebut kita
mengenal adanya tentang kebudayaan yaitu :
1.

Pewaris kebudayaan yaitu proses pemindahan,penerusan,pemilikan

dan pemakaian dari generasi ke generasi
2.

Perubahan kebudayaan yaitu perubahan yang terjadi karena

ketidaksesuaian diantara unsur-unsur budaya
3.


Penyebaran kebudayaan atau difusi adalah proses menyebarnya

unsur-unsur kebudayaa dari suatu kelompok ke kelompok yang lain atau dari
masyarakat ke masyarakat yang lain.
Berdasarkan wujudnya kebudayan terbagi menjadi dua :
Cipta : hasil dari pemikiran manusia yang bersifat ke-ilmuan
1. Kebudayaan yang bersifat abstrak
Kebudayaan yang terletak di dalam pikiran manusia tidak dapat di
raba atau di foto.
Contohnya : imaginasi, khayalan.
2. Kebudayaan bersifat konkret
Wujudnya yang berpola tindakan atau aktivitas manusia di dalam
masyarakat yang dapat diraba dan diamati. Contohnya : belajar,
bicara, bermain.

6

B.

Unsur-Unsur Kebudayaan
Kebudayaan mengandung unsur antara lain; Kenyakinan, Mata pencarian,
Bahasa, pengetahuan, Teknologi, Sistem sosial,Kekerabatan,penanggalan,Tata
pemukiman.

Berkembangnya kebudanyaan dikarenakan adanya kesadarn manusia,
kondisi masyarakat dan hubungan dan kebudaan lain.
Kebudayaan setiap masyarakat tentu terdiri dari unsur-unsur tertentu, yang
merupakan bagian dari suatu kebulatan, yakni kebudayan itu sendiri.
Ada beberapa pendapat ahli tentang unsur-unsur kebudayaan.
Clyde kluckhohn menyebutkan 7 unsur kebudayaan, yakni:
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, rumah, alatalat rumah tangga, senjata, alat-alat rumah produksi dan
transportasi)
2. Mata pencarian hidup dan system-sistem ekonomi( pertanian,
peternakan, system produksi, dan system distribusi)
3. System kemasyarakatan (system kekerabatan, organisasi, politik,
system hokum dan system perkawinan)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni sastra dan seni gerak)
6. System pengetahuan
7. System kepercayaan (religi)
Ketujuh unsur kebudayaan pokok diatas disebut sebagai kebudayaan
UNIVERSAL (culture universal). Dari ketujuh unsure kebudayaan yang ada,
masih terbagi lagi lebih kecil kegiatannya.
Ralph linton menyebutnya dengan kegiatan-kegiatan kebudayaan (culture
activity).
7

culture universal => culture activity => trait complex => trait => item.
Bisa dicontohkan, bahasa => kalimat => kata => suku kata => huruf.

C. Karakteristik kebudayaan
Secara umum kebudayaan memiliki beberapa karakteristik umum, karakteristik
umum tersebut yaitu :
1. Kebudayaan adalah milik bersama Unsur kebudayaan/ide, nilai, pola
merupakan sesuatu yang dijalankan bersama-sama oleh anggota
masyarakat.
Contohnya : gotong royong, musyawarah mufakat.
2. Kebudayaan merupakan hasil belajar
Secara unsure hasil kebudayaan merupakan hasil dari belajar dan bukan
warisan biologis (dibawa sejak lahir).
3. Kebudayaan didasari pada lambang Penggunaan lambing-lambang tertentu
biasanya dilakukan ooleh manusia, kekuasaan dan ketaatan individu
dibangkitkan juga oleh lambing tertentu.
D. FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT
Kebudayaan memiliki fungsi yang besar bagi manusia dan masyarakat,
karena kekuatan yang harus dihadapi oleh masyarakat dan anggota-anggotanya
(misalnya kekuatan alam) yang tidak selalu baik bagi mereka. Ditambah lagi
manusia sebagai masyarakat itu sendiri perlu kepuasan baik spiritual maupun
material. Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan
diri dengan alam serta hidup damai dengan manusia-manusia lainnya, maka akan
timbul keinginan untuk menyatakan perasaan dan keinginan yang akan disalurkan
seperti kesenian.

8

Jadi, fungsi kebudayaan bagi masyarakat dapat kita bagi sebagai berikut:
1. Melindungi diri dari alam
Hasil karya manusia melahirkan tekhnologi yang mempunyai
kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan
alamnya. Dengan tekhnologi, manusia dapat memanfaatkan dan mengolah
alam untuk kebutukan hidupnya, sehingga manisia dapat menguasai alam.
2. Mengatur tindakan manusia
Dalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat
yang kesemuanya itu berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia
bertindak dan berlaku dalam pergaulan hidup dengan anggota masyarakat
lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan
pula sebagai “design for living” artinya kebudayaan adalah garis-garis
pokok tentang perikelakuan atau “blue print for behavior”, yang
menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan.
Unsur-unsur normativ yang merupakan bagian dari kebudayaan itu diantaranya
adalah:
• Unsur yang menyangkut pertanian, berhubungan dengan hal-hal yang
baik dan buruk, menyenangkan dan tidak menyenangkan. Misalnya,
perilaku laki-laki yang memakai anting, kalung, tato, rambut panjang, dan
lain sebagainya yang terdapat dalam kehidupan bermasyarakat dan pasti
ada yang menilai baik dan buruknya.
• Unsur keharusan, yaitu apa yang harus dilakukan seseorang.
• Unsur kepercayaan. Misalnya, harus mengadakan upacara adat pada saat
kelahiran, perkawinan, kematian, dan lain-lain
.
3. Sebagai wadah segenap perasaan

9

Kebudayaan berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan perasaan
seseorang dalam masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginan, misalnya
dengan adanya seni-seni dalam masyarakat.

E. Hubungan Antara Unsur Kebudayaan dalam Masyarakat
1. Peralatan dan perlengkapan hidup hasil karya manusia melahirkan
teknologi/budaya salah satu dari hasil teknologi adalah melindungi
manusia.
2. Alat-alat produksi
Alat-alat yang berfunsi melaksanakan suatu pekerjaan produktif.
3. Senjata
Dalam masyarakat tradisyonal maupun masyarakat modern, senjata
memiliki fungsi yang berbeda.
4. Wadah
Alat atau piranti untuk menampung/menyimpan barang-barang
5. Makanan dan minuman
Merupakan barang-barang yang dikonsumsi manusia.
6. Pakaian dan perhiasan
Bahan pakaian pada zaman dahulu berbeda dengan bahan pakaian
zaman sekarang, begitu juga dengan perhiasan.
7. Rumah/tempat berlindung
Rumah sebagai tempat berteduh, memiliki model dan bentuk yang
berbeda-beda.
8. Alat transportasi
Untuk melaksanakan aktivitasnya manusia memerlukan alat
transportasi yang memadai.

10

F.

Aktivitas Kebudayaan
Terminologi yang menunjukan aktifitas kebudayaan antara akulturasi,
asimilasi, difusi, dan lain-lain. Kebudayaan itu memiliki jiwa, ibarat manusia
hidup yang dinamis dan tidak statis. Selain kebudaaan itu hidup, kebudayaan pun
dapat terkena kematian. Kematian kebudayaan terjadi karena manusia yang dulu
hidup di dalam sebuah kebudayaan, meninggalkan – baik secara sadar atau tidak –
kebudayaan itu, biasanya, karena ketertarikan kepada kebudayaan lain.Manusia
adalah “jiwa” kebudayaan.Ketika manusia meninggalkan kebudayaan yang telah
melembaga tersebut kematian bagi sebuah kebudayaan.
Keunggulan kebudayaan Indonesia


Kekayaan akan keragaman kebudayaan daerah Indonesia



Sumber daya alam yang melimpah dan berkualitas



Wilayah yang strategis

Problematika


Adanya pandangan bahwa kebudayaan itu statis



Rendahnya minat sebagian masyarakat dalam menghayati kebudayaan
daerah



Rendahnya apresiasimasyarakat dalam menghayati kebudayaan daerah



Rendahnya apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai budaya daerah



Ketertarikan sebagian masyarakat terhadap pengaruh kebudayaan
barat/asing



Pencitraan yang kuat tentang kebudayaan Indonesia.

11

G. Hakekat manusia sebagai makhluk budaya
Secara sederhana hubungan manusia dengan kebudayaan itu adalah
manusia sebagai perilaku/ makhluk budaya, dan kebudayaan merupakan objek
yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai
sebagai dwitunggal, artinya walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya
merupakan satu kesatuan , karena manusia yang menciptakan kebudayaan, dan
setelah tercipta kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dengan
kebudayaan tersebut.
H. Etika dan Estetika berbudaya
Kegunaan adanya nilai etika dan estetika dalam kehidupan dalam
bermasyarakat adalah hal yang wajib dipertahankan, sehingga pada akhirnya
masyarakat menyadari bahwa mempertahankan dan menyelamatkan kebudayaan
suatu daerah atau bangsa harus diletakkan di paling awal . Dan menjadikan nilai
kebudayaan sebagai acuan untuk menempuh kehidupan masa depan masyarakat,
dengan terus melakukan kontekstualisasi dan aktualisasi pada berbagai dinamika
zaman.
Masyarakat harus bisa menyaring kebudayaan baru dengan tetap
memprioritaskan kebudayaan asal mereka jangan samapai kebudayaan kita hilang
hanya dikarenakan adanya budaya baru yang kita anggap lebih maju di banding
budaya kita sendiri dan agar menjadi masyarakat yang berbudaya, tentunya
dengan nilai etika dan estetika yang ada di dalamnya
I. Kebudayaan Indonesia

12

Kebudayaan Indonesia adalah salah satu dari sekian banyak kebudayaan
yang ada di dunia. Keberadaannya – sama dengan kebudayaan lain – telah
memakan waktu yang cukup lama.Berbicara tentang kebudayaan Indonesia maka
kita akan berbicara tentang sejarah panjang pertemuan antar kebudayaan daerah
Indonesia dengan kebudayaan dari luar Indonesia.
Pertemuan antar kebudayan-kebudayaan di Indonesia, sudah dimulai sejak
masuknya agama Hindu dan Budha. Kebudayaan daerah Indonesia yang masih
sederhana kemudian bertemu dengan agama Hindu dan Budha yang menjadi
sedemikian meluas dan dianut oleh banyak masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat
dilihat dengan banyaknya kerajaan yang pernah ada di wilayah Barat dan Tengah.
Indonesia yang menganut agama tersebut seperti Kutai, Tarumanegara,
Sriwijaya, Pejajaran dan Majapahit. Pada masa kerjaan Majapahit, kebudayaan
Indonesia mencapai kebersamaannya dengan menyatukan kerajaan yang ada di
Indonesia oleh Patih Gajah Mada, yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Kesatuan
ini jelas menjadikan kebudayaan di Indonesia semakin menunjukkan dinamis
Perjalanan kebudayaan Indonesia dipengaruhi oleh, masuknya Portugis
menandakan sebuah masa ketika penjajahan melanda wilayah nusantara.
Ditutupnya Terusan Suez membuat banyak negara di belahan dunia Barat
mengalihkan perhatiannya untuk mencari rempah-rempah. Tokoh-tokoh seperti
Vasco da Gama, Marcopolo, Bartholomeus Diaz, mencari sebuah wilayah
perdagangan baru. Salah satu wilayah yang ditemukan sampailah mereka di tanah
nusantara dan memulai sebuah masa yang panjang, dalam penjajahan. Akhirnya
memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, Penjajahan yang terjadi
selama masa tersebut, bukan hanya kisah perlawanan fisik, tetapi juga tentang
perlawanan kebudayaan. Oleh karena,terjadi perubahan yang besar dalam banyak
bidang.Dalam hal ini dapat disoroti perubahan bentuk pemerintahan. Perubahan
bentuk pemerintahan, dari kerajaan kepada negara, menjadi sebuah perubahan
yang menuntut adanya kesatuan wilayah dan kebudayaan di Indonesia. Pada masa
ini pula, polemik tentang dasar negara, bahasa, Undang-Undang Dasar, dan
persoalan kebudayaan nasional mulai terlhat. Sudah banyak usaha yang dilakukan
untuk merumuskan apa itu kebudayaan Indonesia.

13

Kekayaan Kebudayaan yang sedemikian hebat dari wilayah Indonesia,
membuat para perumus tidak ingin menghilangkan kebudayan yang sudah lama
hidup. Kekayaan kebudayaan yang telah telah terkenal kebesarannya ke Tiongkok
dan Eropa.Namun, usaha perumusan belum membuahkan hasil yang
memuaskan.Masyarakat Indonesia telah teralihkan perhatiannya kepada
kebudayaan yang dibawa oleh Eropa dan Amerika.
Upaya pengembangan kebudayaan Indonesia


Jujur



Tanggung Jawab



Menepati janji



Toleransi



Membiasakan hidup bersih.



Menuntut ilmu kapan dan dimanapun juga



Menjalaini kehidupan sehari-hari dengan berpedoman pada kebudayaan
Indonesia



Tanamkan minat sejak dini pada kebudayaan daerah Indonesia



Mempelajari dan mengenali kebudayaan daerah Indonesia
(tarian,kerajinan tangan, Seni bertutur, alat musik daerah membangun
rumah teknik kebudayaan daerah dan lain-lain).
Sudah saatnya kebudayaan Indonesia memiliki kesejajaran dengan budaya

barat. Oleh karena itu, mulai disadari bahwa kebudayaan daerah di Indonesia
memiliki keunggulan mulai dari pandangan tentang alam hingga pranata sosial.
Dan masyarakat barat juga mulai menyadari kekurangan kebudayaan mereka
sendiri, yang terlihat lewat gairah dan ketertarikan kepada kebudayaan Timur
sebagai penawar kegelisahan mereka Mengenali dan mengembangkan
14

kebudayaan Indonesia adalah tugas yang diemban oleh setiap warga negara
Indonesia.
Jangan tinggalkan kebudayaan Indonesia karena kekayaan menunggu
untuk dikenali, dikembangkan, hingga akhirnya dapat hidup mencapai
kebesarannya, yang dulu pernah dimiliki.

J. Jenis- Jenis Problematika Kebudayaan
1. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup dan sistem
kepercayaan.
Dalam hal ini, kebudayaan tidak dapat bergerak atau berubah karena adanya
pandangan hidup dan sistem kepercayaan yang sangat kental, karena kuatnya
kepercayaan sekelompok orang dengan kebudayaannya mengakibatkan mereka
tertutup pada dunia luar dan tidak mau menerima pemikiran-pemikiran dari luar
walaupun pemikiran yang baru ini lebih baik daripada pemikiran mereka. Sebagai
contoh dapat kita lihat bahwa orang jawa tidak mau meninggalkan kampung
halamannya atau beralih pola hidup sebagai petani. Padahal hidup mereka
umumnya miskin.
2. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi atau sudut
pandang.
Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan presepsi dan sudut
pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.
Sebagai contoh dapat kita lihat banyak masyarakat yang tidak setuju dengan
program KB yang dicanangkan pemerintah yang salah satu tujuannya untuk

15

mengatasi

kemiskinan

dan kepadatan penduduk,

karena masyarakat

beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki.
3. Hambatan budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan.
Upaya untuk mentransmigrasikan penduduk dari daerah yang terkena
bencana alam sering mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan karena adanya
kekhawatiran penduduk bahwa ditempat yang baru hidup mereka akan lebih
sengsara dibandingkan dengan hidup mereka ditempat yang lama.

4. Masyarakat yang terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat luar.
Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah terpencil yang kurang
komunikasi dengan masyarakat luar cendrung memiliki ilmu pengetahuan
yang terbatas, mereka seolah-olah tertutup untuk menerima program-program
pembangunan.

5. Sikap tradisionalisme yang berprasangka buruk terhadap hal-hal baru.
Sikap ini sangat mengagung-agungkan budaya tradisional sedemikian rupa
sehingga menganggap hal-hal baru itu akan merusak tatanan hidup mereka
yang sudah mereka miliki secara turun-temurun.
6. Sikap etnosentrisme.
Sikap etnosentris adalah sikap yang mengagungkan budaya suku bangsa
sendiri dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Sikap seperti ini
akan memicu timbulnya pertentangan-pertentangan suku, ras, agama, dan
antar golongan. Kebudayaan yang beraneka ragam yang berkembang disuatu
wilayah seperti Indonesia terkadang menimbulkan sikap etnosentris yang
dapat menimbulkan perpecahan.

16

7. Perkembangan IPTEK sebagai hasil dari kebudayaan, sering disalah gunakan
oleh manusia, sebagai contoh nuklir dan bom dibuat justru untuk
menghancurkan manusia bukan untuk melestarikan suatu generasi, dan obatobatan yang diciptakan untuk kesehatan tetapi dalam penggunaannya banyak
disalahgunakan yang justru mengganggu kesehatan manusia.

8. Pewarisan kebudayaan.
Dalam hal pewarisan kebudayaan bisa muncul masalah antara lain, sesuai
atau tidaknya budaya warisan tersebut dengan dinamika masyarakat saat
sekarang, penolakan generasi penerima terhadap warisan budaya tersebut, dan
munculnya budaya baru yang tidak lagi sesuai dengan budaya warisan. Dalam
suatu kasus, ditemukan generasi muda menolak budaya yang hendak
diwariskan oleh pendahulunya. Budaya itu dianggap tidak lagi sesuai dengan
kepentingan hidup generasi tersebut, bahkan dianggap bertolak belakang
dengan nilai-nilai budaya yang baru diterima sekarang ini.

9. Perubahan kebudayaan.
Perubahan kebudayaan yang terjadi bisa memunculkan masalah antara lain
perubahan akan merugikan manusia jika perubahan itu bersifat regress
(kemunduran) bukan progress (kemajuan), perubahan bisa berdampak buruk
atau menjadi bencana jika dilakukan melalui revolusi, berlangsung cepat, dan
diluar kendali manusia.
10. Penyebaran kebudayaan.

17

Penyebaran kebudayaan (difusi) bisa menimbulkan masalah, masyarakat
penerima akan kehilangan nilai-nilai budaya lokal sebagai akibat kuatnya
budaya asing yang masuk. Contoh globalisasi budaya yang bersumber dari
kebudayaan Barat pada era sekarang ini adalah masuknya nilai-nilai budaya
global yang dapat memberi dampak negatif bagi perilaku sebagian masyarakat
Indonesia. Misalnya pola hidup konsumtif, hedonisme, pragmatis, dan
induvidualistik. Akibatnya nilai-nilai asli kebudayaan bangsa seperti rasa
kebersamaan dan kekeluargaan lambat laun bisa hilang dari masyarakat
Indonesia.

K.

Pengaruh Budaya Tehadap Lingkungan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berpengaruh terhadap
lingkungan dimana tempat kebudayaan itu berkembang. Dengan menganalisis
pengaruh budaya terhadap lingkungan, kita dapat mengetahui mengapa setiap
daerah itu mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda yang akan menghasilkan
keragaman kebudayaan.
Beberapa variabel yang berhubungan dengan masalah kebudayaan dan
lingkungan, diantaranya adalah:

a.

Physical Environment
Physical Environment adalah permasalahan kebudayaan yang terkait dengan
lingkungan natural seperti temperature, curah hujan, iklim wilayah, geografis,
flora, dan fauna.

b.

Cultural Social Environment
Cultural Social Environment adalan permasalahan kebudayaan yang
meliputi aspek-aspek kebudayaan beserta proses sosialisasi seperti norma-norma,

c.

adat istiadat, dan nilai-nilai.
Environmental Orientation and Representation
Environmental Orientation and Representation adalah permasalahan
kebudayaan yang mengacu pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda

d.

pada setiap masyarakat mengenai lingkungannya.
Environmental Behavior and Proses
18

Environmental Behavior and Proses adalah permasalahan kebudayaan
yang meliputi bagaimana cara cara masyarakat menggunakan lingkingan dalan
e.

hubungan sosial.
Out Carries Product
Out Carries Product adalah permasalahan kebudayaan yang meliputi hasil
tindakan manusia pada presepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada
setiap masyarakat dalam hubungan social.

Dengan menganalisis permasalahan kebudayaan dengan lingkungan
diatas, dapat disimpulkan bahwa kebudayaan yang berkembang pada suatu
wilayah tertentu akan mempunyai pengaruh yang cukup besar pada perubahan
pola tata laku, norma-norma, nilai-nilai, dan aspek kehidupan lainnya yang akan
menjadi cirri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Pengaruh masuknya budaya Barat terhadap penerimaan budaya Indonesia
menimbulkan tiga reaksi dalam menghadapi budaya luar tersebut, diantaranya
adalah :
1.

Corak reaksi yang menerima dan merangkul bulat-bulat kebudayaan
luar. Corak ini menganggap kebudayaan timur sudah tidak relevan
lagi untuk menghadapi kondisi kehidupan pada masa sekarang, dan
mengadopsi dengan secara keseluruhan budaya barat yang dating
yang dianggap ungggul dan mampu melahirkan manusia yang
berkualitas

2.

Corak reaksi yang sama sekali anti terhadap kebudayaan barat.
Corak kebudayaan ini menganggap budaya barat hanya melahirkan
manusia yang buas dan kejam, dan kebudayaan timur yang lebih
ungggul.

3.

Corak reaksi yang melihat pembenturan kebudayaan timur dengan
kebudayaan barat secara realistis dan kritis. Corak reaksi ini
berusaha mengambil jarak dan menilai secara jujur keunggulan
kebudayaan

barat

dan

kelemahan

budaya

timur,

sekaligus

mempertahankan nilai-nilai kebudayaan timur.

19

BAB III
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Budaya yang dikembangkan oleh manusia akan berimplikasi pada
lingkungan tempat kebudayaan itu berkembang. Suatu kebudayaan memancarkan
suatu ciri khas dari masyarakatnya yang tampak dari luar. Dengan menganalisis
pengaruh akibat budaya terhadap lingkungan seseorang dapat mengetahui,
mengapa suatu lingkungan tertentu akan berbeda dengan lingkungan lainnya dan
mengasilkan kebudayaan yang berbeda pula.
Seiring dengan perkembangannya, kebudayaan juga mengalami beberapa
problematika atau masalah masalah yang cukup jelas yaitu, hambatan budaya
yang ada kaitannya dengan pandangan hidup dan sistem kepercayaan, hambatan
budaya yang berkaitan dengan perbedaan sudut pandang atau persepsi, hambatan
budaya yang berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan, masyarakat
terpencil atau terasing dan kurang komunikasi dengan masyarakat lainnya, sikap
tradisionalisme yang berprasangaka buruk terhadap hal-hal yang baru,
mengagung-agungkan kebudayaan suku bangsanya sendiri dan melecehkan
budaya suku bangsa lainnya atau lebih dikenal dengan paham etnosentrisme, dan
perkembangan iptek sebagai hasil dari kebudayaan yang sering disalahgunakan.

B.

Saran
Melalui makalah ini penulis menyarankan agar pembaca tidak berhenti
sampai disini saja menggali ilmu tentang pengaruh dan problematika kebudayaan
di Indonesia. Penulis berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui
problematika kebudayaan sehingga Bangsa Indonesia bijak dalam menghadapi
kebudayaan-kebudayaan baru yang datang dari luar.

20

Daftar Pustaka
Fuad Hassan. “Pokok-pokok Bahasan Mengenai Budaya Nusantara Indonesia”.
Dalam

http://kongres.budpar.go.id/news/article/Pokok_pokok_bahasan.htm,

didownload 7/15/04.
Koenjaraningrat. 1990. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
Adeney, Bernard T. 1995. Etika Sosial Lintas Budaya. Yogyakarta: Kanisius. AlHadar

Smith,

“Syariah

dan

http://alhuda.or.id/rub_budaya.htm , didown

Tradisi

Syi’ah

Ternate”,

dalam

load 7/15/04.

http://ojan-jan.blogspot.com/
http://ojan-jan.blogspot.co.id/2012/10/problematika-kebudayaan.html
Afirmasi Nilai Etika dan Estetika Kebudayaan Madura » Lontar
Madura http://lontarmadura.com/afirmasi-nilai-etika-dan-estetika-kebudayaanmadura/#ixzz29tX8sxqg)
Hermanto.,Winarno.(2011).Ilmu Sosial dan Budaya Dasar, jakarta:Penerbit Bumi
Aksara.
Puturistik (2010).problematika
kebudayaan.from http://puturistik.blogspot.com/2 010/06/problematika kebudayaa
n.html?m=1 15 oktober 2012
Yahwa ki (2011).problematika kebudayaan.from http://yahwaki.blogspot.com/2011/07/problematika kebudayaan.html?m=1 15 oktober 2012
http://tugassekolahdankuliah.blogspot.co.id/2014/05/problematika-kebudayaan-dalamkehidupan.html

21

http://pustaka-makalah.blogspot.co.id/2011/03/kebudayaan-dalam-kehidupanmasyarakat.html
https://nadillaikaputri.wordpress.com/2012/10/21/manusia-sebagai-makhluk-budaya-3/

MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR
“PROBLEMATIKA KEBUDAYAAN BAGI KEHIDUPAN MANDIRI”

DOSEN PENGAJAR : BAPAK Drs.Zul AsriM, Hum
MATAKULIAH UMUM

Kelompok 2
AFDHAL RAFIF

(16064004)

SAFRIYEN DARMA SAPUTRA

(16089004)

RATIH AYU KUMALA

(17066034)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG
22

PADANG
2017

23