BUKU PINTAR KESEJAHTERAAN SOSIAL
BUKU PINTAR
KESEJAHTERAAN
SOSIAL
PERTEMUAN PENINGKATAN
KEMAMPUAN KELUARGA (P2K2)
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH)
DISABILITAS & LANSIA
DISABILITAS DAN LANSIA
DAFTAR ISI PELAYANAN BAGI PENYANDANG DISABILITAS BERAT
Apa Itu Penyandang Disabilitas?
5 Hak-hak Disabilitas
5 Jenis Disabilitas
6 Penyandang Disabilitas Berat
6 Pelayanan terhadap Penyandang Disabilitas Berat di
7 Keluarga
Perabot di dalam rumah
8 Pelayanan Disabilitas Berat di Masyarakat
9 Peta Peduli Disabilitas
10 Pesan-pesan Kunci
13 PERLINDUNGAN TERHADAP LANJUT USIA
Pengertian lanjut usia
15 Mengapa harus peduli kepada Lansia
16 Kondisi permasalahan lanjut usia:
17
a. Fisik/Biologis
b. Psikososial
c. Spiritual/Rohani Prinsip melayani Lansia
18 Cara menghadapi lansia yang ‘sulit’ perilakunya
19 Kekerasan dan Penelantaran terhadap Lansia
19
20 Penelantaran Lansia
21 Peran Pemerintah
22 Yuk Peduli Lansia
Peran Serta Masyarakat terhadap Lansia
23 Lembaga Rujukan bagi Lansia yang mengalami masalah
24 Kartu Lansia
25 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Bagian 1 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
PELAYANAN BAGI
PENYANDANG
DISABILITAS
BERAT
DISABILITAS DAN LANSIA
Apa Itu Penyandang Disabilitas? Setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak (UU 8/2016)
Hak-hak Disabilitas
Untuk hidup Bebas dari cercaan Mendapat perlindungan Mendapat bantuan hukum Bersekolah Bekerja Hidup sehat Beribadah Berolahraga Bebas dari kekerasan, eksploitasi Tidak dikucilkan Diperlakukan sama dengan orang lain
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI Jenis Disabilitas Penyandang Disabilitas Berat
Penyandang disabilitas yang kedisabilitasannya sudah tidak dapat direhabilitasi, tidak dapat melakukan aktivitas kehidupannya sehari-hari dan/atau sepanjang hidupnya tergantung pada bantuan orang lain, dan tidak mampu menghidupi diri sendiri.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Pelayanan terhadap Penyandang Disabilitas Berat di Keluarga
Memberikan makanan 4 sehat 5 sempurna Memandikannya sehari 2 kali/ melatih membersihkan diri (mandi, sikat gigi) Mengganti pakaiannya sehari 2 kali Mengganti alas tidur Memberikan Kasih sayang dan perhatian Memberikan rasa aman dan nyaman Mengajak bicara Mengajarkan tentang nilai-nilai yang baik dan tidak baik Membuatkan akte kelahiran Membawa ke Puskesmas terdekat untuk diperiksa kesehatannya Memberikan obat sesuai kebutuhan (patuh obat) Memberikan kesempatan untuk bermain/ berinteraksi dengan tetangga Memberikan terapi (melatih menggerakkan anggota tubuh) Menjaga dari kekerasan, eksploitasi Mengajarkan nilai-nilai spiritual
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI Perabot di dalam rumah
Penataan ruang harus menyisakan/memberikan ruang gerak dan sirkulasi yang cukup bagi PD Perabot dalam rumah (lemari pakaian, lemari pakaian, lemari buku, rak piring, rak sepatu) harus dapat diakses PD Peletakan dan penataan barang-barang jangan dipindah-pindah, apabila akan dipindahkan harus diinformasikan kepada PD Perlengkapan, peralatan yang diperlukan PD dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti tombol/ stop kontak dan pencahayaan harus dipasang dekat tempat tidur PD untuk mempermudah PD menggunakannya Tombol dan stop kontak dipasang pada tempat yang posisi dan tingginya sesuai dan mudah dijangkau PD Adanya kecukupan ventilasi dalam rumah
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Pelayanan Disabilitas Berat di Masyarakat
Memudahkan penyandang disabilitas dalam pembuatan akte Kelahiran, KTP, BPJS Kesehatan Memberikan informasi terkait dengan akte kelahiran ataupun KTP dari pihak RT/RW/kelurahan Memberi kemudahan penyandang disabilitas berat untuk menggunakan sarana/prasarana umum di masyarakat
Masjid/mushola/gereja yang dapat dilalui oleh difabel Parkir tempat umum khusus difabel Pintu mudah dibuka, ditutup dan dilalui oleh difabel Pembuatan Ram Toilet khusus untuk difabel
Memberi kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengikuti kegiatan kemasyarakatan di lingkungan (pentas seni, arisan, karang taruna dll) Memberikan informasi jika terdapat keluarga dan/ penyandang disabilitas memerlukan infomasi rujukan (dinas sosial, lembaga masyarakat, Puskesmas)
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI Peta Peduli Disabilitas • Tangan, kaki kaku dan kecil.
Pak RT Kelurahan
Puskesmas Posyandu
• Bila berbicara tidak jelas, hanya
bisa berkomunikasi dengan
keluarga dekat atau orang-orang
di sekitarnya.- Tidak bersekolah
• Kurang mendapat perhatian dari
orang tua- Tidak diperbolehkan bermain dengan teman sebayanya
- Dikurung di kamar sendirian
Sekolah Dinas Sosial Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM) untuk penyandang disabilitas
Pendamping PKH Gambar 1
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Pendamping Pak RT PKH Rehabilitasi
HIDROCEPALUS
BerbasisPuskesmas Masyarakat (RBM) untuk • Hidrocepalus atau kepala besar, penyandang
kaki dan tangan nya mengecil
disabilitas- Sulit melihat ke kiri dan kanan
secara langsung karena kepala
susah dan/atau tidak bisa
Sekolah digerakkan. Kelurahan
- Tidak bisa melihat sama sekali, serta tidak bisa bicara.
• Pada saat lahir normal, kecacatan
Posyandu Dinas Sosial ini baru ketahuan setelah
beberapa bulan atau pada usia
kira-kira 3 bulan ke atas.- Belum memiliki akte kelahiran
• Baru satu kali diperiksa ke rumah
sakit karena kesulitan biaya
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pendamping Pak RT PKH Rehabilitasi
PARAPLEGIA
BerbasisPuskesmas Masyarakat
• Paraplegia berat disebabkan
(RBM) untuk
karena kecelakaan atau jatuh
penyandang disabilitas• Tulang punggungnya rusak dan
mempengaruhi syaraf-syaraf
anggota gerak
Sekolah
- Hanya bisa berbaring saja
Kelurahan
- Tidak bersih, jarang mandi
• Sering murung dan menangis
Posyandu Dinas Sosial
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Pesan-pesan Kunci Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Bagian 2 Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
PERLINDUNGAN
TERHADAP
LANJUT USIA
DISABILITAS DAN LANSIA
Pengertian lanjut usia
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia/ World Health Organization (WHO): Batasan terhadap lanjut usia dalam 4 (empat) golongan, yaitu :
Usia pertengahan (45-59 tahun) Lanjut Usia (60-74 tahun) Lanjut Usia tua (75-90 tahun) Lansia sangat tua (di atas 90 tahun)
Menurut UU N0. 13 Tahun 1998 Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat (2): Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia di atas 60 tahun; Catatan: lansia yg mendapat bantuan PKH : usia 70 tahun keatas Ayat (3): Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan/atau jasa; Ayat (4): Lanjut Usia Tidak Potensial adalah lanjut usia yang tidak berdaya mencari nafkah sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI Mengapa harus peduli kepada Lansia
Amanat UU 13/1998 tentang kesejahteraan lansia memiliki hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jumlah lansia yang terlantar meningkat (Kemensos, 2015: dari 16.000.000 juta lansia tersebut, sedikitnya ada 2,8 juta lansia yang terlantar dan ada 4,6 juta lansia yang potensial terlantar). Data menyebutkan Lansia mengalami kekerasan dan penelantaran. Lansia adalah orang tua yang membesarkan dan mendidik dengan kasih sayang. Sebagian Lansia kurang mendapatkan perhatian dari keluarga Lansia adalah potret kita di masa yang akan datang. Panti Lansia (jompo) terbatas.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Kondisi permasalaHan lanjut usia:
PERUBAHAN FUNGSI ORGAN TUBUH YANG MENYEBABKAN TERJADINYA: Perubahan suhu tubuh (menyebabkan kulit kering/keriput).
Gangguan gerakan (akibat radang sendi, tulang rapuh). Gangguan panca indera (penurunan fungsi penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecap) Gangguan saluran kencing (kencing tak terkontrol). Gigi mulai goyah/tanggal (sulit mengunyah mempengaruhi pencernaan).
Muncul penyakit: alzheimer, kepikunan, stroke, darah tinggi, radang sendi dan lain-lain.
PERUBAHAN EMOSI, MISALNYA:
Muncul Depresi ( cemas dan ketakutan), disebabkan: Perubahan fisik dan fungsi anggota tubuh; Kesepian, teman mulai berkurang, takut tersingkirkan.
Takut penyakit; takut mati, takut kekurangan uang. Agresif (marah-marah, menyerang, menendang pintu, dll)
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI Jarang beribadah (menjadi tidak sabar, kurang bersyukur, berpikir negatif, dll). Tidak tabah dalam menerima kondisi penuaannya (karena menua, karena harus memakai alat bantu) Kurang mau berbagi dengan orang lain. Selalu menunjukkan super powernya dan menganggap diri selalu benar.
Prinsip melayani lansia Tidak memberikan stigma atau “cap” kepada Lansia.
Tidak mengucilkan. Menghindari sikap sensitif misalnya mudah marah, tersinggung. Tidak membesar-besarkan masalah.
Menghindari sikap belas kasihan yang berlebihan. Kemandirian; memberi kesempatan pada lansia menunjukkan kemampuannya.
Keluarga sebagai sumber pemecahan masalah.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Cara menghadapi lansia yang ‘sulit’ perilakunya
Tetap menghormati dan menghargai Lansia sebagai orang tua. Bersikap sabar dan bijaksana terhadap perilaku orang tua/Lansia. Memberikan kasih sayang dan menjadi pendengar yang baik bagi Lansia. Melakukan pendekatan pribadi (misalnya dengan meminta nasehat pada orang tua/Lansia). Beri kesempatan terhadap apa yang disukai lansia, termasuk kapan ia mau mandi, apa yang ia mau makan, apa yang ia mau kerjakan sepanjang tidak membahayakan dirinya.
Kekerasan dan Penelantaran terhadap Lansia Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Penelantaran Lansia
Penelantaran Lansia adalah tindakan orang di sekitar Lansia yang membiarkan Lansia tidak terpenuhi hak-haknya sebagai manusia. Contoh: Membiarkan Lansia tidak makan.
Membiarkan Lansia sakit, tidak diperiksa ke Puskesmas/dokter. Membiarkan Lansia kesepian. Membiarkan Lansia pergi sendirian, sementara kondisinya sudah pikun.
Membiarkan Lansia bekerja berat/keras. Mengusir Lansia dari rumah. Tidak memberikan kesempatan beribadah Ditinggal sendiri dalam kurun waktu tertentu.
Tidak mempedulikan Lansia
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Peran Pemerintah Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Yuk Peduli Lansia Menyediakan makanan sehat, (termasuk mengingatkan untuk makan). Memperhatikan kesehatannya (termasuk mengantarkannya ke Puskesmas/rumah sakit, kamar yang layak). Mengingatkan untuk beribadah. Memberikan kesempatan untuk berolah raga ringan termasuk menemaninya berjalan pagi.
Menyediakan pakaian yang pantas dan bersih.
Menjadi pendengar yang baik. Mengasihi orang tua dengan tulus. Memperhatikan kedekatan hubungan antara suami dan istri Lansia. Memberi kesempatan untuk kegiatan sosial lainnya bersama-sama tetangga/teman-temannya.Memberikan kegiatan yang merangsang memori/
daya ingatnya seperti: membaca, mengisi teka-teki silang, dsb.Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA
Peran Serta Masyarakat terhadap Lansia Kerjasama dengan Puskesmas menyediakan Posyandu Lansia.
Menginisiasi kegiatas seperti: senam Lansia, rekreasi, dll.
Menggalang pertemuan Lansia rutin mengikuti pengajian/
kebaktian, seni budaya, arisan.Mengajak Lansia ikut hadir dalam kegiatan gotong royong.
Mengundang lansia hadir dalam acara-acara RT/RW.Membantu penguatan keluarga yang menghadapi Lansia
yang bermasalah.Merujuk ke lembaga yang terkait jika menemukan Lansia
bermasalah atau mendapatkan kekerasan.Memiliki lembaga rujukan terkait dengan kebutuhan Lansia.
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI Lembaga Rujukan bagi Lansia yang mengalami masalah Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
KARTU Lansia Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial RI
DISABILITAS DAN LANSIA