JUMLAH JENIS-JENIS KELEMBAGAAN “LPTK”

11/6/2017

GANEFRI
TIM PENGEMBANG PROGRAM PPG

Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

JUMLAH & JENIS-JENIS
KELEMBAGAAN “LPTK”

1

11/6/2017

DATA LPTK PER-APRIL 2013: 415
400

377


350
300
250
200
150
100
50
0

12

24

1

Eks IKIP N

FKIP N

FKIP UT


LPTK Swasta

**Data ini belum termasuk LPTK di bawah Kementerian Agama

JENIS-JENIS KELEMBAGAAN LPTK SWASTA (376)
IKIP
FKIP
STKIP
0
14
141

221

2

11/6/2017

BERBAGAI BENTUK LPTK DI INDONESIA

Universitas
Eks IKIP
Negeri
FKIP pada
Universitas
Negeri

STKIP Swasta

LPTK
FKIP Pada
Univ Swasta

FKIP UT

IKIP Swasta

Penyiapan Guru Berkualitas
• Masa depan bangsa sangat ditentukan oleh luaran hasil
didik yang berkualitas, dan hasil didik yang berkualitas

ditentukan oleh guru berkualitas yang dihasilkan oleh
lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).
• LPTK sebagai institusi penyiapan guru profesional perlu
diposisikan sebagai institusi penting yang perlu
melakukan pembenahan diri, utamanya pada aspek:
– Kurikulum
– SDM
– Infrastruktur, termasuk sekolah laboratorium dan asrama
sebagai bagian tak terpisahkan dalam penyiapan calon
guru profesional.

3

11/6/2017

UUGD No.14/2005 dan PP No.74/2008

Guru sebagai tenaga
profesional
Berfungsi meningkatkan martabat dan peran

guru sebagai agen pembelajaran untuk
meningkatkan mutu pendidikan nasional
Bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Wajib memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi, Sertifikat
Pendidik, Sehat Jasmani dan Rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional

7

PROFIL GURU
Mampu merencanakan,
melaksanakan, dan menilai
pembelajaran

Kompetensi
Profesional

Berkemampuan TIK
Kompetensi

Kepribadian

GURU

Kompetensi
Pedagogik

Berkarakter
Kompetensi
Sosial

Mampu menindaklanjuti hasil
penilaian dengan melakukan
pembimbingan dan pelatihan
peserta didik

Mampu melakukan penelitian
dan mengembangkan
keprofesian secara
berkelanjutan


8

4

11/6/2017

Esensi Guru Certified
Well
Educated
Well
Managed

Well
Trained

Well
Accounted

Well Paid


Well
Protected

Pengembangan Sistem Pendidikan Guru

KOMPETENSI
AKADEMIK
KEPENDIDIKAN
PENGEMBANGAN
KARAKTER PENDIDIK
YANG CERDAS,
UNGGUL, DAN
BERWIBAWA MELALUI
ASRAMA dan EKSTRA
KURIKULER

SISTEM
PENDIDIKAN
GURU


INTERNSHIP/
MAGANG

KOMPETENSI
AKADEMIK BIDANG
STUDI

PENDIDIKAN PROFESI
GURU

5

11/6/2017

PENGEMBANGAN
KURIKULUM PENDIDIKAN GURU

Visi Kemdikbud








Ketersediaan
Keterjangkauan
Kualitas
Kesetaraan
Kepastian

• Menghasilkan Guru
• Kewenangan Tambahan
• Kelas Rangkap (Multigrade)

• Distribusi
• Mismatched
• Kekurangan di
Daerah Khusus

• Kualifikasi
• Profesionalisme

• Berkemampuan TIK
• Berkarakter

11

Mata Uji

∑Soal

Rerata

StD

Rendah

Tinggi

Tes Umum Guru TK/SD

90

34.26

6.56

5

67

2.

Tes Umum Guru Lainnya

90

40.15

7.29

6

67

3.

Tes Bakat Skolastik

60

30.20

7.40

3

58

4.

Guru Kelas TK

80

41.95

8.62

8

66

5.

Guru Kelas SD

100

37.82

8.01

5

77

6.

Penjaskes SD

40

21.88

5.56

8

36

7.

PPKn

40

23.38

4.82

3

39

8.

Sejarah

40

16.69

4.39

3

30

9.

Bahasa Indonesia

40

20.56

5.18

2

36

10

Bahasa Inggris

40

23.37

7.13

1

39

11

Penjaskes SMP/SMA/SMK

40

13.90

5.86

2

29

12

Matematika

40

14.34

4.66

2

36

13

Fisika

40

13.24

5.86

1

38

14

Biologi

40

19.00

4.58

5

39

15

Kimia

40

22.33

4.91

8

38

16

Ekonomi

40

12.63

4.14

1

33

17

Sosiologi

40

19.09

4.93

1

30

18

Geografi

40

19.43

4.88

3

34

19

Pendidikan Seni

40

18.44

4.50

2

31

20

PLB

40

18.38

4.43

2

29

(Sumber Data: Direktorat Tenaga Kependidikan, 2004)

Statistik Deskriptif Skor Mentah Per
Mata Uji Hasil Tes Calon Guru

No
1.

6

11/6/2017

PENGUATAN KAPASITAS: REVITALISASI
LPTK
 PENEGASAN DAN PENGUATAN FILOSOFI DAN KEILMUAN
yang menjadi landasan sistem penyelenggaraan
pendidikan guru dan tenaga pendidik lainnya,
didukung riset yang bermutu
 PENGUATAN SUBSTANSI ILMU, TEKNOLOGI, DAN SENI
yang harus dikuasai oleh calon guru masa depan,
didasarkan atas hasil riset dengan dukungan teknologi
informasi, yang dapat menumbuhkan proses
pembelajaran bermutu
 PENGUATAN KELEMBAGAAN, GOVERNANCE
Sistem manajemen yang menjamin terwujudnya
kesehatan organisasi dan penguatan filosofi-akademikkeilmuan pendidikan, penjaminan mutu, transparansi
dan akuntabilitas publik

ELEMEN-ELEMEN UTAMA LPTK DALAM PENYIAPAN
GURU PROFESIONAL

Kurikulum yang
Khas dan
Berwawasan
Masa Depan

Dukungan Sarana
dan Prasarana

Kekuatan
Kapasitas
Kelembagaan dan
SDM

Kejelasan
Kelembagaan

Sistem
Manajemen
Modern

Sekolah
Laboratorium &
Sekolah Mitra

LPTK

Budaya Akademik
sebagai penghasil
guru profesional

7

11/6/2017

Exit Criteria (RistekDikti) = Entry Criteria (Dikbud)
Standar Nasional
Pendidikan Guru (SNPG)
Umum, Berjenjang, Guru Kelas,
Guru Mata Pelajaran/Program Keahlian
Sistem penerimaan mahasiswa baru, kurikulum,
Proses Pembelajaran, dan Penilaian

SNP dan
SN-DIKTI
Entry criteria bagi
Ditjen GTK
(Kemdikbud)

Exit criteria bagi
LPTK
(Kemristekdikti)

LPTK

Kualitas
Dikdasmen

Guru

Standard Guru di Indonesia
Berjenjang

Umum

1. Guru Pertama
1.Kompetensi
2. Guru Muda
Pedagogik
3. Guru Madya
2.Kompetensi
4. Guru Utama
Kepribadian
Standar
3.Kompetensi Sosial Nasional
4.Kompetensi
Pendidikan
Profesional
Guru
Terhitung
sejak 30 Desember
2005

Guru Kelas
1.Kelas
Rendah
2.Kelas

Guru
Mapel/Program
Keahlian

1.Karakter Mapel
2.Karakter Rumpun
Mapel/Ketunaan

8

11/6/2017

Kompetensi Umum
Pedagogik
Kepribadian

Pedagogik

Berperilaku sesuai
norma
agama,hukum,
sosial, etika, & nilai
budaya

Kepribadian

1. Merencanakan
Pembelajaran
2. Melaksanakan
Pembelajaran
3. Menilai dan
mengevaluasi
Pembelajaran

Sosial
Profesional

Sosial

1. Menguasai mapel
secara luas &
mendalam
2. Menguasai dan
menemukan konsep,
pendekatan, teknik,
dan metode

Kemampuan
berkomunkasi,
berinteraksi, dan
beradaptasi

Profesional

Hubungan Pendidikan Profesi & Kebutuhan Guru
LPTK Penyelenggara PPG

Lulusan S1/D4/PPG
Peminat Jadi Guru

Kebutuhan Guru

Prov. Aceh

.......

SIM RASIO GTK
Peta sebaran
Kebutuhan
Guru per
mapel per
kab/Kota dan
Proyeksi ke
depan

Prov. DKI

.......

Prov. Papua

LPTK menerima Calon
mahasiswa PPG sesuai
kebutuhan lapangan

Regulasi yg dibutuhkan :
1. MoU Kemdikbud, Pemda, dan
LPTK untuk menjamin supply dan
demand Guru seimbang dan
terpenuhi
2. Pengendalian Calon mhs PPG
3. Kepastian Lulusan PPG
mendapat alokasi Jam yang
dibutuhkan
4. Mou KemenRistekDikti Dengan
Kemendikbud

LULUSAN S1/D4/PPG Mencari Sekolah induk tempat
mengajar

9

11/6/2017

Rancangan Pendidikan Guru Profesional
• Sistem Seleksi untuk
mendapatkan calon guru
yang unggul secara
akademik, bakat-minat,
kepribadian (tidak cukup
hanya dengan portofolio &
uji tulis

Sistem
Seleksi
Komprehensif

Pola
Pendidikan
Akademik
(S1) yang
bermutu

Pendidikan
Profesi Guru
Berasrama &
Berbeasiswa

Sarjana
Pendidikan
Mendidik di
daerah 3T
(SM-3T)

• Pembekalan Calon Guru
Profesional, yang
berkarakter, tangguh,
tanggap, tanggon, terampil,
dan trengginas

1

GURU
PRA JABATAN

• Sistem Pendidikan
Akademik (penguatan
akademik kependidikan dan
akademik bidang studi) dan
sudah disertai dengan
magang, jika diperlukan
disiapkan calon guru dengan
kewenangan tambahan



Penugasan melaksanakan
tugas pendidikan dan
pembelajaran sebelum
PPG, melalui pengabdian
di daerah 3T

PENDIDIKAN
PROFESI GURU
(PPG)

SERTIFIKAT
PENDIDIK
2

GURU
DALAM JABATAN

PENILAIAN
PORTOFOLIO/PLPG

Catatan: Program Sergur melalui penilaian portofolio/PLPG
berakhir tahun 2014
20

10

11/6/2017

Kebijakan Memuliakan Guru
 Penetapan UU RI No. 20 Th. 2003 tentang Sisdiknas
yang diikuti UU RI No. 14 Th. 2005 tentang Guru dan
Dosen, serta PP No 74/2008 tentang Guru maka perlu
diselenggarakan program pendidikan profesi guru,
dengan kajian yang serius dan arif. Mengingat Undangundang ini menurut beberapa pakar pendidikan ada
celah-celah pasal yang bermasalah
 Guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan
memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional (Guru harus S-1/D-IV dan memiliki
Sertifikat Profesi Pendidik)
 Sertifikat Profesi Pendidik diperoleh melalui
Pendidikan Profesi Guru di LPTK

2
1

UU No. 14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen
BAB IV - GURU
Bagian Kesatu: Kualifikasi, Kompetensi, dan Sertifikasi
• Pasal 8
Guru wajib memiliki kualifikasi akademik,
kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
• Pasal 9
Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi program
sarjana atau program diploma empat.

11

11/6/2017

PP No. 74 th 2008 tentang Guru:
Pasal 4
(1) Sertifikat Pendidik bagi Guru diperoleh melalui
program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan
tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun Masyarakat,
dan ditetapkan oleh Pemerintah.
(2) Program pendidikan profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) hanya diikuti oleh peserta didik yang
telah memiliki Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

Dijelaskan juga pada Undang-undang Nomor
12 tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi: pasal 17
• ayat (1) menyebutkan
bahwa pendidikan profesi
merupakan Pendidikan
Tinggi setelah program
sarjana yang menyiapkan
mahasiswa dalam
pekerjaan yang
memerlukan persyaratan
keahlian khusus.

• ayat (2) Pendidikan
profesi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
dapat diselenggarakan
oleh Perguruan Tinggi dan
bekerja sama dengan
Kementerian,
Kementerian lain, LPNK,
dan/atau organisasi
profesi yang bertanggung
jawab atas mutu layanan
profesi.

12

11/6/2017

UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Bab I Ketentuan Umum Pasal 1
Ayat (14)
Lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas
oleh Pemerintah untuk menyelenggarakan
program pengadaan guru pada pendidikan anak
usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta
untuk menyelenggarakan dan mengembangkan
ilmu kependidikan dan nonkependidikan.

Pasal 23 UU No. 14 Tahun 2005
1. Pemerintah mengembangkan sistem pendidikan
guru ikatan dinas berasrama di lembaga
pendidikan tenaga kependidikan untuk
menjamin efisiensi dan mutu pendidikan.
2. Kurikulum pendidikan guru pada lembaga
pendidikan tenaga kependidikan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus mengembangkan
kompetensi yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan pendidikan nasional, pendidikan
bertaraf internasional, dan pendidikan berbasis
keunggulan lokal.

13

11/6/2017

Visi Kemdikbud – Persoalan Guru:
Sebagai Landasan Penetapan Model Kurikulum LPTK

KURIKULUM LPTK DARI
WAKTU KE WAKTU

14

11/6/2017

15

11/6/2017

Permendikbud 232/U/00 dan Permendiknas 045/U/02
(Elemen Menjadi Kelompok Matakuliah)

Hingga kurun waktu 2005 Disain Kurikulum
LPTK adalah Concurrent/terintegrasi

16

11/6/2017

Perkembangan Kurikulum LPTK
LPTK: Calon guru profesional
Sistem: Concurrent/Terintegrasi 
kompetensi akademik
kependidikan, bidang studi & jati
diri bangsa Indonesia (MKDU,
MKDK, MKPBS, MKPBM)

Kepmendiknas No. 232/U/2000
KBK (Competence based curriculum)
Kelompok: MPK, MKK, MPB, MKB, dan MBB
Kepmendiknas 045/U/2002: Kompetensi utama;
pendukung; dan lainnya  Kur Inti & Institusi
UNESCO (1997): the four pilars of education

2000-an

1970-1990
1994-2000
Pendekatannya: topik inti
(content based curriculum)
Kelompok Matakuliah: MKU,
MKDK, MKK I, dan MKK II +
program Post Secondary
Subject Matter (PSSM) 20
SKS

UU No. 20 th 2003
ttg Sisdiknas, PP
19 th 2005 ttg
SNP, serta UU No.
14 th 2005 ttg GD:
kompetensi guru
(1) pedagogis, (2)
profesional, (3)
sosial, dan (4)
kepribadian

Permendiknas
No. 8 Th 2009 –
87/2012 ttg Progr
PPG Pra-Jab.
Perpres No. 8
Th2012 ttg KKNI

KETERKAITAN KKNI DAN KURIKULUM LPTK
S3
S2

9
Spesialis

8

Profesi

7
S1

6

D IV
D III

5
D
II

4
3
Sekolah
Menengah
Umum

2
1

DI
Sekolah Menegah
Kejuruan

17

11/6/2017

9
8
7
6
5
4
3
2
1

Implementasi Jenjang pada KKNI dalam
Pengembangan Kurikulum
• Pendidikan Akademik
Pengembangan Kurikulum Akademik bidang Studi
serumpun/Sejenis merupakan urutan/gradasi level
6, 8, dan 9)
• Cara pencapaian level 6 dan 7 (Pendidikan
Akademik dan Profesi):
Dapat diterapkan secara berlapis, artinya
menyelesaikan level 6 (s-1) terlebih dahulu baru
mengikuti pendidikan profesi (level 7)
Dapat dilaksanakan secara terintegrasi
(bersamaan antara level 6 dan 7) namun tetap
memposisikan kajian level 7 pada semester akhir

MODEL-MODEL
KURIKULUM LPTK

18

11/6/2017

MODEL TERINTEGRASI PENDIDIKAN AKADEMIK
BERKEWENANGAN TAMBAHAN DENGAN PENDIDIKAN PROFESI
(PPG 1 SEMESTER)
PPG

9

WORKSHOP PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN
PPL

8

KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR
KEWENANGAN
TAMBAHAN

7

5
4

M3

AKADEMIK
KEPENDIDIKAN

METODIK
KHUSUS

S1

KARAKTER DAN
KEINDONESIAAN

6

AKADEMIK
BIDANG KEAHLIAN

M2

3
2

M1

1

MODEL BERLAPIS ANTARA PENDIDIKAN AKADEMIK
DENGAN PENDIDIKAN PROFESI
(PPG 2 SEMESTER)
10

PPL

9

WORKSHOP PERANGKAT PEMBELAJARAN

8

KKN DIK , PENELITIAN, &UJIAN AKHIR

PPG

7

4
3
2

M3
AKADEMIK
KEPENDIDIKAN

METODIK
KHUSUS

5
S1

KARAKTER DAN
KEINDONESIAAN

6

AKADEMIK
BIDANG KEAHLIAN

M2

M1

1

19

11/6/2017

UU NO 12/12
TTG PT dan
SNPT

PP N0.
17/2010 YO
66/2010 TTG
PENGELOLAAN
PENDIDIKAN

PREPRES
08/2012 TTG
KKNI

ACUAN
KURIKULUM
LPTK
PP NO 16/2007
TTG STD
KUALIFIKASI
AKADEMIK
DAN KOMP
GURU

UU NO
14/2005 TTG
UUGD

PP 19/2005 yo
32/2013 Ttg
SNP

SUBSTANSI TIAP TAHAPAN MAGANG
Magang 1 bertujuan membangun landasan jatidiri
pendidik dan memantapkan kompetensi akademik
kependidikan.
Magang 2 bertujuan memantapkan kompetensi
akademik kependidikan dan kaitannya dengan
kompetensi akademik bidang studi dan memantapkan
kemampuan awal calon guru mengembangkan
perangkat pembelajaran.
Magang 3 bertujuan untuk memberikan pengalaman
awal kepada calon guru dalam mengimplementasikan
penguasaan akademik kependidikan dan akademik
bidang keahlian, melalui mengajar terbimbinmg oleh
guru Pamong (bisa sebagai asisten guru) tetapi bukan
PPL

20

11/6/2017

Bertujuan membangun landasan jatidiri
pendidik dan memantapkan kompetensi
akademik kependidikan melalui:

Magang
1

Magang
2

– Pengamatan langsung kultur sekolah.
– Pengamatan untuk membangun
kompetensi dasar Pedagogik, Kepribadian,
dan Sosial.
– Pengamatan untuk memperkuat
pemahaman peserta didik.
– Pengamatan langsung proses pembelajaran
di kelas.
– Refleksi hasil pengamatan proses
pembelajaran.
• Magang 1 diberikan bobot setara dengan 1
sks

bertujuan memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi
akademik bidang studi dan memantapkan
kemampuan awal calon guru mengembangkan
perangkat pembelajaran melalui:
• Menelaah kurikulum dan perangkat
pembelajaran yang digunakan guru.
• Menelaah strategi pembelajaran.
• Menelaah sistem evaluasi.
• Merancang RPP
• Mengembangkan media pembelajaran
• Mengembangkan bahan ajar
• Mengembangkan perangkat evaluasi.
• Magang 2 diberikan bobot setara dengan 1 sks

21

11/6/2017

Magang
3

Hasil magang 2 selanjutnya digunakan untuk
menyiapkan kemampuan awal proses
pembelajaran dengan merasakan langsung
mengajar pada bidang-bidang tertentu dalam
waktu yang terbatas dengan menjadi “asisten
guru”, seperti:
• mencoba mengajar dengan bimbingan melekat
guru dan dosen pembimbing, dengan tujuan
merasakan langsung proses pembelajaran,
pemantapan jati diri pendidik, bukan untuk
keterampilan pembelajaran, bukan PPL
• Melaksanakan tugas-tugas pendampingan
peserta didik dan kegiatan ekstra kurikuler
• Magang 3 diberikan bobot setara dengan 2 sks

Magang  Turunan dari PLO (Capaian
Pembelajaran Prodi):
• Memiliki jiwa dan karakter pendidik yang kuat
• Menguasaai keilmuan dasar pendidikan
• Memiliki kompetensi dasar pengembangan
kurikulum
• Memiliki kompetensi dasar merencanakan
pembelajaran
• Mampu menerapkan prinsip-prinsip dasar
pembelajaran

22

11/6/2017

CPK/CLO dan Perkiraan Waktu Magang
CAPAIAN PEMBELAJARAN PERKULIAHAN
(CLO)

TEORI
(DEKLARATIF)

PRAKTIK
(PROSEDURAL)

_

_

Membangun landasan Jati diri pendidik melalui
identifikasi langsung kultur sekolah

MAGANG
KE

LAPANGAN
(KONTEKSTUAL)

1000
1000

Penguatan jati diri pendidik melalui penghayatan
profesi pendidik dengan mengamati KBM guru

_

_

Mengidentifikasi perilaku peserta didik

_

_

1000

Mengamati proses pendidikan dan pembelajaran

_

_

1200

Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran

_

_

1000

Menelaah dan menganalisis sistem evaluasi

_

_

1000

Membantu mengembangkan perangkat, bahan,
dan media pembelajaran

_

_

Mengimplementasikan prinsip-prinsip dasar KBM
dengan mencoba mengajar di bawah bimbingan
guru (seperti asisten guru)

_

_

Memperkuat kompetensi sosial dan pedagogik
melalui tugas-tugas pendampingan peserta didik
melalui kegiatan ekstra kurikuler

_

_

2000

I
4200:4:800=
1,3
(1 sks)

II
4000:4:800=
1,2
(1 sks)

5000

2000

III
7000:4:800
2,1
(2 sks)

Tahapan Magang

• Landasan
kependidikan
• Karakter dan
Jiwa KeIndonesiaan

Magang 1

Magang 2
• Kompetensi
Pedaagogik
• Penguasaan
Bidng Studi
Awal

• Penguatan
Kompetensi
Pedagogik
• Penguasaan
Bidang Studi
Utuh

Magang 3

23

11/6/2017

Model 1: Tahapan Magang

• Perkuliahan
Semester I
dan II

Magang 2
(Semester 4)

• Perkuliahan
Semester III
dan IV

Magang 1
(semester 2)

• Perkuliahan
Semester V
dan VI
Magang 3
(Semester 6)

Waktu Magang: dapat dilaksanakan saat semester Pendek

Model 2: Tahapan Magang

• Perkuliahan
Semester I
dan II
Magang 1 (Awal
semester 3)

Magang 2 (Awal
Semester V)

• Perkuliahan
Semester III
dan IV

• Perkuliahan
Semester V
dan VI
Magang 3 (Awal
semester VII)

24

11/6/2017

Model 2: Tahapan Magang

• Perkuliahan
Semester III dan IV

Magang 3 (Awal
semester VII)

• Perkuliahan
Semester V dan VI

Magang 2 (Awal
Semester V)

Contoh Pengelompokkan Matakuliah
(UNJ)
NO KELOMPOK

SKS

1

MATAKULIAH UMUM

13

2

MATAKULIAH DASAR KEPENDIDIKAN

12

3

MATAKULIAH BIDANG KEAHLIAN DAN PENUNJANG *) 105 - 107

4

MATAKULIAH PEMBELAJARAN

12 – 14
144 - 146

*) Magang dapat dikelompokkan
kedalam MK Bidang Keahlian
dan Penunjang

25

11/6/2017

Menguasai
bidang studi
secara keilmuan
dan kependidikan

Mengenal secara
mendalam
peserta didik
yang dilayani

Mampu
menyelenggaraka
n pembelajaran
yang mendidik

Pengembangan
profesionalitas
berkelanjutan
KOMPETENSI
LULUSAN
PPG SM-3T

STRKTUR KURIKULUM DAN SISTEM
PEMBELAJARAN PROGRAM PPG PRAJABATAN
No
1

2

Lulusan S-1 Kependidikan
Workshop pengembangan perangkat untuk
pembelajaran bidang studi yang mendidik
(subject specific pedagogy)
PPL Kependidikan

26

11/6/2017

STRUKTUR KURIKULUM PPG
(ilustrasi lain)

Workshop
pengembangan
perangkat
pembelajaran yang
mendidik (subjectspecific pedagogy/
SSP) dan Workshop
Pengembangan
Perangkat Penilaian
Otentik

Micro teaching
dalam peer
teaching

Praktik
Pengalaman
Lapangan

Dijabarkan ke dalam
Silabus Program PPG SM3T

27

11/6/2017

BEBAN BELAJAR
18 - 20 sks

• TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat
lulusan S-1/D-IV Kependidikan untuk
TK/RA/TKLB atau bentuk lain yang sederajat

18 - 20 sks

• SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat
lulusan S-1/D-IV) kependidikan untuk
SD/MI/SDLB atau bentuk lain yang sederajat

36 – 40 sks

• SMP/MTs/SMPLB atau bentuk lain yang
sederajat dan satuan pendidikan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK atau bentuk lain
yang sederajat
• LulusanS-1/ D-IV Kependidikan dan S-1/D-IV
Non Kependidikan

PRINSIP PEMBELAJARAN









Belajar dengan berbuat
Keaktifan peserta didik (ALIHE)
Higher order thinking
Dampak pengiring
Mekanisme balikan secara berkala
Pemanfaatan teknologi informasi
Pembelajaran kontekstual
Penggunaan strategi dan model pembelajaran
yang bervariasi dalam mengaktifkan peserta didik

28

11/6/2017

Pelaksanaan Workshop Pengembangan Perangkat
Pembelajaran dan PPL Pola Blok (untuk PPG 2 semester)
PPL

SEMESTER II
(40%)

WORKSHOP PENGEMBANGAN PERANGKAT
PEMBELAJARAN DAN PERANGKAT PENILAIAN
DILANJUTKAN LATIHAN MENGAJAR TERBATAS (PEER
DAN ATAU MICROTEACHING)

SEMESTER I
(60%)

MATERI POKOK PPG PRAJABATAN
PENDEKATAN ILMIAH
PENDEKATAN ILMIAH

HIGH ORDER THINKING

WORKSHOP
PENYUSUSNAN
RPP TERPADU

WORKSHOP
PENILAIAN
OTENTIK

PRAKTIK KEGURUAN
DI LPTK
- MICRO TEACHING
- PEER TEACHING
- LESSON STUDY

PRAKTIK
KEGURUAN DI
SEKOLAH

ASK

ACTIVE LEARNING IN
HIGHER EDUCATION
ACTIVE LEARNING IN
SCHOOL

29

11/6/2017

WORKSHOP SSP
(subject specific pedagogy)
WORKSHOP SSP
Merupakan pembelajaran
berbentuk lokakarya yang
bertujuan untuk menyiapkan
peserta Program PPG agar
mampu mengemas materi
untuk pembelajaran bidang
studi yang mendidik (subject
specific pedagogy), sehingga
peserta PPG dinyatakan siap
melaksanakan PPL
Kependidikan.

1.
2.
3.
4.
5.

6.

PRODUK WORKSHOP SSP
Silabus dan RPP
Lembar kerja siswa
Bahan ajar
Media pembelajaran
Perangkat penilaian (kisikisi, instrumen, rubrik, dan
kunci jawaban)
Proposal penelitian
tindakan kelas (PTK)

SIKLUS KEGIATAN
DALAM WORKSHOP SSP

30

11/6/2017

STRATEGI PEMBELAJARAN WORKSHOP SSP
• Mengintegrasikan sikap, pengetahuan keterampilan, di mana
aktivitasnya harus mencerminkan student centered learning,
higher order thinking skill, kontekstual, dan pemanfaatan TIK.
• Bervariasi dan memuat kegiatan deklaratif/teoretik melalui
penggunaan pendekatan inkuiri-diskoveri, pembelajaran
berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis proyek dengan
mengoptimalkan berbagai metode dan teknik pembelajaran.
• Memungkinkan terjadinya kegiatan prosedural seperti
kegiatan mendemonstrasikan, mempraktikkan, mengukur,
mensimulasikan, mengadakan eksperimen, mengaplikasikan,
menganalisis, menemukan, mengamati, menyelidiki,
menelaah, termasuk kegiatan studi literatur, tugas terstruktur,
kerja kelompok, pemodelan, penyampaian informasi, dan
menjelajah informasi melalui media internet.

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN - PPL
TUJUAN PPL
• Peserta PPG SM-3T memiliki pengalaman nyata dan
kontekstual dalam menerapkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya
penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional secara utuh.
PENDEKATAN PPL
• Menerapkan pendekatan supervisi klinis dan tindakan
reflektif dengan prinsip berkelanjutan, terstruktur,
dan relevan dengan perangkat pembelajaran.

31

11/6/2017

Implementasi Hasil Workshop ke dalam Praktik
Pembelajaran dilaksanakan pada jam sekolah
• Kegiatan mengajar terjadwal (praktik terbimbing dan
praktik mandiri)
• Konsultasi dan refleksi praktik pembelajaran yang telah
dilakukan
• Membuat jurnal aktivitas
• Mengoreksi pekerjaan siswa
• Mendiagnosa kesulitan belajar
• Melaksanakan PTK
• Mengikuti kegiatan manajemen sekolah (rapat-rapat
sekolah, administrasi sekolah, dan kegiatan sekolah lainnya)

SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI LULUSAN
Penilaian
Penguasaan
Kemampuan
Akademik

• Penguasaan kemampuan akademik yang komprehensif
dijabarkan dari sosok utuh calon guru yang profesional,
diases melalui Tes Kemampuan Akademik berupa ujian
tertulis, baik berbentuk objektif (seperti multiple-choice)
maupun esai dan pemecahan masalah, serta ujian kinerja.

Penilaian
Penguasaan
Kemampuan
Profesional

• Penilaian kinerja penguasaan kemampuan menyusun
Rencana RPP yang berbasis pada sistem pembelajaran.
• Penilaian kinerja dalam konteks otentik dilakukan melalui
pengamatan para ahli.

Penilaian
dalam Konteks
Ujian Akhir

• Komponen ujian akhir terdiri dari ujian tulis dan ujian
kinerja

32

11/6/2017

33