View of ABU KALAM AZAD DAN NASIONALISME INDIA

  • • • • • • • • • • • • • • . .• . . •. . . . . . . . . . . . · . . · · · · · · · ··· · ·· ····· ····· · ··· ·· ·· · · ············ · :;:; ;: : : : : : : : : ; ; : : : : : : : : : : : :• : ••..•

    ··· · ::: : : : : : :; ;: ; :; ; ; :;: : : :: : :::: ; ;: ; ; ::: : ;: • • • • · . • •• · .·.· ·: •• • • : · · : · : : : : : • • • : : : : : : : : : • • •• • •. ·• · ··•• · • .. 7 ..

  ·- -��t ::. ?. . ��f!� i�i�,:::,:::;,I,:::;:::::,:,:,:,;,::::,:iL),:,:,i:::,;)<:,::i::::::::,,:,:,:,::::,:)::,::::i:::::::: :,,,,:,:,:,:,,/::i:,,:,::' Drs.

B. SYAFURI ABUL KALAM AZAD

  DAN NASIONALISME INDIA

A. PENDAHULUAN

  minoritas dibandingkan dengan peme­ luk Hindu merasa tidak akan dapat

  Pada saat Vigar al-Muluk menandingi golongan mayoritas Hindu mernimpin M.A.0.C., jumJah ummat dalam pemilihan yang akan diadakan.

  · Islam di India hanya seperlima jumlah Oleh kerena itu mereka menuntut di­ ummat Hindu. Sebagai salah seorang berikan daerah- daerah pemilihan ulama clan pemimpin M.A.O.C. yang terpisah (Harun Nasution, 1975: 175). sangat kuat dan keras berpegang pada

agama, ia berpendapat bahwa nasib Sejak itulah sebenamya masalah

ummat Islam India akan tertin<las oleh mayoritas dan minoritas antara Hindu

ummat Hindu kalau India telah diting­ dan Islam menjadi problema yang

galkan oleh Inggris. Harta, nyawa, cukup serius di kalangan pemimpin Is­

kehormatan dan agamanya akan dalam lam. Problema ini menjadi semakin

  besar ketika tahun 1937, Liga

  keadaan bahaya. Kelanjutan ujud um­

mat Islam India akan dapat terjamin Muslimin mengalami kekalahan dalam

hanya dengan berlanjutnya kekuasaan pernilihan daerah di India. Atas kekala­

Inggris di India (Hanm Nasution, han itu Liga Muslirnin mulai tidak

  

1975: 178). Sekalipun pendapatnya itu diindahkan lagi oleh Partai Kongres,

kemudian berubah, namun adanya pen­ bahkan Nehru yang pada waktu itu

dapat seperti itu menunjukkan bahwa menjabat sebagai Presiden Partai Kon­

masalah mayoritas dan minoritas antara gres mengatakan, bahwa yang ada di

  

Hindu-Islam telah menjadi problema di India hanyalah dua kelcuatan politik,

kalangan tokoh-tokoh Islam pada waktu yaitu Partai Kongres dan Pemerintah

itu. lnggris (Harun Nasution, 1975: 196).

  Kenyataan ini mendukung pendapat

  Masalah tersebut semakin terasa

  Ahmad Khan yang mengatakan bahwa

  ketika masalah ikut sertanya orang In­

  bila ummat Islam bersatu dengan um­

  dia untuk duduk di dalam Dewan

  mat Hindu dalam satu negara, akan

  Perwakilan Daerah dibicarakan, yaitu

  membuat rninoritas Islam yang rendah

  pada awal abad ke duapuluh, dimana

  kemajuannya akan lenyap dalam mayo­

  para pernimpin Islam India melihat

  ritas Hindu yang tinggi kemajuannya

  bahwa golongan Islam yang termasuk

  (Herun Nasution, 1975: 173). Atas de-

  

25 sar kenyataan tersebut, ticlaklah aneh

  otaknya. Dia mengerti bahasa Parsi

  apabila banyak tokoh Islam yang sebaik ia mengerti bahasa Arab. Sete­ menghendaki pemerintahan sendiri lah ayahnya meninggal dunia, ia hijrah yang terpisah clari India. Mereka itu ke India dan menetap di sana sampai antera lain adalah Ahmad Khan, akhir hayatnya. Dia belajar sendiri Sayyid Amir Ali, Iqbal clan Jinnah.

  ilmu pengetahuan Barat dengan mem­

  Namun tidak semua tokoh Islam ber­ baca beberapa buku clalam berbagai pendapat demikian. Banyak pula bahasa Eropa, karena dengan kepan­ tokoh Islam yang berpendapat sebalik­ daiannya, secara sepintas saja ia nya, yaitu memperjuangkan India mempelajari ilmu pengetahuan Baral merdeka yang di clalamnya ummat Is­ clan literatumya, clan karena perge­ lam dan Hindu merupakan satu rakannya yang menggemparkan pada bangsa. Mereka dikenal dengan sebu­ masa itu, maka ia memutuskan untuk tan kaum Nasionalis India. Diantara melakukan pembaharuan pernikiran da­ mereka itu adelah Dr. Ansari, Abu!

  lam Islam. Dia sangat tertarik pada

  Kalam Azad, Hakim Ajmal Khan, seorang pembaharu Islam Jamaluddin Khaliq al-Zaman, Tasadduq Ahmad al- Afghani (Wilfred Cantwell Smith, Khan Shirwani, Maulavi Husain, Ah­ 1972:211). Dalam usia yang masih mad Maclani, Ubaidullah Sindi clan muda ia tclah menerbitkan majalah lain-lain (Wilfred Cantwell Smith, "al-Hila!" di Kalkutta. Dalam masa 1972:206), sekalipun diantara mereka enam bulan saja sirkulasinya telah ada yang kemudian suclah ticlak tertarik mencapai 11.000 exp.clan kemudian legi pada ide nasionalisme India terse­ meningkat menjadi 25.000 exp. (Hamn but misalnya Dr. Ansari. Nasution, 1975:202).

  Sekalipun ia seorang yang terkenal dan sangat dalam pengeta­

B. RIWAYAT HIDUPNYA

  huannya tentang Islam dan agama, Abu! Kalam Azad dilahirkan di namun ia lebih meinentingkan politik

  Makkah pada tahun 1888. Ayahnya kctimbang sebagai seorang intelektual seorang India yang hijrah ke Makkah

  Islam (Wil Fred Cantell Smith, ketika terjadi . pemberontakan di India

  1972: 128). Dia menempati urutan per­ pada tahun 1857. Ayahnya juga ter­ lama clalam deretan 1tbli agama klasik, masuk seorang ulama baik di India juga yang tcrkemuka diantara orang­ maupun di Timur Dekat; juga seorang orang modern, karena aktivitasnya yang terpelajar clan pengarang (Hamn dalam lapangan politik membuat di _ a

  Nasution, 1975:202). Abul Kalam beberapa kali masuk dalam penjara

  Azad menclapat didikan di Makkah clan (Harun Nasution, 1975:203). Pada ta­ al-Azhar di Kairo. suatu lembaga pen­ hun 1923 ia terpilih sebagai Presiden didikan Islam ortodok. Azad termasuk

  Kongres, dan pada tahun 1940 ia ter- seorang pelajar yang cemerlang pilih kembali sebagai Pn:siden Partai Kongres. Ketika India merdeka ia pemah menjadi Menteri Pendidikan In­ dia (Harun Nasution, 1975:203). M ungkin karena ia pemah tertarik pada seorang pembaharu Islam Jamaluddin al-Afghani, maka di masa mudanya ia termasuk seorang Pan-Is­ larnisme. Ketika itulah ia berpengaruh terhadap golongan intelegensia Islam India. Ketika ia berubah menjadi na­ sionalis, pengaruhnya terhadap golongan intelegensia tidak menarik lagi.

  ANNY A DALAM ISLAM

  Abu) Kalam Azad memang terma­ suk orang yang sangat menonjol kecerdasannya. Karena kecemerlangan otaknya, Wil Fred Cantwell Smith mengatakan, mungkin tidak ada ornng Islam lainnya di negeri itu yang sama pandainya dengan dia, narilun karena besamya rninat terhadap lapangan po­ liti.k, maka pernikirannya dalam lapangan pembaharuan dalam Islam kurang menonjol. T�juan pemba­ haruan yang dilancarkan olehnya sebagaimana yang sering dilontarkan lewat Al- Hila! adalah melepaskan um­ mat Islam dari pemikiran abad pertengahan clan taqlid. Ia mengan­ jurkan kepada ummat Islam untuk kembali kepada al-Qur'an dan al-Sun­ nah (Harun Nesution, 1975:203). Pada tahun 1921 di dalam konterensi tahu­ nan Jami' ya t al-Ulama-yi Hind, Az.ad pemah mengatakan, bahwa orang-

  

27

orang Islam berhak untuk mendapat

  gelar "masyarakat yang terbaik" hanya apabila mereka mengikuti al-Qur'an dan al-Sunnah; bahwa syari'at Islam adalah syari'at yang terakhir dan yang paling sempurna dari semua pemyataan hukum (undang-undang); bahwa ke­ munduran Islam telah menyebabkan kemunduran ummat dan penghentien ijtihad, dan ummat menjadi asyik da­ Iam hal yang bukan pokok melainkan asyik dalam hal-hal furu'(Annemarie

  Schimmel, 1980:220). Juga menurut dia, kemunduran ummat Islam dise­ babkan oleh dogmatisme dan sikap taqlid.

  Kebangkitan ummat Islam akan terwujud apabila mereka telah mampu melepaskan diri dari faham-fa­ ham yang usang dan melaksanakan ajaran Islam dalam segala bidang ke­ hidupan. Kekuatan ummat Islam akan timbul kembali dengan jalan mem­ perkuat tali persaudaraan dan persatuan ummat Islam di seluruh dunia (Harun Nasution, 1975: 203-204).

C. PERKEMBANGAN PEMIKIR-

  D. POLITIK DAN NASIONALIS­ ME Paham keagamaan Azad tampak mempengaruhi paham politiknya. Se­ bagai seorang tokoh Islam, ia tidak merasa khawatir terhadap bahaya um­ mat Islam yang rninoritas di tengah-tengah ummat Hindu yang ma­ yoritas sebagaimana yang pernah dikhawatirkan oleh tokoh- tokoh Islam lainn ya

  . Bahkan ia menganggap bahwa rasa takut ummat Islam terhadap ma­ yori tas Hindu itu tidak mempunyai

  

dasar (Harun Nasution, 1975:204). pun orang-orang Hindu sendiri

Dalam salah satu pidatonya yang dibuat mengharapkan Azad dapat mempe­

pada tahun 1942, ia pemah menyata­ ngaruhi orang-orang Islam di India

kan bahwa ia sebagai seorang Muslim untuk berpibak ke pertai Kongres,

telah memilik.i Pendidikan Islam, Se­ dan Azad sendiri sebagai seorang na­ jarah Islam, Seni Islam, Pengetahuan sionalis mengkeritik gerakan Aligarh

  

Islam dan Kebudayaan Islam. Semua yang mengatakan bahwa pendidikan

itu merupakan unsur-unsur yang men­ modem yang dibawa oleh Abroad

jadi miliknya clan berkewajiban w1tuk Khan hanya akan membentuk orang­

menJaganya. Oleh karena itu 1a orang yang berjiwa pegawai dan

bangga sebagai orang India yang meng­ tunduk kepada Inggris (Hanm Nasu­ akui dirinya merupakan bagian integrnl tion, 1975:204). dari kesatuan India clan bangsanya.

  Gerakan nasionalis India banyak Keagungan bangsa India tidak akan mendapat tantangan dari ummat Islam lengkap tanpa adanya komponen yang

  India sendiri, untuk menghadapi um­ berharga itu. Kemudian ia mengakui mat Islam dan organisasi Islam yang bahwa dirinya sebagai faktor yang menentang gerakan nasionalis trn, essensial dalam komposisinya dan ia maka pada tahun 1929 <libentuk kelom­ berjanji tidak akan melepaskan pok nasionalis lslam di dalam Partai tuntutan tersebut (Annemerie Schim­

  Kongres yang diketuai oleh Abu! mel, 1980:235). Seorang muslim yang

  Kalam Azad sendiri. Tujuannya untuk benar, menurnt Azad yang dikemu­ membangkitkan jiwa patriotisme di ka­ kakan ketika ia ditangkap, haru�

  Iangan ununat Islam India dan mencari menentukan salah satu di antara dua penyelesaian tentang perbedaan faham pilihan, yaitu mengorbankan dirinya dan .tuj uan antara ummat Islam dan untuk dijajah atau mempertahankan ununat Hindu. Namun karena begitu kemerdekaannya. Tentu saja seba­ besamya kecurigaan ummat !slam ter­ gai seorang Muslim, 1a akan hadap mayoritas Hindu dan sulit untuk menentukan pilihannya untuk mem­ dih.ilangkan, maka sia-sialah usaha pertahank.an kemerdekaannya. Untuk

  Azbul Kalam Az.ad itu (Hanm Nasu­ mempertahankan kemerdekaan neger­ tion, 1975:205). inya itu dari perbudakan, orang Islam hams ikut ambil bagian bersama-sama

  E. KESIMPULAN saudaranya yang Hindu, Sikh, Parsi

dan Kristen (Wilfred Cantwd Smith, Dari uraian di alas dapat disim­

pulkan sebagai berikut: 1972:232). l. Abu! Kalam Azad termasuk se­

  Sebagai seorang nasionalis, orang

  

Azad sangat besar pengaruhnya di ulama clan tokoh Islam yang

kalangan orang-orang Hindu, walau- sangat maju dizamannya. Pikiran-

  

28 nya melebihi tokoh-tokoh lainnya. oleh ketidakmampuan Azad sendi­ Pada masa dimana ununat lslam ri dalam membawa paham nasio­ masih banyak yang menolak faham nalismenya itu, baik kepa<la orang nasionalisme, dia telah berani de­ lndia Hindu clan India Islam. ngan gigih mempertahankan pa­ Gerakannya lebih ditunjukkan un­ tuk orang-orang India Islam clan ti­ ham nasionalisme itu dengan menclasarkan kepada ajaran Islam dak pernah tampak ditunjukkan secara filosofis, bahwa semua du­ kepada orang-orang India Hindu. nia ini adalah milik Tuhan clan

4. Kegagalan gerakan nasionalisme

  oleh karena itu orang Islam ti<lak tersebut, selain disebabkan oleh harus lari <lari negeranya dimana

  Azad sendiri, juga oleh pemimpin ununat Islarnnya minoritas. Hindu yang secara tidak jujur ti­

  

2. Azad menganut paham nasionalis <lak mengakui peran sertanya urn­

dalam bidang politik, kerena clari mat Islam clalarn perjuangan lndia. pandangan keislamannya memang paham itulah yang sesuai dengan DAFT AR BACAAN paham politiknya. Oleh karena itu Islam in 771e Indian Sub­

  Annemuie Schimmel, continent, Azad sangat keras menentang Hanm Pembaharuan dalam Islam Se­ E.J. Bril, Leiden-Koin, 1980 tokoh-tokoh Islam lainnya yang Nasution, jarah Pemilciran dan Gerakan,

  Bulan menginginkan berdirinya negara

  Bintang, Jakarta, 1975 Islam yang terpisah dari [ndia. Modern Islam in India, Wilfred Cantwell,

  3. Kegagalan gerakan nasionalisme Russel & Russel, New York, 1972 yang dibawa Azad, disebabkan

  

29