Analisis Pengaruh Kuat Medan Listrik Terhadap Lingkungan Dibawah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 KV Penghantar Pedan-Tasik

  Intuisi Teknologi Dan Seni

=================================================================

  1. Pendahuluan

  [3]

  Salah satu saluran transmisi yang digunakan di Indonesia untuk tegangan yang tertinggi adalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi 500 kV (SUTET). Saluran ini memiliki keuntungan daripada Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kV (SUTT), karena kapasitas daya hantar SUTET dapat mencapai 11 (sebelas) kali dibandingkan saluran transmisi SUTT 150 kV. Dengan kata lain, adanya saluran transmisi 500 kV ekuivalen dengan keberadaan sebelas saluran transmisi SUTT 150 kV

  [2] .

  . Penyaluran tersebut berlangsung dari pusat pembangkit menuju pusat beban yang memiliki jarak yang cukup berjauhan. Oleh karena itu tenaga listrik yang dibangkitkan harus disalurkan melalui saluran transmisi. Penyaluran energi ini membutuhkan tingkat tegangan yang lebih tinggi, tujuannya adalah selain memperbesar daya hantar dari saluran yang berbanding lurus dengan kuadrat tegangan, juga untuk memperkecil rugi-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran transmisi

  [1]

  Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling efisien. Salah satu alasannya adalah karena energi listrik dapat dengan mudah disalurkan dari tempat satu ke tempat yang lain

  Kata kunci : Medan listrik, SUTET, 500 kV

  75 Analisis Pengaruh Kuat Medan Listrik Terhadap

  Energi listrik merupakan salah satu bentuk energi yang paling efisien, karena dapat dengan mudah disalurkan dari tempat yang satu ketempat yang lain. Penyaluran berlangsung dari pusat-pusat pembangkit menuju pusat-pusat beban melalui saluran transmisi. Penyaluran energi ini membutuhkan tingkat tegangan yang lebih tinggi, tujuannya adalah selain memperbesar daya hantar, juga untuk memperkecil rugu-rugi daya dan jatuh tegangan pada saluran transmisi. Disamping memiliki keuntungan adanya saluran transmisi tersebut, terdapat kerugian yang ditimbulkan, salah satunya munculnya medan listrik disekitar kawat penghantar yang dapat berdampak pada lingkungan sekitar, maupun manusia yang berada dibawah jaringan transmisi tersebut, terutama dampak kesehatan. Fokus penelitian ini adalah melihat seberapa besar medan listrik dibawah saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 500 kV penghantar Tasik, dengan beberapa skenario pengukuran yaitu : melakukan pengukuran ketinggian andongan, pengukuran tegangan induksi, pengukuran medan listrik, pengukuran frekuensi induksi, dan pengukuran grounding tower. Hasil pengukuran nilai medan sebesar 3,5 kV/m, masih dibawah ambang batas yang diperbolehkan WHO yaitu 5 sehingga tidak mebahayakan bagi lingkungan yang berada dibawah jaringan transmisi, sedangkan jarak aman SUTET dengan pemukiman yaitu 14 meter, dari hasil pengukuran diperoleh jarak sebesar 23 meter.

  Abstrak

  Program Studi Teknik Elektro STT Wiworotomo Purwokerto Jl. Semingkir No. 1 Purwokerto email

  2 1,2

  1 , Erwin B. L.

  

Lingkungan Dibawah Saluran Udara Tegangan Ekstra

Tinggi 500 KV Penghantar Pedan-Tasik Fitrizawati

  . Disamping memiliki keuntungan dengan adanya saluran transmisi tersebut, adapula kerugian yang ditimbulkan, salah satunya adalah kehadiran medan listrik disekitar penghantar yang dapat berdampak pada lingkungan sekitar maupun manusia di bawah. jaringan transmisi tersebut.

  Intuisi Teknologi Dan Seni =================================================================

  Salah satu dampaknya, yaitu menimbulkan kekhawatiran terhadap lingkungan dan manusia

  [4][5]

  terutama dalam hal kesehatan . Hal ini bisa berdampak bagi kesehatan terutama pada masyarakat yang hidup dibawah saluran transmisi SUTET karena pada wilayah dibawah saluran transmisi SUTET mengandung beberapa unsur yang dapat mempengaruhi kesehatan seperti ; medan elektromagnetik yang terdiri dari medan listrik dan medan magnet, frekuensi dan tegangan induksi.

  [6][7] Semua unsur tersebut dapat menimbulkan dampak masing-masing pada kesehatan manusia .

  Dalam hal ini, bisa dilihat dalam contoh kasus yang terjadi dibawah saluran SUTET 500 kV arah Pedan-Tasik pada nomor tower 456 dan 457 tepatnya di daerah Maos-Cilacap. Pada kasus ini yang terjadi adalah besarnya induksi listrik dibawah saluran SUTET 500 kV yang mencapai 135,7

  [8][9]

  volt pada pengukuran antara ground dengan objek atap seng yang terkena induksi . Hal inilah yang menjadikan kekhawatiran bagi lingkungan dan manusia yang berada di sekitar maupun dibawah saluran SUTET 500 kV, apakah hal ini membahayakan bagi lingkungan sekitar terutama bagi kesehatan manusia. Untuk dapat melihat besarnya kuat medan listrik apakah berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia, dapat dilihat dari data yang direkomendasikan oleh WHO. Berdasarkan latar belakang diatas, akan dilakukan penelitian secara analisis dan perhitungan terhadap besarnya kuat medan listrik dibawah saluran transmisi SUTET 500 kV arah Pedan-Tasik.

2. Metode Penelitian

  besar medan magnetnya dan harganya bervariasi sesuai dengan daya yang diserap oleh peralatan listrik. Sumber dari medan listrik dan medan magnet secara alamiah sudah terdapat pada permukaan bumi yang besarnya menurut data yang dikeluarkan oleh WHO (1984) adalah pada cuaca normal didapat medan listrik sebesar 0,1 kV/ m - 1,5 kV/m (sesuai dengan perubahan pada

  [10][11]

  atmosfer) . Besar medan magnet pada kutub bumi 67 µ T dan pada bidang equator sebesar 3,3 µT.

2.1. Penentuan Ambang Batas Medan Listrik dan Medan magnet

  Kriteria yang dipakai dalam penentuan batas pajanan menggunakan rapat arus yang diinduksi dalam tubuh. Karena arus-arus induksi dalam tubuh tidak dapat dengan mudah diukur secara langsung maka penentuan batas pajanan diturunkan dari nilai kriteri arus induksi dalam tubuh berupa kuat medan listrik (E) yang tidak terganggu dan rapat fluks magnetik (B). Mudahnya misalnya saja suatu medan listrik yang homogen dengan kuat medan sebesar 10 kV/m akan menginduksi rapat arus efektif kurang dari 4 mA/m2 dengan rata-rata pengaliran arus di seluruh

  [12]

  daerah kepada atau batang tubuh manusia

  [13]

  . Paparan maksimum medan listrik dan medan magnet menurut rekomendasi WHO

  Tabel 2.1

  Frekuensi Frekuensi Sistem Listrik Frekuensi Handphone

  Microwave oven

  Frekuensi

  50 Hz 900 MHz 1,8 GHz 2,45 GHz Medan Kerapatan

  Medan Magnet Kerapatan Kerapatan Daya Listrik Daya 2 2

  (µT) Daya (W/m ) (W/m ) 2 (V/m) (W/m )

  Batas Paparan di 5000 100 4,5

  9 Tempat Umum

  10 Batas Paparan di 10000 500 22,5

  45 Tempat Kerja

  Sumber : Data WHO

  Suatu rapat fluks magnetik sebesar 0.5 mT pada 50/60 Hz akan menginduksi rapat arus efektif sekitar 1 mA/m2 pada keliling suatu loop jaringan tubuh yang berjejari 10 cm. UNEP, WHO

  [13] [14],

  dan IRPA mengeluarkan suatu pernyataan mengenai nilai rapat arus induksi terhadap efek- efek biologis yang ditimbulkan akibat pajanan medan listrik dan medan magnet pada frekuensi 50/60HZ terhadap tubuh manusia sebagai berikut : antara 1 dan 10 mA/m2 tidak menimbulkan efek biologis yang berarti, antara 10 dan 100 mA/m2 menimbulkan efek biologis yang terbukti termasuk

  Intuisi Teknologi Dan Seni =================================================================

  efek pada sistem penglihatan dan syaraf, antara 100 dan 1000 mA/m2 menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat dirangsang dan ada kemungkinan bahaya terhadap kesehatan dan, di atas 1000 mA/m2 dapat menimbulkan ekstrasistole dan fibrasi ventrikular dari jantung (bahaya akut

  [15] terhadap kesehatan) .

  Adanya medan listrik yang disebabkan oleh pembangkit dan transmisi serta medan maknet yang ditimbulkan oleh peningkatan penggunaan peralatan rumahtangga/perkantoran yang menggunakan tenaga listrik secara tidak langsung akan menimbulkan masalah terhadap kesehatan manusia, hanya saja sampai berapabesarkah kuat medan listrik dan medan maknet yang terpapar ke tubuh manusiayang dapat menimbulkan masalah. Adanya induksi medan maknetik yang dihasilkanoleh alat-alat rumah tangga terhadap manusia sedikit banyak akan, mempengaruhitingkat kesehatan secara tidak langsung, induksi tersebut akan menyebabkan tersimpannya sejumlah

  [16] elektron dalam tubuh mausia dan merupakan sesuatu yangtidak normal .

  [17] [18] Tabel 2. Batas medan listrik dan medan magnet yang dapat diterima manusia

  Medan Listrik Medan Magnet Klasifikasi

  Keterangan (kV/m) (mT)

  Lingkungan Kerja : a)

  Lama pajanan untuk 10 0,5 Sepanjang hari kerja kuat medan antara 10

  a)

  b)

  Waktu Singkat

  30

  5 s/d 30 kV/m dapat

  • Anggota Tubuh

  25 dihitung dengan rumus Lingkungan Umum : t < 80 /E (t = lama 5 0,1

  c)

  Sampai 24 jam/hari pajanan jam ; E = kuat medan listrik kV/m) b)

  Lama pajanan maksimum/hari (2 jam /hari)

  c) Untuk ruang terbuka, tempat rekreasi,

  Beberapa jam/hari

  10

  1 lapangan dan sebagainya

  d) Batas pajanan dapat dilampaui beberapa menit/hari dengan syarat dicegah efek gandeng tak langsung

  Kelebihan elektron tersebut akan mempengaruhi kerja susunan syaraf yang membuat komunikasi antar set terganggu, dimana elektron tersebut tersimpandalam tubuh karena tubuh tesebut tidak dapat mengalirkan kelebihan elektron kebumi disebabkan terisolasi terhadap bumi. Hal ini sering kita mendengar keluhankesehatannya terganggu (tidak bisa tidur, stress dll) dari orang-orang sebagaipengguna alat-alat listrik seperti komputer, TV, radio, microwave dan sebagainya.

  2.1 Jadwal dan Lokasi Penelitian

  Penelitian dilaksanakan dari bulan Oktober

  • – Desember 2012. Lokasi penelitian di PT PLN Unit Pelayanan Jaringan Transmisi.

  2.2. Obyek Penelitian

  Sebagai obyek Penelitian mengenai medan listrik ini adalah transmisi saluran udara tegangan ektsra tinggi 500 kV, melintasi pemukiman warga, tepatnya SUTET 500 kV arah Pedan-Tasik pada titik nomer tower 456-457.

  2.3. Alat Penelitian

  Alat pengukuruan (Multimeter, Multifunction Counter, Ultrasonic Cable High Meter, Fiber Optic Remote Control HI-3616).

  Intuisi Teknologi Dan Seni ================================================================= Waktu Pengu kuran Tangg al Beban (Amper) Teganga n Induksi (volt) Keteranga n

3. Hasil dan Pembahasan

3.1. Hasil Pengukuran :

  Waktu beban puncak siang

  (jarak 10 m) Medan

  18 Oktobe r 2012 560 126,9

Tabel 3.3. Hasil Pengukuran Medan Listrik Pengukuran besar frekuensi induksi.

  3,5 kV/ m Hasil Pengukuran medan listrik SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik.

  18 Oktober 2012 570 2,91 kV/m 2,26 kV/m

  19:00

  0,433 kV/ m

  18 Oktober 2012 560 0,306 kV/m 0,218 kV/m

  10:00

  (jara k 10 m)

  Listr ik sisi kiri circ uit 2

  Medan Listrik sisi kanan circuit 1

  19:00

  Pusat (andong an terendah 0 m)

  10:00

  ) Medan

  Beban (Am pere

  Tanggal Penguku ran

  Waktu Pen guk ura n

Tabel 3.2 . Hasil Pengukuran Tegangan InduksiTabel 3.1 Hasil Pengukuran Ketinggian Andongan SUTET 500 kV Pedan-Tasik Hasil Pengukuran tegangan induksi SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik.

  Hasil pengukuran ketinggian andongan kawat pada tower SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

  Waktu beban puncak malam

  18 Oktobe r 2012 570 135,7

  Listrik Titik

  Intuisi Teknologi Dan Seni =================================================================

  Hasil Pengukuran Frekeunsi Induksi SUTET 500 kV Pedan-Tasik dapat dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5 . Hasil Pengukuran Frekeunsi Induksi SUTET 500 kV Pedan-Tasik

  Beban Waktu pengukuran Tanggal Pengukuran Frekuensi (MHz)

  (Ampere) 10:00

  18 Oktober 2012 560 0.0018 19:00

  18 Oktober 2012 570 0,0035 Pengukuran grounding Tower SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik.

  Pengukuran SUTET 500 kV

Tabel 3.6 grounding Tower

  Waktu Grounding Tower Grounding Tower Tanggal Pengukuran Keterangan pengukuran T.456 (Ohm) T.457 (Ohm)

  Pengukuran kawat grounding

  10:00

  18 Oktober 2012 8,3 6,0 terhubung dengan bodi tower

3.3 Pembahasan dan Analisis Dari hasil pengukuran diatas, semua pengukuran dilakukan sebelum adanya perbaikan.

  Kondisi SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik pada waktu sebelum dilakukan perbaikan terdengar suara bising sepanjang tower 456 sampai tower 457. Oleh karena itu, dilakukan perbaikan diantaranya ; pembersihan pringan isolator SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik dan perbaikan grounding sistem pada kaki towe. Dari hasil yang telah dilakukan seperti ; pengukuran ketinggian andongan kawat penghantar, pengukuran tegangan induksi, pengukuran medan listrik, pengukuran frekuensi induksi dan pengukuran grounding tower, dimana pengukuran tersebut dilakukan sebelum adanya upaya untuk perbaikan menunjukan hasil pengukuran yang tinggi terutama pada tegangan induksi dan grounding tower. Langkah-langkah perbaikan yang dilakukan dalam upaya mengurangi besarnya hasil pengukuran tersebut diantaranya, perbaikan grounding sistem SUTET dengan cara penggantian (karena kondisi kawat grounding sudah berkarat) dan penambahan kawat grounding (dimana kondisi sebelumnya hanya terdapat 1 kawat grounding pada pada empat kaki tower) dan pembersihan piringan isolator kawat penghantar. Adapun hasil pengukuran setelah dilakukan perbaikan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 3.7. Hasil Pengukuran Tegangan Induksi (Setelah Perbaikan)

  Besar Tegangan Beban

  Waktu Tanggal Pengukuran Induksi Keterangan

  (Amp) (dalam volt)

  Waktu beban puncak 10:00

  15 November 2012 530

  18 siang Waktu beban puncak

  19:00

  15 November 2012 520 29,3 malam

Tabel 3.8 . Hasil Pengukuran Medan Listrik (Setelah Perbaikan)

  Waktu Tanggal Beban Medan Listrik Titik Medan Listrik Medan Listrik

  Pengukur Pengukuran (Amp) Pusat (andongan sisi kanan

  Intuisi Teknologi Dan Seni =================================================================

  an terendah 0 m) circuit 1 (jarak sisi kiri 10 m) circuit 2 (jarak 10 m)

  15 November 10:00 530 0,097 kV/m 0,046 kV/m 0,168 kV/m

  2012

  15 November 19:00 520 1,2 kV/m 1,05 kV/m 2 kV/m

  2012 Hasil Pengukuran Frekuensi Induksi SUTET 500 kV Pedan-Tasik (Setelah Tabel 3.9.

  Perbaikan) Beban

  Waktu pengukuran Tanggal Pengukuran Frekuensi (MHz) (Ampere)

  10:00

  15 November 2012 530 0,0001 19:00

  15 November 2012 520 0,0001

Tabel 3.10. Hasil Pengukuran Grounding Tower SUTET 500 kV Pedan-Tasik

  Grounding T.456 Grounding T.457 Waktu pengukuran Tanggal Pengukuran

  Tower (Ohm) Tower (Ohm) 10:00

  18 Oktober 2012 0,8 0,56 19:00

  18 Oktober 2012 0,8 0,56

  Intuisi Teknologi Dan Seni =================================================================

4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

  Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

  a. Cara menurunkan tegangan induksi di bawah jaringan trasmisi SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik, yaitu dengan cara perbaikan pada sisi isolator SUTET dan perbaikan pada sisi

  grounding towernya. Kondisi isolator yang kotor menimbulkan kebisingan ( noise ) pada

  transmisi dan menyebabkan fungsi isolator yang berperan sebagai pemisah antara bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan tidak berjalan sebagaimana mestinya dan menyebabkan rambatan induksi yang menyebabkan tegangan induksi dibawah jaringan transmisi SUTET besar. Hal tersebut juga memiliki pengaruh terhadap besar nilai

  grounding

  tower, dimana menyebabkan nilai

  grounding

  melebihi batas standar yang ditentukan yaitu sebesar 5 ohm.

  b. Dari hasil pengukuran nilai medan listrik, sebesar 3,5 kV/m dan nilai ini masih dibawah ambang batas yang diperbolehkan oleh WHO yaitu 5 kV/m sehingga tidak membahayakan bagi lingkungan yang berada di bawah jaringan transmisi SUTET 500 kV penghantar Pedan- Tasik.

  4.2 saran

  Jarak aman SUTET 500 kV dengan pemukiman yaitu 14 meter, pada penelitian ini diperoleh hasil pengukuran sebesar 23 meter. Dengan hasil tersebut maka lingkungan di bawah SUTET 500 kV penghantar Pedan-Tasik masih dalam batas aman.

5. Daftar Pustaka

  Operasi Sistem Tenaga Listrik

  Biological Effects and Medical Applications of Electromagnetic Energy,

  [1] PT PLN (Persero), 2000, “

  

Petunjuk SUTT dan SUTET

”, PT PLN (Persero) P3B JB.

  Alih Bahasa Irzam Harmein, S.T. Erlangga : Jakarta

  Elektromagnetika Edisi Ketujuh.

  Second Edition, World Health [19] Hayt, John A. B. 2006. Elektromagnetika Edisi Ketujuh. Alih Bahasa Irzam Harmein, S.T. Erlangga : Jakarta [14] Hayt, John A. B. 2006.

  Nonionizing Radiation Protection,

  American Journal of Epidemiology, 111:292-296. [13] WHO 1989.

  Electrical Wiring Configuration and Childhood Leukemia in Rhode Island.

  . Alih Bahasa How Liong, PG.D. Jakarta: Erlangga. [12] Fulton, J.P 1980.

  Elektromagnetika Teknologi. Edisi keempat

  [11] Hayt, William G. 1982.

  Pembangkit Tenaga Listrik . Jakarta: Universitas Indonesia.

  Prentice Hall, New Jersey, 07632 [10] Abdul, K. 1996.

  Springfeld, VA, National Technical Information Service. [9] Gandhi, O.P 1990.

  . Jakarta: Balai Penerbit dan Humas ISTN

   Annual Hanford Life Sciences Symposium,

  Genetic and Reproductive Hazard in High Voltage Substations Proceedings of the 23 rd

  . International Journal of Epidemiology 109:273-284. [8] Nordstrom, S 1983.

  Adult Cancer Related yo Electrical wires near the home

  [7] Wertheimer, N dan Leeper, E.1979.

  Transmisi Daya Listrik . Erlangga : Jakarta.

  [2] Marsuadi, D. 1990.

  

Electric Power Transmission System Engineering

  PT PLN (Persero) P3B JB [5] Gonen, T. 1988.

  PT PLN (Persero), 2007, “ Listrik – SUTET Manfaat dan Kesehatan”.

  ”, Elex Media Komputindo. [4]

  SUTET Potensi Gangguan Kesehatan Akibat Radiasi Elektromagnetik SUTET

  [3] Anies, 2006, “

  . Canada:J.Wiley & Sons.Inc. [6] Hutauruk, T. S. 1985.

  Intuisi Teknologi Dan Seni =================================================================

  [15] Milham, S 1985. Mortality from Leukemia in Workers Exposed to Electrical and . Washington Journal of Epidemiology, 307;249.

  Magnetic Field [16] John. R., Frederick. J.M., Robert.W.C. 1993.

  Foundations of Electromagnetic

  . United States of America: Addison-Wesley Publishing Company,

  Theory Inc.

  [17]

  Medan Listrik & Magnet SUTT/SUTET

  PT PLN (Persero), 2006, “ ”, PT PLN (Persero) P3B JB. [18] Issel, I 1917. Occupational, Medical and Psychological Examinations on Electrical

  Fitters Comment on a New Regulation, Deutsche Gesundheitswesen, 32:1526- 1531.

Dokumen yang terkait

Direktorat Pengembangan Teknologi Industri Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

0 0 104

Pengaruh Pemberian Cod Liver Oil pada Pakan Komersial terhadap Kolesterol, Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL) pada Daging Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii).

0 0 9

Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda dalam Sistem Akuaponik terhadap Laju Pertumbuhan dan Survival Rate Ikan Lele (Clarias sp.) Effect Addition of Different Probiotic in Aquaponic Systems Towards The Growth Rate and Survival Rate of Catfish (Clarias sp.)

0 0 9

Pengaruh Senyawa Kimia Dalam Limbah Penyulingan Minyak Atsiri Terhadap Aktivitas E.coli Effect of Chemical Compounds in Wastes from Essential Oil Distillation on the Activity of E.coli

0 0 11

Pengaruh Hormon Pregnan Mare Serum (PMSG) Murni dan Kombinasi terhadap Gonadosomatik Indeks, Hepatosomatik Indeks Ikan Bawal Bintang (Trachinotus blochii) Effect of Pure and Combine Hormone of Pregnant Mare Serum (PMSG) on Gonadosmatic Index, Hepatosomati

0 0 11

Analisis Efisiensi Faktor Produksi Usaha Budidaya Ikan Bandeng (Chanos chanos) (Studi Kasus pada Alumni Peserta Pelatihan Budidaya Ikan di BPPP Banyuwangi Efficiency Analysis of Factors Production Milk Fish (Chanos chanos) (Case Study on Alumni Training P

0 0 17

Pengaruh Pemanasan Bahan Bakar Biosolar Dengan Penambahan Minyak Cengkeh Terhadap Unjuk Kerja Pada Motor Diesel

0 1 12

Optimasi Sistem Pentanahan Di Gardu Induk 150 KV Rawalo Dengan Menggunakan Metode Sacrificial Anode

0 3 7

Analisis Distribusi Tekanan Fluida Cair Melalui Elbow 45° Dengan Variasi Kapasitas Aliran Fluida Dan Jari- Jari Kelengkungan

0 1 8

Analisa Tegangan Pada Poros Roda Menggunakan Metode Elemen Hingga

0 0 8