PENGARUH FAKTOR BUDAYA DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA ASING DALAM MEMILIH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PENGARUH FAKTOR BUDAYA DAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA ASING DALAM MEMILIH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
Elisanovi Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Sultan Syarif Kasim Riau E-mail : elisanovi97@yahoo.co.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor budaya dan biaya pendidikan terhadap keputusan mahasiswa asing dalam memilih UIN Suska Riau sebagai tempat belajar. Tehnik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan sampel sebanyak 100 responden yang diambil dengan menggunakan rumus Slovin Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel budaya berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa asing memilih UIN Suska Riau sedangkan variabel biaya pendidikan tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa asing memilih UIN Suska Riau.
Kata Kunci : Faktor Budaya, Biaya Pendidikan, Keputusan Memilih
Pendahuluan
pengetahuan, teknologi dan seni secara Kesadaran
integral di kawasan Asia Tenggara ” pentingnya pendidikan tidak saja mendapat
masyarakat
akan
Upaya mewujudkan visi UIN perhatian dari pemerintah tetapi juga
SUSKA Riau menjadi sangat strategis mendapat respon dan apresiasi dari lembaga
karena universitas yang terletak di ibu kota –lembaga pendidikan tinggi yang ada baik
Provinsi Riau ini juga didukung oleh negeri maupun swasta. Termasuk perguruan
kondisi geografis Riau yang terletak sangat tinggi Islam yang ada di Indonesia,
dekat dengan beberapa Negara ASEAN diantaranya adalah Universitas Islam Negeri
yang sebagian penduduknya beragama Sultan Syarif Kasim Riau. Keberadaan UIN
Islam, yaitu Singapura, Malaysia, Thailand, Suska Riau memiliki posisi penting dan
Vietnam, Filipina dan Brunei Darussalam. strategis dalam pembangunan bangsa untuk
Posisi ini telah menarik perhatian warga meningkatkan mutu SDM Indonesia dan
negara tetangga tersebut untuk melanjutkan masyarakat Riau khususnya.
pendidikannya ke UIN Sultan Syarif Kasim Universitas Islam Negeri Sultan
Riau.
Syaruf Kasim Riau sudah berazam untuk Kondisi ini tentu saja dimanfaatkan mengembangkan lembaga pendidikan ini
oleh UIN SUSKA Riau, dengan membuka menjadi perguruan tinggi Islam terkemuka
seluas-luasnya bagi calon di Asia Tenggara dan akan menjadikan UIN
peluang
mahasiswa dari beberapa negara tetangga Suska Riau sebagai World Class University
tersebut untuk melanjutkan pendidikan di Visi UIN Suska Riau yaitu “Mewujudkan
UIN SUSKA Riau. Fenomena yang terjadi Universitas Islam Negeri sebagai lembaga
saat ini dari tahun 2008 hingga 2012 jumlah pendidikan
mahasiswa asing terus bertambah dan pada mengembangkan ajaran Islam, ilmu
tahun 2012 mengalami peningkatan yang tahun 2012 mengalami peningkatan yang
tabel berikut.
Tabel 1
Data Jumlah Mahasiswa Asing (Luar Negeri) Yang Terdaftar
di UIN SUSKA Riau Tahun 2008 – 2013
Tahun al Negara
Mahasiswa
Jumlah
Jumlah per
Sumber : Biro Kerja Sama UIN SUSKA Riau, 2014
Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah Sebagai dasar teori dalam tulisan ini mahasiswa asing yang terdaftar di UIN
adalah teori pemasaran. Menurut Kottler Suska Riau dari tahun 2008/2009 hingga
(2002 : 9), pemasaran didefinisikan : “Suatu tahun 2013/2014 berjumlah 218 orang. Yang
proses sosial yang didalamnya individu dan berasal dari Malaysia, Thailand, Vietnam
mendapatkan apa yang dan Afrika. Penurunan jumlah mahasiswa
kelompok
diinginkan dengan asing terjadi pada tahun 2010 dan 2011 dan
dibutuhkan
dan
menciptakan, menawarkan, dan secara bebas hal tersebut harus menjadi perhatian pihak
mempertukarkan produk yang bernilai universitas, apabila bermaksud ingin
dengan pihak lain”. Dari definisi tersebut, meningkatkan jumlah mahasiswa asing dari
proses sosial menunjukkan peran pemasaran tahun ke tahun, dalam rangka mewujudkan
dalam masyarakat untuk mengetahui dan World Class University .
memahami kebutuhan dan keinginan Dari sekian banyak perguruan tinggi
konsumen akan suatu produk baik barang yang resebar di Indonesia maupun di
maupun jasa. Pada akhirnya peran negara-negara tetangga se AsiaTenggara,
pemasaran berusaha untuk menawarkan maka keputusan mahasiswa memilih UIN
produk dalam memuaskan kebutuhan dan Suska Riau sebagai tempat untuk
keinginan masyarakat.
melanjutkan pendidikan
Definisi lain tentang pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor baik
diperkirakan
adalah : Pemasaran adalah suatu proses internal maupun eksternal.
perencanaan dan implementasi dari konsep, Berdasarkan uraian diatas, penulis
price, promosi, dan distribusi (ide, produk, tertarik untuk melakukan penelitian dan
maupun jasa) sehingga dapat diciptakan kajian pada mahasiswa asing UIN Suska
pertukaran untuk memuaskan kebutuhan Riau untuk mengetahui apakah faktor
pelang gan dan perusahaan sekaligus” budaya dan faktor biaya promosi
(American Marketing Assossiation / AMA berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa
dalam Fredy Rangkuti, 2002). Hal tersebut asing memilih UIN Suska Riau sebagai
serupa dengan definisi pemasaran menurut tempat melanjutkan pendidikan.
Swastha dan Handoko (2000 : 4) yaitu :
“Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- dibandingkan dengan pesaing – pesaing kegiatan usaha yang ditujukan untuk
lainnya.
merencanakan, menentukan
Konsep pemasaran Kottler tersebut mempromosikan, dan mendistribusikan
harga,
memiliki maksud yang hampir sama dalam barang dan jasa yang dapat memuaskan
Kotler dan Gary Armstrong (2001 : 23) yang kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
mengatakan bahwa : “Untuk mencapai maupun pembeli po tensial”.
tujuan organisasi tergantung pada penentuan Berdasarkan
kebutuhan dan keinginan pasar sasaran pemasaran mencakup usaha perusahaan
definisi
tersebut,
(target market) dan memuaskan pelanggan yang dimulai dengan mengidentifikasi
secara lebih efektif dan efisien daripada kebutuhan konsumen yang perlu dipuaskan,
yang dilakukan oleh pesaing ”. menentukan
Konsep pemasaran memandang dari diproduksi, menentukan harga produk yang
luar ke dalam. Konsep ini dimulai dari pasar sesuai, menentukan cara – cara promosi dan
yang dikenal baik, berfokus pada kebutuhan penyaluran produk tersebut. Seperti yang
mengkoordinasikan semua ditulis Fredy Rangkuti (2002) adalah : “
pelanggan,
aktivitas pemasaran yang mempengaruhi Tujuan dari kegiatan pemasaran adalah :
pelanggan dan membuat laba dengan
1. Konsumen potensial mengetahui menciptakan hubungan jangka panjang secara detail produk yang kita
dengan pelanggan berdasarkan nilai dan hasilkan dan perusahaan dapat
kepuasan pelanggan. Dengan konsep menyediakan semua permintaan
pemasaran, organisasi membuat apa yang mereka atas produk yang dihasilkan.
diinginkan pelanggan, dan karenanya
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara memuaskan pelanggan dan menghasilkan detail
berhubungan dengan pemasaran.
Perilaku Konsumen
konsep pemasaran, berbagai kegiatan, mulai dari
Kegiatan pemasaran ini meliputi
Menurut
pengetahuan dan pemahaman terhadap penjelasan mengenai produk, desain
kebutuhan dan keinginan konsumen adalah produk,
membangun kepuasan pengiklanan produk komunikasi
konsumen. Oleh karena itu, pemahaman kepada
akan perilaku konsumen sangat diperlukan pengiriman produk agar sampai ke
konsumen,
sampai
dalam pemasaran.Menurut pengertian dari tangan konsumen secara cepat.
Philip Kottler dan GaryArmstrong (2001 :
Konsep Pemasaran
195) Perilaku membeli konsumen (consumer Berdasarkan
buying behaviour) merujuk pada perilaku konsep pemasaran menegaskan bahwa :
Kotler
membeli konsumen akhir – individu dan “Kunci
rumah tangga yang membeli barang dan jasa organisasional yang ditetapkan adalah
untuk konsumsi pribadi. Dari pengertian perusahaan tersebut harus menajdi lebih
tersebut perilaku membeli konsumen efektif dibandingkan para pesaing dalam
terfokus pada konsumen akhir yang menciptakan,
membeli produk barang maupun jasa untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada
menyerahkan
dan
konsumsi pribadi
pasar sasaran yang terpilih ”. Konsep Sedangkan menurut Michael R.Solomon dan pemasaran Kotler tersebut menekankan pada
Elnora W.Stuart (2003: 161) “Consumer nilai pelanggan yang harus dikomunikasikan
behaviour is the process individuals or kepada pasar sasaran dengan lebih efektif
groups go through to select, purchase, or
3. Pengertian perilaku konsumen menurut their needs dan desi res.”
use goods, ideas, or experiences to satisfy
Nessim Hanna dan Richard Wazniak Pengertian tersebut mengindikasikan
dalam Husein Umar (2003 : 11) Perilaku agar pemasar mencoba untuk mengenal
konsumen merupakan suatu bagian dari bahwa pembuatan keputusan oleh konsumen
aktivitas – aktivitas kehidupan manusia, merupakan
termasuk segala sesuatu yang teringat berkelanjutan.Selain pengertian tersebut,
olehnya akan barang atau jasa yang dapat terdapat pula beberapa pengertian mengenai
dipergunakan sehingga ia akhirnya perilaku konsumen, antara lain : Menurut
menjadi konsumen.”
John C.Mowen dan Michael Minor (2002 :
Model Perilaku Konsumen
6) Konsumen menentukan berbagai
1. Perilaku konsumen sebagai suatu studi pilihan pembelian. Diperlukan penyelidikan tentang unit pembelian (buying units) dan
keputusan pembelian konsumen secara rinci proses pertukaran yang melibatkan
untuk menemukan apa yang dibeli perolehan, konsumsi dan pembuangan
konsumen, dimana konsumen membeli, barang, jasa, pengalaman, serta ide –
kapan membeli, dan mengapa konsumen ide”.
sampai
membeli.
Mengetahui dan
2. Menurut David L. Louden dan Albert J. memahami pembelian aktual konsumen Della Bitta dalam Husein Umar (2003 :
dapat dipelajari, tetapi menyelidiki sebab – 11)“ Perilaku konsumen dengan suatu
sebab perilaku membeli tidak mudah karena proses pengambilan keputusan dan
jawabannya seringkali tersimpan dalam – aktivitas individu secara fisik yang
dalam di kepala konsumen. Oleh karena itu dilibatkan
untuk mengetahui hal tersebut diperlukan memperoleh, menggunakan atau dapat
dalam
mengevaluasi,
pengetahuan tentang model rangsangan mempergunakan barang – barang dan
tanggapan dari perilaku membeli yang jasa.”
ditunjukkan pada bagan II.2 menurut Philip Kotller dan Gary Armstrong (2001 : 196)
Bagan 1 Model Perilaku Konsumen
Pemasaran dan rangsangan lainnya
Tanggapan Pembeli Perangsang
Kotak Hitam Pembeli
Penjualan Perangsang lainnya
Keputusan pembeli Produk
Karakteristik pembeli
Proses keputusan membeli
Pemilihan produk dan jasa Harga
Ekonomi
Budaya
Pengenalan masalah
Pemilihan pemasok Distribusi
Teknologi
Sosial
Pencarian informasi
Penentuan saat pembelian Promosi
Politik
Perorangan
Evaluasi keputusan
Budaya
Kejiwaan
Perilaku pasca pembelian
Jumlah pembelian
Sumber : Philip Kotler dan Gary Armstrong, Principle Marketing, Edisi 8, Jilid 1, Erlangga 2001 : 196.
Bagan tersebut menunjukkan bahwa kekuatan dan peristiwa besar dalam pemasaran
lingkungan pembeli : ekonomi, teknologi, memasuki “kotak hitam” konsumen dan
politik, dan budaya. Seluruh masukan ini menghasilkan tanggapan tertentu. Orang
memasuki kotak hitam pembeli, lalu diubah pemasaran harus menebak apa yang ada
menjadi satu susunan tanggapan pembeli dalam kotak hitam pembeli. Rangsangan
yang dapat diselidiki : pemilihan barang dan dari empat P : product, price, place,
jasa, pemilihan pemasok, penentuan saat promotion (produk, harga, distribusi, dan
pembelian, dan jumlah pembelian. promosi). Rangsangan lainnya mencakup
Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
mempengaruhi dan dimiilki seseorang
Perilaku Konsumen
disebut
kelompok keanggotaan
1. Faktor – faktor budaya, memberikan (membership groups). Beberapa di pengaruh paling luas pada keinginan dan
antaranya adalah kelompok primer perilaku konsumen.
yang memiliki interaksi reguler tetapi
a) Budaya (culture) informal – seperti keluarga, teman – Budaya adalah penyebab paling
teman, tetangga, dan rekan sekerja. mendasar dari keinginan dan perilaku
antaranya adalah seseorang.
Beberapa
di
kelompok sekunder, yang lebih formal susunan nilai – nilai dasar, persepsi,
Budaya
merupakan
dan memiliki lebih sedikit interaksi keinginan, dan perilaku yang dipelajari
reguler. Kelompok sekunder ini anggota suatu masyarakat dari
mencakup organisasi – organisasi keluarga dan institusi penting lainnya.
seperti kelompok keagamaan, asosiasi Menemukan produk baru yang
profesional, dan serikat buruh. diinginkan konsumen dapat dilakukan
b) Keluarga
dengan berusaha selalu mencoba Anggota keluarga dapat sangat menemukan pergeseran budaya.
mempengaruhi perilaku pembeli.
b) Sub kebudayaan Keluarga adalah organisasi pembelian Sikap kebudayaan mengandung sub
konsumen yang paling penting dalam kebudayaan (subculture) yang lebih
masyarakat.
kecil, atau kelompok orang – orang
c) Peran dan status
yang mempunyai sistem nilai yang Posisi seseorang dalam setiap sama berdasarkan pengalaman dan
kelompok dapat ditetapkan baik lewat situasi
perannya maupun statusnya dalam Subkebudayaan
kehidupan yang
sama.
organisasinya. Peran (role) seseorang kewarganegaraan, agama, kelompok,
meliputi
meliputi kegiatan – kegiatan yang ras, dan derah geografis. Banyak sub
dilakukan seseorang kebudayaan yang membentuk segmen
diharapkan
menurut orang – orang yang ada di pasar penting, dan orang pemasaran
sekitar individu tersebut.Seseorang seringkali merancang produk dan
seringkali memilih produk yang program pemasaran yang disesuaikan
menunjukkan status individu tersebut dengan kebutuhan konsumen.
dalam masyarakat.
3. Faktor – faktor pribadi Hampir setiap masyarakat memilki
c) Kelas sosial (social culture)
a) Umur dan tahap siklus hidup beberapa bentuk struktur kelas sosial.
Seseorang mengubah barang dan jasa Kelas – kelas sosial (social classes)
yang dibeli selama hidup orang adalah bagian – bagian masyarakat
tersebut. Selera terhadap makanan, yang relatif permanen dan tersusun
pakaian, meubel, dan rekreasi rapi yang anggota – anggotanya
seringkali berhubungan dengan usia. mempunyai nilai – nilai, kepentingan,
Pembelian juga dibentuk oleh tahap dan perilaku yang sama.
siklus hidup keluarga – tahap – tahap
2. Faktor – faktor Sosial yang mungkin dilalui keluarga sesuai
a) Kelompok acuan dengan kedewasaan anggotanya. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh
b) Pekerjaan
banyak kelompok (group) kecil. program pemasaran yang disesuaikan Kelompok
secara
langsung
dengan kebutuhan konsumen.
c) Kelas sosial (social culture) pekerjaan dapat memiliki gaya hidup Hampir setiap masyarakat memilki
yang cukup berbeda. Gaya hidup beberapa bentuk struktur kelas sosial.
(lifestyle) adalah pola kehidupan Kelas – kelas sosial (social classes)
seseorang. Gaya hidup mencakup adalah bagian – bagian masyarakat
sesuatu yang lebih dari sekedar kelas yang relatif permanen dan tersusun
sosial ataupun kepribadian seseorang. rapi yang anggota – anggotanya
Gaya hidup menampilkan pola mempunyai nilai – nilai, kepentingan,
perilaku seseorang dan interaksinya di dan perilaku yang sama.
dunia.
e) Kepribadian dan konsep diri
3. Faktor – faktor pribadi Kepribadian tiap orang yang bebeda
a) Umur dan tahap siklus hidup mempengaruhi perilaku membelinya. Seseorang mengubah barang dan jasa
Kepribadian (personality) adalah yang dibeli selama hidup orang
karakteristik psikologis yang unik, tersebut. Selera terhadap makanan,
yang mengahsilkan tanggapan yang pakaian, meubel,
relatif konsisten dan menetap (lasting) seringkali berhubungan dengan usia.
dan rekreasi
lingkungan Pembelian juga dibentuk oleh tahap
terhadap
seseorang.Kepribadian biasanya siklus hidup keluarga – tahap – tahap
diuraikan berdasarkan sifat – sifat yang mungkin dilalui keluarga sesuai
seseorang seperti kepercayaan diri, dengan kedewasaan anggotanya.
dominasi, kemampuan bersosialisasi,
mempertahankan diri, Pekerjaan seseorang mempengaruhi
b) Pekerjaan
otonomi,
beradaptasi, dan barang dan jasa yang dibelinya. Orang
kemampuan
agresivitas. Kepribadian dapat berguna pemasaran mencoba mengidentifikasi
untuk menganalisis perilaku konsumen kelompok – kelompok pekerja yang
atas suatu
memiliki minat yang rata – rata lebih
4. Faktor – faktor psikologis tinggi pada barang dan jasa yang
a) Motivasi Seseorang mempunyai dihasilkan.
kebutuhan pada suatu saat. Ada berspesialisasi menghasilkan prosuk –
Bahkan
dapat
kebutuhan biologis, yang muncul dari produkyang dibutuhkan satu kelompok
keadaan yang memaksa seprti rasa pekerjaan tertentu.
lapar, haus, atau merasa tidak nyaman.
c) Situasi ekonomi Kebutuhan lainnya bersifat psikologis, Situasi ekonomi seseorang akan
muncul dari kebutuhan untuk diakui, mempengaruhi pilihan produknya.
dihargai, ataupun rasa memiliki. Pemasar mengamati tren pendapatan,
b) Persepsi adalah proses di mana tabungan pribadi, dan tingkat bunga.
seseorang memilih, mengatur, dan Jika indikator – indikator ekonomi
mengintepretasikan informasi untuk` menunjukkan datangnya resesi, orang
membentuk gambaran yang berarti pemasaran dapat mengambil langkah –
mengenai dunia.
langkah untuk merancang ulang,
c) Pembelajaran, Ketika seseorang mereposisi, dan menetapkan kembali
melakukan tindakan, orang tersebut harga produk dengan cepat.
belajar.
Pembelajaran (learning)
d) Gaya hidup menggambaran perubahan perilaku Orang – orang yang berasal dari dari
muncul karena sub kebudayaan, kelas sosial, dan
individu
yang
pengalaman.
d) Keyakinan dan sikap berbasis orang. Atau dalam jasa biasa Dengan
melakukan dan lewat disebut sistem kontak tinggi (high pembelajaran,
contact system ), yaitu hubungan antara mendapatkan keyakinan dan sikap.
orang
orang
pemberi jasa dengan pelanggan tinggi. Pada gilirannya, kedua hal ini
Pelanggan dan penyedia jasa terus mempengaruhi perilaku membeli
berinteraksi selama proses pemberian orang - orang. Suatu keyakinan
jasa berlangsung. Dengan kata lain, (belief) adalah pemikiran deskriptif
untuk membentuk gambaran yang seseorang mengenai sesuatu.
berarti mengenai dunia.
c) Pembelajaran, Ketika seseorang produk dan distribusi, tingkat harga,
5. Faktor-faktor lainnya, seperti jenis
melakukan tindakan, orang tersebut kegiata promosi dan komunikasi proses
Pembelajaran (learning) manajemen, dan fasilitas fisik dan
belajar.
menggambaran perubahan perilaku pelayanan.
individu
yang
muncul karena
Karakteristik Jasa Perguruan Tinggi
pengalaman.
d) Keyakinan dan sikap dengan bauran pemasaran yang terdiri dari
Kotler dan Fox menawarkan jasa
melakukan dan lewat tujuan alat pemasaran dalam pemasaran jasa
Dengan
orang – orang pendidikan, yang dikenal dengan 7P;
pembelajaran,
mendapatkan keyakinan dan sikap. program (program), price (harga), place
Pada gilirannya, kedua hal ini (tempat, meliputi lokasi dan sistem
mempengaruhi perilaku membeli penyampaian jasa), promotion (promosi),
orang - orang. Suatu keyakinan process (proses), physical facilities (fasilitas
(belief) adalah pemikiran deskriptif fisik), people (orang). Pemahaman ini
seseorang mengenai sesuatu. penting sebagai landasan dalam membuat
Untuk menunjang karateristik dan “ramuan” bauran pemasaran yang tepat.
klasifikasi jasa perguruan tinggi tersebut, Membahas karakteristik jasa pada
maka bauran pemasaran pada perguruan perguruan tinggi, ada beberapa hal yang
tinggi digolongkan sebagai berikut: perlu kita catat, antara lain:
1. Program,
termasuk proses dan
a. Perguruan tinggi termasuk ke dalam pengembangan program. kelompok jasa murni, dimana pemberian
2. Harga.
jasa yang dilakukan didukung alat kerja
3. Sistem penyampaian jasa dan fasilitas atau sarana pendukung semata. Contoh:
fisik.
ruangan kelas, kursi, meja, buku-buku,
4. Komunikasi.
dan sebagainya. Penelitian yang dilakukan oleh
b. Jasa yang diberikan membutuhkan Susilo et al (2004) berjudul “Factors kehadiran pengguna jasa (mahasiswa),
Affecting High School Students’ Selection yang dalam hal ini pelanggan yang
Of Higher Education Institution” mendatangi lembaga pendidikan tersebut
menyimpulkan bahwa, faktor-faktor yang untuk mendapatkan jasa yang diinginkan
mempengaruhi responden dalam memilih (meski dalam perkembangannya ada juga
perguruan tinggi yaitu kualitas, referensi yang menawarkan program universitas
dari pihak lain, reputasi, dan biaya. terbuka, kuliah jarak jauh [distance
Penelitian ini merupakan studi Hasil learning] , dan lain-lain).
penelitian dari Indah yang berjudul Penerimaan jasanya adalah orang, jadi
Program Studi Ekonomi Islam: Perspektif merupakan pemberian jasa yang
Mahasiswa (Sebuah Kajian Pemasaran
Pendidikan) Pada The 9th Annual - Lebih mudah beradaptasi dengan
melayu dan bahasa menyatakan bahwa reputasi keislaman
Conference on Islamic Studies (ACIS,) budaya
masyarakat Riau
menjadi faktor yang sangat penting dalam Biaya pendidikan (X2) pemilihan prodi ekonomi Islam pada
Keseluruhan pengorbana financial yang universitas XYZ, kemudian reputasi
dikeluarkan oleh mahasiswa selama kampus, fasilitas serta faktor keluarga
pendidikan di UIN dan lingkungan. Sedangkan faktor biaya
menjalani
Suska,dengan indikator : bukan merupakan faktor utama penentu
- Biaya tes masuk yang wajar bagi mahasiswa dalam menentukan
- Biaya SPP masuk yang wajar pilihan
- Biaya SPP per smester melanjutkan studinya. Sampel penelitian
2. Variabel Dependen (Y)
ini adalah beberapa universitas Islam di Variabel dependent (terikat) pada Indonesia.
adalah Keputusan Peneliti lainnya adalah Ratih (2007)
penelitian
ini
mahasisiwa memilih UIN Suska Riau, dengan judul Faktor Bauran Pemasaran Jasa
dengan indicator :
yang Dipertimbangkan Mahasiswa dalam - Keberadaan perguruan tinggi UIN Memilih Kuliah di Politeknik Negeri Jember
Suska Riau.
menyatakan bahwa seluruh faktor-faktor - Kualitas Pendidikan yang ditawarkan Bauran Pemasaran Jasa menjadi faktor
Pembahasan
Untuk mengetahui pengaruh faktor budaya, melanjutkan pendidikan .
penting dalam
menentukan
tempat
geografis, kelompok acuan, faktor biaya Penelitian ini dilakukan kepada para
pendidikan, Program Pendidikan dan mahasiswa asing atau mahasiswa yang
Kegiatan Promosi terhadap keputusan berasal dari luar negeri yang terdaftar dan
Mahasiswa asing UIN Suska Riau, maka aktif sebagai mahasiswa UIN SUSKA
dilakukan melalui pengolahan data dengan RIAU yang berjumlah 218 orang dan sampel
menganalisis sikap responden terhadap diambil sebanyak 100 orang.
setiap butir pertanyaan pada kuisioner.
Untuk melihat hasil penelitian dengan Dalam Penelitian ini yang menjadi
1. Variabel Independen (X)
menggunakan skala likert, dimana jawaban variabel independen (bebas) adalah :
setiap pertanyaan diberi skor positif dengan Faktor Budaya (X1), Budaya merupakan
skala 1 sampaI 5 yaitu Sangat setiju (SS)=5, kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi,
Netral(N)=3, Tidak keinginan dan perilaku yang dipelajari
Setuju(S)=4,
Setuju(TS)=2, Sangat Tidak Setuju(STS)=1 oleh seorang anggota masyarakat dari
setiap butir pertanyaan pada kuisioner. keluarga dan lembaga penting lainnya
Untuk melihat hasil penelitian dengan dengan indicator :
menggunakan skala likert, dimana jawaban - UIN Suska Riau merupakan
setiap pertanyaan diberi skor positif dengan perguruan tinggi Islam
skala 1 sampaI 5 yaitu Sangat setiju (SS)=5, - Lebih mudah beradaptasi dan
Netral(N)=3, Tidak bergaul dilingkungan kampus yang
Setuju(S)=4,
Setuju(TS)=2, Sangat Tidak Setuju(STS)=1. islami
Selanjutnya dengan rumus Sugiyono diperoleh
skala
pembobotan :
b. Skor dari 122 sampai dengan 175 menunjukkan Sangat Setuju
a. Skor dari 68 sampai dengan 121
menunjukkan Setuju menunjukkan Setuju
c. Skor dari 176 sampai dengan 229
reliabilitas
menunjukkan
konsisten dari
d. Skor dari 230 sampai dengan 283 jawaban-jawaban responden menunjukkan Tidak Setuju
terhadap pertanyaan kuesioner yang
e. Skor dari 284 sampai dengan 340 diajukan atau dapat juga dikatakan menunjukkan Sangat Tidak Setuju
menunjukkan adanya kesamaan Kemudian dilanjutkan dengan
jawaban (yang selanjutnya menjadi menyiapkan pasangan data dari variabel
data) dalam waktu yang berbeda. independen dan dependen dari semua
Dalam pengambilan keputusan uji sampel penelitian untuk pengujian hipotesis.
reliabilitas adalah jika a > 0,50 maka
1. Analisis Regresi Berganda
butir variabel tersebut reliable, Untuk memperoleh pelaksanaan
sebaliknya jika a < r tabel maka butir perhitungan dalam analisis maka
atau variabel tersebut tidak reliable. digunakan alat bantu program
(Ghozali : 2005). mikro SPSS (Statistical Program of
2. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk statistik untuk pengujian ini adalah
Social Science ) 17.0. Metode
mengetahui apakan alat ukur yang dengan analisis regresi berganda
telah disusun dapat digunakan regresi, (Gozali: 2002). Hubungan
untuk mengukur apa yang hendak antara varabel bebas dengan
diukur secara tepat. Validitas suatu variabel terikat ditentukan dengan
instrumen yang menggambarkan persamaan
tingkat kemampuan alat ukur yang Y = a + b1 X 1 + b2 X 2 digunakan untuk mengungkapkan
Keterangan : sesuatu yang menjadi sasaran Y:keputusan mahasiswa
pokok pengukuran. Jika r hasil < a:konstanta
tabel dapat disimpulkan bahwa b1,b2:Koefisien regresi
instrumen yang digunakan tidak X1:Faktor Budaya
valid, sebaliknya jika r hasil X2:Biaya
(correlated item – total indicator) > persamaan
Pendidikan
dengan
r tabel maka dapat disimpulkan
2. Analisis Pengujian
bahwa instrumen yang digunakan Untuk membuktikan hasil penelitian
valid. (Ghozali ,2005). digunakan analisis regresi berganda dan
B. Uji Asumsi Klasik
perlu dilakukan uji kualitas data, yang Model regresi akan menghasilkan terdiri dari uji reliabilitas, dan validitas
estimator tidak bisa yang baik data. Selanjutnya dilakukanuji asumsi
memenuhi asumsi klasik yaitu klasik bahwa model regresi memenuhi
bebas autokorelasi, multikonearitas, asumsi normalitas dan bebas dari
dan heteroskedastisitas. Jika asumsi heterokedastisitas dan multikolieritas.
klasik tidak terpenuhi maka
A. Uji Kualitas Data
variabel-variabel yang menjelaskan
menjadi tidak efisien. Reliabilitas alat ukur adalah
1. Uji Reliabilitas
Model regresi yang kesesuaian alat ukur dengan data
diperoleh dari metode OLS diukur sehingga alat ukur itu dapat
(Ordinal Least Square Method) dipercaya atau dapat dihandalkan.
merupakan metode regresi yang Hal ini bertujuan karena uji
menghasilkan estimator linear menghasilkan estimator linear
distribusi normal ditunjukkan dalam Kondisi ini akan terjadi jika
garis diagonal, sedangkan residul terpenuhi beberapa asumsi yang
dari data aktual akan diplot sesuai disebut klasik.
dengan distribusinya. Jika plotting
actual terletak pada garis diagonal Multikolinearitas bertujuan untuk
1. Uji Multikolinearitas
tersebut atau mendekatinya, berarti mendeteksi gejala korelasi antara
data aktual tersebut berdistribusi variabel bebas yang satu dengan
normal. Namun apabila data tersebut variabel bebas yang lain. Uji
tersebar menjauhi garis diagonal, multikolinearitas dapat dilakukan
maka dapat dipastikan bahwa dengan 2 cara, yaitu dengan melihat
distribusi data tersbut tidak normal. VIF (Varians Inflation Factor) atau
(Santoso: 2005)
nilai tolerance. Deteksi adanya multikolinearitas dapat dilakukan
C. Pengujian Hipotesis (Uji Model).
dengan mengkorelasikan antara Uji t digunakan untuk variabel bebas atau dapat dilihat
pengaruh signifikansi dari VIF. Bila toleransi kecil
menguji
masing variabel artinya menunjukkan nilai VIF
masing
terhadap variabel akan besar, untuk itu bila VIF > 5
independent
dependen secara individual pada dianggap ada multikolinearitas
nilai alpha (α < 0,05) atau nilai t- dengan
hitung > nilai t-tabel. Jika nilai alpha Sebaliknya jika VIF < 5 maka
variabel
lainnya.
(α < 0,05) atau nilai t-hitung > t-tabel dianggap tidak multikolinearitas.
(dengan arah positif) maka dapat
(Gozali, 2005).
dinyatakan
bahwa hipotesis
2. Uji Heteroskedastisitas
alternative diterima, sehingga ada Uji
pengaruh signifikan antara variabel bertujuan untuk menguji apakah
heteroskedastisitas
terhadap variabel dalam sebuah model regresi terjadi
independent
dependen. Sebaliknya nilai alpha > ketidaksamaan varian dari residul
0,05 atau nilai t-hitung < ttabel, dari
maka hipotesis ditolak, berarti tidak pengamatan
ada pengaruh secara signifikan dilakukan dengan melihat ada
lain.
Pengujian
diantara dua variabel yang diuji. tidaknya pola yang terdapat pada
(Gozali : 2005).
grafik scatter plot. Apabila pada
HASIL
PENELITIAN DAN
grafik scatter plot membentuk pola
Gambaran Umum Universitas Islam
heteroskedastisitas.(Hasan:2001).
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Uji Normalitas
Tepat tanggal 9 Februari Uji normalitas data bertujuan
2005 lalu Presiden Republik Indonesia, untuk
Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan terdistribusi secara normal. Jika
perubahan IAIN Susqa Pekanbaru menjadi distribusi data tidak normal, maka tes
Negeri Sultan statistik yang dihasilkan tidak valid.
Universitas
Islam
Syarif Kasim ( UIN SUSKA ) Riau. Pada penelitian ini untuk menguji
Dengan perubahan status ini, selanjutnya normalitas data digunakan normal
Menteri Agama RI menetapkan Organisasi Menteri Agama RI menetapkan Organisasi
sedang dalam proses pembangunan seperti Tahun 2005 tanggal 4 April 2005 tentang
Masjid Kampus yang sedang dalam Organisasi dan Tata kerja UIN Suska
pembangunan tiga lantai sebagai masjid Riau. Sejak itulah UIN Suska berdiri dengan
kampus yang terbesar di Indonesia. motto ”Berubah Untuk Maju”
Saat ini Universitas Islam Negeri ( Berubah menjadi Universitas Islam
UIN ) Sultan Syarif Kasim Riau telah Negeri dengan maksud dan tujuan yaitu
mempunyai lahan kampus seluas 107,65 Ha menghasilkan sarjana muslim yang mampu
yang terdiri atas 3,65 Ha di Jl. K.H. Ahmad menguasai,
dalan No. 94, dan 104 Ha di Jl. H.R. menerapkan
mengembangkan,
dan
Soebrantas Km 15 Simpang Baru, panam. pengetahuan dan teknologi secara integral,
Fasilitas fisik untuk menunjang kegiatan sekaligus
akademik di kampus telah tersedia berupa dikotomi ilmu. Universitas yang diharapkan
menghilangkan
pandanagan
gedung seluas 65.129 m2 yang terdiri atas membawa perubahan besar pada kampus ini.
gedung lama seluas 32.289 m2 dan gedung Perkembangan UIN Suska Riau
baru bantuan IDB sebanyak 13 bangunan dari tahun ke tahun terus mengalami
seluas 32.840 m2 yang digunakan sebagai peningkatan hampir di semua bidang.
ruang kantor dan kuliah. Dilihat dari segi fisiknya UIN Suska Riau
Analisis Deskripsi Variabel Penelitian
kini memiliki 8 fakultas, yaitu : Fakultas Pengujian secara deskriptif Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Syari’ah
dilakukan untuk menjelaskan proporsi dan dan Ilmu Hukum, Fakultas Ushuluddin,
frekuensi tanggapan mahasiswa mengenai Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
variabel independen yang terdiri dari : faktor Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas
budaya (X1) dan biaya pendidikan (X2) . Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu
serta Keputusan mahasiswa memilih UIN Sosial, dan Fakultas Pertanian dan
Suska Riau sebagai variabel dependen (Y) Peternakan, Bahkan telah merancang
Untuk mengetahui secara rinci fakultas kedokteran. Gedung rektorat
mengenai hal tersebut dapat dilihat uraian dengan lima lantai yang mewah, Puskom
berikut ini.
yang canggih, pustaka yang besar dengan
1. Faktor Budaya
jumlah buku lebih 100.000 exsemplar, Variabel faktor budaya diukur dengan 4 labor-labor yang lengkap, Pusat kegiatan
indikator , berdasarkan tanggapan responden mahasiswa ( PKM ) yang menampung lebih
terhadap kuisioner yang sudah disebarkan 8000 orang, di tambah lagi dengan Islamic
maka diperoleh hasil rekapitulasi tanggapan Center yang telah siap digunakan, di
responden mengenai faktor budaya seperti gerbang masuk telah di sambut dengan
yang terganbar pada grafik berikut : taman yang indah bersimbolkan tulisan
FAKTOR BUDAYA
TIDAK SETUJU
Dari diagram di atas menunjukkan bahwa menyatakan sangat setuju sebanyak 15% dari 94 orang responden mahasiswa asing,
responden , dengan demikian lebih dari 50% sebanyak 43% responden menyatakan
responden setuju memilih UIN Suska Riau bahwa mereka setuju memilih UIN Suska
karena faktor budaya.
adalah karena factor budaya, seperti salah
2. Faktor Biaya Pendidikan satu pertimbangan memilih UIN Suska
Variabel factor biaya pendidikan diukur karena merupakan perguruan tinggi Islam,
dengan 3 indikator , berdasarkan tanggapan lebih mudah beradaptasi dan bergaul
responden terhadap kuisioner yang sudah dilingkungan kampus yang islami, merasa
disebarkan maka diperoleh hasil rekapitulasi nyaman ditengah-tengah masyarakat Riau
tanggapan responden mengenai faktor yang mayoritas muslim dan lebih muah
geografis/lokasi seperti yang tergambar pada beradaptasi dengan budaya melayu dan
grafik berikut :
bahasa masyarakat Riau. Dan yang
FAKTOR BIAYA PENDIDIKAN
Gambar 6. Diagram Tanggapan Responden Tentang Pengaruh Faktor Biaya Pendidikan Terhadap Keputusan Mahasiswa Asing Memilih UIN SUSKA
Diagram di atas menunjukkan bahwa pendidikan, seperti besarnya biaya test dari 94 orang responden mahasiswa asing,
masuk adalah wajar, besarnya biaya SPP sebanyak 37% responden menyatakan
masuk UIN Suska adalah wajar. Dengan bahwa mereka netral dalam memilih UIN
demikian hanya 18% responden yang setuju Suska karena faktor promosi , 26%
memilih UIN Suska karena faktor biaya responden menyatakan tidak setuju,
pendidikan.
sedangkan yang setuju hanya 16% dan
Hasil Analisis Uji Kuantitatif
sangat setuju sebanyak 2% ketika memilih
A. Uji Reliabilitas
UIN Suska adalah karena factor biaya
Realibilitas adalah ukuran yang seseorang terhadap pertanyaan adalah menunjukkan konsistensi dari alat ukur
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dalam mengukur gejala yang sama di lain
(Ghozali, 2005). Hasil uji realibilitas dapat kesempatan. Suatu instrument dikatakan
dilihat pada tabel 4.1 : reliable atau handal jika jawaban
Tabel 2. : Hasil Statistik Deskriptif Variabel
Cronbach
Ket
Jumlah Item Alpha
Faktor Budaya (X 1 )
relialibel
Biaya Pendidikan (X 6 )
relialibel
relialibel Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian,2014 Dari tabel diatas memperlihatkan
Keputusan Memilih (Y)
Uji validitas digunakan untuk bahwa
instrument yang digunakan adalah reliable untuk semua
digunakan dalam penelitian ini sesuai variabel.
dengan apa yang seharusnya diukur dan
B. Uji Validitas
mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Tabel 3: Hasil Uji Validitas Data Variabel X1,X2,X3,X4,X5,X6 dan Y
Keterangan Variabel
Butir
Pearson
Pertanyaan Correlation
Faktor Budaya (X1) ** 1 0.773 Valid ** 2 0.790 Valid ** 3 0,748 Valid ** 4 0,740 Valid Biaya Pendidikan (X6) ** 17 0.914 Valid ** 18 0.912 Valid ** 19 0.935 Valid Keputusan Memilih (Y) ** 20 0.901 Valid ** 21 0.925 Valid
Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian,2014
Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui disimpulkan bahwa semua item pernyataan bahwa setiap variabel yaitu factor geografis,
memenuhi syarat untuk valid. kelompok acuan, program akademik,
C. Uji Asumsi Klasik
kegiatan promosi dan fasilitas pendidikan
a. Normalitas Data
semua r hitung untuk nasing-masing butir Pengujian normalitas data dalam pernyataan > 0,30., dengan demikian dapat
penelitian ini dilakukan dengan bantuan alat Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui
uji statistic normal probability plot (normal bahwa setiap variabel yaitu factor geografis,
P-P Plot) terhadap masing-masing variabel. kelompok acuan, program akademik,
Menurut ghozali (2005) normal probability kegiatan promosi dan fasilitas pendidikan
dengan cara semua r hitung untuk nasing-masing butir
plot
dilakukakn
membandingkan nilai observasi (observased pernyataan > 0,30., dengan demikian dapat
normal) dan nilai yang diharapkan dari distribusi normal (expected normal). Jika normal) dan nilai yang diharapkan dari distribusi normal (expected normal). Jika
Gambar 2: Diagram Normal Probability
Sumber : hasil pengolahan data penelitian dengan SPSS 17 Hasil uji normal P-P Plot (normal P-
diketahui ada atau tidaknya gangguan P Plot) dari gambar diatas terlihat titik
multikolinearitas yang dapat dilihat secara penyebaran menyebar disekitar garis
umum yang ditunjukkan oleh nilai diagonal, maka model regresi ini
tolerance dan Varian Inflation Factor memenuhi asumsi normalitas.
(VIF) dengan batasan nilai VIF untuk
b. Uji Multikolinearitas
masing-masing variabel bebas sekitar 1 Pengujian
dan angka tolerance mendekati 1 bertujuan untuk menguji apakah pada
multikolinearitas
(Ghozali:2005).
model regresi ditemukan adanya korelasi Berdasarkan hasil pengolahan data, antara
pengujian multikolinearitas dapat dilihat menggunakan software SPSS 17.0 dapat
pada tabel 4 berikut ini :
Tabel 4 : Hasil Uji Multikolinearitas dan Tolarance Variabel
Budaya (X 1 )
Tidak ada
multikolinearitas Sumber : Data Olahan Hasil Penelitian,2014 Berdasarkan tabel diatas semua nilai
Biaya Pendidikan (X 5) 1.471
Uji autokorelasi dilakukan dengan VIF variabel bebas tersebut berada
menggunakan uji Durbin Watson test. Dari disekitar angka 1 dan nilai tolarance
hasil analisis diperoleh gambaran bahwa mendekati nilai 1. Maka dapat disimpulkan
DW statistik berada pada 1,778. Hal ini bahwa model regresi ini bebas dari
berarti bahwa nilai DW berada pada kisaran gangguan multikolinearitas
antara 1,65 sampai 2,35 (Ghozali :2005).
c. Uji Autokorelasi
Tabel 5 : Hasil Durbin Watson test
Berdasarkan tabel diatas maka yang mana polanya harus menyebar, maka diputuskan bahwa model penelitian ini
mengalami gangguan sudah bebas dari kemungkinan adanya
regresi
tidak
heterokedasitas dari nilai residual penelitian. autokorelasi.
Untuk membuktikan ada atau tidaknya
d. Uji Heterokedasitas
gangguan heterokedasitas dapat dilihat Untuk membuktikan ada atau
melalui pola diagram pancar (Scaterplot) tidaknya gangguan heteroskedastisitas dapat
tidak membentuk pola tertentu yang mana dilihat melalui pola diagram pancar
polanya harus menyebar, maka regresi tidak (Scaterplot) tidak membentuk pola tertentu
mengalami gangguan heterokedasitas
Gambar 3 : Scatterplot
Dari grafik Scaterplot diatas, terlihat (parsial) dari masing-masing varaibel bebas bahwa titik menyebar secara acak, tidak
Untuk membuktikan hipotesis secara parsial membentuk suatu pola terntentu yang jelas,
digunakan uji t yaitu untuk mengetahui serta tersebar diatas dan dibawah angka nol
besarnya pengaruh masing-masing variabel (0) pada sumbu Y. oleh karena itu dapat
bebas secara parsial atau sendiri-sendiri disimpulkan bahwa model regresi dalam
dalam menjelaskan variabel terikatnya penelitian ini bebas heterokedasitas.
sehingga diketahui variabel mana yang Dengan demikian seluruh hasil
paling dominan mempengaruhi variabel pengujian asumsi klasik yang meliputi uji
terikatnya yaitu Keputusan memilih UIN normalitas
Suska dari keenam variabel bebas yang autokorelasi, dan uji heterokedasitas terbukti
data,
multikolinearitas,
diteliti dalam penelitian ini. tidak terjadi pada regresi penelitian ini.
Maka dari hasil perhitungan dengan menggunakan program komputer SPSS
Pembuktian Hipotesis
diperoleh besarnya nilai koefisien regresi Pembuktian
secara parsial dari masing-masing variabel dikemukakan dalam penelitian ini dilakukan
hipotesis
yang
bebas yang diteliti yaitu seperti yang terlihat dengnn pembuktian secara individual
pada Tabel berikut:
Tabel 6 : Koefisien Regresi Variabel Faktor budaya biaya pendidikan terhadap Keputusan Memilih
Statistics Model
Coefficients
Coefficients
VIF 1 (Constant)
B Std. Error
Beta
Sig. Tolerance
1.730 biaya pendidikan
Faktor budaya
1.471 a. Dependent Variable: keputusan memilih
Penggunaan teknik analisis data analysis ) pada penelitian ini dimaksudkan regresi berganda (multiple regression
untuk mencari hubungan antara variabel untuk mencari hubungan antara variabel
variabel
terikatnya
signifikansi 0.330 yang lebih besar dari
signifikansi α (0.05). Jadi dapat diperoleh model persamaan regresi linear
Berdasarkan Tabel 4.7 diatas maka
disimpulkan
bahwa faktor biaya berganda sebagai berikut: pendidikan tidak mempunyai pengaruh Y = -0.487 + 0.135X1 - 0.086X6 terhadap keputusan mahasiswa dalam
Dari persamaan regresi diatas dapat memilih Universitas Islam Negeri Suska dijelaskan sebagai berikut: Nilai koefisien
Riau.
regresi dari kelima variabel bebas yaitu b1,
Pembahasan
penelitian yang variabel budaya (b1) ditingkatkan perannya
bertanda positif (+), Hal ini berarti apabila
Berdasarkan
dilakukan pada mahasiswa asing yang maka akan meningkat pula variabel
tersebar dibeberapa fakultasiauUIN Suska terikatnya. Sedangkan untuk nilai koefisien
Riau dengan menghimpun data dari para b2 bertanda negative (-) yang berarti apabila
responden terpilih dan diolah dengan variabel biaya pendidikan ditingkatkan
bantuan program SPSS, maka diperoleh perannya maka akan mengakibatkan
hasil pembuktian hipotesis yang dapat penurunan variabel terikatnya
diuraikan sebagai berikut : Dari tabel 6 di atas. maka dapat
1. Pengaruh Faktor Budaya Terhadap
dibuktikan kebenaran hipotesis yang
Keputusan Mahasiswa Asing Memilih
diajukan secara parsial, dengan ketentuan:
UIN Suska Riau.
1. Apabila nilai alpha (α < 0,05) atau nilai t- Berdasarkan hasil analisa data baik hitung > t-tabel maka variabel bebas
secara deskriptif maupun kuantitatif dapat menerangkan variabel terikatnya
diperoleh hasil bahwa faktor budaya atau dengan kata lain terdapat pengaruh
mempengaruhi keputusan mahasiswa asing yang signifikan diantara dua variabel
memilih UIN Suska Riau sebagai tempat yang diteliti sehingga dapat dinyatakan
untuk melanjutkan pendidikan. Apabila kita bahwa hipotesis alternatif diterima
lihat jumlah mahasiswa asing yang terdaftar
2. Apabila nilai alpha (α > 0,05) atau nilai dalam lima tahun terakhir, keberadaan UIN t-hitung < t-tabel maka variabel bebas
Suska Riau banyak diminati oleh mahasiswa tidak dapat menerangkan variabel
yang berasal dari Malaysia, Thailand, terikatnya atau dengan kata lain tidak
Vietnam dan Kamboja. Menurut beberapa terdapat pengaruh diantara dua variabel
mahasiswa Asing tersebut Pendidikan yang diteliti sehingga dapat dinyatakan
Agama Islam di Indonesia jauh lebih bagus bahwa hipotesis alternatif ditolak.
dan maju dibanding negara asal mereka. Maka hasil pengujian secara parsial
Oleh karena itu mahasiswa asing yang dari masing-masing variabel bebas tersebut
memilih UIN Suska Riau rata-rata tersebar adalah :
atau terdaftar dibeberapa fakultas agama
1. Nilai t hitung untuk variable faktor seperti fakulltas Tarbiyah, Ushuludin, budaya (X1) sebesar 1.945 dengan
fakultas Syari'ah. karena mereka ingin tingkat signifikansi 0.029 yang lebih
mendapatkan pendidikan dan pengajaran kecil dari signifikansi α (0.05). Jadi dapat
islam yang lebih baik.
disimpulkan bahwa faktor budaya Disamping itu, Menurut beberapa mempunyai pengaruh terhadap keputusan
mahasiswa asing budaya Melayu yang mahasiswa dalam memilih Universitas
Riau membuat Islam Negeri Suska Riau.
berkembang
di
masyarakatnya sopan dan ramah dalam
2. Nilai t hitung untuk variable faktor biaya bergaul. Terutama dilingkungan kampus pendidikan sebesar -0.981 dengan tingkat
yang islami membuat mereka nyaman dan yang islami membuat mereka nyaman dan
Riau. Sedangkan biaya pendidikan tenaga pendidik. Apalagi mahasiswa asing
tidak berpengaruh terhadap keputusan yang belajar di UIN Suska Riau diberikan
mahasiswa asing memilih UIN Suska fasilitas tempat tinggal agar memudahkan
Riau. pihak 2 universitas membina dan 3. Nilai R (koefisien determinasi) yang
membimbing mereka dalam mempelajari diperoleh untuk Model Regresi adalah budaya melayu dan bahasa Indonesia yang
0,413. Ini berarti 41,3 % perubahan atau baik dan benar.
variasi pada variabel keputusan
2. Pengaruh Biaya Pendidikan terhadap
mahasiswa dapat dijelaskan oleh
Keputusan Mahasiswa Asing Memilih
variabel faktor budaya dan biaya
UIN Suska Riau.
kuantitatif diperoleh hasil bahwa biaya
1) Dengan mencermati beberapa faktor pendidikan tidak mempengaruhi keputusan
mempengaruhi keputusan mahasiswa asing untuk memilih UIN
yang
mahasiswa asing memilih UIN Suska Suska Riau sebagai tempat untuk
Riau maka disarankan kepada pihak melanjutkan pendidikan. Biaya pendidikan
UIN SUSKA Riau agar : yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
a. Dapat meningkatkan mutu dan keseluruhan pengorbana financial yang
pendidikannya agar dikeluarkan oleh mahasiswa selama
kualitas
mampu menghasilkan lulusan yang menjalani pendidikan di UIN Suska, seperti
siap pakai didunia kerja dan besarnya biaya tes masuk, dan besarnya SPP
mampu bersaing baik di dalam yang dibayar per smester atau dana yang
maupun di luar negeri. dikeluarkan di awal kuliah. Pada dasarnya
b. Melakukan kegiatan promosi yang biaya pendidikan merupakan faktor yang
lebih efektif
paling penting dalam memutuskan tempat
c. Melakukan kerja sama dengan pendidikan. Namun, bagi mahasiswa asing
berbagai pihak konsulat asing agar yang berada di UIN Suska Riau variabel ini
mampu menarik mahasiswa asing tidak berpengaruh karena besarnya dana
dari berbagai negara yang harus dikeluarkan tidak menjadi
2) Bagi peneliti yang tertarik dibidang ini, masalah, hal ini disebabkan karena pada
maka untuk memperkaya kajian studi umumnya para mahasiswa asing yang
manajemen pemasaran dan ilmu social menimba ilmu di UIN Suska Riau
maka penelitian dengan model yang merupakan mahasiswa yang mendapatkan
sama dapat diterapkan pada objek dan program beasiswa.
populasi yang berbeda.
PENUTUP Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
1. Dari hasil pengujian asumsi klasik data
1998, Manajemen menunjukkan bahwa model regresi yang
Assauri, Sofyan,
Pemasaran , Edisi 4, LP3ES, Jakarta diajukan pada masing-masing variabel bebas dari gangguan mulikolinearitas,
Kartajaya, Hermawan, 2002, Hermawan autokorelasi dan heterokedasitas.
Kartajaya on Marketing , P.T.
2. Pengujian hipotesis secara parsial Gramedia Pustaka Utama, Jakarta menunjukkan bahwa faktor budaya berpengaruh
terhadap
keputusan
Kotler, Philip,
Singarimbun, Masri dan Effendi Sofian, Management , diterjemahkan oleh
Marketing
1995, Metode Penelitian Survei, P.T. Hendra Teguh, Ronny A. Rusli dan
Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta. Benjamin Molan, Jilid 1, P.T. Prenhallindo, Jakarta
Solomon, Michael.R and Elnora W. Stuart, 2003, Marketing Real People, Real Kotler, Philip dan Gary Amstrong,
Choices, Third Edition , Prentice Hall 2001,.Principles
International, New Jersey. diterjemahkan oleh Damos Sihombing M.B.A. Edisi 8, Jilid I, Erlangga
of
Marketing ,
Swastha, Basu dan Handoko, T. Hani, 2000, Jakarta.
Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku
Konsumen, Liberty, Mowen, John. C dan Michael Minor, 2002,
Yogyakarta.
Consumer Behaviour , diterjemahkan oleh Lina Salim, Edisi 5, Erlangga,
Tjiptono, Fandy, 2001, Strategi Pemasaran, Jakarta.
ANDI, Yogyakarta.
Naresh, Malhotra,
Umar, Husein, 2003, Metode Riset Perilaku Research : An Applied Orientation,