Abstract Perlindungan Hukum Terhadap Pelaksanaan Pengangkatan Anak Ditinjau Dari Hukum Islam Dan UndangUndang No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak
ABSTRAK
Pengaturan pengangkatan anak yang jelas dan tegas sangat dibutuhkan
baik pengaturan dan perlindungannya saat ini telah ada Peraturan Pemerintah
Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Kompilasi Hukum Islam
yang mengatur tentang wasiat wajibah terhadap anak angkat. Pembahasan
mengenai pengangkatan anak sering dikaitkan dengan hukum adat, hukum Islam,
dan hukum barat di dalam pelaksanaannya masyarakat mempunyai cara
pengangkatan anak yang berbeda pada satu daerah dengan daerah yang lain yang
membuat pengangkatan anak ini menarik untuk digali.
Penelitian mengenai perlindungan hukum terhadap pelaksanaan
pengangkatan anak ditinjau dari hukum Islam dan undang-undang No.23 tahun
2002 tentang perlindungan anak merupakan jenis penelitian deskriptif analitis di
suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis
hukum baik dalam bentuk teori maupun praktek dari hasil penelitian di lapangan,
sifat penelitian ini merupakan penelitian yurisis normatif yang mengacu pada
norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
Sumber data penelitian yang digunakan adalah bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan sumber bahan hukum tersier. Penelitian ini dilakukan utuk
mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pelaksanaan pengangkatan
anak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa
Perbedaan yang utama antara Hukum Islam dan hukum nasional mengenai
pengangkatan anak dapat dilihat melalui proses pengangkatan anak, dalam hal
warisan, dalam hal hubungan darah, serta implikasi hukum orang tua dalam
menjadi wali nikah anak angkatnya. Berdasarkan Pasal 20 Undang-undang Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjelaskan bahwa negara,
pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Anak yang telah diangkat
dapat mengajukan pembatalan pengangkatan dengan alasan-alasan yang tepat
seperti ditelantarkan, sering mendapat kekerasan dan penganiayaan, pelecehan
seksual, perbudakan terhadap anak, eksploitasi, perdagangan anak dan
penyimpangan-penyimpangan lain yang dilakukan oleh orang tua angkat terhadap
anak angkat.
Kata Kunci : Pengangkatan Anak, Hukum Islam, Perlindungan Anak
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Transparent and resolute regulation on adoption is highly needed, both in
its regulation and in its protection. Today, the Government Regulation No.
54/2007 on the Implementation of Adoption, Law No. 23/2002 on Child
Protection, and the Compilation of the Islamic Law regulate wajibah will for an
adopted child. Discussion about adoption is usually related to adat (customary)
law, the Islamic law, and western law in which people have different methods in
different places in its implementation so that it is interesting to be analyzed.
A research on child protection law about the implementation of adoption,
viewed from the Islamic Law and Law No. 23/2002 on Child Protection, is a
descriptive analysis which describes, explains, and analyzes laws theoretically
and practically from the field. The research used judicial normative approach
which was referred to legal norms in the legal provisions. The data consisted of
primary, secondary, and tertiary legal materials in order to find out the legal
protection for the implementation of adoption.
The result of the research shows that the basic difference between the
Islamic Law and the National Law on adoption can be seen from the process of
adoption in inheritance, consanguinity, and the implication of the parent who
becomes a wali nikah (male next of kin whose consent in required for the
marriage of a girl) for his adopted child. An adopted child can cancel the
adoption by strong evidence such as being neglected, abused and molested,
sexually abused, treated like a slave, exploited, traded, and other deviations by
the adoptive parents.
Keywords: Adopting a Child, Islamic Law, Child Protection
Universitas Sumatera Utara
Pengaturan pengangkatan anak yang jelas dan tegas sangat dibutuhkan
baik pengaturan dan perlindungannya saat ini telah ada Peraturan Pemerintah
Nomor 54 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, Undang-undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Kompilasi Hukum Islam
yang mengatur tentang wasiat wajibah terhadap anak angkat. Pembahasan
mengenai pengangkatan anak sering dikaitkan dengan hukum adat, hukum Islam,
dan hukum barat di dalam pelaksanaannya masyarakat mempunyai cara
pengangkatan anak yang berbeda pada satu daerah dengan daerah yang lain yang
membuat pengangkatan anak ini menarik untuk digali.
Penelitian mengenai perlindungan hukum terhadap pelaksanaan
pengangkatan anak ditinjau dari hukum Islam dan undang-undang No.23 tahun
2002 tentang perlindungan anak merupakan jenis penelitian deskriptif analitis di
suatu penelitian yang menggambarkan, menelaah, menjelaskan dan menganalisis
hukum baik dalam bentuk teori maupun praktek dari hasil penelitian di lapangan,
sifat penelitian ini merupakan penelitian yurisis normatif yang mengacu pada
norma-norma hukum yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan.
Sumber data penelitian yang digunakan adalah bahan hukum primer, bahan
hukum sekunder dan sumber bahan hukum tersier. Penelitian ini dilakukan utuk
mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap pelaksanaan pengangkatan
anak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa
Perbedaan yang utama antara Hukum Islam dan hukum nasional mengenai
pengangkatan anak dapat dilihat melalui proses pengangkatan anak, dalam hal
warisan, dalam hal hubungan darah, serta implikasi hukum orang tua dalam
menjadi wali nikah anak angkatnya. Berdasarkan Pasal 20 Undang-undang Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak menjelaskan bahwa negara,
pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan bertanggung
jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Anak yang telah diangkat
dapat mengajukan pembatalan pengangkatan dengan alasan-alasan yang tepat
seperti ditelantarkan, sering mendapat kekerasan dan penganiayaan, pelecehan
seksual, perbudakan terhadap anak, eksploitasi, perdagangan anak dan
penyimpangan-penyimpangan lain yang dilakukan oleh orang tua angkat terhadap
anak angkat.
Kata Kunci : Pengangkatan Anak, Hukum Islam, Perlindungan Anak
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
Transparent and resolute regulation on adoption is highly needed, both in
its regulation and in its protection. Today, the Government Regulation No.
54/2007 on the Implementation of Adoption, Law No. 23/2002 on Child
Protection, and the Compilation of the Islamic Law regulate wajibah will for an
adopted child. Discussion about adoption is usually related to adat (customary)
law, the Islamic law, and western law in which people have different methods in
different places in its implementation so that it is interesting to be analyzed.
A research on child protection law about the implementation of adoption,
viewed from the Islamic Law and Law No. 23/2002 on Child Protection, is a
descriptive analysis which describes, explains, and analyzes laws theoretically
and practically from the field. The research used judicial normative approach
which was referred to legal norms in the legal provisions. The data consisted of
primary, secondary, and tertiary legal materials in order to find out the legal
protection for the implementation of adoption.
The result of the research shows that the basic difference between the
Islamic Law and the National Law on adoption can be seen from the process of
adoption in inheritance, consanguinity, and the implication of the parent who
becomes a wali nikah (male next of kin whose consent in required for the
marriage of a girl) for his adopted child. An adopted child can cancel the
adoption by strong evidence such as being neglected, abused and molested,
sexually abused, treated like a slave, exploited, traded, and other deviations by
the adoptive parents.
Keywords: Adopting a Child, Islamic Law, Child Protection
Universitas Sumatera Utara