MAKALAH FARMASI FISIKA LARUTAN BUFFER DA

MAKALAH FARMASI FISIKA
LARUTAN BUFFER DAN ISOTONIS

Disusun Oleh :
1. Amalia Desty Novita
2. Dimas Wisnu Pambudi
3. Istiqomah
4. Mustikawati
5. Pipiet Susanti

STIKES PAGUWARMAS MAOS-CILACAP
PRODI FARMASI
2016

LARUTAN DAPAR
Larutan dapar atau penyangga atau buffer adalah larutan yang bila ditambahkan
sedikit asam, basa atau air tidak mengubah pH secara berarti atau merupakan larutan yang
dapat mempertahankan nilai pH tertentu. Kombinasi asam lemah dengan konjugasinya yaitu
garam-garam atau basa lemah dengan asam konjugasinya bertindak sebagai dapar. Faktorfaktor yang mempengaruhi pH larutan dapar :
a. Penambahan garam-garam netral ke dalam larutan dapar
b. Pengenceran

c. Temperatur
Larutan dapar dapat mempertahankan pH-nya karena mengandung ion garam,
kesetimbangan asam lemah, dan kesetimbangan air, yang membentuk suatu sistem. Larutan
dapar dalam pembuatannya dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Campuran asam lemah dengan garamnya, contohnya :


HNO₂ dengan NaNO₂



CH₃COOH dengan CH₃COOK

2. Campuran basa lemah dengan garamnya, contohnya :


NH₄OH dengan NH₄Cl




N₂H₅OH dengan N₂H₅NO₃

Selain itu larutan dapar juga dapat dibuat dengan mencampur antara asam lemah dengan
basa kuat, atau asam kuat dengan basa lemah dengan syarat konsentrasi yang lemah lebih
besar dari yang kuat. Asam dengan basa selalu bereaksi menjadi garam dan air, contohnya
CH₃COOH dan KOH. Cara kerja larutan dapar :
1. Larutan Dapar Asam , cara kerja dari larutan dapar asam dapat dilihat dari larutan
dapar yang mengandung CH₃COOH dan CH₃COO⁻ yang mengalami kesetimbangan,
dengan proses sebagai berikut :


Pada Penambahan Asam , penambahan asam (H⁺) akan menggeser
kesetimbangan ke kiri.
CH₃COO⁻ + H⁺

CH₃COOH



Pada Penambahan Basa, jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion

OH⁻ dari basa itu akan bereaksi dengan ion H⁺ dan membentuk air. Hal ini
akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi
ion H⁺ dapat dipertahankan.
CH₃COOH + OH⁻

CH₃COO⁻ + H₂O

2. Larutan Dapar Basa, cra kerja larutan dapar basa dapat dilihat dari larutan dapar yang
mengandung NH₃ dan NH4⁺ yang mengalami kesetimbangan, dengan proses sebagai
berikut:


Pada Penambahan Asam, jika ditambahakan suatu asam, maka ion H⁺ dari
asam akan mengikat ion OH⁻. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan
bergeser ke kanab, sehinggs konsentrasi ion OH⁻ dapat dipertahankan.
NH₃ + H⁺



NH₄⁺


Pada Penambahan Basa, jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka
kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH⁻ dapat
dipertahankan.
NH₄⁺ + OH⁻

NH₃ + H₂O

Fungsi dari larutan dapar :
1. Menjaga pH plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45
2. Membuat larutan obat mata
3. Penetapan pH dengan metode kolorimetri
Penentuan pH larutan dapar
[H3O+] = Ka
pH

[ Asam]
[ Garam]

= pKa + log


[Garam]
[ Asam ]

LARUTAN ISOTONIS
Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki tonisitas yang sama dengan tubuh.
Padalarutan isotonis tidak mengalami perubahan pada sel (cairan sitoplasma seimbang
dengankondisi lingkungannya) . Kondisi ini merupakan kondisi yang paling idea.
Perlunya kondisi isotonis bagi sebuah larutan yang dipakai untuk membrane halus
dapat digambarkan denganmencampur sedikit darah dengan NaCl encer yang tonisitasnya
berbeda-beda. Misalnya bila sedikit darah difebrinasi untuk mencegah terjadinya pembekuan
darah dengan memberinya larutan yang mengandung 0,9 NaCl per 100 ml, sel itu akan tetap
berrada pada kondisi normalnya. Larutan dikatakan mempunyai konsentrasi yang sama dan
tekanan osmotic yang sama dengan konsentrasi garam dan tekanan osmotic sel darah merah,
laruta itu dikatakan isotonis dengan darah.
Pengukuran Tonisitas
1. Metode Hemolytic
Pengarh berbagai macam obat diperiksa berdasarkan efek yang timbul ketika
disuspensikan dengan darah.
2. Metode yang menentukan sifat koligatif

Metode ini didasarkan atas pengukuran perubahan temperature yang naik dari
perbedaan tekanan uap sampel terisolasi yang ditempatkan dalam sebuah ruang dengan
kelembapan yang tetap (penentuan penurunan titik beku). Titik beku untuk sel darah
merah adalah -0,52
Jika ada larutan obat ditambah ke sel darah merah, maka bisa terjadi tiga
kemungkinan. Darah merah akan menjadi hipotonis, isotonis, atau hipertonis. Ketiga
peristiwa tersebut terjadi pada prinsipnya karena adanya perbedaan di dalam sel darah
merah dan diluar sel darah merah.
Perhitungan tonisitas
Harga L merupakan penurunan titik beku larutan suatu senyawa dengan macam ionik
tertentu pada suatu konsentrasi C yang isotonik dengan cairan tubuh. Nilai spesifik L
disimbolkan dengan

Penyesuaian Tonisitas dan pH
Ø Metode Golongan I yaitu dengan penambahan NaCl sehingga t.b menjadi -0,52. Metode
golongan ini dibedakan lagi menjadi 2 yaitu Metode Cryoscopic dan Metode NaCl Ekivalen.
Ø Metode Golongan II yaitu dengan penambahan air dalam jumlah tertentu sehingga
membentuk larutan isotonis. Metode golongan ini dibedakan lagi menjadi 2 yaitu Metode
White Vincent (sering digunakan) dan Metode Sprowls (jarang digunakan)