PERSYARATAN MODEL PERSEDIAAN DEPENDEN

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

  (MRP)

SOMADI, SE., MM., MT

PERMINTAAN DEPENDEN

   Permintaan Dependen adalah permintaan untuk sebuah jenis barang yang berkaitan dengan permintaan jenis barang yang lain.

   Teknik dependen yang digunakan dalam sebuah lingkungan produksi disebut perencanaan kebutuhan bahan (material requirement planning/MRP).

   MRP adalah teknik permintaan dependen yang menggunakan daftar persediaan, tagihan yang diperkirakan dan jadwal produksi induk untuk menentukan kebutuhan bahan.

 MRP telah berkembang menjadi dasar bagi perencanaan sumber daya perusahaan

  (Enterprise Resource Planning/ERP) karena menyediakan struktur yang bersih untuk permintaan dependen.

   ERP adalah sebuah sistem informasi untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber daya pada skala perusahaan yang diperlukan untuk mengambil, membuat, mengirim, dan menghitung pesanan langganan.

PERSYARATAN MODEL PERSEDIAAN DEPENDEN

  Jadwal produksi induk (apa yang akan dibuat dan kapan) Spesifikasi atau daftar kebutuhan bahan (bahan dan komponen yang diperlukan untuk membuat produk) Ketersediaan persediaan (apa yang ada di persediaan) Pesanan pembelian yang belum dipenuhi (apa yang berada dalam pemesanan juga disebut tagiahn yang diperkirakan) Waktu tunggu (berapa waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan berbagai komponen)

JADWAL PRODUKSI INDUK

  • • Sebuah jadwal produksi induk (master production schedule-MPS) adalah merinci

    apa yang akan dibuat. Contoh : banyaknya produk atau barang jadi dan kapan.

    Jadwal ini harus sesuai dengan rencana produksi.
  • • Rencana produksi menetapkan keseluruhan tingkat keluaran dalam terminologi

    yang luas. Contoh kelompok produk, waktu standar, atau volume dolar).
  • Rencana ini juga meliputi berbagai masukan, termasuk rencana keuangan, permintaan pelanggan, kemampuan teknik, ketersediaan tenaga kerja, fluktuasi persediaan, kinerja pemasok, dan pertimbangan lainnya.
  • Jadwal produksi induk diturunkan dari jadwal agregat.

JADWAL PRODUKSI INDUK

  Jadwal produk induk dapat dinyatakan dalam salah satu istilah berikut :

  1. Pesanan pelanggan pada sebuah perusahaan dengan bengkel kerja (membuat berdasarkan pesanan —make to order)

  2. Modul pada sebuah perusahaan berulang (merakit berdasarkan pesanan atau perkiraan —assemble to torder atau forecast).

  

3. Sebuah barang jadi pada sebuah perusahaan kontinu (membuat simpanan

berdasarkan perkiraan —stock to forecast)

DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN (BILL OF MATERIAL/BOM)

  Daftar kebutuhan bahan adalah daftar jumlah komponen, komposisi, dan bahan yang diperlukan untuk membuat sebuah produk atau daftar komponen, penjelasannya dan jumlah masing-masing yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk.

  Contoh : Sebuah took roti mempunyai sebuah resep untuk roti isi yang menentukan jumlah bahan dan komposisinya.

  Salah satu cara daftar kebutuhan bahan mendefinisikan sebuah produk adalah memberikan struktur produknya.

  Contoh 1 menunjukkan bagaimana cara membuat struktur produk dan menguraikannya untuk menyatakan kebutuhan setiap komponen. Sebuah daftar kebutuhan bahan untuk jenis barang A pada contoh 1 terdiri atas barang B dan C, jenis barang yang berada diatas tingkat apa pun disebut induk (parent); barang yang ada dibawah tingkat apapun disebut anak (children) atau komponen

  CONTOH 1 : MENGEMBANGKAN SUATU STRUKTUR PRODUK DAN KEBUTUHAN BRUTO  Speaker Kits Inc. mengemas komponen stereo berkualitas tinggi untuk pesanan melalui pos.

  Komponen untuk kit pengeras suara terbaik , “Awesome” (A), mencakup 2 kit pengeras suara 12 inci standar (B) dengan 3 kit pengeras suara dengan amp-booster (C).

   Setiap B terdiri atas 2 pengeras suara (D) dan 2 kotak pengiriman yang masing-masing dilengkapi dengan kit instalasi (E). Setiap tiga kit stereo 300 watt (C) memiliki 2 pengeras suara booster (F) dan 2 kit instalasi (E).  Setiap pengeras suara booster (F) terdiri atas 2 pengeras suara (D) dan 1 amp-booster (G). Total untuk setiap Awesome adalah 4 pengeras suara 12 inci standar dan dua belas pengeras suara 12 inci dengan amp-booster.  Sebagian besar pembeli akan memerlukan alat bantu dengar dalam waktu 3 tahun penggunaan

  Awesome, dan sedikitnya ada satu kasus pengadilan yang sedang ditunda karena kerusakan stuktur pada sebuah asrama laki-laki akibat Awesome.

   Seperti yang dapat kita lihat, permintaan untuk B, C, D, E, F, dan G sepenuhnya dependen pada jadwal produksi induk untuk A-kit pengeras suara Awesome.

  JAWABAN

  • Struktur ini memiliki empat tingkat : 0,1,2 dan 3. Terdapat empat induk: A, B, C, dan F. Setiap barang induk palig sedikit memiliki satu tingkat dibawahnya. Barang B, C, D, E, F adan G adalah komponen sebab setiap barang ini paling sedikit memiliki satu tingkat diatasnya.
  • Dalam struktur ini, B, C, dan F bertindak sebagai induk dan komponen. Angka yang berada dalam tanda kurung menunjukan jumlah unit barang tertentu yang diperlukan untuk membuat barang yang berada langsung pada tingkat diatasnya. Maka B (2) berarti diperlukan dua unit B untuk setiap unit A, dan F (2) berarti diperlukan dua unit F untuk setiap unit C.

  Struktur produk untuk Tingkat

  ‘Awesome” (A) A

  1 B(2) C(3)

  E(2)

  2 F(2) E(2)

  JAWABAN

  • • Setelah struktur produk telah dikembangkan, kita dapat menentukan jumlah unit dari setiap

    jenis barang yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pesanan baru sejumlah 50 kit

    pengeras suara Awesome. Uraian keperluannya adalah sebagai berikut : Komponen B : 2 x jumlah A = 2 x 50 = 100 Komponen C : 3 x jumlah A = 3 x 50 = 150 Komponen D : 2 x jumlah B + 2 x jumlah F = 2 (100) + 2 (300) = 800 Komponen E : 2 x jumlah B + 2 x jumlah C = 2 (100) + 2 (150) = 500 Komponen F : 2 x jumlah C = 2 x 150 = 300

  Komponen G : 1 x jumlah F = 1 x 300 = 300

  • Pemahaman : Sekarang, kita memiliki pandangan mengenal keperluan kit pengeras suara Awesome dan informasi mengenai jumlah yang diperlukan. Dengan demikiam, untuk 50 unit A diperlukan 100 unit B, 150 unit C, 800 unit D, 500 unit E, 300 unit F, dan 300 unit G.
  • Jika terdapat 100 F digudang, berapakah D yang dibutuhkan? Jawaban 600.

ISTILAH-ISTILAH PADA DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN

  Daftar Moduler (modular bill) adalah daftar bahan yang diatur oleh subrakitan utama atau pilihan produk.

  Daftar perencanaan atau kit (palnning bill) adalah pengelompokan bahan yang dibuat untuk menugaskan induk tiruan kepada daftar bahan atau disebut juga daftar palsu.

  Daftar bahan sementara (phantom bill of material) adalah daftar bahan untuk komponen, biasanya bahan yang dirakit, yang hanya ada sesaat, tidak pernah dipersediaan.

  Pengodean tingkat rendah (level low coding) adalah angka yang mempresentasikan barang pada tingkat terendah yang ada.

  Catatan persediaan yang akurat adalah pengkodean tingat rendah yang memastikan suatu barang selalu berada pada tingkat kegunaan yang rendah.

  Pesanan pembelian yang belum terpenuhi adalah sebagai hasil sampingan dari departemen pembelian dan pengendalian persediaan yang dikelola dengan baik.

  Waktu tunggu (lead time) adalah waktu yang diperlukan untuk mendapatkan (yaitu: membeli, memproduksi, atau merakit) sebuah jenis barang.

RENCANA KEBUTUHAN BAHAN BRUTO

  Rencana kebutuhan bahan bruto (gross material requirement plan) adalah jadwal yang menunjukkan permintaan total untuk sebuah barang (setelah dikurangi persediaan di tangan dan tagihan terjadwal) dan (1) kapan harus dipesan dari pemasok, atau (2) ketika produksi harus dimulai untuk memenuhi permintaan pada tanggal tertentu atau adalah sebuah jadwal, seperti yang ditunjukkan pada contoh 2.

  Rencana ini mengkombinasikan jadwal produksi induk (yang memerlukan satu unit A pada minggu ke-8) dan jadwal dengan fase waktu. Rencana ini menunjukkan kapan sebuah barang harus dipesan dari pemasok jika tidak memiliki persediaan atau kapan produksi dari sebuah barang harus dimulai untuk memenuhi permintaan produk jadi pada tanggal tertentu.

  CONTOH 2

MEMBUAT RENCANA KEBUTUHAN BRUTO

  • Setiap kit pengeras suara Awesome (barang A pada contoh 1) memerlukan semua barang pada struktur produk untuk A. Waktu tunggunya seperti yang ditujukan pada tabel dibawah ini.

  Pertanyaan : Dengan menggunakan informasi pada contoh sebelumnya dan tabel berikut, maka kita buat rencana kebutuhan bahan bruto dengan sebuah jadwal produksi yang akan mencukupi permintaan 50 unit A pada minggu ke 8.

  Komponen Utama Waktu Tunggu A 1 minggu B 2 minggu C 1 minggu

  D 1 minggu E 2 minggu F 3 minggu G 2 minggu

  • Komponen B : 2 x jumlah A = 2 x 50 = 100
  • Komponen C : 3 x jumlah A = 3 x 50 = 150
  • Komponen D : 2 x jumlah B + 2 x jumlah F = 2 (100) + 2 (300) = 800
  • Komponen E : 2 x jumlah B + 2 x jumlah C = 2 (100) + 2 (150) = 500
  • Komponen F : 2 x jumlah C = 2 x 150 = 300
  • Komponen G : 1 x jumlah F = 1 x 300 = 300

  50 Tanggal pengiriman pesanan 50 1 minggu

  2 minggu

  GTanggal dibutuhkan 300 Tanggal pengiriman pesanan 300

  DTanggal dibutuhkan 600 200 Tanggal pengiriman pesanan 600 200 1 minggu

  300 Tanggal pengiriman pesanan 300 3 minggu

  Tanggal pengiriman pesanan 200 300 2 minggu F Tanggal dibutuhkan

  E Tanggal dibutuhkan 200 300

  150 Tanggal pengiriman pesanan 150 1 minggu

  Tanggal pengiriman pesanan 100 2 minggu CTanggal dibutuhkan

  B Tanggal dibutuhkan 100

  8 ATanggal dibutuhkan

  JAWABAN

  7

  6

  5

  4

  3

  2

  1

  Minggu Waktu Tunggu

  N o Uraian

  Rencana kebutuhan bahan menunjukan kapan produksi dari setiap jenis barang

  JAWABAN

  • Anda dapat mengartikan kebutuhan bahan bruto yang ditunjukan pada tabel sebelumnya. Jika dibutuhkan 50 unit A pada minggu ke 8, maka perakitan A

    harus dimulai pada minggu ke-7. Jadi pada minggu ke 7, akan diperlukan 100

    unit B dan 150 unit C.
  • Barang B dan C membutuhkan waktu produksi selama 2 minggu dan 1 minggu.
  • • Oleh karena itu produksi B perlu dimulai pada minggu ke -5, dan produksi C pada

    minggu ke-6 (waktu tunggu dikurangi dari tanggal barang-barang ini diperlukan).
  • Dengan dikerjakan secara mundur, perhitungan yang sama untuk barang lain dapat dilakukan.
  • Karena D dan E digunakan di dua tempat berbeda pada kit pengeras suara Awesome, maka terdapat dua masukan pada setiap catatan datanya.

  LATIHAN

  • • Jika waktu tunggu untuk G berkurang dari 2 minggu menjadi 1 minggu, kapankan tanggal

    pemesana baru untuk G.
  • Jawaban 300 dalam minggu 2.

RENCANA KEBUTUHAN NETO

  

Rencana kebutuhan neto (net requirement plan) adalah hasil dari penyesuaian kebutuhan

bruto terhadap persediaan yang telah siap dan penerimaan yang terencana. Ketika mempertimbangkan persediaan yang dimiliki, harus disadari bahwa terdapat banyak barang dalam persediaan yang berisi subrakitan atau komponen.

  Contoh : Jika kebutuhan bruto untuk kit pengeras suara Awesome (A) adalah 100 dan terdapat 20 pengeras suara tersebut dalam persediaan, maka kebutuhan neto untuk kit

pengeras suara Awesome adalah 80 (100-20). Namun setiap kit pengeras suara Awesome

dalam persediaan berisi 2 B. Akibatnya kebutuhan untuk B turun sebesar 40 B (20 kit A

dalam persediaan x 2 B per A). Karena itu, jika terdapat persediaan di tangan untuk sebuah

barang induk, maka kebutuhan untuk barnag ini dan semua komponennya berkurang karena setiap kit Awesome berisi komponen untuk jenis barang pada tingkat yang lebih rendah.

  CONTOH 3

MENENTUKAN KEBUTUHAN NETO

  Speaker Kits Inc. mengembangkan sebuah struktur produk dari daftar bahan pada contoh pertama. Contoh ke 2 mengembangkan sebuah rencana kebutuhan bruto. Dengan persediaan di tangan berikut, sekarang, Speaker Kits. Inc ingin membangun sebuah rencana kebutuhan neto.

  Barang Persediaan di tangan A

  10 B

  15 C

  20 D

  10 E

  10 F

  5 G Pendekatan : Sebuah rencana kebutuhan bahan neto (net material requirement) meliputi kebutuhan bruto, persediaan di tangan, kebutuhan neto, penerimaan dan pengiriman pesanan yang dijadwalkan untuk setiap barang. Dimulai dengan A dan bekerja mundur hingga ke tingkat komponen. JAWABAN Waktu tunggu Di Simpanan Kode Tingkat Idenitifkasi Ukuran Lot

  Alokasi Minggu (minggu) tangan Aman Rendah Barang Uraian

  1 2 3 4 5 6

  7

  8

  1

  10 - - Lot untuk lot A Kebutuhan Bruto

  50 Penerimaan Terjadwal Proyeksi Persediaan di Tangan 10 10 10 10 10 10 10 10 10 Kebutuhan Netto

  40 Penerimaan Pesanan Terencana

  40 Pengiriman pesanan terencana

  40

  2

  15 - - Lot untuk lot

  1 B Kebutuhan Bruto

  80A Penerimaan Terjadwal Proyeksi Persediaan di Tangan 15 15 15 15 15 15 15

  15 Kebutuhan Netto

  65 Penerimaan Pesanan Terencana

  65 Pengiriman pesanan terencana

  65 Lot untuk lot

  1

  20

  1 C Kebutuhan Bruto 120A - - Penerimaan Terjadwal

  Proyeksi Persediaan di Tangan 20 20 20 20 20 20 20

  20 Kebutuhan Netto 100 Penerimaan Pesanan Terencana 100 JAWABAN-LANJUTAN 1 Waktu tunggu Di Simpanan Aloka Kode Tingkat Idenitifkasi Ukuran Lot

  Minggu (minggu) tangan Aman si Rendah Barang Uraian

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  2

  10 - - Lot untuk lot

  2 E Kebutuhan Bruto 130B 200C Penerimaan Terjadwal

  Proyeksi Persediaan di Tangan 10 10

  10

  10

  10

  10 Kebutuhan Netto 120 200 Penerimaan Pesanan Terencana 120 200

  Pengiriman pesanan terencana 120 200

  3

  5 - - Lot untuk lot

  2 F Kebutuhan Bruto 200C Penerimaan Terjadwal

  Proyeksi Persediaan di Tangan 5 5

  5

  5

  5

  5

  5 Kebutuhan Netto 195 Penerimaan Pesanan Terencana 195 Pengiriman pesanan terencana 195 JAWABAN-LANJUTAN 2 Waktu tunggu Di Simpanan Aloka Kode Tingkat Idenitifkasi Ukuran Lot

  Minggu (minggu) tangan Aman si Rendah Barang Uraian

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8 Lot untuk lot

  1

  10 - -

  3 D Kebutuhan Bruto 390F 130B Penerimaan Terjadwal Proyeksi Persediaan di Tangan 10 10

  10

  10 Kebutuhan Netto 380 130 Penerimaan Pesanan Terencana 380 130 Pengiriman pesanan terencana 380 130

  2 - Lot untuk lot

3 G Kebutuhan Bruto 195F -

  Penerimaan Terjadwal Proyeksi Persediaan di Tangan - Kebutuhan Netto 195 Penerimaan Pesanan Terencana 195 Pengiriman pesanan terencana 195 JAWABAN

   Membuat sebuah rencana kebutuhan neto sama dengan membuat rencana kebutuhan bruto. Dimulai dengan barang A, dan dikerjakan secara mundur guna menentukan kebutuhan neto untuk semua jenis barang. Perhitungan ini dilakukan dengan mengacu pada struktur produk, persediaan di tangan, dan waktu tunggu. Kebutuhan bruto untuk A adalah 50 unit pada minggu ke-8.  Terdapat sepuluh barang dalam persediaan, oleh karena itu kebutuhan neto dan pengiriman pesanan terencana yang dijadwalkan adalah 40 barang pada minggu ke -8. Karena terdapat waktu tunggu selama

  1 minggu, pengiriman pesanan terencana adalah 40 barang pada minggu ke-7 (lihat tanda panah yang menghubungkan penerimaan dengan pengiriman pesanan).  Dengan mengacu pada minggu ke-7 dan struktur produk pada contoh 1, dapat terlihat bahwa 80 (2x40) barang B dan 120 (3x40) barang C diperlukan pada minggu ke-7 untuk mendapatkan total 50 barang A pada minggu ke 8.  Huruf A di sebelah kanan adalah kebutuhan bruto barang B dan C yang dimunculkan sebagai hasil dari permintaan untuk barang induk, A.

   Dengan melakukan analisis yang sama untuk B dan C kebutuhan neto untuk D,E,F dan G akan dihasilkan.  Perlu dicatat bahwa persediaan di tangan pada baris E di minggu ke 6 adalah nol. Angka nol ini terjadi karena persediaan yang dimiliki (10 unit) digunakan untuk membuat B pada minggu ke-5.

   Dengan cara yang sama pula, persediaan untuk D digunakan untuk membuat F pada minggu ke 3.

  TEKNIK PENENTUAN LOT Keputusan penentuan lot adalah proses atau teknik yang diguakan dalam penentuan lot.

  Lot untuk lot adalah teknik penentuan ukuran lot yang menghasilkan secara tepat apa yang diperlukan untuk memenuhi rencana.

  Economic Order Quantity (EOQ) adalah sebuah teknik statistic yang menggunakan rata-rata (seperti permintaan rata-rata untuk satu tahun).

  Penyeimbang periode bagian (part period balancing/PPB) adalah teknik pengurutan persediaan yang menyeimbangkan biaya penyetelan dan biaya penyimpanan dengan mengubah ukuran lot sesuai dengan kebuuhan ukuran lot berikutnya di masa mendatang.

  Sebuah periode bagian ekonomis (economic part period/EPP) adalah periode waktu ketika rasio biaya penyetelan terhadap biaya penyimpanan adalah sama.

  Prosedur Wagner-Whitin adalah teknik untuk komputasi pengukuran lot yang mengasumsikan horizon waktu terbatas di luar keadaan di mana tidak ada kebutuhan neto tambahan untuk digunakan pda CONTOH 4 PENGUKURAN LOT DENGAN LOT UNTUK LOT

Speakre Kits, Inc. ingin menghitung biaya pemesanan dan pengantaran persediaan dengan kriteria lot untuk

lot. Dengan lot untuk lot, kita memsan bahan hanya ketika dibutuhkan. Jika kita telah memiliki biaya pemesanan (persiapan), biaya menyimpan tiap-tiap unit untuk suatu periode waktu tertentu, dan jadwal produksi, kita dapat memasukkan pesanan ke dalam rencana kebutuhan neto kita.

Speaker Kits telah menentukan bahwa untuk unit pengeras suara 12 inci, biaya penyetelannya adalah $100

dan biaya penyimpanannya adalah $1 per periode. Jadwal produksi, seperti yang digambarkan dalam kebutuhan neto untuk perakitan, adalah sebagai berikut :

  Penentuan Ukuran Lot: Teknik Lot untuk Lot*

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 Kebutuhan bruto

  35

  

30

  40

  10

  40

  30

  30

  55 Penerimaan terjadwal Proyeksi persediaan di tangan [35]

35 Kebutuhan neto

  

30

  40

  10

  40

  30

  30

  55 Penerimaan pesanan terencana

  

30

  40

  10

  40

  30

  30

  55 Pengiriman pesanan terencana

  30

  

40

  10

  40

  30

  30

  55 Solusi penentuan ukuran lot menggunakan teknik lot untuk lot ditunjukkan pada tabel. Biaya penyimpanan nol karena tidak pernah ada persediaan, tetapi tujuh penyetelan terpisah (yang terkait dengan setiap pesanan) menghasilkan biaya total sebesar $700. Dengan demikian, ketika pasokan dapat diandalkan dan CONTOH 5 (PENGUKURAN LOT DENGAN EOQ)

  Dengan biaya penyetelan $100 dan biaya penyimpanan per minggu $1, Speaker Kits ingin menguji biaya yang dikeluarkannya dengan ukuran lot berdasrakan kriteria EOQ. Dengan menggunakan kebutuhan yang sama seperti pada contoh 4, tentukan kebutuhan neto dan ukuran lot EOQ.

  Solusi : Pemakaian selama sepuluh minggu sama dengan kebutuhan bruto sejumlah 270 unit. Oleh karena itu, pemakaian mingguan sama dengan 27 dan 52 (pemakaian tahunan) sama dengan 1.404 unit. Model EOQ nya adalah sebagai berikut :

  2 ∗ =

  Dimana : D = pemakaian tahunan = 1.404 S = biaya penyetelan= $100 H = biaya penyimpanan (pengiriman) pertahun perunit

  JAWABAN

  Pengukuran Lot MRP : Teknik EOQ*

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 Kebutuhan bruto

  35

  30

  40

  10

  40

  30

  30

  55 Penerimaan terjadwal Proyeksi persediaan di tangan [35]

  35

  43

  3

  3

  66

  26

  69

  69

  39 Kebutuhan neto

  30

  7

  4

  16 Penerimaan pesanan terencana

  73

  73

  73

  73 Pengiriman pesanan terencana

  73

  73

  73

  73

  • Biaya penyimpanan = $1/unit/minggu; biaya penyetelan = $100; kebutuhan bruto rata-rata per minggu = 27; waktu tunggu = 1 minggu.
  • Q* = 73 unit.

  Penyetelan = 1.404/73 = 19 per tahun Biaya penyetelan = 19 x $100 = $1.900 Biaya penyimpanan = 73/2 x ($1 x 52 minggu) = $1.898 Biaya penyetelan + biaya penyimpanan = $1.900 + 1.898 = $3.798 Solusi EOQ menghasilkan biaya 10 minggu sebesar $730 ($3.798 x (10 minggu/52 minggu) = $730 JAWABAN

  EOQ dapat menjadi teknik pengukuran lot yang efektif ketika permintaan relative tetap. Namun, perhatian bahwa biaya penyimpanan sebenarnya akan berbeda dari hasil yang dihitung $730, bergantung pada tingkat pemakaian yang sebenarnya. Dari tabel sebelumnya, dapat dilihat bahwa biaya sebenarnya pada contoh 10 minggu adalah $400 untuk empat kali penyetelan, ditambah biaya penyimpanan 318 unit sebesar $1 per minggu sehingga biaya totalnya adalah $718. Karena pemakaiannya tidak tetap, biaya sebenarnya yang terhitung adalah kurang dari EOQ teoretis ($739), tetapi lebih besar dibandingkan biaya dengan menggunakan aturan lot untuk lot ($700). Bila persediaan kosong terjadi, maka biaya-biaya ini juga perlu ditambahkan ke EOQ sebenarnya yang berjumlah $718.

  CONTOH 6 PENGUKURAN LOT DENGAN PPB

  Speaker Kits, Inc. ingin menghitung biaya yang berhubungan dengan ukuran lot dengan menggunakan PPB. Biaya penyetelan $100 dan biaya penyimpanan $1 akan digunakan. Dengan menggunakan biaya dan jadwal produksi yang sama dengan contoh 3 dan 4, kita kembangkan suatu format yang membantu kita menghitung kuantitas PPB dan mengaplikasikannya pada rencana kebutuhan neto kita.

  Prosedur untuk menghitung pengiriman pesanan sebesar 80, 100, dan 55 ditunjukkan pada perhiutngan PPB berikut. Pada tabel kedua, kita terapkan kuantitas pesanan PPB pada rencana kebutuhan neto.

  JAWABAN

  Perhitungan PPB Biaya

  Ukuran lot percobaan Periode digabung

  Sebagian periode (kebutuhan neto kumulatif)

  Penyetelan Penyimpanan Total 40 unit dari 1 periode =

  2

  30

  2 $40 10 unit dari 3 periode =

  2,3 70 40 = 40x1 $30 2,3,4

  70

  40 2,3,4,5 80 70 = 40x1 + 10x3

  100+ 70 170 2,3,4,5,6 120 230 = 40x1 + 10x3 + 40x4 (oleh karena itu, gabungkanlah periode 2 hingga 5; 70 adalah paling dekat dengan EPP 100 yang akan diperoleh)

  6

  40 6,7 70 30 = 30x1 6,7,8 70 30 = 30x1 + 0x2 6,7,8,9 100 120 = 30x1 + 30x3

  100+ 120= 220 (oleh karena itu, gabungkanlah periode 6 hingga 9; 1200 adalah paling dekat dengan EPP 100 yang akan diperoleh)

  10

  55 100+ 0= 100 300+ 190 490 JAWABAN

  Pengukuran Lot MRP: Teknik PPB

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9

  10 Kebutuhan bruto

  35

  30

  40

  10

  40

  30

  30

  55 Penerimaan terjadwal Proyeksi persediaan di tangan [35]

  35

  50

  10

  10

  60

  30

  30 Kebutuhan neto

  30

  40

  55 Penerimaan pesanan terencana 80 100

  55 Pengiriman pesanan terencana 80 100

  55 EPP adalah 100 (biaya penyetelan dibagi dengan biaya penyimpanan = $100/$1). Lot pertama adalah untuk menutupi periode 1, 2, 3, 4 dan 5 dan berukuran 80.

  Biaya total adalah $490, dengan biaya penyetelan total $300 dan biaya penyimpanan total $190.

  Dengan demikian, baik EOQ maupun PPB mendekati biaya penyimpanan dan biaya pemasanan keseimbangan pengukuran lot. Akan tetapi, sistem PPB akan melakukan

CARA-CARA MENGURANGI WAKTU TUNGGU

  1. Tumpang tindih yang mengurangi waktu tunggu, mengirimkan bagian-bagian barang ke operasi kedua sebelum keseluruhan lot diselesaikan pada operasi pertama.

  

2. Pemilahan operasi mengirimkan lot kedua mesin berbeda untuk operasi yang sama.

  Hal ini membutuhkan suatu penyetelan tambahan, tetapi mengakibatkan waktu produksi yang lebih pendek sebab hanya sebagian lot yang diproses pada setiap mesin.

  3. Pemilahan lot untuk pesanan yaitu memecah pesanan dan menjalankan sebagian pesanan sebelum waktunya.

  CONTOH 7 PEMILAHAN PESANAN

  Kevin Watson, perencana produksi di Wiz Products perlu mengembangkan sebuah rencana kapasitas untuk sel kerja direct numeric control (DNC, kontol numeris langsung). Ia telah memiliki permintaan produksi seperti yang diperlihatkan dibawah untuk 5 hari kedepan dan tersedia 440 menit di pusat kerja setiap harinya. Bagian yang diproduksi membutuhkan waktu masing-masing 20 menit.

  Hari

  1

  2

  3

  4

  5 Pesanan

  20

  24

  23

  20

  24 Pertanyaan : Hitung waktu yang tersedia di pusat kerja dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kebutuhan produksi. JAWABAN

  Dengan memilah pesanan, perencana produksi mampu mengutilisasi kapasitas dengan lebih efektif dan masih dapat memenuhi persyaratan pesanan.

  Hari Unit Dipesan Kapasitas yang dibutuhkan (menit) Kapasitas yang tersedia (menit) Utilisasi : Lebih/ (dibawah) menit Tindakan perencana produksi Jadwal produksi baru

  1 20 400 440 -40

  22

  2 24 480 440

  40 Pesanan dipisah : pindahkan 2 unit ke hari 1

  22

  3 23 460 440

  20 Pesanan dipisah : pindahkan 1 unit ke hari 4

  22

  4 20 400 440 -40

  22

  5 24 480 440

  40 Pesanan dipisah : pindahkan 1 unit ke hari 4 dan 1 unit ke hari 6 atau minta lembur

  22 111

  22 PERENCANAAN SUMBERDAYA PERUSAHAAN / ENTERPRISE RESOURCE PLANNING/ERP ERP adalah sebuah sistem informasi untuk mengidentifikasi dan merencanakan sumber daya sebesar perusahaan yang diperlukan untuk diambil, dibuat, dikirim, dan diperhitungkan pada pesanan pelangan.

Tujuan ERP adalah mengkoordinasikan bisnis perusahan secara menyeluruh, ulai dari mengevaluasi

pemasok hingga menagih ke pelanggan.

CAKUPAN ERP

  1. Peranti lunak manajemen rantai pasokan (SCM) untuk mendukung komunikasi antarvendor yang canggih, aktivitas e-commerce, dan aktivitas yang penting bagi logistic dan pergudangan yang efisien. Gagasannya adalah menyatukan operasi (MRP) dengan bagian

pengadaan, manajemen bahan, dan para pemasok, serta menyajikan perangkat yang

diperlukan untuk mengevaluasi keempat bagian tadi.

  2. Peranti lunak manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management) untuk

masukan bagi bisnis. CRM dirancang untuk membantu menganalisis penjualan, membidik

kelompok pelanggan yang paling menguntungkan, dan mengelola petugas penjualan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM ERP

  Kelebihan Menyediakan integrasi antara proses rantai pasokan, produksi dan administrasi.

  Menciptakan basis data yang umum dan sama. Dapat meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara berbagai unit dan lokasi bisnis Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara berbagai unti dan lokasi bisnis. Memiliki sebuah basis data peranti lunak dengan pengodean yang dapat diperoleh dengan mudah, tanpa pemesanan khusus.

  Kekurangan Sangat mahal untuk dibeli, bahkan lebih mahal untuk melakukan kustomisasi. Penerapan mungkin mengharuskan dilakukannya perombakan besar pada perusahaan dan proses-proses yang dimilikinya. Sangat rumit dan banyak perusahaan tidak dapat menyesuaikan diri. Melibatkan proses berkelanjutan jika ingin diterapkan, yang mungkin tidak akan pernah berhenti. Keahlian dalam ERP terbatas sehingga menimbulkan masalah berkelanjutan dalam ketenagakerjaan.

Dokumen yang terkait

INVENTARISASI PROGRAM PENGENDALIAN VEKTOR MALARIA SEBAGAI DASAR MODEL INTERVENSI DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR, TAHUN 2011

0 0 8

PENGARUH KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN TERHADAP KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE BERDASARKAN MODEL GENERALIZED POISSON REGRESSION DI JAWA BARAT (ANALISIS LANJUT RISKESDAS TAHUN 2013) (Housing Environment Health Effects on the Incidence Rate of Dengue Haemo

0 0 9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI DALAM SATU JAM PERTAMA SETELAH LAHIR DI KABUPATEN GARUT PROVINSI JAWA BARAT (ANALISIS SURVEI DATA DASAR PENGEMBANGAN MODEL PELAYANAN KESEHATAN NEONATAL ESENTIAL DI KABUPATEN GARUT JAWA BARAT, TAHUN 2007

0 0 12

PENGARUH SARI MARKISA UNGU (PASSIFLORA EDULIS VAR EDULIS) BERBAGAI DOSIS TERHADAP PROFIL LIPID TIKUS WISTAR MODEL HIPERKOLESTEROLEMIA

0 0 8

REGRESI SPATIAL DURBIN MODEL UNTUK MENGIDENTIFIKASI FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

0 4 11

ANALISIS FAKTOR PEMANFAATAN POLINDES MENURUT KONSEP MODEL PERILAKU KESEHATAN ”ANDERSON” (Analisis Lanjut Data RISKESDAS 2007) Astridya Paramita dan Setia Pranata Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbangkes E - mail:

0 0 16

ARTIKEL PENGEMBANGAN MODEL PROSES FILTRASI DAN DISINFEKSI YANG MEMPENGARUffl KUALITAS AIR MINUMISIULANG

0 0 7

EVALUASI MODEL PENYULUHAN DALAM PENINGKATAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PRAKTEK MENGENAI SINDROM TEROWONGAN KARPAL PADA PEKERJA BEBERAPA PERUSAHAAN CARMEN DI JAKARTA, TAHUN 2004

0 1 7

1 KONSERVATISMA AKUNTANSI, PERBEDAAN RELEVANSI NILAI AKRUAL DAN ALIRAN KAS, TAHAPAN SIKLUS HIDUP DAN NILAI PERUSAHAAN: ANALISIS BERDASAR FO MODEL (1995) Lodovicus Lasdi

0 0 37

3.1. Sejarah Singkat Model Relasional - BAB 3 MODEL RELASI

0 2 12