HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS The Effect of Zinc Supplementation on CD 4+ Human Immunodeficiency Virus Patients

  • + Pengaruh Suplementasi Seng terhadap.... ( Mohammad Zen Rahfiludin, Siti Fatimah Pradigdo)

  

PENGARUH SUPLEMENTASI SENG TERHADAP CD 4 PENGIDAP

HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS

The Effect of Zinc Supplementation on CD 4+

Human Immunodeficiency Virus Patients

1 1

  , Siti Fatimah Pradigdo Mohammad Zen Rahfiludin* 1 Bagian Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UNDIP

Jl Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang

  • e-mail: rahfiludin@yahoo.com

  

Naskah masuk: 27 Juni 2013, naskah direvisi: 2 Desember 2013, naskah disetujui: 10 Desember 2013

ABSTRACT

Optimal immune response is needed to viral elimination, but in HIV infection the

immune cell is the main target. Zinc has proved to increase immune response

to various infection. However, its role in HIV infection has not understood. This

+

study aimed to analyze the effect of zinc supplementation to increase CD4 in

HIV-infected patients. This was an experimental study with pre test post test with

control group design. Twenty HIV-infected persons were devided into 2 groups:

control group which received Anti Retroviral Therapy (AZT) and the Zn+ART group

received 5 mg zinc/d orally for one month and AZT. Field workers visited patients

for checking compliance. Venous blood was taken from all of the subjects, the

  • + +

    CD4 cell count was measured and daily nutrient intake was analyzed. CD4 cell

    count was determined by flowcytometri method. Daily food intake was determined

    by two 24 hour recall periods during 2 non consecutive days. Differential test

    between the two groups was performed using independent t-test or Mann Whitney

    test, when the distribution was not normal. Analysis of CD4+ differences before

    +

    and after treatment in each group by paired t-test. The mean of CD4 before

    zinc supplementation was 371.3 ± 126.8 cell/µL and increase to 415.2 ± 194.1

    cell/µL after supplementation. However the increase 43.9 ± 83.5 cell/µL was not

    +

    significantly different (p= 0.131). There was not a significant change CD4 (p=

    0.112) between both groups, possibly because the dose and duration of zinc

    supplementation. Moreover, only one type of micronutrient given (zinc), also led

    to an increase CD4+ in our study did not significantly. Zinc supplementation in

    +

    complement with AZT therapy was not significantly increase CD4+ in HIV patients.

  Keywords: zinc supplementation, CD4 , HIV, AZT.

  ABSTRAK

Respon imun yang optimal diperlukan untuk pemusnahan virus, namun dalam

infeksi HIV justru sel sistem imun yang diserang. Seng telah terbukti dapat

meningkatkan respon imun terhadap berbagai infeksi, namun belum banyak

+

diketahui perannya terhadap infeksi HIV. Tujuan penelitian untuk menganalisis

efek suplementasi seng terhadap CD4 pengidap HIV. Penelitian ini merupakan

studi eksperimen dengan pre test post test control group design. Dua puluh orang

pengidap HIV ikut dalam penelitian ini, dibagi menjadi dua kelompok. Sepuluh

orang menerima azidothymidine (AZT) ditambah suplementasi seng dengan

dosis 5 mg seng/hari selama satu bulan, sepuluh orang memperoleh AZT saja.

+

Kepatuhan mengkonsumsi AZT dan suplementasi seng dicatat dan disupervisi

+

oleh petugas lapangan. Semua sampel diambil darah venanya, diperiksa CD4

dan dianalisis masukan zat gizi hariannya. Pengukuran CD4 dilakukan dengan

metode flowcytometri. Data asupan makanan harian dikumpulkan dengan metode

recall 2 X 24 jam tidak berturutan harinya. Uji beda antara kedua kelompok

  MGMI Vol. 5, No. 1, Desember 2013: 31-39

dilakukan dengan independent t-test atau Mann Whitney test bila distribusi tidak

normal. Analisis perbedaan CD4
  • + sebelum dan sesudah perlakuan pada masing- masing kelompok dengan paired t-test. Rerata CD4 +

  sebelum suplementasi seng

371,3 ± 126,8 sel/µL dan mengalami peningkatan sesudah perlakuan yaitu 415,2

± 194,1 sel/µL. Peningkatan CD4 + sebesar 43,9 ± 83,5 sel/µL belum berbeda bermakna (p= 0,131). Tidak ada perbedaan perubahan CD4
  • + (p= 0,112) antara

    kedua kelompok, kemungkinan karena dosis dan lama suplementasi seng. Selain

    itu, hanya satu jenis mikronutrien yang diberikan (seng), juga menyebabkan

    peningkatan kadar CD4 + pada penelitian ini tidak bermakna pada penderita HIV.

  Kata kunci: suplementasi seng, CD4 + , HIV, AZT.

  PENDAHULUAN Human Immunodeficiency Virus

  (HIV) merupakan retrovirus yang men- jangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 + dan makrofag) dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Infeksi virus ini mengakibat- kan terjadinya penurunan sistem keke- balan yang terus-menerus, yang akan mengakibatkan defisiensi kekebalan tubuh. Sistem kekebalan dianggap de- fisien ketika sistem tersebut tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit. Orang yang kekebalan tubuhnya defisien men- jadi lebih rentan terhadap berbagai ra- gam infeksi, yang sebagian besar jarang menjangkiti orang yang tidak meng- alami defisiensi kekebalan. Sebagian besar orang yang terkena HIV, bila tidak mendapat pengobatan akan menunjuk- kan tanda-tanda Acquired Immuno Defi-

  ciency Syndromes (AIDS) dalam waktu 8-10 tahun. 1 Sejak pertama ditemukan pada tahun 1981, infeksi HIV telah berkem-

  bang menjadi pandemi yang diperki- rakan telah menginfeksi lebih dari 65 juta orang di seluruh dunia. Pada akhir 2010 World Health Organization (WHO) memperkirakan prevalensi HIV men- capai 33,3 juta. Infeksi baru HIV ma- sih terus berlanjut di beberapa negara Eropa dan Asia. 2 Secara global jumlah orang yang hidup dengan HIV berkisar

  31,6 - 35,2 juta dengan 2,7 juta di anta- ranya merupakan infeksi baru. 3 Di Indo- nesia, berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan hingga tahun 2011 tercatat 76.879 kasus HIV/AIDS yang tersebar di hampir seluruh provinsi. 4 Sekitar 1 dari 3.000 orang yang terinfeksi HIV tidak berkembang men- jadi AIDS meskipun tidak mengkon- sumsi obat Anti Retroviral Therapy (ART). Hal ini terkait dengan sistem imun yang dapat mengendalikan repli- kasi virus. 1 Pemusnahan infeksi virus membutuhkan respon sel T yang opti- mal. Pada umumnya patogen intra se- luler menyebabkan penurunan aktivitas Th1 dan peningkatan aktivitas Th2. 5 Na- mun pada infeksi HIV, virus yang masuk dalam tubuh dapat merusak sel T CD4 + dan fungsinya. Sel T CD4

  • + merupakan target utama infeksi virus HIV tipe 1 sehingga kadar CD4 +

  menjadi indika- tor berat ringannya infeksi. Selama in- feksi terjadi pengurangan jumlah sel T CD4 + yang meningkatkan kerentanan terhadap infeksi oportunistik. 6 Seba- liknya, interferon gamma dapat mengu- rangi infeksi oportunistik pada pengidap HIV yang telah mengalami penurunan CD4 + . 7

  Gambar 1. Bagan Penentuan Sampel Penelitian

  menerima azidothymidine (AZT) saja dan kelompok Zn+AZT yang menerima AZT ditambah suplementasi seng dengan dosis 5 mg seng/hari selama satu bulan. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang, berdasarkan rumus perhitungan besar sampel minimal uji hipotesis terhadap rerata dua populasi 13 yaitu, n =[(Z

  Penderita HIV dibina PKSI 20 penderita memenuhi kriteria inklusi consecutive sampling Random alokasi Kelompok AZT (n=10) Kelompok Zn+AZT (n=10)

  = 1,96), simpangan baku 154 14 dan selisih rerata kedua kelompok yang bermakna 140.

  1-α

  = 0,842), α = 0,05 (Z

  1-β

  Kekuatan penelitian 80% (Z

  ) X SB / d] 2 .

  1-β

  1-α

  allocation, yaitu kelompok kontrol

  Pengaruh Suplementasi Seng terhadap.... ( Mohammad Zen Rahfiludin, Siti Fatimah Pradigdo)

  menjadi dua kelompok secara random

  consent. Sampel kemudian dibagi

  Sampel penelitian adalah 20 penderita HIV, laki-laki maupun perempuan berumur 25-55 tahun, tidak sedang mengkonsumsi suplemen seng dan bersedia menjadi subyek penelitian dengan menandatangani informed

  di- lakukan di Semarang pada tahun 2012. Sampel adalah penderita HIV yang dibi- na oleh lembaga swadaya masyarakat Perkumpulan Keluarga Sehat Indonesia (PKSI) Semarang dan dipilih dengan cara consecutive sampling. Variabel independen adalah suplementasi seng dan variabel dependen adalah CD4

  • + .

  pre test - post test control group 12

  Penelitian ini merupakan pene- litian eksperimental dengan rancangan

  METODE

  lukan agar sistem imun berfungsi opti- mal, namun defisiensi seng terjadi pada >50% infeksi HIV. 10 Defisiensi seng dapat mengurangi perkembangan sel T yang pada akhirnya menurunkan imuni- tas humoral maupun seluler. Selain itu defisiensi seng juga dapat mempenga- ruhi replikasi HIV di dalam sel. 11 Ber- dasarkan hal tersebut peneliti bermak- sud mengembangkan studi untuk me- ngetahui pengaruh seng terhadap CD4

  • + pengidap HIV.

  innate immunity, atropi timus, lympho- penia dan selanjutnya kegagalan pada cell – mediated immunity. 9 Kecukupan seng sangat diper-

  Dengan adanya kemungkinan in- feksi oportunistik, seperti yang terjadi pada pengidap HIV/AIDS, kebutuhan gizi makin meningkat. Salah satu mi- kronutrien yang telah lama dike- nal dapat meningkatkan sistem imun adalah seng. Diet rendah protein hewa- Diet rendah protein hewa- ni dan banyak fitat menyebabkan ting- ginya prevalensi defisiensi seng pada negara berkembang. 8 Asupan seng yang kurang mempunyai efek negatif pada banyak komponen fungsi imunitas tubuh, termasuk kehilangan komponen

  • Z
MGMI Vol. 5, No. 1, Desember 2013: 31-39

  Data karakteristik subyek (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pe- kerjaan, status marital dan lama men- derita) dikumpulkan melalui wawan- cara, berat badan dan tinggi badan di- peroleh melalui pengukuran. Subyek diambil darahnya sebanyak 5 cc, ke- mudian diperiksa CD4

  • + di laboratorium

  Prodia, Semarang. Kepatuhan meng- konsumsi AZT dan suplementasi seng dicatat dan disupervisi oleh petugas la- pangan khusus. Suplementasi seng dalam bentuk sirup dan dibuat oleh ba- gian Farmasi Fakultas Kedokteran Uni- versitas Diponegoro, Semarang. Sete- lah satu bulan pelaksanaan suplemen- tasi, kembali dilakukan pengukuran CD4 + pada kedua kelompok. Data asu- pan makanan harian dikumpulkan de- ngan metode recall 2 X 24 jam, untuk mengendalikan konsumsi makanan sumber seng. Pengukuran CD4 + di- lakukan dengan metode flowcyto-metri.

  Suplementasi seng dilakukan selama satu bulan karena waktu yang diijinkan oleh PKSI sebagai pembina sampel yang diteliti adalah satu bu- lan. Penelitian sebelumnya tentang suplementasi seng pada penderita HIV dilakukan selama 14 hari dan satu bulan. 15,16 Dosis yang diberikan 5 mg/ hari, merupakan saran dari Komisi Etik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, mengingat peneliti sebelumnya belum tahu berapa rata-rata asupan seng pada penderita dewasa HIV di Kota Semarang, karena dikhawatirkan melebihi angka kecukup- an asupan seng yang dianjurkan.

  Uji normalitas data dengan uji

  Shapiro Wilks. Perbedaan karakteris-

  tik subyek diantara ke dua kelompok diuji dengan Fisher’s Exact atau chi

  square (untuk data nominal) dan t test

  untuk data umur dan indeks massa tu- buh. Analisis perbedaan CD4

  • + sebelum dan sesudah perlakuan pada masing- masing kelompok dengan paired t-test, untuk melihat perbedaan CD4 +

  dan

  asupan harian antara ke dua kelompok

  dengan independent t test. Tingkat ke- percayaan yang digunakan 95%.

  Pelaksanaan penelitian dilaku- kan setelah mendapat pertimbangan dan persetujuan etik (ethical clearance) dari Komisi Etik Fakultas Kesehatan Masyarakat. Semua informasi dan data dalam penelitian ini hanya dipakai untuk keperluan ilmiah dan kode serta identi- tas subyek penelitian dijamin keraha- siaannya.

  HASIL

  Jumlah sampel penelitian 20 orang, terbagi rata 5 pria dan 5 perem- puan pada masing-masing kelompok. Rerata umur kelompok Zn+AZT adalah 35 tahun sedangkan kelompok AZT 39 tahun. Tidak terdapat perbedaan jenis kelamin, umur, indeks massa tubuh, pekerjaan, lama menderita, tingkat pen- didikan dan status marital (Tabel 1) di antara kedua kelompok.

  Rerata asupan seng pada kelom- pok Zn+AZT adalah 6,58 ± 2,06 mg/hari sedangkan pada kelompok AZT adalah 6,10 ± 1,21 mg/hari. Tidak ada perbe- daan asupan seng, energi dan protein antara kedua kelompok (Tabel 2). Pengaruh Suplementasi Seng terhadap.... ( Mohammad Zen Rahfiludin, Siti Fatimah Pradigdo) Tabel 1. Karakteristik Sampel Penelitian antara Kedua Kelompok

  Variabel Kelompok p Zn + AZT AZT a Jenis kelamin laki-laki

  5 5 1,000 Jenis kelamin perempuan

  5

  5 b

Umur (tahun) 35 (± 6,3) 39 (± 8,1) 0,245

b

Indeks Massa Tubuh 23,2 (± 2,88) 23,4 (± 3,10) 0,889

a Bekerja 7 6 1,000 Tidak bekerja

  3

  4 a Menderita HIV <= 3 tahun 5 6 1,000 Menderita HIV lebih dari 3 tahun

  5

  4 a Tingkat pendidikan dasar (9 tahun) 4 5 1,000 Tingkat pendidikan menengah/tinggi

  6

  5 c

  Menikah

  5 5 1,000 Duda/janda

  4

  4 Belum menikah

  1

  1 Keterangan : a = Fisher’s Exact test b = independent t test c = chi square test p-value>0.05 tidak signifikan

  Tabel 2. Perbedaan Asupan Harian antara Kedua Kelompok

Asupan zat gizi Kelompok p

Zn + AZT AZT b

Energi (Kalori) 1856 ± 241 1858 ± 284 0,993

b

Protein (gram) 95,5 ± 60,1 79,9 ± 25,9 0,650

b

Seng (mg) 6,58 ± 2,06 6,10 ± 1,21 0,702

  Keterangan : b = independent t test

  Rerata CD4 sar 43,9 ± 83,5 sel/µL pada kelompok pada kelompok Zn+AZT adalah 371,3 Zn+AZT belum berbeda bermakna (p=

  • + ± 126,8 sel/µL dan mengalami pening- 0,131). Tidak ada perbedaan perubah- + katan sesudah perlakuan yaitu 415,2 ± an CD4 (p= 0,112) antara kedua ke- 194,1 sel/µL. Peningkatan CD4 lompok.

  • + sebelum perlakuan

  sebe-

  • + +

  Awal dan Akhir antara Kedua Kelompok

  Tabel 3. Perbedaan Rerata CD4 CD4 (sel/µL) p Awal Akhir Perubahan a Zn+AZT 371,3 ± 126,8 415,2 ± 194,1 43,9 ± 83,5 0,131 a AZT 396,3 ± 257,9 366,5 ± 207,1 -29,8 ± 94,0 0,343 b b c p 0,786 0,594 0,112

  Keterangan : a = paired t test b = independent t test c = Mann Whitney test

  MGMI Vol. 5, No. 1, Desember 2013: 31-39 PEMBAHASAN

  Pemberian AZT ditambah suple- mentasi seng 5 mg/hari selama satu bulan, mampu meningkatkan CD4 + se- besar 43,9 sel/µL (p= 0,131). Hasil ini mendukung beberapa penelitian sebe- lumnya. Penelitian oleh Mocchegiani menunjukkan suplementasi seng 45 mg/hari mampu meningkatan CD4

  • + yang bermakna dari 80 mm
  • 3 menjadi 121 mm 3 (p < 0,01) pada penderita HIV. 17 Penelitian oleh Isa terhadap 11 laki-laki yang menderita AIDS menun- jukkan suplementasi seng 0,45 mg/kg/ hari juga mampu meningkatan CD4
    • + dari 280 mm
    • 3 menjadi 390 mm 3 (p < 0,05). 18 Suplementasi seng dapat mening- katkan CD4
      • + pada penderita HIV karena seng berpengaruh pada transduksi si- nyal sel T mulai pada tingkat proksimal (membran sel) hingga ke tingkat distal (transkripsi pada inti sel).
      • 19 Pada tingkat proksimal, hal ini bisa dijelaskan karena seng berpengaruh terhadap lymphocyte

          protein tyrosine kinase

          (Lck). Pada ta- hap transduksi sinyal berikutnya, seng berpengaruh pada protein kinase C dan akhirnya seng berpengaruh pada

          extracellular regulated kinase. 20, 21

          Jika transduksi sinyal ini berjalan dengan baik, diharapkan dapat mening- katkan produksi interleukin 2 (IL-2). Suplementasi seng 40 mg/hari selama 90 hari mampu memodulasi sel T de- ngan mempertahankan kadar IL-2. 19 IL-2 merupakan sitokin yang berperan dalam proliferasi dan diferensiasi sel T efektor dan sel T regulasi. IL-2 dihasil- kan oleh sel CD4

        • + dan sel CD8 +

          dan memiliki kemampuan autocrine. 22 Pada penelitian ini, peningkatan CD4 + tidak bermakna secara statistik

          (p=0,131) dibandingkan penelitian Moc- chegiani dan Isa karena dosis suple- mentasi seng dan lama suplementasi yang berbeda. Dosis suplementasi seng penelitian kami lebih kecil dibandingkan kedua penelitian tersebut. Seseorang yang terinfeksi HIV kemungkinan mem- butuhkan zat gizi mikro dengan dosis yang lebih besar karena adanya malab- sorbsi dan peningkatan utilisasi. 23 Lama suplementasi seng kami juga lebih singkat yaitu 1 bulan (30 hari), diban- dingkan penelitian Mocchegiani selama 120 hari dan penelitian Isa selama 10 minggu. 17,18 Penelitian suplementasi seng selama 14 hari pada orang de- wasa Peru, juga menunjukkan median CD4 + antara kelompok yang diberi seng dan plasebo relatif sama, yaitu 65 pada kelompok seng dan 55 pada kelompok plasebo. 15 Selain lama dan dosis suplemen- tasi, jenis mikronutrien yang diberikan juga menyebabkan peningkatan kadar CD4 + pada penelitian kami tidak ber- makna. Penelitian oleh Kaiser menun- jukkan adanya peningkatan CD4 + sebe- sar 65 sel setelah diberi suplementasi multi mikronutrien selama 12 minggu. Zat gizi mikro yang diberikan tidak ha- nya seng saja, tetapi mengandung vita- min (vitamin A, B, C, D dan E) dan mi- neral, antara lain magnesium, selenium, iodium, tembaga, mangan dan besi. 14 Penelitian oleh Villamor berupa suplementasi vitamin A, B1, B2, B6,

          B12, C, E, asam folat dan selenium tanpa seng, menunjukkan peningkatan bermakna jumlah sel CD4 + pada pen- derita TB paru yang negatif HIV. Tidak ada pengaruh signifikan suplementasi mikronutrien tersebut pada jumlah sel CD4 + pada penderita TB paru yang Pengaruh Suplementasi Seng terhadap.... ( Mohammad Zen Rahfiludin, Siti Fatimah Pradigdo)

          positif HIV. 24 Hasil penelitian ini menun- jukkan bahwa selain zat gizi mikro lain, seng memiliki peran penting terutama pada penderita positif HIV.

        UCAPAN TERIMA KASIH

          matic. 25 Pemberian vitamin A pada ibu

          3. World Health Organization. 2010.

          7. Riddell LA, Pinching AJ, Hill S, Ng TT, Arbe E, Lapham GP, et al. A Phase III Study of Recombinant Human Interferon Gamma to Prevent Opportunistic Infections in

          6. Gougeon ML, Chiodi F. Impact of C-Chain Cytokines on T Cell Homeostasis in HIV-1 Infection: Therapeutic Implications. J Intern Med. 2010; 267: 502-14.

          F, Deng S. Research on HIV/ Toxoplasma gondii co-infection and cytokine levels among intravenous drug users. Parasite Immunol. 2010; 32:161-4.

          5. Li JR, Gong RY, Li YP, Bai Y, You

          Jakarta: Ditjen PPPL Kemenkes; 2012.

          4. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Data Info Penyakit.

          who.int/hiv/data/2011_epi_core_ en.png. Tanggal 4 Mei 2012.

          Global summary of the AIDS epidemic. Diunduh dari http://www.

          Cataloguing-in-Publication Data. Geneva: WHO; 2011.

          hamil menderita HIV dapat menurunk- an kejadian lahir pre-term dibandingkan ibu hamil menderita HIV yang meneri- ma plasebo. 26 Konsentrasi magnesium serum berkorelasi langsung dengan jumlah CD4 + 27 Suplementasi selenium 200 µg/hari selama 9 bulan dapat me- ningkatkan CD4 + sebesar 27,9 sel/µL dan menekan perkembangan HIV. 28 Berdasarkan hasil beberapa penelitian tersebut, suplementasi seng ditambah zat gizi mikro lainnya, kemungkinan akan memberikan hasil yang lebih ba- gus.

          Beberapa penelitian menunjuk- kan bahwa kadar vitamin A serum, vita- min B, magnesium dan selenium pada penderita HIV lebih rendah dibanding- kan orang sehat. Defisiensi vitamin B (Riboflavin, B6 dan B12) bahkan su- dah terlihat sejak tahap early asympto-

          2. World Health Organization. Global

          California: Greenwood Press; 2009.

          DAFTAR PUSTAKA 1. Stolley KS, Glass JE. HIV/AIDS.

          Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Tony Priliono dan dr. Lies Agustin dari Perkumpulan Keluarga Sehat Indonesia (PKSI) Semarang yang telah banyak membantu dalam penelitian.

          Suplementasi seng dosis 5 mg/ hari selama satu bulan tidak menunjuk- kan perubahan CD4 + yang bermakna dibandingkan kelompok yang menerima AZT saja.

          KESIMPULAN

          Variabel konsumsi harian makan- an antara kedua kelompok relatif homo- gen (tabel 2). Asupan seng antara ke- dua kelompok tidak berbeda bermakna (p=0,702). Variabel tingkat keparahan penderita dan kondisi psikologis dari masing-masing kelompok tidak diukur dalam penelitian ini. Hal ini merupakan keterbatasan dari penelitian kami.

          health sector strategy on HIV/ AIDS 2011-2015. WHO Library

        • – 1 Mononuclear Cells. J Trace Elem Med Biol. 2008; 22:325-36.

          2006;42:523-8.

          Disord Drug Targets. 2009;9:132- 44.

          T – Lymphocytes : A Target for Stimulatory and Inhibitory Effects of Zinc Ions. Endocr Metab Immune

          21. Hönscheid A, Rink L, Haase H.

          20. Haase H, Rink L. Functional Significance of Zinc – Related Signaling Pathways in Immune Cells. Annu Rev Nutr. 2009; 29: 133-52.

          19. Rahfiludin MZ, Wirjatmadi B, Agusni I, Dahlan YP. Zinc Supplementation Could Modulate T Cell to Maintain Interleukin-2 Level in Seropositive Contact of Leprosy Patients. Med J Indones. 2011; 20: 201-4.

          Int J Clin Lab Res. 1992; 22: 45-7.

          18. Isa L, Lucchini A, Lodi S, Giachetti M. Blood zinc Status and Zinc Treatment in Human Immuno Deficiency Virus-Infected Patients.

          Therapeutic Application of Zinc in Human Immuno Deficiency Virus Against Opportunistic Infections. J Nutr. 2000;130: 1424S-31S.

          17. Mocchegiani E, Muzzioli M.

          16. Mocchegiani E, Muzzioli M, Gaetti R, Veccia S, Viticchi C, Scalise G. Contribution of Zinc to Reduce CD4+ Risk Factor for ’Severe’ Infection Relapse in Aging: Parallelism with HIV. Int J Immunopharmacol.1999;21:271-81.

          15. Carcamo C, Hooton T, Weiss NS, Gilman R, Wener MH, Chavez W, et al. Randomized Controlled Trial of Zinc Supplementation for Persistent Diarrhea in Adults with HIV-1 Infection. J Acquir Immune Defic Syndr. 2006;43(2):197-201.

          14. Kaiser JD, Campa A, Ondercin JP, Leoung GS, Pless RF, Baum MK. Micronutrien Supplementation Increases CD4 Count in HIV-Infected Individuals on Highly Active Anti Retroviral Therapy: A Prospective, Double-Blinded, Placebo-Controlled Trial. J Acquir Immune Defic Syndr.

          MGMI Vol. 5, No. 1, Desember 2013: 31-39

          Surabaya: Pustaka Melati; 2008.

          13. Kuntoro H. Metode Sampling dan Penentuan Besar Sampel.

          2010;340:869

          12. Moher D, Hopewell S, Schulz KF, Montori V, Gøtzsche PC, Devereaux PJ, et al. Consort 2010 Explanation and Elaboration: Updated Guidelines for Reporting Parallel Group Randomised Trials. BMJ.

          2003;37(2): S117-23.

          11. Baum MK, Campa A, Lai S, Lai H, Page JB. Zinc Status in Human Immuno Deficiency Virus Type 1 and Illicit Drug Use. Clin Infect Dis.

          2010;50(12):1653-60.

          10. Baum MK, Lai S, Sales S, Page JB, Campa, A. Randomized, Controlled Clinical Trial of Zinc Supplementation to Prevent Immunological Failure in HIV- Infected Adults. Clin Infect Dis.

          9. Mazzatti DJ, Uciechowski P, Hebel S, Engelhardt G, White AJ, Powell JR, et al. Effect of long – Term Zinc Supplementation and Deprivation on Gene Expression in Human THP

          8. Cuevas LE, Koyanagi A. Zinc and Infection: A Review. Ann Trop Paediatr. 2005; 25:149-60.

          Hum Retroviruses. 2001;17(9): 789- 97.

          Advanced HIV Disease. AIDS Res

          22. Abbas AK, Lichtman AH. Basic Immunology. Function and Disorders Pengaruh Suplementasi Seng terhadap.... ( Mohammad Zen Rahfiludin, Siti Fatimah Pradigdo) of the Immune System. Third edition.

          Philadelphia: Saunders Elsevier; 2010.

          23. Irlam JH, Visser MME, Rollins NN, Siegfried N. Micronutrient supplementation in children and adults with HIV infection.

          Cochrane Database Syst Rev, 2010;(12):CD003650.

          24. Villamor E, Mugusi F, Urassa W, Bosch RJ, Saathoff E, Matsumoto K et al. A Trial of The Effect Micronutrient Supplementation on Treatment Outcome, T Cell Counts, Morbidity, and Mortality in Adults with Pulmonary Tuberculosis. J

          Infec Dis. 2008;197(11):1499-505.

          26. Coutsoudis A, Kubendran P, Spooner E, Louise K, Coovadia HM. Randomized Trial Testing the Effect of Vitamin A Supplementation on Pregnancy Outcomes and Early Mother to Child HIV-1 Transmission in Durban, South Africa. AIDS. 1999; 13(12):1517-24.

          27. Beck KW, Schramel P, Hedl A, Jaeger H, Kaboth W. Serum Trace Element Levels in HIV Infected Subjects. Biol Trace Elem Res.

          1990;25(2):89-96.

          28. Hurwitz BE, Klaus JR, Llabre MM, Gonzalez A,

          Lawrence PJ, Maher KJ, et al. Suppression of Human Immunodeficiency Virus Type 1 Viral Load with Selenium Supplementation: A Randomized Controlled Trial. Arch Intern Med.

        25. Patrick L. Nutrients and HIV: Part 2

        • – Vitamin A and E, Zinc, B-vitamins and Magnesium. Altern Med Rev. 2000; 5(1): 39-51.

          2007; 167(2):148-54.

          

        MGMI Vol. 5, No. 1, Desember 2013: 31-39

Dokumen yang terkait

DISTRIBUSI DAN KEPADATAN VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) BERDASARKAN KETINGGIAN TEMPAT DI KABUPATEN CIAMIS JAWA BARAT Distribution and Density of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) Vector Based on the Altitude in Ciamis West Java Ciamis

0 1 12

DETERMINASI SEROVAR BAKTERI LEPTOSPIRA PADA RESERVOIR DI KABUPATEN BANYUMAS Determination of Leptospira Serovar in Reservoir in Banyumas District

0 0 9

TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN AEDES SPP. SEBAGAI PENULAR VIRUS DENGUE PADA BERBAGAI TEMPAT DI KOTA SUKABUMI

0 1 7

HUBUNGAN KOMPETENSI DAN PELAKSANAAN WEWENANG BIDAN PRAKTIK MANDIRI DI KOTA BOGOR TAHUN 2013 Relationship Between Competencies and Authority Practices of Private Midwives in Bogor

0 0 10

GAMBARAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DI DAERAH PERTAMBANGAN BATUBARA, KABUPATEN MUARA ENIM, PROVINSI SUMATERA SELATAN Overview of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) in Coal Mining Area, Muara Enim District, South Sumatera Province

0 0 9

KEJADIAN ISPA DAN PNEUMONIA AKIBAT KEBAKARAN HUTAN DI KABUPATEN PULANG PISkU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH The Effect of Forest Fire on Acute Respiratory Infection and Pneumonia in Pulang Pisau District, Central Kalimantan

0 0 9

ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATENKOTA Analysis of Health Minimum Services Standards Implementation in DistrictCity

0 0 14

ASUPAN ZAT BESI DAN SENG PADA BAYI UMUR 6 —11 BULAN DI KELURAHAN JATI CEMPAKA, KOTA BEKASI, TAHUN 2014 Iron And Zinc Intake in Infants Aged 6 —11 Months in Kelurahan Jati Cempaka, Bekasi City, 2014

0 0 8

GAMBARAN SOSIODEMOGRAFI PEROKOK PASIF DENGAN ISPA DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI INDONESIA (ANALISIS DATA RISKESDAS 2013) Sociodemographic Profile of Passive Smokers with ARI and Factors Associated with ARI Among Children

0 0 12

KESIAPAN RUMAH SAKIT RUJUKAN HIV-AIDS DI PROVINSI JAWA BARAT DALAM IMPLEMENTASI LAYANAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA) Referral Hospital Preparedness HIV-AIDS in West Java in Implementation of Prevention Mother to Child Transmission of H

0 0 15