18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian yang akan dilakukan tentu tidak terlepas dari penelitian- penelitian terdahulu yang memiliki kaitan dengan obyek yang akan diteliti.

  Berikut uraian dari beberapa penelitian terdahulu beserta persamaan dan perbedaan dengan penelitian sekarang.

1. Muhamad Safiq et al. (2014)

  Penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Safiq et al. (2014) terkait dengan Teori Prospek dan Konservatisma Laporan Keuangan yang bertujuan untuk menguji pengaruh pembingkaian kontrak insentif (framing effect) dan tuntutan hukum (certainty effect) dalam keputusan pelaporan keuangan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel pembingkaian kontrak insentif (pembingkaian kontrak insentif positif/gain dan pembingkaian kontrak insentif negatif/loss) dan tuntutan hukum (tuntutan hukum tinggi dan tuntutan hukum rendah) sebagai variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah keputusan manajemen (direktur keuangan) mengenai judgement dalam memilih kebijakan akuntansi. Partisipan yang digunakan peneliti sebanyak 60 orang akan tetapi setelah melalui seleksi maka hanya 54 orang yang datanya dapat digunakan dalam penelitian eksperimen. Partisipan dalam penelitian ini merupakan mahasiswa program Magister Akuntansi dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM). Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian eksperimen dengan desain eksperimen 2x2 yaitu pembingkaian kontrak insentif (pembingkaian kontrak insentif positif/gain dan pembingkaian kontrak insentif negatif/loss) dan tuntutan hukum (tuntutan hukum tinggi dan tuntutan hukum rendah). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh pembingkaian kontrak insentif terhadap kebijakan pelaporan perusahaan hal tersebut membuktikan bahwa teori prospek dapat digunakan untuk menjelaskan keputusan akuntansi melalui framing effect; (2) terdapat pengaruh tuntutan hukum terhadap kebijakan akuntansi dalam penyajian laporan keuangan perusahaan hal tersebut cenderung membuat manajamen (direktur keuangan) menyajikan laporan keuangan yang lebih konservatif dan (3) manajemen (direktur keuangan) semakin konservatif jika berada pada posisi gain dan tuntutan hukum tidak terdukung.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan variabel framing effect dalam penelitian.

  b.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan teori prospek dalam penelitian.

  c.

  Partisipan yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang merupakan investor non profesional/mahasiswa. d.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel certainty effect sebagai variabel independen dan pada variabel dependen menggunakan keputusan manajemen (direktur keuangan). Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan variabel adalah pola penyajian informasi dan urutan informasi sebagai variabel independen dan variabel dependen menggunakan keputusan investasi.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu pembingkaian kontrak insentif (pembingkaian kontrak insentif positif/gain dan pembingkaian kontrak insentif negatif/loss) dan tuntutan hukum (tuntutan hukum tinggi dan tuntutan hukum rendah). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Pada teori yang digunakan penelitian terdahulu hanya menggunakan satu teori yaitu teori prospek. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan tiga teori yaitu teori prospek, teori fuzzy trace dan teori mental probabilistik. d.

  Sampel yang digunakan penelitian terdahulu adalah mahasiswa program Magister Akuntansi dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada (UGM). Sedangkan pada penelitian sekarang adalah mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen STIE Perbanas Surabaya.

  e.

  Penelitian terdahulu hanya menggunakan uji statistik ANOVA. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

2. Erlinda Kusuma Wardani dan Sukirno (2014)

  Penelitian yang dilakukan oleh Erlinda Kusuma Wardani dan Sukirno (2014) terkait dengan Pengaruh Framing Effect Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi dengan Locus of Control sebagai Variabel Pemoderasi yang bertujuan untuk (1) mengetahui pengaruh framing effect terhadap pengambilan keputusan investasi; (2) mengetahui pengaruh framing effect terhadap pengambilan keputusan investasi dengan locus of control sebagai variabel pemoderasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel framing effect (positive

  

framing dan negative framing) sebagai variabel independen sedangkan variabel

  dependennya adalah pengambilan keputusan investasi. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan variabel pemoderasi yaitu locus of control. Partisipan yang digunakan peneliti sebanyak 45 mahasiswa Jurusan Prodi Akuntansi 2010 dan Prodi Akuntansi 2011 pada Universitas Negeri Yogyakarta. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian eksperimen dengan desain eksperimen 2x2 yaitu

  

framing effect (positive framing dan negative framing) dan locus of control

  Wardani dan Sukirno (2014) menggunakan 16 item pertanyaan pada tahap

  

treatment untuk menentukan tingkat locus of control partisipan. Teknik analisis

  yang digunakan dalam penelitian ini adalah Univariate ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pengambil keputusan yang berada pada kondisi positive

  

framing akan melakukan investasi karena tidak terpengaruh oleh risiko yang akan

  ditanggung; (2) pengambil keputusan pada kondisi negative framing akan melakukan investasi; (3) adanya indikasi bahwa tidak terdapat pengaruh locus of

  

control pada pengambilan keputusan investasi yang dikarenakan pengambilan

  keputusan dengan internal maupun external locus of control mengambil keputusan yang sama yaitu melakukan investasi.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menguji pengaruh framing effect dalam pengambilan keputusan investasi.

  b.

  Partisipan yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang merupakan investor non profesional/mahasiswa.

  c.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel pemoderasi yaitu locus of

  control. Sedangkan pada penelitian sekarang tidak menggunakan variabel pemoderasi.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu framing

  effect (positive framing dan negative framing) dan locus of control

  (internal dan external). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Sampel yang digunakan penelitian terdahulu adalah mahasiswa Prodi Akuntansi 2010 dan Prodi Akuntansi 2011 pada Universitas Negeri Yogyakarta. Sedangkan pada penelitian sekarang adalah mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

  d.

  Penelitian terdahulu hanya menggunakan uji statistik Univariate ANOVA.

  Sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

3. Luciana Spica Almilia dan Supriyadi (2013)

  Penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica Almilia dan Supriyadi (2013) terkait dengan Examining Belief Adjustment Model on Invesment Decision

  

Making yang bertujuan untuk menguji pengaruh efek urutan/urutan informasi dan

  pola penyajian informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Variabel yang dan end of sequence (EoS)) dan (2) urutan informasi (+ + - - atau - - + +) sebagai variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah revisi keputusan oleh investor yang berhubungan evaluasi saham perusahaan. Partisipan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 173 partisipan akan tetapi hanya 93 partisipan yang menjawab. Partisipan tersebut adalah mahasiswa Jurusan Akuntansi pada Universitas di Surabaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan desain eksperimen 2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence) dan urutan informasi (good news diikuti dengan bad news dan sebaliknya bad news diikuti dengan good news).

  Dalam penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica Almilia dan Supriyadi (2013) menggunakan 16 item informasi yang terdiri dari 8 item informasi positif dan 8 item informasi negatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat uji statistik dengan menggunakan ANOVA dan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan judgement antara investor yang menerima urutan informasi good news diikuti dengan bad news (+ + - -) dibandingkan dengan investor yang menerima urutan informasi bad news diikuti dengan good news (- - + +) untuk pola penyajian informasi step by step. (2) tidak terdapat perbedaan atau tidak ada efek urutan antara investor investor yang menerima urutan informasi good news diikuti dengan bad news (+ + - -) dibandingkan dengan investor yang menerima urutan informasi bad news diikuti dengan good news (- - + +) untuk pola penyajian informasi end of sequence.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menguji pengaruh pola penyajian informasi dan urutan informasi dalam pengambilan keputusan investasi.

  b.

  Partisipan yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang merupakan investor non profesional/mahasiswa.

  c.

  Penelitian terdahulu dan sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen..

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu tidak menggunakan variabel framing effect dalam penelitiannya. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel

  framing effect dalam penelitian.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence) dan urutan informasi (good news diikuti dengan bad news dan sebaliknya bad news diikuti dengan good news). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing

  effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik). c.

  Pada teori yang digunakan penelitian terdahulu menggunakan model belief

  adjustment . Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan teori prospek, teori fuzzy trace dan teori mental probabilistik.

  d.

  Sampel yang digunakan penelitian terdahulu adalah mahasiswa jurusan Akuntansi pada Universitas di Surabaya. Sedangkan pada penelitian sekarang adalah mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

  e.

  Penelitian terdahulu menggunakan uji statistik ANOVA dan uji

  independent sample t-test. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

4. Luciana Spica Almilia et al. (2013)

  Penelitian yang dilakukan oleh Luciana Spica Almilia et al. (2013) terkait dengan Belief Adjusment Model in Invesment Decision Making yang bertujuan untuk (1) menguji pengaruh urutan penyajian informasi dalam pengambilan keputusan investasi; (2) menguji pengaruh pola penyajian informasi dalam pengambilan keputusan investasi. Variabel yang digunakan oleh peneliti adalah (1) pola penyajian informasi (step by step (SbS) dan end of sequence (EoS)); (2) urutan informasi (+ + - - atau - - + +) dan (3) jenis informasi (informasi akuntansi, informasi non-akuntansi dan gabungan antara informasi akuntansi dengan non-akuntansi) sebagai variabel independen sedangkan untuk variabel dependennya adalah pengambilan keputusan investasi. Partisipan yang manajemen dengan kriteria telah menempuh mata kuliah Analisa Laporan Keuangan dan Manajemen Investasi dan Pasar Modal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan desain eksperimen 2x2x3 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (good news diikuti dengan bad news dan sebaliknya bad news diikuti dengan good news) dan jenis informasi (informasi akuntansi, informasi non- akuntansi dan gabungan antara informasi akuntansi dengan non-akuntansi).

  Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat uji statistik independent sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terbukti bahwa terdapat efek urutan informasi dalam pengambilan keputusan investasi untuk informasi yang disajikan sekuensial/step by step; (2) tidak terjadi efek urutan informasi dalam pengambilan keputusan investasi untuk informasi yang disajikan secara simultan/end of sequence. Secara keseluruhan dari hasil penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Luciana Spica dan Supriyadi (2013) namun hanya terdapat penambahan klasifikasi jenis informasi yang terdiri dari informasi akuntansi, informasi non-akuntansi dan gabungan antara informasi akuntansi dengan non-akuntansi.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menguji pengaruh pola penyajian informasi dan urutan informasi dalam pengambilan keputusan b.

  Partisipan yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang merupakan investor non profesional/mahasiswa.

  c.

  Penelitian terdahulu dan sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel jenis informasi (informasi akuntansi, informasi non-akuntansi dan gabungan antara informasi akuntansi dengan non-akuntansi) sebagai variabel independen. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel framing effect sebagai variabel independen.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2x3 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (good news diikuti dengan bad news dan sebaliknya bad news diikuti dengan good news) dan jenis informasi (informasi akuntansi, informasi non-akuntansi dan gabungan antara informasi akuntansi dengan non- akuntansi). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of

  sequence ), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Pada teori yang digunakan penelitian terdahulu menggunakan model belief

  adjustment . Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan teori e.

  Penelitian terdahulu hanya menggunakan uji statistik independent sample

  t-test. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

5. Dipankar Ghosh dan Anne Wu (2012)

  Penelitian yang dilakukan oleh Dipankar Ghosh dan Anne Wu (2012) terkait dengan The Effect of Positive and Negative Financial and Nonfinancial

  

Performance Measure on Analysts’ Recommendations yang bertujuan untuk

  menguji tingkat keuntungan atau tidak menguntungkan hasil dari ukuran financial dan non financial pada rekomendasi analisa keuangan untuk melepaskan atau investasi di dalam perusahaan. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah (1) performance measure (financial and non-financial) dan (2) their

  

favorableness (favorable and unfavorable) sebagai variabel independen

sedangkan untuk variabel dependennya adalah recommendation ratings.

  Partisipan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 104 orang analis keuangan dengan skala rating satu sampai dengan sebelas yang dimulai dari sell, hold dan

  

buy. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah metode eksperimental dengan

  desain eksperimen 2x2 yaitu performance measure (financial and non-financial) dan their favorableness (favorable and unfavorable). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji hipotesis, ANOVA dan t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terbukti bahwa ketika pengukuran financial itu unfavorable maka ukuran non-financial tidak digunakan maka ukuran non-financial yang favorable lebih besar dibandingkan dengan ukuran non-financial yang unfavorable.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  b.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan informasi non akuntansi.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel performance measure (financial and non-financial) dan their favorableness (favorable and

  unfavorable ) sebagai variabel independen dan untuk variabel dependennya

  adalah recommendation ratings. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel pola penyajian informasi, urutan informasi dan

  framing effect sebagai variabel independen dan untuk variabel dependen menggunakan keputusan investasi.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu performance (financial and non-financial) dan their favorableness (favorable

  measure and unfavorable ). Sedangkan pada penelitian sekarang desain

  eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis deskriptif, uji hipotesis, ANOVA dan t-test. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

  d.

  Sampel yang digunakan oleh penelitian terdahulu adalah seorang analis keuangan. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

6. Muhammad Nur Yahya dan Jen Surya (2012)

  Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Nur Yahya dan Jen Surya (2012) terkait dengan Pengaruh Framing Effect sebagai Determination Escalation

  

of Commitment dalam Keputusan Investasi: Dampak dari Working Experiences

  yang bertujuan untuk mengklarifikasi teori prospek sebagai determinan eskalasi komitmen. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel jenis bingkai keputusan (bingkai keputusan positif dan bingkai keputusan negatif) dan pengalaman kerja (berpengalaman dan tidak berpengalaman) sebagai variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah kecenderungan eskalasi yang diukur dengan keputusan melanjutkan proyek. Partisipan yang digunakan peneliti sebanyak 46 manajer berpengalaman dari Aceh dan 47 mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi. Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian eksperimen dengan desain eksperimen 2x2 yaitu variabel jenis bingkai keputusan (bingkai keputusan tidak berpengalaman). Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa framing effect berpengaruh sebagai determinan eskalasi komitmen, akan tetapi tergantung dari latar belakang tingkat pengalaman kerja. Frame seperti yang ada pada teori prospek yaitu berpengaruh kepada subjek yang tidak berpengalaman, akan tetapi tidak berpengaruh kepada subjek yang berpengalaman.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menguji pengaruh framing effect dalam pengambilan keputusan investasi.

  b.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  c.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan teori prospek dalam penelitian.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan pengalaman kerja (berpengalaman dan tidak berpengalaman) sebagai variabel independen dan untuk variabel dependennya adalah kecenderungan eskalasi yang diukur dengan keputusan melanjutkan proyek. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan variabel pola penyajian informasi, urutan informasi dan

  framing effect sebagai variabel independen dan untuk variabel dependen menggunakan pengambilan keputusan investasi.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu variabel jenis bingkai keputusan (bingkai keputusan positif dan bingkai keputusan negatif) dan pengalaman kerja (berpengalaman dan tidak berpengalaman). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Sampel yang digunakan oleh penelitian terdahulu adalah manajer berpengalaman dan mahasiswa S1 Jurusan Akuntansi. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

  d.

  Penelitian terdahulu hanya menggunakan uji statistik ANOVA. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

7. Robert Pinsker (2011)

  Penelitian yang dilakukan oleh Robert Pinsker (2011) terkait dengan

  

Primacy or Recency? A Study of Order Effects when Nonprofessional Investors

  yang memiliki tujuan umum dan

  are Provided a Long Series of Disclosures

  khusus. Tujuan umum penelitian ini adalah (1) jika bobot informasi terletak di akhir (recency) maka dipaksa untuk berpindah bobot informasinya di awal

  

effect ketika dibandingkan dalam pola penyajian. Sedangkan untuk tujuan

  khususnya terletak pada hipotesis yaitu (1) untuk menguji informasi panjang baik pada kondisi simultan maupun kondisi sekuensial tidak terjadi efek yang berkepanjangan; dan (2) untuk menguji apabila diberikan informasi 40 informasi baik positif maupun negatif, investor non-profesional cenderung lebih besar signifikan pada informasi sekuensial daripada simultan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) pola penyajian informasi (step by step (SbS) dan

  

end of sequence (EoS)) dan (2) urutan informasi (+ + - - atau - - + +) sebagai

  variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah stock price

  

judgement. Partisipan yang digunakan oleh peneliti sebanyak 127 partisipan

  mahasiswa undergraduate business dari jurusan Akuntansi pada Universitas Florida Selatan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan desain eksperimen 2x2 yaitu adalah (1) pola penyajian informasi (step by step (SbS) dan end of sequence (EoS)) dan (2) urutan informasi (+ + - - atau - - + +). Penelitian eksperimen yang digunakan Robert Pinsker (2011) menggunakan informasi panjang (>17) yaitu sebanyak 40 item informasi yang terdiri atas 20 item informasi positif dan 20 item informasi negatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah t-test, ANOVA dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat bukti bahwa effect recency memberikan isyarat informasi panjang dalam konteks investasi (2) kondisi sekuensial dapat memperburuk efek recency effect yang relatif terhadap kondisi simultan. Sehingga tidak ada bukti paksaan menuju primacy atau tidak

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan variabel pola penyajian informasi dan urutan informasi sebagai variabel independen.

  b.

  Partisipan yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang merupakan investor non profesional/mahasiswa.

  c.

  Penelitian terdahulu dan sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel stock price judgement sebagai variabel dependen. Sedangakan penelitian sekarang variabel dependennya adalah keputusan investasi.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step (SbS) dan end of sequence (EoS)) dan urutan informasi (+ + - - atau - - + +). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Pada teori yang digunakan penelitian terdahulu menggunakan model belief

  adjustment . Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan teori d.

  Sampel yang digunakan penelitian terdahulu adalah mahasiswa

  undergraduate business dari jurusan Akuntansi pada Universitas Florida

  Selatan. Sedangkan pada penelitian sekarang adalah mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

  e.

  Penelitian terdahulu menggunakan seri informasi panjang. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan seri informasi pendek.

  f.

  Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis t-test, ANOVA dan uji hipotesis. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

8. Robert Pinsker (2007)

  Penelitian yang dilakukan oleh Robert Pinsker (2007) terkait dengan

  

Long Series of Information and Nonprofessional Investors Belief Revision yang

  bertujuan untuk menyajikan belief revision yang menguji informasi akhir (recency

  

effect ) pada pola penyajian step by step. Variabel yang digunakan oleh peneliti

  adalah (1) pola penyajian informasi (step by step (SbS) dan end of sequence (EoS)) dan (2) urutan informasi (+ + - - atau - - + +) sebagai variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah stock price revision. Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 129 partisipan mahasiswa dari Jurusan Akuntansi Universitas Florida Selatan.

  undergraduate business

  Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen 2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step (SbS) dan end of sequence (EoS))

  Robert Pinsker (2007) menggunakan informasi panjang (>17) yaitu sebanyak 20 item informasi yang terdiri atas 10 item informasi positif dan 10 item informasi negatif. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah t-test, ANOVA dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) revisi harga saham secara signifikan lebih besar dalam kondisi sekuensial daripada kondisi simultan; (2) revisi harga saham lebih besar dalam kondisi sekuensial akan berlanjut akan tetapi membalikkan tanda setelah perubahan dalam urutan informasi penyajian.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan variabel pola penyajian informasi dan urutan informasi sebagai variabel independen.

  b.

  Partisipan yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang merupakan investor non profesional/mahasiswa.

  c.

  Penelitian terdahulu dan sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel stock price revision sebagai variabel dependen. Sedangakan penelitian sekarang variabel dependennya adalah keputusan investasi. b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step (SbS) dan end of sequence (EoS)) dan urutan informasi (+ + - - atau - - + +). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Pada teori yang digunakan penelitian terdahulu menggunakan belief

  revision theory . Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan teori prospek, teori fuzzy trace dan teori mental probabilistik.

  d.

  Sampel yang digunakan penelitian terdahulu adalah mahasiswa

  undergraduate business dari Jurusan Akuntansi Universitas Florida

  Selatan. Sedangkan pada penelitian sekarang adalah mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

  e.

  Penelitian terdahulu menggunakan seri informasi panjang. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan seri informasi pendek.

  f.

  Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis t-test, ANOVA dan uji hipotesis. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

9. Dipankar Ghosh dan Margaret N. Boldt (2006)

  Penelitian yang dilakukan oleh Dipankar Ghosh dan Margaret N. Boldt (2006) terkait dengan The Effect of Framing and Compensation Structure on dan negatif dari tujuan framing pada bagian profit penjualan yang tersedia dari transfer negosiasi untuk kedua perbedaan struktur kompensasi. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel framing effect (positif dan negatif) dan struktur kompensasi (kompensasi laba divisi tinggi dan kompensasi laba divisi rendah) sebagai variabel independen sedangkan variabel dependennya adalah profit/flexibility ratio. Partisipan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini sebanyak 48 manajer pada perusahaan Fortune 500 dan telah memiliki pengalaman rata-rata 14,5 tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan desain eksperimen 2x2 yaitu framing effect (positif dan negatif) dan struktur kompensasi (kompensasi laba divisi tinggi dan kompensasi laba divisi rendah). Teknik analisis data yang digunakan adalah two-

  way ANOVA, least squares means, eta squared dan partial eta squared.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bagian profit untuk penjualan akan lebih tinggi ketika tujuan profit di ekspresikan dalam bentuk kehilangan

  

profit (framing negatif) dibandingkan jika tujuan profit diekspresikan dalam

  bentuk menghasilkan profit (framing positif); (2) Bagian profit untuk penjualan akan lebih tinggi ketika kompensasi bonus yang didasarkan pada laba divisional dalam prosentase yang lebih tinggi (struktur kompensasi laba divisi yang tinggi) dibandingkan jika kompensasi bonus didasarkan pada laba divisional dalam prosentase yang rendah (struktur kompensasi laba divisi yang rendah); (3) Penjual akan mengalami kurangnya flexible melalui konsesi (perjanjian) pada harga ketika tujuan profit diekspresikan dalam bentuk kehilangan laba (framing negatif)

  (framing positif) dan (4) Penjual akan mengalami kurangnya flexible melalui konsesi (perjanjian) pada harga ketika kompensasi bonus didasarkan pada profit divisional yang lebih besar prosentasenya (struktur kompensasi laba divisi yang tinggi) dibandingkan jika kompensasi bonus didasarkan pada profit divisional yang prosentasenya lebih kecil (struktur kompensasi laba divisi yang rendah). Sehingga kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan adalah adanya pengaruh framing effects terkait dengan transfer pricing.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan variabel framing effect sebagai variabel independen.

  b.

  Penelitian terdahulu dan sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel struktur kompensasi sebagai variabel independen dan variabel dependennya adalah profit/flexibility

  ratio . Sedangakan penelitian sekarang variabel independennya adalah pola

  penyajian informasi dan urutan informasi dan variabel dependennya keputusan investasi.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x2 yaitu framing divisi tinggi dan kompensasi laba divisi rendah). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Sampel yang digunakan penelitian terdahulu adalah manajer pada perusahaan Fortune 500 dan telah memiliki pengalaman rata-rata 14,5 tahun. Sedangkan pada penelitian sekarang adalah mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

  d.

  Penelitian terdahulu menggunakan teknik analisis two-way ANOVA, least

  squares means, eta squared dan partial eta squared. Sedangkan pada penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

10. C. Janie Chang et al. (2002)

  Penelitian yang dilakukan oleh C. Janie Chang et al. (2002) terkait dengan An Empirical Examination of Competing Theories to Explain the Framing

  

Effect in Accounting-Related Decisions yang bertujuan untuk menjelaskan

framing effect dalam pengambilan keputusan manajerial dan untuk menguji teori

  penjelas yaitu prospect theory dan dua teori lainnya yakni fuzzy-trace theory dan

  probabilistic mental model

  pada framing effect. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel (1) problem domain (gain dan loss); (2) problem

  

frame (positif, negatif, dan gabungan dari keduanya) sebagai variabel independen sebanyak dua kali dimana partisipannya terdiri dari: pada ekperimen I sebanyak 86 mahasiswa undergraduate business dan pada eksperimen ke II sebanyak 185 mahasiswa undergraduate business. Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa dari dua universitas yang berbeda pada pesisir pantai barat dan telah menempuh mata kuliah Akuntansi Manajemen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain eksperimen 2x3 yaitu problem domain (gain dan loss) dan problem frame (positif, negatif, dan gabungan dari keduanya). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian eksperimen ini adalah ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fuzzy-trace theory adalah yang terbaik dalam menggambarkan fenomena framing effect pada perilaku pelaku pengambil keputusan dalam konteks akuntansi meskipun prospect theory telah diaplikasikan serta paling sering untuk digunakan.

  Penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menjelaskan terkait dengan framing effect.

  b.

  Teori yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang menggunakan tiga teori yaitu teori prospek, teori fuzzy trace dan teori mental probabilistik.

  c.

  Partisipan yang digunakan dalam penelitian terdahulu dan penelitian sekarang merupakan investor non profesional/mahasiswa. d.

  Penelitian terdahulu dan penelitian sekarang tergolong dalam jenis penelitian eksperimen.

  Sedangkan perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian sekarang adalah: a.

  Penelitian terdahulu menggunakan variabel subjects choice sebagai variabel dependen. Sedangkan penelitian sekarang variabel dependennya adalah keputusan investasi.

  b.

  Pada desain eksperimen penelitian terdahulu adalah 2x3 yaitu problem

  domain (gain dan loss) dan problem frame (positif, negatif, dan gabungan

  dari keduanya). Sedangkan pada penelitian sekarang desain eksperimennya adalah 2x2x2 yaitu pola penyajian informasi (step by step dan end of sequence), urutan informasi (+ + - - dan - - + +) dan framing effect (framing sesuai informasi dan framing dibalik).

  c.

  Sampel yang digunakan penelitian terdahulu adalah mahasiswa

  undergraduate business dari dua universitas yang berbeda pada pesisir

  pantai barat. Sedangkan pada penelitian sekarang adalah mahasiswa S1 Akuntansi dan S1 Manajemen di STIE Perbanas Surabaya.

  d.

  Penelitian terdahulu hanya menggunakan uji statistik ANOVA. Sedangkan penelitian sekarang menggunakan uji normalitas dan uji hipotesis.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Teori Prospek

  Menurut teori prospek, terdapat dua tahap dalam proses membuat keputusan: Tahap I merupakan tahap editing yang merupakan analisis awal dari prospek yang ditawarkan. Kemudian tahap II yaitu mengevaluasi prospek dan memilih yang memiliki nilai tertinggi (Kahneman dan Tversky, 1979). Chang et

  

al. (2002) menyatakan bahwa untuk tahap I dari teori prospek tersebut merupakan

  tahap proses editing psikologi. Dengan kata lain, teori prospek menggambarkan alasan seseorang dalam membuat keputusan dilihat dari sisi psikologisnya. Teori prospek membantah teori sebelumnya yaitu expected utility theory yang menjelaskan pengambilan keputusan seseorang yang bersifat rasional. Fenomena

  

framing terjadi ketika suatu permasalahan yang sama akan tetapi dapat

  menimbulkan pengambilan keputusan yang berbeda, hal tersebut tergantung bagaimana bingkai informasi diberikan kepada para pengambil keputusan.

  Kahneman dan Tversky (1979) juga menjelaskan bahwa pemberian informasi dengan bingkai positif akan mempengaruhi pengambil keputusan atas pembuatan keputusan yang kurang berisiko (risk averse) begitupun sebaliknya jika pemberian informasi dengan bingkai negatif akan mempengaruhi pengambil keputusan atas pembuatan informasi yang lebih berisiko (risk seeking). Chang et al. (2002) dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa ketika informasi disajikan dalam bentuk

  

gain/positif frame, para pengambil keputusan akan memilih pada pilihan yang

  pasti (tidak ada risiko) dan ketika informasi disajikan dalam bentuk loss/negative manajer menghadapi situasi yang tidak pasti dan dalam keterbatasan yang dimilikinya hal itu dapat menyebabkan manajer terjebak dalam framing trap.

  Sehingga para pengambil keputusan akan mengambil keputusan bergantung pada sisi psikologisnya atau sesuai dengan cara pandang masing-masing individu.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang akan mengambil keputusan sesuai dengan psikologisnya. Teori ini tentu terlihat lebih baik daripada expected

  

utility theory karena sebagai teori yang menekankan pada sisi psikologisnya tentu

  teori ini mengetahui keterbatasan kemampuan seseorang dalam mencari dan menggali informasi guna sebagai dasar pengambilan keputusan.

2.2.2 Teori Fuzzy Trace

  Chang et al. (2002) menjelaskan terkait teori fuzzy trace yang diperkenalkan oleh Reyna dan Brainerd (1990) yang mengasumsikan bahwa individu lebih memilih alasan dengan menggunakan representasi informasi yang sederhana. Chang et al. (2002) dalam penelitiannya menyatakan bahwa fuzzy-

  

trace theory adalah yang terbaik dalam menggambarkan fenomena framing effect.

  Reyna dan Brainerd (1998) menggunakan teori fuzzy trace untuk menjelaskan

  

framing effect . Chang et al. (2002) menyatakan bahwa teori fuzzy trace berbeda