PENGARUH DISIPLIN GURU EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA PGRI 1 PONTIANAK

  PENGARUH DISIPLIN GURU EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA PGRI 1 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH: BAYU APRIADI NIM. F1031131036 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2018

  

PENGARUH DISIPLIN GURU EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA DI SMA PGRI 1 PONTIANAK

Bayu apriadi, aminuyati, okianna

  

Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan Pontianak

Em

Abstract

  

This study aims to determine the effect of the discipline of economic subject teachers

on student learning outcomes in class X SMA PGRI 1 Pontianak academic year

2016/2017 ". The method used in this study is an associative method with a form of

expositional research. The population in this study were 59 students with class X as

many as 51 students. For data collection using direct communication techniques

(interview guidelines), indirect communication techniques (teacher economic

discipline questionnaire), and documentary study techniques (student test score

data). The results of this study indicate that there is a positive influence on the

discipline of teachers of economic subjects on student learning outcomes in class X

SMA PGRI 1 Pontianak academic year 2016/2017. This can be seen from the value

of t count of 6.654 which shows that there is an influence of teacher discipline on

student learning outcomes. When compared with the value of t table with a 0.05 level

of significance of 2.010 so that Ha is accepted. The conclusion of this study is the

discipline of teachers of economic subjects have a significant influence on student

learning outcomes in class X SMA PGRI 1 Pontianak academic year 2016/2017.

  Keywords: Teacher discipline, learning outcomes. PENDAHULUAN

  Dalam kehidupan manusia terdapat banyak bidang kehidupan yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal. Salah satu bidang kehidupan manusia yang secara terus menerus terlibat dalam proses tersebut adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan suatu upaya proses kegiatan yang sengaja dilakukan secara terencana dan sistematis untuk mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dalam rangka mengembangkan potensi yang dimiliki peserta didik demi tercapainya hasil yang diinginkan sesuai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

  Maka dari itu, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu kehidupan bangsa Indonesia di sepanjang masa.

  Proses pendidikan itu dapat terjadi di dalam lingkungan internal dan eksternal siswa. Secara umum, keberhasilan pendidikan dapat terlihat dari lingkungan eksternal siswa yaitu lingkungan sekolah. Dalam lingkungan sekolah, proses pendidikan digambarkan dalam kegiatan belajar yang menjadi kegiatan utama di setiap jenjang sekolah formal.

  SMA (Sekolah Menengah Atas) merupakan salah satu jenjang pendidikan menengah pada pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari SMP/sederajat (Sekolah Menengah Pertama) yang ditempuh selama tiga tahun dan bertujuan untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

  Sekolah Menengah Atas (SMA) berbeda dengan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan), karena di sekolah menengah atas (SMA) terdiri atas tiga jurusan yakni IPA,

  IPS, dan Bahasa. Sedangkan sekolah menengah kejuruan (SMK) terdiri atas banyak jurusan seperti Akuntansi, Pemasaran, Administrasi Perkantoran, dan lain sebagainya. Pada tingkatan kelas X di SMA terdapat mata pelajaran ekonomi yang nantinya menjadi mata pelajaran khusus untuk jurusan IPS.

  Mata pelajaran ekonomi adalah bagian dari mata pelajaran di sekolah yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya yang tak terbatas dengan alat pemenuhan kebutuhan yang undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa mata pelajaran ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan menguasai sejumlah konsep ekonomi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terutama yang terjadi di lingkungan individu, rumah tangga, masyarakat dan negara.

  Mata pelajaran ekonomi juga memiliki tujuan agar peserta didik menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep tersebut dan dapat membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, manajemen, dan akuntansi yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara.

  Oleh karena itu, peserta didik diharapkan lulus atau tuntas pada hasil belajarnya karena mata pelajaran ini menjadi tolak ukur dan dasar seorang siswa dinyatakan mampu mengikuti dan menguasai keterampilan dalam program jurusan IPS.

  Dari hasil belajar siswa dapat terlihat perbedaan atau perubahan perilaku seorang siswa sebelum dan setelah terjadinya proses belajar. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Purwanto (2014:45) yang menyatakan bahwa “belajar untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar”.

  Oleh karena itu, hasil belajar sering dijadikan sebagai tolak ukur tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan, dimana tercapainya tujuan pendidikan menunjukkan kualitas dari pendidikan itu sendiri. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan (2014:54) bahwa “hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan” sehingga hasil belajar siswa perlu diberikan perhatian khusus karena hal tersebut menjadi penentu berhasil atau tidaknya proses pembelajaran.

  Dari pengamatan yang dilakukan di SMA PGRI

  1 Pontianak, penulis menemukan bahwa rendahnya hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran masih terjadi pada kelas X A dan X B, khususnya pada mata pelajaran ekonomi. Oleh karena itu, hasil belajar siswa masih banyak yang tidak mencapai standar kriteria ketuntasan minimum (KKM) untuk pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak yaitu sebesar 70. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan tengah semester ganjil di kelas X A dan X B SMA PGRI 1 Pontianak tahun pelajaran 2016/2017, pada mata pelajaran ekonomi dengan jumlah siswa 59 orang. Adapun data hasil ulangan tersebut adalah sebagai berikut.

  

TABEL 1. Hasil Ulangan Tengah Semester Ganjil di Kelas X SMA PGRI 1 Pontianak

Tahun Pelajaran 2016/2017

Kelas Jumlah Siswa Tuntas dan Tidak Tuntas > 70 < 70

  X A

  10

  17 X B

  13

  19

  2 Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi beberapa faktor yang berasal dari dalam diri siswa dan dari luar siswa. Menurut Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni (2015:23), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan gaya belajar, ketekunan, faktor fisik dan psikis. Sedangkan, faktor ekstern yang mempengaruhi hasil belajar, adalah lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat”. Selain faktor-faktor yang disebutkan tadi, terdapat faktor lain yang juga perlu dijadikan perhatian atau pertimbangan oleh guru-guru yang juga mempengaruhi hasil belajar, yaitu disiplin guru. Hal tersebut mengacu pada pendapat Muhibbin Syah (2009:149) yang menyatakan bahwa “sikap seseorang itu memiliki pengaruh yang besar, dimana jika siswa telah memiliki sikap atau pandangan negatif terhadap perilaku guru, maka itu dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar, yang akan berdampak pada pencapaian prestasi atau hasil belajar siswa yang kurang memuaskan”. Oleh karena itu, guru harus berprilaku benar dan baik dalam setiap hal termasuk dalam hal disiplin, karena disiplin merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam proses pembelajaran, tanpa adanya kesadaran atau keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan sebelumnya pembelajaran tidak mungkin mencapai target secara maksimal.

  Oleh karena itu, seorang guru haruslah mengajar dengan penuh tanggung jawab dan berkepribadian yang baik, tidak hanya sibuk mengurusi keperluan pribadinya, membawa masalah pribadi kesekolah atau hal-hal

  Dalam hal ini, disiplin bukan hanya bagi peserta didik tetapi bagi guru karena bagaimanapun guru sebagai model, untuk itu guru dituntut untuk memiliki sikap disiplin yang tinggi, guru harus mampu memberikan contoh serta memberikan arahan untuk dapat mematuhi peraturan serta norma-norma yang berlaku, karena untuk mendisiplinkan peserta didik harus dimulai dengan pribadi guru yang disiplin (Mulyasa, 2009:122). Tanpa disiplin yang baik, maka suasana sekolah dan juga kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran secara positif, disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran. Jika guru kurang disiplin dalam mengajar maka itu akan berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran, seperti guru sering terlambat masuk ke dalam kelas atau guru meninggalkan kelas sebelum jam mata pelajaran habis, maka dari itu akan banyak menyita waktu siswa sehingga pembelajaran akan kurang efektif dan akan yang tentu saja akan berpengaruh pula pada hasil belajar siswa.

  Peneliti disini memilih untuk menggunakan metode penelitian asosiatif dalam memecahkan permasalahan dalam penelitian ini. Hal itu dikarenakan, penelitian asosiatif merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih sehingga dapat mengetahui pengaruh variabel x terhadap variabel y. Dimana dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh disiplin guru (variabel x) mata pelajaran ekonomi terhadap hasil belajar siswa (variabel y) di kelas X SMA PGRI

  1 Pontianak tahun pelajaran 2016/2017. Peneliti memilih bentuk penelitian ekspos fakto dikarenakan permasalahan dalam penelitian ini berdasarkan peristiwa yang telah terjadi. Dalam hal ini, hasil belajar siswa (variabel y) sudah diketahui terlebih dahulu karena hasil belajar siswa dalam penelitian ini diambil dari hasil ulangan tengah semester ganjil yang sudah dilaksanakan semester lalu pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak tahun pelajaran 2016/2017.

  Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X A dan X B di SMA PGRI 1 Pontianak dengan jumlah 59 orang.

  Tahap Persiapan

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap persiapan antara lain: (1) melakukan pra-riset di SMA PGRI I Pontianak;(2) mengidentifikasi masalah;(3) merumuskan masalah dari hasil pra-riset;(4) menawarkan solusi dari permasalahan; (5) membuat perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS); dan video pembelajaran materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; (6) membuat instrumen penelitian berupa lembar angket kepercayaan diri siswa, tes hasil belajar, meliputi soal pretest dan posttest; (7) dan instrumen penelitian; (8) melakukan revisi perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian berdasarkan hasil validasi; (9) melakukan uji coba instrumen penelitian berupa tes hasil belajar (pretest dan posttest) pada siswa kelas XI dan XII SMA PGRI I Pontianak; (10) menghitung validitas instrumen dan menghitung reliabilitas instrumen yang telah diuji cobakan.

  Tahap Pelaksanaan

  Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap pelaksanaan diantaralain adalah; (1) peneliti menyebarkan angket penelitian kepada siswa sebagai narasumber, (2) peneliti mewawancarai guru SMA PGRI I Pontianak, (3) peneliti juga mewawancarai kepala sekolah sebagai informasi tambahan yang peneliti perlukan.

  Tahap Akhir

  Langkah-langkah yang peneliti lakukan pada tahap akhir antara lain adalah; (1) melakukan pengolahan dan analisi data terhadap hasil angket yang telah peneliti berikan kepada siswa, (2) melakukan analisis hasil wawancara yang telah peneliti lakukan dengan guru, (3) melakukan analisis hasil wawancara terhadap kepala sekolah dengan

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian

  Untuk hasil analisis deskriptif variabel disiplin guru dipaparkan dalam bentuk persentase skor jawaban yang digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu rendah, sedang, tinggi dan dinyatakan dalam bentuk persentase interval. Sebelum pengkategorian hasil skor jawaban siswa, maka perlu diketahui nilai mean dan nilai standar deviasi, yaitu 63,87 (mean) dan 3,406 (standar deviasi). Adapun hasil analisi deskriptif variabel disiplin guru ekonomi di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak sebagai berikut.

  Tabel 2. Data Kategori Dan Persentase Analisis Deskriptif Variabel Disiplin Guru Ekonomi Di Kelas X SMA PGRI 1 Pontianak No. Interval Kategori Frekuensi %

  1 X < 60,82% Rendah 12 23,53%

  2 60,82% ≤ X < 67,28%

  Sedang 27 52,94% 3 67,28% < X Tinggi 12 23,53%

  Jumlah 51 100%

  Dari hasil analisis deskriptif variabel disiplin guru dengan menggunakan rumus kategori tafsiran skor dapat disimpulkan secara umum bahwa tingkat disiplin guru ekonomi di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak tergolong sedang. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah atau frekuensi diantara ketiga kategori disiplin guru di atas, yang memiliki frekuensi terbanyak berada pada kategori sedang, yaitu sebanyak 27 siswa dari 51 siswa dan 24 lainnya tersebar dalam kategori kelompok tinggi dan rendah.

  Selanjutnya, untuk mengetahui skor dan persentase dari masing-masing aspek dan indikator variabel disiplin guru dapat dilihat dari penjelasan berikut ini. (1). Aspek Disiplin Waktu, Untuk aspek disiplin waktu dalam penelitian ini terdiri dari dua s ub indikator, yaitu “guru hadir sesuai jadwal pelajaran yang telah ditentukan” dan “guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai jadwal pelajaran”. Hasil analisis skor dan persentase dari sub indikatornya diperoleh dari jawaban angket pada pernyataan nomor 1, 2, 3, 4 untuk sub indikator pertama, dan pernyataan nomor 5, 6, 7, 8, 9, 10 untuk sub indikator kedua. Dari hasil jawaban angket untuk sub indikator pertama diperoleh nilai tertinggi adalah 14, nilai terendah adalah 8, mean sebesar 9,94 dan standar deviasi sebesar 1,240.

  Untuk hasil analisis deskriptif variabel hasil belajar ini diperoleh dari data hasil ulangan siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak. Nilai hasil ulangan siswa tersebut akan dikategorikan ke dalam tabel kategori pemberian nilai yang sudah ditetapkan sesuai peraturan di SMA PGRI 1 Pontianak. Adapun hasil analisis deskriptif variabel hasil belajar dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Tabel 4.10: Daftar Nilai Ulangan Tengah Semester Genap 2016/2017 Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di SMA PGRI 1 Pontianak

  1 AS

  80 Tuntas

  55 Tidak Tuntas

  18 RH

  75 Tuntas

  19 RA

  85 Tuntas

  20 RO

  70 Tuntas

  21 SP

  75 Tuntas

  22 SA

  75 Tuntas

  23 SL

  24 TN

  70 Tuntas

  70 Tuntas

  25 WD

  65 Tidak Tuntas

  26 WP

  80 Tuntas

  27 MF

  65 Tidak Tuntas

  28 AP

  65 Tidak Tuntas

  29 AL

  65 Tidak Tuntas

  30 DW

  75 Tuntas

  17 RN

  16 PS

  60 Tidak Tuntas

  8 IA

  2 AN

  70 Tuntas

  3 AG

  85 Tuntas

  4 AR

  65 Tidak Tuntas

  5 DP

  85 Tuntas

  6 FS

  80 Tuntas

  7 IS

  80 Tuntas

  85 Tuntas

  

No Nama Nilai Keterangan

  9 KC

  80 Tuntas

  10 MN

  70 Tuntas

  11 MA

  85 Tuntas

  12 NI

  70 Tuntas

  13 NA

  80 Tuntas

  14 PM

  75 Tuntas

  15 PT

  65 Tidak Tuntas Berdasarkan tabel 4.11 mengenai distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas X di SMA PGRI 1 Pontianak, dapat diketahui bahwa nilai siswa yang tergolong pada kategori nilai sangat baik adalah tidak ada satu orang pun siswa berada pada kategori nilai tersebut (0% dari 51 siswa).

  Jumlah 51 100%

  50 RD

  45 NS

  80 Tuntas

  46 PP

  75 Tuntas

  47 PI

  55 Tidak Tuntas

  48 RO

  75 Tuntas

  49 RY

  85 Tuntas

  55 Tidak Tuntas

  44 MH

  51 RS

  85 Tuntas

  Berdasarkan tabel 4.10 mengenai nilai ulangan harian siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak dengan nilai KKM untuk mata pelajaran ekonomi, yaitu 70 ini dapat diketahui jumlah siswa yang tergolong mendapatkan nilai yang belum tuntas berjumlah 20 orang siswa dan jumlah siswa yang memiliki nilai yang sudah tuntas sebanyak 31 orang siswa. Selain itu dapat dilihat juga dari tabel di atas untuk nilai tertinggi adalah 85 dan nilai terendah adalah 55. Sedangkan, untuk nilai rata-rata siswa kelas X di SMA PGRI

  1 Pontianak adalah 70,49. Secara keseluruhan, nilai siswa masih banyak yang tergolong tuntas, akan tetapi untuk mengetahui pengkategorian nilai siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Tabel 3: Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas X Di SMA PGRI 1 Pontianak

  No. Interval Kategori Frekuensi Persentase 1. 90,00

  Sangat Baik 0% 2. 80,00

  Baik 14 27,46% 3. 70,00

  Cukup 17 33,33% 4. 0,00

  Kurang Baik 20 39,21%

  60 Tidak Tuntas

  65 Tidak Tuntas

  31 DS

  60 Tidak Tuntas

  75 Tuntas

  32 DH

  70 Tuntas

  33 ET

  65 Tidak Tuntas

  34 FF

  70 Tuntas

  35 GN

  70 Tuntas

  36 HH

  37 HK

  43 MA

  55 Tidak Tuntas

  38 IR

  60 Tidak Tuntas

  39 KT

  55 Tidak Tuntas

  40 LM

  55 Tidak Tuntas

  41 MI

  55 Tidak Tuntas

  42 MR

  65 Tidak Tuntas

  • – 100,00
  • – 89,99
  • – 79,00
  • – 69,99
Selanjutnya, untuk kategori siswa yang memiliki nilai yang tergolong baik berjumlah 14 orang siswa (27,46% dari 51 siswa). Sedangkan, untuk kategori nilai siswa yang tergolong cukup (sedang) sebanyak 17 orang siswa (33,33% dari 51 siswa). Selain itu, kategori nilai siswa yang tergolong kurang baik memiliki jumlah frekuensi atau jumlah siswa sebanyak 20 siswa (39,21% dari 51 siswa).

  Hal ini menunjukkan masih banyak atau kurang baik dan juga sebagian siswa yang memperoleh nilai yang tuntas dengan dibuktikan melalui jumlah siswa yang memperoleh nilai pada kategori baik, dan cukup sebanyak 31 orang siswa.

  PEMBAHASAN

  Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, gambaran umum tingkat disiplin guru ekonomi di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak menunjukkan persentase sebesar 23,53% untuk kategori tingkat disiplin guru yang rendah, persentase sebesar 52,94% untuk kategori tingkat disiplin guru yang sedang, dan persentase sebesar 23,53% untuk kategori tingkat disiplin guru yang tinggi. Hal ini dapat diartikan bahwa secara umum, tingkat disiplin guru pada mata pelajaran ekonomi di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak tergolong pada kategori sedang karena persentase disiplin guru tertinggi berada pada kategori sedang. Selain itu, tingkat disiplin guru juga dapat diketahui dari persentase untuk masing-masing sub indikator berdasarkan penjelasan berikut ini. (a). Guru hadir sesuai jadwal pelajaran yang telah ditentukan, Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.4 menunjukkan hasil pada sub indikator “guru hadir sesuai jadwal pelajaran yang telah ditentukan” sebesar 62,13%. Maka sesuai dengan kriteria kategori analisis deskriptif presentase dapat diketahui bahwa kehadiran guru sesuai jadwal yang telah ditentukan pada saat proses pembelajaran ekonomi berlangsung di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak berada pada kategori sedang. Untuk sub indikator ini, kehadiran guru dapat dikatakan sudah cukup baik walaupun guru masih datang terlambat atau melebihkan waktu mengajar di kelas. Hal tersebut diketahui dari hasil wawancara dengan guru yang bersangkutan bahwa keterlambatan yang terjadi diakibatkan dengan adanya beberapa kendala pribadi yang tidak dapat dihindari, seperti kondisi fisik guru yang tidak mendukung (sakit). (b). Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai jadwal pelajaran. pada tabel 4.4 menunjukkan hasil pada sub indikator “guru melaksakan proses pembelajaran sesuai jadwal pelajaran” sebesar 53,68%. Maka sesuai dengan kriteria kategori analisis deskriptif presentase dapat diketahui bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sesuai jadwal pelajaran ekonomi di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak berada pada kategori rendah. Untuk sub indikator ini, dapat diketahui bahwa proses pembelajaran kurang berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal tersebut diketahui dari hasil wawancara yang memberikan informasi bahwa beban materi yang akan disampaikan terlalu banyak dan sebagian besar siswa di kelas masih sulit untuk memahami materi yang disampaikan jika hanya satu kali, hal tersebut mengakibatkan guru mengulang konsep materi yang sama untuk membuat siswa paham sehingga waktu mengajar selesai tidak tepat pada waktu dan hasil belajar tidak dapat dievaluasi pada hari yang sama. (b). Guru mengikuti tata aturan yang ada di sekolah, Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.7 menunjukkan hasil pada sub indikator “guru mengikuti tata aturan yang ada di sekolah” sebesar 61,83%. Maka sesuai dengan kriteria kategori analisis deskriptif presentase dapat diketahui bahwa kehadiran guru selama proses pembelajaran ekonomi berlangsung di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak telah mengikuti aturan yang berlaku di sekolah dan hal tersebut dinyatakan berada pada kategori sedang. Hal tersebut didukung oleh hasil wawancara yang menyatakan bahwa terkadang guru masih lupa untuk mengisi daftar hadir dan beberapa kali tidak mengikuti kegiatan upacara karena berhalangan untuk hadir. (c). Guru menghimbau siswa untuk mengikuti tata aturan yang ada di sekolah, Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel 4.7 menunjukkan hasil pada sub indikator “guru menghimbau siswa untuk mengikuti tata aturan yang ada di sekolah” sebesar disiplin yang tinggi. Maka sesuai dengan kriteria kategori analisis deskriptif presentase dapat diketahui bahwa guru telah berperan secara aktif dalam mengarahkan siswa dengan cara memberikan nasihat dan himbauan kepada siswa untuk mengikuti tata aturan yang berlaku di sekolah. (d) Guru menampilkan sikap sesuai nilai dan norma yang berlaku sebagai seorang guru, Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada tabel

  4.9 menunjukkan hasil pada sub indikator “guru menampilkan sikap sesuai nilai dan norma yang berlaku di sekolah” sebesar

  72,45%. Maka sesuai dengan kriteria kategori analisis deskriptif presentase dapat diketahui bahwa sikap guru saat sedang mengajar di kelas X SMA PGRI 1 Pontianak berada pada kategori disiplin yang tinggi. Dalam hal ini, guru telah berhasil menampilkan sikap disiplin yang sangat baik kepada para siswa. Hal tersebut tentu saja memberikan pengaruh yang positif bagi siswa untuk dapat mencontoh sikap dan perilaku yang baik sesuai aturan nilai dan norma yang berlaku.

  SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

  Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, maka dapat diperoleh persentase tertinggi hasil penelitian variabel disiplin guru mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak sebesar 52,94% berada pada kategori disiplin sedang. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum tingkat disiplin guru mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak berada pada golongan kategori sedang dengan interval 60,82% ≤ X < 67,

  28%. (2) Berdasarkan

  hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak, maka dapat diketahui siswa yang memiliki nilai tuntas sebesar 31 siswa dan siswa yang memiliki nilai tidak tuntas sebesar 20 siswa, dengan nilai rata-rata kelas sebesar 70,49. (3) Berdasarkan persentase empat kategori penilaian, dapat dilihat bahwa tidak ada siswa (0%) berada pada kategori sangat baik, 14 siswa (27,46%) kategori baik, 17 siswa (33,33%) kategori cukup dan 20 siswa (39,21%) kategori kurang baik. Jadi, dapat disimpulkan masih terdapat siswa yang tidak tuntas di kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak dan persentase tertinggi berada pada kategori penilaian yang kurang baik. (4) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis menunjukkan nilai thitung sebesar 6,654 yang lebih besar dari nilai ttabel sebesar 2,010 sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Sementara itu, jika dilihat dari taraf signifikansinya diperoleh sebesar 0,000, artinya taraf signifikansinya kurang dari 0,05 sehingga Ha diterima dan Ho ditolak. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh disiplin guru terhadap hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak. (4) - Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis, dapat diperoleh nilai R Square dari pengaruh antara variabel disiplin guru terhadap hasil belajar siswa sebesar 0,689 sehingga nilai R Square dari kedua variabel ini berada pada kategori korelasi kuat. Hal tersebut menunjukkan bahwa korelasi antara disiplin guru terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi di SMA PGRI 1 Pontianak tergolong pada kategori korelasi siswa pada mata pelajaran ekonomi. (4) kuat.

  Untuk pihak sekolah disarankan dapat memberikan reward dan punishment baik

  

Saran kepada guru maupun siswa dalam rangka

  Berdasarkan hasil penelitian dan meningkatkan disiplin untuk mencapai kesimpulan yang telah dipaparkan oleh hasil belajar dan prestasi belajar siswa di penulis, adapun saran-saran yang dapat sekolah yang lebih baik. diberikan sebagai berikut; (1) Untuk siswa diharapkan dapat menjadikan hasil DAFTAR RUJUKAN penelitian ini sebagai salah satu contoh Baharudin dan Wahyu Nur Esa. (2015). tentang bagaimana disiplin diri yang baik

  Kemampuan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

  sekolah agar dapat selalu meningkatkan Rosdakarya. hasil belajar. (2) Untuk guru disarankan

  Mulyasa (2009). Guru Profesional:

  agar selalu mengontrol dan meningkatkan

Interpretasi KTSP dan Sukses

  aspek-aspek dalam disiplin diri sehingga

  dalam Sertifikasi Guru. Jakarta:

  dapat memberikan contoh yang baik Rajawali Press. kepada siswa untuk melakukan hal yang

  Purwanto (2014). Manajemen Dumber

  baik pula. (3) Hasil penelitian ini, penulis Daya manusia. Bandung. berharap agar dapat dilakukan penelitian lebih lanjut yang berguna untuk Syah Muhibbin (2009). 101 Jurus Jitu memperjelas pengaruh disiplin guru

  Menjadi Guru Hebat. Jakarta:

  terhadap hasil belajar siswa dan juga dapat Aruzz Media. dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi hasil belajar