MAKALAH FILSAFAT SELAYANG PANDANG PEMIKI (1)

MAKALAH FILSAFAT
SELAYANG PANDANG PEMIKIRAN FILSAFAT

KELOMPOK 1

MS. FAUZIYAH HAMZAH

C041171004

HAMDIAH HAMBALI

C041171010

RISKA RAHIM PUTRI

C041171011

ANDI TENRI PRATAMA INDAH SARI

C041171018


IYAS ANNIZA LANTO

C041171305

BAIQ DWI KENCANA WUNGU

C041171313

AGUNG SATRYA MAHARDIKA

C041171510

WARDATUN WAHDANIYAH RASIDI

C041171512

BENSU ARI GAYOTA

C041171702


IRMA SISWANTI

C041171708

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2017

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................2
1.1 Latar Belakang..............................................................................................2
1.2 Tujuan...........................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.....................................................................................3
2.1 Awal Mula Pemikiran Filsafat......................................................................3
2.2 Kemunculan Sopisme dan Skeptisisme........................................................8
2.3 Masa Pertumbuhan Filsafat..........................................................................11
2.4 Filsafat Yunani.............................................................................................13

2.5 Perkembangan Filsafat Di Timur.................................................................13
BAB III PENUTUP.............................................................................................18
3.1 Kesimpulan...................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................19

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang
merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga
diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan
segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh dengan segala hubungan.
Tujuan filsafat ilmu ialah mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga
secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. Selain
itu, filsafat ilmu juga memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan
kemajuan ilmu diberbagai bidang sehingga kita mendapatkan gambaran tentang
proses ilmu kontemporer secara historis.

Suatu peristiwa atau kejadian pada dasarnya tidak pernah lepas dari
peristiwa lain yang mendahuluinya. Demikian juga dengan timbul dan
berkembangnya filsafat dan ilmu. MenurutRinjin (1997 : 9-10), filsafat dan ilmu
timbul dan berkembang karena akal budi, thauma, dan aporia.
1.2 Tujuan
1) Untuk mengetahui awal mula filsafat
2) Untuk mengetahui proses kemunculan sophisme dan skeptisisme
3) Untuk mengetahui tentang pertumbuhan filsafat
4) Untuk mengetahui penyebab kemunduran filsafat yunani
5) Untuk mengetahui perkembangan filsafat timur

2

BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Awal Mula Pemikiran Filsafat.
Orang yunani yang hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem
kepercayaan bahwa segala sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang
bersumber pada mitos atau dongeng-dongeng. Artinya suatu kebenaran lewat akal
pikir (logis) tidak berlaku, yang berlaku hanya suatu kebenaran yang bersumber

dari mitos (dongeng-dongeng).
Setelah abad ke-6 SM muncul sejumlah ahli pikir yang menentang adanya
mitos. Mereka menginginkan adanya pertanyaan tentang isteri alam semesta ini,
jawabannya dapat diterima akal (rasional). Keadaan yang demikian ini sebagai
suatu demitiologi, artinya suatu kebangkitan pemikiran untuk menggunakan akal
pikir dan meninggalkan hal-hal yang sifatnya mitologi.upaya para ahli pikir untuk
mengarahkan kepada suatu kebebasan berfikir , ini kemudian banyak orang
mencoba membuat suatu konsep yang dilandasi kekuatan akal pikir secara murni,
maka timbullah peristiwa ajaib The Greek Miracle yang artinya dapat dijadikan
sebagai landasan peradaban dunia
Pelaku filsafat adalah akal dan musuhnya adalah hati. Pertentangan antara
akal dan hati itulah pada dasarnya isi sejarah filsafat. Di dalam sejarah filsafat
kelihatan akal pernah menang, pernah kalah, hati pernah berjaya, juga pernah
kalah, pernah juga kedua-duanya sama sama-sama menang. Diantara keduanya ,
dalam sejarah, telah terjadi pergugumulan berebut dominasi dalam mengendalikan
kehidupan manusia.
Yang dimaksud dengan akal disini ialah akal logis yang bertempat di
kepala, sedangkan hati adalah rasa yang kira-kira bertempat di dalam dada.akal
itulah yang menghasilkan pengethauan logis yang disebut filsafat, sedangkan hati
pada dasarnya menghasilkan pengetahuan supralogis yang disebut pengetahuan

mistik, iman termasuk disini. Ciri umum filsafat yunani adalah rasionalisme yang
dimana mencapai puncaknya pada orang-orang sofis.

3

Dalam sejarah filsafat biasanay filsafat yunani dimajukan sebagai pangkal
sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam alam pikirannya
berpangkal kepada pemikiran yunani. Pada masa itu ada keterangan-keterangan
tentang terjadinya alam semesta serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan
ini berdasarkan kepercayaan. Ahli-ahli pikir tidka puas akan keterangan itu lalu
mencoba mencari keterangan melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari
jawabannya apakah sebetulnya alam itu. Apakah intisarinya? Mungkin yang
beraneka warna ynag ada dalam alam ini dapat dipulangkan kepada yang satu.
Mereka mencari inti alam, dengan istilah mereka: mereka mencari arche alam
(arche dalam bahasa yunani yang berarti mula, asal). Terdapat tiga faktor yang
menjadikan filsafat yunani ini lahir, yaitu:
1. Bangsa yunani yang kaya akan mitos (dongeng), dimana mitos dianggap
sebagai awal dari uapaya orang untuk mengetahui atau mengerti. Mitos-mitos
tersebut kemudian disusun secara sistematis yang untuk sementara kelihatan
rasional sehingga muncul mitos selektif dan rasional, seperti syair karya

Homerus, Orpheus dan lain-lain.
2. Karya sastra yunani yang dapt dianggap sebagai pendorong kelahiran filsafat
yunani, karya Homerous mempunyai kedudukan yang sangat penting untuk
pedoman hidup orang-orang yunani yang didalamnya mengandung nilai-nilai
edukatif.
3. Pengaruh ilmu-ilmu pengetahuan yang berasal dari Babylonia (Mesir) di
lembah sungai Nil, kemudian berkat kemampuan dan kecakapannya ilmuilmu tersebut dikembangkan sehingga mereka mempelajarinya tidak
didasrkan pada aspek praktis saja, tetapi juga aspek teoritis kreatif.
Dengan adanya ketiga faktor tersebut, kedudukan mitos digeser oleh logos
(akal), sehingga setelah pergeseran tersebut filsafat lahir.Periode yunani kuno ini
lazim disebut periode filsafat alam. Dikatakan demikian, karena pada periode ini

4

ditandai dengan munculnya para ahli pikir alam, dimana arah dan perhatian
pemikirannya kepada apa yang diamati sekitarnya.mereka membuat pertanyaanpertanyaan tentang gejala alam yang bersifat filsafati (berdasarkan akal pikir) dan
tidak berdasarkan pada mitos. Mereka mencari asas yang pertama dari alam
semesta (arche) yang sifatnya mutlak, yang berada di belakang segala sesuatu
yang serba berubah.
Para pemikir filsafat yunani yang pertama berasal dari Miletos, sebuah

kota perantauan Yunani yang terletak di pesisir Asia Kecil. Mereka kagum
terhadap alam yang oleh nuansa dan ritual dan berusaha mencari jawaban atas apa
yang ada di belakang semua materi itu.
Tokoh-tokoh pada masa Yunani Kuno antara lain, yaitu:
1. Thales (625-545 SM)
Nama Thales muncul atas penuturan sejarawan Herodatus pada abad ke-5
SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh orang yang bijaksana (Seven Wise Men
of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of Filoshopy.juga menjadi
penasihat teknis ke-21 kota lonia. Salah satu jasanya yang besar adalah meramal
gerhana matahari pada tahun 585 SM. Thales berpendapat bahwa dasar pertama
atau intisari alam ialah air.
Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan
asal mula, sifat dasar dan struktur komposisi daria alam semesta. Sebagai
ilmuwan pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan
pokok soal fisika. Juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan
mengemukakan pendapat, bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya
matahari. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan
juga The Father of Deductive reasoning (bapak penalaran deduktif).
2. Pythagoras (580 SM–500 SM)
Pythagoras lahir di Samos (daerah Ioni), tetapi kemudian berada di Kroton

(Italia Selatan). Ia adalah seorang matematikawan dan filsuf Yunani yang paling
dikenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai Bapak Bilangan, dan salah satu
peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah teorema Pythagoras, yang

5

menyatakan bahwa kuadrat hipotenusa dari suatusegitiga siku-siku adalah sama
dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta
di dalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Pythagoras, namun
teorema ini dikreditkan kepada Pythagoras karena ia yang pertama kali
membuktikan pengamatan ini secara matematis. Selain itu, Pythagoras berhasil
membuat lembaga pendidikan yang disebut Pythagoras Society.
3. Socrates (469 SM-399 SM)
Socrates lahir di Athena, dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli
filsafat besar dari Yunani, yaitu Socrates, Plato dan Aristoteles. Socrates adalah
yang mengajar Plato, dan Plato pada gilirannya juga mengajar Aristoteles.
sumbangsih Socrates yang terpenting bagi pemikiran Barat adalah metode
penyelidikannya, yang dikenal sebagai metode elenchos, yang banyak diterapkan
untuk menguji konsep moral yang pokok. Karena itu, Socrates dikenal sebagai
bapak dan sumber etika atau filsafat moral, dan juga filsafat secara umum.12

Periode setelah Socrates ini disebut dengan zaman keemasan kelimuan bangsa
Yunani, karena pada zaman ini kajian-kajian kelimuan yang muncul adalah
perpaduan antara filsafat alam dan filsafat tentang manusia. Tokoh yang sangat
menonjol adalah Plato (429-347 SM), yang sekaligus murid Socrates.
4. Plato (427 SM-347 SM)
Ia adalah murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Karyanya yang paling
terkenal ialah Republik (Politeia) di mana ia menguraikan garis besar
pandangannya pada keadaan ideal. Selain itu, ia juga menulis tentang Hukum dan
banyak dialog di mana Socrates adalah peserta utama. Sumbangsih Plato yang
terpenting tentu saja adalah ilmunya mengenai ide. Dunia fana ini tiada lain
hanyalah refleksi atau bayangan daripada dunia ideal. Di dunia ideal semuanya
sangat sempurna. Plato, yang hidup di awal abad ke-4 S.M., adalah seorang filsuf
earliest (paling tua) yang tulisan-tulisannya masih menghiasi dunia akademisi
hingga saat ini. Karyanya Timaeus merupakan karya yang sangat berpengaruh

6

di zaman sebelumnya; dalam karya ini ia membuat garis besar suatu kosmogoni
yang meliputi teori musik yang ditinjau dari sudut perimbangan dan teori-teori
fisika dan fisiologi yang diterima pada saat itu.

5. Aristoteles (384 SM- 322 SM)
Aristoteles adalah seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari
Alexander yang Agung. Ia memberikan kontribusi di bidang Metafisika, Fisika,
Etika, Politik, Ilmu Kedokteran, dan Ilmu Alam. Di bidang ilmu alam, ia
merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan mengklasifikasikan spesiesspesies biologi secara sistematis. Sementara itu, di bidang politik, Aristoteles
percaya bahwa bentuk politik yang ideal adalah gabungan dari bentuk demokrasi
dan monarki. Dari kontribusinya, yang paling penting adalah masalah logika dan
Teologi (Metefisika).
6. Heraclitos (535 – 475 SM)
Heraclitos lahir di Epesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil dan
merupakan kawan dari Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi ia lebih tua. Ia
mendapat julukan si gelap karena untuk menulusuri gerak pemikirannya sangat
sulit. Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya , ia mempunyai kesan hati yang
tinggi dan sombong , sehingga ia mudah mencela kebanyakan manusia untuk
mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang –orang yang terkemuka di
Yunani.
7. Parmenides (540-475 SM)
Parmenides lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan,
Arena. ia di lahirkan di Elea, maka penganutnya disebut kaum Elea.
Kebesarannya sama dengan kebesaran Heraclitos. Ia lah yang pertama kali
memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).Parmanides adalah salah seorang
tokoh relativusme yang penting. Dikatakan sebagai logikawan pertama dalam
sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian modern.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan pada dedukasi logis, tidak seperti

7

Heraclitos, misalnya, yang menggunakan metode intuisi. Ternyata plato amat
menghargai metode parmenides itu. Dan Plato lebih banyak mengambil dari
Parmenides dibandingkan dengan dari filosof yang lain pendahulunya.
2.2 Kemunculan Sopisme dan Skeptisisme
Nama “Sofis” (sophistes) tidak dipergunakan sebelum abad ke-5.Arti
tertua dari kata “Sofis” adalah “seseorang bijaksana” atau “seseorang yang
mempunyai keahlian dalam bidang tertentu”. Kaum Sofis muncul sekitar tahun
450-380 SM, periode kejayaan Athena setelah dua kali menang perang melawan
Persia sampai mulai mundurnya Athena akibat perang saudara melawan Sparta.
Fenomena Sofisme membelah para penafsir. Yang satu melihat kaum Sofis
sebagai guru-guru yang hanya peduli uang dan mendiskreditkan kebijaksanaan
tradisional yang serba gratis. Kaum Sofis dianggap mewakili gejala merosotnya
moral dan keringnya spekulasi intelektual yang terlepas dari kenyataan, karena
kursus pendidikan mereka hanya peduli pada bagaimana memenangkan argumen.
Yang lain melihat Sofisme sebagai asal-usul sistem persekolahan modern, dan
kaum Sofis adalah kaum cerah, yang membebaskan pikiran bak European Age of
Enlightenment.
Oleh Richard H. Popkin di dalam Routledge Encyclopedia of Philosophy,
dijelaskan bahwa sebetulnya skeptisisme memiliki akar yang panjang dalam
sejarah. Menurutnya, sudah sejak jaman Romawi Kuno, teks-teks Cicero, Sextus
Empiricus, dan Diogenes sudah memuat argumen-argumen skeptisisme.
Setidaknya ada dua bentuk skeptisisme, yakni ketidakpercayaan pada persepsi
inderawi (sense perception) manusia untuk memperoleh pengetahuan, dan
ketidakpercayaan pada kemampuan akal budi (reason) manusia untuk mencapai
pengetahuan yang universal.
Jika akal budi dan persepsi inderawi tidak bisa membawa manusia pada
pengetahuan, maka manusia tidak memiliki lagi alat untuk bisa mengetahui
sesuatu. Pengetahuan pun menjadi sesuatu yang tidak mungkin. Cara pandang ini
memiliki implikasi moral tertentu. Jika manusia tidak bisa sampai pada
pengetahuan, maka satu-satunya harapan adalah menyandarkan diri pada cara

8

hidup dan aturan yang sudah mapan di dalam masyarakat. Daya dorong untuk
mencapai kebenaran absolut menghilang, dan orang pun ‘dipaksa’ untuk hidup
dalam harmoni dengan lingkungan sekitarnya.
Kelahiran skeptisisme sebagai metode di abad pertengahan lebih
disebabkan oleh adanya penemuan kembali teks-teks kuno. Teks-teks tersebut
pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh para pemikir Humanis di Italia.
Kemudian teks-teks tersebut tersebar dan semakin berkembang di Eropa Barat dan
Eropa Utara. Seperti sudah disinggung sebelumnya, teks-teks yang berpengaruh
adalah tulisan Cicero, Diogenes, dan (yang terpenting) adalah tulisan Sextus
Empiricus. Pada awalnya teks-teks tulisan Empiricus lebih dikenal sebagai teksteks sejarah dan literatur biasa. Namun setelah terbit dua teks terjemahan milik
Empiricus, yakni Outlines of Pyrrhonism dan Against the Professors, para filsuf
pada waktu itu mulai menempatkan teks-teks itu sebagai teks yang memiliki
problem filosofis (pada abad ke 14 dan 15).
Konsep skeptisisme juga berkembang dalam konteks tegangan dengan
agama pada abad ke-14. Tokoh yang terkait adalah Girolamo Savonarola dan
muridnya yang bernama Pico della Mirandola. Savonarola sendiri adalah seorang
biarawan Dominikan sekaligus seorang guru filsafat di Florence. Ia menyarankan
dilakukannya reformasi besar-besaran terhadap Gereja Katolik Roma pada waktu
itu. Ia bahkan menyarankan orang membaca tulisan Sextus Empiricus sebagai
perkenalan kepada iman Kristiani. Ia juga meminta teman-teman biarawannya
untuk menerjemahkan teks-teks Empiricus, sehingga bisa dibaca oleh banyak
orang.
Akan tetapi tulisan-tulisan Empiricus, berlawanan dengan cita-cita
Savonarola, tidak pernah dijadikan salah satu teks Kristiani. Bahkan ia kemudian
dituduh bidaah, dan dibakar pada tahun 1498. Cita-cita Savonarola sebenarnya
sesuai dengan ajaran Kristiani. Dia dan muridnya Pico sebenarnya hendak
menyerang semua bentuk pengetahuan yang ada dengan teori skeptisisme, supaya
orang tidak lagi menyandarkan diri pada akal budinya, melainkan bersandar hanya
sepenuhnya pada iman. Hal ini juga dipergunakan oleh para Rabi Yahudi untuk
menjadikan Torah sebagai satu-satunya sumber kebenaran. Melanjutkan cita-cita

9

gurunya, Pico menyerang Filsafat Yunani Kuno dan pemikiran Aristoteles.
Argumen Pico memiliki pengaruh sangat besar para para pemikir Renaissance
nantinya.
Pada masa reformasi, Erasmus pernah melakukan debat keras melawan
Martin Luther. Masa itu adalah masa yang penuh gejolak, akibat gelombang
reformasi yang deras melanda Eropa. Pada 1511 dalam salah satu tulisannya yang
berjudul In Praise of Folly, Erasmus menyerang semua bentuk pandangan skeptik.
Baginya skeptisisme adalah sikap dogmatik untuk tidak mengatakan apapun
tentang apapun juga. Artinya skeptisisme adalah ajaran yang kosong belaka. Pada
bukunya yang berjudul Philosophia Christi, Erasmus menyetujui sepenuhnya
ajaran Kristus sebagai satu-satunya kebenaran. Walaupun begitu ia tidak
membangun sistem pemikiran apapun untuk mendasari argumennya itu. Erasmus
awalnya setuju dengan kritik tajam yang dilontarkan oleh Luther pada Gereja
Katolik. Namun dalam perjalanan waktu, Erasmus melihat sikap yang semakin
lama semakin keras pada argumen dan tindakan Luther. Ia pun menarik
dukungannya, dan tetap memilih untuk menjadi bagian dari Gereja Katolik. Ia
kini berada pada posisi yang bertentangan dengan Luther. Yang menarik, Erasmus
justru menggunakan argumen skeptik untuk melawan Luther. Ia berpendapat
bahwa tema perdebatannya dengan Luther terlalu sulit untuk dipahami oleh akal
budi manusia. Kitab suci pun tidak bisa dijadikan acuan mutlak untuk soal-soal
iman dan teologi yang mereka perdebatkan. Berdasar pada argumen skeptik,
bahwa manusia tidak mungkin bisa memahami sepenuhnya misteri Tuhan dan
iman, Erasmus mengajak Luther untuk kembali pada pandangan tradisional, yakni
pandangan Gereja Katolik, dengan penuh keterbukaan hati.Tokoh-tokoh yang
beraliran skeptisisme ialah Democtrikus, Protagoras, Phyro, Montaigne, Charron
dan lain-lain.

10

2.3 Masa Pertumbuhan Filsafat
Secara garis besar perkembangan filsafat dibagi dalam 6 tahap, yaitu:
1. Zaman Yunani Kuno
Merupakan priode terpenting dalam sejarah peradapan manusia pola pikir
MITOSENTRIS yaitu Pola pikir yg sangat mengandalkan mitos untuk
menjelaskan fenomena alam filosof pertama yg mengkaji tentang asal usul alam
yaitu THALES (624-546 SM) Ia mengatakan bahwa asal alam adalah air karena
unsur terpenting dalam kehidupan makhluk hidup HERAKLITOS berpendapat
bahwa arche (asas pertama dari alam semesta) adalah api bahwa yg mendasar
dalam alam semesta ini adalah bukan bahanya,melainkan aktor dan penyebabnya
yaitu api.
2. Zaman Abad Pertengahan (abad 12-13M)
Filsafat pada zaman ini dikuasai oleh pemikiran keagamaan yaitu Kristian
Puncak Filsafat Kristiani adalah PATRISTIK (“Patres”/Bapa-bapa gereja) dan
SKOLASTIK PATRISTIK skolastik patristik dibagi 2:
a. Patristik Yunani (Patristik Timur)
Tokoh-tokohnya: Clemens dari Alexandria(150-215)
Origenes (185-254)
Gregorius dari Naziane (330-390)
Basilius (330-379)
b.Patristik Latin (Patristik Barat)
Tokoh-tokohnya: Hilarius (315-367)
Ambrosius (339-397)
Hieronymus (347-420)
Augustinus (354-430)
3. Zaman Awal Modern ( abad 16 M)
Pada masa ini Kristen berkuasa dan menjadi sumber otoritas kebenaran
mengalami kehancuran dan awal abad kemunduran bagi umat islam.Muncul
pemikiran Yunani: RASIONALISME ,EMPIRISME,dan KRITISME.Tokoh-

11

tokohnya: Gerard Van Cromona dan Fransiscan Roger Bacon : menganut aliran
pemikiran empirisme dan realisme. Masa ini menyebabkan perpecahan dalam
agama kristen yaitu Kristen Katolik dan Protestan.
4. Zaman Modern ( Abad 17-18 M)
Diawali munculnya Renaissance sekitar abad 15 dan 16M. Problem utama
masa Renaissance adalah sintesa agama dan filsafat dg arah yg berbeda.Era
Renaissence tercurah perhatian pada berbagai bidang kemanusian baik individu
maupun sosial.Filsuf masa Renaissence adalah FRANCIS BACON (1561-1626)
Ia berpendapat bahwa fisafat harus dipisahkan dari teologi Puncak Masa
Renaissance pada era RENE DESCARTES ( 1596-1650) dikenal sebagai Bapak
Filsafat Modern dan pelopor aliran Rasionalisme Semboyannya : “Cogito Ergo
Sum” (saya berpikir maka saya ada).

12

2.4 Akhir Filsafat Yunani
Setelah masa Plato dan Aristoteles, berlalulah satu kurun panjang dimana
murid-murid

kedua

tokoh

ini

aktif

mengoleksi,

menyistematisasi

dan

mengomentari pendapat-pendapat kedua guru mereka. Murid-murid ini agaknya
mampu mempertahankan ramainya pasar filsafat, Namun, tidak lama berselang,
keramaian itu berganti dengan kemandekan; kegairahannya berangsur hilang dari
peredaran. Di Yunani, tinggal segelintir pelanggan yang berminat membeli
produk-produk ilmu pengetahuan. Guru-guru seni dan ilmu pengetahuan
berpindah ke dan menetap di Aleksandria, karam dalam penelitian dan
pendidikan. Kota ini terus menjadi pusat ilmu dan filsafat sampai abad 4 setelah
Masehi. Akan tetapi, tatkala Kekaisaran Romawi memeluk agama Kristen dan
menyebar-luaskan doktrin Gereja sebagai keyakinan dan ajaran resmi, mereka
mulai menentang suasana bebas pemikiran dan ilmu pengetahuan. Sampai
akhirnya Justinian, Kaisar Romawi Timur, pada 529 M, menerbitkan perintah
menutup seluruh universitas dan sekolah di Athena dan Aleksandria. Para sarjana
lalu berlarian karena takut dan mengungsi menyelamatkan diri ke pelbagai kota
dan negeri lain. Dan dengan begitu, cahaya obor ilmu dan filsafat padam di
wilayah Kekaisaran Romawi.
2.5 Perkembangan Filsafat Di Timur
Filsafat Timur telah melahirkan banyak peradaban besar serta memberikan
kontribusi keilmuan bukan hanya untuk dunia Timur tetapi juga dunia barat.
Filsafat Timur merupakan produk pemikiran filosofis masyarakat Asia terutama
masyarakat China, India, Islam dan beberapaa daerah Asia lainnya. Masingmasing pemikiran Filsafat mereka sangat plural dengan kondisi budaya dan sosial
yang ada. Filsafat China terbagi menjadi dua pemikiran Filsafat antara Filsafat
Konfusianisme dan Taoisme, Filsafat India terbagi menjadi dua golongan Filsafat
Hindu dan Buddhisme, Filsafat Islam secara garis besar terbagi menjadi filsafat
teoretis (al-hikmah al-nazhariyyah) dan filsafat praktis (al-hikmah al-‘amaliyyah).

13

Filsafat Timur mempunyai ciri khas yang berbeda dengan Filsafat Barat,
dimana dalam Filsafat Timur kental sekali pemikirannya berkaitan dengan
Agama. Meskipun banyak yang menyangkal terutama kaum postkolonial
keberadaan Keilmuan Timur bukan dianggap sebagai suatu Filsafat, karena
dianggap memiliki unsur keagamaan ataupun mistik. Padangan-pandangan miring
ini sebenarnya mudah dibantah oleh fakta sejarah bagaimana pemikiran-pemikiran
Timur telah menghasilkan Peradaban besar dan penemuan-penemuan penting
keilmuan yang telah memberikan kontribusi besar bagi kehidupan manusia.
Kerangka pemikiran Filsafat Timur inilah yang telah memunculkan berbagai
kemajuan dibidang keilmuan, bahkan Dunia Barat sempat berguru dan menimbah
keilmuan Timur untukdijadikan sebagai pegangan dunia barat seperti contoh kitab
al-Quran fi al-Tibb atau di Barat dikenal The Canon sebagai salah satu pemikiran
besar Filosof Islam Ibnu Sina atau Avecinna sebagai buku panduan kedokteran
yang sampai sekarang masih digunakan. Bukan hanya Ibnu Sina tetapi juga masih
banyak tokoh-tokoh filosof Timur yang telah mempengaruhi pemikiran Barat,
sehingga pandangan tentang pemikiran Timur bukan bagian dari Filsafat adalah
salah besar.
1)

Filsafat India
Filsafat India termasuk filsafat tertua . Alam pemikiran India lebih

mendekati arti philosophia itu sendiri, yakni ajaran hidup yang bertujuan untuk
memaparkan bagaimana orang dapat mencapai kebahagiaan yang kekal. Alam
pikiran India boleh dikatakan “Magic Religius” dan karena itulah filsafat ini
berkembang pada saat itu. Tidak mencakup dalam bidang ilmu saja, tetapi juga
suatu faktor penting dalam usaha pembebasan diri. Bagus Takwin menguraikan
bahwa “Awal mula Hindu tidak lepas dari agama Hindu, atau lebih luas lagi
Hinduisme”. Hinduisme adalah sebuah nama yang menaungi berbagai agama dan
sebuah nama agama yang berbeda bernaung di bawahnya. Pada dasarnya
Hinduisme merupakan suatu kepercayaan satu kepercayaan monetheistik. Percaya
hanya pada satu Tuhan. Hinduisme dikenal juga sebagai Sanathana Dharma, yang
berarti “kebajikan” .

14

Periode perkembangan fisafat India
 Periode Weda (1500-600 SM)
Periode ini diisi oleh peradaban namgsa Arya. Pada saat itu, mucul benih
pemikiran filsafat yang berupa mantera-mantera dan pujian keagamaan.
 Periode Skeptisisme (600-300 SM)
Pada periode ini lahirlah ritual dari para imam. Imam suci akan
menyampaiakn dan menyeru pada ritual-ritual khusus. Para penganutnya
(budhaisme) diajarkan bagaiamana agar dapat memperoleh keselamatan
dan bagaimana agar terbebas dari penderitaan melalui kebaikan budi.
 Periode Puranis (300-1200 M)
Paham Budhisme di India pada masa ini mulai berkurang. Dominasi
pemikiran telah dipengaruhi oleh bentuk teologi, seperti kepercayaan pada
inkarnasi dewa. Bentuk inkarnasi dewa tersebut terlihat kental dalam
budaya dan kehidupan India. Contoh : dalam karya kesastraan Mahabrata
dan Ramayana
 Periode Muslim (1200-1757 M)
 Kehadiran muslim diterima oleh para pedagang dan pelajar dari
semenanjung

Arab.

Pada

periode

ini

termahsyur

nama

seperti

Kabir(seorang penyair) yang mencoba memberikan ajaran tentang
kebaikan universal dan bisa diterima semua orang. Tdrkisah juga nama
Guru Nanak, yang dikenal sebgai pendiri aliran sikh. Yang mencoba
membuat keserasian Islam dan Hinduisme.
 Periode modern
Modernisasi ini tak terlepas dari kolonial Inggris di India. Perpaduan nilai
India Kuno dengan sentuhan pembaharuan terlihat kental. Raja Ram
Mohan Roy menekankan akan monoteisme. Kemudian Vivekananda yang
mengajarkan bahwa tidak ada agama yang salah tetapi untuk India,
Hinduisme yang paling Pas.

15

2)

Filsafat Cina
Tradisi pemikiran filsafat di Cina bermula sekitar abad ke-6 SM pada

masa pemerintahan Dinasti Chou di Utara. Kon Fu Tze, Lao Tze, Meng Tze dan
Chuang Tze dianggap sebagai peletak dasar dan pengasas filsafat Cina. Pemikiran
mereka

sangat

berpengaruh

dan

membentuk

ciri-ciri

khusus

yang

membedakannya dari filsafat India dan Yunani. Pada masa hidup mereka, negeri
Cina dilanda kekacauan yang nyaris tidak pernah berhenti. Pemerintahan Dinasti
Chou mengalami perpecahan dan perang berkecamuk di antara raja-raja kecil
yang menguasai wilayah yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya rakyat sengsara,
dihantui kelaparan dan ratusan ribu meninggal dunia disebabkan peperangan dan
pemberontakan yang bertubi-tubi melanda negeri. Tiadanya pemerintahan pusat
yang kuat dan degradasi moral di kalangan pejabat pemerintahan mendorong
sejumlah kaum terpelajar bangkit dan mulai memikirkan bagaimana mendorong
masyarakat berusaha menata kembali kehidupan sosial dan moral mereka dengan
baik.
 Kondusius
 Taoisme (500 SM)
Penggagas aliran Tao adalah Lao Tze. Lao Tze menkankan pada Realia
objektif “jalan alam”.
3)

Filsafat Islam
Filsafat Islam Dalam Ensiklopedi Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve

dijelaskan bahwa kebudayaan dan filsafat Yunani masuk ke daerah-daerah itu
melalui ekspansi Alexander Agung, penguasa Macedonia (336-323 SM), setelah
mengalahkan Darius pada abad ke-4 SM di kawasan Arbela (sebelah timur
Tigris). Alexander Agung datang dengan tidak menghancurkan peradaban dan
kebudayaan Persia, bahkan sebaliknya, ia berusaha menyatukan kebudayaan
Yunani dan Persia. Hal ini telah memunculkan pusat-pusat kebudayaan Yunani di
wilayah Timur, seperti Alexandria di Mesir, Antiokia di Suriah, Jundisyapur di
Mesopotamia, dan Bactra di Persia. Pada masa Dinasti Umayyah, pengaruh

16

kebudayaan Yunani terhadap Islam belum begitu nampak karena ketika itu
perhatian penguasa Umayyah lebih banyak tertuju kepada kebudayaan Arab.
Pengaruh kebudayaan Yunani baru nampak pada masa Dinasti Abbasiyah karena
orang-orang Persia pada masa itu memiliki peranan penting dalam struktur
pemerintahan pusat. Para Khalifah Abbasiyah pada mulanya hanya tertarik pada
ilmu kedokteran Yunani berikut dengan sistem pengobatannya. Tetapi kemudian
mereka juga tertarik pada filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya. Perhatian pada
filsafat meningkat pada zaman Khalifah Al-Makmun (198-218 H/813-833 M).
Filsafat Yunani paling dominan masuk ke dunia Islam di tandai dengan adanya
penerjemahan-penerjemahan buku-buku filsafat. Upaya-upaya umat Islam ini
dapat memunculkan tokoh filosuf Islam terkenal ke dalam atau luar islam.
Sebagaimana nama: al-Kindi, Ibn Rusyd, Ibn Sina, ibnu bajjah dan masih banyak
lagi. Kelahiran ilmu filsafat Islam tidak terlepas dari adanya usaha penerjemahan
naskah-naskah ilmu filsafat dan berbagai cabang ilmu pengetahuan ke dalam
bahasa Arab yang telah dilakukan sejak masa klasik Islam. Dalam Ensiklopedi
Tematis Dunia Islam: Pemikiran dan Peradaban disebutkan bahwa usaha
penerjemahan ini tidak hanya dilakukan terhadap naskah-naskah berbahasa
Yunani saja, tetapi juga naskah-naskah dari bebagai bahasa, seperti bahasa
Siryani, Persia dan india.

17

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelahiran pemikiran Filsafat Barat diawali pada abad ke-6 sebelum
Masehi, yang diawali oleh runtuhnya mite-mite dan dongeng-dongeng yang
selama ini menjadi pembenaran terhadap setiap gejala alam. Orang Yunani yang
hidup pada abad ke-6 SM mempunyai sistem kepercayaan bahwa segala
sesuatunya harus diterima sebagai sesuatu yang bersumber pada mitos atau
dongeng-dongeng. Dalam sejarah filsafat biasanay filsafat yunani dimajukan
sebagai pangkal sejarah filsafat barat, karena dunia barat (Erofa Barat) dalam
alam pikirannya berpangkal kepada pemikiran yunani.
Pada masa itu ada keterangan-keterangan tentang terjadinya alam semesta
serta dengan penghuninya, akan tetapi keterangan ini berdasarkan kepercayaan.
Ahli-ahli pikir tidka puas akan keterangan itu lalu mencoba mencari keterangan
melalui budinya. Mereka menanyakan dan mencari jawabannya apakah
sebetulnya alam itu. Ciri yang menonjol dari Filsafat Yunani Kuno di awal
kelahirannya adalah ditunjukkannya perhatian terutama pada pengamatan gejala
kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan suatu (arche) yang merupakan
unsur awal terjadinya segala gejala.

18

DAFTAR PUSTAKA
Wibowo,Setyo.2016.Pengantar Sejarah Filsafat Yunani.Makalah Kelas Filsafat.
Dalam http://salihara.org/sites/default/files/%5B2016-03-12kf%5D-Sejarah
%20Filsafat%20Yunani%20Kuna-Sofisme.pdf.
Kuswanjono,Aqrom. 2016.Hakikat Ilmu Dalam Pemikiran Islam.Jurnal Filsafat,
Vol.26, No.2.
Karim,Abdul.2014.Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan.Jurnal Fikrah,
Vol.2, No.1.
Soleh,Khudori.2014.Mencermati Sejarah Perkembangan Filsafat Islam.Jurnal
Vol.10,No.1.Dalam file:///C:/Users/user/Downloads/64-228-1-PB.pdf.

19