NUR MEUTIA AUSHAF ZAYYAN MAKALAH PEMBANG

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
PERAN PETUGAS MEDIS DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN

Disusun Oleh
NUR MEUTIA AUSHAF ZAYYAN
Dosen Pembimbing:
Drs. ANWAR AULIA, Mpd

JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
2018

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat
limpahan karunianya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami yang
berjudul “Peran Petugas Medis Dalam Pembangunan Kesehatan”. Tak lupa juga
kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan saran
serta masukkan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Selain itu, kami pun mengucapkan terimakasih kepada para penulis yang

tulisannya kami kutip sebagai bahan rujukan. Tak lupa juga kami ucapkan maaf
yang sebesar-besarnya, jika ada kata dan pembahasan yang keliru dari kami. Kami
berharap kritik dan saran Anda. Semoga makalah kami ini dapat menjadi pelajaran
dan menambah wawasan Anda dalam Mata Kuliah Kewarganegaraan.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita semua tentang bahasa indonesia. Kami sadar dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi kami yakin
makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.
Tangerang, 25 Maret 2018

Penyusun

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4

A.

Latar Belakang................................................................................................4

B.

Rumusan Masalah...........................................................................................5

C.

Tujuan.............................................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................6
A.

Pengertian Pembangunan................................................................................6

B.


Tujuan Pembangunan Nasional......................................................................8

C.

Azas – azas Pembangunan Nasional.............................................................10

D.

Modal Dasar Pembangunan..........................................................................11

E.

Kebijakan Pembangunan ( UU Kesehatan ).................................................13

F.

Penerapan Pancasila Dalam Kehidupan Sehari-hari Tenaga Kesehatan…. 13

BAB III........................................................................................................................18
PENUTUP...................................................................................................................18

A.

Kesimpulan...................................................................................................18

B.

Saran.............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19

3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung
secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu
bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu

keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan
yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta menjalankan roda perekonomian dan
mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sejak Proklamasi 17 Agustus 1945, pembangunan nasional mengalami
pasang surut. Dimulai pada masa Orde Lama, pembangunan nasional lebih
diarahkan pada sektor politik. Akibatnya pembangunan nasional disektor lain
terabaikan. Masyarakat tetap terkurung dalam belenggu kemiskinan.
Selanjutnya pada masa Orde Baru, dengan tekad memperbaiki kesejahteraan
rakyat, pembangunan nasional diarahkan pada usaha mencapai pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Untuk maksud tersebut semua aspek kehidupan
diarahkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Akibatnya kehidupan demokrasi menjadi terbelenggu, KKN merajalela dan
sektor pertanian sebagai leading sector masyarakat terabaikan. Sekarang ini,
dengan tekad reformasi disegala bidang, pembangunan nasional diarahkan
pada usaha pembangunan yang berkelanjutan serta berkeadilan.
Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pancasila
mutlak harus dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia agar kita

dapat terhindar dari akibat-akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut.

4

Nilai-nilai persatuan tapi universal yang terkandung dalam pancasila dapat
menjadi jati diri bangsa Indonesia. Ketika kita dihadapi oleh berbagai
persoalan multi-dimensional dan mulai kehilangan arah, maka ada pihak yang
mengusung budaya kearab-araban pada satu sisi dan kebarat-baratan pada sisi
yang lain, maka pancasila menjadi jawaban yang relevan. Sebagai nilai-nilai
dasar, pancasila telah mencakup semuanya. Kesadaran akan nilai-nilai
universal yang ada di Indonesia telah terangkum semuanya di dalam
pancasila. Pancasila harus dibuat bermakna bagi kehidupan kita agar tidak
hanya menjadi sekedar konsep yang sewaktu-waktu bisa dibuang. Karena itu
kesadaran akan pancasila harus muncul dari bawah. Nilai-nilai dasar sangat
penting untuk selalu dimaknai kembali, karena generasi di masa mendatang
belum tentu bisa menghayati pancasila sebagai perekat dasar yang
mempersatukan Indonesia. Hal tersebut akan sulit sekali dicapai jika kita tidak
berusaha memaknai kembali nilai-nilai luhur pancasila.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pembangunan?

2. Apa tujuan pembangunan nasional?
3. Apa saja azas-azas pembangunan nasional?
4. Apa modal dasar pembangunan ?
5. Bagaimana kebijakan pembangunan ( UU Kesehatan )?
6. Bagaimana penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Tenaga
Kesehatan ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari pembangunan
2. Dapat mengetahui tujuan pembangunan nasional
3. Dapat mengetahui azas – azas pembangunan nasional
4. Dapat mengetahui modal dasar pembangunan
5. Dapat memahami kebijakan pembangunan ( UU Kesehatan )
6. Dapat mengetahui penerapan pancasila dalam kehidupan sehari-hari analis
kesehatan
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus
dilakukan untuk menuju perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat
dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun
masyarakat

untuk

mencapai

tingkat

kehidupan

yang

didambakan.

Pembangunan disini lebih diarahkan pada pembangunan potensi, inisiatif,
daya kreasi, dan kepribadian dari setiap warga masyarakat. Dalam proses ini
terjadi transformasi sosial ke arah yang lebih baik. Dengan pembangunan,

masyarakat diharapkan semakin mampu mengelola alam bagi peningkatan
kesejahteraanya. Namun hal ini tidaklah berarti bahwa pembangunan akhirnya
harus mengeksploitasi alam secara semena-mena yang akhirnya hanya
menganggu keseimbangan ekosistem dan interaksi manusia dengan alam.
Pembangunan menuntut orientasi masa depan bagi kelestarian manusia dan
alam.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan
secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. Pembangunan
nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti yang
tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi
segenap bangsa dan segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan
kesejahteraan

umum,

mencerdaskan

kehidupan


bangsa,

dan

ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan
pemerintah secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan

6

berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang
telah maju. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah
berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana
yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling
menunjang, saling mengisi dan saling melengkapi dalam satu kesatuan
langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Diselenggarakan

secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka sedang 5 tahunan,
dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan
tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan
nasional. Konsep pembangunann nsional harus berwawasan kesehatan, yaitu
yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif
maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan
pemulihan kesehatan.
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan dilaksanakan
sebagai pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan
yang utuh, meliputi:
1) Pengamalan sila ketuhanan Yang Maha Esa, yang mencakup tanggug
jawab bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa unuk secara terus menerus dan bersama-sama
7

meletakkan ladasan spiritual, moral dan etik yang kukuh bagi
pembangunan nasional.
2) Pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mencakup
peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negara serta
menghapus penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi.
3) Pengamalan sila persatuan Indonesia, yang mencakup peningkatan
pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat,
bangsa dan negara, sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam
rangka memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa.
4) Pengamalan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, yang mencakup upaya makin
menumbuhkan dan mengembangkan sistem politik demokrasi Pancasila
yang main mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis,
mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab politik warga negara,
serta menggairahkan rakyat dalam proses politik.
5) Pengamalan dila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang
mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
B. Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan.
Tujuan ini terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf
hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan
merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
berikutnya. Pembangunan jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan
8

pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan
republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tu
Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu “...
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.” serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana
termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan kesehatan dilakukan upaya:
 Meningkatkan kerjasama lintas sector
 Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan
swasta
 Peningkatan kesehatan lingkungan
 Peningakatan upaya kesehatan
 Peningkatan sumber daya kesehatan
 Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
 Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
 Peningkatan lingkungan sosial budaya

9

C. Azas – azas Pembangunan Nasional
Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan
dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
 Asas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa
segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan dan
dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan erik
dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan pancasila.
 Asas manfaat, bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, peningkatan
kesejahteraan rakyat, dan pengembangan pribadi warga negara serta
mengutamakan kelestarian niai-nilai luhur budaya bangsa dan kelestarian
fungsi

lingkungan

hidup

dalam

rangka

pembangunan

yang

berkesinambungan dan berkelanjutan.
 Asas demokrasi pancasila, bahwa upaya mencapai tujuan pembangunan
nasional yang meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan
kebersamaan, gotong royong, persatuan dan kesatuan melalui musyawarah
untuk mencapai mufakat.
 Asas adil dan merata, bahwa pembangunan nasioanal diselenggarakan
sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyrakat dan di
seluruh wilayah tanah air di mana setiap warga negra berhak memperoleh
kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya secara adil sesuai
dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang diberikan kepada
bangsa dan negara.

10

 Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan,
bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara
berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian dan keselarasan
antara kepentingan dunia dan akhirat, materil dan spiritual, jiwa dan raga,
individu, masyarakat dan negara, pusat dan daerah serta antar daerah,
kepentingan perikehidupan darat, laut dan udara, dan dirgantara serta
kepentingan nasional dan internasional.
 Asas hukum, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional setiap
warga negara dan penyelenggaraan negara harus taat pada hukum yang
berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk
menegakkan dan menjamin kepastian hukum.
 Asas kemandirian, bahwa dalam pembangunan nasional berlandaskan pada
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta bersendikn
kepada kepribadian bangsa.
 Asas kejuangan, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional,
penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekat, jiwa,
dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi dengan
lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau golongan.
 Asas ilmu pengetahuan dan teknologi, bahwa agar pembangunan nasional
dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang setinggi-tingginya,
penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta mendorong pemannfaatan, pengembangan dan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi secara seksama dan bertanggung jawab
dengan mempertahankan nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya
bangsa.
D. Modal Dasar Pembangunan

11

Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber
kekuatan nasional, baik yang efektif maupun potensial, yang dimiliki dan
didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional, yaitu:
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil
perjuangan seluruh rakyat.
b. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di katulistiwa pada
posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi
alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif.
d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, udara
dan dirgantara yang dapat didayagunakan secara bertanggung jawab
demi kemakmuran rakyat.
e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya menusai yang
potensial dan produktif bagi pembangunan nasional.
f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya
bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan keyakinan bangsa
atas kebenaran falsafah pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan modal
sikap mental yang dapat membawa bangsa menuju cita-citanya.
g. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis yang telah berkembang
sepanjang sejarah bangsa yang mencirikan kebhinekaan dan dan
keekaan bangsa.
h. Potensi dan kekuatan efektif bangsa yakni segala sesuatu yang bersifat
potensial dan produktif yang telah menjadi milik bangsa, dan yang
tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain partai
politik dan golongan karya.
i. Angkatan bersenjata republik Indonesia sebagai kekuatan pertahanan
keamanan dan kekuatan sosial politik yang tumbuh dari rakyat dan

12

bersama rakat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan
negara.

E. Kebijakan Pembangunan ( UU Kesehatan )
Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) mengaku dan melindungi kesehatan sebagai hak asasi manusia.
Berdasarkan Pasal 28 H dan pasal 34 ayat (3) UUD 1945 “Kesehatan
merupakan hak konstitusional warga negara dan tanggung jawab bagi negara
untuk menyediakan pelayanan kesehatan”. Pembangunan kesehatan sebagai
upaya negara memberikan pelayanan kesehatandidukung oleh sumber daya
kesehatan, baiktenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan.
UU 23 Tahun 1992 UU Kesehatan mengutamakan:
Menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta dengan kemitraan
kepada pihak masyarakat.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat
kesehatan, yang besar artinya bagi pembangunan dan pemeliharaan
sumber daya manusia dan sebagai modal bagi indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat indonesia.
Dalam UU No 36 tahun 2009 ini, pembangunan kesehatan harus
memperhatikan berbagai asas yang memberikan arah pembangunan kesehatan
dan dilaksanakan melalui upaya kesehatan sebagai berikut:
a. Asas perikemanusiaan, artinya bahwa pembangunan kesehatan
harus dilandasi atas perikemanusiaan yang berdasarkan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak membedakan golongan
agama dan bangsa.

13

b. Asas keseimbangan, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
dilaksanakan antara kepentingan individu dan masyarakat, antara
fisik dan mental, serta antara material dan sipiritual.
c. Asas manfaat, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanausiaan
dan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga negara.
d. Asas pelindungan, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
dapat memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
e. Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban, artinya bahwa
pembangunan kesehatan dengan menghormati hak dan kewajiban
masyarakat sebagai bentuk kesamaan kedudukan hukum.
f. Asas keadilan, artinya bahwa penyelenggaraan kesehatan harus
dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada semua
lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang terjangkau.
g. Asas gender dan nondiskriminatif, artinya bahwa pembangunan
kesehatan tidak membedakan perlakuan terhadap perempuan dan
laki-laki.
h. Asas norma agama, artinya pembangunan kesehatan harus
memperhatikan dan menghormati serta tidak membedakan agama
yang dianut masyarakat.
F. Penerapan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Tenaga Kesehatan
1.

Sila

pertama

(

Ketuhanan

Yang

Maha

Esa

)

Bahwa kita menyakini akan adanya Tuhan ( Allah SWT ), yang akan selalu
mengawasi segala tindakan-tindakan kita. Begitu juga dengan analis
kesehatan. Bila melakukan Malpraktik, mungkin ia bias lolos dari hukuman
dunia. Tetapi hukum Tuhan sudah menanti disana ( akhirat ). Jadi perawat
harus mampu menjaga perilaku dengan baik, merawat pasien sebagai mana

14

mestinya. Berikut ini contoh dari perilaku seorang analis kesehatan sesuai
dengan sila pertama :
a) Berdoa sebelum dan setelah menolong pasien
b) Mengajarkan pasien untuk menyerahkan hasil pertolongan kepada
Tuhan YME
c) Menghormati kepercayaan dan agama pasien
d) Memegang teguh prinsip bahwa agama dan kepercayaan menyangkut
hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
e) Tidak memaksakan agama dan kepercayaan kita kepada pasien.
2. Sila kedua (Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab)
Disini jelas bahwa moralitas berperan penting, khususnya moralitas analis
kesehatan dalam menangani pasien. Analis kesehatan harus mampu
bersikap adil dalam menghadapi pasien, baik itu kaya-miskin, tua-muda,
besar-kecil, semua diperlakukan sama, dilayani sesuai dengan penyakit
yang diderita pasien. Berikut ini contoh dari perilaku seorang analis
kesehatan sesuai dengan sila kedua:
a) Memperlakukan pasien dengan penuh empati karena pasien memiliki
hak untuk diperlakukan sebagai manusia yang bermartabat.
b) Bidan selalu berusaha mengakui persamaan derajad, persamaan hak
dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku,
keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.
c) Dasar pelayanan analis kesehatan yang baik yaitu dengan rasa
kecintaan pada sesama manusia.
d) Tidak berlaku semana-mena terhadap pasien
e) Selalu berani untuk membela kebenraran dan keadilan dalam hukum
3. Sila ketiga ( Persatuan Indonesia )
Disini dijelaskan penerapan sikap seorang analis kesehatan dalam
menjunjung tinggi persatuan saat melaksanakan tugasnya. Contoh sikap

15

seorang analis kesehatan dalam menjunjung tinggi persatuan sebagai
berikut :
a) Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan.
b) Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada
kepentingan pribadi.
c) Analis kesehatan harus menjalin hubungan baik terhadap sesama
perawat lain, staf kesehatan lainnya, pasien dan keluarga agar tidak
terjadi konflik yang menimbulkan perpecahan.
d) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
e) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
4. Sila keempat (Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan
Dalam Permusyawaratan/Perwakilan)
Disini dijelaskan sikap seorang analis kesehatan yang menujunjung tinggi
nilai pada sila keempat. Berikut ini contoh sikap dari seorang analis
kesehatan berdasarkan sila keempat :
a) Sebelum melakukan tindakan pelayanan kepada pasien analis
kesehatan hendaknya mengutamakan musyawarah dengan pasien
b) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati
nurani yang luhur serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia,
nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
5. Sila kelima (Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia)
Disini dijelaskan sikap seorang analis kesehatan yang menjunjung tinggi
nilai keadilan sesuai dengan nilai kelima. Berikut ini contoh sikap dari
seorang analis kesehatan berdasarkan sila kelima :
16

a. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak
dan kewajiban terhadap semua pasien.
b. Antara

hak

mementingkan

dan

kewajibannya

keselamatan

perlu

pasien

tapi

diseimbangkan.
tidak

Lebih

mengabaikan

keselamatan analis kesehatan itu sendiri.
c.

Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
sendiri.

d.

Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan social.

e. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
g. Suka bekerja keras.

17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus
dilakukan untuk menuju perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat
dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun
masyarakat untuk mencapai tingkat kehidupan yang didambakan.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan
secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. Hakikat
pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya
dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya, dengan Pancasila
sebagai dasar, tujuan dan pedoman pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud.
B. Saran
Kesempurnaan makalah ini tergantung pada motivasi dan saran yang
membangun dari para pembaca. Maka dari itu, penulis mengharapkan
masukan ataupun saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

18

DAFTAR PUSTAKA.
Ariani, Siska, 2015, Makalah Mata Kuliah Pancasila “Pembangunan Nasional”
(kelompok 1) Universitas Sriwijaya, Indralaya.
Dra. Hj. Mimin Emi Suhaemi. 2004. Etika Keperawatan. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC
Jannah, Roudotul dkk, 2014, Makalah Pembangunan Nasional PGSD UPP
Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang
Khotimah, Ayu Khusnul dkk, 2014, Strategi dan Tujuan Kesehatan
Pembangunan Nasional, Ilmu Kesehatan Masyarakat.

19