LAMPIRAN BMAL NO.5 TH 2014
-18LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PELAPISAN LOGAM DAN GALVANIS
Parameter
Kadar Paling
Tinggi
Pelapisan
Logam
(mg/L)
Beban Paling
Tinggi
Pelapisan
Logam
(gr/m2)
Kadar Paling
Tinggi
Galvanisasi
(mg/L)
20
0,5
1,0
0,1
0,5
0,05
0,1
1,0
0,2
0,5
0,4
0,01
0,02
0,002
0,01
0,001
0,002
0,02
0,004
0,01
20
0,5
1,0
0,05
0,1
1,0
0,2
0,5
TSS
Cu
Zn
Cr6+
Cr
Cd
Pb
Ni
CN
Ag
pH
Kuantitas air
limbah paling
tinggi
6–9
20 L per m2 produk
pelapisan logam
2 L per
m2
Beban Paling
Tinggi
Galvanisasi
(gr/m2)
0,04
0,001
0,0005
0,0001
0,0002
0,002
0,0004
0,001
6–9
produk pelapisan
logam
Catatan:
Penghitungan Beban Paling Tinggi atau Beban Maksimum (BM):
BM =
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
x
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
(L/m2)/1000
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-19LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
Parameter
BOD5
COD
TSS
Krom Total (Cr)
Minyak dan Lemak
Nitrogen Total (sebagai N)
Amonia Total
Sulfida (sebagai S)
pH
Proses Penyamakan
Menggunakan Krom
Proses Penyamakan
Menggunakan
Daun-daunan
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
2,0
4,4
2,4
0,024
0,20
0,40
0,02
0,032
6,0 - 9,0
40 m3 per ton bahan baku
Debit limbah paling tinggi
50
110
60
0,60
5,0
10
0,5
0,8
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
70
180
50
0,10
5,0
15
0,50
0,50
2,8
7,2
2,0
0,004
0.20
0,60
0,02
0,02
6,0 - 9,0
40 m3 per ton bahan
baku
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi pada tabel di atas dinyatakan dalam kg per
ton bahan baku hasil dari kegiatan penggaraman kulit mentah.
3. Nitrogen Total = Nitrogen Organik + Amonia Total + NO3 + NO2.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-20LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MINYAK SAWIT
Parameter
BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Nitrogen Total (sebagai N)
pH
Debit limbah paling tinggi
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran
Paling Tinggi (kg/ton)
100
350
250
25
50
0,25
0,88
0,63
0,063
0,125
6,0 - 9,0
2,5 m2 per ton produk minyak sawit (CPO)
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel diatas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk minyak sawit (CPO).
3. Nitrogen Total = Nitrogen Organik + Amonia Total + NO3 + NO2.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-21LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI KARET
Lateks pekat
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
Parameter
BOD5
COD
TSS
Amonia Total
Nitrogen Total (sebagai N)
pH
Debit limbah Paling tinggi
100
250
100
15
25
40
m3
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton)
Karet bentuk kering
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
4
10
4
0,6
1,0
6,0 - 9,0
per ton produk
karet
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton)
60
200
100
5
10
40
m3
2,4
8
4
0,2
0,4
6,0 - 9,0
per ton produk
karet
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap paremeter pada tabel diatas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk karet kering atau
lateks pekat.
3. Nitrogen Total = Nitrogen Organik + Amonia Total + NO3 + NO2.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-22LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI TAPIOKA
Parameter
BOD5
COD
TSS
Sianida (CN)
pH
Debit limbah Paling tinggi
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Kadar
Paling Tinggi
(mg/L)
150
300
100
0,3
4,5
9
3
0,009
m3
6,0 - 9,0
per ton produk tapioca
30
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk tapioka.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-23LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)
DAN INOSIN MONOFOSFAT (IMP)
Industri MSG
Parameter
TSS
BOD5
COD
pH
Kuantitas Air
Paling Tinggi
Kadar Paling
Tinggi
100
80
150
Limbah
Beban
Pencemar
(kg/ton
produk)
mg/L
5,0
mg/L
4,0
mg/L
7,5
6–9
50 m3 per ton produk
Industri IMP
Kadar Paling
Tinggi
(mg/L)
Beban
Pencemar
(kg/ton
produk)
100
80
150
mg/L
75,0
mg/L
60,0
mg/L
112,5
6–9
750 m3 per ton produk
Catatan:
Perhitungan Beban Paling Tinggi atau Beban Maksimum (BM):
BM =
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
x
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
(L/m2)/1000
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-24LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI KAYU LAPIS
Parameter
Kadar paling tinggi
(mg/L)
BOD5
COD
TSS
Fenol
Amonia Total
pH
Debit limbah paling tinggi
Beban Pencemaran paling
tinggi
(gram/m3 produk)
75
125
50
0,25
4
0,30
22,5
37,5
15
0,08
1,2
m3
6,0 - 9,0
per m3 produk kayu lapis
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel diatas
dinyatakan dalam gram parameter per m3 produk kayu lapis 1.000 (seribu)
m2 produk = 3,6 m3 (tiga koma enam meter kubik) produk dengan ketebalan
3,6 mm (tiga koma enam millimeter)
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-25LAMPIRAN VIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU
Susu Dasar
Kadar
paling
tinggi
(mg/L)
Parameter
BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak
NH3-N
pH
Kuantitas air limbah
paling tinggi
40
100
50
10
10
1,5
m3
Susu Terpadu
Beban
Kadar
Pencemaran
paling tinggi
paling tinggi
(mg/L)
(kg/ton)
0,06
0,15
0,075
0,015
0,015
6–9
per ton susu yang
diolah
Beban
Pencemaran
paling tinggi
(kg/ton)
40
100
50
10
10
2,5
m3
0,10
0,25
0,125
0,025
0,025
6–9
per ton susu yang
diolah
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-26LAMPIRAN IX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MINUMAN RINGAN
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(gram/m3)
Parameter
Kadar
Dengan
Dengan
Paling
Pencucian Pencucian
tinggi
Botol dan
Botol dan
(mg/L)
Dengan
Tanpa
Pembuatan Pembuatan
Sirop
Sirop
BOD5
50
TSS
30
Minyak dan Lemak
6
pH
Debit limbah paling tinggi
175
105
21
6,0 - 9,0
3,5 L per
L produk
minuman
140
84
17
6,0 - 9,0
2,8 L per
L produk
minuman
Tanpa
Tanpa
Pencucian Pencucian
Botol dan
Botol dan
Dengan
Tanpa
Pembuatan Pembuatan
Sirop
Sirop
85
51
10,2
6,0 - 9,0
1,7 L per
L produk
minuman
60
36
7,2
6,0 - 9,0
1,2 L per
L produk
minuman
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per m3 produk minuman ringan yang
dihasilkan.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-27LAMPIRAN X
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI SABUN, DETERJEN DAN PRODUK-PRODUK MINYAK NABATI
Parameter
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
BOD5
75
COD
180
TSS
60
Minyak dan Lemak
15
Fosfat (PO4)
2
MBAS
3
pH
Debit Limbah Paling Tinggi sabun
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(kg/ton)
Sabun
Minyak
Nabati
Diterjen
0,60
1,88
0,075
1,44
4,50
0,180
0,48
1,50
0,06
0,120
0,375
0,015
0,016
0,05
0,002
0,024
0,075
0,003
6,0 - 9,0
8 m3 per ton 25 m3 per ton 1 m3 per ton
Produk sabun produk minyak
Produk
diterjen
nabati
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk sabun, minyak nabati dan
diterjen.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-28LAMPIRAN XI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI BIR
Parameter
BOD5
COD
TSS
pH
Debit limbah paling tinggi
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(gram/hektoliter)
40
100
40
24,0
60,0
24,0
6,0 - 9,0
6 hektoliter per hiktoliter Bir
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per hektoliter produk Bir.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-29LAMPIRAN XII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI BATERAI TIMBAL ASAM (AKI)
A. Baku Mutu Air Limbah bagi industri timbal asam yang telah beroperasi pada
saat ditetapkan Peraturan Menteri ini.
Parameter
Satuan
Kadar Paling
Tinggi
(mg/L)
COD
mg/L
TSS
mg/L
Pb
mg/L
Cu
mg/L
Minyak dan Lemak mg/L
SO4
gr/L
pH
6–9
Debit Air Limbah Paling Tinggi:
liter per Kg bahan baku Pb
Beban Paling Tinggi
Baterai Timbal Asam
(AKI) (kg/ton bahan
baku)
75
25
0,3
1,0
3
5
0,75
0,25
0,003
0,01
0,03
50
10
B. Baku Mutu Air Limbah bagi:
1. industri timbal asam yang telah beroperasi pada saat ditetapkan
Peraturan Menteri ini dan akan menambahkan unit baru; atau
2. perencanaan industri timbal asam sedang disusun dan beroperasi
setelah ditetapkannya Peraturan Menteri ini.
Parameter
Satuan
Kadar Paling
Tinggi
(mg/L)
COD
mg/L
TSS
mg/L
Pb
mg/L
Cu
mg/L
Minyak dan Lemak
mg/L
SO4
gr/L
pH
6–9
Debit Air Limbah Paling Tinggi:
liter per Kg bahan baku Pb
75
25
0,2
1,0
3
4
Beban Paling Tinggi
Baterai Timbal Asam
(AKI) (kg/ton bahan
baku)
0,75
0,25
0,002
0,01
0,03
40
10
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-30LAMPIRAN XIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN DAN/ATAU SAYURAN
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan BuahBuahan dan/atau Sayuran yang Melakukan Satu Jenis Kegiatan
Pengolahan
Pengolahan Buah
Parameter
Nanas
Pengolahan Sayuran
Buah Lainnya
Jamur
Sayur Lainnya
Kadar Beban Kadar
Beban Kadar Beban Kadar
Beban
(mg/L) (kg/ton) (mg/L) (kg/ton) (mg/L) (kg/ton) (mg/L) (kg/ton)
pH
TSS
BOD
COD
Kuantitas
air
limbah
(m3/ton)
100
85
200
0,9
0,765
1,8
9
6–9
0,9
100
0,675
75
1,35
150
100
75
150
9
2
1,5
3
100
75
150
20
0,9
0,675
1,35
9
Catatan:
1. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan
proses
penggorengan
dalam
tahapan
kegiatan
pengolahannya, parameter minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L (lima
belas miligram per liter).
2. Satuan kuantitas air limbah adalah m3 per ton bahan baku.
3. Satuan beban adalah kg per ton bahan baku.
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan BuahBuahan dan/atau Sayuran yang Melakukan Kegiatan Pengolahan Gabungan
Parameter
pH
TSS
BOD
COD
Satuan
mg/L
mg/L
mg/L
Kadar
6–9
100
75
150
Catatan:
1. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan
proses
penggorengan
dalam
tahapan
kegiatan
pengolahannya, parameter minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L (lima
belas miligram per liter).
2. Nilai …
-31-
2. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan adalah jumlah perkalian
antara nilai kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku senyatanya
dari masing-masing kegiatan sebagaimana dinyatakan dalam persamaan
berikut:
Qmix =
Q
i
i
Pi
Keterangan:
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m3;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing kegiatan,
dalam satuan m3/ton;
Pi
: jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam satuan
ton bahan baku.
Contoh:
a. Suatu
industri
melaksanakan
kegiatan
pengolahan
yang
menggunakan dua jenis bahan baku, yaitu buah nanas dan buah
lainnya dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan
yang sama, berturut-turut, adalah 10 (sepuluh) ton dan 5 (lima) ton.
Tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang melakukan satu
jenis kegiatan pengolahan, mengatur kuantitas air limbah bagi
kegiatan pengolahan yang menggunakan dua jenis bahan baku
tersebut masing-masing sebesar 9 m3/ton (sembilan meter kubik per
ton) bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 9 m3/ton
Q2 : 9 m3/ton
P1 : 10 ton
P2 : 5 ton
Nilai kuantitas air limbah gabungan pada bulan terkait bagi industri
tersebut adalah:
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2
i
Q mix = 9
m3
i
ton
10 ton + 9
m3
ton
5 ton
Q mix = 135 m3 (berlaku hanya bagi bulan terkait)
b. Suatu
industri
melaksanakan
kegiatan
pengolahan
yang
menggunakan tiga jenis bahan baku, yaitu buah nanas, buah selain
nanas, dan jamur dengan penggunaan bahan baku senyatanya
dalam bulan yang sama, berturut-turut, adalah 4 (empat) ton, 3 (tiga)
ton, dan 2 (dua) ton. Tabel baku mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan satu jenis kegiatan pengolahan, mengatur kuantitas air
limbah bagi kegiatan pengolahan yang menggunakan bahan baku
buah nanas dan buah selain nanas masing-masing sebesar 9 m3/ton
(sembilan meter kubik per ton) bahan baku, dan bahan baku jamur
sebesar 20 m3/ton (dua puluh meter kubik per ton) bahan baku.
Berdasarkan …
-32Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 9 m3/ton
Q2 : 9 m3/ton
Q3 : 20 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 3 ton
P3 : 2 ton
Nilai kuantitas air limbah gabungan pada bulan terkait bagi industri
tersebut adalah:
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2 + Q 3 P3
i
i
Q mix = 9
m3
ton
4 ton + 9
m3
ton
3 ton + 20
m3
ton
2 ton
Q mix = 103 m3 (berlaku hanya bagi bulan terkait)
3. Nilai beban bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang melakukan
kegiatan pengolahan gabungan adalah perkalian antara nilai baku mutu
kadar dengan nilai kuantitas air limbah gabungan, sebagaimana
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Lmix = Cmix Qmix
Keterangan:
Lmix : beban gabungan kegiatan, dalam satuan kg;
Cmix : kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m3.
Contoh:
a. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan, kadar parameter TSS
dibatasi pada nilai 100 mg/L (seratus milligram per liter). Nilai beban
parameter TSS pada bulan terkait bagi industri yang melaksanakan
kegiatan pengolahan yang menggunakan dua jenis bahan baku
adalah:
L TSS,mix = CTSS,mix Q mix
L TSS,mix = 100
mg
L
135 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
L TSS,mix = 13,5 kg TSS (berlaku hanya bagi bulan terkait)
b. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan, kadar parameter COD
dibatasi pada nilai 150 mg/L (seratus lima puluh miligram per liter.
Nilai beban parameter COD pada bulan terkait bagi industri yang
melaksanakan kegiatan pengolahan yang menggunakan tiga jenis
bahan baku adalah:
2. Baku Mutu …
-33LCOD,mix = CCOD,mix Q mix
LCOD,mix = 150
mg
L
103 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
LCOD,mix = 15,45 kg COD (berlaku hanya bagi bulan terkait)
2. Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Pengolahan Buah-Buahan
dan/atau Sayuran yang Melakukan Pengolahan Air Limbah Secara Terpusat
Parameter
pH
TSS
BOD
COD
Satuan
Kadar
mg/L
mg/L
mg/L
6–9
100
75
150
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-34LAMPIRAN XIV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Hasil
Perikanan yang Melakukan Satu Jenis Kegiatan Pengolahan
Kegiatan Pembekuan
Parameter
Kadar
(mg/L)
Beban Pencemaran
(kg/ton)
Ikan
Udang
Lain
-lain
Kadar
(mg/L)
Beban Pencemaran
(kg/ton)
Ikan
Udang
Lain
-lain
Kadar
(mg/L)
Beban
Pencemaran
(kg/ton)
6–9
pH
TSS
Pembuatan Tepung
Ikan
Kegiatan Pengalengan
100
1
3
1,5
100
1,5
3
2
100
1,2
Sulfida
-
-
-
-
1
0,03
0,02
1
0,012
Amonia
10
0,1
0,3 0,15
5
0,01
5
0,07
5
0,01
5
1,12
5
2,25
0,15
0,1
5
0,06
0,03
0,02
-
-
2,25
1,5
100
1,2
4,5
3
300
3,6
0,22
5
15
0,45
0,3
15
0,18
30
20
Klor
bebas
BOD
1
0,01
0,03
100
1
COD
200
15
Minyaklemak
Kuantitas
Air
Limbah
(m3/ton)
3
0,01
5
1,5
1
75
2
6
3
150
0,15
0,45
15
10
30
0,22
5
15
12
Catatan:
1. Satuan kuantitas air limbah bagi:
a. usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan m3 per ton
bahan baku.
b. usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan m3 per ton
bahan baku.
c. usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan m3
per ton produk.
2. Satuan beban pencemaran bagi:
a. usaha …
-35a. usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan kg per ton
bahan baku.
b. usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan kg per ton
bahan baku.
c. usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan kg
per ton produk.
3. Khusus bagi usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan, satuan
kuantitas air limbah dapat menggunakan satuan m3 per ton bahan
baku, yaitu sebesar 60 m3/ton (enam puluh meter kubik per ton) bahan
baku. Dengan demikian, nilai beban pencemaran bagi masing-masing
parameter dalam satuan kg per ton bahan baku adalah sebagai berikut:
a. TSS
: 6 kg/ton bahan baku
b. Sulfida
: 0,06 kg/ton bahan baku
c. Amonia
: 0,3 kg/ton bahan baku
d. BOD
: 6 kg/ton bahan baku
e. COD
: 18 kg/ton bahan baku
f. Minyak-lemak
: 0,9 kg/ton bahan baku
4. Bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan yang
melakukan satu kegiatan pengolahan namun menggunakan lebih dari
satu jenis bahan baku hasil perikanan, berlaku ketentuan:
a. nilai kuantitas air limbah adalah jumlah perkalian antara nilai
kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku yang digunakan
senyatanya, seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
Qmix =
Q
i
i
Pi
Keterangan:
Qmix : kuantitas air limbah gabungan bahan baku, dalam satuan
m3 ;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing jenis
bahan baku, dalam satuan m3/ton;
Pi
: jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam
satuan ton.
Contoh:
1) Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan kegiatan pembekuan ikan dan udang dengan
penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang sama,
berturut-turut, adalah 4 (empat) ton dan 5 (lima) ton. Tabel baku
mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan yang melakukan satu jenis kegiatan pengolahan
mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan pembekuan ikan
dan udang, berturut-turut, sebesar 10 m3/ton (sepuluh meter
kubik per ton) dan 30 m3/ton (tiga puluh meter kubik per ton)
bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 10 m3/ton
Q2 : 30 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
Nilai …
-36Nilai kuantitas air limbah gabungan bagi usaha dan/atau
kegiatan tersebut pada bulan terkait adalah:
Qmlx
∑i(Qi x Pi)
(Q1 x P1) + (Q2 x P2)
(10 m3/ton x 4 ton) + (30 m3/ton x 5 ton)
190 m3
=
=
=
=
2) Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan kegiatan pengalengan ikan, udang, dan kepiting
dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang
sama, berturut-turut, adalah 4 (empat) ton, 5 (lima) ton, dan 1
(satu) ton. Tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan, mengatur kuantitas air limbah bagi
kegiatan pengalengan ikan, udang, dan kepiting, berturut-turut,
sebesar 15 m3/ton (lima belas meter kubik per ton), 30 m3/ton
(tiga puluh meter kubik per ton), dan 20 m3/ton (dua puluh
meter kubik per ton) bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 15 m3/ton
Q2 : 30 m3/ton
Q3 : 20 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
P3 : 1 ton
Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
pada bulan terkait adalah :
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2 + Q 3 P3
i
i
Q mix = 15
m3
ton
4 ton + 30
m3
ton
5 ton + 20
m3
ton
1 ton
3
Q mix = 230 m (berlaku hanya bagi bulan terkait)
b. nilai beban pencemaran adalah perkalian antara nilai kadar dengan
nilai kuantitas air limbah, seperti yang dinyatakan dalam persamaan
berikut :
Lmix = C Qmix
Keterangan:
Lmix
: beban pencemaran kegiatan, dalam satuan kg;
C
: kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix
: kuantitas air limbah gabungan , dalam satuan m3.
Contoh:
1) Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan, kadar parameter TSS untuk kegiatan
pembekuan hasil perikanan dibatasi pada nilai 100 mg/L (seratus
miligram per liter). Nilai beban pencemaran parameter TSS pada
bulan terkait bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan …
-37perikanan yang melakukan kegiatan pembekuan ikan dan udang
dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang
sama adalah:
L TSS,mix = CTSS Q mix
L TSS,mix = 100
mg
L
190 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
= 19
19kg
kgTSS
TSS
L TSS,mix =
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku
bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang
disajikan pada Tabel 1 berikut:
Parameter
Beban Pencemaran (kg)
TSS
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
19
1,9
0,19
19
38
2,85
2) Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan, kadar parameter COD untuk kegiatan
pengalengan hasil perikanan dibatasi pada nilai 150 mg/L
(seratus lima puluh miligram per liter). Nilai beban pencemaran
parameter COD yang berlaku pada bulan terkait bagi usaha
dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan melakukan
kegiatan pengalengan ikan, udang, dan kepiting dengan
penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang sama
adalah :
LCOD,mix = CCOD Q mix
LCOD,mix = 150
mg
L
230 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
L
== 34,5
COD
g COD
34,5 kkg
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku
bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang
disajikan pada Tabel 2 berikut:
Parameter
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Beban Pencemaran (kg)
23
0,23
1,15
0,23
17,25
34,5
3,45
B. Baku Mutu …
-38-
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Hasil
Perikanan yang Melakukan Kegiatan Pengolahan Gabungan
Parameter
pH
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Satuan
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
Kadar
6–9
100
1
5
1
100
200
15
Catatan:
1. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan
hasil perikanan yang melakukan lebih dari satu kegiatan pengolahan
adalah jumlah perkalian antara nilai kuantitas air limbah dengan jumlah
bahan baku (atau produk) senyatanya dari masing-masing kegiatan,
seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
Qmix =
Q
i
i
Pi
Keterangan:
Qmix
: kuantitas air limbah, dalam satuan m3;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing
kegiatan, dalam satuan m3/ton;
Pi
: jumlah bahan baku yang digunakan (atau produk yang
dihasilkan) senyatanya, dalam satuan ton bahan baku (atau
ton produk).
Contoh:
a. Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan dua kegiatan pengolahan, yaitu pembekuan ikan dan
pengalengan kepiting dengan penggunaan bahan baku senyatanya
dalam bulan yang sama, berturut-turut, adalah 3 (tiga) ton dan 4
(empat) ton. Tabel baku mutu mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan
pembekuan ikan dan pengalengan kepiting, berturut-turut, sebesar
10 m3/ton (sepuluh meter kubik per ton) dan 20 m3/ton (dua puluh
meter kubik per ton) bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 10 m3/ton
Q2 : 20 m3/ton
P1 : 3 ton
P2 : 4 ton
Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
pada bulan terkait adalah:
b. Suatu …
Qmix = Q i Pi
-39-
Qmix = Q1 P1 + Q 2 P2
i
Qmix = 10
m3
ton
3 ton + 20
m3
ton
4 ton
3 3
Qmix = 1120
20 mm
b. Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan tiga kegiatan pengolahan yaitu pembekuan udang,
pengalengan kepiting, dan pembuatan tepung ikan. Penggunaan
bahan baku udang dan kepiting senyatanya dalam bulan yang sama,
berturut-turut, adalah 4 (empat) ton dan 5 (lima) ton. Sedangkan
jumlah produk tepung ikan yang dihasilkan dalam bulan yang sama
adalah 1 (satu) ton. Tabel baku mutu mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu
jenis kegiatan pengolahan mengatur kuantitas air limbah bagi
kegiatan pembekuan udang, pengalengan kepiting, dan pembuatan
tepung ikan, berturut-turut, sebesar 30 m3/ton (tiga puluh meter
kubik per ton) bahan baku, 20 m3/ton (dua puluh meter kubik per
ton) bahan baku, dan 12 m3/ton (dua belas meter kubik per ton)
produk.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 30 m3/ton
Q2 : 20 m3/ton
Q3 : 12 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
P3 : 1 ton
Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
pada bulan terkait adalah:
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2 + Q 3 P3
i
i
Q mix = 30
m3
ton
4 ton + 20
m3
ton
5 ton + 12
m3
ton
1 ton
3
3
32 mm
Q mix =
=2
232
2. Nilai beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan yang melakukan lebih dari satu kegiatan pengolahan adalah
perkalian antara nilai kadar dengan nilai kuantitas air limbah gabungan,
seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
Lmix = Cmix Qmix
Keterangan:
Lmix
: beban pencemaran, dalam satuan kg;
Cmix
: kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix
: kuantitas air limbah gabungan, dalam satuan m3.
Contoh:
a. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan kegiatan
pengolahan gabungan, kadar parameter TSS dibatasi pada nilai 100
seratus …
-40mg/L (seratus miligram per liter). Nilai beban pencemaran parameter
TSS pada bulan terkait bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
seperti yang dimaksud pada usaha dan/atau kegiatan pengolahan
hasil perikanan melakukan dua kegiatan pengolahan adalah:
L TSS,mix = CTSS,mix Q mix
L TSS,mix = 100
mg
L
120 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
L
= 12 kg TSS
= 12 kg TSS
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan pada
Tabel 1 berikut:
Parameter
Beban Pencemaran (kg)
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
12
0,12
0,6
0,12
12
24
1,8
a. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan kegiatan
pengolahan gabungan, kadar parameter COD dibatasi pada nilai 200
mg/L (dua ratus miligram per liter). Nilai beban pencemaran
parameter pada bulan terkait COD bagi usaha dan/atau kegiatan
pengolahan hasil perikanan melakukan tiga kegiatan pengolahan
adalah :
LCOD,mix = CCOD,mix Q mix
LCOD,mix = 200
mg
L
232 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
= 46,4 kg COD
L
= 46,4 kg COD
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan
pada Tabel 2 berikut:
Parameter
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Beban Pencemaran (kg)
23,2
0,232
1,16
0,232
23,2
46,4
3,48
C. Baku Mutu …
-41C. Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Perikanan yang Melakukan
Pengolahan Air Limbah Secara Terpusat
Parameter
pH
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Satuan
Kadar
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
6–9
100
1
5
1
100
200
15
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-42LAMPIRAN XV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
BOD
COD
TSS
Amonia (NH3-N)
Klor
pH
Kuantitas air limbah
Paling tinggi
100
250
100
5
1
500
m3
Beban Pencemaran
Paling Tinggi (kg/ton)
6–9
per ton produk
50
125
50
2.5
0.5
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
BALTHASAR KAMBUAYA
-43LAMPIRAN XVI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN KELAPA
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
BOD
COD
TSS
Minyak Lemak
pH
Kuantitas air limbah
Paling tinggi
75
150
100
15
15
m3
Beban Pencemaran
Paling Tinggi *)
(kg/ton)
1,1
2,2
1,5
0,2
6–9
per ton produk
*) kecuali untuk pH dan kuantitas air limbah
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-44LAMPIRAN XVII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN DAGING
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
BOD
COD
TSS
Amonia (NH3-N)
Minyak Lemak
pH
Kuantitas air limbah
Paling tinggi
125
250
100
10
10
6
m3
Beban Pencemaran
Paling Tinggi (kg/ton)
6–9
per ton produk
0,75
1,5
0,6
0,06
0,06
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-45LAMPIRAN XVIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN KEDELAI
Pengolahan Kedelai
Kecap
Parameter
Kadar *)
(mg/L)
BOD
COD
TSS
pH
Kuantitas air
limbah
Paling tinggi
(m3/ton)
Tahu
Beban
Kadar *)
(kg/ton) (mg/L)
150
300
100
1,5
3
1
10
Tempe
Beban
Kadar *)
(kg/ton) (mg/L)
150
300
200
6–9
20
3
6
4
Beban
(kg/ton)
150
300
100
10
Keterangan :
1) *) kecuali untuk pH
2) Satuan kuantitas air limbah adalah m3 per ton bahan baku
3) Satuan beban adalah kg per ton bahan baku
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
1,5
3
1
-46LAMPIRAN XIX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN OBAT TRADISIONAL ATAU JAMU
Parameter
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton bahan baku)
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
pH
BOD
COD
TSS
Fenol
Kuantitas air limbah
paling tinggi
(m3 per ton bahan
baku)
6–9
75
150
100
0,2
1,12
2,25
1,5
0,003
15
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-47LAMPIRAN XX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PETERNAKAN SAPI DAN BABI
Parameter
Kadar Paling
Tinggi (mg/L)
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(gram/ekor/hari)
Sapi
BOD
100
COD
200
TSS
100
NH3-N
25
pH
Kuantitas air limbah paling tinggi
Babi
20
40
20
5
6–9
Sapi : 200 ltr/ekor/hari
Babi : 40 ltr/ekor/hari
4
8
4
1
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
BALTHASAR KAMBUAYA
-48LAMPIRAN XXI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MINYAK GORENG
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Minyak
Goreng Menggunakan Proses Basah
Parameter
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Kadar Paling Tinggi
(mg/liter)
BOD
COD
TSS
Minyak & Lemak
MBAS
Fosfat (PO4)
pH
Kuantitas Air Limbah
paling tinggi
75
150
60
5
3
2
5
0,375
0,75
0,3
0,025
0,015
0,01
m3
6–9
per ton produk
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Minyak
Goreng Menggunakan Proses Kering
Parameter
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Kadar Paling Tinggi
(mg/liter)
BOD
COD
TSS
Minyak & Lemak
Fosfat (PO4)
pH
Kuantitas Air Limbah
Paling Tinggi
75
150
60
5
2
6–9
0,0375
0,075
0,03
0,0025
0,001
0,5 m3 per ton produk
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
BALTHASAR KAMBUAYA
-49-
LAMPIRAN XXII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI GULA
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula Dengan Kapasitas Kurang Dari
2.500 Ton Tebu yang Diolah Per Hari
Air Limbah Proses
Parameter
BOD5
COD
TSS
Minyak
dan Lemak
Sulfida
(sebagai S)
pH
kuantitas
limbah
paling
tinggi
ton tebu yang
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
100
250
100
5
1,0
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(g/ton)
50
125
50
2,5
0,5
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(g/ton)
Air
Air
Limbah
Limbah
Abu
Kondensor
Ketel
Air
Limbah
Gabungan
60
100
50
5
1.500
2.500
1.250
125
120
200
100
10
1.650
2.750
1.375
137,5
0,5
12,5
1
13,75
6,0 – 9,0
Air Limbah Proses
: 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah Kondensor : 25 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah Abu Ketel : 2 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah gabungan : 27,5 m3 per ton tebu yang diolah
diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula Dengan Kapasitas Antara 2.500
Sampai Dengan 10.000 Ton Tebu yang Diolah Per Hari
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(g/ton)
air
Parameter
Air
air limbah limbah
air limbah
Limbah
abu
kondensor
gabungan
Proses
ketel
BOD5
60
30
300
30
360
COD
100
50
500
50
600
TSS
50
25
250
25
300
Minyak dan Lemak
5
2,5
25
2,5
30
Sulfida (sebagai S)
0,5
0,25
2,5
0,25
3
pH
6,0 – 9,0
kuantitas limbah
Air Limbah Proses
: 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
paling tinggi
Air Limbah Kondensor : 5 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah Abu Ketel : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah gabungan : 6 m3 per ton tebu yang diolah
ton tebu yang diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
Kadar
paling
tinggi
(mg/L)
C. Baku Mutu …
-50-
C. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula Dengan Kapasitas Lebih Dari
10.000 Ton Tebu Yang Diolah Per Hari**
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(g/ton)
BOD5
60
30
COD
100
50
TSS
50
25
Minyak dan Lemak
5
2,5
Sulfida (sebagai S)
0,5
0,25
pH
6,0 - 9,0
3
kuantitas limbah
0,5 m per ton tebu yang diolah
paling tinggi
ton tebu yang diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-51-
LAMPIRAN XXIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI ROKOK DAN/ATAU CERUTU
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Proses Primer Basah dan Proses Sekunder,
Termasuk yang Hanya Berasal dari Proses Primer Basah (Kategori I).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/l)
100
6,0-9,0
3,0
150
300
0,5
5,0
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Sumber Air Limbah Kategori I dan Air Limbah
Domestik (Kategori II).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/l)
100
6,0-9,0
10
100
200
0,5
5,0
C. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Proses Primer Kering Dan/Atau Proses
Sekunder, Termasuk Industri Cerutu dan Rokok Tanpa Cengkeh (Kategori
III).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
100
6,0-9,0
2,0
80
160
0,5
5,0
D. Baku Mutu …
-52-
D. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Sumber Air Limbah Kategori III dan Air Limbah
Domestik (Kategori IV).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
100
6,0-9,0
10
60
120
0,5
5,0
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-53-
LAMPIRAN XXIV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI ELEKTRONIKA
Parameter
A. Parameter Fisika
TSS
BOD5
COD
pH
B. Parameter Kimia
NH3-N
F
Fenol
Minyak & Lemak
Cu
Zn
Cr6+
Cd
Hg
Pb
Ni
Satuan
Kosentrasi
mg/l
mg/l
mg/l
-
60
50
110
6–9
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
10
10
0,5
10
0,6
5
0,1
0,1
0,002
0,1
0,5
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-54-
LAMPIRAN XXV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
TSS
BOD
COD
pH
Kuantitas air limbah
150
90
200
30
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton produk)
4,5
2,7
6
6–9
produk
m3/ton
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-55-
LAMPIRAN XXVI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI GULA RAFINASI
Parameter
Suhu
pH
TDS
TSS
BOD
COD
Kuantitas
Air Limbah
Paling Tinggi
Satuan
C
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3 per
ton
Produk
Gol I
38
6,0 – 9,0
2.000
150
75
150
0,4
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton
produk)
0,8
0,1
0,1
0,2
Gol II
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton
produk)
38
6- 9
1.000
50
50
100
0,4
0,4
0,02
0,02
0,04
Keterangan:
1. Golongan I
Perusahaan telah beroperasi pada saat ditetapkan peraturan ini dan berlaku
3 tahun setelah berlaku peraturan ini.
2. Golongan II
a. Telah beroperasi pada saat ditetapkan peraturan ini dan akan
menambah unit baru.
b. Perencanaanya sedang disusun dan beroperasi setelah ditetapkan
peraturan ini.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-56-
LAMPIRAN XXVII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PETROKIMIA HULU
Parameter
pH
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fenol
Cr
Cu
Zn
Ni
Kuantitas Air Limbah
Paling Tinggi
Satuan
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
3
m /ton bahan baku
Kadar Paling Tinggi
6-9
100
200
150
15
1
1
3
10
0,5
0,6
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-57-
LAMPIRAN XXVIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI RAYON
Parameter
Satuan
pH
BOD
COD
TSS
Sulfida (Sebagai S)
Zn
Kuantitas Air Limbah Paling
Tinggi
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3/ton produk serat rayon
Kadar Paling Tinggi
6-9
60
150
100
0,3
5
130
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-58-
LAMPIRAN XXIX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI KERAMIK
Parameter
pH
TSS
Cobalt (Co)
Timbal (Pb)
Kadmium (Cd)
Krom Total (Cd)
Kuantitas Air Limbah Paling
Tinggi
Satuan
Kadar Paling Tinggi
6-9
100
0,6
1,0
0,1
1,0
1,5
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3/ton bahan baku
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-59-
LAMPIRAN XXX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI ASAM TEREFTALAT (PTA)
Parameter
pH
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fenol
Mangan Terlarut (Mn)
Cobalt (Co)
Besi Terlarut (Fe)
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
Satuan
Kadar Paling Tinggi
6-9
150
300
100
15
1
3
1
7
4,5
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3/ton produk
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-60-
LAMPIRAN XXXI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI POLYETHYLENE TEREFTALAT (PET)
Parameter
Satuan
pH
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Crom (Cr)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
3
m /ton produk
Kadar Paling Tinggi
6-9
75
150
100
10
1
3
10
2,0
Catatan:
Metode Penghitungan Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri PTA dan PET yang
Melakukan Pengolahan Air Limbah Secara Terpadu
Debit air limbah paling tinggi gabungan :
Q = (PPTA * QPTA) + (PPET * QPET)
Kadar air limbah paling tinggi gabungan untuk parameter i :
Ci = (CPTA,i * PPTA * QPTA) + (CPET,i * PPET * QPET ) / Q
Keterangan:
Q (m3/hari)
QPTA (m3/ton)
QPET (m3/ton)
PPTA (ton/hari)
PPET (ton/hari)
Ci (mg/L)
CPTA,i (mg/L)
CPET,i (mg/L)
: debit air limbah paling tinggi gabungan
: kuantitas air limbah paling tinggi untuk industri PTA
: 4,5 m3/ton (empat koma lima meter kubik per ton) produk
PTA.
: kuantitas air limbah paling tinggi untuk industri PET
: 2 m3/ton (dua meter kubik per ton) produk PET
: jumlah produksi PTA
: jumlah produksi PET
: kadar paling tinggi gabungan untuk parameter i
: kadar paling tinggi industri PTA untuk parameter i
: kadar paling tinggi industri PET untuk parameter i
Contoh Penghitungan :
Suatu industri PTA dan PET menghasilkan 100 ton/jam (seratus ton per jam)
PTA dan 60 ton/jam (enam puluh ton per jam) PET, maka baku mutunya
adalah:
Debit air limbah paling tinggi:
Q
= (100 * 4,5) + (60 * 2)
= 570 m3/jam
Kadar paling tinggi untuk parameter BOD :
Dari …
-61-
Dari baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri asam
tereftalat :
CPTA, BOD = 150 mg/liter
QPTA
= 4,5 m3/ton produk PTA
Dari baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri polyethylene
tereftalat:
CPET,BOD = 75 mg/liter
QPET
= 2 m3/ton produk PTA
Maka,
CBOD = (150 * 100 * 4,5) + (75 * 60 * 2) / 570
= 76500 / 570
= 134 mg/liter
Metode penghitungan yang sama dilakukan juga untuk parameter lainnya.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-62-
LAMPIRAN XXXII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PETROKIMIA HULU
Parameter
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fenol
Cr
Cu`
Zn
Ni
pH
Kuantitas air limbah paling tinggi
Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
m3/ton bahan baku
Kadar Paling Tinggi
100
200
150
15
1
1
3
10
0,5
6,0 – 9,0
0,6
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-63-
LAMPIRAN XXXIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
OLEOKIMIA DASAR
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Oleokimia
Dasar Untuk Fatty Acid dan Fatty Alcohol Melalui Jalur Fatty Acid
Parameter
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fosfat
Amonia (NH3N)
pH
Kuantitas air limbah paling
tinggi
Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
m3 per ton produk
Kadar Paling Tinggi
70
160
100
10
5
10
6 -9
4
Catatan:
ton produk adalah penjumlahan ton produk fatty acid + ton produk fatty
alcohol + ton produk alkyl ester + ton produk glycerin
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Oleokimia
Dasar Untuk Fatty Alcohol Melalui Jalur Alkyl Ester
Parameter
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fosfat
Amonia (NH3N)
pH
Kuantitas air limbah paling tinggi
Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
3
m /ton produk
Kadar Paling Tinggi
125
250
150
15
5
10
6 -9
4
Catatan:
ton produk adalah penjumlahan ton produk fatty acid + ton produk fatty
alcohol + ton produk alkyl ester + ton produk glycerin
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-64-
LAMPIRAN XXXIV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI SODA KOSTIK ATAU KHLOR
Parameter
TSS
Cl2 tersisa (khlor)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Sen (Zn)
Krom Total (Cr)
Nikel (Ni)
Raksa (Hg)
pH
Debit Limbah Paling Tinggi
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(gram/ton)
25
75,0
0,5
1,5
1,0
3,0
0,8
2,4
1,0
3,0
0,5
1,5
1,2
3,6
0,004
0,012
6,0 – 9,0
3,0 m3 per ton produk soda kostik atau
3,4 m3 per ton Cl2
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Catatan :
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam milligram parameter per Liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per ton produk soda kostik.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-65-
LAMPIRAN XXXV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PULP DAN KERTAS
Proses/ Produk
A. Pulp
Kraft
dikelantang
Pulp larut
Kraft yang
tidak
dikelantang
Mekanik
(CMP
dan
Grounwood)
Semi Kimia
Pulp Soda
De-ink Pulp
(dari kertas
bekas)
B. Kertas
Halus
Kasar
Sparet
Kertas yang
dikelantang
pH
Debi
t
BOD5
Kadar
Beban
Paling Pencemar
Tinggi
an Paling
(mg/to
Tinggi
n)
(kg/ton)
PARAMETER
COD
Kadar
Beban
paling
Pencemar
tinggi
an paling
(mg/to
tinggi
n)
(kg/ton)
TSS
Kadar
Beban
Paling
Pencemar
Tinggi
an Paling
(mg/ton
Tinggi
)
(kg/ton)
85
100
8,5
350
29,75
100
8,5
95
100
9,5
300
28,5
100
9,5
50
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PELAPISAN LOGAM DAN GALVANIS
Parameter
Kadar Paling
Tinggi
Pelapisan
Logam
(mg/L)
Beban Paling
Tinggi
Pelapisan
Logam
(gr/m2)
Kadar Paling
Tinggi
Galvanisasi
(mg/L)
20
0,5
1,0
0,1
0,5
0,05
0,1
1,0
0,2
0,5
0,4
0,01
0,02
0,002
0,01
0,001
0,002
0,02
0,004
0,01
20
0,5
1,0
0,05
0,1
1,0
0,2
0,5
TSS
Cu
Zn
Cr6+
Cr
Cd
Pb
Ni
CN
Ag
pH
Kuantitas air
limbah paling
tinggi
6–9
20 L per m2 produk
pelapisan logam
2 L per
m2
Beban Paling
Tinggi
Galvanisasi
(gr/m2)
0,04
0,001
0,0005
0,0001
0,0002
0,002
0,0004
0,001
6–9
produk pelapisan
logam
Catatan:
Penghitungan Beban Paling Tinggi atau Beban Maksimum (BM):
BM =
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
x
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
(L/m2)/1000
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-19LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PENYAMAKAN KULIT
Parameter
BOD5
COD
TSS
Krom Total (Cr)
Minyak dan Lemak
Nitrogen Total (sebagai N)
Amonia Total
Sulfida (sebagai S)
pH
Proses Penyamakan
Menggunakan Krom
Proses Penyamakan
Menggunakan
Daun-daunan
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
2,0
4,4
2,4
0,024
0,20
0,40
0,02
0,032
6,0 - 9,0
40 m3 per ton bahan baku
Debit limbah paling tinggi
50
110
60
0,60
5,0
10
0,5
0,8
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
70
180
50
0,10
5,0
15
0,50
0,50
2,8
7,2
2,0
0,004
0.20
0,60
0,02
0,02
6,0 - 9,0
40 m3 per ton bahan
baku
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi pada tabel di atas dinyatakan dalam kg per
ton bahan baku hasil dari kegiatan penggaraman kulit mentah.
3. Nitrogen Total = Nitrogen Organik + Amonia Total + NO3 + NO2.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-20LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MINYAK SAWIT
Parameter
BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Nitrogen Total (sebagai N)
pH
Debit limbah paling tinggi
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran
Paling Tinggi (kg/ton)
100
350
250
25
50
0,25
0,88
0,63
0,063
0,125
6,0 - 9,0
2,5 m2 per ton produk minyak sawit (CPO)
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel diatas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk minyak sawit (CPO).
3. Nitrogen Total = Nitrogen Organik + Amonia Total + NO3 + NO2.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-21LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI KARET
Lateks pekat
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
Parameter
BOD5
COD
TSS
Amonia Total
Nitrogen Total (sebagai N)
pH
Debit limbah Paling tinggi
100
250
100
15
25
40
m3
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton)
Karet bentuk kering
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
4
10
4
0,6
1,0
6,0 - 9,0
per ton produk
karet
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton)
60
200
100
5
10
40
m3
2,4
8
4
0,2
0,4
6,0 - 9,0
per ton produk
karet
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap paremeter pada tabel diatas
dinyatakan dalam kilogram parameter per ton produk karet kering atau
lateks pekat.
3. Nitrogen Total = Nitrogen Organik + Amonia Total + NO3 + NO2.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-22LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI TAPIOKA
Parameter
BOD5
COD
TSS
Sianida (CN)
pH
Debit limbah Paling tinggi
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Kadar
Paling Tinggi
(mg/L)
150
300
100
0,3
4,5
9
3
0,009
m3
6,0 - 9,0
per ton produk tapioca
30
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk tapioka.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-23LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG)
DAN INOSIN MONOFOSFAT (IMP)
Industri MSG
Parameter
TSS
BOD5
COD
pH
Kuantitas Air
Paling Tinggi
Kadar Paling
Tinggi
100
80
150
Limbah
Beban
Pencemar
(kg/ton
produk)
mg/L
5,0
mg/L
4,0
mg/L
7,5
6–9
50 m3 per ton produk
Industri IMP
Kadar Paling
Tinggi
(mg/L)
Beban
Pencemar
(kg/ton
produk)
100
80
150
mg/L
75,0
mg/L
60,0
mg/L
112,5
6–9
750 m3 per ton produk
Catatan:
Perhitungan Beban Paling Tinggi atau Beban Maksimum (BM):
BM =
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
x
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
(L/m2)/1000
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-24LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI KAYU LAPIS
Parameter
Kadar paling tinggi
(mg/L)
BOD5
COD
TSS
Fenol
Amonia Total
pH
Debit limbah paling tinggi
Beban Pencemaran paling
tinggi
(gram/m3 produk)
75
125
50
0,25
4
0,30
22,5
37,5
15
0,08
1,2
m3
6,0 - 9,0
per m3 produk kayu lapis
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel diatas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel diatas
dinyatakan dalam gram parameter per m3 produk kayu lapis 1.000 (seribu)
m2 produk = 3,6 m3 (tiga koma enam meter kubik) produk dengan ketebalan
3,6 mm (tiga koma enam millimeter)
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-25LAMPIRAN VIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHAN SUSU
Susu Dasar
Kadar
paling
tinggi
(mg/L)
Parameter
BOD5
COD
TSS
Minyak dan Lemak
NH3-N
pH
Kuantitas air limbah
paling tinggi
40
100
50
10
10
1,5
m3
Susu Terpadu
Beban
Kadar
Pencemaran
paling tinggi
paling tinggi
(mg/L)
(kg/ton)
0,06
0,15
0,075
0,015
0,015
6–9
per ton susu yang
diolah
Beban
Pencemaran
paling tinggi
(kg/ton)
40
100
50
10
10
2,5
m3
0,10
0,25
0,125
0,025
0,025
6–9
per ton susu yang
diolah
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-26LAMPIRAN IX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MINUMAN RINGAN
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(gram/m3)
Parameter
Kadar
Dengan
Dengan
Paling
Pencucian Pencucian
tinggi
Botol dan
Botol dan
(mg/L)
Dengan
Tanpa
Pembuatan Pembuatan
Sirop
Sirop
BOD5
50
TSS
30
Minyak dan Lemak
6
pH
Debit limbah paling tinggi
175
105
21
6,0 - 9,0
3,5 L per
L produk
minuman
140
84
17
6,0 - 9,0
2,8 L per
L produk
minuman
Tanpa
Tanpa
Pencucian Pencucian
Botol dan
Botol dan
Dengan
Tanpa
Pembuatan Pembuatan
Sirop
Sirop
85
51
10,2
6,0 - 9,0
1,7 L per
L produk
minuman
60
36
7,2
6,0 - 9,0
1,2 L per
L produk
minuman
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per m3 produk minuman ringan yang
dihasilkan.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-27LAMPIRAN X
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI SABUN, DETERJEN DAN PRODUK-PRODUK MINYAK NABATI
Parameter
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
BOD5
75
COD
180
TSS
60
Minyak dan Lemak
15
Fosfat (PO4)
2
MBAS
3
pH
Debit Limbah Paling Tinggi sabun
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(kg/ton)
Sabun
Minyak
Nabati
Diterjen
0,60
1,88
0,075
1,44
4,50
0,180
0,48
1,50
0,06
0,120
0,375
0,015
0,016
0,05
0,002
0,024
0,075
0,003
6,0 - 9,0
8 m3 per ton 25 m3 per ton 1 m3 per ton
Produk sabun produk minyak
Produk
diterjen
nabati
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam kg parameter per ton produk sabun, minyak nabati dan
diterjen.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-28LAMPIRAN XI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI BIR
Parameter
BOD5
COD
TSS
pH
Debit limbah paling tinggi
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(gram/hektoliter)
40
100
40
24,0
60,0
24,0
6,0 - 9,0
6 hektoliter per hiktoliter Bir
Catatan:
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam miligram parameter per liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per hektoliter produk Bir.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-29LAMPIRAN XII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI BATERAI TIMBAL ASAM (AKI)
A. Baku Mutu Air Limbah bagi industri timbal asam yang telah beroperasi pada
saat ditetapkan Peraturan Menteri ini.
Parameter
Satuan
Kadar Paling
Tinggi
(mg/L)
COD
mg/L
TSS
mg/L
Pb
mg/L
Cu
mg/L
Minyak dan Lemak mg/L
SO4
gr/L
pH
6–9
Debit Air Limbah Paling Tinggi:
liter per Kg bahan baku Pb
Beban Paling Tinggi
Baterai Timbal Asam
(AKI) (kg/ton bahan
baku)
75
25
0,3
1,0
3
5
0,75
0,25
0,003
0,01
0,03
50
10
B. Baku Mutu Air Limbah bagi:
1. industri timbal asam yang telah beroperasi pada saat ditetapkan
Peraturan Menteri ini dan akan menambahkan unit baru; atau
2. perencanaan industri timbal asam sedang disusun dan beroperasi
setelah ditetapkannya Peraturan Menteri ini.
Parameter
Satuan
Kadar Paling
Tinggi
(mg/L)
COD
mg/L
TSS
mg/L
Pb
mg/L
Cu
mg/L
Minyak dan Lemak
mg/L
SO4
gr/L
pH
6–9
Debit Air Limbah Paling Tinggi:
liter per Kg bahan baku Pb
75
25
0,2
1,0
3
4
Beban Paling Tinggi
Baterai Timbal Asam
(AKI) (kg/ton bahan
baku)
0,75
0,25
0,002
0,01
0,03
40
10
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-30LAMPIRAN XIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN DAN/ATAU SAYURAN
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan BuahBuahan dan/atau Sayuran yang Melakukan Satu Jenis Kegiatan
Pengolahan
Pengolahan Buah
Parameter
Nanas
Pengolahan Sayuran
Buah Lainnya
Jamur
Sayur Lainnya
Kadar Beban Kadar
Beban Kadar Beban Kadar
Beban
(mg/L) (kg/ton) (mg/L) (kg/ton) (mg/L) (kg/ton) (mg/L) (kg/ton)
pH
TSS
BOD
COD
Kuantitas
air
limbah
(m3/ton)
100
85
200
0,9
0,765
1,8
9
6–9
0,9
100
0,675
75
1,35
150
100
75
150
9
2
1,5
3
100
75
150
20
0,9
0,675
1,35
9
Catatan:
1. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan
proses
penggorengan
dalam
tahapan
kegiatan
pengolahannya, parameter minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L (lima
belas miligram per liter).
2. Satuan kuantitas air limbah adalah m3 per ton bahan baku.
3. Satuan beban adalah kg per ton bahan baku.
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan BuahBuahan dan/atau Sayuran yang Melakukan Kegiatan Pengolahan Gabungan
Parameter
pH
TSS
BOD
COD
Satuan
mg/L
mg/L
mg/L
Kadar
6–9
100
75
150
Catatan:
1. Bagi industri pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan
proses
penggorengan
dalam
tahapan
kegiatan
pengolahannya, parameter minyak-lemak dibatasi sebesar 15 mg/L (lima
belas miligram per liter).
2. Nilai …
-31-
2. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan adalah jumlah perkalian
antara nilai kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku senyatanya
dari masing-masing kegiatan sebagaimana dinyatakan dalam persamaan
berikut:
Qmix =
Q
i
i
Pi
Keterangan:
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m3;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing kegiatan,
dalam satuan m3/ton;
Pi
: jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam satuan
ton bahan baku.
Contoh:
a. Suatu
industri
melaksanakan
kegiatan
pengolahan
yang
menggunakan dua jenis bahan baku, yaitu buah nanas dan buah
lainnya dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan
yang sama, berturut-turut, adalah 10 (sepuluh) ton dan 5 (lima) ton.
Tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan
pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang melakukan satu
jenis kegiatan pengolahan, mengatur kuantitas air limbah bagi
kegiatan pengolahan yang menggunakan dua jenis bahan baku
tersebut masing-masing sebesar 9 m3/ton (sembilan meter kubik per
ton) bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 9 m3/ton
Q2 : 9 m3/ton
P1 : 10 ton
P2 : 5 ton
Nilai kuantitas air limbah gabungan pada bulan terkait bagi industri
tersebut adalah:
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2
i
Q mix = 9
m3
i
ton
10 ton + 9
m3
ton
5 ton
Q mix = 135 m3 (berlaku hanya bagi bulan terkait)
b. Suatu
industri
melaksanakan
kegiatan
pengolahan
yang
menggunakan tiga jenis bahan baku, yaitu buah nanas, buah selain
nanas, dan jamur dengan penggunaan bahan baku senyatanya
dalam bulan yang sama, berturut-turut, adalah 4 (empat) ton, 3 (tiga)
ton, dan 2 (dua) ton. Tabel baku mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan satu jenis kegiatan pengolahan, mengatur kuantitas air
limbah bagi kegiatan pengolahan yang menggunakan bahan baku
buah nanas dan buah selain nanas masing-masing sebesar 9 m3/ton
(sembilan meter kubik per ton) bahan baku, dan bahan baku jamur
sebesar 20 m3/ton (dua puluh meter kubik per ton) bahan baku.
Berdasarkan …
-32Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 9 m3/ton
Q2 : 9 m3/ton
Q3 : 20 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 3 ton
P3 : 2 ton
Nilai kuantitas air limbah gabungan pada bulan terkait bagi industri
tersebut adalah:
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2 + Q 3 P3
i
i
Q mix = 9
m3
ton
4 ton + 9
m3
ton
3 ton + 20
m3
ton
2 ton
Q mix = 103 m3 (berlaku hanya bagi bulan terkait)
3. Nilai beban bagi usaha dan/atau kegiatan industri yang melakukan
kegiatan pengolahan gabungan adalah perkalian antara nilai baku mutu
kadar dengan nilai kuantitas air limbah gabungan, sebagaimana
dinyatakan dalam persamaan berikut:
Lmix = Cmix Qmix
Keterangan:
Lmix : beban gabungan kegiatan, dalam satuan kg;
Cmix : kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix : kuantitas air limbah gabungan kegiatan, dalam satuan m3.
Contoh:
a. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan, kadar parameter TSS
dibatasi pada nilai 100 mg/L (seratus milligram per liter). Nilai beban
parameter TSS pada bulan terkait bagi industri yang melaksanakan
kegiatan pengolahan yang menggunakan dua jenis bahan baku
adalah:
L TSS,mix = CTSS,mix Q mix
L TSS,mix = 100
mg
L
135 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
L TSS,mix = 13,5 kg TSS (berlaku hanya bagi bulan terkait)
b. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan buah-buahan dan/atau sayuran yang
melakukan kegiatan pengolahan gabungan, kadar parameter COD
dibatasi pada nilai 150 mg/L (seratus lima puluh miligram per liter.
Nilai beban parameter COD pada bulan terkait bagi industri yang
melaksanakan kegiatan pengolahan yang menggunakan tiga jenis
bahan baku adalah:
2. Baku Mutu …
-33LCOD,mix = CCOD,mix Q mix
LCOD,mix = 150
mg
L
103 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
LCOD,mix = 15,45 kg COD (berlaku hanya bagi bulan terkait)
2. Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Pengolahan Buah-Buahan
dan/atau Sayuran yang Melakukan Pengolahan Air Limbah Secara Terpusat
Parameter
pH
TSS
BOD
COD
Satuan
Kadar
mg/L
mg/L
mg/L
6–9
100
75
150
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-34LAMPIRAN XIV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Hasil
Perikanan yang Melakukan Satu Jenis Kegiatan Pengolahan
Kegiatan Pembekuan
Parameter
Kadar
(mg/L)
Beban Pencemaran
(kg/ton)
Ikan
Udang
Lain
-lain
Kadar
(mg/L)
Beban Pencemaran
(kg/ton)
Ikan
Udang
Lain
-lain
Kadar
(mg/L)
Beban
Pencemaran
(kg/ton)
6–9
pH
TSS
Pembuatan Tepung
Ikan
Kegiatan Pengalengan
100
1
3
1,5
100
1,5
3
2
100
1,2
Sulfida
-
-
-
-
1
0,03
0,02
1
0,012
Amonia
10
0,1
0,3 0,15
5
0,01
5
0,07
5
0,01
5
1,12
5
2,25
0,15
0,1
5
0,06
0,03
0,02
-
-
2,25
1,5
100
1,2
4,5
3
300
3,6
0,22
5
15
0,45
0,3
15
0,18
30
20
Klor
bebas
BOD
1
0,01
0,03
100
1
COD
200
15
Minyaklemak
Kuantitas
Air
Limbah
(m3/ton)
3
0,01
5
1,5
1
75
2
6
3
150
0,15
0,45
15
10
30
0,22
5
15
12
Catatan:
1. Satuan kuantitas air limbah bagi:
a. usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan m3 per ton
bahan baku.
b. usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan m3 per ton
bahan baku.
c. usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan m3
per ton produk.
2. Satuan beban pencemaran bagi:
a. usaha …
-35a. usaha dan/atau kegiatan pembekuan dalam satuan kg per ton
bahan baku.
b. usaha dan/atau kegiatan pengalengan dalam satuan kg per ton
bahan baku.
c. usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan dalam satuan kg
per ton produk.
3. Khusus bagi usaha dan/atau kegiatan pembuatan tepung ikan, satuan
kuantitas air limbah dapat menggunakan satuan m3 per ton bahan
baku, yaitu sebesar 60 m3/ton (enam puluh meter kubik per ton) bahan
baku. Dengan demikian, nilai beban pencemaran bagi masing-masing
parameter dalam satuan kg per ton bahan baku adalah sebagai berikut:
a. TSS
: 6 kg/ton bahan baku
b. Sulfida
: 0,06 kg/ton bahan baku
c. Amonia
: 0,3 kg/ton bahan baku
d. BOD
: 6 kg/ton bahan baku
e. COD
: 18 kg/ton bahan baku
f. Minyak-lemak
: 0,9 kg/ton bahan baku
4. Bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan yang
melakukan satu kegiatan pengolahan namun menggunakan lebih dari
satu jenis bahan baku hasil perikanan, berlaku ketentuan:
a. nilai kuantitas air limbah adalah jumlah perkalian antara nilai
kuantitas air limbah dengan jumlah bahan baku yang digunakan
senyatanya, seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
Qmix =
Q
i
i
Pi
Keterangan:
Qmix : kuantitas air limbah gabungan bahan baku, dalam satuan
m3 ;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing jenis
bahan baku, dalam satuan m3/ton;
Pi
: jumlah bahan baku yang digunakan senyatanya, dalam
satuan ton.
Contoh:
1) Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan kegiatan pembekuan ikan dan udang dengan
penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang sama,
berturut-turut, adalah 4 (empat) ton dan 5 (lima) ton. Tabel baku
mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan yang melakukan satu jenis kegiatan pengolahan
mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan pembekuan ikan
dan udang, berturut-turut, sebesar 10 m3/ton (sepuluh meter
kubik per ton) dan 30 m3/ton (tiga puluh meter kubik per ton)
bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 10 m3/ton
Q2 : 30 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
Nilai …
-36Nilai kuantitas air limbah gabungan bagi usaha dan/atau
kegiatan tersebut pada bulan terkait adalah:
Qmlx
∑i(Qi x Pi)
(Q1 x P1) + (Q2 x P2)
(10 m3/ton x 4 ton) + (30 m3/ton x 5 ton)
190 m3
=
=
=
=
2) Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan kegiatan pengalengan ikan, udang, dan kepiting
dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang
sama, berturut-turut, adalah 4 (empat) ton, 5 (lima) ton, dan 1
(satu) ton. Tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan, mengatur kuantitas air limbah bagi
kegiatan pengalengan ikan, udang, dan kepiting, berturut-turut,
sebesar 15 m3/ton (lima belas meter kubik per ton), 30 m3/ton
(tiga puluh meter kubik per ton), dan 20 m3/ton (dua puluh
meter kubik per ton) bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 15 m3/ton
Q2 : 30 m3/ton
Q3 : 20 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
P3 : 1 ton
Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
pada bulan terkait adalah :
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2 + Q 3 P3
i
i
Q mix = 15
m3
ton
4 ton + 30
m3
ton
5 ton + 20
m3
ton
1 ton
3
Q mix = 230 m (berlaku hanya bagi bulan terkait)
b. nilai beban pencemaran adalah perkalian antara nilai kadar dengan
nilai kuantitas air limbah, seperti yang dinyatakan dalam persamaan
berikut :
Lmix = C Qmix
Keterangan:
Lmix
: beban pencemaran kegiatan, dalam satuan kg;
C
: kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix
: kuantitas air limbah gabungan , dalam satuan m3.
Contoh:
1) Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan, kadar parameter TSS untuk kegiatan
pembekuan hasil perikanan dibatasi pada nilai 100 mg/L (seratus
miligram per liter). Nilai beban pencemaran parameter TSS pada
bulan terkait bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan …
-37perikanan yang melakukan kegiatan pembekuan ikan dan udang
dengan penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang
sama adalah:
L TSS,mix = CTSS Q mix
L TSS,mix = 100
mg
L
190 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
= 19
19kg
kgTSS
TSS
L TSS,mix =
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku
bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang
disajikan pada Tabel 1 berikut:
Parameter
Beban Pencemaran (kg)
TSS
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
19
1,9
0,19
19
38
2,85
2) Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan, kadar parameter COD untuk kegiatan
pengalengan hasil perikanan dibatasi pada nilai 150 mg/L
(seratus lima puluh miligram per liter). Nilai beban pencemaran
parameter COD yang berlaku pada bulan terkait bagi usaha
dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan melakukan
kegiatan pengalengan ikan, udang, dan kepiting dengan
penggunaan bahan baku senyatanya dalam bulan yang sama
adalah :
LCOD,mix = CCOD Q mix
LCOD,mix = 150
mg
L
230 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
L
== 34,5
COD
g COD
34,5 kkg
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku
bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang
disajikan pada Tabel 2 berikut:
Parameter
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Beban Pencemaran (kg)
23
0,23
1,15
0,23
17,25
34,5
3,45
B. Baku Mutu …
-38-
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Pengolahan Hasil
Perikanan yang Melakukan Kegiatan Pengolahan Gabungan
Parameter
pH
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Satuan
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
Kadar
6–9
100
1
5
1
100
200
15
Catatan:
1. Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan
hasil perikanan yang melakukan lebih dari satu kegiatan pengolahan
adalah jumlah perkalian antara nilai kuantitas air limbah dengan jumlah
bahan baku (atau produk) senyatanya dari masing-masing kegiatan,
seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
Qmix =
Q
i
i
Pi
Keterangan:
Qmix
: kuantitas air limbah, dalam satuan m3;
Qi
: kuantitas air limbah yang berlaku bagi masing-masing
kegiatan, dalam satuan m3/ton;
Pi
: jumlah bahan baku yang digunakan (atau produk yang
dihasilkan) senyatanya, dalam satuan ton bahan baku (atau
ton produk).
Contoh:
a. Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan dua kegiatan pengolahan, yaitu pembekuan ikan dan
pengalengan kepiting dengan penggunaan bahan baku senyatanya
dalam bulan yang sama, berturut-turut, adalah 3 (tiga) ton dan 4
(empat) ton. Tabel baku mutu mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu jenis
kegiatan pengolahan mengatur kuantitas air limbah bagi kegiatan
pembekuan ikan dan pengalengan kepiting, berturut-turut, sebesar
10 m3/ton (sepuluh meter kubik per ton) dan 20 m3/ton (dua puluh
meter kubik per ton) bahan baku.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 10 m3/ton
Q2 : 20 m3/ton
P1 : 3 ton
P2 : 4 ton
Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
pada bulan terkait adalah:
b. Suatu …
Qmix = Q i Pi
-39-
Qmix = Q1 P1 + Q 2 P2
i
Qmix = 10
m3
ton
3 ton + 20
m3
ton
4 ton
3 3
Qmix = 1120
20 mm
b. Suatu usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan
melakukan tiga kegiatan pengolahan yaitu pembekuan udang,
pengalengan kepiting, dan pembuatan tepung ikan. Penggunaan
bahan baku udang dan kepiting senyatanya dalam bulan yang sama,
berturut-turut, adalah 4 (empat) ton dan 5 (lima) ton. Sedangkan
jumlah produk tepung ikan yang dihasilkan dalam bulan yang sama
adalah 1 (satu) ton. Tabel baku mutu mutu air limbah bagi usaha
dan/atau kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan satu
jenis kegiatan pengolahan mengatur kuantitas air limbah bagi
kegiatan pembekuan udang, pengalengan kepiting, dan pembuatan
tepung ikan, berturut-turut, sebesar 30 m3/ton (tiga puluh meter
kubik per ton) bahan baku, 20 m3/ton (dua puluh meter kubik per
ton) bahan baku, dan 12 m3/ton (dua belas meter kubik per ton)
produk.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat diketahui:
Q1 : 30 m3/ton
Q2 : 20 m3/ton
Q3 : 12 m3/ton
P1 : 4 ton
P2 : 5 ton
P3 : 1 ton
Nilai kuantitas air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
pada bulan terkait adalah:
Q mix =
Q
Pi
Q mix = Q1 P1 + Q 2 P2 + Q 3 P3
i
i
Q mix = 30
m3
ton
4 ton + 20
m3
ton
5 ton + 12
m3
ton
1 ton
3
3
32 mm
Q mix =
=2
232
2. Nilai beban pencemaran bagi usaha dan/atau kegiatan pengolahan hasil
perikanan yang melakukan lebih dari satu kegiatan pengolahan adalah
perkalian antara nilai kadar dengan nilai kuantitas air limbah gabungan,
seperti yang dinyatakan dalam persamaan berikut:
Lmix = Cmix Qmix
Keterangan:
Lmix
: beban pencemaran, dalam satuan kg;
Cmix
: kadar parameter air limbah, dalam satuan mg/L;
Qmix
: kuantitas air limbah gabungan, dalam satuan m3.
Contoh:
a. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan kegiatan
pengolahan gabungan, kadar parameter TSS dibatasi pada nilai 100
seratus …
-40mg/L (seratus miligram per liter). Nilai beban pencemaran parameter
TSS pada bulan terkait bagi usaha dan/atau kegiatan tersebut
seperti yang dimaksud pada usaha dan/atau kegiatan pengolahan
hasil perikanan melakukan dua kegiatan pengolahan adalah:
L TSS,mix = CTSS,mix Q mix
L TSS,mix = 100
mg
L
120 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
L
= 12 kg TSS
= 12 kg TSS
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan pada
Tabel 1 berikut:
Parameter
Beban Pencemaran (kg)
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
12
0,12
0,6
0,12
12
24
1,8
a. Berdasarkan tabel baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau
kegiatan pengolahan hasil perikanan yang melakukan kegiatan
pengolahan gabungan, kadar parameter COD dibatasi pada nilai 200
mg/L (dua ratus miligram per liter). Nilai beban pencemaran
parameter pada bulan terkait COD bagi usaha dan/atau kegiatan
pengolahan hasil perikanan melakukan tiga kegiatan pengolahan
adalah :
LCOD,mix = CCOD,mix Q mix
LCOD,mix = 200
mg
L
232 m3
1000 L
1 m3
1 kg
1.000.000 mg
faktor konversi
= 46,4 kg COD
L
= 46,4 kg COD
Dengan cara yang sama, nilai beban pencemaran yang berlaku bagi
usaha dan/atau kegiatan tersebut adalah seperti yang disajikan
pada Tabel 2 berikut:
Parameter
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Beban Pencemaran (kg)
23,2
0,232
1,16
0,232
23,2
46,4
3,48
C. Baku Mutu …
-41C. Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri Perikanan yang Melakukan
Pengolahan Air Limbah Secara Terpusat
Parameter
pH
TSS
Sulfida
Amonia
Klor bebas
BOD
COD
Minyak-lemak
Satuan
Kadar
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
6–9
100
1
5
1
100
200
15
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-42LAMPIRAN XV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN RUMPUT LAUT
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
BOD
COD
TSS
Amonia (NH3-N)
Klor
pH
Kuantitas air limbah
Paling tinggi
100
250
100
5
1
500
m3
Beban Pencemaran
Paling Tinggi (kg/ton)
6–9
per ton produk
50
125
50
2.5
0.5
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
BALTHASAR KAMBUAYA
-43LAMPIRAN XVI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN KELAPA
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
BOD
COD
TSS
Minyak Lemak
pH
Kuantitas air limbah
Paling tinggi
75
150
100
15
15
m3
Beban Pencemaran
Paling Tinggi *)
(kg/ton)
1,1
2,2
1,5
0,2
6–9
per ton produk
*) kecuali untuk pH dan kuantitas air limbah
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-44LAMPIRAN XVII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN DAGING
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
BOD
COD
TSS
Amonia (NH3-N)
Minyak Lemak
pH
Kuantitas air limbah
Paling tinggi
125
250
100
10
10
6
m3
Beban Pencemaran
Paling Tinggi (kg/ton)
6–9
per ton produk
0,75
1,5
0,6
0,06
0,06
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-45LAMPIRAN XVIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN KEDELAI
Pengolahan Kedelai
Kecap
Parameter
Kadar *)
(mg/L)
BOD
COD
TSS
pH
Kuantitas air
limbah
Paling tinggi
(m3/ton)
Tahu
Beban
Kadar *)
(kg/ton) (mg/L)
150
300
100
1,5
3
1
10
Tempe
Beban
Kadar *)
(kg/ton) (mg/L)
150
300
200
6–9
20
3
6
4
Beban
(kg/ton)
150
300
100
10
Keterangan :
1) *) kecuali untuk pH
2) Satuan kuantitas air limbah adalah m3 per ton bahan baku
3) Satuan beban adalah kg per ton bahan baku
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
1,5
3
1
-46LAMPIRAN XIX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PENGOLAHAN OBAT TRADISIONAL ATAU JAMU
Parameter
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton bahan baku)
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
pH
BOD
COD
TSS
Fenol
Kuantitas air limbah
paling tinggi
(m3 per ton bahan
baku)
6–9
75
150
100
0,2
1,12
2,25
1,5
0,003
15
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-47LAMPIRAN XX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PETERNAKAN SAPI DAN BABI
Parameter
Kadar Paling
Tinggi (mg/L)
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(gram/ekor/hari)
Sapi
BOD
100
COD
200
TSS
100
NH3-N
25
pH
Kuantitas air limbah paling tinggi
Babi
20
40
20
5
6–9
Sapi : 200 ltr/ekor/hari
Babi : 40 ltr/ekor/hari
4
8
4
1
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
BALTHASAR KAMBUAYA
-48LAMPIRAN XXI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI MINYAK GORENG
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Minyak
Goreng Menggunakan Proses Basah
Parameter
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Kadar Paling Tinggi
(mg/liter)
BOD
COD
TSS
Minyak & Lemak
MBAS
Fosfat (PO4)
pH
Kuantitas Air Limbah
paling tinggi
75
150
60
5
3
2
5
0,375
0,75
0,3
0,025
0,015
0,01
m3
6–9
per ton produk
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Minyak
Goreng Menggunakan Proses Kering
Parameter
Beban
Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton)
Kadar Paling Tinggi
(mg/liter)
BOD
COD
TSS
Minyak & Lemak
Fosfat (PO4)
pH
Kuantitas Air Limbah
Paling Tinggi
75
150
60
5
2
6–9
0,0375
0,075
0,03
0,0025
0,001
0,5 m3 per ton produk
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
BALTHASAR KAMBUAYA
-49-
LAMPIRAN XXII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI GULA
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula Dengan Kapasitas Kurang Dari
2.500 Ton Tebu yang Diolah Per Hari
Air Limbah Proses
Parameter
BOD5
COD
TSS
Minyak
dan Lemak
Sulfida
(sebagai S)
pH
kuantitas
limbah
paling
tinggi
ton tebu yang
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
100
250
100
5
1,0
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(g/ton)
50
125
50
2,5
0,5
Kadar
Paling
Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(g/ton)
Air
Air
Limbah
Limbah
Abu
Kondensor
Ketel
Air
Limbah
Gabungan
60
100
50
5
1.500
2.500
1.250
125
120
200
100
10
1.650
2.750
1.375
137,5
0,5
12,5
1
13,75
6,0 – 9,0
Air Limbah Proses
: 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah Kondensor : 25 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah Abu Ketel : 2 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah gabungan : 27,5 m3 per ton tebu yang diolah
diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula Dengan Kapasitas Antara 2.500
Sampai Dengan 10.000 Ton Tebu yang Diolah Per Hari
Beban Pencemaran Paling Tinggi
(g/ton)
air
Parameter
Air
air limbah limbah
air limbah
Limbah
abu
kondensor
gabungan
Proses
ketel
BOD5
60
30
300
30
360
COD
100
50
500
50
600
TSS
50
25
250
25
300
Minyak dan Lemak
5
2,5
25
2,5
30
Sulfida (sebagai S)
0,5
0,25
2,5
0,25
3
pH
6,0 – 9,0
kuantitas limbah
Air Limbah Proses
: 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
paling tinggi
Air Limbah Kondensor : 5 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah Abu Ketel : 0,5 m3 per ton tebu yang diolah
Air Limbah gabungan : 6 m3 per ton tebu yang diolah
ton tebu yang diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
Kadar
paling
tinggi
(mg/L)
C. Baku Mutu …
-50-
C. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Gula Dengan Kapasitas Lebih Dari
10.000 Ton Tebu Yang Diolah Per Hari**
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(g/ton)
BOD5
60
30
COD
100
50
TSS
50
25
Minyak dan Lemak
5
2,5
Sulfida (sebagai S)
0,5
0,25
pH
6,0 - 9,0
3
kuantitas limbah
0,5 m per ton tebu yang diolah
paling tinggi
ton tebu yang diolah per hari = Ton Cane per Day (TCD)
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-51-
LAMPIRAN XXIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI ROKOK DAN/ATAU CERUTU
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Proses Primer Basah dan Proses Sekunder,
Termasuk yang Hanya Berasal dari Proses Primer Basah (Kategori I).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/l)
100
6,0-9,0
3,0
150
300
0,5
5,0
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Sumber Air Limbah Kategori I dan Air Limbah
Domestik (Kategori II).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/l)
100
6,0-9,0
10
100
200
0,5
5,0
C. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Proses Primer Kering Dan/Atau Proses
Sekunder, Termasuk Industri Cerutu dan Rokok Tanpa Cengkeh (Kategori
III).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
100
6,0-9,0
2,0
80
160
0,5
5,0
D. Baku Mutu …
-52-
D. Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri Rokok dan/atau Cerutu yang Sumber
Air Limbahnya Berasal dari Sumber Air Limbah Kategori III dan Air Limbah
Domestik (Kategori IV).
Parameter
TSS
pH
Amonia
BOD
COD
Fenol
Minyak Lemak
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
100
6,0-9,0
10
60
120
0,5
5,0
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-53-
LAMPIRAN XXIV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI ELEKTRONIKA
Parameter
A. Parameter Fisika
TSS
BOD5
COD
pH
B. Parameter Kimia
NH3-N
F
Fenol
Minyak & Lemak
Cu
Zn
Cr6+
Cd
Hg
Pb
Ni
Satuan
Kosentrasi
mg/l
mg/l
mg/l
-
60
50
110
6–9
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
10
10
0,5
10
0,6
5
0,1
0,1
0,002
0,1
0,5
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-54-
LAMPIRAN XXV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PENGOLAHAN KOPI
Parameter
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
TSS
BOD
COD
pH
Kuantitas air limbah
150
90
200
30
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(kg/ton produk)
4,5
2,7
6
6–9
produk
m3/ton
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-55-
LAMPIRAN XXVI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI GULA RAFINASI
Parameter
Suhu
pH
TDS
TSS
BOD
COD
Kuantitas
Air Limbah
Paling Tinggi
Satuan
C
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3 per
ton
Produk
Gol I
38
6,0 – 9,0
2.000
150
75
150
0,4
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton
produk)
0,8
0,1
0,1
0,2
Gol II
Beban
Pencemaran
Paling
Tinggi
(kg/ton
produk)
38
6- 9
1.000
50
50
100
0,4
0,4
0,02
0,02
0,04
Keterangan:
1. Golongan I
Perusahaan telah beroperasi pada saat ditetapkan peraturan ini dan berlaku
3 tahun setelah berlaku peraturan ini.
2. Golongan II
a. Telah beroperasi pada saat ditetapkan peraturan ini dan akan
menambah unit baru.
b. Perencanaanya sedang disusun dan beroperasi setelah ditetapkan
peraturan ini.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-56-
LAMPIRAN XXVII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PETROKIMIA HULU
Parameter
pH
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fenol
Cr
Cu
Zn
Ni
Kuantitas Air Limbah
Paling Tinggi
Satuan
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
3
m /ton bahan baku
Kadar Paling Tinggi
6-9
100
200
150
15
1
1
3
10
0,5
0,6
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-57-
LAMPIRAN XXVIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI RAYON
Parameter
Satuan
pH
BOD
COD
TSS
Sulfida (Sebagai S)
Zn
Kuantitas Air Limbah Paling
Tinggi
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3/ton produk serat rayon
Kadar Paling Tinggi
6-9
60
150
100
0,3
5
130
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-58-
LAMPIRAN XXIX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI KERAMIK
Parameter
pH
TSS
Cobalt (Co)
Timbal (Pb)
Kadmium (Cd)
Krom Total (Cd)
Kuantitas Air Limbah Paling
Tinggi
Satuan
Kadar Paling Tinggi
6-9
100
0,6
1,0
0,1
1,0
1,5
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3/ton bahan baku
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-59-
LAMPIRAN XXX
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI ASAM TEREFTALAT (PTA)
Parameter
pH
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fenol
Mangan Terlarut (Mn)
Cobalt (Co)
Besi Terlarut (Fe)
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
Satuan
Kadar Paling Tinggi
6-9
150
300
100
15
1
3
1
7
4,5
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
m3/ton produk
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-60-
LAMPIRAN XXXI
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI POLYETHYLENE TEREFTALAT (PET)
Parameter
Satuan
pH
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Crom (Cr)
Tembaga (Cu)
Seng (Zn)
Kuantitas Air Limbah Paling Tinggi
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
mg/l
3
m /ton produk
Kadar Paling Tinggi
6-9
75
150
100
10
1
3
10
2,0
Catatan:
Metode Penghitungan Baku Mutu Air Limbah Bagi Industri PTA dan PET yang
Melakukan Pengolahan Air Limbah Secara Terpadu
Debit air limbah paling tinggi gabungan :
Q = (PPTA * QPTA) + (PPET * QPET)
Kadar air limbah paling tinggi gabungan untuk parameter i :
Ci = (CPTA,i * PPTA * QPTA) + (CPET,i * PPET * QPET ) / Q
Keterangan:
Q (m3/hari)
QPTA (m3/ton)
QPET (m3/ton)
PPTA (ton/hari)
PPET (ton/hari)
Ci (mg/L)
CPTA,i (mg/L)
CPET,i (mg/L)
: debit air limbah paling tinggi gabungan
: kuantitas air limbah paling tinggi untuk industri PTA
: 4,5 m3/ton (empat koma lima meter kubik per ton) produk
PTA.
: kuantitas air limbah paling tinggi untuk industri PET
: 2 m3/ton (dua meter kubik per ton) produk PET
: jumlah produksi PTA
: jumlah produksi PET
: kadar paling tinggi gabungan untuk parameter i
: kadar paling tinggi industri PTA untuk parameter i
: kadar paling tinggi industri PET untuk parameter i
Contoh Penghitungan :
Suatu industri PTA dan PET menghasilkan 100 ton/jam (seratus ton per jam)
PTA dan 60 ton/jam (enam puluh ton per jam) PET, maka baku mutunya
adalah:
Debit air limbah paling tinggi:
Q
= (100 * 4,5) + (60 * 2)
= 570 m3/jam
Kadar paling tinggi untuk parameter BOD :
Dari …
-61-
Dari baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri asam
tereftalat :
CPTA, BOD = 150 mg/liter
QPTA
= 4,5 m3/ton produk PTA
Dari baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan industri polyethylene
tereftalat:
CPET,BOD = 75 mg/liter
QPET
= 2 m3/ton produk PTA
Maka,
CBOD = (150 * 100 * 4,5) + (75 * 60 * 2) / 570
= 76500 / 570
= 134 mg/liter
Metode penghitungan yang sama dilakukan juga untuk parameter lainnya.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-62-
LAMPIRAN XXXII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI PETROKIMIA HULU
Parameter
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fenol
Cr
Cu`
Zn
Ni
pH
Kuantitas air limbah paling tinggi
Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
m3/ton bahan baku
Kadar Paling Tinggi
100
200
150
15
1
1
3
10
0,5
6,0 – 9,0
0,6
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-63-
LAMPIRAN XXXIII
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
OLEOKIMIA DASAR
A. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Oleokimia
Dasar Untuk Fatty Acid dan Fatty Alcohol Melalui Jalur Fatty Acid
Parameter
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fosfat
Amonia (NH3N)
pH
Kuantitas air limbah paling
tinggi
Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
m3 per ton produk
Kadar Paling Tinggi
70
160
100
10
5
10
6 -9
4
Catatan:
ton produk adalah penjumlahan ton produk fatty acid + ton produk fatty
alcohol + ton produk alkyl ester + ton produk glycerin
B. Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Industri Oleokimia
Dasar Untuk Fatty Alcohol Melalui Jalur Alkyl Ester
Parameter
BOD
COD
TSS
Minyak dan Lemak
Fosfat
Amonia (NH3N)
pH
Kuantitas air limbah paling tinggi
Satuan
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
mg/liter
3
m /ton produk
Kadar Paling Tinggi
125
250
150
15
5
10
6 -9
4
Catatan:
ton produk adalah penjumlahan ton produk fatty acid + ton produk fatty
alcohol + ton produk alkyl ester + ton produk glycerin
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-64-
LAMPIRAN XXXIV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
INDUSTRI SODA KOSTIK ATAU KHLOR
Parameter
TSS
Cl2 tersisa (khlor)
Tembaga (Cu)
Timbal (Pb)
Sen (Zn)
Krom Total (Cr)
Nikel (Ni)
Raksa (Hg)
pH
Debit Limbah Paling Tinggi
Beban Pencemaran
Paling Tinggi
(gram/ton)
25
75,0
0,5
1,5
1,0
3,0
0,8
2,4
1,0
3,0
0,5
1,5
1,2
3,6
0,004
0,012
6,0 – 9,0
3,0 m3 per ton produk soda kostik atau
3,4 m3 per ton Cl2
Kadar Paling Tinggi
(mg/L)
Catatan :
1. Kadar paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas dinyatakan
dalam milligram parameter per Liter air limbah.
2. Beban pencemaran paling tinggi untuk setiap parameter pada tabel di atas
dinyatakan dalam gram parameter per ton produk soda kostik.
MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
BALTHASAR KAMBUAYA
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Hukum dan Humas
Rosa Vivien Ratnawati
-65-
LAMPIRAN XXXV
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 5 TAHUN 2014
TENTANG
BAKU MUTU AIR LIMBAH
BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN
PULP DAN KERTAS
Proses/ Produk
A. Pulp
Kraft
dikelantang
Pulp larut
Kraft yang
tidak
dikelantang
Mekanik
(CMP
dan
Grounwood)
Semi Kimia
Pulp Soda
De-ink Pulp
(dari kertas
bekas)
B. Kertas
Halus
Kasar
Sparet
Kertas yang
dikelantang
pH
Debi
t
BOD5
Kadar
Beban
Paling Pencemar
Tinggi
an Paling
(mg/to
Tinggi
n)
(kg/ton)
PARAMETER
COD
Kadar
Beban
paling
Pencemar
tinggi
an paling
(mg/to
tinggi
n)
(kg/ton)
TSS
Kadar
Beban
Paling
Pencemar
Tinggi
an Paling
(mg/ton
Tinggi
)
(kg/ton)
85
100
8,5
350
29,75
100
8,5
95
100
9,5
300
28,5
100
9,5
50