Welcome to ePrints Sriwijaya University - UNSRI Online Institutional Repository jurnal MIPA FKIP

FORUM MIPA VOLUME 14 N0. 2 JULI 2011

e - Kamus FISIKA : Inovasi Media Pembelajaran untuk Membangun Karakter Anank
Bangsa

Ida Sriyanti
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya

Abctrac. Education is one aspect which have importantmin efforts to prepare human resource quality
for bulding the students character. Therefore renewal in education to increase the quality of edication
to do. In line with the development of information and communication technology (ICT), computers
many bring any changes in education. The changes is learning material, learning media and students
character. e: Dictionary of Physics is innovatioan leraning media can be made by using the program
Visual Basic 6 which data bace esql server 2000. Media is expected to can be build for benefit
studets character is creative, curiosity, hard work and respositibility.
Abstrak : Pendidikan merupakan salah satu aspek yang berperan penting dala upaya menyiapkan
sumber daya manusia yang berkualitas untuk membangun karakter anak bangsa (siswa/mahasiswa).
Oleh karena itu pembaharuan dalam bidang pendidikan sebagai upaya peningkatan mutu dan kualitas
pendidikan harus dilakukan. Sejalan dengan perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK), computer banyak membawa perbahan pada dunia pendidikan. Perubahan tersebut antara lain
pada learning material, learning media dan karakter siswa (mahasiswa). e:Kamus merupakan inovasi

media pembelajaran yang dapat dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6 dengan data base esql
server 2000. Media ini diharapkan dapat bermanfaat untuk membangun karakter anak bangsa yang
kreaktif, mandiri, rasa ingin tahu, kerja keras dan tanggung jawab.
Kata Kunci : e: Kamus Fisika, Pendidikan, Karakter Anak Bangsa

Pendahuluan
peningkatan mutu dan kualitas pendidikan
harus dilakukan (Jauhari, 2009).

Persoalan karakter anak bangsa
merupakan isu yang mengemuka di
masyarakat saat ini. Pembunuhan,
perkelahian siswa, geng motor, narkoba,
kehidupan konsutif, panggung politik yang
kacau balau dan lain lain. Semua keadaan
ini adalah penurunan kualitas dari karakter
bangsa. Sebenarnya sudah banyak
alternatif yang telah diambil untuk
mengatasi masalah ini, salah satunya
melalui pendidikan.


Menurut Awwaliyah dan Saefudin
(2011) salah satu cara pembaharuan atau
perubahan yang bisa digunakan untuk
mengatasi
masalah
ini
adalah
mengembangkan
inovasi
media
pembelajaran. Media pembelajaran dapat
digunakan untuk membantu proses
pembelajaran serta dapat menentukan
berhasil tidaknya suatu penilaian dari
tujuan pembelajarn yang akan dicapai.
Demikian juga menurut Zulkardi (2001)
bahwa dibalik rendahnya prestasi belajar
salah satunya disebabkan penggunaan
media ajar yang kurang efektif.


Pendidikan merupakan satu aspek
yang berperan penting dalam upaya
menyiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk pembangunan bangsa.
Oleh karena itu, pembaharuan dalam
bidang
pendidikan
sebagai
upaya
1

FORUM MIPA VOLUME 14 N0. 2 JULI 2011

yang dapat diamati dan dipelajari.
Beberapa peneliti pendidikan menyatakan
bahwa komputer sangat potensial untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
(Liao, 1992; Jensen &Williams, 1993;
dalam Herman 2003).

Berdasarkan
hasil
penelitian
Jauhari
(2009) pembelajaran dengan
bantuan komputer dapat membantu
menjelaskan konsep-konsep yang bersifat
abstrak sehingga dapat dipahami dan
disajikan dalam bentuk yang lebih
kongkret dan lebih mudah dimengerti serta
dapat disajikan sesuai dengan tingkattingkat berpikir siswa atau mahasiswa.
Salah satu bentuk media pembelajaran
dengan memanfaatkan Teknolog komputer
adalah e:kamus (Sriyanti, 2010). Menurut
Sriyanti (2010) e-Kamus Fisika Dasar
merupakan media yang berisi tentang
istilah, pengertian, persamaan Fisika dan
animasi Fisika yang ditampilan melalui
monitor. Media ini menjadikan komputer
sebagai tools dan tutor bagi penggunannya.

Oleh karena itu diharapkan e:kamus dapat
digunakan
sebagai
inovasi
media
pembelajaran di kelas serta dapat
membangun karakteris anak bangsa (siswa
atau mahasiswa).

Prinsip
pembelajaran
yang
digunakan untuk mengembangkan karakter
anak bangsa adalah mengusahakan agar
siswa mengenal dan menerima bahwa
karakter bangsa adalah sesuatu yang harus
dimiliki sesuai dengan karakter bangsanya.
Oleh karena itu seyogyanya media yang
digunakan harus sesuai dengan jati diri dan
perkembangan Teknologi dan karakter

yang ada dinegaranya.
Keberhasilan
suatu
proses
pembelajaran maupun perkuliahan di
sekolah melibatkan sejumlah faktor unsur
pendidikan yang erat kaitannya dengan
pengelolaan
keseluruhan
proses
pmbelajaran
termasuk
didalamnya
penggunaan
berbagai
metode
pembelajaran dan media pembelajaran.
Dalam hal ini mahasiswa atau siswa perlu
diintegrasikan sebaik-baiknya sehingga
efektivitas dari perkuliahan maupun

pembelajaran dikelas dapat ditingkatkan.
Oleh karena itu guru atau dosen harus
dapat menciptakan suatu pembelajaran
yang berpotensi menciptakan suasana
belajar mandiri, serta membawa kelas
bagaikan suatu magnet yang mampu
mengikat , memotivasi dan menarik siswa
atau mahasiswa untuk belajar dalam
suasanan yang menyenangkan. Pemilihan
media pembelajaran atau perkuliahan yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran dan tujuan dari pembelajaran
serta potensi mahasiswa merupakan
kemampuan dan keterampilan dasar yang
harus dimiliki oleh setiap pendidik
(dosen). Ketepatan dalam pemilihan
metode akan berpengaruh terhadap hasil
belajar dan keberhasilan mahasiswa
mengikuti
pembelajaran

perkuliahan
tersebut (Sriyanti, 2009).
Teknologi
komputer
dapat
digunkan untuk mengembangkan media
pembelajaran. Beberapa keuntungan yang
dapat diperoleh melalui pemanfaatan
komputer
sebagai
media
dalam
pembelajaran
diantaranya
adalah
kelebihannya dalam mempresentasikan
grafik dan gambar sebagai bentuk visual

1. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa

latin medius yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’
(Arsyad, 2004:3). Media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi
dan kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Oleh karena itu media dalam proses
pembelajaran cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun
kembali informasi visual atau yang
abstrak.
Selain itu, media juga dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang dapat
dipergunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan dan
2

FORUM MIPA VOLUME 14 N0. 2 JULI 2011


sumber yang berbasis mikro-prosesor.
Teknologi komputer ini mampu
menyimpan informasi/ materi dalam
bentuk digital, bukan dalam bentuk
cetakan atau visual.

kemauan siswa sehingga terdorong dalam
proses pembelajaran (Angkowo, 2007:10).
Sedangkan menurut Rohani (1997:3)
media adalah segala sesuatu yang dapat
diindra yang berfungsi sebagai perantara
atau sarana/ alat untuk proses komunikasi
dalam hal proses pembelajaran dikelas.

4. Media hasil gabungan teknlogi cetak
dan komputer
Teknologi gabungan adalah cara
menghasilkan atau menyampaikan
materi yang menggabungkan bentuk

media
yang
dikendalikan
oleh
komputer.

Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang berfungsi sebagai alat/
perantara/ sarana atau saluran yang dapat
menyalurkan pesan baik verbal maupun
visual, merangsang pikiran, perasaan, dan
kemauan siswa sehingga dapat mendorong
siswa dalam proses pembelajaran di kelas
maupun diluar kelas.

3. Media Pebelajaran
Komputer

Berbasis

Pada hakikatnya kegiatan belajar
mengajar adalah suatu proses komunikasi,
pesan/ informasi dapat diserap dan
dihayati orang lain. Melalui proses
komunikasi perlu digunakan sarana yang
membantu proses komunikasi tersebut,
yang disebut media menurut Rohani dalam
Listia, R. (2008) dalam perkembangannya
media
pengajaran
mengikuti
perkembangan teknologi. Teknologi yang
paling tua yang dimanfaatkan dalam
belajar adalah percetakan yang bekerja
atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir
teknologi
audio-visual
yang
menggabungkan penemuan mekanis dan
elektronis untuk tujuan pengajaran.
Teknologi yang muncul terakhir adalah
teknologi mikro-prosesor yang melahirkan
pemakaian komputer dan kegiatan
interaktif (Seels & Richey dalam Arsyad,
2003:29).

2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Berdasarkan
perkembangan
teknologi , menurut Seels & Richey
(dalam Ariasdi. 2009 : 30) media
pengajaran dapat dikelompokkan ke dalam
empat kelompok yaitu :
1. Media hasil teknologi cetak
Teknologi Cetak adalah cara untuk
menghasilkan atau menyampaikan
materi. Teknologi ini menghasilkan
materi dalam bentuk salinan tercetak.
Kelompok media hasil teknologi cetak
meliputi teks, grafik, dan foto atau
representasi fotografik.
2. Media hasil teknologi audio-visual
Teknologi audio-visual adalah cara
menghasilkan atau menyampaikan
materi dengan menggunakan mesinmesin mekanis dan elektronik untuk
menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Pengajaran melalui audio-visual
bercirikan pemakaian perangkat keras
selama proses belajar, seperti mesin
proyektor film, tape recorder, dan
proyektor visual yang lebar.

Komputer adalah mesin yang
dirancang khusus untuk memanipulasi
informasi yang diberi kode, mesin
elektronik yang otomatis melakukan
pekerjaan dan perhitungan sederhana dan
rumit (Arsyad, 2003:53).
Dewasa ini komputer memiliki
kemampuan untuk menggabungkan dan
mengendalikan berbagai peralatan lainnya,
seperti CD player, video tape, dan audio
tape, overhead projector, compact disk.

3. Media
hasil
teknologi
yang
berdasarkan komputer
Teknologi berbasis komputer adalah
cara menghasilkan atau menyampaika
materi dengan menggunakan sumber3

FORUM MIPA VOLUME 14 N0. 2 JULI 2011

siswa secara perorangan misalnya
dengan bertanya dan menilai jawaban.
4. Dapat berhubungan dengan, dan
mengendalikan peralatan lain seperti
compact disk, video tape, dan lain-lain
dengan program pengendali dari
komputer.

Penggabungan ini biasa dikenal dengan
multimedia berbasis komputer.
Selain itu, kemampuan komputer
yang dapat merekam, menganalisis, dan
memberi reaksi kepada respon yang
diinput oleh pemakai atau siswa (Arsyad,
2003:172). Berikut ini keuntungan dan
keterbatasan komputer yang digunakan
untuk tujuan pendidikan.

4. e:Kamus Fisika
Menurut Tim penyusun kamus
pusat bahasa (2002) kamus adalah buku
acuan yang memuat kata dan ungkapannya
dan disusun menurut abjad berikut
keterangan tata makna, pemakaian dan
terjemahannya. Atau dengan kata lain
kamus diartikan sebagai buku yang
memuat kumpulan istilah atau nama yang
disusun menurut abjad beserta penjelasan
tata makna dan pemakaianya. Sedangkan
e-kamus fisika elektronik merupakan
media yang berisi tentang istilah,
pengertian, persamaan fisika, contoh soal
dan gambar-gambar yang berhubungan
dengan materi dipelajari yang ditampilkan
melalui monitor, media ini menjadikan
komputer sebagai tools dan tutor bagi
penggunannya (Sriyanti, 2010).Program
yang digunakan oleh peneliti untuk
membuat e-Kamus Fisika Dasar adalah
Visual Besic 6 dengan data base esql
server 2000.
Salah satu contoh e:kamus yang
telah dibuat oleh penulis seperti Gambar 1
dan Gambar 2 dibawah ini :

Menurut
Jauhari,J
(2009)
media
pembelajaran
berbasis
komputer
mempunyai keuntungan :
1. Komputer dapat mengakomodasi siswa
yang lamban menerima pelajaran,
karena ia dapat memberikan iklim
yang lebih bersifat afektif dengan cara
yang lebih individual, tidak pernah
lupa, tidak pernah bosan, sangat sabar
dalam menjalankan instruksi seperti
yang diinginkan program yang
digunakan.
2. Komputer dapat merangsang siswa
utnk mengerjakan latihan, melakukan
kegiatan laboraturium atau simulasi
karena tersedianya animasi grafik,
warna, dan musik yang dapat
menambah realisme.
3. Kendali berada ditangan siswa
sehingga tingkat kecepatan belajar
siswa dapat disesuaikan dengan tingkat
penguasaannya. Dengan kata lain,
komputer dapat berinteraksi dengan

Gambar 1. Tampilan Interface e:Kamus
Fisika Dasar

Gambar 2. Contoh Tampilan e:Kamus
Fisika Dasar
4

FORUM MIPA VOLUME 14 N0. 2 JULI 2011

5.

menyelesaikan
tugas-tugasnya
secara individu.
3. Rasa ingin tahu : sikap dan
tindakan yang selalu berupaya
untuk mengetahui lebih mendalam
dan meluas dari sesuat yang
dipelajari.
4. Kerja keras : dengan menggunakan
e: kamus Fisika mahasiswa atau
siswa dapat bersungguh-sungguh
dalam mengatasi permasalahanpermasalahan dalam pembelajaran.
Dimana dalam sofwer e:kamus
Fisika sudah tersedia latihanlatihan soal yang di lengkapi solusi
soal.
5. Tanggung
jawab
:
melalui
penggunaan e:kamu, mahasiwa
bertanggung
jawab
untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan
yang telah tersedia di dalam
e:kamus Fisika

e:Kamus Fisika untuk
Membangun Karakter Anak
Bangsa

e:kamus dapat digunakan sebagai
pengembangan media pembelajaran untuk
membangun karakter anak bangsa. Tujuan
umum pendidikan budaya dan karakter
bangsa yaitu :
1. mengembangkan potensi afektif,
kognitif dan psikomoterik peserta
didik sebagai warga yang memiliki
karakter bangsa yang bermartabat.
2. Mengembangkan kebiasaan dan
prilaku anak didik yang terpuji dan
sejalan dengan nilai-nilai universal
dari budaya bangsa yang religius.
3. Mengembangkan
kemampuan
peserta didik menjadi manusia
yang mandiri dan kreaktif.
4. Mengembangkan
lingkungan
sekolah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur dan penuh
kreaktifitas .

Penutup

Dari tujuan umum pendidikan
karakter bangsa, e:kamus dapat digunakan
sebagai media, karena sifat media e:kamus
ini dapat digunakan kapan dan dimana
saja, sehingga mahasiswa atau siswa yang
menggunakan dapat secara mandiri, tanpa
dibantu oleh pendidik atau guru. Muatan
e:kamus dalam membanguun karakter
anak bangasa dapat dilihat di bawah ini :

Pendidikan dan karakter anank
bangsa
merupakan
salah
satu
upayamenjawab tantangan kemerosotan
karakter anak bangsa zaman sekarang.
Pemanfaatan e:kamus Fisika dapat
digunakan sebagai media pembelajaran
yang dapat digunakan sebagai inovasi
media untuk membangun karakter anak
bangsa melalui pengembagn karakter
seperti kreaktifitas, mandiri, rasa ingin
tahu, kerja keras dan tanggung jawab.
Melalui pemanfaatan
e:kamus Fisika
sebagai media pembelajaran di kelas,
diharapkan dapat membangun karakter
anak bangsa. Saran dari penulis agar para
peneliti
dan
pendidik
dapat
mengembangkan e:kamus untuk semua
mata pelajaran yang ada di Indonesia baik
tingkat universitas maupun tingkat SMA,
SMP dan SD.

1. Dengan penggunaan e:kamus :
mahasiswa atau siswa di sekolah
dapat mengembangkan kreaktifitas
peserta didik. Adapun kreaktifitas
disini adalah : berpikir dn
melakukan
sesuatu
untuk
menghasilkan sesuatu yng baru
dari yang dimiliki, khususnya
materi pembelajaran yangsedang
dipelajari.
2. Mandiri : mahasiswa atau siswa
yang menggunakan e:kamus Fisika
dapat mengembangkan sikap dan
prilaku
yang tidak mudah
bergantung kepada orang dalam
61

FORUM MIPA VOLUME 14 N0. 2 JULI 2011

Sriyanti, Ida., 2010. e:Kamus : Alternatif
Media Pembelajaran di Perguruan
Tinggi. Prosiding Seminar Nasional
IPA dan Fisika, ITB, Tanggal Juni
di Bandung.

Daftar Pustaka
Ariasdi. 2009. Panduan Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran.
[Online]. Tersedia:
http://ariasdimultimedia.wordpress.c
om/2008/02/12/panduanpengembanganmultimediapembelajaran.
html.
Download: 1 Mei 2011.
Arsyad,
Azhar.
2003.
Media
Pembelajaran. Jakarta: RajaGrafindo
Persada
Awwalaliyah,
Irma
dan
Soefendi,
Muhammad. 2011. Inovasi media
pembelajaran berbasis permainan
tradisional
dalam
rangka
mengembangkan pendidikan budaya
dan karakter anak bangsa. Laporan
Program Kreatifitas Mahasiswa.
Lembaga Penelitian IPB Bogor.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2002.
Jakarta
Zulkardi. 2001. RME Suatu Inovasi dalam
Pendidikan
Matematika
di
Indonesia : Suatu Pemikiran Pasca
Konferensi Matematika Nasional di
ITB.[Online]
Tersedia
:
www.pmri.or.id
[diakses
25
Agustus 2005].

Herman, Tatang. 2003. Pengembangan
Multimedia Matematika Interaktif
Untuk
Menumbuhkembangkan
Kemampuan Penalaran Matemati
Siswa Sekolah Dasar. Makalah
Seminar Nasional Pendidikan MIPA
: UPI Bandung
Jauhari, Jaidan. 20009. Studi Terhadap
penggunan Mutimedia Interaktif
dalam Pembelajaran MIPA di
Indonesia.Prosiding
Makalah
Seminar Nasional PMIPA UNY.
Jensen, R.J. & Williams, B.S.1993.
Technology : Implications for Middle
Grades Mathematics. New York :
McMilllan and Reston
Liao, Y.K. 1992. Effects of Computerassisted Intruction on Cognitive
Outcomes : A Meta Analysis.
Journal of Research on Computing
in Education, 24
Listia, R., Jauhari, J., & Hiltrimartin, C.
2008. Pengembangan Multimedia
Interaktif Dalam Pembelajaran
Matematika Di Kelas X TKJ SMKN 2
Palembang. Laporan Penelitian
62