The Use of Discovery Learning using Geometry Model as Media in Improving Learning Outcome in Geometry for fifth grade students of SD Negeri 2 Depokrejo in the academic year of 2016 2017. | FIRDHAUS | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 10118 21626 1 PB

PENGGUNAAN DISCOVERY LEARNING
DENGAN MEDIA MODEL BANGUN RUANG
DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG
PADA SISWA KELAS V SD
Ryandi Firdhaus1, Triyono2, Ngatman3
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Kepodang 67 A Panjer Kebumen
e-mail: dryandhi@gmail.com
1 Mahasiswa, 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS
Abstrak: Penggunaan Discovery Learning dengan Media Model Bangun Ruang dalam
Peningkatan Hasil Belajar Bangun Ruang pada Siswa Kelas V SD Negeri 2 Depokrejo
Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
matematika tentang bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri 2 Depokrejo. Penelitian
dilaksanakan secara kolaboratif bersama guru kelas V. Subjek penelitian adalah guru dan
siswa kelas V yang berjumlah 13 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
observasi, wawancara, dan tes. Penelitian dilaksanakan dalam tiga siklus dengan melalui
empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian
menunjukkan penggunaan discovery learning dengan media model bangun ruang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika tentang bangun ruang yang ditandai dengan
peningkatan hasil belajar siswa pada setiap siklus.
Kata Kunci: Discovery Learning, media model
Abstract: The Use of Discovery Learning using Geometry Model as Media in Improving

Learning Outcome in Geometry for fifth grade students of SD Negeri 2 Depokrejo in the
academic year of 2016/2017. The objective of this research is to improve learning outcome
in geometry for fifth grade students of sd negeri 2 depokrejo. This research is a collaborative
Classroom Action Research (CAR). Subjects of the research were students of fourth grade
and its teacher of V SD Negeri 2 Depokrejo. The data were qualitative and quantitative.
Techniques of collecting data were learning outcomes test, observation, and interview. It was
conducted within three cycles. Each cycle consisted of planning, action, observation, and
reflection. The results of this research show that the use of discovery learning using geometry
model as media can improve students’ learning outcome for fifth grade students of SD Negeri
2 Depokrejo in the academic year of 2016/2017.
Keywords: Discovery Learning, media model
yang selalu digunakan dalam kehidupan
sehari-hari adalah matematika.
Menurut Fowler (Sundayana, 2015:
3), ilmu matematika pada dasarnya berisi
tentang ruang dan bilangan. Untuk jenjang
sekolah dasar, mata pelajaran matematika
mencakup
bilangan,
geometri

dan
pengukuran, dan pengolahan data (Badan
Standar Nasional Pendidikan, 2006: 417).
Matematika banyak memuat konsep
dasar yang bersifat abstrak. Untuk itu,
diperlukan upaya mengkonkretkan konsep
dasar matematika yang abstrak agar siswa

PENDAHULUAN
Sekolah Dasar merupakan jenjang
pendidikan dasar pada pendidikan fomal di
Indonesia, sebagaimana diatur dalam UU
No. 20 tahun 2003 pasal 17 ayat 2 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa
pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar
(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau
bentuk lain yang sederajat. Dalam
menempuh pendidikan dasar, siswa
dibekali berbagai ilmu dan keterampilan
sebagai bekal hidupnya. Salah satu ilmu

207

208

lebih mudah memahami konsep dasar
matematika. Hal ini dapat dilakukan
dengan
cara
menghadirkan
media
pembelajaran yang dapat menunjang
pembelajaran. Selain itu pembelajaran
yang terpusat pada siswa juga mampu
membuat siswa memahami konsep dasar
matematika dengan lebih baik.
Namun, kenyataan di lapangan
belum banyak kegiatan belajar mengajar
matematika
diselenggarakan
dengan

terpusat
pada
siswa.
Hal
ini
mengakibatkan siswa menjadi pasif dan
hasil belajar siswa kurang memuaskan.
Berdasarkan hasil observasi di SDN 2
Depokrejo
Kecamatan
Kebumen
Kabupaten Kebumen terhadap kegiatan
belajar mengajar matematika pada siswa
kelas V, diketahui bahwa hasil belajar
siswa pada materi bangun ruang masih
rendah. Dari 13 siswa hanya 6 siswa yang
nilainya mencapai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Artinya baru 46,15%
siswa yang dinyatakan tuntas, sedangkan
53,85% siswa belum tuntas.

Rendahnya hasil belajar siswa
disebabkan oleh metode pembelajaran
yang masih terpusat pada guru. Siswa
lebih banyak disuapi materi dan rumus
yang harus dihafalkan agar dapat
menyelesaikan persoalan matematika.
Selain itu siswa juga pasif menanggapi
pertanyaan guru.
Untuk mengatasi
permasalahan
tersebut, perlu suatu upaya pemilihan
model pembelajaran yang melibatkan
siswa secara aktif. Dengan demikian siswa
dapat terlibat dalam proses pembelajaran
dan memperoleh pengalaman belajar yang
nyata sehingga dapat meningkatkan hasil
belajarnya. Salah satu model pembelajaran
yang tepat digunakan yaitu Discovery
Learning.
Menurut Wilcox (Hosnan, 2014:

281) Discovery Learning adalah suatu
model pembelajaran yang memungkinkan
siswa terlibat secara aktif untuk
menemukan berbagai pengetahuan melalui
pengalaman langsung dan percobaan. Hal

Penggunaan Discovery Learning…

ini sejalan dengan pendapat Sujarwo
(2011: 73) bahwa discovery learning
memungkinkan siswa untuk mendapat
pengalaman secara langsung dimana siswa
terlibat aktif pada proses penemuan,
analisis hasil temuan, dan laporan dalam
bentuk diskusi kelas.
Pelaksanaan discovery learning
dapat menjadi lebih efektif jika didukung
penggunaan media pembelajaran yang
sesuai. Media yang dapat digunakan yaitu
media model bangun ruang. Menurut

Anitah (2009: 146) yang dimaksud media
model yaitu media tiga dimensi yang
mewakili benda yang sebenarnya dan
memiliki ukuran panjang, lebar, dan isi
(tinggi). Melalui perpaduan discovery
learning dengan media model bangun
ruang, siswa dapat terlibat secara aktif
dalam pembelajaran. Hal ini dikarenakan,
pada model pembelajaran ini siswa akan
diarahkan untuk menemukan sendiri
pengetahuannya melalui proses penemuan
yang dilakukan dengan memanipulasi dan
mengotak-atik media model bangun ruang.
Melalui proses penemuan, siswa akan
memperoleh pengalaman belajar yang
bermakna dimana pengetahuan siswa akan
melekat lebih baik dan lebih lama.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bertempat di SD
Negeri

2
Depokrejo.
Penelitisn
dilaksanakan secara kolaboratif dimana
guru dan peneliti memiliki peranan yang
berbeda. Subjek penelitian ini adalah guru
kelas V dan siswa kelas V yang berjumlah
13 siswa dengan 8 siswa laki-laki dan 5
siswa perempuan.
Data
yang
digunakan
dalam
penelitian ini yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari
pengamatan
terhadap
pelaksanaan
pembelajaran menggunakan discovery
learning dengan media model bangun

ruang. Data kuantitatif diperoleh dari hasil
belajar siswa. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu teknik observasi,
wawancara, dan tes. Untuk menguji

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm. 207 – 210

validitas data digunakan teknik triangulasi
sumber dan teknik. Analisis data dilakukan
melalui reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan.
Penelitian ini dilaksanakan dengan
tiga siklus dengan lima pertemuan. Setiap
siklus dilaksanakan dengan melalui
prosedur
perencanaan,
pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Hal ini sesuai
dengan pendapat Kurt Lewin (Arikunto,
2013: 131) yang menyatakan bahwa

penelitian tindakan terdiri dari empat
komponen pokok yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
dilaksanakan
dengan
menggunnakan discovery learning dengan
media model bangun ruang melalui
langkah-langkah: (1) memperkenalkan
media model bangun ruang pada
penjelasan materi, (2) menyajikan situasi
problematik, (3) membentuk kelompok
secara heterogen, (4) menjelaskan
prosedur penemuan kepada siswa, (5)
pengumpulan data menggunakan media
model bangun ruang, (6) verifikasi data
menggunakan berbagai sumber, (7)
menarik kesimpulan atau generalisasi, (8)
pembahasan hasil diskusi, (9) memberikan

penghargaan dan evaluasi.
Langkah-langkah
penggunaan
discovery learning dengan media model
bangun ruang pada siklus I sampai siklus
III telah dilaksanakan dengan baik. Guru
melibatkan siswa secara aktif dalam
pembelajaran. Media pembelajaran yang
dihadirkan guru dapat menarik minat siswa
sehingga siswa dapat bebas berkreasi
menggunakan media model yang dibawa
guru. Hal ini membuat siswa lebih
memahami materi karena siswa terlibat
langsung dalam proses pembelajaran.
Dampaknya, hasil belajar siswa
menjadi meningkat. Pada siklus I, nilai
rata-rata siswa mencapai 76,53 dengan
persentase ketuntasan siswa 65,4%. Pada
siklus II nilai rata-rata siswa mengalami
peningkatan menjadi 85,62 dengan

209

persentase ketuntasan siswa 91,67%. Pada
siklus III, nilai rata-rata siswa juga
mengalami peningkatan menjadi 94,23
dengan persentase ketuntasan siswa 100%.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan discovery
learning dengan media model bangun
ruang dapat meningkatkan hasil belajar
matematika tentang bangun ruang. Hal ini
dikarenakan siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran sehingga siswa memperoleh
pengetahuan yang bermakna sehingga
hasil belajar siswa meningkat.
Pelaksanaan
pembelajaran
menggunakan discovery learning dengan
media model bangun ruang terdapat
kendala yaitu siswa masih kesulitan dalam
menyusun kalimat untuk membuat
kesimpulan berdasarkan data hasil
penemuannya. Hal ini dikarenakan
kemampuan berpikir rasional siswa yang
masih terbatas. Selain itu, siswa telah
terbiasa
melaksanakan
pembelajaran
dengan metode yang terpusat pada guru
sehingga siswa belum mampu menyusun
kalimat kesimpulan secara mandiri. Hal ini
diperkuat oleh pendapat Hosnan (2014:
289) bahwa salah satu kekurangan
discovery learning yaitu kemampuan
berpikir rasional siswa ada yang masih
terbatas. Adapun solusi untuk kendala
tersebut yaitu guru memberi bimbingan
secara intensif kepada siswa untuk
menyusun kalimat kesimpulan berdasar
hasil penemuannya.
SIMPULAN DAN SARAN
Penggunaan discovery learning
dengan media model bangun ruang dapat
meningkatkan hasil belajar matematika
tentang bangun ruang pada siswa kelas V
SDN 2 Depokrejo tahun ajaran 2016/2017.
Hal ini dibuktikan melalui hasil belajar
siswa yang mengalami peningkatan dari
siklus I sampai siklus III.
Saran dalam penelitian ini
ditujukan kepada guru dan pihak sekolah.
Guru perlu membimbing siswa untuk
terlibat aktif dalam pembelajaran dikelas,

Penggunaan Discovery Learning…

210

sehingga siswa memperoleh pengalaman
belajar secara langsung. Pihak sekolah
hendaknya
menyediakan
media
pembelajaran yang menunjang siswa untuk
aktif dan terlibat dalam penggunaan media
sehingga kualitas pembelajaran dapat
meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah,
S.
(2009).
Teknologi
Pembelajaran. Surakarta: Yuma
Pustaka
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta
Badan

Standar Nasional Pendidikan.
(2006).
Standar
Isi
untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik
dan
Kontekstual
dalam
Pembelajaran Abad 21. Bogor:
Ghalia Indonesia
Sujarwo.
(2011).
Model-model
Pembelajaran
Suatu
Strategi
Pembelajaran. Yogyakarta: Venus
Gold Press
Sundayana, R. (2015). Media dan Alat
Peraga
dalam
Pembelajaran
Matematika. Bandung: Alfabeta
Undang-undang
Republik
Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem
Pendidikan
Nasional.
(2003). Jakarta.

Dokumen yang terkait

Application of Mind Mapping with Multimedia in Improving Natural Science Learning of The Fifth Grade in SDN 1 Tamanwinangun in the Academic Year of 2014 2015. | Wahyuni | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 5493 11893 1 PB

0 0 6

THE APPLICATION OF STAD COOPERATIVE LEARNING IN IMPROVING MATHEMATICS LEARNING ABOUT FRACTIONS AT THE FIFTH GRADE STUDENTS OF SDN KURIPAN 02 IN ACADEMIC YEAR 2013 2014. | KHAYATI | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 4204 9416 1 PB

0 0 5

The Use Of Hypnoteaching Method Using Graphic Media In Improving The Learning Outcome Of IPS About Perjuangan Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia For Fifth Grade Students Of SD Negeri 2 Kebumen In The Academic Year Of 2016 2017. | Masitha | KALAM CENDEKIA

0 0 6

THE APPLICATION OF CONCEPT SENTENCE COOPERATIVE MODEL USING PHOTOGRAPH IMAGE IN IMPROVING WRITING SKILLS OF ESSAY FOR THE FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI 2 SEMANDING IN THE ACADEMIC YEAR OF 2015 2016 | Haini | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 8359 18026 1 P

0 0 7

The Application of Kumon Method with Graphics Media in Improving Mathematics Learning about Fraction for the Fourth Grade Students of SDN 2 Kutosari in the Academic Year of 2015 2016 | Muflikhah | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 8448 18140 1 PB

0 0 6

Improving Critical Thinking Skill through Guided Inquiry Learning Model using Multimedia in the Learning of IPA about Force for the Third Grade Students of SD Negeri 1 Mangunweni in the Academic Year of 2016 2017. | aminah | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 10

0 0 5

The Use Of Scientific Approach Using Guided Inquiry Model In Improving The Learning Of Science About The Characteristics Of Light For The Fifth Grade Students Of SD Negeri Srusuh Jurutengah In The Academic Year Of 2016 2017. | Nurhayati | KALAM CENDEKIA P

0 0 5

The Use of Problem-Based Learning (PBL) in Improving Learning Outcome of Mathematics about Multiplication and Division of Fraction for Fifth Grade Students of SDN I Tamanwinangun in The Academic Year of 2016 2017. | Falah | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 103

0 0 6

THE USE OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) IN IMPROVING STUDENTS’ LEARNING OUTCOME OF IPS FOR FOURTH GRADE STUDENTS OF SD NEGERI KEMIRI KIDUL IN THE ACADEMIC YEAR OF 2016 2017 | Faedoni | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 10604 23013 1 PB

0 1 5

The Use of Children Learning In Science (CLIS) Model in Improving Natural Science Learning at the Fifth Grade in Elementary School | Lestari | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 5298 11522 1 PB

0 0 5