Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengendalian Hama Terpadu adalah suatu metode dalam pengelolaan atau
pengendalian hama

menggunakan berbagai kombinasi teknik yang diketahui

dengan tujuan mengurangi tingkat populasi dan status hama ke dalam tingkat
toleransi tertentu sehingga dapat dikendalikan secara alamiah (dengan musuh
alami). Pengendalian ini dilakukan dengan strategi dan taktik PHT harus pula
berdasarkan pada kondisi ekologi, ekonomi dan sosial. Strategi dan taktik PHT di
antaranya adalah strategi tanpa tindakan, mengurangi jumlah populasi hama,
mengurangi kerentanan tanaman terhadap hama serta kombinasi mengurangi
jumlah populasi hama dan mengurangi kerentanan tanaman terhadap hama
(Tenrirawe, 2010).
Beberapa cara dapat digunakan untuk menanggulangi serangan hama,
antara lain menggunakan agen hayati (parasitoid, predator dan microbial agents
atau patogen serangga). Beberapa patogen serangga (jamur, bakteri, virus dan
nematoda) telah digunakan untuk mengendalikan ulat grayak pada tanaman
kedelai, tembakau dan kapas. Beberapa keuntungan pengendalian hama dengan
menggunakan agens hayati seperti yang dikemukakan oleh Steinhaus (1956)

dalam Hall (1973) antara lain: 1) patogen serangga tidak mencemari lingkungan;
2) sebagian besar patogen tingkat spesifikasinya relatif tinggi sehingga cenderung
melindungi serangga berguna; 3) beberapa patogen dapat bersifat sinergis;
4) relatif lebih murah dibandingkan insektisida sintetis dan beberapa patogen
dapat diproduksi sendiri; 5) pengaruh mikrobial patogen terhadap resistensi

Universitas Sumatera Utara

inangnya lambat; dan 6) dosis yang dibutuhkan dalam pengendalian rendah
(Trianingsih dan Arifin, 2009).
Di Indonesia dilaporkan terdapat sekitar 50 spesies serangga fitofag yang
menyerang tanaman jagung, tiga diantaranya yang paling sering ditemukan adalah
penggerek jagung Asia, penggerek tongkol, dan ulat grayak. Penggerek Asia
(PJA), Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera;Pyralidae) tersebar luas di Asia
mulai daerah timur india hingga ke Asia bagian tenggara dan utara termasuk Cina,
Korea,

Jepang,

(Soenartiningsih


Filipina,
dkk

Vietnam,

1999

dalam

Thailand,
Morallo

Malaysia
dan

Javier

dan


Indonesia

1985

dalam

Abdulah dan Aunu, 2011).
Penggerek batang jagung O. furnacalis, merupakan hama utama pada
tanaman jagung yang menyerang daun dan menggerek batang jagung. Gejala
serangan larva pada batang adalah ditandai dengan adanya kotoran berupa serbuk
yang keluar dari liang gerekan. Serangan yang berat menyebabkan batang patah
sehingga aliran makanan terhambat. Kehilangan hasil jagung oleh infestasi hama
ini berkisar antara 20 – 80%. Di Sulawesi Selatan hama ini banyak menyerang
tanaman di daerah kabupaten Gowa, Sidrap, Wajo dan Luwu. Serangan hama
penggerek batang jagung mulai muncul pada tanaman jagung sejak tanaman
bermur 3-4 minggu dan berakhir sampai masaknya tongkol. Batas toleransi
kepadatan

populasi


dalam

menentukan

strategi

pengendalian

adalah

ditemukannya satu kelompok telur yang baru menetas per 30 tanaman
(Saenong, 2005).
Larva penggerek batang jagung dapat merusak daun, batang, serta bunga
jantan dan betina (tongkol muda). Larva instar I-III merusak danu dan bunga

Universitas Sumatera Utara

jantan, sedangkan larva instar IV-V merusak batang dan tongkol. Kehilangan hasil
akibat serangan O. furnacalis berkisar antara 20-80%. Kerusakan tanaman jagung
dilapangan dapat mencapai 50%. Kehilangan hasil jagung, selain dipengaruhi oleh

padat populasi O. furnacalis, juga ditentukan oleh umur taaman saat terserang
(Nonci, 2004).
Patogen adalah jazad renik yang mempunyai kemampuan membunuh
serangga hama, dapat berupa virus, bakteri, protozoa, jamur, riketsia dan
nematoda. Serangga yang terserang pertumbuhan dan perkembangannya
terhambat. Untuk patogen yang berupa virus yang dikebal adalah Nuclear
Polyhedrosis Virus (NPV), Granulosis Virus (GV) dan Cytoplasmic Polyhedrisis
Virus (CPV), Iridoxius, Entomox, Densovirus, Enterovirus dan sigma yang dapat
mengendalikan serangga dari ordo Lepidoptera, Hymenoptera, Diptera dan
Coleoptera (Yasin dan Sudjak, 2012).
Nuclear polyhedrosis virus (NPV) merupakan salah satu jenis virus
patogen yang menginfeksi beberapa jenis serangga hama, antara lain ulat grayak
dan ulat pemakan polong kedelai. NPV untuk ulat grayak disebut SlNPV
(Borrelinavirus litura) dan untuk pemakan polong disebut HaNPV (B. heliothis).
Hasil percobaan laboratorium menunjukkan bahwa NPV memiliki potensi biotik
tinggi, ditunjukkan oleh tingkat patogenisitasnya yang dinyatakan dengan nilai LC
(konsentrasi yang mematikan 50% populasi). LC SlNPV untuk ulat grayak adalah
5,4 x 103 polyhedra inclusion bodies (PIBs)/ml, sedangkan untuk ulat pemakan
polong 6 x 103 PIBs/ml (Arifin, 2006).
NPV ditularkan melalui kontaminasi pada makanan larva misalnya saja

polihedral dari larva yang yang terinfeksi virus ini hancur dan jatuh pada daun

Universitas Sumatera Utara

kemudian daun tersebut termakan oleh larva lain. NPV juga terdapat pada larva
dewasa jika larva terserang NPV. Penularan NPV juga dapat terjadi secara
transovarial, artinya induk yang terinfeksi NPV dapat menghasilkan telur yang
terkontaminasi NPV (Bedjo, 2011).
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui konsentrasi NPV dalam pengendalian hama penggerek
batang jagung (Ostrinia furnicalis) pada berbagai instar di laboratorium.
Hipotesis Penelitian
Pemberian virus NPV dengan konsentrasi berpengaruh nyata terhadap
pengendalian larva penggerek batang jagung (Ostrinia furnacalis) pada berbagai
instar di laboratorium.
Kegunaan Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk mengumpulkan data penyusunan skripsi di
Program Studi Agroekoteknologi, minat Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas
Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan serta sebagai bahan informasi
dalam pengendalian hama penggerek batang jagung.


Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis Guenee) dan Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) Di Lapangan Uji Terbatas

10 124 56

. Biologi Penggerek Batang Jagung Ostrinia Furnacalis Guenée Yang Diberi Pakan Buatan

1 9 25

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

1 7 63

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 0 12

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 0 2

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 0 8

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 1 2

Uji Efektivitas NPV Terhadap Pengendalian Hama Penggerek Batang Jagung Ostrinia furnacalis Guenee (Lepidoptera:Pyralidae) Pada Berbagai Instar di Laboratorium

0 0 23

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis Guenee) dan Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) Di Lapangan Uji Terbatas

0 0 12

Uji Ketahanan Beberapa Varietas Jagung Terhadap Penggerek Batang (Ostrinia furnacalis Guenee) dan Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) Di Lapangan Uji Terbatas

0 0 12