ppl2_7101409094_R112_1349836943. 437.13KB 2013-07-11 22:16:17

LAPORAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2
DI SMK PL. TARCISIUS 1 SEMARANG

Disusun Oleh :
Nama

: Ratna Isthikasari

Nim

: 7101409094

Program Studi

: PendidikanAdministrasi Perkantoran

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2012


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PPL 2 ini telah disusun sesuai dengan pedoman PPL UNNES.

Hari

:

Tanggal

:

Disahkan oleh :

Koordinator dosen pembimbing

Kepala Sekolah

Drs. Partono, M.Pd.


Ant. Arief Budianto, S.Pd.

NIP. 19560427 198203 1 002

NIG. 11154

Kepala Pusat Pengembangan PPL Unnes

Drs. Masugino, M.Pd.
NIP. 19520721 198012 001

ii

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan PPL 2 di
SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang dan dapat menyusun laporannya.
Laporan ini merupakan bukti tertulis bahwa saya telah melaksanakan
observasi PPL 2 di sekolah latihan. Dalam melaksanakan PPL 2 ini banyak sekali
bantuan berupa informasi dan data akurat yang telah diberikan serta hal lain yang

tidak harus kami tuliskan semua disini yaitu dari berbagai pihak dan balasan
terbaik adalah dari Allah SWT. Pada kesempatan ini kami mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmojo, M.Si, Rektor UNNES
2. Drs. Masugino, M.Pd, Kepala Pusat Pengembangan PPL dan PKL
3. Antonius Arief Budianto, S.Pd, Kepala Sekolah SMK PL. TARCISIUS 1
Semarang
4. Drs. F. Budiwuryanta, Koordinator Guru Pamong SMK PL. TARCISIUS 1
Semarang
5. Drs. Partono, M.Pd Dosen Koordinator PPL UNNES di SMK PL.
TARCISIUS 1 Semarang
6. A. Siwi Pratiwi, S.Pd, selaku guru pamong di SMK PL. TARCISIUS 1
Semarang
7. Semua Anggota Tim PPL SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
8. Seluruh Staff dan Siswa SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
Kami menyadari bahwa dengan menyusun laporan ini banyak sekali
kekurangan yang tak disadari maupun yang disadari, maka kami membutuhkan
kritik dan saran untuk kebaikan dalam menyusun laporan yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca dan bisa menambah wawasan
tentang pendidikan terutama bermanfaat bagi kami. Amin

Semarang, Oktober 2012

iii

DAFTAR ISI
A. HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
B. LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... ii
C. KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
D. DAFTAR ISI ........................................................................................... iv
E. DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................... v
F. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Tujuan PPL ...................................................................................... 2
C. Manfaat PPL .................................................................................... 2
G. BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan (PPL).............................. 4
B. Dasar Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) .............. . 4
C. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan…………………………….. 5
D. Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan…………………………….. 5
E. Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan………………………….... 5

F. Tugas Guru di Sekolah dan Kelas…………..……………………... 5
G. Tugas Guru Praktikan………………………………………….….. 6
H. Perangkat Pembelajaran Kurikulum……………………………..... 6
H. BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Waktu ............................................................................................. 8
B. Tempat Pelaksanaan ...................................................................... 8
C. Tahapan Kegiatan ........................................................................... 8
D. Materi Kegiatan .............................................................................. 9
E. Proses Pembimbingan .................................................................... 11
F. Hal-hal yang Mendukung dan Menghambat Selama PPL ............. 13
G. Guru Pamong................................................................................... 13
H. Dosen Pembimbing ......................................................................... 14
REFLEKSI DIRI ................................................................................................. 15

iv

DAFTAR LAMPIRAN

1. RPP
2. MODUL

3. SOAL ULANGAN
4. KUNCI JAWABAN ULANGAN
5. SOAL LATIHAN
6. KUNCI JAWABAN LATIHAN

v

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional
disebutkan bahwa, pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi perkerti luhur,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggungjawab terhadap
masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan itu semua maka tenaga kependidikan
berkewajiban meningkatkan kemampuan profesioanlisme sesuai dengan tuntunan
perkembangan ilmu pengetahuan melalui peningkatan sumber daya generasi
penerus bangsa. Guru sebagai tulang punggung pendidikan nasional haruslah

memiliki kemampuan professional dan berkompeten dalam bidangnya.
Universitas Negeri Semarang adalah salah satu perguruan tinggi negeri
penghasil tenaga kependidikan yang profesional dan mampu meningkatkan mutu
lulusan antara lain dengan menjalankan kerjasama dengan berbagai pihak yang
berkompeten dalam penyelenggaraan pendidikan salah satunya menjalin
kerjasama dengan sekolah-sekolah sebagai upaya penerapan tenaga kependidikan
yang profesional.
Oleh karena itu, agar tujuan pendidikan tercapai maka Universitas Negeri
Semarang menyelenggarakan Praktik Pengalaman Lapangan sebagai salah satu
syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa kependidikan hal ini dilakukan
sebagai wujud usaha mempersiapkan para calon guru agar memiliki kemampuan
terintegrasi dan utuh. Setelah melewati PPL I (Program Pengalaman Lapangan I)
yang berisi observasi di sekolah, mahasiswa melakukan Program Pengalaman
Lapangan II (PPL II) yang berisi praktek lapangan. Program PPL II merupakan
kegiatan penerjunan mahasiswa kependidikan ke dalam dunia pendidikan secara
1

langsung. Praktik Pengalaman Lapangan yang saya ikuti berlokasi di SMK PL.
TARCISIUS 1


Semarang yang diharapkan dapat mengembangkan dan

mendapatkan pengalaman baru. Dalam kegiatan ini saya dapat mempraktekan apa
yang telah didapatkan dibangku kuliah mengenai profesi keguruan dan
kependidikan, serta dapat menimba lebih banyak lagi wawasan tentang
kependidikan.
B. Tujuan PPL
Program Praktek Pengalaman Lapangan II yang tedilaksanakan di
SMK PL TARCISIUS 1 Semarang memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Menyiapkan mahasiswa agar menjadi tenaga pendidik yang handal dan
profesional sehingga dapat membantu dalam meningkatkan derajat
pendidikan masyarakat secara optimal.
2. Tujuan Khusus
a. Memperluas cakrawala pemikiran mahasiswa, calon pendidik agar
senantiasa dapat berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa
khususnya dalam pendidikan
b. Menumbuhkembangkan dan memantapkan sikap etis profesionalisme
dan nasionalisme yang diperlukan mahasiswa untuk memasuki
lapangan kerja, sesuai dengan bidangnya.

c. Untuk menghasilkan sarjana pendidikan yang berkualitas, sehingga
dapat mengelola proses pendidikan sacara profesional
d. Mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi sarjana pendidikan
yang siap sebagai agen pembaharuan

dan dapat mewujudkan

transformasi pendidikan

C. Manfaat PPL
Dengan adanya praktek pengalaman lapangan diharapkan dapat
memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait, yaitu
mahasiswa, sekolah dan perguruan tinggi yang bersangkutan.
2

1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan kesempatan untuk mempraktikan bekal yang diperoleh
selama perkuiahan dalam perkuliahan kedalam proses belajarmengajar yang sesungguhnya ditempat Praktek Pengalaman Lapangan.
b. Mengetahui dan mempraktikkan secara langsung mengenai cara-cara
pembuatan perangkat pembelajaran seperti Program tahunan, Program

semester, silabus, Rencana Pembelajaran yang dibimbing oleh guru
pamong masing-masing.
c. Mendapatkan seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang
dapat

menunjang

tercapainya

kompetensi

kependidikan

yang

profesional dan mampu menciptakan model pembelajaran inovatif dan
menyenangkan.
2. Bagi UNNES
a. Sebagai umpan balik untuk mencapai kesepahaman dalam upaya
menyempurnakan sistem pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat di berbagai bidang kehidupan.
b. Meningkatkan kerja sama yang baik dengan instansi-instansi
pendidikan terkait.
c. Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan Pelaksanaan
Pengalaman Lapangan (PPL), sehingga kurikulum metode dan
pengelolaan proses belajar mengajar di instansi atau sekolah dapat
disesuaikan dengan tuntunan yang ada di lapangan.
3. Bagi SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang
a. Meningkatkan kualitas pendidikan
b. Sebagai transfer pengetahuan mengenai metode pembelajaran terkini
yang dapat digunakan dalam pengembangan sekolah.
c. Memperoleh

bantuan

dan

pikiran

dalam

merencanakan

dan

melaksanakan kegiatan akademik maupun administrasi.
d. Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru
dalam perencanaan program pendidikan yang akan datang.

3

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler
yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk
menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai
dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar memperoleh pengalaman dan
ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran
disekolah atau ditempat latihan lainnya.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari 2 tahap yaitu :
1. Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1), yang berupa observasi mengenai
keadaan fisik dan lingkungan sekolah, observasi kegiatan guru tentang
refleksi perencanaan dan aktualisasi pembelajaran.
2. Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2), yang berupa praktik mengajar,
praktik administrasi, serta kegiatan kependidikan yang bersifat kurikuler
yang berlaku di sekolah

B.

Dasar Praktik Pengalaman Lapangan
Dasar dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan II adalah :
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 115, tambahan lembaran Negara
Nomor 3859)
3. Peraturan Pemerintah RI No.60/61 Tahun 2000 tentang Otonomi
Perguruan Tinggi

4

4. Keputusan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 35/O/2006
tentang Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan bagi mahasiswa Program
Kependidikan Universitas Negeri Semarang

C.

Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan bertujuan untuk membentuk mahasiswa
praktikan agar manjadi calon tenaga pendidik yang profesional sesuai bidang
dan keahliannya, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan
kompetensi yang meliputi kompetensi profesional, kompetensi personal, dan
kompetensi kemasyarakatan.

D.

Fungsi Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan berfungsi memberikan bekal kepada
mahasiswa praktikan agar mereka memiliki kompetensi profesional,
kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan.

E.

Sasaran Praktik Pengalaman Lapangan
Praktik Pengalaman Lapangan mempunyai sasaran agar mahasiswa
praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
menunjang tercapainya penguasaan kompetensi profesional, kompetensi
personal, dan kompetensi kemasyarakatan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang dilaksanakan di sekolah
latihan meliputi kegiatan orientasi, observasi, pengajaran terbimbing,
pelatihan mengajar, kegiatan club, dan kegiatan lain yang sesuai.

F.

Tugas Guru di Sekolah dan Kelas
Guru sebagai tenaga pengajar harus mempunyai kualitas diri sendiri
serta mengembangkan kepribadiannya sebagai salah satu upaya mencapai
tujuan pendidikan nasional. Selain itu guru perlu menjaga citra dirinya
sehingga dapat dijadikan teladan bagi siswa dan lingkungan. Berikut ini
adalah tugas dan tanggung jawab guru di sekolah dan di kelas sebagai
pengajar, pendidik, anggota sekolah maupun sebagai anggota masyarakat.
5

1. Tugas dan kewajiban guru selaku pengajar
a. Mengadakan persiapan mengajar seperlunya sesuai dengan kurikulum
yang berlaku.
b. Datang mengajar di sekolah setiap hari kerja.
c. Mengadakan evaluasi pelajaran secara teratur dan kontinu sesuai
teknik evaluasi yang berlaku.
d. Membina hubungan baik antara sekolah dengan berbagai golongan
masyarakat dan pemerintah daerah setempat.
2. Tugas dan kewajiban guru sebagai pendidik
a. Senantiasa menjunjung tinggi dan mewujudkan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila.
b. Guru wajib selalu menyelaraskan pengetahuan dan meningkatkan
pengetahuan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Guru senantiasa memperhatiakan norma-norma, etika, dan estetika
dalam berpakaian dan berhias.

G.

Tugas Guru Praktikan
Tugas guru praktikan selama mengikuti Praktik Pengalaman Lapangan
2 adalah:
1. Observasi dan orientasi di tempat praktik;
2. Pengajaran model atau pelatihan pengajaran terbimbing;
3. Pelatihan pengajaran mandiri dan ujian mengajar;
4. Kegiatan kokurikuler seijin kepala sekolah tempat praktik;
5. Menyusun laporan hasil observasi dan orientasi di tempat praktik;
6. Mengisi format rencana kegiatan dan format bimbingan PPL yang
dijadwalkan.

H.

Perangkat Pembelajaran Kurikulum
Langkah-langkah dalam perangkat pembelajaran yang terdiri atas:
1. Program Tahunan (Annual Plan)

6

Program tahunan, memuat alokasi waktu untuk setiap satuan
bahasan pada setiap semester dan dipakai sebagai acuan dalam membuat
promes (Program Semester). Komponen utama dalam Program Tahunan
adalah pokok bahasan dan alokasi waktunya yang dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan.
2. Program Semester (Semester Plan)
Program Semester, memuat alokasi waktu untuk satu semester.
Dipakai sebagai acuan menyusun silabus, acuan kalender pendidikan dan
pengatur efisiensi penggunaan waktu belajar.
3. Silabus
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok
mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pembelajaran, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat mengajar.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan lembar persiapan guru untuk tiap pertemuan.
Fungsinya sebagai acuan untuk melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar di kelas agar pembelajaran lebih efektif dan efisien.
5. Kelender Pendidikan
Satuan pendidikan dasar dan menengah dapat menyusun kalender
pendidikan sesuai dengan kebutuhan daerah, kerakteristik sekolah,
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dengan memperhatikan kelender
pendidikan sebagaimana diatur yang dimuat dalam Standar Isi.

7

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2

A. Waktu
Praktik Pengalaman Lapangan 2 dilaksanakan mulai hari Senin tanggal
27 Agustus 2012 setelah Praktik Pengalaman Lapangan 1. Sedangkan waktu
pelaksanaannya yaitu setiap hari Senin s/d Jumat

jam 07.00 – 13.30

sedangkan Sabtu jam 07.00 – 12.45 . Pada bulan puasa PPL 2 dilaksanakan
tetap seperti biasanya karena sekolah ini adalah yayasan katolik “Pangudi
Luhur”
B. Tempat
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 bertempat di SMK PL.
TARCISIUS 1 SEMARANG, yang berlokasi di Jl. Brigjen Katamso No. 49
Semarang.

C. Tahapan Kegiatan
Tahapan kegiatan PPL 2 tahun 2012 yang dilaksanakan oleh guru
praktikan adalah sebagai berikut :
1.

Penerjunan ke sekolah latihan
Penerjunan mahasiswa PPL dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 2012
jam 09.00. Adapun penyerahan mahasiswa PPL dilaksanakan oleh Drs.
Partono, M.Pd selaku Dosen Koordinator dan diterima oleh Antonius
Arief Budianto S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK PL. TARCISIUS 1
Semarang, Drs. F. Budiwuryanto

selaku Koordinator Guru Pamong

beserta beberapa guru pamong di SMA Negeri 3 Semarang.
2.

Pelaksanaan
a.

Waktu dan jumlah kelas praktik
Kegiatan PPL 2 tahun 2012 di sekolah dilaksanakan selama kurang
lebih 11 minggu. Di SMK PL. TARCISIUS 1 Semarang , mahasiswa
praktikan program studi administrasi perkantoran melaksanakan
8

latihan mengajar di dua kelas pada kelas X (Sepuluh), yakni X AP 1
dan X AP 2. Sedangkan untuk pelaksanaan latihan mengajar
mahasiswa praktikan diberi kesempatan melakukan pengajaran kurang
lebih sekitar 8 kali pertemuan.
b. Pelatihan Mengajar Terbimbing
Praktikan merasa perlu untuk menguasai lebih dalam tentang sistem
pengajaran yang dipakai oleh guru yang mengajar dikelas. Untuk itu
praktikan melakukan pengajaran model (pengajaran terbimbing)
dengan mengobservasi guru pamong pada saat mengajar. Bimbingan
dilaksanakan kurang lebih satu minggu.
c.

Pelatihan mengajar dan Tugas Keguruan (Pengajaran Mandiri)
Pelatihan mengajar mandiri dilaksanakan mulai minggu ke-2 sampai
minggu terakhir PPL. Setiap akan mengajar guru praktikan harus
membuat RPP sesuai dengan silabus yang kemudian disetujui oleh
guru pamong.

D. Materi Kegiatan
Kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan selama
disekolah latihan adalah aktualisasi kegiatan pembelajaran yang terdiri dari:
a. Persiapan Rancangan Pembelajaran
Persiapan rancangan pembelajaran adalah kegiatan mahasiswa praktikan
dalam rangka mempersiapkan perangkat pembelajaran. Selama PPL
mahasiswa praktikan

wajib membuat Promes (Program Semester),

Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul atau bahan ajar,
power point, serta soal- soal latihan dan ulangan siswa. Penyusunan ini
berdasarkan pada perangkat pembelajaran yang sudah dimiliki oleh guru
pamong dan dari sumber lainnya.
b. Kegiatan Belajar Pembelajaran
Dalam praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 ini praktikan mengajar kelas
X yaitu kelas AP 1 dan AP 2, mata pelajaran yang diajarkan adalah DKK

9

(Dasar Kompetensi Kejuruan). Adapun materi pelajaran DKK yang
praktikan ajarkan kepada siswa selama PPL 2 :
Untuk kelas X, pada Standar Kompetensi kedua “Mengaplikasikan
ketrampilan dasar komunikasi”
Kegiatan pembelajaran terbagi menjadi :
 Kegiatan awal
a. Membuka pelajaran
Dalam membuka pelajaran, guru mengucapkan salam kemudian
dilanjutkan

dengan

presensi

siswa.

Selanjutnya

dilakukan

apersepsi dan pemberian motivasi dilakukan dengan mereview
pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, hal ini dilakukan untuk
mengecek pemahaman siswa.
Lalu penyampaian tujuan pembelajaran, agar siswa tahu tujuan dari
pembelajaran yang akan disampaikan .
 Kegiatan inti
a. Penyampaian materi
Setelah siswa terkondisi, mahasiswa praktikan mulai memasuki
materi pelajaran sesuai dengan rencana pelajaran yang telah dibuat.
Dalam

penyampaian

materi

pelajaran,

guru

praktikan

menggunakan media power point yang sebelumnya sudah di print
dan diberikan kepada siswa di hari sebelumnya. Setelah
penyampaian materi, guru memberikan eksplorasi terhadap siswa
berupa latihan- latihan atas materi yang telah di terangkan. Disini
dalam membuat siswa bereksplorasi, mahasiswa praktikan
menggunakan berbagai metode pembelajaran guna menimbulkan
keaktifan dan pemahaman siswa.
 Kegiatan akhir
a.

Penyimpulan materi
Pada

akhir

pembelajaran

guru

melibatkan

siswa

dalam

penyimpulan hasil latihan. Misalnya dalam hasil diskusi siswa.
b. Kesempatan tanya jawab dan pemberian post test.
10

Kegiatan ini dilakukan bila pemberian materi telah selesai dan guru
memberi kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi yang
kurang jelas atau hal-hal lain yang berhubungan. Setelah itu
dilakukan post test untuk mengetahui seberapa besar informasi
yang mampu diserap.
c. Memberi tugas akhir
Tugas yang diberikan kepada siswa dapat berkaitan dengan materi
yang diajarkan atau tentang materi yang akan datang. Tugas dapat
berupa pencarian artikel, pertanyaan, pertanyaan dll

E.

Proses Pembimbingan
Proses bimbingan sekolah untuk mahasiswa praktikan dilakukan oleh
guru pamong dan dosen pamong. Adapun bimbingan itu meliputi :
1. Persiapan pengajaran
Pembuatan rencana pembelajaran, pengguanaan media yang sesuai dan
juga uraian materi yang harus diajarkan
2. Kegiatan pengajaran.
Hal-hal yang harus dilakukan pada saat pembelajaran :
a. Ketrampilan membuka-menutup pelajaran
Dalam membuka pelajaran guru harus menimbulkan minat dan
pemusatan perhatian siswa dengan memberi motivasi, merevieuw
materi yang lalu. Dalam menutup pelajaran guru harus mampu
menyimpulkan secara umum dan kusus.
b. Ketrampilan menjelaskan (komunikasi dengan siswa)
Penjelasan guru harus berfokus pada pelajaran dan menarik perhatian
siswa dan mudah dimengerti. Selain itu guru harus memperhatikan
respon siswa.
c.

Ketrampilan bertanya
Bertanya dilakukan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam PBM,
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah
yang sedang dibahas.
11

d.

Ketrampilan mengelola kelas
Guru harus mampu mendorong siswa mengembangkan tanggung
jawab individu terhadap tingkah lakunya sesuai dengan tertib kelas,
menimbulkan rasa berkewajiban siswa melibatkan diri dalam tugas
sesuai dengan aktivitas-aktivitas kelas.

e.

Ketrampilan penguatan
Pemberian penguatan kepada siswa adalah suatu motivasi tersendiri
agar siswa menjadi lebih tertarik pada materi pembelajaran, guru harus
memperhatikan cara dan metode penguatan yang benar agar lebih
mengena.

f.

Ketrampilan mengadakan variasi.
i. variasi suara
Dalam menyampaikan materi guru

harus mampu mengatur

suaranya sehingga diupayakan semua siswa mendengar.
ii. variasi tehnik
Metode yang digunakan harus tepat sesuai dengan materi yang
akan diajarkan sehingga penyampaian informasi dapat terjadi
dengan baik.
iii. Variasi media
Media yang digunakan harus sesuai dengan bidang studi yang
bersangkutan dan sesuai dengan pokok bahasan yang akan
diajarkan sehingga akan membantu mempermudah siswa dalam
memahami materi yang diajarkan.
3. Pelaksanaan Ujian praktek Mengajar
Pelaksanaan ujian praktik mengajar dilaksanakan pada minggu terakhir
praktik. Ujian ini dinilai oleh guru pamong dan dosen pembimbing yang
bersangkutan. Ujian praktik mengajar ini dilaksanakan setelah pengamatan
mengajar oleh guru pamong minimal 7 kali dan dosen pamong minimal 2
kali pada minggu-minggu sebelumnya.
4. Penyusunan Laporan PPL

12

Dalam menyusun laporan akhir PPL 2 dilakukan dengan konsultasi guru
pamong dan dosen pembimbing dengan mengacu format laporan dari UPT
PPL UNNES.

F.

Hal-hal yang mendukung dan menghambat selama PPL
a. Hal-hal yang mendukung
1.

Kondisi fisik sekolah yang didukung dengan fasilitas yang sangat
memadai.

2.

Kualitas tenaga pengajar yang telah profesional dibidangnya.

3.

Koordinasi yang cukup baik antar guru, siswa dan perangkat sekolah
lainnya.

b. Hal-hal yang menghambat
Posisi sekolah yang bersebrangan dengan jalan raya sehingga suara bising
kendaraan terkadang mengahambat proses pembelajaran. Selain itu
seringnya pengurangan jam pembelajaran guna diadakannya rapat sekolah
sehingga terkadang pembelajaran kurang efektif karena tidak bisa benarbenar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Kurangnya pemahaman
mahasiswa praktikan dalam membentuk eksplorasi siswa yakni harus
sering berkonsultasi dengan guru pamong,

G.

Guru Pamong
Guru pamong yang membimbing mahasiswa praktikan jurusan
administrasi perkantoran adalah A. Siwi Pratiwi, S.Pd. Beliau merupakan guru
yang telah memiliki pengalaman mengajar yang bagus, beliau mampu
membimbing dan melatih praktikan dalam bidang studi yang diampu sesuai
dengan keahliannya, beliau juga mampu menjalankan tugas sesuai dengan
pedoman yang telah ditetapkan.

13

H.

Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing untuk mahasiswa praktikan bidang biologi adalah
Drs. Partono, M.Pd. beliau membimbing kami selama kegiatan PPL 2
berlangsung dengan sangat baik.
Demikian seluruh pelaksanaan kegiatan PPL 2 tahun 2012 di SMK PL.
TARCISIUS 1 Semarang yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan.

14

REFLEKSI DIRI
A. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran yang ditekuni
Kekuatan dalam pembelajaran mata pelajaran ini, sudah dirasa baik
karena guru pamong dan guru praktikan saling memberikan timbal balik dan
komunikasi yang berjalan secara efektif. Materi pembelajaran berasal dari
modul yang dimiliki oleh guru dan guru praktikan yang sudah ada kemudian
diringkas ke dalam bentuk Power Point sehingga memudahkan siswa untuk
lebih paham dan jelas dalam pembelajaran ini. Selain itu penambahan materi
juga di tambah melalui internet, jadi bahan pembelajaran lebih lengkap.
Kelemahan dalam pembelajaran yakni siswa tidak memiliki buku
pegangan kusus. Jadi siswa hanya memiliki modul atau print out dari power
point yang sudah di ringkas dan diberikan oleh guru. Disini guru dituntut
untuk lebih aktif dalam menyiapkan bahan atau materi pembelajaran yang
berbentuk modul, power point, latihan soal yang menunjang pengetahuan
siswa dalam memahami materi pembelajaran
B. Ketersediaan sarana dan prasarana PBM di sekolah
Ketersediaan sarana dan prasarana PBM di SMK PL. TARCISIUS 1
sudah memadai dan lengkap. Dimana di masing- masing kelas, kususnya
pada jurusan administrasi perkantoran sudah tersedia LCD, papan tulis, dll.
Selain itu, untuk jurusan administrasi perkantoran sudah disediakan lab.
Administrasi perkantoran guna menunjang pembelajaran yang membutuhkan
praktek, misalnya untuk standar kompetensi mengaplikasikan ketrampilan
dasar komunikasi ada kompetensi dasar melakukan komunikasi melalui
telepon. Dalam contoh materi tersebut, siswa diharuskan untuk melakukan
praktek bagaimana prosedur atau langkah- langkah dalam melakukan
komunikasi dengan menggunakan telepon. Untuk sarana dan prasarana yang
dimiliki di dalam laboratorium administrasi perkantoran yakni antara lain
mesin ketik elektronik,mesin ketik manual, faximile, mesin fotocopy, mesin
laminating, komputer, printer, mesin penghancur kertas, dan masih banyak
yang lainnya.
C. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing
Guru pamong , Ibu Siwi merupakan guru yang mengampu mata
pelajaran mengetik dan dasar kompetensi kejuruan di kelas administrasi
perkantoran sudah sangat baik dalam penyampaian materi dan dalam
pengelolaan kelas. Penyampaian meteri yang disampaikan guru pamong
justru lebih lengkap dibandingkan dengan apa yang guru praktikkan dapat
selama di perkuliahan. Selain itu, bagi mahasiswa praktikan disini mendapat
pengetahuan lebih banyak pada saat di bimbing tentang bagaimana metode
pembelajaran dan pengelolaan kelas yang baik diterapkan. Di luar
pembelajaran, praktikan menilai bahwa beliau adalah seorang guru yang
ramah terhadap semua orang. Hal ini terlihat jelas dari cara guru pamong
pada saat berkomunikasi dengan murid ataupun guru lainnya. Sehingga dapat
di simpulkan disini bahwa Ibu Siwi memiliki kepribadian yang baik sebagai
seorang guru.

D.

E.

F.

G.

Sedangkan mengenai dosen pembing memiliki peran yang sangat
penting dimana sebagai penghubung antara pihak UNNES dengan SMK PL.
TARCISIUS 1 Semarang. Dosen pembimbing saya Bapak Partono,sudah
berpengalaman dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya. Dosen
pembimbing juga siap sedia dalam menangani segala hal yang dimiliki dan
dibutuhkan oleh praktikan sehubungan dengan PPL. Beliau sudah sering ke
sekolah hanya sekedar untuk memantau dan berkomunikasi dengan
mahasiswa praktikan. Jadi praktikan merasa mudah dalam melakukan
tugasnya.
Kualitas Pembelajaran di sekolah latihan
Dalam pembelajaran di sekolah, proses belajar mengajar guru
praktikan sesuai dengan RPP yang telah dibuat dan panduan – panduan yang
telah di berikan oleh guru pamong. Dimana pembelajaran disini menekankan
pada elaborasi, eksplorasi dan konfirmasi kepada siswa. Jadi melibatkan
keaktifan siswa yaitu dengan metode ceramah kemudian tanya jawab dan
diskusi atau kelompok. Di sekolah ini tiap pelajarannya tidak disediakan
LKS atau buku panduan, sehingga guru harus berperan aktif dalam
menerangkan atau memberi materi kepada siswa. Praktikan selalu
mengadakan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dengan mengadakan post
test ataupun semacamnya.
Kemampuan Diri Praktikan
Kemampuan praktikan dalam mengembangkan diri ataupun dalam
memberikan eksplorasi kepada siswa masih dirasa kurang terutama pada saat
proses pembelajaran karena itu praktikan merasa masih harus banyak belajar
kepada guru pamong, baik mengenai ketrampilan mengajar atau ketrampilan
lain yang diperlukan sebagai guru. Praktikan harus banyak pengalaman dalam
mengajar agar menjadi guru yang professional. Tetapi guru praktikan terbantu
dangan adanya guru pamong yang selalu memberikan arahan- arahan yang
baik untuk mengembangkan eksplorasi siswa.
Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 2
Nilai tambah yang diterima oleh mahasiswa praktikan setelah
melakukan PPL 2, mahasiswa praktikan dapat lebih mengetahui bagaimana
mengelola kelas dengan baik, memahami karakter masing- masing dari
siswa. Sedangkan sebelum pembelajaran, mahasiswa praktikan juga sudah
dapat membuat Promes, Silabus, RPP, modul, dan soal ulangan untuk
memberikan penilaian atau evaluasi terhadap siswa. Semua hal tersebut
menambah pengetahuan praktikan tentang bagaimana cara-cara mengajar
yang baik dan menyenangkan.
Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES
Saran bagi SMK PL. TARCISIUS 1 SEMARANG, proses
pembelajaran yang baik sebaiknya didukung oleh modul atau buku pegangan
supaya siswa dapat lebih memahami materi yang diajarkan oleh guru
sehingga menunjang pengetahuan siswa.
Saran bagi UNNES, Pelaksanaan Program PPL sangat membantu
peningkatan keterampilan dan mutu calon-calon guru lulusannya. Hendaknya

hal ini disikapi dengan serius oleh semua pihak baik dari mahasiswa, dosen
pembimbing maupun birokrat yang terkait dengan melaksanakan kewajiban
dengan sebaik-baiknya.
Semarang, 6 oktober 2012
Mengetahui,
Guru Pamong

Mahasiswa Praktikan

A. Siwi Pratiwi, S. Pd.
NIG. 11568

RatnaIsthikasari
NIM. 7101409094

PERANGKAT PEMBELAJARAN MICROTHEACING
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN
SMK PL TARCISIUS 1 SEMARANG

Standar Kompetensi : Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi

Terdiri dari :
RPP
Bahan Ajar
Evaluasi

Disusun oleh :
Nama : RATNA ISTHIKASARI
NIM : 7101409094

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2012

RENCANA PELAKASANAAN PEMBELAJARAN SISWA
(Lesson Scheme of Works)

Nama Sekolah

: SMK PL Tarcisius

Kompetensi Keahliah : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran

: Kompetensi Kejuruan

Kelas / Semester

:X/I

Pertemuan Ke

: 1 (kesatu)

Alokasi Waktu

: 3 jp ( 3 x 45 menit )

Standar Kompetensi : 2.1 Mengaplikasikan keterampilan dasar komunikasi
Kometensi Dasar

: 1.1.1. Mengidentifikasi proses komunikasi

Indikator

: Siswa mampu :
1. Menjelaskan pengertian komunikasi dan lambang
komunikasi
2. Menjelaskan karakteristik komunikasi
3. Menjelaskan fungsi komunikasi
4. Menjelaskan proses komunikasi
5. Menjelaskan komunikasi bisnis di tempat kerja
6. Menjelaskan kemampuan berkomunikasi

I. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian komunikasi dan lambang
komunikasi
2. Siswa dapat menjelaskan proses komunikasi
3. Siswa dapat menjelaskan komunikasi bisnis di tempat kerja

4. Siswa dapat menjelaskan kemampuan berkomunikasi.

II. Materi Ajar
1. Pengertian komunikasi dan lambang komunikasi
-

Asal kata dari bahasa latin, communicatio yaitu sama makna.

-

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pesan
atara komunikator dan komunikan dengan menggunakan media
untuk menimbulkan persepsi yang sama.

2. Jenis Komunikasi
a. Komunikasi verbal : berkomunikasi yang disampaikan kepada

orang lain dalam bentuk tulisan dan lisan
b. Komunikasi non verbal :

- Gerakan-gerakan tubuh atau bahasa isyarat
- Memakai sesuatu seperti seragam
3. Karakteristik Komunikasi
-

Komunikasi merupakan proses simbolis

-

Komunikasi merupakan proses sosial

-

Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah

-

Komunikasi bersifat koorientasi

-

Komunikasi bersifat purposif dan persuasif

-

Komunikasi mendorong interpretasi individu

-

Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna

-

Komunikasi terjadi dalam konteks

4. Fungsi Komunikasi
-

Informasi

-

Pendidikan

-

Instruksi

-

Persuasi

-

Menghibur

5. Unsur-unsur komunikasi
-

Pengirim/ komunikator (sender)

-

Encoding

-

Pesan (message)

-

Saluran (media)

-

Decoding

-

Penerima/ komunikan (reciever)

-

Umpan balik (feed back)

-

Gangguan (noise)

6. Pengertian lambang dan fungsinya
-

lambang adalah symbol, yang artinya rumusan tanda pengenal
yang tetap berupa perkataan, gambar atau tanda lainnya.

-

Fungsi : Alat untuk menjadikan seseorang paham akan pesan
yang disampaikan.

7. Proses komunikasi
-

Komunikator

-

encoding

-

Pesan

-

Media/channel

-

Komunikator

-

decoding

-

Feedback

-

Noise

8. Etika komunikasi
Etika komunikasi adalah penyampaian pesan atau berita antara
komunikator dengan komunikan dengan memerhatikan perilaku,
sikap yang baik dan yang tidak baik, untuk dilakukan ketika
berkomunikasi.
9. Kesalah pahaman dalam berkomunikasi
a. Rintangan bersifat teknis
b. Rintangan perilaku
c. Rintangan bahasa
d. Rintangan struktur

e. Rintangan jarak
f. Rintangan latar belakang

III. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Metode “talking stick”

IV. Kegiatan pembelajaran
KEGIATAN

ALOKASI
WAKTU

Kegiata Awal
1. Guru mengadakan presensi siswa
2. Guru

menginformasikan

cara

15 menit

pembelajaran, cara penilaian, bahan dan
alat yang digunakan, serta waktu yang
dibutuhkan dalam proses pembelajaran
Kegiatan Inti :
 Elaborasi :
1. Guru menyampaikan materi tentang

10 menit

mengidentifikasi proses komunikasi
 Eksplorasi :
1. Masing masing siswa diminta untuk
membuat 1 soal di kertas atas materi
yang telah di sampaikan
2. Kemudian kumpulan soal yang di buat
oleh siswa dikumpulkan menjadi satu.
3. Siswa diberi kesempatan kembali
untuk mempelajari materi tersebut

40 menit

selama 5 menit.
4. untuk

mengawalinya,

guru

memberikan stick kepada salah satu
siswa.
5. Siswa terpilih, mengambil salah satu
kumpulan soal dan harus menjawab
pertanyaan yang ada pada soal yang
dipilih.
6. Apabila siswa dapat menjawab, maka
siswa mendapatkan point tambahan,
dan

apabila

menjawab

siswa

maka

tidak

dapat

konsekuensinya

harus melakukan hukuman yang telah

10 menit

di sepakati.
7. Siswa

yang

sudah

menjawab

melempar stick ke siswa lain, dan
berlanjut seterusnya.
 Konfirmasi
1. Guru

:
mendampingi

memberikan

siswa

kesimpulan

dan

terhadap

materi yang telah di ajarkan.
Kegiatan Akhir :
1. Siswa diminta mengerjakan soal latihan

15 menit

tentang komunikasi (memaparkan unsurunsur komunikasi pada bacaan)
2. Soal yang di berikan kepada siswa
kemudian dikumpulkan.
3. Guru menutup pelajaran.

V. Aspek Karakter
1. Siswa memiliki sikap jujur dalam mengerjakan tugas

2. Siswa memiliki sikap disiplin terhadap aturan yang diterapkan oleh
guru
3. Siswa memiliki sikap bersahabat baik dengan teman maupun guru
4. Siswa mengembangkan sikap kreatif dalam mengerjakan tugas
yang diembannya.
5. Siswa memiliki sikap gemar membaca dengan mencari sumbersumber informasi yang sesuai dengan kebuthan.

VI. Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Modul: Memahami Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Administrasi
Perkantoran
2. Sumber lain yang relevan

VII.

Media Pembelajaran
1. Laptop dan LCD
2. Gambar

VIII.

Penilaian / Evaluasi
1. Jenis tes :
-

Tanya jawab “Talking stick”

-

Tes tertulis

-

Penugasan

2. Pedoman Penilaian
No

Kriteria Penilaian

Bobot

1

Keberanian

40

2

Hasil diskusi / Tanya jawab

40

3

Ketepatan jawaban

20

Jumlah

Nilai = Skor nilai x 100% = 100
Jumlah skor

100

IX. Kunci Jawaban
Terlampir

Semarang, 27 Agustus 2012
Mengetahui,
Guru Pamong,

Guru Praktikan,

A. Siwi Pratiwi, S. Pd

Ratna Isthikasari

NIG. 11568

NIM. 7101409094

MODUL PERTEMUAN 1
SK 2
MENGIDENTIFIKASI PROSES KOMUNIKASI

A. Pengertian Komunikasi dan Lambang Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
1) Asal kata dari bahasa latin, communicatio yaitu sama makna.
Maksudnya, komunikasi terjadi jika antara orang-orang yang terlibat
ada kesamaan makna mengenai sesuatu yang disampaikan
2) Menurut KBBI:
a) Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau
lebih

sehingga

pesan

yang

dimaksud

dapat

dipahami;hubungan;kontak
b) perhubungan
3) Prof. Drs. Onong Uchjana, M.A, adalah proses penyampaian suatu
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk
mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara lisan
maupun tak langsung melalui media
4) Wiliam C. Himstreet dan Wayne M. Batty (dalam buku Bussines
Commnunications Principles and Method), adalah suatu proses
pertukaran informasi antara individu-individu melalui sistem biasa,
baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan
Komunikasi bisnis dibagi menjadi dua macam:
a. Komunikasi verbal
Adalah salah satu cara berkomunikasi yang disampaikan kepada orang
lain dalam bentuk tulisan dan lisan. Contoh:
1) Mendengarkan: radio, televisi, orang berbicara langsung
2) Berbicara: berdiskusi, berbincang-bincang dengan orang tua,
berpidato

3) Membaca: buku, majalah, surat kabar
4) Menulis: surat niaga, cerpen, laporan, naskah drama
b. Komunikasi nonverbal
1) Gerakan-gerakan tubuh atau bahasa isyarat
2) Memakai sesuatu seperti seragam

2. Pengertian Lambang Komunikasi
Menurut KBBI, lambang adalah sesuatu seperti tanda (lukisan, perkataan,
lencana, dan sebagainya). Menurut bahasa inggris, lambang adalah
symbol, yang artinya rumusan tanda pengenal yang tetap berupa
perkataan, gambar atau tanda lainnya.
Kegunaan lambang:
a. Alat untuk mempengaruhi komunikan
b. Alat untuk menjadikan seseorang paham akan pesan yang disampaikan
c. Alat untuk menjadikan pengertian terhadap pesan-pesan yang
disampaikan
d. Alat untuk menghubungkan komunikator dengan komunikan
e. Alat untuk mencapai suatu tujuan komunikasi
Jenis-jenis lambang:
a. Lambang gerak: menggunakan gerakan anggota badan.
b. Lambang suara: menggunakan pendengaran. Contoh: suara sirine, tv,
lonceng, berteriak, dll
c. Lambang warna: lampu lalu lintas,
d. Lambang gambar: rambu-rambu lalu lintas, iklan majalah, surat kabar
e. Lambang bahasa: bahasa yang diucapkan. Contoh: nada lagu, irama,
aksen
f. Lambang huruf: huruf-huruf abjad, aksara jawa, dll
g. Lambang angka: alat-alat hitung, kode telepon rumah

Franklin Fearing membagi karakteristik ciri lambang komunikasi menjadi
3 macam:

1) Lambang dibuat oleh manusia
2) Mempunyai nilai komunikasi
3) Dipergunakan dengan maksud untuk mengadakan suatu situasi baru

3. Karakteristik Komunikasi
1. Komunikasi merupakan proses simbolis
Simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk atau dipandang sebagai
wakil sesuatu yang lainnya. Kata adalah simbol, karena ia mewakili
sebuah benda atau sebuah pengertian. Kata bisa merujuk pada benda
yang wujud, seperti matahari, bulan, lingkaran. Atau merujuk pada
sifat, seperti pendiam, pembohong dan sebagainya. Tetapi seringkali
pula, kata juga berarti dua. Pertama sesuai makna harfiahnya, tetapi
juga berarti sebagai istilah serangkaian peristiwa, sifat sesuatu,
tindakan, hubungan, konsep dan lain-lain. Seperti kata “joy stick”,
secara harfiah berarti tongkat kesenangan, tetapi kata tersebut merujuk
pada perkembangan terakhir untuk sebuah benda dalam alat play
station atau handphone yang berfungsi sebagai tombol yang bisa
diputar 360o dan ditekan ke bawah.
2. Komunikasi merupakan proses sosial
Komunikasi juga berfungsi untuk menjelaskan dan mewariskan nilainilai sosial dalam masyarakat. Kesopanan, gaya hidup sehat, dan
kemandirian, merupakan sekian dari nilai sosial yang dikomunikasikan
3. Komunikasi merupakan proses satu arah atau dua arah
Bersifat satu arah, manakala, komunikator tidak memberikan
kesempatan kepada komunikannya untuk memberikan umpan balik
dalam bentuk pertanyaan. Sebaliknya bila komunikator memberikan
umpan balik dalam bentuk pertanyaan adalah bentuk komunikasi dua
arah.
4. Komunikasi bersifat koorientasi
Komunikasi bersifat koorientasi, karena dua belah pihak atau lebih,
terlibat dalam komunikasi yang mempunyai tujuan yang sama

5. Komunikasi bersifat purposif dan persuasif
Komunikasi bersifat purposif karena komunikasi merupakan aktivitas
pertukaran pesan-pesan dengan tujuan yang sudah ditentukan. Bersifat
persuasif karena komunikasi bertujuan untuk mempengaruhi
perubahan-perubahan sikap.
6. Komunikasi mendorong interpretasi individu
Dalam komunikasi, pengirim pesan maupun penerima pesan harus
menginterpretasikan pesan sesuai dengan maksud pengirim
7. Komunikasi merupakan aktivitas pertukaran makna
Komunikasi yang berlangsung antarmanusia tidak dapat dipahami
hanya melalui kata-kata yang diucapkan atau yang ditulis. Komunikasi
hanya dapat dipahami jika pesan-pesan komunikasi dipahami dalam
dua makna, yaitu makna denotatif (arti kata berdasarkan kamus) dan
makna konotatif (arti kata bedasarkan konteks tertentu) dari situasi
yang berbeda di balik kata-kata itu.
8. Komunikasi terjadi dalam konteks
Komunikasi dilakukan oleh manusia selalu dalam berada dalam sebuah
ruang dan waktu, atau disesuaikan dengan konteks ruang dan waktu.
Konteks yang dimaksud berupa :
a. Lingkungan fisik, misalnya di klinik praktik pribadi, Puskesmas, di
tepi jalan raya, di masjid dan lain-lain
b. Antar budaya manakala komunikasi itu melibatkan komunikator
dan komunikan yang berbeda latar belakang kebudayaannya
c. Psikologis, artinya komunikasi itu memperhatikan beragam faktor
psikologis seperti persepsi, sikap, motivasi, kebutuhan, keinginan
dari pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi
d. Personal, artinya aktivitas komunikasi memperhitungkan situasi
hubungan antarpribadi (interaksi sosial, relasi sosial, atau transaksi
sosial)

e. Kelompok, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat
dan karakteristik kelompok, jumlah anggota dalam kelompok, daya
tarik kelompok, dinamika kelompok, dan lain-lain
f. Organisasi, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan
tujuan organisasi, karakteristik atau sifat organisasi, jumlah orang
dalam organisasi, daya tarik organisasi, dinamika organisasi, dan
lain-lain
g. Massa, artinya aktivitas komunikasi turut memperhatikan sifat-sifat
massa, atau kategori massa yang dapat dirinci dalam ciri-ciri
kategori seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, tempat
tinggal, gaya hidup dan lain-lain
4. Fungsi Komunikasi
a.

Informasi
Fungsi komunikasi menyampaikan pesan (informasi) atau
menyebarluaskan informasi kepada orang lain. Harapannya penerima
informasi mengetahui sesuatu yang ingin disampaikan oleh pemberi
pesan

b.

Pendidikan
Fungsi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi yang mendidik
kepada orang lain. Artinya dari penyebarluasan informasi itu
diharapkan penerima informasi secara sadar mengalami perubahan dari
aspek kognitif (pengetahuannya), afektif (sikap dan suasana batinnya)
dan psikomotornya (perilaku yang tampak) sesuai yang diinginkan
oleh pemberi pesan

c.

Instruksi
Fungsi komunikasi untuk memberikan instruksi (mewajibkan atau
melarang) penerima melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang
diperintahkan

d.

Persuasi

Fungsi komunikasi untuk memengaruhi (mengubah) sikap penerima
agar dia menentukan sikap dan perilaku yang sesuai dengan kehendak
pengirim
e.

Menghibur
Fungsi komunikasi bagi pengirim dalam menyampaikan informasi
yang mengandung hiburan agar penerima menikmati apa yang
diinformasikan.

B. Proses Komunikasi
1. Unsur-unsur komunikasi
a.

Pengirim (sender) atau sumber (resource) – adalah individu, kelompok
atau organisasi berperan untuk mengalihkan (transferring) pesan, biasa
disebut komunikator

b.

Encoding – pengalihan gagasan ke dalam pesan

c.

Pesan (message) – gagasan yang dinyatakan oleh pengirim kepada
orang lain. Pesan ada dua macam, pesan verbal dan pesan non verbal.
Pesan verbal, semua jenis komunikasi lisan yang menggunakan satu
kata atau lebih. Pesan non verbal, meliputi seluruh aspek nonverbal
dalam perilaku kita: ekspresi wajah, sikap tubuh, nada suara, gerakan
tangan, cara berpakaian, dan sebagainya. Singkat kata, pesan
nonverbal itu adalah pesan-pesan yang meliputi semua pesan yang
disampaikan tanpa kata-kata atau selain dari kata-kata yang kita
gunakan.

d.

Saluran (media) – media dari komunikasi, merupakan tempat di mana
sumber menyalurkan pesan kepada penerima, misalnya melalui
percakapan, SMS, tulisan

e.

Decoding – adalah pengalihan pesan ke dalam gagasan

f.

Penerima (reciever) – individu atau kelompok yang menerima pesan,
biasa disebut dengan komunikan

g.

Umpan balik (feed back) – reaksi terhadap pesan

h.

Gangguan (noise) – segala sesuatu yang mengubah informasi yang
disampaikan kepada penerima atau mengalihkannya dari penerimaan
tersebut. Ada dua macam gangguan; gangguan teknis dan gangguan
semantik. Gangguan teknis misalnya orang yang mengalami kesulitan
bicara atau bicaranya hanya komat-kamit. Gangguan semantik, bila
penerima memberi arti yang berlainan atas sinyal yang disampaikan
oleh pengirim.

2. Efek yang timbul karena berkomunikasi
a. Efek kognitif: menyebabkan komunikan menjadi lebih tahu
b. Efek afektif: menyebabkan komunikan tergerak hatinya
c. Efek behavioral: menyebabkan komunikan melakukan suatu tindakan

3. Proses komunikasi
Proses komunikasi dapat dijelaskan sebagai berikut ini. Sumber
(komunikator) bermaksud menyampaikan gagasan (informasi, saran,
permintaan, dst.) yang ingin disampikan kepada penerima dengan maksud
tertentu. Untuk itu dia menterjemahkan gagasan tersebut menjadi simbol-

simbol (proses encoding) yang selanjutnya disebut pesan (message). Pesan
tersebut disampaikan melalui saluran (channel) tertentu misalnya dengan
bertatap muka langsung, telepon, surat, dst. Setelah pesan sampai pada
penerima, selanjutnya terjadi proses decoding, yaitu menafsirkan pesan
tersebut. Setelah itu terjadilah respon pada penerima pesan. Respon tertuju
pada pengirim pesan. Komunikasi sebagai proses dapat divisualisasikan
dalam bentuk bagan sebagai berikut.

a. Proses komunikasi secara langsung (tatap muka)
b. Proses komunikasi bermedia
Dibagi menjadi dua macam:
1) Komunikasi bermedia massa
2) Komunikasi bermedia nirmassa

C. Komunikasi Bisnis (Penjualan) di Tempat Kerja
Ada empat ketrampilan yang harus dimiliki pelaku bisnis:
1. Membaca
2. Mendengarkan
3. Berbicara
4. Menulis

D. Persyaratan Kemampuan Berkomunikasi
1. Faktor pendukung
a. Pemilihan informasi atau data yang akan disampaikan (pesan)
Informasi/data/pesan harus memenuhi syarat:
1) Penyampaian harus sesuai dengan yang dibutuhkan
2) Mengandung kebenaran yang objektif
3) Aktual, tepat waktu dan tepat guna
b. Cara penyampaian atau pengiriman data atau pesan
1) Kejelasan
2) Konsekuensi dan keseimbangan
3) Kemampuan dan pelaksanaan
4) Keseragaman
5) Kelancaran distribusi
Menurut Scott M. Cultip dan Allen, dalam buku Effective Public
Relations, faktor agar komunikasi berlangsung efektif dikenal dengan
sebutan The Seven C‟Commnunications, isinya sebagai berikut:
a. Credibility
b. Context
c. Content
d. Clarity
e. Continuity and consistency
f. Capability of audience
g. Channels of distribution

2. Etika berkomunikasi
Etika adalah suatu ilmu yang membahas masalah perbuatan atau tingkah
laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai
tidak baik.
Pengertian komunikasi secara umum adalah proses pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara komunikator dengan komunikan, baik

secara langsung maupun tidak langsung atau melalui media, sehingga
pesan yang dimaksud dapat dipahami.
Etika komunikasi adalah penyampaian pesan atau berita antara
komunikator dengan komunikan dengan memerhatikan perilaku, sikap
yang baik dan yang tidak baik, untuk dilakukan ketika berkomunikasi.

3. Kesalahpahaman dalam berkomunikasi
a. Masalah dalam mengembangkan pesan
b. Masalah dalam menyampaikan pesan
1) Rintangan bersifat teknis
-

Kurangnya media yang dibutuhkan

-

Faktor fisik seperti sambungan kabel yang kurang baik, akustik
yang lemah, pesan tertulis yang tidak terbaca

-

Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang tidak
memadai

2) Rintangan perilaku
-

Adanya pandangan yang bersifat apriori atau ada rasa tidak
suka/tidak mendukung

-

Adanya prasangka yang disebabkan emosi

-

Sikap yang otoriter dan keras kepala

3) Rintangan bahasa
-

Menggunakan

kata-kata,

istilah

yang

tidak

dipahami

komunikan
-

Menggunakan tata bahasa yang tidak tepat

-

Menggunakan kata-kata atau kalimat yang panjang dan berteletele

-

Menggunakan kode-kode, lambang-lambang atau bahasa
isyarat yang tidak jelas

-

Tidak

mengingat

komunikan
4) Rintangan struktur

tingkat

kemampuan

atau

pendidikan

Adalah rintangan yang terjadi karena adanya perbedaan tingkat dan
perbedaan kerja dalam struktur organisasi. Misalnya seorang
bawahan segan dan malu terhadap atasannya yang berwibawa.
Cara menghindari rintanga struktur:
a) Seorang pimpinan harus terbuka, supel, mau dan mudah
bergaul dengan bawahan
b) Seorang bawahan harus memiliki rasa berani. Pandangan
bahwa pimpinan juga sama-sama manusia
c) Hubungan jangan terlalu formal
5) Rintangan jarak
6) Rintangan latar belakang
Terjadi karena adanya perbedaan sosial dan pendidikan. Rintangan
pendidikan dibagi menjadi 2:
a) Taraf horizontal (pendidikan tingkat sarjana)
b) Taraf vertikal (pendidikan tingkat dasar dan menengah)

4. Cara memperbaiki komunikasi
a. Persepsi
b. Ketepatan
c. Kredibilitas
d. Pengendalian
e. Kecocokan/keserasian
Secara umum dapat disimpulkan bahwa komunikasi dapat berlangsung
lancar dan efektif apabila komunikator:
1) Membuat pesan secara lebih berhati-hati
2) Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi
3) Menggunakan sarana komunikasi yang cepat dan tepat

5. Cara meningkatkan ketrampilan komunikasi
Ketrampilan komunikasi khusus yang harus dimiliki dalam komunikasi
bisni

Dokumen yang terkait