PENERAPAN LEARNING CURVE PADA PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA LANGSUNG Studi Kasus Pada CV Karoseri Anugerah Jalan Raya Magelang- Semarang Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah

  

PENERAPAN LEARNING CURVE PADA PENENTUAN

JUMLAH TENAGA KERJA LANGSUNG

Studi Kasus Pada CV Karoseri Anugerah Jalan Raya Magelang-

Semarang Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah

  Skripsi Diajukan Untuk Memeuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Oleh : Fridoline Darma Yanti Lengga

  022214094

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  

1. Keberanian tidak selalu berupa teriakan. Kadangkala ia hanya berupa suara lirih yang

diucapkan diujung hari : “AKU AKAN MENCOBA LAGI ESOK HARI”.

  

2. Jangan menoleh dan menangisi masa lalu karena ia telah pergi dan jangan khawatir akan

masa depan karena ia belum datang.

  

3. Proses belajar itu adalah proses yang menyakitkan, tidak apa engkau berjalan lambat

asalkan engkau tidak berhenti.

  4. Pada saat kita menjadi yang terbaik jangan lupa untuk duduk dikeset yang terbawah.

  

5. Suatu keajaiban tidak bisa membuktikan apa yang tidak mungkin melainkan apa yang

miungkin…

  

6. Aku adalah anak alam semesta, tidak berbeda dengan pohon dan bintang, aku berhak ada

disini, entah hal ini jelas bagiku atau tidak diragukan lagi, percayalah pada Tuhan apapun keyakinanku, pekerjaanku dan cita-citaku, kehidupanku berdamailah dengan jiwaku.

  

7. Aku tidak dapat melakukan segala sesuatu, tetapi aku dapat melakukan sesuatu. Dan

apa yang aku dapat lakukan, dengan anugerah Tuhan akan aku lakukan.

  8. Jadilah orang sukses dengan keterbatasan.

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan buat :

  

1. Yesus Kristus yang selalu memberikan kekuatan disaat aku jatuh ,dan hidup ini memang

indah bila Engkau ada dihatiku setiap waktu.

  2. Bunda Maria yang selalu menyertaiku dan membimbingku.

  

3. Mama tercinta, yang telah berusaha memberikan segalnya unutk kebahagiaanku sehingga

aku bias berhasil.

  4. Kakak Esti tersayang yang selalu memberikan semangat buatku.

  

ABSTRAK

PENERAPAN LEARNING CURVE PADA PENENTUAN JUMLAH

TENAGA KERJA LANGSUNG

Studi Kasus Pada CV Karoseri Anugerah Jalan Raya Magelang-Semarang

Km 8, Secang, Magelang, Jawa Tengah

  Fridoline Darma Yanti Lengga Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dalam memproduksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 pada bulan Januari 2004 sampai bulan Agustus 2006 dan untuk menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan oleh CV Anugerah dalam memproduksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 pada bulan September, Oktober, November, Desember 2006 berdasarkan tingkat persentase pembelajaran perusahaan CV Anugerah.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada CV Anugerah dari bulan Oktober 2006 sampai bulan November 2006. Metode analisis data yang digunakan adalah formulasi rumus learning curves dan alat Bantu analisis POM Windows.

  Hasil analisis data menunjukan bahwa tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Anugerah dalam dalam memproduksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 adalah sebesar 95,8%. Jumlah tenaga kerja langsung yang akan diperlukan oleh CV Anugerah pada bulan September 2006 adalah sebanyak lima orang, bulan Oktober 2006 adalah sebanyak11orang, bulan November 2006 adalah sebanyak lima orang , bulan Desember 2006 adalah sebanyak lima orang.

  Tingkat persentase pembelajaran sebesar 95,8%, berarti telah terjadi penurunan waktu sebesar 4,2% setiap dua kali jumlah unit produksi medium bus royal noval tipe variasi 3/4 (dua kali unit atau produk ke-n).

  

ABSTRACT

THE APPLICATION OF LEARNING CURVE IN DETERMINING THE

AMOUNT OF DIRECT LABOR

A Case Studi At CV Carosery Anugerah , Magelang-Semarang Street Km 8,

Secang, Magelang, Jawa Tengah

  Fridoline Darma Yanti Lengga Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2007

  The aims of this research were to find out the rate of learning levels achived by CV Anugerah in producing the medium bus royal noval type variation 3/4 in January 2004 until Agustus 2006, and to determine the amount of direct labor required by CV Anugerah in producing carosery product of the medium bus royal noval type variation 3/4, starting from September until Desember 2006 based on the rate of learning levels of CV Anugerah.

  This research was a case study at CV Anugerah, which was conducted from Oktober 2006 to November 2006. Learning curves formula and POM Windows were used as data analysis method.

  The result of data analysis showed that the rate of learning levels achived by CV Anugerah in producing the carosery product of medium bus royal noval type variation 3/4 was 95.8%. The amount of direct labor required by CV Anugerah in September 2006 was 5 persons, in Oktober 2006 was 11 persons, in November 2006 was 5 persons, and in Desember 2006 was 5 persons.

  The rate of learning level of 95,8% showed a decrease of time of 4,2% every two sessions of medium bus royal noval production (that is two times unit

  th or the n product).

KATA PENGANTAR

  Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Pengasih dan Penyayang yang selalu melimpahkan rahmat-Nya dari saat penulis merencanakan, menyusun skripsi sampai saat terselesaikannya penulisan skripsi ini dengan judul : “ Penerapan Learning Curve Pada Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Langsung “.

  Maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah unutk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

  2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M. Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma dan selaku Dosen Pembimbing II yang telah yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan ketelitian.

  3. Seluruh dosen dan karyawan pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Pimpinan perusahaan CV Anugerah beserta staff dan karyawan yang telah membantu penulis dalam perolehan data-data sebagai bahan penulisan skripsi.

  5. Khusus untuk mama tersayang atas perjuangannya, keringatnya, air matanya,waktu dan tenaganya, perhatiannya, pengertiannya, motivasinya, doanya, dan segalanya.

  6. Khusus untuk Kaka Esti, Hanzo dan Kak Ronald yang selalu memberikan bantuan dan motivasinya.

  DAFTAR ISI

  5 BAB II LANDASAN TEORI

  C. Kerangka Pemikiran ................................................................. 19

  B. Konsep Tenaga Kerja Langsung .............................................. 18

  3. Strategi Operasi Dan Learning Curves................................ 17

  2. Perencanaan Kapasitas Dan Learning Curves..................... 16

  1. Desain Tugas Dan Learning Curves.................................... 15

  A. Konsep Learning Curve ........................................................... 7

  4 F. Sistematika Penulisan...............................................................

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv

  3 E. Manfaat Penelitian....................................................................

  3 D. Tujuan Penelitian......................................................................

  2 C. Batasan Masalah.......................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ....................................................................

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...........................................................

  ABSTRAK ....................................................................................................... vi ABSTRACT..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI.................................................................................................... x DAFTAR TABEL............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii

  

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................... v

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ......................................................................... 20

  D. Objek Penelitian ....................................................................... 20

  E. Variabel Penelitian ................................................................... 21

  F. Definisi Opersional................................................................... 21

  G. Jenis Data ................................................................................. 22

  H. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 22

  I. Teknik Analisis Data ................................................................ 23

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan .......................................... 26 B. Lokasi Perusahaan.................................................................... 28 C. Tujuan Perusahaan ................................................................... 28 D. Struktur Organisasi................................................................... 29 E. Personalia ................................................................................. 33 F. Produksi.................................................................................... 38 G. Pemasaran................................................................................. 43 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .......................................................................... 46 B. Analisis Data ............................................................................ 52 C. Pembahasan .............................................................................. 63 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan............................................................................... 67 B. Saran......................................................................................... 68 C. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel Waktu Penyelesaian Produk.............................................. 12Tabel 2.2 Waktu Rata-rata Kumulatif ......................................................... 13Tabel 3.3 Tabel Jumlah Unit Kumulatif...................................................... 24Tabel 5.4 Volume Produksi Tahun 2004 .................................................... 47Tabel 5.5 Volume Produksi Tahun 2005 .................................................... 48Tabel 5.6 Volume Produksi Tahun 2006 .................................................... 49Tabel 5.7 Waktu Proses Produksi Unit Pertama ......................................... 50Tabel 5.8 Standar Waktu Proses Produksi .................................................. 51Tabel 5.9 Jumlah Unit Yang Akan Diproduksi........................................... 52Tabel 5.10 Waktu Penyelesaian Dan Waktu Rata-rata ................................. 58Tabel 5.11 Jumlah Unit Kumulatif Rencana Produksi 2006......................... 61Tabel 5.12 Jam Kerja Kumulatif ................................................................... 61Tabel 5.13 Perkiraan Jumlah Tenaga Kerja Langsung ................................. 62

  DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Learning Curve Dalam Pembuatan Locomotive ........................

  7 Gambar 4.2 Struktur Organisasi CV Anugerah ............................................. 30

Gambar 4.3 Skema Urutan Proses Produksi .................................................. 43

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki suatu proses pembelajaran. Perusahaan kecil,

  menengah, bahkan yang paling besar sekalipun akan selalu melakukan tindakan belajar atau yang sering dikenal sebagai learning action. Proses pembelajaran dalam perusahaan atau organisasi berlangsung secara terus menerus. Selama proses tersebut berlangsung perusahaan akan mendapatkan banyak hal-hal baru yang secara tidak langsung akan menentukan peningkatan kinerja perusahaan.

  Menurut pendapat Vidi Rosen (Manajemen, 2000:55), konsep pembelajaran organisasi adalah sebuah konsep yang dapat memotivasi individu dan organisasi secara keseluruhan untuk senantiasa belajar dan mengembangkan diri sehingga organisasi atau perusahaan yang bersangkutan dapat selalu mengikuti perubahan- perubahan yang terjadi di dunia bisnis. Mulai dari pihak manajemen tingkat atas (top level) sampai para karyawan tingkat yang paling bawah perlu senantiasa membuka diri sebagai suatu sikap belajar demi kemajuan organisasi tersebut dan tercapainya tujuan organisasi, dimana ada peningkatan efisiensi dan efektifitas. Masing-masing individu di dalam organisasi perlu menyadari tugas dan tanggung jawab mereka serta mau melakukan perbaikan yang berkesinambungan terhadap tugas yang mereka kerjakan. pembelajaran dikembangkan pertama kali dalam industri pesawat terbang pada awal Perang dunia II. Dalam kurva pembelajaran menunjukkan hubungan antara total jam tenaga kerja langsung per unit dengan jumlah kumulatif dari produk atau jasa yang telah dihasilkan. Semakin banyak jumlah unit yang diproduksi maka jam kerja langsung akan semakin menurun. Hal tersebut karena adanya fenomena belajar yang mengacu pada perbaikan dan kemajuan.

  Pada umumnya, penggunaan kurva pembelajaran dititikberatkan pada departemen produksi yang orientasi utamanya adalah manusia yang sekaligus terkonsep dalam tenaga kerja. Para karyawan yang secara langsung terlibat dalam pembuatan suatu produk akan senantiasa mengalami proses pembelajaran yang secara langsung akan menentukan kualitas produk yang dihasilkan. Indikator yang dipakai untuk mengetahui proses belajar adalah waktu pembuatan suatu produk.

  Dari sekian unit produk yang diproduksi, diharapkan ada efisiensi waktu pembuatan suatu produk.

  Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul : Penerapan Learning Curve Pada Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Langsung.

  Judul tersebut akan mengarah pada kemajuan proses belajar yang dimiliki perusahaan dalam menentukan kebijakan yang secara langsung berkaitan dengan perencanaan proses produksi perusahaan.

B. Rumusan Masalah

  1. Berapa tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Karoseri Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan Januari 2004 sampai bulan Agustus 2006 ?

  2. Berapakah jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan CV Karoseri Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006 ?

C. Batasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka penulis perlu menentukan batasan masalah sebagai berikut :

  1. Penentuan tingkat persentase pembelajaran dan jumlah tenaga kerja langsung perusahaan hanya akan mengacu pada proses produksi untuk satu jenis produk dan dilakukan secara berulang-ulang.

2. Proses produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang mengacu pada periode tertentu saja.

D. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat persentase pembelajaran yang telah dicapai CV

  Karoseri Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan Januari 2004 sampai bulan Agustus 2006.

2. Untuk menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan CV

  Karoseri Anugerah dalam memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 pada bulan September 2006 sampai bulan Desember 2006

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam menyusun dan menetapkan kebijakan dalam pengendalian tenaga kerja.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan penelitian lebih lanjut, mengingat bahwa universitas sebagai lembaga pendidikan yang mengemban visi dan misi dari ilmu pengetahuan yaitu terus berkembang dan dikembangkan serta disebarluaskan.

  3. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat semakin menambah wawasan dan pengetahuan yang sudah diperoleh selama kuliah dan dapat menerapkan ilmu pengetahuan tersebut dalam karya nyata.

F. Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

  Bab I : Pendahuluan Dalam bab ini akan diuraikan latar balakang masalah yang menjadi dasar penenlitian dan penulisan skripsi, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II : Landasan teori Dalam bab ini akan diuraikan teori yang menjadi acuan dalam penulisan skripsi ini. Teori yang diuraikan adalah konsep learning

  curves dan konsep tenaga kerja langsung.

  Bab III : Metode penelitian Dalam bab ini penulis merumuskan jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, jenis data yang akan digunakan, teknik pengumpulan data yang akan dilakukan, dan teknik analisis data.

  Bab IV : Gambaran umum perusahaan Dalam bab ini akan diuraikan sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi perusahaan, tujuan pendirian perusahaan, struktur organisasi yang dimiliki perusahaan, personalia perusahaan, proses produksi dan pemasaran.

  Bab V : Analisis data dan pembahasan Dalam bab ini akan diuraikan deskripsi data dan analisis data yang akan mendukung rumusan masalah yang telah disusun. Bab VI : Kesimpulan, saran dan keterbatasan Dalam bab ini akan dikemukakan kesimpulan penelitian yang didasarkan atas hasil analisis data yang telah dilakukan. Selanjutnya, juga akan dikemukakan saran yang akan berguna bagi perusahaan dan keterbatasan dalam penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Learning Curves Krajewski (1996:263) mengemukakan learning curve sebagai berikut : Learning curves display the relationship between the total direct labor per unit

  

and the cumulative quantity of a product or service produced. The learning

curves relates to a repetitive job or task and represent the relationship between

experience and productivity : The time required to produce a unit decreases as

the operator or firm produces more unit.

  

Learning curve menunjukkan hubungan antara total tenaga kerja langsung per unit

  dan jumlah kumulatif dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan. Hubungan tersebut menunjukkan suatu pengerjaan tugas yang berulang-ulang akan menghasilkan produktivitas. Implikasi yang dihasilkan bahwa waktu yang digunakan untuk memproduksi setiap tambahan unit akan menurun. Hal ini dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut :

  60 – 50 – ja 40 – 30 – a ker g 20 – 10 – Jam tena 0 – 10 15 30 45 60 75 Kumulatif unit produk Dari grafik tersebut dapat dijelaskan bahwa proses produksi (locomotive) satu jenis produk yang dilakukan berulang-ulang akan meningkatkan jumlah

  

output (unit yang diproduksi) dengan input (waktu jam kerja langsung) yang

  semakin menurun. Hal ini terjadi karena adanya suatu proses pembelajaran yang dikonsepkan dalam pengulangan pekerjaan.

  Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang menjadi basis produktivitas yang arahnya pada suatu kemajuan, baik bagi individu maupun bagi organisasi.

  Seperti yang dikemukan oleh Stevenson (1993:406) bahwa :

  

Human performance of activities typically shows improvement when the activities

are done on a repetitive basis : the time required to perform a task decreases with

increasing repetition.

  Ron Flavel (1996:117) juga mengemukakan bahwa :

  

The learning curve demonstrates the improvement effect that happens to

individuals when undertaking repetitive task.

Learning curve memperlihatkan pengaruh kemajuan yang dicapai para individu

karena melakukan pekerjaan yang berulang-ulang.

  Pengaruh kemajuan yang dicapai para individu yang terkonsep dalam

  

Learning curve bukan semata-mata disebabkan karena pekerjaan yang berulang-

  ulang, melainkan dipengaruhi oleh keterampilan dan pengetahuan yang didukung oleh beberapa faktor, seperti : genetik, pengawasan, motivasi dan sebagainya.

  Hal tersebut dikemukakan oleh William Lareau (1991:183) bahwa :

  

Every person has a unique learning curve for every skill and knowledge. This is

due to factor such as previous experiences, genetics, attention span, motivation, motor skill, and so on. banyak pengalaman pengerjaan suatu barang dapat selalu mengarah ke metode- metode yang ekonomik. Pengalaman pengerjaan suatu barang atau produk menjadi esensi efisiensi. Dengan pengorbanan yang sedikit (implikasi dari pengalaman) akan mendapat hasil yang banyak.

  Husein Umar (2001:147) mengemukakan ide learning curve sebagai pengalaman kerja = kumulatif volume produksi. Pengalaman kerja diidentikkan sebagai suatu proses belajar yang akan membawa kepada suatu peningkatan volume produksi.

  Agus Ahyari (1997:123) mengemukakan tiga anggapan dasar yang dipergunakan di dalam penerapan teori learning curve, yaitu :

  1. Jumlah waktu yang dipergunakan oleh karyawan di dalam menyelesaikan suatu jumlah pekerjaan tertentu yang ada di dalam perusahaan tersebut akan selalu berkurang apabila pekerjaan-pekerjaan tersebut telah dilaksanakan.

  2. Waktu yang dipergunakan untuk menyelesaikan satu unit pekerjaan akan mengalami penurunan dengan tingkat penurunan tertentu.

3. Penurunan waktu tersebut akan mengikuti suatu pola yang bersifat khusus dan yang dapat diperkirakan, misalnya akan mengikuti fungsi eksponensial.

  Krajewski menampilkan rumus atau formula learning curves yang idenya adalah untuk mengetahui banyaknya waktu yang diperlukan bagi setiap unit produk yang akan diselesaikan dalam perusahaan tersebut (1996:265). Rumus tersebut dapat dituliskan sebagai berikut : b

  k1 = direct labor hours for the first unit

  n = cumulative number of unit produced b = log r / log 2 r = learning rate

  Dari formulasi rumus tersebut dapat dikatakan bahwa :

  k1 = jam tenaga kerja langsung untuk unit pertama n = jumlah kumulatif unit yang diproduksi b = log r / log 2 r = tingkat pembelajaran

  Contoh penerapan : Setiap dua kali jumlah unit yang diproduksi akan mengalami penurunan waktu sebesar 20 % (LC = 80 %).

  Langkah perhitungan yang dapat digunakan sebagai berikut : 1. Menghitung nilai r. b = Log (80 %) / Log 2 b = Log 0,8 / Log 2 b = -0,0969 / 0,30103 b = -0,32189

  − , 32189 k

  1 100 .( 1 ) = 2.

  = 100.1 = 100 jam kerja langsung

  Untuk mengetahui waktu penyelesaian produk ke-15 dengan tingkat LC = 80 %, kita hanya perlu mengganti X = 15 (unit ke-15) k15 = 100 . (15) − 32189 , k15 = 100 . 0,41824 k15 = 41,82 jam

  Untuk tingkat LC = 70 %, b = Log 0,7 / Log 2 b = -0,1549 / 0,30103 b = -0,1546

  Setiap dua kali jumah unit yang diproduksi akan terjadi penurunan waktu sebesar 30 % (LC = 70 %).

  Untuk tingkat LC = 80 %, b = Log 0,8 / Log 2 b = -0,0969 /0,30103 b = -0,32189

  Untuk tingkat LC = 90 %, b = Log 0,9 / log 2 b = -0,0458 / 0,30103 b = -0,1521

  Setiap dua kali jumlah unit yang diproduksi akan terjadi penurunan waktu sebesar 10 % ( Lc = 90 % ).

  Selanjutnya, kita dapat membuat table waktu penyelesaian produk untuk k=100 JKL dengan tingkat LC masing-masing 70%, 80%, 90%.

Tabel 2.1 Tabel Waktu Penyelesaian Produk Untuk Nilai k = 100 JKL Dengan Tingkat LC Masing-Masing 70%, 80%, 90%. Produk LC = 70% LC = 80% LC = 90%

  1 100,0000 100,0000 100,0000 2 70,0000 80,0000 90,0000 3 56,8181 70,2104 84,6206 4 49,0000 64,0000 81,0000 5 43,6846 59,5637 78,2987 6 39,7726, 56,1683 76,1585 7 36,7393 53,4489 74,3948 8 34,3000 51,2000 72,9000 9 32,2829 49,2950 71,6065 10 30,5793 47,6510 70,4688

  11 29,1157 46,2111 69,4552 12 27,8408 44,9346 68,5427 13 26,7174 43,7915 67,7138 14 25,7178 42,7592 66,9553 15 24,8208 41,8199 66,2568 16 24,01 40,96 65,61 32 16,807 28,672 59,049 64 11,7649 20,0704 41,3343

  128 8,2354 14,0493 37,2009 256 5,7648 11,2394 33,4808 512 4,0354 7,8676 30,1327 1024 2,8248 5,50731 27,1195

  Sumber : R. C. Meier, Case In Production And Operation Management (New York : McGraw-Hill), pp : 310-14.

  Selain itu, dapat juga dibuat tabel waktu rata-rata kumulatif penyelesaian produk untuk masing-masing tingkat LC (sebagai contoh penerapan, hanya LC = 80% ).

Tabel 2.2 Waktu Rata-Rata Kumulatif Penyelesaian Produk Untuk Masing- Masing Tingkat LC ( LC = 80 % ) Produk Waktu Penyelesaian Proses Produksi Yang Diperlukan Per unit Kumulatif Rata-rata Kumulatif

  1 100,0000 100,0000 100,0000 2 80,0000 180,0000 90,0000 3 70,2104 250,2104 83,4043 4 64,0000 314,2104 78,5526 5 59,5637 373,7741 74,7548 6 56,1683 429,9424 71,6570 7 53,4489 483,3913 69,0559 8 51,2000 534,5913 66,8239 9 49,2950 583,8863 64,8762 10 47,6510 631,5373 63,1537

  11 46,2111 677,7483 61,6134 12 44,9346 7226829 60,2235 13 43,7915 766,4744 58,9595 14 42,7592 809,2336 57,8024 15 41,8199 851,0135 56,7508

  Sumber : R. C. Meier, Case In Production And Operation Management (New York : McGraw-Hill), pp : 310-14.

  Richard B. Chase (1992 : 578) mengemukakan bahwa : Time per unit shows the decrease in time required for each successive unit.

  Cumulative average time shows the cumulative average performance time as the total number of unit increases. Time per unit and cumulative average times are

also called progress curves or product leerning and are useful for complex

products or products with a longer cycle time.

  Waktu per unit menunjukkan penurunan yang diperlukan untuk setiap unit yang diselesaikan atau dibuat. Sedangkan waktu rata-rata kumulatif menunjukkan waktu kegiatan rata-rata dari jumlah unit yang dihasilkan. Waktu penyelesaian per unit dan waktu rata-rata kumulatif disebut juga sebagai kurva kemajuan atau pembelajaran produk, dan digunakan untuk produk yang komplek (rumit) atau produk yang memiliki siklus yang lama.

  Lebih mendalam, learning curve may apply to any repetitive menufacturing

  

if the work climate is favorable for contuining improvement

  (Schonberger,1994:237). Penerapan learning curve sangat tergantung dari iklim atau kondisi kerja yang senantiasa menginginkan kemajuan yang berkesinambungan. Tingkat pembelajaran dapat meningkat atau menurun. Masih banyak perusahaan yang hanya mementingkan aspek efisiensi, yang implikasinya hanya peningkatan jumlah produk dan kurang memperhatikan kualitas yang terkonsep dalam efektifitas. Dapat dikatakan bahwa suatu tingkat pembelajaran merupakan suatu konjungtur, artinya tingkat pembelajaran tersebut dapat meningkat atau menurun.

  Peter W. Stonebraker ( 1994 : 446 ) berpendapat bahwa : Perubahan tingkat pembelajaran yang naik turun tersebut disebabkan karena perubahan teknologi, metode kerja, insentif, atau input sumber daya yang lainnya.

  Charles dan Gareth ( 1989 : 98 ) mengemukakan bahwa :

  

Cost advantage gined from experience effect can be made obselete by the

development of new technologies.

  Tingkat keunggulan biaya dan efisiensi yang diperoleh dari kurva pengalaman akan menurun dengan adanya pengembangan teknologi- teknologi baru.

  Lebih jauh lagi, konsep learning curve berhubungan dengan beberapa ide atau bagian dalam manajemen, seperti :

1. Design tugas dan learning curves

  Krajewski (1996:250) mendefinisikan desain tugas sebagai :

  Specification of job content and of the employee skill and training to perform the job.

  Desain tugas lebih mengacu pada spesifikasi isi dari suatu pekerjaan yang memuat pelatihan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut.

  Seperti halnya, Krajewski, Stevenson (1993:355) mengemukakan bahwa :

  Job design is concerned with specifying the content and methods of job. In general, the goal of job design is to create a work system that is productive and efficient, taking into consideration the cost and benefit of various alternatives for the organization and for the workers.

  Desain tugas lebih berhubungan dengan penspesifikasian isi dan metode- metode kerja. Pada umumnya tujuan dan desain tugas dalam pertimbangan biaya dan manfaat dalam alternatif yang beragam dalam organisasi dan bagi para pekerja.

  Menurut Krajewski (1996:251) ada beberapa argumen pendukung dalam spesialisasi kerja :

  

a. Worker need less time to learn highly specialized methods and procedures.

  b. The work pace is faster, leading to more output in less time.

  

c. The education and skill requirement of the work force are much lower, so

worker may be easier to find and the wages peid can be lower.

  Sedangkan menurut Stevenson (1993 : 356) :

Specialization is a term used to describe jobs that have a very narrow scope.

  Concentration on some aspect of a product or service.

  Spesialisasi juga mengacu pada tugas atau pekerjaan yang memiliki cakupan yang sempit, hanya berfokus atas beberapa aspek dari suatu produk atau jasa.

  Jack R. Meredith (1992 : 344) meyakinkan pada kita semua bahwa :

  

An important aspect of job design concern the ability of human to increase

their productive capacity through “learning”.

  Design tugas memiliki aspek terpenting yang berhubungan dengan kemampuan manusia untuk meningkatkan kapasitas produktivitas mereka melalui pembelajaran. Dengan desain tugas para pekerja lebih mengetahui tugas-tugas yang akan mereka lakukan sesuai dengan keterampilan yang semakin lama akan mengarah pada spesialisasi tugas yang tentunya muncul karena adanya suatu proses pembelajaran. a. Kapasitas adalah suatu tingkat keluaran, suatu kuantitas keluaran dalam periode tertentu, dan merupakan kuantitas keluaran tertinggi yang mungkin selama periode waktu tertentu itu.

b. Kapasitas juga berarti jumlah masukan sumber-sumber daya yang tersedia relatif untuk kebutuhan keluaran pada waktu tertentu.

  Konsep pertama kapasitas dipandang segi output atau hasil. Sedangkan konsep kedua lebih menekan pada input.

  Lebih jauh Hani Handoko (1996:317) mengemukakan bahwa kapasitas pelaksanaan pekerjaan suatu organisasi biasanya mempunyai karakteristik yang selalu berubah. Salah satunya adalah perubahan kapasitas manusia. Kapasitas manusia tidak hanya karena penambahan atau pengurangan jumlah tenaga kerja, tetapi juga karena tenaga kerja “belajar” dan meningkatkan kecakapannya melalui pengerjaan kegiatan-kegiatan yang beulang-ulang.

  Tenaga kerja atau manusia sebagai salah satu sumber daya organisasi yang terkonsep dalam kapasitas yang mencakup input selalu berubah-ubah atau cenderung dinamis. Perubahan tersebut bukan semata-mata ditekankan pada kuantitas semata (penambahan atau pengurangan jam tenaga kerja) melainkan pada skill atau keterampilan yang semakin meningkat yang tentunya akan menghasilkan output yang baik pula, baik dalam jumlah maupun kualitas.

3. Strategi operasi dan learning curve

  Menurut Roger Schroeder (edisi terjemahan,2000:26), strategi operasi menghasilkan suatu pola pengambilan keputusan operasi yang konsisten dan suatu keunggulan bersaing bagi perusahaan.

  Lebih lanjut, Schroder (edisi terjemahan,2000:32) mengemukakan bahwa salah satu prinsip yang mendasar strategi operasi adalah kurva belajar. Kurva belajar berguna untuk memperkirakan biaya dan mengukur perkembangan yang diperbuat operasi dalam mengurangi biayanya. Kembali pada asensi kurva belajar yaitu adanya perulangan pada pekerjaan yang akan semakin menimbulkan pengurangan biaya yang secara tidak langsung akan terkonsep dalam strategi keunggulan biaya.

B. Konsep Tenaga Kerja Langsung

  Menurut Edward J. Blacher (1999:60) :

  

Direct labor includes the labor used to manufakture the product or provide the

service, plous some portion of non productive time that normal and unvoidable,

such as cofee breaks and personal time.

  Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang digunakan oleh perusahaan untuk membuat suatu produk atau memberikan suatu jasa, disertai dengan waktu non produktif yang lazim, seperti waktu istirahat.

  Don R. Hansen (1997:783) mengemukakan tenaga kerja langsung sebagai

  

labor that is traceable to the goods or service being produced. Tenaga kerja

  langsung merupakan tenaga kerja yang dapat ditelusuri atas barang dan jasa yang sedang diproduksi.

C. Kerangka Pemikiran

  Learning Tingkat Penentuan Jumlah Tenaga curve belajar Kerja Langsung Yang Optima l

  Penerapan Learning Curve pada perusahaan akan melalui proses pembelajaran, dimana dalam proses pembelajarannya, tenaga kerja atau karyawan memiliki tingkat belajar yang berbeda-beda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menentukan kebijakan yang berhubungan dengan proses produksinya, dalam penentuan jumlah tenaga kerja langsung yang optimal.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang

  tingkat persentase pembelajaran dan perencanaan proses produksi CV Karoseri Anugerah, khususnya dalam penentuan tenaga kerja langsung.

  B. Waktu Dan Lokasi Penelitian

  Penelitian berlangsung pada bulan September 2006 sampai bulan November 2006 di CV Karoseri Anugerah yang berlokasi di Jalan Raya Magelang- Semarang Km 8 Secang, Magelang Jawa Tengah.

  C. Subjek Penelitian

  Subjek dari penelitian ini, yaitu :

  1. Bagian perencanaan produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4

  2. Bagian Administrasi CV Anugerah

D. Objek Penelitian

  Objek penelitian yang digunakan mengacu pada :

  2. Data jumlah jam tenaga kerja langsung unit pertama produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

  3. Data jumlah total jam tenaga kerja langsung yang telah digunakan dalam pembuatan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

  4. Data mengenai perencanaan proses produksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4, yang hanya meliputi jumlah medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang akan diproduksi.

E. Variabel Penelitian

  Variabel dari penelitian ini, yaitu :

  1. Jam tenaga kerja langsung CV Anugerah

  2. Jumlah produksi produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4

  3. Tenaga kerja langsung CV Anugerah

F. Definisi Operasional

  Dalam Penelitian ini, penulis mengemukakan empat definisi operasional, yaitu :

  1. Learning Curves : kurva yang menunjukkan hubungan antara waktu pembuatan atau perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 dengan jumlah unit medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang akan dihasilkan. Semakin tinggi unit medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang dihasilkan,

  2. Tenaga kerja langsung : tenaga kerja CV Karoseri Anugerah yang secara langsung berhubungan dengan pembuatan atau perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

3. Jam tenaga kerja langsung : waktu yang dibutuhkan tenaga kerja langsung CV

  Karoseri Anugerah dalam pembuatan atau perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

  4. Proses produksi : proses merakit medium bus Royal Noval, mulai dari bagian rangka, body, pendempulan, pengecatan, jok dan palavon, listrik, sampai bagian finishing.

G. Jenis Data Penelitian ini menggunakan jenis data primer dan data sekunder.

  1. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan. Dalam penelitian ini data primer didapat dari hasil wawancara dengan bagian perencanaan produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4.

  2. Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan, baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Dalam penelitian ini data sekunder didapat dari koran, majalah serta jurnal-jurnal ilmiah dan media internet.

  1. Teknik wawancara, salah satu cara mengumpulkan informasi dengan cara melakukan tanya jawab dan tatap muka dengan responden. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah bagian perencanaan produksi perakitan produksi perakitan medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 di CV Karoseri Anugerah.

  2. Observasi, adalah pengamatan dan pencatatan secara teliti dan sistematis atas gejala-gejala (fenomena) yang sedang diteliti.

  3. Dokumentasi, adalah data penelitian yang diperoleh dari catatan-catatan dan dokumen-dokumen histories.

I. Teknik Analisis Data

  1. Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, dapat digunakan formulasi rumus sebagai berikut : n Y = KX (X)

  Y = Jam tenaga kerja langsung total untuk memproduksi medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 unit produk

  K = Jam tenaga kerja langsung yang digunakan dalam membuat unit pertama medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 X = Jumlah unit produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 yang telah diproduksi log % LC

  2 n = Exponen slope / kemiringan dimana n = log

  2

a. Menentukan jumlah kumulatif unit yang diproduksi berdasarkan jangka waktu yang dibuat (hari, minggu, bulan, tahun).

  Langkah pertama ini dapat disusun dalam format tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3 Tabel Jumlah Unit Kumulatif Yang Diproduksi Berdasarkan Jangka Waktu Yang Ditentukan Oleh Perusahaan W U/W CU

  1 3 3 2 4 7 3 5 12

  ... … … … … … n n Nx0+Nx1+…+Nxn

  W = Jangka waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan U/W = Unit yang dihasilkan selama jangka waktu tersebut CU = Jumlah kumulatif unit yang dihasilkan b. Menentukan total jam kerja kumulatif untuk semua unit.

  Untuk menentukan total jam kerja kumulatif digunakan alat bantu analisis

  pom for windows, dengan parameter sebagai berikut :

  1) Jumlah unit yang diproduksi pertama 2) Waktu tenaga kerja langsung unit pertama

4) Persentase tingkat pembelajaran yang telah dicapai oleh CV Karoseri

  Anugerah

c. Menentukan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk setiap jangka waktu produksi.

  Rumus : H = CTHUt1 – CTHUt0

  H = Jumlah jam kerja langsung yang diperlukan untuk setiap jangka waktu produksi CTHUt1 = Total jam kerja kumulatif untuk jangka waktu setelah t0

  d. Menentukan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam pembuatan produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 Rumus :

  H

e

  =

  A

  e = Jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan dalam pembuatan produk medium bus Royal Noval tipe variasi 3/4 H = Jumlah jam kerja langsung yang diperlukan untuk setiap jangka waktu produksi A = Waktu rata-rata kerja karyawan (TKL) per satuan waktu

  

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan Industri karoseri CV Anugerah mulai berdiri pada tanggal 14 Desember

  1994 dibawah pimpinan bapak Suyanto. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang service body repair dan pengecatan body, dengan nama bengkel Anugerah.Bengkel tersebut masih berkapasitas kecil, namun berkat ketekunan dan keuletan, usaha tersebut semakin berkembang sehinga menjadi usaha karoseri.

  Produk-produk yang mulai dihasilkan adalah minibus, medium bus, microbus, dan bus.

  2 Pada awalnya perusahaan ini menempati areal seluas 3000m di jalan Raya

  Mageleng-Semarang Km 8, Secang dan merekrut karyawan 25 orang. Oleh karena banyaknya order yang masuk ke perusahaan, mulai dari minibus sampai bus penumpang berkapasitas besar serta banyaknya pelanggan, maka perusahaan dituntut untuk semakin meningkatkan output produksi, luas area dan jumlah karyawan itu sendiri.

  2 Dalam perkembangannya, perusahaan memperluas area dari 3000m

  2

  menjadi 8000m yang digunakan untuk perkantoran, ruang produksi dan

  

showroom. Sejalan dengan perluasan area, perusahaan juga merekrut karyawan sampai 103 orang. produksi sehingga perusahaan dapat mencapai hasil maksimal dan tepat waktu sesuai dengan target perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan telah membentuk suatu tim dalam proses produksinya.

  Dari tahun ke tahun, perkembangan perusahaan terus mengalami peningkatan. Hasil produksi perusahaan karoseri ini terdiri dari berbagai macam merk. Diantaranya adalah merk Suzuki, Daihatsu, Mitsubishi, dan Toyota. Perusahaan juga telah membuka cabang di kota Palembang yang beralamat di jalan Indralaya Km 26. Hal ini membuktikan bahwa dengan usia yang relatif muda, perusahaan CV Anugerah telah mendapat kepercayaan bukan hanya di daerah Magelang saja tetapi juga telah dikenal di luar wilayah magelang, di wilayah Indonesia umumnya.

  CV Anugerah tidak hanya menitikberatkan pada kualitas hasil produk saja, tetapi juga pada hubungan antara pengusaha dengan pekerja terus dibina karena pekerja adalah aset perusahaan yang utama. Pada tahun 2005 yang lalu, dibentuk Koperasi Anugerah, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.

  Perusahaan juga menyediakan sarana untuk karyawan berupa :

  1. Poliklinik

  2. Kendaraan antar jemput karyawan

  3. Tempat ibadah Adapun visi dari perusahaan ini adalah menciptakan dan mengaplikasikan ide kinerja karoseri yang professional, sesuai dengan tuntutan perkembangan pameran rancang bangun dan perkayasaan karoseri yang dilaksanakan oleh PT New Armada.

B. Lokasi Perusahaan

  Perusahaan industri karoseri CV Anugerah terletak di jalan Raya Magelang-Semarang Km 8, Secang Magelang. Pemilihan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan sebagai berikut :

1. Tenaga kerja dapat dengan mudah diperoleh dari masyarakat yang berdomisili di sekitar perusahaan yang mempunyai keterampilan.

  2. Perusahaan terletak di tepi jalan raya sehingga dapat memudahkan keluar masuknya kendaraan yang berhubungan dengan kepentingan dan aktivitas perusahaan, baik dalam hal penyediaan bahan baku, maupun bagi pemasaran hasil produksi perusahaan.

  3. Daerah tersebut merupakan daerah konsentrasi karoseri, dimana areal atau kawasan yang memang dikhususkan untuk pembangunan industri dan tidak mengganggu masyarakat disekitar lokasi.

C. Tujuan Perusahaan

  1. Tujuan umum

  a. Menampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi masalah pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar Magelang. b. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan kendaraan baru untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan angkutan umum sehingga dapat memperlancar transportasi.