SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA SKRIPSI

SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik

  Oleh: Christina Intan Tri Rukmayani NIM: 991124013 PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

SKRIPSI

SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN

BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK

DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA

Oleh:

Christina Intan Tri Rukmayani

  

NIM: 991124013

Telah disetujui oleh:

Pembimbing

  

Drs. H. J. Suhardiyanto SJ. Tanggal 25 November 2006

  SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK

DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA

  Dipersiapkan dan ditulis oleh Christina Intan Tri Rukmayani

  NIM: 991124013 Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 12 Desember 2006 dan dinyatakan memenuhi syarat

  

SUSUNAN PANITIA PENGUJI

  Nama tanda tangan Ketua : Drs.F.X. Heryatno W.W., SJ., M. Ed. ____________ Sekretaris : F.X. Dapiyanta, SFK., M.Pd. ____________ Anggota : 1. Drs. H. J. Suhardiyanto SJ. ____________

  2. Dra. Y. Supriyati, M.Pd. ____________

  3. Dra. J. Sri Murtini, M. Si. ____________ Yogyakarta, 12 Desember 2006

  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

  Dekan,

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: Bapak dan ibu yang dengan seluruh hidupnya telah mendidikku hingga saat ini untuk menjadi pribadi yang utuh.

  Seluruh kaum muda yang dengan semangat dan jiwa mudanya berusaha untuk menjadi “manusia” yang utuh.

  

“ ….. Jika aku lemah, maka aku kuat ”

( 2 Korintus :12 :10b )

“ Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya ….”

( Pengkhotbah 3 : 11 )

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 25 November 2006 Penulis, Christina Intan Tri Rukmayani

  ABSTRAK

  Judul skripsi ini adalah “SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA”.

  Judul ini dipilih berdasarkan keprihatinan penulis pada kurang seriusnya perhatian dan pendampingan bagi komunitas kaum muda, secara khusus keprihatinan tersebut penulis rasakan berkaitan dengan Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Persoalan pokok dalam skripsi ini adalah pendampingan komunitas kaum muda Katolik. Permasalahan ini dipelajari melalui penelitian terhadap komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  Perlunya pendampingan bagi kaum muda juga diakui oleh Gereja. Gereja menyadari bahwa masa depan Gereja ada pada diri kaum mudanya. Karena itu selama ini Gereja berusaha untuk terus mengembangkan pendampingan bagi kaum mudanya. Gereja juga memberikan perhatian khusus bagi kaum muda dan memberi kaum muda kesempatan untuk dapat mengembangkan dirinya. Gereja membuka diri terhadap kehadiran kaum muda dengan meneladani Yesus sendiri yang juga mempunyai perhatian khusus pada kaum muda. Pendampingan kaum muda akan mempengaruhi mereka untuk dapat berkembang lebih baik lagi. Berkat pedampingan diharapkan kaum muda akan mampu mengembangkan dirinya, belajar mengolah emosi, dan belajar berinteraksi dengan sesama.

  Pendampingan bagi komunitas kaum muda perlu untuk ditingkatkan lagi, salah satunya dengan membuat program untuk pendampingan. Pembuatan program dapat membantu pelaksanaan pendampingan agar dapat berkesinambungan.

  Model-model pendampingan bagi komunitas kaum muda yang dipakai sampai sekarang juga perlu ditinjau kembali. Perlu adanya variasi model untuk menghindari kejenuhan pada kaum muda. Untuk keperluan itu penulis menawarkan suatu program katekese dengan model “outbond”, teater, SCP dan analisa sosial, sekaligus dengan penjabarannya.

  

ABSTRACT

  The title of this thesis is “CONTRIBUTION OF THE MODEL OF YOUTH MINISTRY FOR YOUNG CATHOLIC COMMUNITIES AT THE SACRED HEART PARISH OF PUGERAN YOGYAKARTA”.

  This title is chosen based on the writer’s apprehension on the serious lack of attention and ministry given to the youth communities that is especially found at the Sacred Heart parish of Pugeran, Yogyakarta. The main issue of this thesis is the ministry of Catholic youth communities. This issue had been studied through research on the youth communities at the Sacred Heart parish of Pugeran.

  The importance of youth ministry is also admitted by Church. Church realized that her future belongs to her youth. For this reason Church tries to develop her ministry for the youth. Church also gives special concern for youth by giving them opportunities to empower themselves. Church opens herself to the youth, using the example given by Jesus himself that also has special attention to the youth. Youth ministry will influence them to develop better. It’s hoped that young people are capable to develop themselves, learn to manage their emotion, and learn to interact with others.

  Ministry for youth communities should be enhanced. One of the efforts is by constructing a admission program to the communities. The making of the program can help the practice of ministry to get its sustainability.

  The models for the ministry of youth communities nowadays should be renewed. Variation is needed to avoid boredom of the youth. In order to meet that need, the writer proposes catechesis program such as out-bound, art performance group, SCP, social analysis, with its specific elaborations.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah Bapa yang maha kuasa karena kasihNya yang selalu melimpah kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Skripsi berjudul “SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA” didasari oleh keprihatinan penulis terhadap situasi komunitas kaum muda Katolik, khususnya di Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Keprihatinan yang paling nampak adalah kurangnya pendampingan yang berkesinambungan bagi komunitas kaum muda Katolik dan model pendampingan yang monoton, yang menyebabkan kejenuhan pada diri kaum muda.

  Berkaitan dengan keprihatinan tersebut, penulis merasa bahwa perlu adanya pendampingan yang berkesinambungan pada komunitas kaum muda serta adanya variasi model pendampingan. Tujuannya adalah agar kehidupan komunitas kaum muda dapat langgeng dan tidak mengalami kevakuman.

  Menurut penulis, hal ini dapat dilakukan dengan berbagai variasi model pendampingan. Maka penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memberi sumbangan bagi Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta untuk semakin dapat menumbuh kembangkan komunitas kaum muda.

  Selesainya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyaknya perhatian, langsung. Pada kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Romo Drs. H. J. Suhardiyanto, SJ. selaku dosen pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, memberikan perhatian, dan membimbing penulis dengan memberikan masukan serta kritikan sehingga penulis semakin termotivasi untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  2. Ibu Dra. J. Sri Murtini M. Si. selaku dosen penguji tetapi juga pembimbing penulis dalam mempersiapkan dan mengolah hasil penelitian.

  3. Ibu Dra. Y . Supriyati M. Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang selalu mengingatkan penulis dalam proses penulisan skripsi ini.

  4. Segenap Dosen Prodi IPPAK yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar di Prodi IPPAK.

  5. Romo Paroki Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta yang telah mengijinkan penulis untuk mengadakan penelitian lapangan.

  6. Rekan-rekan muda di Gereja Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden penelitian ini dan meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.

  7. Seluruh keluarga besar lingkungan Santo Columbanus Kadipaten yang selama ini telah menjadi bagian dari hidup beriman penulis, secara

  8. Teman-teman seperjuangan dalam Sekolah Minggu paroki (Ari, Ita, Nana, Ezra, Risto) yang tidak pernah menyerah dan surut dalam situasi apapun.

  9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 1999/2000 yang turut berperan dalam seluruh proses studi di IPPAK, secara khusus para penghuni terakhirnya.

  10. Ayus buat persahabatan yang begitu indah selama ini.

  11. Bapak dan Ibu yang telah mendidik dan membesarkan aku dengan penuh kasih, terlebih untuk semua kebebasan dan kemerdekaan yang diberikan untuk memperjuangkan arah hidupku.

  12. Mas Yuddy, Mbak Nana dan Lilik adikku dengan segala “kebawelan” mereka yang selalu mengingatkanku untuk menyelesaikan studiku.

  13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selama ini dengan tulus memberikan bantuan hingga selesainya skripsi ini.

  Penulis menyadari keterbatasan pengalaman dan pengetahuan sehingga penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua.

  Yogyakarta, 25 November 2006 Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL …………………...…………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………….............. ii HALAMAN PENGESAHAN ……………………………................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………….. iv MOTTO ………………………………………….………………….. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……………………….......... vi ABSTRAK …………………………………………............………... vii ABSTRACT ………………………………………...………………. viii KATA PENGANTAR ………………………………………………. ix DAFTAR ISI …………………………………………………...…… xii DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………. xx DAFTAR TABEL …………………………………………………... xxiii BAB I : PENDAHULUAN ……………………………………….....

  1 A. Latar Belakang ……………………………………………………

  1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………...…

  6 C. Tujuan Penulisan ………………………………………………….

  7 D. Manfaat Penulisan …………………………………………...……

  7 E. Metode Penulisan ………………………...……………………….

  8

  BAB II : GEREJA DAN PENDAMPINGAN KAUM MUDA ……..

  11 A. Pengertian Gereja dan Paroki ……………………..……………....

  11 1.

  11 Pengertian dan sifat-sifat Gereja ………….……………….… a.

  11 Pengertian Gereja ……………..….……………………….

  b.

  12 Sifat-sifat Gereja ………………...……………..................

  c.

  14 Gambaran Gereja Zaman sekarang ……………..………...

  d.

  18 Tugas dan wewenang Gereja …………………...........…...

  2.

  19 Pengertian Paroki ………………………………………….….

  B. Pendampingan Iman Kaum Muda ……………..……...……….….

  21 1.

  21 Pengertian kaum muda ……………………………………….

  a.

  21 Pengertian kaum muda secara umum dan Katolik ………..

  b.

  22 Situasi kehidupan kaum muda ………………………...….

  c.

  23 Batasan usia kaum muda …………………...…..................

  d.

  24 Ciri-ciri kaum muda ……………………...……………….

  e.

  25 Permasalahan kaum muda ………………..………….…… 2.

  26 Pengertian pendampingan ………………………………….… a.

  26 Pengertian umum pendampingan …………...…………….

  b.

  27 Pengertian pendampingan iman ………………...………...

  c.

  28 Pengertian pendampingan iman kaum muda …...………...

  3.

  29 Dasar pendampingan kaum muda ……………………….…… 4.

  30 Tujuan pendampingan kaum muda …………………………...

  6.

  32 Materi pendampingan kaum muda …………….……………..

  7.

  33 Metode pendampingan kaum muda ……….………………….

  a.

  33 Metode Informatif ……...………………………….............

  b.

  34 Metode Partisipatif ..............................................................

  c.

  34 Metode Eksperiensial ………………….....……………….

  8.

  35 Sarana pendampingan kaum muda ………….…..…………… 9.

  35 Figur pendamping kaum muda ………………...……………..

  C. Komunitas kaum muda …………………………...…...………….

  36 1. Perbedaan antara komunitas basis dan komunitas kecil gerejawi ……………………………………………………....

  36 a.

  36 Komunitas Basis ……….…………………………….…… b.

  38 Komunitas kecil gerejawi ……….………………………...

  2.

  39 Pengertian komunitas kaum muda …………………………....

  3.

  40 Dasar Biblis dan Teologis komunitas kaum muda …………...

  4.

  42 Tujuan dikembangkannya komunitas kaum muda …………… 5.

  43 Karakter dan corak komunitas kaum muda yang hidup ……..

  6.

  43 Unsur-unsur komunitas kaum muda yang hidup …………..…

  D. Tugas dan tanggung jawab kaum muda terhadap Gereja, Masyarakat dan Negara ………………..…………………………

  44 1.

  44 Hubungan Gereja, Masyarakat dan negara …………………...

  2.

  47 Tugas dan tanggung jawab kaum muda terhadap Gereja ..........

  4.

  49 Tugas dan tanggung jawab kaum muda terhadap negara …….

  5.

  51 Pandangan Gereja terhadap kaum muda ……………………...

  6.

  52 Harapan Gereja terhadap kaum muda ……………….…..........

  BAB III : GAMBARAN UMUM PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA …………….………....…..

  54 A. Sejarah berdirinya Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ………………...……………………………………...

  54 B. Keadaan Geografis Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta …...…………………………………………………...

  57 C. Perkembangan Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta …..

  58 1.

  58 Perkembangan stasi, wilayah dan lingkungan …………….….

  2.

  59 Perkembangan umat Paroki Pugeran ……………….………...

  3.

  59 Situasi Sosial dan Ekonomi umat Paroki Pugeran ….………...

  4.

  60 Masuk dan berkembangnya budaya Jawa di Paroki Pugeran ...

  D. Karya-karya Pastoral di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ………………………………………………………..

  62 1.

  62 Pengertian Pastoral …………………….….………………….

  2.

  62 Petugas Pastoral ………………………………………….…...

  3.

  64 Karya-karya Pastoral di Paroki Pugeran ……………………...

  a.

  64 Karya Pastoral bidang Liturgia (liturgi) ……..…………...

  c.

  70 Karya pastoral bidang Diakonia (Pelayanan) …….............

  d.

  72 Karya Pastoral bidang Kainonia (Persatuan) ….............…

  BAB IV : KAUM MUDA DAN KOMUNITAS KAUM MUDA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA ………………….…………..………….

  74 A. Gambaran situasi kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ………………………………………….…..

  74 1.

  74 Situasi kaum muda di Paroki Pugeran …………….……….....

  2.

  75 Kegiatan kaum muda di Paroki Pugeran ……………………..

  a.

  75 Kegiatan kaum muda di Paroki Pugeran ……....………… b.

  76 Keterlibatan kaum muda di Paroki Pugeran ……………...

  B. Gambaran komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ………………………...……………………

  77 1.

  77 Pengantar …………….……………………………………….

  2.

  77 Komunitas kaum muda yang ada di paroki Pugeran ………… a.

  77 JD ……..………………………………………………….

  b.

  78 Bank darah ……………..………………………………… c.

  78 Para pendamping PIA ……….…………………………..

  d.

  79 MPP …..…………………………………………………..

  e.

  79 PA …………………………..…………………………….

  g.

  81 Kelompok Beasiswa …………...………………………… h.

  81 Lektor …………...……………………………………….. i.

  82 Gemapala ……….……………………………………….. j.

  82 Mudika wilayah ………….………………………………. k.

  83 Mudika lingkungan ………………………..……………..

  C. Pendampingan komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ………………………………………...

  83 D. Penelitian komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ……...…………………………...………..…

  84 1.

  84 Persiapan Penelitian ………….……………………………….

  a.

  84 Latar belakang penelitian ………………………………… b.

  86 Rumusan permasalahan penelitian ………..……………… c.

  87 Tujuan penelitian ………..………………………………...

  d.

  87 Manfaat penelitian …………...……………………...........

  e.

  87 Metode penelitian ……….………………………………...

  f.

  88 Instrumen penelitian ……………..………………………..

  g.

  88 Responden penelitian ……………………………………..

  h.

  90 Variabel penelitian ……………………………...…........... i.

  92 Waktu dan tempat penelitian ………..…………….............

  2.

  92 Laporan hasil penelitian ………….…………………………...

  a.

  93 Identitas responden ……………………...………………..

  c.

  97 Keterlibatan kaum muda dalam hidup gerejawi ………….

  d.

  99 Kehidupan komunitas kaum muda …………..…...……… 3. 104

  Pembahasan hasil penelitian ………….……………………… a.

  104 Identitas responden ……………………..…………...........

  b.

  105 Sikap kaum muda terhadap Gereja, masyarakat dan negara c.

  107 Keterlibatan kaum muda dalam hidup gerejawi ………….

  d.

  108 Kehidupan komunitas kaum muda ………..………...........

  4.

  111 Rangkuman penelitian ……….……………………………….

  BAB V : PROGRAM PENDAMPINGAN KOMUNITAS KAUM MUDA DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA ………………….………………............ 113 A. Latar belakang penyusunan program pendampingan komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ……… 113

  1.

  114 “Outbond” …………………………………………………….

  2.

  116 Teater Rakyat …………………..….…………………...........

  3.

  117 Shared Christian Praxis (SCP) ………….…………………….

  4.

  118 Analisa sosial ………..………………………………………..

  B. Usulan program pendampingan komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus pugeran Yogyakarta ………..………………… 120 1.

  120 Pengertian program …...……………….……………………..

  3. Usulan pembuatan Program ………….……………………….

  a. Pemikiran dasar usulan pembuatan program ………………

  b. Usulan Program ……………………………………………

  C. Contoh persiapan bahan pendampingan komunitas kaum muda … 1.

  Contoh pendampingan dengan “Outbond” ……………...........

  2. Contoh pendampingan dengan Teater …………….………….

  3. Contoh pendampingan dengan SCP …………….……............

  4. Contoh pendampingan dengan Analisa sosial ……….……….

  BABVI : PENUTUP ………….……………………………………...

  A. Kesimpulan ……………………………………………………….

  B. Saran ……………………………………………………..……….

  DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. LAMPIRAN ………………………………………………...………. Lampiran 1 : Sejarah Gereja Paroki Pugeran …...………………….. Lampiran 2 : Daftar lingkungan …………………………………….. Lampiran 3 : Kuesioner penelitian ……….…………....…….............. Lampiran 4 : Teks cerita …………………………………………….. Lampiran 5 : Teks berita ……………………………………………..

  122 122 124 127 127 137 145 155 163 163 166 170 172

  (1) (6) (8)

  (14) (15)

DAFTAR SINGKATAN

  A. SINGKATAN KITAB SUCI

  Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Alkitab yaitu Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam terjemahan baru, yang diterbitkan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, ditambah dengan Kitab-kitab Deoterokanonika yang diterbitkan oleh lembaga Biblika Indonesia. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia, 1997.

  B. SINGKATAN DOKUMEN RESMI GEREJA

  AG : Ad Gentes, Dekrit Konsili Vatikan II tentang kegiatan Misioner Gereja, 7 Desember 1965.

  DV : Dei Verbum, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Wahyu Ilahi GS : Gaudium et Spes, Konstitusi Pastoral Konsili Vatikan II tentang Gereja dalam dunia modern, 7 Desember 1965.

  LG : Lumen Gentium, Konstitusi Dogmatis Konsili Vatikan II tentang Gereja, 21 November 1964.

  UR : Unitatis Redintegratio, Dekrit Konsili Vatikan II tentang

C. SINGKATAN LAIN

  APP : Aksi Puasa Pembangunan Art. : Artikel Ay. : Ayat Bdk. : Bandingkan BKS : Bulan Kitab Suci Dkk. : Dan kawan-kawan Dll. : Dan lain-lain Ed. : Editor Gemapala : Gerardus Mayela Pecinta Alam

  IPP : Ibu-ibu Paroki Pugeran

  IPPAK : Ilmu Pedidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik JD : Jubilate Deo KOMKAT : Komisi Kateketik KWI : Konferensi Waligereja Indonesia MPP : Mudika Paroki Pugeran OHP : Overhead Projector PBB : Perserikatan Bangsa-bangsa PD : Persekutuan Doa PIA : Pendampingan Iman Anak PIR : Pendampingan Iman Remaja

  RI : Republik Indonesia SAGKI : Sidang Agung Gereja Katolik Indonesia SMA : Sekolah Menengah Atas SMP : Sekolah Menengah Pertama USD : Universitas Sanata Dharma

  VCD : Video Compact Disk

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1 : Variabel Penelitian …………………………………………... 90 Tabel 2 : Identitas Responden ………………………………………..... 93 Tabel 3 : Sikap kaum muda terhadap Gereja, Masyarakat dan Negara … 95 Tabel 4 : Keterlibatan Kaum Muda Dalam Hidup Gerejawi …………… 97 Tabel 5 : Kehidupan Komunitas Kaum Muda …………………………. 99

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Tanggal 1–5 November 2000 merupakan salah satu tonggak penting

  dalam kehidupan Gereja Katolik Indonesia. Pada tanggal tersebut Gereja Katolik Indonesia mengadakan SAGKI yang menghasilkan beberapa keputusan penting untuk mengembangkan wajah Gereja di Indonesia.

  Keputusan tersebut salah satunya adalah membangun komunitas basis gerejawi. Keputusan ini mendapat landasan teologi pastoral sesuai dengan pernyataan Paus Yohanes Paulus II. Kedatangan milenium ketiga mendorong umat Kristiani agar mengangkat mata iman untuk memeluk cakrawala- cakrawala baru dalam mewartakan Kerajaan Allah ( SAGKI, 2000: 11).

  Perkembangan yang cukup pesat dari pelaksanaan hasil keputusan SAGKI dapat dirasakan dari terbentuknya komunitas basis di berbagai tempat.

  Perkembangan komunitas basis yang nota bene adalah komunitas yang sudah matang dan mendapat dukungan penuh dari Gereja secara tidak langsung menjadikan komunitas-komunitas kecil terlupakan, dan kurang mendapatkan perhatian. Padahal komunitas-komunitas kecil ini adalah cikal bakal terbentuknya sebuah komunitas basis. Komunitas-komunitas kecil ini bisa dikatakan sebagai komunitas-komunitas yang masih mentah, sehingga seperti halnya komunitas basis. Salah satu komunitas kecil yang terlupakan adalah komunitas-komunitas kaum muda yang hidup di paroki-paroki.

  Kehidupan kaum muda penuh dengan dinamika dan kegairahan hidup yang berkobar-kobar, jiwa muda melahirkan banyak keinginan yang disertai dengan ide-ide yang begitu kreatif, nakal, terbuka, spontan dan cemerlang. Kaum muda membutuhkan tempat untuk menyalurkan energi kemudaan mereka. Hal ini dapat dilihat dengan banyak ditemukannya komunitas- komunitas kaum muda. Komunitas-komunitas kaum muda tersebut merupakan ajang untuk menyalurkan ide-ide, bakat, minat dan berbagai kelebihan yang mereka miliki.

  Dari beberapa kaum muda yang aktif dalam hidup mengereja terbentuk dan lahirlah beberapa komunitas kaum muda. Selain sebagai penyalur kebutuhan mereka, komunitas kaum muda sekaligus berfungsi untuk menguatkan kaum muda satu dengan yang lain dalam kebersamaan. Pada awal terbentuknya sebuah komunitas, kaum muda begitu aktif, antusias dan bersemangat dengan segala ide dan program-program kerja yang ingin mereka laksanakan. Namun demikian beberapa dari komunitas kaum muda ini semakin lama semakin mengendor semangat hidup berkomunitasnya dan berkurang jumlah anggotanya. Kemunduran yang dialami oleh komunitas- komunitas kaum muda salah satu penyebabnya adalah belum adanya model pendampingan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka. Selama karena ada kesan pendampingan yang sudah ada masih bersifat pendampingan individu. Minimnya pendampingan yang ada membuat seolah- olah kaum muda tidak berarti bagi kehidupan Gereja. Tidak adanya pendampingan yang sesuai bagi komunitas kaum muda, menimbulkan perasaan bosan dalam komunitas mereka, kaum muda kehabisan ide dan kreativitas mereka menjadi terhambat. Hal ini menjadikan kaum muda terjebak dengan rutinitas belaka dalam kehidupan komunitasnya.

  Jika kaum muda mendapatkan pendampingan untuk membantu mereka menjawab segala kebutuhan dan permasalahan yang mereka hadapi, kaum muda akan terbantu untuk dapat menjaga semangat dan kehidupan komunitas mereka. Pendampingan kepada kaum muda hendaknya pertama- tama bertujuan untuk mengembangkan kaum muda menjadi orang-orang Kristiani yang dewasa dalam iman. Pendampingan sekaligus juga menjadi wadah untuk membangun relasi, pencarian ide-ide dan tempat untuk mengungkapkan segala pemikiran mereka. Pendampingan merupakan suatu kebutuhan, terlebih bagi kaum muda untuk dapat memacu semangat dan kreativitas mereka. Pendampingan bagi kaum muda tidak dapat hanya bersifat sementara untuk menanggapi satu keprihatinan saja, melainkan pendampingan harus terus menerus dilakukan dan dikembangkan. Pendampingan tidak cukup hanya sebatas pada kegiatan liturgi, sosial, seni, atau politik, melainkan harus dapat menjadi sebuah kesatuan yang utuh. semata, tetapi memproses sampai kepada upaya pengelolaan yang bersifat berkesinambungan dan dihidupi di tingkat komunitas-komunitas kecil. Orang muda dan kita semua harus dapat “mengkader” diri sendiri terus-menerus dengan belajar melalui membaca, berpikir dan melakukan refleksi, berdiskusi, berdebat, dan sebagainya. Kader merupakan aktivis, penggerak, meskipun tidak harus memimpin. Tetapi jika diperlukan, dia harus mampu dan berani memimpin (Soedjati Djiwandono, 2005: 28).

  Dengan demikian kaum muda sebagai manusia yang masih berjuang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik memang membutuhkan pendampingan. Hal ini selaras dengan kebutuhan manusia untuk saling memberi dan menerima secara sehat dalam hal perasaan, pikiran dan cita-cita.

  Dengan adanya pendampingan, kaum muda akan mendapatkan kekuatan serta pertolongan dan dengan demikian perjuangan untuk mempertahankan serta memajukan komunitas mereka akan terasa ringan, karena ada orang yang membantu mereka untuk menjaga kelangsungan hidup komunitas mereka.

  Pendampingan antara lain bertujuan membantu kaum muda memperjelas apa yang mereka butuhkan, selain itu melalui pendampingan relasi antar anggota komunitas juga dapat dibangun. Dengan demikian persaudaraan serta kebersamaan dalam memperjuangkan hidup komunitas mereka akan mendorong kaum muda untuk bisa mempunyai semangat sportifitas yang tinggi dan persaingan yang tidak sehat dengan komunitas kaum muda yang

  Kebutuhan kaum muda akan sebuah komunitas juga dirasakan oleh kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Secara khusus komunitas-komunitas kaum muda yang ada di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama adalah komunitas di tingkat paroki seperti: Komunitas pendamping PIA, PIR, Putra Altar, Putri Sakristi, kelompok beasiswa, Legio Mariae, Lektor, MPP, JD, Malusius, bank darah, Gemapala, dan Bukit Sion Family. Kedua adalah komunitas yang hidup di tingkat stasi, wilayah dan lingkungan seperti: PIR stasi, PIR wilayah, PIR lingkungan, mudika stasi, mudika wilayah, mudika lingkungan, dan kelompok koor gabungan. Begitu banyak komunitas kaum muda yang hidup dan berkembang di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta, namun kurangnya pendampingan yang sesuai bagi mereka telah mempengaruhi dinamika kehidupan komunitas-komunitas itu. Untuk dapat mengetahui gambaran mendasar dinamika komunitas-komunitas kaum muda dan mengetahui model pendampingan seperti apa yang mereka butuhkan, akan diajukan beberapa pertanyaan untuk dijadikan bahan permenungan misal: Apa maksud dan tujuan kaum muda membentuk komunitas ? Apakah kehidupan berkomunitas membawa perubahan positif bagi kehidupan beriman kaum muda ? Model pendampingan seperti apa yang dibutuhkan oleh komunitas kaum muda ?

  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis ingin memberikan alternatif permenungan bagi pendamping dan para pemerhati komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta. Penulis menyusun skripsi ini dengan judul : “SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA”.

  Semoga dengan berjalannya waktu dan semakin berkembangnya komunitas-komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta mampu membawa kaum muda mencapai kedewasaan imannya melalui pengalaman dan pergumulan mereka dalam mencari dan menemukan Tuhan bersama rekan-rekan muda yang lain.

B. RUMUSAN MASALAH

  Permasalahan pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini akan dibatasi serta dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah situasi konkret komunitas-komunitas kaum muda di

  Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta ? 2. Model pendampingan seperti apa yang dibutuhkan oleh komunitas- komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran

  Yogyakarta ? 3. Usaha-usaha apa yang perlu dilakukan oleh Paroki Hati Kudus

  Yesus Pugeran Yogyakarta dalam upaya meningkatkan mutu

C. TUJUAN PENULISAN 1.

  Memberikan sumbangan pemikiran bagi para pendamping kaum muda dalam usaha meningkatkan kualitas pendampingan bagi komunitas-komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  2. Memberikan alternatif model pendampingan yang sesuai serta dapat menjawab kebutuhan komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  3. Memberikan alternatif program pendampingan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendampingan komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

4. Memenuhi salah satu peryaratan kelulusan Sarjana Strata I di IPPAK – USD.

D. MANFAAT PENULISAN 1.

  Diperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi yang sebenarnya dari komunitas-komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  2. Tersedianya model pendampingan yang sesuai bagi komunitas- komunitas kaum muda yang ada di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  3. Tersedianya Program pendampingan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendampingan komunitas kaum muda di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  E. METODE PENULISAN

  Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode deskriptif – analistis yaitu metode yang menggambarkan dan menganalisa permasalahan yang ada untuk dicarikan alternatif pemecahan yang tepat. Untuk mendapatkan data, penulis mengadakan survei dengan mengunakan kuesioner, dan untuk mendapatkan analisis yang baik penulis melengkapi diri dengan membaca dan mempelajari kepustakaan yang sesuai dengan pembahasan di atas. Namun demikian, penulis juga menggunakan metode reflektif untuk mengungkapkan hasil refleksinya atas pengalaman-pengalaman yang terjadi, sesuai dengan pengalaman penulis yang terlibat langsung menjadi bagian dari beberapa komunitas kaum muda yang ada di Paroki Hati Kudus Yesus Pugeran Yogyakarta.

  G. SISTEMATIKA PENULISAN

  Judul skripsi yang dipilih penulis adalah “SUMBANGAN MODEL PENDAMPINGAN BAGI KOMUNITAS KAUM MUDA KATOLIK DI PAROKI HATI KUDUS YESUS PUGERAN YOGYAKARTA”. Judul ini akan diuraikan dalam enam bab sebagai berikut ;

  Bab I : PENDAHULUAN Bab ini berisikan pendahuluan yang meliputi latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.