BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian. 1. Gambaran umum RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. - PENGARUH KOMPENSASI, GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT RSUD Hj. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA - reposi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.

  1. Gambaran umum RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

  Pada tahun 1937-an sarana pelayanan kesehatan masyarakat yang ada di Banjarnegara hanya sebuah poliklinik swasta yang dikelola dan dilayani hanya oleh seorang dokter part timer yang datang seminggu sekali. Dokter tersebut dibantu oleh beberapa orang petugas. Poliklinik swasta yang terletak di Kampung Pungkuran (sekarang Kantor DKK) inipun hanya menyediakan pelayanan rawat jalan. Adanya keterbatasan sarana pelayanan kesehatan tersebut telah menggugah kesadaran seorang wanita pribumi bernama RAA Anna Lasmanah (istri Soemitro Kolopaking Poerbonegoro Bupati Banjarnegara yang menjabat pada waktu itu) untuk mengupayakan berdirinya sebuah sarana pelayanan kesehatan yang lebih representatif dalam bentuk rumah sakit. Dana pembangunan rumah sakit dihimpun dari iuran masyarakat Banjarnegara yaitu dari setiap kepala keluarga masing-masing sebesar satu sen. Kegiatan penggalangan dana pembangunan rumah sakit tersebut lalu dikenal dengan nama “Gerakan Satoe Sen “. Dari gerakan tersebut berhasil dihimpun dana pembangunan sebesar 40.000 Gulden. Untuk menutup kekurangannya Bupati Banjarnegara yang menjabat pada waktu itu menyumbang sebesar 40.000 Gulden. Sebidang lahan seluas 0,53 Ha yang merupakan tanah pekarangan milik H. Noor di Desa Kutabanjarnegara (lokasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banjarnegara sekarang) akhirnya didapatkan dan dipilih sebagai lokasi pembangunan dan dibeli seharga 3,5 Gulden per ubin. Pada tahun 1940 pembangunan fisik gedung rumah sakit yang meliputi satu lokal gedung untuk poliklinik (pendaftaran, kamar periksa, kamar obat, dan laboratorium), ruang bersalin, dapur, gudang, kamar jenazah, serta dua lokal gedung untuk bangsal akhirnya selesai. Pada tanggal 31 Agustus 1940 rumah sakit kecil yang merupakan cikal bakal Badan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Banjarnegara sekarang ini kemudian resmi didirikan dengan nama Hulpziekenhuis

  “Boedi Rahajoe“ sampai

  dengan tahun 1948 dipimpin oleh dr. Soepardji.Seiring dengan perkembangan rumah sakit, untuk memberikan identitas dan melakukan branding, pada tanggal 16 Oktober 2013 telah dilaunching dan ditetapkan nama dan logo baru RSUD Kabupaten Banjarnegara dengan menggunakan nama perintis berdirinya, yaitu “RSUD Hj. Anna Lasmanah”.

  Adapun struktur organisasi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara sebagai berikut: a. Direktur.

  b. Kelompok jabatan fungsional.

  c. Bagian tata usah, yang membawahi: 1. Sub bagian perencanaan, Evaluasi dan pelaporan.

  2. Sub bagian umum dan kepegawaian.

  3. Sub bagian hukumdan kehumasan.

  d. Bidang keuangan, yang membawahi: 1. Seksi Anggaran dan Perbendaharaan.

  2. Seksi Verivikasi dan Akutansi.

  e. Bidang pelayanan, yang membawahi: 1. Seksi pelayanan medis.

  2. Seksi keperawatan.

  f. Bidang penunjang, yang membawahi: 1. Seksi penunjang klinik.

  2. Seksi penunjang non klinik 2.

   Visi dan Misi.

  Visi RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah sebagai berikut : “Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Banjarnegara dan Sekitarnya”.

  Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan oleh suatu organisasi agar tujuan organisasi agar terlaksana dan berhasil dengan baik. Dalam Undang-undang Nomor 25 tahun2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional disebutkan bahwa misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi (pasal 1 ayat 13). Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh organisasi agar visinya dapat tercapai.

  Dalam rangka mewujudkan visi organisasi dan juga mendukung pencapaian visi dan misi Kabupaten Banjarnegara, maka RSUD Kab. Banjarnegara menyususun misi sebagai berikut:

  1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada keselematan pasien dan kepuasan pelanggan.

  2. Mendukung program prioritas bidang kesehatan.

  3. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang terakriditasi.

  4. Mengembangkan pelayanan unggulan.

  5. Mengembangkan Manajemen yang efektif dan dinamis.

  B. Gambaran Umum Responden.

  Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cara purposive sampling dengan kriteria yaitu perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

  Berdasarkan hal tersebut maka sampel yang dapat dijadikan responden adalah sebanyak 84 pegawai. Peneliti telah membagikan kuesioner kepada 84 responden dan kuesioner yang kembali sebanyak 84. Berikut prosentase responden dan tingkat pengembalian kuesioner :

Tabel 4.1 Rincian Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner pada RSUD Hj. Anna lasmanah Banjarnegara.

  Keterangan Jumlah Presentasi Total kuesioner yang dibagikan 84 100 % Jumlah kuesioner yang kembali 84 100 % Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0% Kuesioner yang dapat dipergunakan 84 100 % Kuesioner yang tidak dapat di pergunakan 0 %

   Karakteristik responden menggambarkan data responden yang bertujuan

  untuk memberikan informasi tambahan untuk hasil penelitian. Penelitian ini dilakukan kepada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan jumlah sempel sebanyak 84 responden. Berikut merupakan deskripsi responden RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara dengan keterangan responden status Usia, jenis kelamin, pendidikan terahir, masa kerja dan Gaji pokok.

Tabel 4.2 Responden berdasarkan usia

  No. Keterangan Usia Frequency Percent (%) 1 ≥20-30 tahun 40 4,8 2 ≥31-40 tahun 43 51,2 3 >40 tahun

  Sumber: Data primer yang diolah,2017

  Tabel di atas menunjukan mayoritas umur pegawai ≥31-40 yaitu sebanyak 43 orang (51,2%), Hal ini mengindikasikan bahwa perawat RSUD hj. Anna Lasmanah

  Banjarnegara lebih banyak didominasi oleh usia matang.

Tabel 4.3 Responden berdasarkan jenis kelamin

  No. Jenis Kelamin Frequency Percent (%)

  1 Laki-laki 39 46,4

  2 Perempuan 45 53,6 Sumber: Data primer diolah, 2017

  Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa jumlah jenis kelamin responden penelitian ini ada 84, kebanyakan perawat di dominasi oleh perawat perempuan 45 (53,6%). Karena kebanyakan perawat perempuan di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

Tabel 4.4 Responden berdasarkan pendidikan terakhir

  No. Pendidikan Terakhir Frequency Percent (%)

  1 SLTA

  2 D3 68 81,0

  3 S1 16 19,0

  4 S2 Sumber: Data primer diolah, 2017 Berdasarkan tabel 4.4 Tingkat pendidikan pada perawat RSUD hj. Anna Lasmanah Banjarnegara kebanyakan didominasi oleh pendidikan D3 dengan jumlah 68 (81,0%), Di karenakan kebanyakan perawat adalah lulusan D3, Hal ini dikarenakan banyaknya yang minat bekerja di RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara lulusan D3.

Tabel 4.5 Responden berdasarkan Masa bekerja

  No. Lama Bekerja Frequency Percent (%) 1 1 tahun 9 10,7 2 2 tahun 5 6,0 3 3 tahun 4 4,8 4 4 tahun 4 4,8 5 5 tahun 4 4,8 6 6 tahun 4 4,8 7 7 tahun

  10 11,9 8 8 tahun 5 6,0 9 9 tahun 7 8,3 10 10 tahun

  11 13,1 11 11 tahun 5 6,0 12 12 tahun 5 6,0 13 13 tahun 3 3,6 14 14 tahun 1 1,2 15 15 tahun 1 1,2 16 16 tahun 3 3,6 17 17 tahun 2 2,4 18 18 tahun 1 1,2

  Sumber: Data primer diolah, 2017 Berdasarkan Tabel 4.5 Masa kerja didominasi pada tingkat 10 tahun kebawah masa kerja yang artinya banyak perawat yang baru bekerja selama 10 tahun kurang dengan jumlah 52 0rang akan tetapi pada posisi kedua pada tingkat masa kerja adalah lebih dari 10 tahun sebanyak 31 orang artinya Rumah sakit memiliki perawat yang kompeten.

Tabel 4.6 Responden berdasarkan Gaji pokok

  No. Gaji pokok Frequency Percent (%)

  1 Rp 1.000.000 -1.999.999 39 46,4

  2 Rp 2.000.000 -2.999.999 30 35,7

  3 Rp 3.000.000 -3.999.999 13 15,5

  4 Rp

  ˃ Rp. 4000.000

  2 2,4 Sumber: Data primer diolah, 2017

  Berdasarkan Tabel 4.6 Gaji pokok di dominasi pada Rp 1.000.000

  • – 1.999.999 dengan jumlah 39 orang (46.4) Berdasarkan tabel di atas Gaji pokok di
pengaruhi oleh masa kerja, jika masa kerja sudah lama gaji juga mengikuti dan sudah di tetapkan dengan standar gaji daerah.

C. Analisis data.

a. Uji Validitas

  Validitas instrumen penelitian ini dapat dilihat dari perbandingan nilai r hitung > r . Jika nilai r > r maka, pernyataan tersebut dikatakan valid. Jika nilai

  tabel hitung tabel r hitung < r tabel maka, pernyataan tersebut dikatakan tidak valid (Ghozali, 2011).

  Perbandingan nilai r hitung dan r tabel dari setiap item pernyataan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Kompensasi.

  Nilai r tabel Nomor

  Nilai r test Keterangan Item (  = 0,05) 1 0,936 0.2172 Valid

  2 0,897 0.2172 Valid 3 0,867 0.2172 Valid Sumber: Data primer diolah, 2017.

  Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara r hitung dengan r tabel adalah r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N

  • – k = 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel X

  1 atau kompensasil valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Gaya kepemimpinan

  Nilai r tabel Nomor

  Nilai r test Keterangan Item (  = 0,05) 1 0,879 0,2172 Valid

  2 0,844 0,2172 Valid 3 0,831 0,2172 Valid 4 0,777 0,2172 Valid 5 0,782 0,2172 Valid 6 0,832 0,2172 Valid

  Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara r hitung dengan r tabel adalah r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N

  • – k= 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel X atau Gaya kepemimpinan valid dan dapat

  2 dipergunakan untuk penelitian.

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi

  Nomor Nilai r tabel Nilai r test Keterangan

  Item (  = 0,05) 0,2172 1 0,575 Valid 0,2172 Valid 2 0,612 0,2172 Valid 3 0,722 0,2172 Valid 4 0,568

  0,2172 Valid 5 0,587 0,2172 Valid 6 0,681 0,2172 Valid 7 0,730 0,2172 Valid 8 0,640 0,2172 Valid 9 0,668 0,2172 Valid 10 0,734 0,2172 Valid 11 0,696 0,2172 Valid 12 0,630 0,2172 Valid 13 0,620 0,2172 Valid 14 0,444 0,2172 Valid 15 0,615

  Sumber: Lampiran 3. Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara r hitung dengan r tabel adahal r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N

  • – k = 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel X

  3 atau komitmen Organisasi valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan kerja.

  Nilai r tabel Nomor

  Nilai r test Keterangan Item

  (  = 0,05) 0,2172 Valid 1 0,526 0,2172 Valid 2 0,673 0,2172 Valid 3 0,653

  0,2172 Valid 4 0,556 0,2172 Valid 5 0,630 0,2172 Valid 6 0,517 0,2172 Valid 7 0,496 0,2172 Valid 8 0,539

  Sumber: Lampiran 3. Berdasarkan tabel korelasi diatas masing-masing besarnya korelasi antara r hitung dengan r tabel adahal r hitung > r tabel. Nilai r tabel untuk uji satu sisi pada taraf kepercayaan 95% atau taraf kesalahan 5 % (0,05) dapat dicari berdasarkan jumlah responden atau N. Jumlah responden atau N adalah 84, maka derajat bebasnya adalah N

  • – K = 80. Pada buku-buku statistik r tabel satu sisi pada df = 80 dan p = 0,05 adalah 0,2172. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel Y atau kinerja karyawan valid dan dapat dipergunakan untuk penelitian.

  b.

   Uji Reliabilitas.

  Menurut Ghozali (2011) “Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk”. Uji reliabilitas hanya dilakukan untuk item pernyataan yang valid. Instrument dikatakan reliabel apabila r > r untuk uji dua sisi dengan taraf signifikan

  hitung tabel 5% dan tingkat kepercayaan 95%.

  Tabel 4.11

Hasil Uji Reliabilitas

  Nilai r tabel Variabel Nilai r test Keterangan

  (  = 0,05)

  0,2172 Reliabel Kompensasi (X

  1 ) 0,883

  0,2172 Reliabel Gaya Kepemimpinan (X

  2 ) 0,905

  0,2172 Reliabel Komitmen Organisasi (X

  3 ) 0,891

  0,2172 Reliabel Kepuasan Kerja (Y) 0,700 Sumber: Lampiran 3.

  Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 4.11 untuk variabel kompensasi adalah sebesar 0,883, untuk variabel Gaya kepemimpinan sebesar 0,905, variabel komitmen organisasi sebesar 0,891 dan variabel kepuasan kerja sebesar 0,700. Nilai r tabel dengan uji dua sisi pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5% (p 0,05) adalah 0,2172. Semua variabel tersebut dapat dinyatakan reliabel, karena lebih besar dari 0,2172.

D. Analisi deskriptif Variabel penelitian.

  Hasil uji statistik deskriptif akan diuraikan pada bagian ini. Variabel independen yaitu kompensasi (X

  1 ) terdiri dari 3 item pernyataan, gaya kepemimpinan (X 2 ) terdiri

  dari 6 item pernyataan dan komitmen organisasi (X ) terdiri dari 15 item pernyataan,

  3 sedangkan variabel dependen yaitu kepuasan kerja (Y) terdiri 8 item pernyataan.

  Pilihan jawaban responden terdiri dari sangat tidak setuju, tidak setuju, cukup setuju, setuju dan sangat setuju yang ditransformasikan dalam bentuk skala likert 1 sampai 5 dengan angka 1 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju dan angka 5 menunjukkan sangat setuju terhadap pernyataan yang diajukan. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan tentang deskripsi variabel penelitian.

Tabel 4.12 Statistik Deskriptif Variabel kompensasi

  

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban RATA

s & ss

  2

  1 JML

  1

  7

  28

  39

  9 48 3,57

  Gaji yang diberikan sesuai dengan pekerjaan dan jabatan

  % 1,2 8,3 33,3 46,4 10,7 57,1

  saya

  2 JML

  1

  4

  27

  42

  10 52 3,67

  Saya mendapat insentif atau

  % 1,2 4,7 32,1 50 11,9 61,9

  Bonus sesuai dengan pekerjaan saya

  3 JML

  2

  3

  36

  34

  9 43 3,54

  Saya mendapat tunjangan sesuai dengan harapan saya.

  % 2,3 3,5 42,8 40 10,7 50,7 Jumlah Rata2 3,59

  Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017 Dari tabel 4.12 responden yang menjawab pernyataan pada variabel kompensasi untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar mencapai mencapai 61,9% . Hal tersebut membuktikan bahwa gaji, intensif dan tunjangan yang diterima sebagian pegawai belum sesuai harapan dan diharapkan pihak rumah sakit meningkatkannya lagi agar perawat bekerja lebih baik dan optimal.

Tabel 4.13 Statistik Deskriptif Variabel gaya kepemimpinan

  

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban RATA

s & ss

  2

  1 JML

  4

  20

  48

  12 60 3,81

  Pemimpin yang mewujutkan tujuan dan kepentingan organisasi dengan % 4,7 23,8

  57

  14

  71 bawahannya.

  2 JML

  5

  15

  50

  14 64 3,87

  Pemimpin yang suka menerima saran, pendapat dan

  % 5,9 17,8 59,5 16,6 76,1 kritik dari bawahannya.

  19

  52

  13 65 3,93

  3 JML

  Pemimpin saya selalu mengutamakan kerja sama

  22,6 61,9 15,4 77,3 % atau team work.

  4 JML

  4

  27

  47

  6 53 3,65

  Pemimpin yang ikhlas memberikan kebebasan yang

  4,7 32 55,9 7 62,9 %

  seluas-luasnya kepada bawahannya.

  5 JML

  3

  20

  50

  11 61 3,82

  Pemimpin selalu memberikan kesempatan kepada perawat untuk dapat meraih atau

  % 3,5 23,8 59,5 13 72,5

  meningkatkan jabatan yang lebih tinggi di rumah sakit.

  6 JML

  1

  18

  49

  16 65 3,95

  Pemimpin yang selalu ingin belajar lebih baik lagi.

  % 1,2 21,4

  58

  19

  77 Jumlah rata2 3,83

  Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017 Dari tabel 4.13, responden yang menjawab pernyataan pada variabel gaya kepemimpinan untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar mencapai mencapai 77,3%. Sedangkan item nomor 4 menunjukkan di bawah 70% yaitu sebesar 62,9% Hal tersebut membuktikan bahwa gaya kepimpinan di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu di perbaiki karena masih ada perawat yang tidak setuju. Aspek ini perlu di tingkatkan agar perawat bisa bekerja lebih optimal dan juga perawat merasa tidak terbebani dan tertekan apabila mempunyai pemimpin yang kurang baik.

Tabel 4.14 Statistik Deskriptif Variabel Komitmen Organisasi

  

NO PERTANYAAN STS TS CS S SS Jawaban RATA

s & ss

  2

  1 JML

  2

  31

  46

  5 51 3,64

  Saya merasa terikat secara emosional pada organisasi ini.

  % 2,3 36,9 54 5,9 59,9

  2 JML

  1

  4

  38

  34

  7 41 3,50

  Saya merasa organisasi ini lebih baik dari organisasi

  

% 1,2 4,7

  45

  40

  11

  51 lainnya.

  3 JML

  8

  28

  43

  5 48 3,54

  Saya membanggakan

  % 9,5 33,3 51 5,9 56,9

  organisasi ini kepada orang lain di luar organisasi.

  4 JML

  2

  14

  54

  14 68 3,95

  Saya percaya loyalitas adalah penting dan oleh karena itu

  % 2,3 16,6

  64

  16

  80

  saya merasa tetap bekerja di Rumah sakit ini adalah moral.

  5 JML

  3

  10

  21

  45

  5 50 3,46

  Saya benar-benar merasakan seakan-akan permasalahan

  % 3,5 11, 25 53,5 5,9 59,4

  organisasi adalah juga

  9 permasalahan saya sendiri.

  6 JML

  4

  19

  53

  8 61 3,77

  Saat ini tetap bekerja di organisasi ini merupakan

  % 4,7 22,6 63 9,5 72,5

  kebutuhan sekaligus juga keinginan saya.

  7 JML

  5

  18

  15

  41

  5 46 3,27

  Saya sangat tidak tertarik mengikuti organisasi lainnya

  % 5,9 21 17,8 48,8 5,9 54,7

  meskipun itu lebih baik

  8 JML

  1

  26

  49

  8 57 3,76

  Saya merasa bahwa bergabung dengan organisasi

  % 1,2 30,9 58,3 9,5 67,8 ini adalah kesempatan terbaik.

  9 JML

  2

  3

  28

  44

  7 51 3,61

  Saya merasa berat jika saya meninggalkan organisasi ini

  % 2,3 3,5 33,3 52 8,3 60,3

  sekarang, sekalipun saya menginginkannya.

  10 JML

  5

  27

  46

  6 52 3,63

  Akan terlalu merugikan sya untuk meninggalkan

  

% 5,9

  32

  54

  7

  61 organisasi saat ini.

  11 JML

  2

  18

  57

  7 64 3,82

  Saya didik untuk percaya tehadap nilai tetap setia pada

  

% 2,3

  21 68 8,3 76,3 satu organisasinya.

  12 JML

  17

  57

  10 67 3,92

  Saya merasa visi dan misi oragnisasi saya bekerja itu

  % 20,2 68 11,9 79,9 baik.

  13 JML

  3

  11

  24

  44

  2 46 3,37

  Jika saya memperoleh tawaran pekerjaan yang lebih baik di organisasi lain, saya tidak

  % 3,5 13 28,5 52 2,3 54,3

  akan merasa bahwa tawaran tersebut merupakan alasan yang tepat untuk meninggalkan organisasi saya.

  14 JML

  9

  47

  28 75 4,23

  Saya merasa bahwa loyalitas adalah penting.

  % 10,7 55,9 33,3 89,2

  15 JML

  3

  25

  47

  9 56 3,74

  Saya akan sangat bahagia menghabiskan sisa karir saya di organisasi ini.

  % 3,5 29,7 55,9 10,7 66,6 Jumlah rata2 3,68

  Sumber: Lampiran 2. Data primer diolah,2017 Dari tabel 4.14, responden yang menjawab pernyataan pada variabel komitmen organisasi untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar mencapai mencapai 89,2%. Sedangkan item nomor 1,2,3,5,7,13 menunjukkan yaitu dibawah dari 60%. Hal tersebut membuktikan bahwa komitmen organisasi di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu diperbaiki. Aspek ini perlu ditingkatkan agar perawat bisa bekerja lebih optimal.

Tabel 4.15 Statistik Deskriptif Variabel kepuasan kerja.

  Jawaban RATA NO PERTANYAAN STS TS CS S SS s & ss

  2

  1 JML

  1

  8

  33

  37

  5 42 3,44

  Saya merasa puas menerima gaji sesuai dengan beban

  % 1,2 9,5 39,3 44 6,0

  50 pekerjaan..

  2 JML

  1

  10

  33

  34

  6 40 3,40

  Saya merasa puas dengan Sistem promosi di Rumah

  % 1,2 11,9 39,3 80 7,1 87,1 sakit.

  3 JML

  2

  23

  48

  11 59 3,81

  Saya merasa puas

  % 24 27,4 57,1 13,1 70,2

  mempunyai Pimpinan yang selalu membantu saya dalam mengerjakan tugas yang sulit.

  4 JML

  20

  51

  13 64 3,92

  Saya merasa puas bekerja bersama-sama dalam tim.

  % 23,4 60,7 15,5 76,2

  5 JML

  1

  9

  68

  6 74 3,94

  Saya merasa puas dengan Pekerjaan yang diberikan

  % 1,2 10,7 81,0 7,1 88,1

  sesuai dengan kemampuan saya..

  6 JML

  9

  58

  17 75 4,10

  Saya merasa puas jika Saling bekerja sama apabila

  % 10,9 69 20,2 89,2

  ada rekan kerja membutuhkan bantuan.

  7 JML

  1

  12

  63

  8 71 3,93

  Saya merasa puas Rumah sakit memberikan jenjang

  % 1,2 14,2 75 9,5 84,5 karir yang pasti.

  8 JML

  1

  12

  60

  11 71 3,95

  Saya merasa puas karena bekerja di rumah sakit ini

  % 1,2 14,2 71,4 13,0 84,4

  memberikan kenyamanan dan aman.

  Jumlah rata2 3,81

  Sumber: Lampiran 2. Data primer di olah,2017 Dari tabel 4.15, responden yang menjawab pernyataan pada variabel kepuasan kerja untuk jawaban sangat setuju dan setuju dari frekuensi setiap indikator yang paling besar mencapai mencapai 89,2%. Sedangkan item nomor 1 dan 2 masih menunjukkan nilai yaitu 50% dan 7,6%. Hal tersebut membuktikan bahwa kepuasan kerja di RSUD Hj. Anna lasmanah perlu di pertahankan dan diperbaiki karena masih ada beberapa yang tidak setuju. Aspek ini perlu di tingkatkan agar perawat bisa bekerja lebih optimal.

E. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik merupakan persyaratan untuk melakukan analisis regresi.

  Pengujian pertama menggunakan uji normalitas data yang bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran data mempunyai sebaran yang normal. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, yaitu tampilan visual normal

probability plot dan Uji Kolmogorov-Smirnov, yang dapat diuraikan berikut ini.

1. Uji Normslitas

  Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel regresi atau residual memiliki distribusi normal. Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu salah satunya dengan analisis statistik menggunakan sampel kolmogorov smirnov sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

  Unstandardized Residual N

  84 a,b Mean ,0000000 Normal Parameters Std. Deviation ,25866460 Absolute ,061

  Most Extreme Differences Positive ,045 Negative -,061 Kolmogorov-Smirnov Z ,562 Asymp. Sig. (2-tailed) ,910 a. Test distribution is Normal.

  b. Calculated from data.

  Sumber: Lampiran 4. Dengan melihat nilai asymp.sig. di dalam tabel 4.15 yang nilainya 0,910 maka dapat diambil kesimpulan bahwa data pada penelitian ini telah terdistribusi normal, karena nilai asymp.sig di atas 0,05 sehingga data residual telah memenuhi asumsi normalitas dan dapat melanjutkan ke tahap uji multikoloniearitas.

2. Uji Mulitikolinearitas.

  pedoman suatu model regresi bebas multikolonieritas yaitu mempunyai angka tolerance ≥ 0,10 dan mempunyai nilai VIF ≤ 10. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics

  VIF Keterangan Variabel Tolerance 1,250 Bebas Multikolonieritas

  Kompensasi 0,800

  1,162 Bebas Multikolonieritas

  Gaya kepemimpinan 0,861

  1,251 Bebas Multikolonieritas

  Komitmen organisasi 0,799 Sumber: Lampiran 4.

  Berdasarkan hasil uji multikolonieritas pada tabel 4.17 menunjukkan bahw tidak ada variabel indevenden yang memiliki nilai tolerance ≤ 0,10 dan berdasarkan hasil perhitungan Variance Inflaction Faktor (VIF) juga menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF ≥10.

  Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa persamaan model regresi yang diajukan bebas dari multikolonieritas.

3. Uji Heterokedastisitas

  Uji heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2011). Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan taraf signifikan (probability value) sebesar 0,05, model regresi dikatakan bebas dari heteroskedastisitas jika nilai signifikan > 0,05. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 4.18 Hasil Uji Heteroskedastisitas

  

Glejser Coefficient

a Model Coefficient T Sig.

  Constant 0,226 1,351 0,181 Kompensasi 0,021 0,749 0,456 Gaya kepemimpinan -0,019 -549 0,584

  Komitmen organisasi -0,008 -176 0,861 Sumber: Lampiran 4 Berdasarkan tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai signifikan secara keseluruhan > 0,05 yang artinya model regresi diasumsikan tidak terdapat heteroskedastisitas.

F. Analisis regresi linier Berganda

  Analisis regresi linier berganda bertujuan menguji sejauh mana pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi. Sedangkan variabel dependennya adalah kepuasan kerja perawat. berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh hasil uji seperti tabel berikut

Tabel 4.19 Hasil Analisis regresi Linier Berganda

  Variabel Bebas Koefisien Regresi

  Standar Error t-tabel Sig t

  Constant Kompensasi (X1) Gaya kepemimpinan (X2) Komitmen Organisasi(X3)

  1,458 0,123 0,206 0,305

  0,265 0,044 0,054 0,069

  5,505 2,809 3,782 4,397

  0,000 0,006 0,000 0,000

  Multipel R R Squered Adjusted R Squered F rasio Sig F

  0,715 0,511 0,493

  27,879 0,000

  Sumber:Lampiran Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.19 di atas, model regresi berganda yang terbentuk dari variabel kompensasi (X1), gaya kepemimpinan (X2), dan komitmen organisasi (X3) bersama-sama dapat menentukan besarnya perubahan kepuasan kerja pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara adalah sebagai berikut: Persamaan regresi tersebut diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a = 1,458, menunjukkan konstanta bernilai positif atau dapat dijelaskan bahwa apabila kompensasi, Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi bernilai nol maka kepuasan kerja bernilai sebesar 1,458. b

  1 = 0,123, menunjukkan koefisien regresi kompensasi bernilai positif terhadap

  kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Artinya apabila kompensasi meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara juga meningkat sebesar 0,123 satuan dengan asumsi Gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi konstan. b

  2 = 0,206, menunjukkan koefisien regresi gaya kepemimpinan bernilai positif terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

  Artinya apabila gaya kepemimpinan meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. meningkat sebesar 0,206 satuan dengan asumsi variabel kompensasi dan komitmen organisasi konstan. b

  3 = 0,305 menunjukkan koefisien regresi komitmen organisasi bernilai positif terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

  Artinya apabila komitmen organisasi meningkat sebesar satu satuan maka kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. meningkat sebesar 0,305 satuan dengan asumsi variabel kompensasi dan gaya kepemimpinan konstan.

2 G. Koefisien Determinasi (R )

  Analisa korelasi ganda (R) digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen (X

  1 ,X 2 dan X 3 ) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak.

  Nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin medekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0, maka hubungan yang terjadi semakin lemah. Hasil analisis korelasi ganda dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.19

  Berdasarkan tabel 4.19 di atas dapat diketahui nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,493 atau (49,3%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen (kompensasi (X1), gaya kepemimpinan (X2) dan komitmen organisasi (X3))terhadap variabel dependen (kepuasan karja (Y)) sebesar (49,3%) yang dapat diartikan bahwa pengaruh variabel independen terhadap dependen masih kecil dan perlu banyak diteliti kembali. Sedangkan sisanya sebesar 50,7% dipengaruhi perlu di teliti kembali dengan variabel lain misalnya variabel motivasi, lingkungan kerja, budaya organisasi dan variabel yang lainnya yang belum di jelasakan di penelitian ini dengan pengaruh kepuasan kerja.

H. Hasil Pengujian Hipotesis 1. Uji simultan F.

a. Hipotesis pertama

   Hipotesis keempat dilakukan untuk menguji apakah kompensasi, gaya

  kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel 4.19 nilai F hitung pada model penelitian ini diketahui sebesar 27,879 maka diperoleh degree of freedom ; df

  1

  = (k-1) dan df

  2 = (n-k) sehingga dihasilkan df 1 = 3 dan df 2 = 80 dan diperoleh

  besarnya nilai F tabel sebesar 2,72. Sehingga diketahui F hitung > F tabel yaitu 27,879 > 2,72 serta nilai signifikan 0,000 kurang dari 0,05 yang menunjukkan bahwa kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisai secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat pada RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara diterima.

  Gambar 4. 4 Grafik Uji F Daerah Penolakan Ho

  27,879 Daerah Penerimaan Ho

2. Uji Parsial t

   Uji statstik t pada dasarnya menunjukkan pengaruh satu variabel penjelas atau

  independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Hasil pengujian berdasarkan analisis uji t dari model regresi dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  a. Uji Hipotesis kedua Hipotesis pertama dilakukan untuk menguji apakah kompensasi berpengaruh

  dan signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai. Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa variabel kompensasi memiliki nilai t sebesar 2,809

  hitung

  sedangkan nilai t tabel sebesar 1,990 dengan demikian t hitung > t tabel yaitu 2,809 > 1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,006 kurang dari 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan kompensasi berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat

  diterima Gambar 4.1 Grafik Uji t Variabel kompensasi (X1) Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho

  Daerah

  2,809

  Penerimaan Ho

  • 1,990 1,990

  b. Uji Hipotesis Ketiga Hipotesis kedua dilakukan untuk menguji apakah Gaya kepemimpinan

  berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan memiliki nilai t sebesar

  hitung

  1,990 sedangkan nilai t tabel sebesar 3,782 dengan demikian t hitung > t tabel yaitu 3,782 > 1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,000 kurang dari 0,05yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan gaya kepemimpinan berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat diterima.

Gambar 4.2 Grafik Uji t Variabel Gaya Kepemimpinan (X2)

  Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah

  3,782

  Penerimaan Ho

  1,990

  • 1,990

c. Uji Hipotesis keempat

   Hipotesis ketiga dilakukan untuk menguji apakah komitmen organisasi

  berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat. Berdasarkan tabel 4.19 diketahui bahwa variabel komitmen organisasi memiliki nilai t sebesar

  hitung

  4,397 sedangkan nilai t tabel sebesar 1,990 dengan demikian t hitung > t tabel yaitu 4,397 > 1,990 serta nilai signifikasi sebesar 0,000 kurang dari 0,05 yang artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian hipotesis ketiga yang menyatakan komitmen organisasi berpengaruh dan signifikan terhadap kepuasan kerja perawat diterima.

Gambar 4.3 Grafik Uji t Variabel komitmen organisasi (X3)

  Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho Daerah

  4,397

  Penerimaan Ho

  • 1,990 1,990

Tabel 4.20 Hasil Uji Hipotesis

  Hipotesis Uji signifikan Uji t dan t tabel hasil 0,000 > 0,05 27,879 > 2,72 Diterima

  H1: kompensasi, gaya

  kepemempinan, dan komitmen organisasi berpengaruh simultan terhadap kepuasan kerja

  0,006 < 0,05 2,809 > 1,990 Diterima

  H2 : kompensasi secara

  parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

  0,000 > 0,05 3,782 > - 1,990 Diterima

  H3: gaya kepemimpinan

  secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja

  0,000< 0,05 4,397 > 1,990 Diterima

  H4 : komitmen organisasi

  secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja I. Pembahasan.

   Hasil penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompensasi,

  gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara:

  

1. pengaruh kompensasi, gaya kepemimpinan dan komitmen organisasi

terhadap kepuasan kerja perawat.

  

Hasil penelitian pengujian hipotesis pertama dapat dilihat pada nilai F

hitung

  adalah sebesar 27,879, sedangkan nilai F

  tabel

  sebesar 2,72 (df 1 = 4-1 = 3 dan df 2 = 84-4 = 80). Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari pada taraf signifikansinya (

  ) 0,05. Karena nilai F

  hitung > F tabel

  (27,879 > 2,72) dan nilai signifikansinya lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05 (0,000 < 0,05), maka hipotesis keempat diterima.

  Artinya kompensasi, gaya kepemimpinan, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

2. Pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja perawat.

  

Hasil penelitian pengujian hipotesis pertama dapat dilihat Pada nilai

  hitung

  untuk variabel Kompensasi adalah sebesar 2,809, sedangkan nilai t

  tabel

  adalah sebesar 1,990. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,006 lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( ) 0,05. Karena nilai t

  hitung > t tabel

  (2,809 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi (

  ) 0,05 (0,005 < 0,05), maka hipotesis pertama diterima, artinya kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara. Pemberian serta keputusan perusahaan untuk tingkat kompensasi atau balas jasa bagi karyawan, ada hal-hal yang perlu di pertimbangkan.

  Pertimbangan pemberian kompensasi balas jasa ini harus didasarkan kepada alasan yang logis, sehingga akan dapat menciptakan kepuasan karyawan (Nasution,(1994) dalam Kadarisman. Kompensasi adalah semua pendapatan

  t yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung kepada karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. besar kecilnya kompensasi mencerminkan status, pengakuan dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Jika balas jasa yang diterimanya semakin tinggi,statusnya semakin baik, dan pemenuhan kebutuhan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula.

  Dengan demikian kepuasan kerjanya semakin baik (Hasibuan, 2013). Hasil penelitian ini dari hasil uji t dan F di peroleh hasil kompensasi berpengaruh secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, hasil penelitian ini didukung penelitian yang telah dilakukan oleh Potale, (2015) dengan judul pengaruh kompensasi dan stress kerja terhadap kepuasan kerja karayawan pada PT. Bank Sulut cabang utama Manado, penelitian ini berpengaruh signifikan pada kepuasan kerja; Kusumaningtiyas, (-) dengan judul pengaruh kompensasi terhadap kepuasan kerja karyawan Bank Mega dengan motivasi kerja sebagai variabel moderasi, penelitian ini kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Supatmi, dkk, (-) dengan judul pengaruh pelatihan, kompensasi, terhadap kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan, Penelitian ini kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja. Oleh (Siti fathonah) dengan judul pengaruh kompensasi, pengembangan karir, lingkungan kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja pegawai seketariat daerah Kabupaten Karanganyar dengan keyakinan diri (self efficacy) sebagai variabel pemoderasi, penelitian ini kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Handaru, (-) dengan judul pengaruh lingkungan kerja, kompensasi dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di RS X. Penelitaian ini kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja; Mawei dkk, (2014) dengan judul kepemimpinan, penempatan kerja dan kompensasi pengaruhnya terhadap kepuasan kerja pada PT. Bank BNI (Persero), TBK KCU Manado, penelitian ini kompensasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja.

  Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dikatakan bahwa kompensasi memiliki konsistensi tinggi terhadap kepuasan kerja, karena selalu berpengaruh signifikan pada sebagian besar penelitian yang ada dalam penelitian ini.

3. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja perawat.

  

Hasil penelitian pengujian hipotesis kedua dapat dilihat pada nilai t hitung

  untuk variabel gaya kepemimpinan adalah sebesar 3,782, sedangkan nilai t tabel adalah sebesar 1,990. Selain itu, nilai signifikansinya adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari pada taraf signifikansi ( hitung > t tabel

  ) 0,05. Karena nilai t (3,782 > 1,990) dan nilai signifikansi lebih kecil dari pada taraf signifikansi (

  ) 0,05 (0,010 < 0,05), maka hipotesis kedua diterima, artinya gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja perawat RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjarnegara.

  

Dua faktor yang tealah di anggap sebagai dasar bagai suksesnya suatu

  organisasi .seorang pemimpin yang mampu memberikan arah bagi organisasi dan pengikut mengarah kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. Sedangkan karyawan dengan kepuasan kerja yang tinggi cenderung mengerahkan usaha lebih, dalam tugas yang di tugaskan kepada mereka dan mengejar kepentingan organisasi (voon et.al 2011). (Robbins dan Judge dalam Wibowo (2016)) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok menuju pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan.

Dokumen yang terkait

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 5. 1. Gambaran Singkat Perusahaan 5. 1. 1. Garis Besar Sejarah Perusahaan - PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR MELALUI KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI MEDIA

0 0 38

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA

0 0 20

77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PEENELITIAN 1. Gambaran Umum - FILE 7 BAB IV

0 3 92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat - 13. BAB IV TESIS

0 1 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data - File 7. BAB IV

0 1 21

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian 1. Letak Geografi - 7. BAB IV.compressed

0 0 24

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Selok Jaya Juwana 1. Sejarah Berdirinya PT. Selok Jaya - PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP RETENSI KARYAWAN STUDI KASUS PADA PT. SELOK JAYA DI KECAMATAN JUWANA - STAIN Ku

0 6 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Objek Penelitian - BAB IV PRINT TERBARU

0 0 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian. 1. MTs Abadiyah Kuryokalangan Gabus Pati. - PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA GURU DI MADRASAH TSANAWIYAH SE KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI TAHUN P

0 4 53

HUBUNGAN KEBERSYUKURAN DAN KEBERMAKNAAN HIDUP PADA PENDERITA JANTUNG KORONER DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD HJ. ANNA LASMANAH BANJARNEGARA - repository perpustakaan

0 1 16