PENGARUH MODAL KERJA DAN JENIS USAHA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Kaki Lima Di Pasar Way Halim Bandar Lampung Tahun 2017) - Raden Intan Repository

  

PENGARUH MODAL KERJA DAN JENIS USAHA

TERHADAP PENDAPATAN BERSIH PEDAGANG KAKI LIMA

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Pada Pedagang Kaki Lima Di Pasar Way Halim Bandar Lampung

Tahun 2017)

  

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Ekonomi Islam

  

Oleh

Metisia Dhika Labara

1351010121

  

Jurusan : Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

  

1438 H/2017 M

  

PENGARUH MODAL KERJA DAN JENIS USAHA

TERHADAP PENDAPATAN BERSIH PEDAGANG KAKI LIMA

DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi Pada Pedagang Kaki Lima Di Pasar Way Halim Bandar Lampung

Tahun 2017)

  

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Mendapatkan Gelar Sarjana S1 dalam Ilmu Ekonomi Islam

  

Oleh

Metisia Dhika Labara

1351010121

  

Jurusan : Ekonomi Syariah

Pembimbing I : Prof. Dr. H. Suharto, S.H., M.A.

  Pembimbing II : Dr. Heni Noviarita, S.E., M.Si.

  

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1438 H/2017 M

  

ABSTRAK

  Dalam sejarah perekonomian Indonesia, kegiatan usaha sektor informal sangat potensial dan berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan dengan penyerapan tenaga kerja secara mandiri.Salah satu sektor informal yang banyak diminati oleh masyarakat adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Banyak orang menjadikan pedagang kaki lima sebagai pilihan alternatif bagi yang tidak tertampung di sektor formal.Pedagang Kaki Lima (PKL) banyak di temui di tempat-tempat seperti pasar, trotoar jalan raya, maupun di sekolah atau kampus universitas. Tidak jarang keberadaan pasar menjadi lahan yang sangat strategis bagi pedagang kaki lima. Pedagang Kaki Lima yang berada di wilayah pasar terkadang mempermudah para konsumen berbelanja langsung tanpa harus masuk ke dalam pasar. Pendapatan bersih pedagang kaki lima yang relatif kecil atau rendah sering di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah modal kerja yang relatif rendah dan jenis usaha yang berbeda.

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh modal kerja dan jenis usaha terhadap pendapatan bersih pedagang kaki lima di Pasar Wayhalim Bandar Lampung Tahun 2017 dan bagaimana modal kerja dan jenis usaha yang dikerjakan oleh pedagang kaki lima dalam perspektif Ekonomi Islam. Tekhnik pengumpulan data dengan cara menyebar kuesioner dan dokumentasi. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan penelitian secara kuantitatif, data yang digunakan adalah data primer, melalui penyebaran kuesioner kepada responden yaitu Pedagang Kaki Lima di Pasar Wayhalim Bandar Lampung sebanyak 100 responden.

  Berdasarkan hasil uji penelitian dengan menggunakan teknik analisis regresi linier berganda, dapat dinyatakan secara simultan atau bersama-sama bahwa adanya pengaruh positif dari variabel independent yaitu modal kerja (X1) dan jenis usaha (X2). Selain itu berdasarkan hasil uji koefisien determinasi menunjukkan besarnya variabel independen yaitu sebesar 0,149% yang berarti bahwa pengaruh variabel modal kerja (X1) dan jenis dagangan (X2) terhadap pendapatan bersih dalam model ini sebesar 14,9 % sedangkan sisanya 85,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.

  Dalam persepektif Ekonomi Islam, pada dasarnya mempersilakan manusia untuk mengonsumsi dan memperdagangkan apa saja yang mereka kehendak dan mereka kuasai dari apa saja yang ada di bumi, sejauh barang-barang yang dikonsumsinya atau diperdagangkan itu benar-benar halal lagi baik (halalan

  

thayyiban ). Modal pedagang paling banyak berasal dari modal sendiri, tambahan

  modal dari pinjaman terbentur dari kemampuan pedagang yang tidak dapat memenuhi syarat pinjaman seperti adanya jaminan atau agunan yang harus pedagang berikan untuk mendapatkan pinjaman baik bank, koperasi maupun lembaga keuangan lainnya. Sehingga sedikit dari mereka yang memakai modal yang bersumber dari pinjaman baik bank maupun lembaga keuangan lainnya seperti koperasi.

  

MOTTO

          

  

              

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta

sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang

berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh

dirimu Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.

   1

  (Q.S An-Nisa : 29)

1 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: PT.

  

PERSEMBAHAN

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

  Sujud dan puji syukur penulis hanturkan kepada pemilik semesta alam, Allah SWT yang telah begitu banyak memberikan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul PENGARUH MODAL KERJA

  

DAN JENIS USAHA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH PEDAGANG

KAKI LIMA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada

Pedagang Kaki Lima Di Pasar Way Halim Bandar Lampung Tahun 2017).

  Skripsi ini disusun berdasarkan kegiatan penelitian yang dilaksanakan April 2017 sampai dengan Agustus 2017 di Pasar Way Halim Bandar Lampung. Selama penyusunan skripsi ini tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

  1. Papa (Sahirul Aspin, B.B.A.) dan Mama (Ema Yunita) tercinta atas segala dukungan, dorongan, kasih sayang, serta doa yang selalu terucap ditiap sujudnya untukku.

  2. Kakak-kakakku tercinta Rini Septiyani, M.Si. dan Novita Barla, S.Pd.serta adikku Anggraini Saputri untuk semangat dan pengertian yang diberikan kepada penulis

  3. Reky Julian Jaya, S.E., untuk semangat, motivasi, bantuan dan pengertiannya yang diberikan kepada penulis.

  4. Rekan-rekan almamater angkatan 2013 Jurusan Ekonomi Syari’ah yang telah menemani hari-hari penulis dengan berbagai kisah suka dan duka.

  Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan diridhoi oleh Allah SWT. Aamiin Bandar Lampung, 18 Agustus 2017

  Penulis

  Metisia Dhika Labara

RIWAYAT HIDUP

  Penulis, dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 18 Mei 1995, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Sahirul Aspin, B.B.A. dan Ema Yunita. Penulis menyelesaikan pendidikan di :

  1. Taman Kanak-kanak di TK Al-Azhar 2 Way Halim pada tahun 2001

  2. Sekolah Dasar (SD) Al-azhar I Bandar Lampung pada tahun 2007

  3. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Bandar Lampung pada tahun 2010

  4. Sekolah Menengah Atas di Madrasah Aliyah Negeri 1 (MAN) Bandar Lampung pada tahun 2013.

  Pada bulan Agustus 2013, penulis diterima sebagai mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Islam Negeri (SPMB-PTAIN) dan saat ini penulis telah menyelesaikan penyusunan skripsi sebagai syarat kelulusan program sarjananya.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kita dan penulis sehingga penulis dapat menyelasaikan skripsi ini dengan judul PENGARUH MODAL KERJA DAN JENIS USAHA

  

TERHADAP PENDAPATAN BERSIH PEDAGANG KAKI LIMA DALAM

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Kaki Lima Di

Pasar Wayhalim Bandar Lampung Tahun 2017). Adapun tujuan penulisan

  skripsi iniadalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan Ekonomi syariah di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  Skripsi ini tidak akan pernah selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini khususnya kepada :

  1. Bapak Dr. Moh. Bahrudin, M.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Madnasir, S.E., M.S.I., selaku Ketua Program Studi Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Prof. Dr. H. Suharto, S.H., M.A., selaku pembimbing pertama atas kesediannya memberikan bimbimngan, pengarahan dan nasihat kepada penulis sampai selesainya skripsi ini dan untuk kesuksesan kehidupan penulis selanjutnya.

  4. Ibu Dr. Heni Noviarita, S.E., M.Si., selaku pembimbing kedua atas segala masukannya, dukungan, serta bantuannya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. Mama (Ema Yunita) dan Papa (Sahirul Aspin, B.B.A.) tercinta atas segala dukungan, dorongan, kasih sayang, serta doa yang selalu terucap ditiap sujudnya untukku.

  6. Kakak-kakakku tercinta Rini Septiyani, M.Si. dan Novita Barla, S.Pd. serta adikki Anggraini Saputri untuk semangat dan pengertian yang diberikan kepada penulis.

  7. Reky Julian Jaya, S.E., untuk semangat, motivasi, bantuan dan pengertiannya yang diberikan kepada penulis.

  8. Kepada sahabat-sahabatku dan teman-temanku Etri Meisari, S.E., Ida Asriana, S.E., Syaniatulwida, S.E., Fristy Havira, S.E., Neysa Nadia Amelinda, S.E., Dewi Safitri, S.E., Ulta Abriasih, S.E., Indah Superti, S.E., Septiani, S.E., yang selama ini telah memberikan motivasi dan semangat. Semoga persahabatan kita tetap terjalin erat.

  Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini, semoga semua kebaikan yang telah diberikan akan dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, maka dengan kerendahan hati penulis berharap saran yang bersifat membangun dalam perbaikan skripsi ini.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baru bagi kita semua. aamiin.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Bandar Lampung, 18 Agustus 2017 Penulis

  Metisia Dhika Labara NPM.1351010121

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i ABSTRAK ...................................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ............................................................................ 1 B. Alasan Memilih Judul ................................................................... 3 C. Latar Belakang Masalah ................................................................ 4 D. Rumusan Masalah ......................................................................... 16 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 16 BAB II LANDASAN TEORI A. Modal Kerja Dalam Ekonomi Islam ............................................. 18

  1. Pengertian Modal Kerja dan Dasar Hukumnya ..................... 18

  2. Jenis-jenis Modal Kerja.......................................................... 22

  3. Faktor-faktor Penentuan Jumlah Modal ................................. 24

  4. Hubungan Modal Kerja Dengan Pendapatan Bersih ............. 26

  B. Jenis Usaha Dalam Ekonomi Islam ............................................... 27

  1. Pengertian Jenis Usaha dan Dasar Hukumnya ....................... 27

  2. Hubungan Jenis Usaha Dengan Pendapatan Bersih ............... 31

  C. Pendapatan Bersih Dalam Ekonomi Islam .................................... 32

  1. Pengertian Pendapatan Bersih dan Dasar Hukumnya ............ 32

  2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan ................... 36

  D. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 37

  F. Hipotesis ........................................................................................ 40

  b. Uji Multikolinearitas ............................................................ 74

  3. Deskripsi Responden Berdasarkan Umur Responden .............. 69

  4. Deskripsi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden .................................................................. 70

  5. Hasil Kuesioner ........................................................................ 71

  C. Hasil Penelitian ............................................................................. 72

  1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 73

  a. Uji Normalitas...................................................................... 73

  c. Uji Heterokesdasitas ............................................................ 75

  1. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 67

  2. Analisis Regresi Berganda ....................................................... 76

  3. Uji Hipotesis ............................................................................. 79

  a. Analisis Koefisien Determinasi ........................................... 79

  b. Uji Serempak (uji F) ............................................................ 81

  c. Uji Parsial (uji t) .................................................................. 83

  4. Analisis Data ............................................................................ 84

  2. Deskripsi Responden Berdasarkan Alamat .............................. 68

  B. Deskripsi Responden ..................................................................... 67

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian............................................................... 46 B. Sumber Data .................................................................................. 47 C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 48 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 51 E. Variabel Penelitian ......................................................................... 52 F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 54

  4. Uji Hipotesis ............................................................................. 58

  1. Statistik Deskriptif .................................................................... 55

  2. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 55

  a. Uji Normalitas...................................................................... 56

  b. Uji Multikolinearitas ............................................................ 56

  c. Uji Heterokesdasitas ............................................................ 56

  3. Analisis Regresi Berganda ....................................................... 56

  a. Analisis Koefisien Determinasi ........................................... 58

  4. Struktur organisasi pasar wayhalim .......................................... 65

  b. Uji Serempak (uji F) ............................................................ 59

  c. Uji Parsial (uji t) .................................................................. 61

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 63

  1. Sejarah singkat pasar wayhalim ............................................... 63

  2. Lokasi pasar wayhalim ............................................................ 64

  3. Sarana dan prasarana pasar wayhalim ..................................... 65

  a. Pengaruh Modal Kerja dan Jenis Usaha

  di Pasar Wayhalim Bandar Lampung .................................. 84

  b. Pengaruh Modal Kerja Dan Jenis Usaha Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang Kaki Lima Dalam Perspektif Ekonomi Islam ........................................ 89

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................... 95 B. Saran-Saran ................................................................................... 96 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

  2.1 Penelitian Terdahulu .....................................................................................38

  3.1 Jumlah Sampel Sesuai Jenis Dagangan.........................................................50

  4.1 Sarana dan Prasarana Pasar Wayhalim .........................................................65

  4.3 Jenis Kelamin Responden .............................................................................67

  4.4 Alamat Responden ........................................................................................68

  4.5 Umur Responden ...........................................................................................69

  4.6 Pendidikan Terakhir Responden ...................................................................70

  4.7 Statistik Deskriptif ........................................................................................72

  4.8 Hasil Uji Normalitas .....................................................................................74

  4.9 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................................75

  4.10 Hasil Uji Regresi Berganda .........................................................................77

  4.11 Hasil Analisis Uji Determinasi R2 ..............................................................80

  4.12 Hasil Uji F ...................................................................................................81

  4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t) ...............................................................................83

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

  1. Komposisi Pekerja Informal Menurut Lapangan Usaha Indoesia Tahun 2002-2014 ............................................................................................. 10

  2. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 40

  3. Struktur Organisasi (UPT) Pasar Wayhalim Bandar Lampung ....................... 66

  4. Gambar Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 76

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi da Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung Nomor 10.a Tahun 2017 tentang Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa Semester Genap Tahun Akademik 2016/2017

  Lampiran 2 Surat Pra Riset oleh UPT Pasar Wayhalim Bandar Lampung Lampiran 3 Surat Riset oleh UPT Pasar Wayhalim Bandar Lampung Lampiran 4 Surat Pernyataan Tidak Plagiarisme Lampiran 5 Kartu Konsultasi Skripsi Lampiran 6 Angket Penelitian Lampiran 7 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel X1 (Modal

  Kerja) Lampiran 8 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel X2 (Jenis

  Usaha) Lampiran 9 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Variabel Y

  (Pendapatan Bersih) Lampiran 10 Data Olahan SPSS

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Sebagai kerangka awal sebelum penulis menguraikan pembahasan lebih

  lanjut, terlebih dahulu akan di jelaskan istilah dalam skripsi ini untuk menghindari kekeliruan bagi pembaca yang tertuang dalam penegasan judul.

  Oleh karena itu diperlukan adanya pembatasan arti kalimat dalam skripsi ini, dengan harapan memperoleh gambaran yang jelas dari makna yang di maksud.

  Adapun judul skripsi ini PENGARUH MODAL KERJA DAN JENIS

  USAHA TERHADAP PENDAPATAN BERSIH PEDAGANG KAKI LIMA DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Kaki Lima di Pasar Wayhalim Bandar Lampung Tahun 2017)

  . Adapun istilah istilah tersebut adalah:

  1. Modal Kerja Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan sehari-hari, terutama yang memiliki jangka waktu pendek.

  Seperti pembelian bahan baku, membayar gaji dan upah, dan biaya

  1 operasional lainnya.

1 Kasmir, Pengantar Manajemen Keuangan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group,

  2. Jenis Usaha Jenis usaha atau jenis dagangan adalah jenis barang atau jasa yang akan

  2 dijual oleh para pedagang di pasar.

  3. Pendapatan Bersih Pendapatan bersih atau laba usaha merupakan pendapatan kotor dikurangi dengan semua beban usaha atau biaya operasi. Pendapatan bersih atau laba usaha (operating profit) ini merupakan laba yang diperoleh suatu usaha dari aktivitas usaha atau operasinya (sesuai dengan maksud didirikannya suatu usaha), belum dikenai biaya pinjaman dana (cost of funding) jika

  3 ada.

  4. Pedagang Kaki Lima Pedagang kaki lima adalah pedagang golongan ekonomi lemah yang berjualan kebutuhan sehari-hari, makanan atau jasa dengan modal yang relatif kecil, modal sendiri atau modal orang lain baik berjualan ditempat

  4 terlarang atau tidak.

  5. Ekonomi Islam Ekonomi Islam adalah suatu usaha sistematis untuk memahami masalah ekonomi dan prilaku manusia dalam hubungannya kepada persoalan 5 tersebut menurut perspektif ekonomi Islam.

  2 Nur Isni Atun, Pengaruh Modal, Lokasi, dan Jenis Dagangan Terhadap Pendapatan

Pedagang Pasar Prambanan Kabupaten Sleman , (Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta, 2016), h. 25 3 Kuswadi, Pencatatan Keuangan Usaha Dagang untuk Orang-Orang Awam, (Jakarta : Alex Media Komputindo, 2008), h. 40. 4 Buchari Alma, Dasar-Dasar Bisnis dan Pemasaran, (Bandung : Alfabeta, 1997), h. 137

  Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan judul skripsi ini adalah penulis ingin mengetahui seberapa pengaruhnya modal kerja dan jenis usaha dalam mempengaruhi pendapatan bersih pedagang kaki lima ditinjau dari pandangan Ekonomi Islam.

B. Alasan Memilih Judul

  Adapun alasan penulis memilih judul adalah sebagai berikut :

  1. Alasan Objektif : Penulis melihat bahwa sektor informal menjadi pilihan alternatif karena relatif mudah memasukinya dari pada sektor formal, tidak perlu keterampilan khusus, serta pasar yang menjanjikan, dan hal ini dapat menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terkait Pengaruh Modal Kerja dan Jenis Usaha Terhadap Pendapatan Bersih Pedagang Kaki Lima di Pasar Way Halim, yang merupakan kondisi pasar yang letaknya dekat sekolah, perumahan, pusat olahraga PKOR Way Halim dan kantor - kantor perusahaan.

  2. Alasan Subyektif Karena pokok bahasan skripsi ini relevan dengan keilmuan yang penulis pelajari di Jurusan Ekonomi Islam dan didukung oleh tersedianya literature, baik data primer maupun sekunder yang menunjang penelitian ini, serta adanya motivasi dan tersedianya bahan-bahan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini yang ada di perpustakaan, sehingga dengan mudah skripsi ini dapat terselesaikan.

C. Latar Belakang Masalah

  Semua manusia memiliki kebutuhan pokok baik sandang, pangan maupun papan. Dalam pandangan islam kebutuhan pokok tersebut (sandang, pangan dan papan) dan kebutuhan terhadap jasa-jasa tertentu (meliputi pendidikan, kesehatan dan keamanan) merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Seorang manusia memiliki kebutuhan mendasar dengan segala potensi yang dimilikinya, baik itu kebutuhan 6 fisik/biologis maupun kebutuhan pemenuhan nalurinya.

  Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja memproduksi dan berperan dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi; pertanian, perkebunan, perikanan, perindustrian, dan perdagangan. Islam memberkati pekerjaan 7 dunia ini dan menjadikannya bagian dari ibadah dan jihad.

  Mengenai jual beli atau berdagang itu sendiri pengertiannya adalah saling menukar atau pertukaran harta atas dasar saling merelakan ataupun 8 memindahkan hak milik dengan pergantian. Landasan hukum jual beli ini ialah Al-

  Qur’an. Dalam landasan Al-Qur’an sudah jelas firman Allah 6 dalam surat Al-Araf ayat 10, yang berbunyi :

  

Rohmatul Isrohah, Analisis Pengaruh Modal Kerja Dan Jam Kerja Terhadap

Pendapatan Bersih Pedagang Kaki Lima Di Kelurahan Ngaliyan Semarang , (Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang, 2015), h. 1 7 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, (Jakarta : Gema Insani, 1997), h.

  107

              

  Artinya :

  Dan sungguh, Kami telah menempatkan kamu di bumi dan di sana Kami sediakan (sumber) penghidupan untukmu. (Tetapi) sedikit sekali kamu 9 bersyukur.

  Dalam ayat tersebut Allah SWT berfirman, mengingatkan kepada hamba-hamba-Nya perihal karunia yang telah Dia berikan kepada manusia, yaitu Allah telah menjadikan bumi sebagai tempat tinggal mereka, dan telah menjadikan padanya pasak-pasak (gunung-gunung) dan sungai-sungai, serta menjadikan padanya tempat-tempat tinggal dan rumah-rumah untuk para manusia. Allah memperbolehkan kita untuk memanfaatkannya dan telah menjadikan bumi itu sebagai penghidupan bagi kita para manusia, yakni mata pencaharian serta berbagai sarananya sehingga kita sebagai manusia dapat berniaga padanya dan dapat membuat berbagai macam sarana untuk penghidupan. Tetapi kebanyakan mereka amat sedikit yang mensyukurinya. Ayat di atas menjelaskan bahwa manusia diciptakan untuk mencari rezeki yang telah Allah tetapkan melalui jalan yang halal. Dalam Al- Qur’an Surat At – Taubah ayat 105 yang berbunyi :

9 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: PT.

  

          

      

  Artinya :

  

Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta

orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan

dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang

10 nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

  Maksud dari ayat tersebut diatas adalah Allah SWT mengetahui apa yang kamu kerjakan, semua yang dikerjakan manusia didunia ini akan dibalas oleh Allah SWT di hari akhir kelak. Maka dari itu, bekerjalah sebagaimana mestinya, dan kita diharuskan untuk melakukan pekerjaan yang tidak dilarang oleh syariat karena Allah SWT melihat segala perbuatan kita.

  Rasullullah shallahu’alaihi wasallam telah menuntun kita agar senantiasa kita bekerja dan mencari nafkah dengan cara halal lagi baik.

  Islam menekankan sekali pada usaha-usaha yang produktif. Salah satu usaha-usaha produktif yang dimaksud adalah usaha perdagangan. Namun, tidak semua usaha perdagangan dibolehkan dan tidak dibenarkan oleh agama, baik karena cara-cara pelaksanaannya ataupun jenis barang yang 11 diperdagangkannya.

10 Departemen Agama Republik Indonesia,Ibid., h. 162

  Aktivitas perdagangan merupakan salah satu dari aspek kehidupan yang bersifat horizontal, yang menurut fikih Islam dikelompokkan ke dalam masalah mu’amalah, yakni masalah-masalah yang berkenaan dengan hubungan antar manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

  Perdagangan juga mendapatkan penekanan khusus dalam ekonomi Islam, karena keterkaitannya secara langsung dengan sektor riil. Sistem ekonomi Islam memang lebih mengutamakan sektor riil dibandingkan dengan sektor moneter, dan transaksi jual beli memastikan keterkaitan kedua sektor tersebut. Kekayaan suatu negara dari perspektif Islam tidak diukur dengan jumlah uang yang beredar, tetapi dengan produksi barang yang 12 dapat dihasilkan oleh negara tersebut.

  Dalam sistem ekonomi Islam, modal diharuskan terus berkembang agar sirkulasi uang tidak berhenti. Dikarenakan jika modal atau uang berhenti (ditimbun/stagnan) maka harta itu tidak dapat mendatangkan manfaat bagi orang lain, namun jika uang diinvestasikan dan digunakan untuk melakukan bisnis maka uang tersebut akan mendatangkan manfaat bagi orang lain, termasuk diantaranya jika ada bisnis berjalan

  13

  maka akan bisa menyerap tenaga kerja. Berikut ayat Al- Qur’an yang menjelaskan bahwasanya harta harus berputar Q.S Al

  • – Hasyr ayat 7 :

              12           Jusmaliani, Op.Cit., h. 7

                     Artinya : “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada rasulnya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, untuk Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang- orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar diantara orang-orang kaya saja diantara kau. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. 14 Sesungguhmya Allah amat ketras hukumannya. (QS. Al

  • – Hasyr 59 : 7)

  Maksud dari ayat diatas adalah, manusia diharuskan untuk mengelola hartanya agar harta tersebut tidak hanya digunakan untuk diri sendiri melainkan dimanfaatkan agar bisa berkembang dan dapat membantu masyarakat lain. Hal ini dimaksud agar harta itu tidak hanya berputar pada lingkungan tertentu saja dari orang

  • – orang kaya, tetapi tersebar pada berbagai pihak sehingga manfaatnya juga dirasakan oleh banyak pihak.

  Modal merupakan salah satu unsur yang harus dimiliki oleh pedagang dalam membangun usahanya. Ekonomi Islam dalam konsep pengembangan modal memberikan ketentuan-ketentuan yang jelas dan terarah, antara lain konsep pengembangan modal yang ditawarkan adalah dengan menyerahkannya pada tiap individu sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dengan catatan segala pengembangan yang akan

14 Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: PT.

  dilakukan, harus memenuhi ketentuan- ketentuan syari’ah yang ada 15 sebagaimana yang diatur dalam

  Syari’ah Mu’amalah.

  Bisnis Islami dikendalikan oleh aturan halal dan haram, baik dari cara perolehan maupun pemanfaatan harta. Dalam melakukan bisnis atau perdagangan, Islam sangat menggaris bawahi prinsip-primsip hukum yang mengatur kode etik bisnis Islami, antara lain sebagai berikut :

  1. Memenuhi tujuan syariat Islam sebagai pemeliharaan agama seseorang, dirinya, anak-anak, jiwa, dan hartanya.

  2. Tidak boleh mengurangi aturan-aturan syariat sehingga bercampur dengan konsep-konsep kontemporer dan teori-teori yang tidak sesuai dengan sumbernya; transaksi bisnis tidak boleh menimbulkan hilangnya hak, kelalaian akan tugas, atau menentang ketentuan Allah.

  3. Semua kesepakatan dan transaksi bisnis, kecuali yang dilarang dalam teks Al- Qur’an atau Sunnah, diperbolehkan selama membawa mashlahat; sedangkan keadaan yang tidak dijelaskan dalam hukum Islam, dipertimbangkan menurut sahnya suatu hukum.

  4. Kesepakatan-kesepakatan yang menyebabkan hilangnya hak milik orang lain secara tidak adil dan membawa pada kecurangan adalah

  16 15 tidak sah.

  Taqyudin An-Nabahani, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam, (Surabaya : Risalah Gusti, 1996), h. 105

  Perdagangan di Indonesia terdapat dua jenis yaitu sektor formal dan sektor informal. Sektor usaha atau perdagangan formal meliputi perdagangan yang dibangun dengan oleh BUMD, BUMN, BUMS, dan Koperasi. Sedangkan, sektor pekerjaan informal menurut lapangan usaha di Indonesia dibagi dalam sembilan sektor, yakni : pertanian, listrik, gas & air, angkutan, pertambangan, bangunan, keuangan, industri pengolahan, jasa kemasyarakatan dan perdagangan.

  

Gambar 1

Komposisi Pekerja Informal Menurut Lapangan Usaha Indoesia,

2002-2014

  Sumber : BPS, 2015 (diolah) Pada karakteristik berdasarkan lapangan usaha, tenaga kerja informal paling banyak terdapat di sektor pertanian yang mengalami sedikit penurunan dari 91,92 persen pada 2002 menjadi 88,17 persen pada pekerja formal, kecuali pada sektor bangunan dimana terdapat pekerja lepas dengan jumlah signifikan. Tenaga kerja informal paling sedikit terdapat di sektor keuangan serta pada sektor listrik, air, dan gas. Pada sektor keuangan proporsi pekerja informal meingkat dari 6,07 persen pada 2002 menjadi 13,64 persen pada 2014. Sementara untuk sektor keuangan dan jasa kemasyarakatan menunjukan proporsi informalitas yang rendah.Pada tahun 2014 pekerja informal yang tertinggi berada pada sektor pertanian sebesar 89 persen dan di urutan kedua ditempati oleh sektor perdagangan sebesar 70 persen.

  Dalam sejarah perekonomian Indonesia, kegiatan usaha sektor informal sangat potensial dan berperan dalam menyediakan lapangan pekerjaan dengan penyerapan tenaga kerja secara mandiri. Jauh sebelum krisis ekonomi sektor informal sudah ada, resesi ekonomi nasional tahun 1998 hanya menambah jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor informal. Pedagang sektor informal adalah orang yang bermodal relatif sedikit. Usaha tersebut dilaksanakan di tempat-tempat yang dianggap 17 strategis dalam suasana lingkungan yang informal.

  Pelaku sektor usaha atau perdagangan informal antara lain adalah, petani yang mempunyai lahan dan mengolahnya sendiri, pekerja lepas, pedagang warung kecil, pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang musiman dan pedagang kaki lima (PKL). Salah satu sektor informal yang banyak diminati oleh masyarakat adalah Pedagang Kaki Lima (PKL). Banyak orang menjadikan pedagang kaki lima sebagai pilihan alternatif 18 bagi yang tidak tertampung di sektor formal. Sektor informal menjadi alternatif karena relatif mudah memasukinya dari pada sektor formal, tidak perlu keterampilan khusus, serta pasar yang menjanjikan, sehingga hal ini 19 dapat menekan angka pengagguran dan kemiskinan.

  Menurut Gilang Permadi istilah pedagang kaki lima (PKL) di runut hingga masa penjajahan Belanda di Indonesia. Dahulu, penjajah Belanda membuat peraturan bahwa setiap jalan raya yang dibangun harus menyediakan sarana untuk pejalan kaki, sarana untuk pejalan kaki tersebut disebut trotoar. Lebar trotoar untuk pejalan kaki adalah lima kaki (kaki: satuan ukuran panjang yang digunakan mayoritas bangsa eropa) atau sekitar satu setengah meter. Kemudian saat Indonesia merdeka, trotoar untuk pejalan kaki itu dimanfaatkan oleh pedagang untuk berjualan.Selain trotoar,emperan toko juga digunakan tempat berjualan, waktu itu disebut 20 pedagang emperan, lama-lama disebut dengan pedagang kaki lima.

  Karakteristik sektor informal adalah sangat bervariasi dalam bidang kegiatan produksi barang dan jasa berskala kecil, unit produksi yang dimiliki secara perorangan atau kelompok, banyak menggunakan tenaga kerja (padat karya), dan teknologi yang dipakai relatif sederhana. 18 Para pekerjanya sendiri biasanya tidak memiliki pendidikan formal,

  Robichibin, D. J. Dan A. Hamid, Ekonomi Informal Perkotaan : Gejala Involusi Gelombang kedua , (Jakarta : LP3ES, 1994), h. 57 19 Retno Wijayanti, Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima pada Kawasan Komersial di Pusat Kota, Jurnal Teknik, Vol. 30, No. 3, 2009 : 162 – 170, 2008, h. 169 20 Gilang Permadi, Pedagang Kaki Lima : Riwayatmu Dulu, Nasibmu Kini,

  umumnya tidak memiliki keterampilan dan modal kerja. Oleh sebab itu produktivitas dan pendapatan mereka cenderung rendah dibandingkan dengan kegiatan bisnis yang dilakukan di sektor formal. Pendapatan tenaga kerja informal bukan berupa upah yang diterima tetap setiap bulannya, seperti halnya tenaga kerja formal. Upah pada sektor formal diintervensi pemerintah melalui peraturan Upah Minimum Propinsi (UMP). Tetapi penghasilan pekerja informal lepas dari campur tangan 21 pemerintah.

  Pedagang Kaki Lima (PKL) banyak di temui di tempat-tempat seperti pasar, trotoar jalan raya, maupun di sekolah atau kampus universitas. Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) memang sejatinya menganggu ketertiban umum namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan adanya Pedagang Kaki Lima (PKL) maka semua kebutuhan yang kita inginkan dapat tercapai dengan mudah dan murah dikarenakan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang tidak membayar sewa tempat sehingga harga yang ditawarkan pun jauh lebih murah dibandingkan dengan harga barang yang ada di toko.

  Tidak jarang keberadaan pasar menjadi lahan yang sangat strategis bagi pedagang kaki lima. Pedagang Kaki Lima yang berada di wilayah pasar terkadang mempermudah para konsumen berbelanja langsung tanpa harus masuk ke dalam pasar. Pada dasarnya pasar adalah tempat pertemuan antara penjual dengan pembeli. Atau pasar adalah daerah atau tempat (area) yang di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan permintaan dan penawaran yang saling bertemu untuk membentuk suatu harga. Pasar dapat pula diartikan sebagai suatu kelompok orang-orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar (dan melakukan tempat bagi penawaran dan permintaan) sehingga dengan demikian terbentuk 22 harga.

  Pasar Way Halim merupakan salah satu pasar di Bandar Lampung yang letaknya cukup strategis yaitu dekat dengan pusat keramaian seperti sekolah-sekolah, perumahan Perumnas Wayhalim dan pusat olahraga PKOR Way Halim. Pasar Wayhalim merupakan pasar yang memiliki keberagaman produk, dan barang yang didagangkan bukan barang musiman, sehingga pedagang setiap hari menjual barang dagangannya tanpa ada musiman. Berdasarkan pendataan lapangan yang dilakukan oleh penulis, Pasar Wayhalim merupakan Pasar yang tidak terlalu besar sehingga banyak pedagang yang datang untuk menjual barang dagangannya dengan cara membawa gerobak sendiri ataupun membuka lapak dengan alat seadanya. Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Wayhalim memiliki keberagaman produk yang dijual, sehingga konsumen lebih leluasa untuk memilih barang yang ingin dibeli. Dan juga harga yang ditawarkan oleh Pedagang Kaki Lima (PKL) relatif lebih murah dibandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh pedagang kios.

  Pendapatan bersih pedagang kaki lima yang relatif kecil atau rendah sering di pengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut adalah modal kerja yang relatif rendah dan jenis usaha yang berbeda.

  Faktor modal kerja dimasukkan dalam penelitian ini karena secara teoritis modal kerja mempengaruhi peningkatan jumlah barang yang diperdagangkan sehingga akan meningkatkan pendapatan terutama pendapatan bersih. Semakin tinggi modal yang digunakan akan mendorong pendapatan bersih yang semakin tinggi. Begitu juga sebaliknya semakin rendah modal yang digunakan akan mendorong pendapatan bersih yang diperoleh juga semakin rendah.

  Faktor jenis usaha secara teoritis mempengaruhi pendapatan terutama pendapatan bersih. Jenis usaha atau dagangan yang dijual akan mempengaruhi jumlah pembeli yang membeli barang dagangan. Pedagang yang menjual barang-barang kebutuhan pokok seperti sembako dan makanan siap saji (jajanan pasar) cenderung akan lebih dibutuhkan oleh pembeli setiap hari dibandingkan dengan barang dagangan yang bukan kebutuhan pokok seperti pedagang yang menjual pakaian, hijab, CD, karena tidak setiap hari pembeli membelinya.

Dokumen yang terkait

MORAL EKONOMI PEDAGANG KAKI LIMA(Studi Tentang Moral Ekonomi Pedagang Kaki Lima Di Pasar Sore Kota Batu)

0 4 2

PENGARUH MODEL KEPEMIMPINAN TERHADAP KESEJAHTERAAN DAN PRODUKTIVITAS KERJAKARYAWAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada BPRS Bandar Lampung dan BPRS MAU Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 1 153

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul - ANALISIS PREFERENSI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL TERHADAP SUMBER PERMODALAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Pasar Bawah Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 5 20

BAB IV ANALISIS DATA - ANALISIS PREFERENSI PEDAGANG PASAR TRADISIONAL TERHADAP SUMBER PERMODALAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pedagang Pasar Bawah Kota Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 13

POTENSI DAN PREFERENSI USAHA BUDIDAYA BUAH NAGA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENDAPATAN MASYARAKAT DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Desa Lempuyang Bandar Kecamatan Way Pengubuan Kabupaten Lampung Tengah) - Raden Intan Repository

1 1 129

PENGARUH PENYERAPAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Kabupaten Lampung Tengah Periode Tahun 2015-2017) - Raden Intan Repository

0 0 119

PENGARUH MODAL KERJA, JAM KERJA DAN LAMA USAHA TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KAKI LIMA PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pasar Bambu Kuning Tanjung Karang Pusat Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 144

PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMILIHAN JASA PERBANKAN SYARIAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pada Pedagang Di Pasar Koga Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 161

ANALISIS PEMBIAYAAN PRODUKTIF (AR-RUM) TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN NASABAH PEDAGANG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Pada Pegadaian Syariah Arif Rahman Hakim Bandar Lampung) - Raden Intan Repository

0 0 127

ANALISIS PENGARUH TENAGA KERJA TERDIDIK DAN KESEMPATAN KERJA TERHADAP PENGANGGURAN DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Kota Bandar Lampung 2007-2017) - Raden Intan Repository

0 0 116