Perilaku Pemustaka dalam Menelusuri Informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

PERILAKU PEMUSTAKA DALAM MENELUSURI INFORMASI DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR SKRIPSI

  Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) Jurusan Ilmu Perpustakaan pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar

   Oleh HASNAWATI NIM: 40400111051 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2015

  Alhamdulillahi robbil „alamin. Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Perilaku Pemustaka Dalam Menelusuri Informasi Di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah

Makassar”. Tak lupa pula penulis haturkan shalawat serta salam kepada Nabi junjungan kita, pemberi rahmat bagi alam

  semesta yaitu Baginda Rasulullah Muhammad SAW, beserta keluarganya, dan sahabat-sahabatnya, yang selalu dinantikan syafaatnya hingga hari akhir. Amin.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi tugas akhir akademik yang ditempuh penulis dalam rangka menyelesaikan studi Strata 1 (S1) pada program studi Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar. Berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah ditegakkan hatinya oleh sang haliq untuk memberikan dukungan, bantuan dan bimbingan kepada penulis. Karena itu, penulis menghanturkan terima kasih dan rasa hormat yang tak terhingga kepada orang tua penulis, Ayahanda Sampara dan Ibunda Sunggu atas segala doa dan pengorbanannya yang tak terhitung sehingga penulis bisa menyelesaikan studi.

  Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini, tentunya banyak pihak yang berkontribusi didalamnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dan berbagai pihak lain, diantaranya:

  1. Bapak Prof. Dr. H. Ahmad Thib Raya selaku Rektor UIN Alauddin Makassar, para pembantu Rektor, dan seluruh Staf UIN Alauddin Makassar yang telah memberikan pelayanan maksimal kepada penulis.

  2. Bapak Prof. Dr. Mardan, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora, dan para Pembantu Dekan Dr. H. Barsihannor, M.Ag selaku pembantu dekan I, Drs. Susmihara, M.Pd selaku pembantu dekan II, dan Dra. H.M. Dahlan, M.Ag selaku pembantu dekan III Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar.

  3. Bapak Muh. Quraisy Mathar, S.Sos., M.Hum selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Bapak Ahmad Muaffaq N, S.Ag, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan 4. Ibu Hildawati Almah. S.Ag.,S.S.,M.A dan Bapak Taufik Mathar, S.Pd.,

  MLIS, selaku Pembimbing I dan Pembimbing II atas bimbingan, petunjuk, nasehat, dan motivasinya, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  5. Bapak Lamang Ahmad, S.Sos., M.Si dan Ibu Dr. Andi Miswar, S.Ag.,M.Ag , selaku munaqisy I dan II yang membimbing dan mengarahkan penulis sampai tahap penyelesaian.

  6. Bapak H. Irman Yasin Limpo, SH, selaku administrator pelayanan perizinan terpadu Makassar, Sulawesi Selatan, yang telah bersedia untuk membuat surat izin penelitian di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

  7. Bapak Drs. Sanusi M.M. PdI, kanda Muh. Fakhruddin S.IP, selaku Kepala Perpustakaan dan Tenaga Pengelola Teknis Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan izin penelitian dan telah meluangkan waktunya untuk wawancara dan berbagi informasi terkait dengan penelitian penulis.

  8. Ibu Himayah, S.Ag., S.S., MIMS, dan segenap staf Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar yang telah meyiapkan literatur dan memberikan kemudahan untuk dapat dimanfaatkan secara maksimal demi penyelesaian skripsi ini.

  9. Para Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar, dengan segala jerih payah dan ketulusan, membimbing dan memandu perkuliahan, serta berbagi pengalaman sehingga dapat memperluas wawasan keilmuan penulis.

  10. Para Staf Tata Usaha di lingkungan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian administrasi selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

  11. Ucapan terima kasih pula Penulis haturkan kepada, teman-teman di Kampus UIN Alauddin Makassar, khususnya teman-teman AP 1 dan 2: Andi nasdin anas, harisyah, chusnul, hajra, yaya, jirana, mirfayana, hasma, indar, onah, ansar dan hamid dan semua jurusan ilmu perpustakaan angkatan 2011 berteman dan bergaul dengan kalian, membuat penulis menjadi lebih dewasa, mendapatkan sejuta pengalaman dan pengetahuan yang bisa menambah wawasan keilmuan penulis.

  12. Semua informan dalam penelitian ini dan semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini.

  Akhirnya, dengan lapang dada penulis mengharapkan masukan, saran dan kritikan-kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kepada Allah swt. jualah, penulis panjatkan doa, semoga bantuan dan ketulusan yang telah diberikan, senantiasa bernilai ibadah dan mendapat pahala yang berlipat ganda. Amin

  Samata, 23 April 2015 Penulis HASNAWATI

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN i SKRIPSI………….... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ………………………………... HALAMAN iii PENGESAHAN …………………………………….. KATA PENGANTAR iv ……………………………………………. viii

  DAFTAR ISI ……………………………………………………… ABSTRAK ix …………………………………………… ....................

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 LatarBelakang ……………………….……………...

  B.

  5 RumusanMasalah ……………….………………….

  C.

  Definisi Operasional dan Ruangan Lingkup Penelitian .......................................

  5 D.

  6 Tinjauan Pustaka .…………………………………...

  E.

  7 Tujuan dan Kegunaan Penelitian…………………......

  F.

  8 Garis-garis besar isi skripsi..........................................

  BAB II TINJAUAN TEORETIS A.

  10 Perilaku Pemustaka...................................................

  B. Penelusuran Informasi ............................................

  13 C.

  22 Perilaku Pemustaka dalam Menelusuri Informasi ...

  D.

  25 Teknik Penelusuran Informasi..................................

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

  29 Jenis Penelitian....………………………….....….......

  B.

  29 Waktu dan Tempat Penelitian……………….……… C.

  30 Sumber Data.................................................................

  D.

  31 Teknik Pengumpulan Data...........................................

  E.

  32 Instrumen Penelitian.....................................................

  F.

  33 Teknik Pengolahan dan Analisis Data...........................

  BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.

  34 Hasil Penelitian..........................................................

  B.

  43 Pembahasan................................................................

  BAB V PENUTUP A.

  61 Kesimpulan………………………………………..

  B.

  61 Saran ……………………………………………... DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

ABSTRAK

Nama : Hasnawati Nim : 40400111051

  

Judul Skripsi : Perilaku Pemustaka dalam Menelusuri Informasi di

Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

  Skripsi ini membahas 2 pokok permasalahan yaitu sistem penelusuran informasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar dan Perilaku Pemustaka dalam menelusuri Informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

  Tujuan dalam skripsi ini adalah yang pertama, untuk mengetahui sistem penelusuran informasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, dan untuk mengetahui perilaku pemustaka dalam menelusuri informasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar

  Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, selanjutnya teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi lewat 4 informan yaitu Nurjuniana, Jahara, Putriani, dan Jurniati Abd Kadir, sedangkan teknik pengolahan dan analisis datanya, yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penyimpulan dan verifikasi.

  Hasil yang saya peroleh dari penelitian ini adalah sistem penelusuran informasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu menggunakan sistem informasi manajemen. Penggunaan sistem ini memungkinkan proses administrasi, peminjaman, pengembalian bahan pustaka, penelusuran koleksi, semua itu di proses secara gabungan dan otomatis, dan perilaku pemustaka dalam menelusur informasi ada dua tahap yaitu penelusuran melalui OPAC (Online Public Acces

  Catalogue) dan penelusuran langsung menuju ke rak koleksi.

  Kata kunci: Perilaku Pemustaka, Penelusuran Informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan secara konvensional merupakan kumpulan buku (sumber

  informasi) atau bangunan fisik tempat buku tersebut dijadikan sebagai salah satu sarana bahan bacaan menurut sistem tertentu untuk kepentingan pemustaka (Qalyubi, 2003: 4). Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya budaya suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-undang No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan dalam pasal 1 disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi, karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.

  Munculnya kebutuhan informasi tidak bisa terlepas dari upaya pemenuhannya, sehingga kebutuhan informasi akan selalu berkaitan dengan konsep pencarian atau penemuan (searching) dalam memanfaatkan informasi. Segala bentuk upaya maupun tindakan yang dilakukan seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi memunculkan suatu konsep tentang perilaku informasi. Seseorang berperilaku karena di dorong oleh kebutuhan, sebab apa yang dipikirkan dan dilakukan seseorang ketika ia mencari, menemukan, dan menggunakan informasi.

  Saat ini perpustakaan menjelma menjadi lembaga atau unit penyediaan informasi mempunyai peran yang cukup besar dalam upaya pemenuhan kebutuhan informasi pemustaka. Perpustakaan memberikan kebutuhan informasi bagi pemustaka, karena perpustakaan menyediakan koleksi yang berisi bahan rujukan, memberikan pengajaran dan ilmu pengetahuan. Sebagaimana di jelaskan Allah Swt dalam QS Al-Mujadilah/58: 11.

  

           

             

      

  Artinya:

  Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

  . dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan (Departemen Agama, 2000: 58).

  Kaitannya ayat di atas dengan perilaku penelusuran informasi adalah orang yang beriman dalam kehidupan sehari-harinya akan senantiasa mencerminkan akhlak yang baik kepada sesama umat manusia, begitupun dengan pemustaka akan selalu berperilaku yang baik dan saling membantu kepada sesama pemustaka apabila mengalami kesulitan dalam mencari informasi di perpustakaan, begitupun dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki dengan keyakinan terhadap kekuasaan Allah Swt, dengan ilmu yang dimilikinya maka ia dapat mencari dengan mudah informasi yang dibutuhkannya, bukan saja karena nilai ilmu yang disandangnya, tetapi juga amal dan pengajaran kepada pihak lain, baik secara lisan, maupun tulisan. Ilmu yang dimaksud dalam ayat di atas bukan saja ilmu agama, tetapi ilmu apapun yang bermanfaat.

  Perilaku dipengaruhi oleh motif dan sikapnya, perilaku seseorang akan berbeda satu sama lain ketika berhadapan dengan objek atau peristiwa tertentu. Semua tingkah laku manusia pada umumnya mempunyai motif, motif merupakan dorongan, keinginan, hastrat dan tenaga penggerak lainnya yang berasal dari dalam dirinya untuk melakukan sesuatu.

  Perilaku pemustaka terlihat pada hubungan antar unit informasi dengan produk dan jasa perpustakaan. Perilaku pemustaka media komunikasi di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan kondisi kerja, waktu yang tersedia, dan pengalaman (Yusuf, 2010: 68).

  Penelusuran informasi merupakan bagian dari proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi di perpustakaan. Penelusuran informasi menjadi penting k arena “ruh” atau “nyawa” dari sebuah layanan informasi dalam perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka, bagaimana menemukan informasi yang diminta pemustaka, dan bagaimana memberikan “jalan” kepada pemustaka untuk menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat.

  Studi tentang perilaku pemustaka khususnya di perpustakaan hingga saat ini belum begitu mendapatkan perhatian yang serius. Menurut penulis ini cukup penting dilakukan dengan tujuan untuk menggali dan memahami siapa pemustaka, apa yang dibutuhkan dan bagaimana tindakannya, sehingga perpustakaan dapat mempelajari perilaku pemustaka dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pelayanan yang bersifat user

  

education , maupun untuk bahan materi pendidikan pemustaka di perpustakaan

yang bersangkutan.

  Perilaku pemustaka di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar cukup beragam. Sebuah observasi awal yang penulis lakukan menunjukkan bahwa perilaku pemustaka beragam mulai dari cara dan strategi yang digunakan sesuai dengan pengalaman dan cara dan yang mereka pahami, misalnya menelusur informasi langsung menuju ke rak koleksi, menelusur melalui OPAC dan kepada pustakawan untuk menunjukkan keberadaan koleksi atau sumber informasi yang dibutuhkan. Selanjutnya tindakan pemustaka setelah menemukan informasi yang dibutuhkannya maka pemustaka menyelesaikan tugas, merangsang ide-ide baru, atau sekedar menambah wawasan saja.

  Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Perilaku Pemustaka dalam Menelusur Informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

  B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan beberapa masalah yang menjadi fokus utama dalam penelitian ini yaitu:

  Universitas Muhammadiyah Makassar? 2. Bagaimanakah Perilaku Pemustaka dalam Menelusur informasi di

  C.

   Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Pembahasan

  Penelitian ini berjudul Perilaku Pemustaka dalam Menelusur Informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar. Untuk memudahkan pembaca dalam memahami ini penelitian serta menghindari terjadinya kesalahpahaman, maka penulis memberikan batasan-batasan terhadap kata-kata yang dianggap penting dalam judul tersebut sebagai berikut:

  Untuk mempermudah penulis dalam menyusun dan menganalisis pembahasan yang terkandung dalam judul penelitian ini. Penulis menganggap perlu mengemukakan definisi dari beberapa kata yang terkandung dalam judul skripsi ini, yaitu: a.

  Perilaku Pemustaka. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, perilaku adalah tindakan, perbuatan, sikap, atau tanggapan terhadap reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan yang menyangkut aktifitas fisik. Pemustaka dalam lingkungan perpustakaan adalah orang atau badan yang akan menggunakan perpustakaan. Jadi perilaku pemustaka yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengguna perpustakaan dalam memanfaatkan fasilitas yang ada di perpustakaan dalam rangka memenuhi kebutuhannya.

  b.

Penelusuran adalah proses penemuan kembali informasi atau data yang dibutuhkan pemustaka yang telah tersimpan dalam suatu sistem informasi

  atau dalam suatu pangkalan data. Sedangkan informasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI, 2008: 554) adalah penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Jadi Penelusuran informasi yang dimaksud oleh peneliti adalah adalah konsep bagaimana seseorang menelusur atau mencari dan memperoleh informasi. c.

  Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar adalah salah satu perpustakaan perguruan tinggi swasta yang berada di Universitas Muhammadiyah Makassar yang dijadikan oleh pemustaka sebagai tempat untuk mendapatkan informasi. Jadi yang menjadi definisi operasional dalam penelitian ini adalah tindakan atau perbuatan pemustaka di perpustakaan Universitas Muhammadiyah

  Makassar dalam hal mencari informasi seperti buku, majalah, dan hasil-hasil penelitian yang ada di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

  Berdasarkan pengertian di atas maka penulis memberikan batasan bahwa perilaku pemustaka dalam menelusuri informasi adalah cara dan perilaku pemustaka untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar. Setelah penulis mengemukakan satu persatu kata dalam judul ini maka penulis berkesimpulan bahwa maksud dari perilaku pemustaka dalam menelusuri informasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu tindakan atau perilaku pemustaka dalam hal ini civitas akademika dalam mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.

  D.

   Kajian Pustaka

  Berdasarkan hasil yang penulis temukan, terdapat beberapa literatur yang berkaitan dengan pembahasan yang mengkaji tentang perilaku pemustaka dalam menelusur informasi di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu: 1.

  Information Literacy Skills : Strategi Penelusuran Informasi Online karya Muh. Azwar Muin. Dalam buku ini dibahas mengenai Literasi Informasi, penelusuran informasi online, alat penelusuran yang relevan, dan strategi penelusuran informasi.

  2. Perilaku Pemustaka dalam Menelusuri Informasi di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, karya Nur Amalia dalam skripsinya membahas mengenai perilaku pemustaka dan konsep kebutuhan informasi, cara dan teknik yang digunakan dalam penelusuran informasi.

  3. Information Retrievel and Processing karya Lauren B. Doyle dalam

  bukunya membahas mengenai kerangka sistem informasi, diagram sistem informasi yang sederhana, dan contoh-contoh sistem informasi.

  4. Teori dan Praktik Penelusuran Informasi karya Pawit M. Yusup. Dalam buku ini membahas mengenai sumber-sumber informasi, teknik menelusuri informasi, penelusuran informasi melalui internet.

  5. Dinamika Informasi dalam Era global karya Koswara. Buku ini membahas mengenai peningkatan layanan informasi di perpustakaan umum, dokumen sebagai sumber informasi, dan informasi dalam era globalisasi.

  E.

   Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian a.

  Untuk mengetahui Sistem Penelusuran Informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

  b.

  Untuk mengetahui Perilaku Pemustaka dalam Menelusur Informasi di

Kegunaan Teoritis

  Sebagai masukan bagi perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar agar dapat di jadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pemustaka terutama dalam hal pendidikan pemustaka.

  b. Kegunaan Praktis Menambah pengetahuan pengetahuan dalam melakukan aktivitas penelusuran informasi, yang dapat memberikan kontribusi dalam kajian ilmu perpustakaan dan informasi serta dapat dijadikan sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya.

  F.

Garis-Garis Besar Isi Skripsi

  Untuk mendapatkan gambaran umum tentang skripsi maka penulis mengemukakan isi skripsi sebagai berikut:

  BAB I. Pendahuluan, bab ini berisi tentang, Latar Belakang, Rumusan Masalah, Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Pembahasan, Tujuan dan Kegunaan, Garis-garis Besar Isi Skripsi. BAB II. Kajian Teoretis, Bab ini memuat tentang teori-teori yang berkaitan dengan perilaku pemustaka, penelusuran informasi, perilaku pemustaka dalam menelusuri informasi, dan teknik penelusuran informasi.

  BAB III. Metodologi Penelitian, bab ini memuat tentang jenis penelitian, waktu dan lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan

  BAB IV. Hasil penelitian, bab ini berisi tentang: A). Hasil penelitian, yang membahas tentang: 1. Gambaran umum perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar, 2. Sumber Daya Manusia. B). Pembahasan dan hasil penelitian, yang membahas tentang: 1. Sistem penelusuran informasi di Perpustakaan Universitas muhammadiyah Makassar, 2. Perilaku pemustaka dalam penelusuran informasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar.

  BAB V. Penutup, bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran

BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Perilaku Pemustaka Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perilaku adalah tindakan

  perbuatan, sikap, atau tanggapan terhadap reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan yang menyangkut aktivitas fisik. Perilaku adalah segala manifestasi hayati atau manifestasi hidup individu, yaitu semua ciri-ciri yang menyatakaan bahwa individu manusia, perilaku tersebut bukan hanya mencakup hal-hal yang dapat di amati tetapi juga hal-hal yang tersembunyi (Sukmadinata, 2003: 16). Contohnya dari perilaku yang diamati adalah pustakawan melayani pemustaka, pemustaka membaca buku, pemustaka mencari buku dan lain-lain. Sedangkan prilaku yang tidak dapat diamati adalah berfikir, mengingat, dan motivasi permustaka.

  Dalam berperilaku setiap individu mempunyai latar belakang dan motif tertentu. Setiap perilaku di dorong oleh motivasi, sementara itu motivasi berkaitan dengan kebutuhan. Suatu kebutuhan menjadikan akan menggerakkan individu melakukan sebuah tindakan (Simamora, 2003: 10). Motif adalah suatu kebutuahan yang cukup menekan seseorang untuk mengejar kepuasan, sehingga motivasi adalah dorongan untuk memenuhi kebutuhan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan ini orang lebih memperhatikan sesuatu yang menurut dia dapat memenuhi kebutuhannya. Semakin kuat kebutuhan, semakin besar kecenderungan untuk mengabaikan stimulus yang tidak ada hubungannya dengan kebutuhan itu (Prasetijo, 2005: 79).

  Istilah pemustaka baru mulai digunakan dan dipakai setelah disahkannya UU No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Menurut undang-undang yang dimaksud pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu peseorangan, kelompok orang, masyarakat, atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. Jadi menurut pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari pemustaka yaitu orang yang memanfaatkan jasa layanan yang telah disediakan di perpustakaan.

  Dalam lingkup perpustakaan pemustaka mempunyai beberapa pengertian. Pemustaka adalah orang atau badan yang akan menggunakan perpustakaan. Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan pemustaka atau pengguna perpustakaan yaitu: (1). Anggota (member), dalam hal ini yang dianggap pemustaka adalah mereka yang telah menjadi anggota perpustakaan, untuk menjadi sebuah anggota perpustakaan harus memenuhi beberapa persyaratan, misalnya harus memiliki kartu anggota perpustakaan, (2) Pembaca, dalam hal ini yang dimaksud adalah tugas utama sebuah perpustakaan adalah menyediakan bahan bacaan bagi pengguna perpustakaan atau tempat dimana orang membaca berbagai jenis bahan pustaka, (3) pelanggan (costumers), dalam hal ini hubungan antara perpustakaan dengan pemustaka, seperti halnya hubungan antara penjual dengan pembeli.

  Perpustakaan menganggap bahwa pemustaka adalah pembeli yang harus dilayani dengan baik. Perpustakaan yang tidak bisa memuaskan pelanggangnya maka akan ditinggal oleh pelenggangnya tersebut.

  Dengan kata lain perpustakaan akan ditinggal pemustakanya ketika kebutuhan informasi pemustakanya tidak dapat terpenuhi. (Klien), dalam hal ini hubungan antara perpustakaan dengan pemustakanya seperti hubungan antara pengacara dengan orang yang dibelanya. Posisi pustakawan disini seperti terpenuhi (Hermawan, 2006: 13). Jadi menurut pengertian diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian dari pemustaka yaitu orang yang memanfaatkan jasa perpustakaan.

  Secara umum pengguna perpustakaan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu: a.

Pengguna potensial

  Pengguna potensial adalah pengguan atau pemustaka yang ditargetkan, dan seharusnya menjadi pemustaka. Misalnya dalam sebuah perpustakan sekolah pemustaka adalah guru dan siswa, pada perpustakaan perguruan tinggi adalah dosen dan mahasiswa, sedangkan pemustaka profesional pada perpustakaan umum adalah warga masyarakat yang tinggal di wilayah dimana perpustakaan tersebut berada yang sering berkunjung ke perpustakaan. contohnya civitas akademika yang ada di Universitas Muhammadiyah Makassar seperti dosen, staf, dan mahasiswa .

  b.

Pengguna aktual

  Pengguna aktual adalah mereka yang telah menggunakan perpustakaan, baik bersifat aktif maupun fasif. Pengguna aktual aktif adalah pengguna atau pemustaka yang secara teratur berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan. Pengguna aktual pasif adalah pengguna atau pemustaka yang menggunakan perpustakaan ketika ada kebutuhan atau mendapat tugas baik dari guru, dosen, atau pihak lainnya (Hermawan, 2006: 17).

  Menurut Sulistiyo-Basuki ada 2 jenis pemustaka yaitu: Kriteria Objektif seperti kategori sosio-profesional, bidang spesialisasi, sifat kegiatan yang menyebabkan perlunya informasi, dan alasan menggunakan informasi. Kriteria sosial dan psikologis, seperti sikap dan nilai pemustaka pada umumnya dan hubungannya dengan unit informasi pada khususnya, sebab dan alasan yang berkaitan dengan perilaku mencari informasi, perilaku soasial, serta profesional pemustaka.

  Berdasarkan definisi tentang pemustaka di atas, istilah pemustaka memiliki definisi yang bermacam-macam sesuai dengan kriterianya. Adapun yang dimaksud pemustaka dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna di perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah mendaftarkan diri sebagai anggota perpustakaan.

  B.

Penelusuran Informasi

  Fungsi utama setiap perpustakaan atau pusat informasi adalah menggandakan, mengolah, menyediakan dan menyebarkan informasi kepada pemustaka. untuk melaksanakan fungsi tersebut maka perpustakaan harus mengolah dan mengatur koleksinya sedemikian rupa sehingga informasi yang terdapat dalam koleksinya dapat disimpan dan ditemukan kembali secara mudah, cepat dan tepat jika diperlukan. Dengan kata lain, di dalam perpustakaan diperlukan suatu sistem temu kembali informasi (information retrievel system) yang baik.

  Kerangka kerja perpustakaan yang berfokus pada proses pengorganisasian informasi di satu pihak dan pencarian kembali informasi di pihak lain, digambarkan oleh Lauren B. Doyle sebagai berikut:

  Gambar: Sistem penelusuran informasi Masukan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan, yaitu semua bahan pustaka atau rekaman informasi diorganisir, diolah, dikatalog, diklasifikasi, yang menghasilkan bahan pustaka di rak (susunan koleksi), dan wakil ringkas bahan pustaka yang berupa katalog, bibliografi, indeks, dan lain- lain. Sedangkan keluaran adalah kegiatan temu kembali informasi di perpustakaan, pemustaka dapat menempuh dua cara, yaitu langsung menuju ke susunan koleksi di rak atau melalui sistem katalog baru menuju ke rak. Cara pertama biasanya dilakukan apabila pemustaka telah mengetahui betul lokasi buku yang dicari. Sedangkan cara kedua biasanya dilakukan apabila pemustaka belum mengetahui letak informasi yang di perlukan, atau ia telah mengetahuinya namun ingin melengkapi dengan sumber informasi lain. (Ibrahim, 2013: 97)

  Salah satu hal penting yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah perpustakaan adalah adanya proses temu kembali informasi, dimana secara spesifik akan menyangkut penelusuran informasi. Temu kembali informasi merupakan kegiatan yang bertujuan menyediakan informasi bagi pemustaka sebagai jawaban atas permintaan, atau berdasarkan kebutuhan pemustaka (Sulistiyo-Basuki, 1992).

  Temu kembali informasi merupakan istilah yang mengacu kepada temu kembali dokumen, sumber data, atau fakta oleh perpustakaan. Sedangkan penelusuran informasi merupakan bagian dari proses temu kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemustaka akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan beberapa alat penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki perpustakaan atau unit informasi. Dengan adanya penelusuran ini diharapkan penelusur (user) bisa menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan secara cepat, tepat, dan relevan. (Muin, 2014: 85).

  Selain itu, dilihat dari cara dan alat yang digunakan maka penelusuran dapat pula dibedakan menjadi dua yaitu: a.

  Penelusuran informasi konvensional Penelusuran ini dilakukan melaui cara-cara konvensional atau manual seperti menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi, indeks, dan sebagainya.

  b.

  Penelusuran informasi digital Penelusuran ini dilakukan melalui media digital atau elektronik seperti melalui OPAC (Online Public Acces Catalogue), search engine, database

  online , jurnal elekronik, reference online, dan informasi lain yang tersedia secara elektronik atau digital.

  Menurut Surachman untuk melakukan penelusuran, maka dibutuhkan alat dan sumber untuk penelusuran informasi yaitu: No. Alat Penelusuran Informasi Informasi yang Dihasilkan

  1 Katalog perpustakaan Koleksi bahan pustaka: buku, terbitan berkala, laporan, hasil konferensi, koleksi Audio-Visual.

  2 Bibliografi buku Buku, laporan, prosiding, dan terbitan monografi lainnya.

  3 Abstrak dan Indeks Jurnal Artikel jurnal, laporan, paper konferensi, beberapa buku.

  4 Current Awarenes Services Artikel jurnal, dan terbitan berkala.

  5 Indeks khusus Laporan, hasil konferensi, thesis, patents, standard, publikasi yang diterbitkan oleh lembaga tertentu.

  6 Institusi dan Orang Hampir semua jenis informasi dokumen

  7 CD-ROM dan Media Rekam Hampir semua jenis informasi dokumen lainnya

  8 Internet / Online Database Berbagai bentuk karya digital seperti e- journal, e-book , dan e-articles.

  Informasi berasal dari bahasa latin yakni informare yang berarti membentuk melalui pendidikan, dalam ilmu perpustakaan diartikan berita, peristiwa, data, maupun literatur (Lasa Hs, 2000: 56). Informasi adalah data yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi, hanya informasilah yang mempunyai nilai untuk memudahkan seseorang untuk mengambil keputusan (Siagian, 1990: 27) .

  Istilah penelusuran informasi sering dikaitkan dengan istilah lain yang menunjukkan pengertian yang sama seperti information seeking, browsing, dan

  

surfing , sehingga pengertian penelusuran informasi sama dengan pencarian

  informasi. Penelusuran informasi adalah mencari kembali informasi yang sudah ditulis orang mengenai suatu topik tertentu, informasi tersebut terdapat dalam informasi yang sudah diterbitkan baik di dalam maupun diluar negeri (Djatin, 1996: 3). Perilaku pencarian informasi adalah konsep bagaimana seorang pustakawan menelusuri/mencari dan memperoleh informasi (Sulistiyo-Basuki, 1992: 202).

  Jadi pencarian informasi adalah kegiatan seseorang yang dilakukan untuk mendapatkan informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Pencarian informasi dilakukan apabaila dia merasa bahwa pengetahuan yang dimilikinya masih sangat kurang sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut seseorang mencari informasi dengan menggunakan beberapa sumber informasi.

Penelusuran informasi menjadi penting karena “ruh” atau “nyawa” dari sebuah layanan informasi dalam unit perpustakaan adalah bagaimana menemukan

  informasi yang dibutuhkan pemustaka dan bagaimana menemukan jalan kepada pemustaka untuk menemukan informasi yang dikehandaki proses penelusuran informasi menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.

  Perilaku penggunaan informasi terdiri dari tindakan-tindakan fisik maupun mental yang dilakukan seseorang ketika seseorang menggabungkan informasi yang ditemukan dengan pengetahuan dasar yang sudah dimiliki sebelumnya (Pendit, 2003: 30). Fungsi utama sebuah informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak pastian pemustaka (Sutabari, 2004: 23).

  Adapun fungsi dari informasi yaitu sebagai berikut: a.

  Fungsi fact finding yaitu informasi yang di butuhkan seseorang untuk menjawab pertanyaan tertentu.

  b.

  Fungsi current awareness yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang agar dapat mengikuti perkembangan mutakhir.

  c.

  Fungsi research yaitu seseorang yang membutuhkan informasi mengenai bidang tertentu secara lengkap dan mendalam .

  d.

  Fungsi breafing yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang mengenai topik secara ringkas.

  e.

Fungsi stimulus yaitu informasi yang dibutuhkan seseorang untuk merangsang ide-ide baru

  Informasi bahan pustaka dapat di bagi menjadi dua kelompok yaitu: (a) informasi komsumtif (b) informasi modal. Informasi konsumtif adalah informasi yang berguna secara konsumtif yang dapat dinikmati secara langsung oleh pemustaka, karena sifat-sifat informasi yang terkandung dalam informasi itu sendiri, contohnya karya fiksi, cerpen, lagu, film, berita dan lain sebagainya. Informasi konsumtif ini kadangkala tanpa harus diolah lagi, yang tersedia sudah siap saji atau siap digunakan. Sedangkan informasi modal adalah informasi yang di perlukan untuk proses produksi untuk menyiapkan suatu hasil. Informasi modal masih berupa bahan baku yang memerlukan pengolahan (Hermawan, 2000: 2).

  Adapun yang dimaksud dengan kegunaan informasi dalam penelitian ini adalah informasi yang telah diperoleh dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang akan dicapai masing-masing pemustaka. Informasi akan efektif dan bermanfaat apabila sesuai dengan kebutuhan pemustakanya.

  Untuk mengetahui tingkat kegunaan dan kualitas informasi ditentukan oleh beberapa faktor yaitu:

  1. Keakuratan dan teruji kebenarannya, artinya informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan, tidak jelas, dan menyesatkan.

  2. Kesempurnaan informasi, dimana informasi di sajikan lengkap tanpa pengurangan, penambahan, dan pengubahan.

  3. Tepat waktu, informasi tersebut tersedia ketika dibutuhkan pengguna 4.

  Relevansi, artinya informasi tersebut akan berguna jika di terima oleh pengguna yang membutuhkan.

  5. Mudah dan murah, informasi tersebut mudah di telusur dam tidak mahal Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari kebutuhan informasi, setiap bentuk aktivitas manusia memerlukan informasi dan memungkinkan juga aktivitas tersebut menghasilkan informasi baru. Semakin meningkat kebutuhan seseorang semakin meningkat pula akan kebutuhan informasi. Menurut Lasa ada beberapa alasan mengapa manusia membutuhkan informasi: a.

  Setiap orang mempunyai hak untuk memperoleh informasi dari manapun dan mereka boleh saja menggunakan dan menuntut hak itu sesuai status dan kedudukannya.

  b.

  Informasi itu akan memungkinkan seseorang lebih efektif dan efisien dalam usahanya.

  c.

  Membaca, belajar merupakan kegiatan yang menunjang pengembangan diri. d.

Perpustakaan dan pusat informasi lain menyerap biaya cukup banyak, maka perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya

  Ketersediaan informasi yang tepat dan akurat dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya dengan efektif dan dengan informasi pula dapat mempengaruhi kualitas seseoramg maupun kelompok organisasi.

  Istilah kebutuhan informasi terdiri dari dua kata yang disatukan yaitu kebutuhan dan informasi. Dalam Kamus Bahasa Indonesia kebutuhan adalah sesuatu yang sangat di butuhkan atau sesuatu yang sangat di perlukan, adapun informasi berasal dari bahasa latin yakni kata informore yang artinya membentuk melalui pendidikan, dalam ilmu perpustakaan di artikan berita, peristiwa, data maupun literatur (Lasa Hs, 2000: 5).

  Informasi adalah kandungan yang terdapat dalam berbagai dokumen. Informasi adalah data yang diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah informasi, hanya informasilah yang mempuyai nilai untuk memudahkan seseorang mengambil keputusan (Siagian 1990). Hingga saat ini masih banyak definisi tentang informasi yang dikemukan para ahli, dalam penelitian ini yang dimaksud dengan informasi adalah segala bentuk data, berita, peristiwa maupun pengetahuan yang teerekam dalam literatur (bahan pustaka) dan literatur tersebut di koleksi oleh perpustakaan, baik berupa koleksi tercetak seperti buku, majalah, surat kabar, jurnal, kamus, ensiklopedi, peta, maupun koleksi dalam bentuk non cetak seperti: mikrofilm, disket, slide, CD (compac disk).

  Kebutuhan informasi adalah suatu keadaan yang terjadi dalam seseorang yang dirasakan ada kesenjangan informasi atau pengetahuan sebagai akibat tugas yang dikerjakan untuk memenuhi rasa ingin tahu, kekurangan tersebut perlu di Kebutuhan informasi merupakan suatu kondisi dimana seseorang memerlukan informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.

  Pengguna perpustakaan mempunyai latar belakang dari jenis kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Penelitian tentang kebutuahan informasi pernah dilakuakan oleh beberapa ilmuan informasi, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan olen Wilson di Baltimure, Ameriaka serikat tahun 1972. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi pada masyarakat perkotaan yang heterogen yang meliputi informasi apa yang paling banyak dibutuhkan masyarakat kota. Bagaimana kebutuhan informasi itu terpenuhi, dan adakah institusi dapat memenuhi kebutuhan secara lebih baik.

  Kebutuhan informasi akan terus berubah seiring dengan kondisi atau situasi pekerjaan pengguna serta perkembangan waktu. Terkadang penggunaan perpustakaan membutuhkan informasi dalam bentuk tertentu, kemudian pada suatu masa mereka membutuhkan informasi yang lain. Dengan kata lain seseorang membutuhkan informasi karena tuntutan untuk menyelesaikan masalah atau pekerjaan yang dihadapinya. Informasi yang terpenuhi dengan cepat, tepat dan akurat pada saat di butuhkan akan mempengaruhi kinerja seseorang maupun organisasi, sehingga kualitas pekerjaanya akan lebih maksimal.

  Kebutuhan informasi pada dasarnya terbagi menjadi empat macam apabila di tinjau dari segi waktu dan nilai kandungan informasinya, kebutuhan informasi antara lain: 1.

  Kebutuhan rutin 2. Kebutuhan mutakhir 3. Kebutuhan mendalam 4. Kebutuhan sekilas

  Setiap orang mempunyai cara yang beragam dalam upaya memenuhi kebutuhan informasinya dengan menggunakan berbagai bentuk media, baik cetak maupun elektronik hingga mendatangi unit-unit informasi seperti perpustakaan, kantor arsip, dan pusat-pusat penyedia informasi lainnya.

  C.

Perilaku Pemustaka dalam Menelusuri Informasi

  Perilaku pemustaka lebih mengarah kepada tindakan atau cara-cara individu dalam memperoleh informasi yang sesuai dengan kebutuhannya meskipun tentunya dengan latar belakang, tingkat kebutuhan serta motivasi yang berbeda. Perilaku pemustaka merupakan perilaku yang berkaitan dengan perilaku informasi, termaksud perilaku pencarian dalam menggunakan informasi baik secara aktif maupun fasif (Pendit, 2003: 29). Perilaku pemustaka dalam memenuhi kebutuhan informasi cukup beragam, hal ini karena masing-masing pemustaka memiliki pengalaman serta motivasi yang tidak sama.

  Perilaku pemustaka di pengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya: a. Pendidikan atau pengalaman pemustaka b.

  Ketercapaian unit informasi c. Ketersediaan sumber informasi d. Ketersediaan waktu pemustaka untuk mencari informasi e.

Sarana dan prasarana

  Perilaku pemustaka tercermin pada hubungan pengguna dengan unit informasi serta produk dan jasa. Seberapa jauh pemustaka mengetahui produk dan jasa informasi, bagaimana pemustaka memilih sumber informasi, bagaimana pemustaka merumuskan pertanyaan, dan bagaimana pemustaka memilih informasi yang di butuhkannya (Sulistiyo-Basuki, 1992: 202).

  Dalam memanfaatkan perpustakaan secara maksimal maka ada beberapa hal penting yang harus diketahui pemustaka di antaranya:

  1. Mengenal perpustakaan, Tujuannya agar pemustaka dapat memetakan perpustakaan yang hendak dimanfaatkan. Diantara hal yang perlu dipahami pemustaka antara lain bangunan fisik dan tata letak ruangan, jenis layanan dan jenis koleksi yang ditawarkan, kemudian fasilitas yang disediakan misalnya, ruangan belajar, ruang diskusi, loker dan lain-lain. Pengenalan perpustakaan dapat dilakukan secara langsung. Secara langsung dapat dilakukan dengan mengunjungi perpustakaan, menjelajahi, mengikuti bimbingan pemustaka atau bertanya kepada petugas perpustakaan. Mengenal perpustakaan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan cara membaca brosur atau media informasi yang diterbitkan oleh perpustakaan.

  2. Memahami kebutuhan informasi Memahami kebutuhan informasi yang di butuhkan dan menentukan dimana informasi itu akan diperoleh. Dalam hal ini akan sangat berpengaruh pada saat pemustaka melakukan penelusuran informasi.

  3. Memahami dan mampu menggunakan alat bantu penelusuran untuk mencari informasi yang dibutuhkan.

  4. Mengetahui tata susunan koleksi.

Dokumen yang terkait

Relevansi Penelusuran Informasi dengan Kebutuhan Pemustaka di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 116

Sistem Pelestarian Bahan Pustaka di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 91

Penerapan Prinsip Manajemen Organisasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 83

Profesionalitas Pustakawan dalam Meningkatkan Kualitas Layanan Sirkulasi di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 88

Fungsi Teknologi Informasi dalam Meningkatkan Layanan Informasi Perpustakaan Universitas Negeri Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 78

Peningkatan Mutu Layanan Perpustakaan Ditinjau dari Segi Psikologi Perilaku Pustakawan di Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 86

Hubungan Sistem Otomasi dengan Minat Kunjung Pemustaka di Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 130

Persepsi Pemustaka terhadap Sistem Pelayanan Referensi di Perpustakaan Pusat Universitas Muhammadiyah Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 108

Perilaku Pustakawan dalam Pelayanan Pemustaka di Perpustakaan Universitas Patria Artha Kabupaten Gowa - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 93

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pemustaka di UPT Perpustakaan Universitas Negeri Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 125