FURQON FAIZAH DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

  Abdillah, R.H. 2013. Pemanfaatan embriogenesis somatik dalam usaha penyediaan bibit tanaman obat. Makalah Seminar. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. p. 1-23

  Alemanno, L. D., M. Niemenak, N. Sanier, C. Guilleminot, J. Rio, M. J. Verdeil & P. Montoro. 2008. Characterization of leafy cotiledon1 -like during embriogenesis in Theobroma cacao L. Planta. 227 (4) : 853-866

  Anggraeni, T. D. A., E. Sulistiyowati & R.D. Purwati. 2012. Pengaruh komposisi media dan sumber eksplan terhadap induksi kalus, perkecambahan, dan pertumbuhan tunas embrio somatik jarak pagar. Buletin Tanaman

  Tembakau, Serat & Minyak Industri. 4 (2) :

  6− Ardiyani, F. & R. Arimarsetiyowati. 2010. Perkembangan metode perbanyakan kopi di Indonesia. Prosiding Simposhium Kopi. Bali 4-5 oktober 2010 Armaniar. 2002. Induksi kalus dan embriogenesis somatik jati (Tectona grandis

  L.F) pada media MS modifikasi. Tesis. Medan: Universitas Sumatra Utara Avivi. 2010. Regenerasi embriogenesis somatik pada beberapa klon kakao indonesia dari eksplan bunga. Jurnal Agroteknologi Indonesia. 38 (2) :

  138-142 Avivi. 2011. Regenerasi embrio zigot kakao (Theobroma cacao L.) Dengan penambahan kinetin pada media B5. Jurnal Agroteknologi Indonesia. 12

  (2) : 132-139 Backer, C. A., & R. C. Bakhuizen van den Brink.1963. Flora of Java. Groningen

  Netherland: N.V. P. Noordhoff. p. 408 Darwati. 2014. Pengaruh penambahan 6-furfurylamino purine (kinetin) dan

  Kalium sulfat (K

2 SO 4) untuk meningkatkan keberhasilan induksi embrio

  somatik kakao (Theobroma cacao L.) secara in vitro. Skripsi. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. p. 1-59 Dewanti, P., B. Sugiharto, H.S. Addy, F. Ramadhan, Sofyana, A. Maisaro & C.

  Ainiyati. 2013. Produksi benih sintetik hasil embrio somatik tebu (Saccharum officinarum) unggul bebas virus. Jurnal Agroteknologi

  Universitas Jember. 1 (1) : 1-15

  Driver, J. A. & A. H. Kuniyuki. 1984. In vitro propagation of paradox walnut rootstock. Hortscience. 19 (4) : 507-509

  FAO. 2015. FAOSTAT Data. Diakses pada tanggal 6 Juni 2015

  Fauji, R. 2014. Pengaruh penambahan 6-benzylamino purine (BAP) dan vitamin untuk meningkatkan keberhasilan induksi embrio somatik kakao (Theobroma cacao L.) secara in vitro. Skripsi. Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. p. 1-63

  Gamborg, O. L., R. A. Miller & K. Ojima. 1968. Nutrient requirements of suspension cultures of soybean roots cells. Experimental Cell Research. 50 : 151-158

  Handayani, T. 2008. Potensi embriogenesis beberapa genotype kedelai toleran dan peka naungan. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor Hartati, S. & Sudarsono. 2014. Inbreeding depression pada progeni hasil penyerbukan sendiri dan outbreeding depression pada hasil penyerbukan silang jarak pagar (Jatropha curcas L.). Jurnal Littri. 20 (2) : 65-76

  Hasanah, H. U. 2011. Perakaran embriozigotik dan aklimatisasi planlet kakao hasil kultur in vitro. Tesis. Jember : Universitas Jember Hendaryono, D. P. S. & A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan. Yogyakarta :

  Kanisius Hendriyani, T.D. 2014. Pengaruh penambahan Thidiazuron (TDZ) dan magnesium sulfat (MgSO

  4 ) untuk meningkatkan keberhasilan induksi embrio somatik kakao (Theobroma cacao L.) secara in vitro. Skripsi.

  Purwokerto: Universitas Muhammadiyah Purwokerto. p. 1-61 Hilyatunnisa, I. 2013. Pengaruh adenin (6-Amino purine) terhadap keberhasilan embriogenesis somatik bunga kakao (Theobroma cacao L.). Skripsi.

  Purwokerto : Universitas Muhammadiyah Purwokerto. P. 1-59 Hindayaningrum, I. F., N. M. A. Wiendi & W. D. Widodo. 2014. Pembentukan embrio endospermik sekunder mangga (Mangifera indica L.) gedong gincu klon 289. Jurnal Agroteknologi Indonesia. 42 (2) : 150-157

  Husni, A., I. Mariska, M. Kosmiatin, Ismiatun & S. Utami. 2001. Pembentukan galur tanaman kacang tanah yang toleran terhadap aluminium melalui kultur in vitro. Risalah Pertemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan

  Aplikasi Isotop dan Radiasi. P. 1-8

  Ibrahim, M. S. D., S. Hartati, Rubiyo, A. Purwito & Sudarsono. 2013. Direct and indirect somatic embryogenesis on arabica coffee (Coffea arabica). Jurnal

  Agriculture Science . 14 (2) : 79-86 Inpuay, K. & S. Te-chato. 2012. Primary and secondary somatic embryos as tool for the propagation and artificial seed production of oil palm. Journal of

  Agricultural Technology . 8 (2) : 597-609

  Kosmiatin, M., A. Purwito, G. A. wattimena & I. Mariska. 2013. Induksi embriogenesis somatik dari jaringan endosperma jeruk siam (Citrus

  nobilis Lour.) cv simadu . Jurnal Agroteknologi Indonesia . 42 (1) : 44-51

  Kurniati, R., A. Purwito, G. A. Wattimena, B. Marwoto, Supenti. 2012. Induksi kalus tiga kultivar lili dari petal bunga pada beberapa jenis media. Jurnal

  Hortikultura Indonesia. 3 (1) : 17-23

  Kusmianto, J. 2008. Pengaruh Thidiazuron tunggal dan kombinasi Thidiazuron dan Benzilaminopurin terhadap pembentukan tunas dari potongan daun

  Denrobium antennatum L. secara In vitro. Skripsi. Jakarta : Universitas

  Indonesia Lestari, E., T. Nurhidayati & S. Nurfadilah. 2013. Pengaruh konsentrasi ZPT 2,4-

  D dan BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji Dendrobium

  laxiflorum secara In vitro. Jurnal Sains dan Seni Pomits. 2 (1) : 2337-

  3520 Li, X., S. F. Krasnyanski & S. S. Korban. 2002. Somatic embryogenesis, secondary somatic embryogenesis, and shoot organogenesis in rosa. Plant

  physiology. 159 : 313-319

  Li, Z., A. Traore, S. Maximova & M. J. Guiltinan. 1998. Somatic embryogenesis and plant regeneration from floral explant of cacao (Theobroma cacao L.) using Thidiazuron. In Vitro Celluler Development Biology Plant. 34 (4) : 293-299.

  Limbongan, J. & F. Djufry. 2013. Pengembangan teknologi sambung pucuk sebagai alternatif pilihan perbanyakan bibit kakao. Jurnal Penelitian dan

  Pengembangan Pertanian. 32 (4) : 166-172

  Mahrizal. S., M. Suharman, P. Purnomosidhi & J.P. Roshetko. 2013. Panduan budidaya kakao (coklat) untuk petani kecil. Jurnal Forestry Sulawesi. P 1-

  6 Maximova, S. N., L. Alemanno, A. Young, N. Ferriere, A. Traore & M. J. Guiltinan. 2002. Efficiency, genotypic variability, and cellular origin of primary and secondary somatic embryogenesis of Theobroma cacao L. In

  Vitro Celluler Development Biology Plant. 38 (3) : 252-259 Murashige, T., & F. Skoog. 1962. A revised medium for rapid growth and bioassays with tobacco tissue cultures. Plant Physiology. 15 : 472-497. Naing, A. H., C. K. Kim, B. J. Yun, J. Y. Jin & K. B. Lim. 2012. Primary and secondary somatic embryogenesis in Chrysanthemum cv. Euro. Paper

  Plant Cell, Tissue and Organ Culture . 112 : 361

  • –368 Nasir, M. 2001. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Oktavia, F., Siswanto, A. Budiani, & Sudarsono. 2003. Embriogenesis somatik langsung dan regenerasi plantlet kopi arabika (Coffea arabica) dari berbagai eksplan. Menara Perkebunan. 71 (2) : 44-55

  Opabode, J. T., O. A. Akinyemiju & O. O. Ayeni. 2011. Plant regeneration via somatic embryogenesis from immature leaves in Tetrapleura tetraptera Taub. Journal Obavemi Awolowo University Nigeria. 63 (4) : 1135-1145

  Pesce, P. G., E. Rugini. 2004. Influence of plant growth regulators, carbon sources and iron on the cyclic secondary somatic embryogenesis and plant regeneration of transgenic cherry rootstock “colt” (Prunus avium x P.

  

pseudocerasus ). Plant Cell, Tissue and Organ Culture. 79 : 223-232

  Pesireron, M. 2010. Pengkajian perbanyakan tanaman kakao secara vegetatif (okulasi mata entris dan sambung pucuk). Jurnal Budidaya Pertanian. 6 : 25-29

  Prawoto, A. A. 2008. Botani dan fisiologi. Dalam Wahyudi, T., T. R. Panggabean & Pujiyanto (eds). Panduan Lengkap Kakao: Manajemen Agribisnis dari

  Hulu Hingga Hilir . Jakarta : Penebar Swadana. p. 38-62

  Prawoto, A. A. & S. Winarsih. 2010. Mengenal tanaman kakao. Dalam Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Buku Pintar Budidaya Kakao.

  Jakarta : Agro Media Pustaka. p. 11-41 Purnamaningsih, R. 2002. Regenerasi tanaman melalui embriogenesis somatik dan beberapa gen yang mengendalikannya. Buletin Agronomika Biologi. 5

  (2) : 51-58 Purwasih, L. D. 2013. Pengaruh 2,4-D (2,4- Diklorofenoksiasetat) dan BAP (6-

  Benzilamino purine ) terhadap keberhasilan embriogenesis somatik bunga

  kakao (Theobroma cacao L.). Skripsi. Purwokerto : Universitas Muhammadiyah Purwokerto. p. 1-62 Quainoo, A. K. & B. I. Dwomo. 2012. The effect of TDZ and 2, 4-D concentrations on the induction ofsomatic embryo and embryogenesis in different cocoa genotypes. Journal of Plant Studies. 1 (1) : 1-7

  Rahayu, F. 2013. Pengaruh kinetin (6-Furfurylamino purine) terhadap keberhasilan embriogenesis somatik bunga kakao (Theobroma cacao L.).

  

Skripsi . Purwokerto : Universitas Muhammadiyah Purwokerto. P. 1-61

  Rahardjo, P. 2010. Perbanyakan tanaman. Dalam Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. Buku Pintar Budi Daya Kakao. Jakarta : AgroMedia Pustaka. p. 95-135

  Rivai, R. R., A. Husni & A. Purwito. 2014. Induksi kalus dan embrio somatik tanaman jambu biji merah (Psidium guajava L.). Buletin Agrohorti. 2 (1) : 49-58

  Riyadi & Tirtoboma. 2004. Pengaruh 2,4-D terhadap induksi embrio somatik kopi arabika. Buletin Plasma Nutfah. 10 (2) : 82-89 Roostika, I., V.N. Arief & N. Sunarlim. 2009. Regenerasi kultur lengkeng daratan rendah cv. Diamond river melalui embriogenesis somatik. Jurnal

  Hortikultura . 19 (1) : 14-22

  Salisbury, F. B., & C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung : ITB Siregar, T. H. S., S.Riyadi & L. Nuraeni. 2010. Budidaya Cokelat. Jakarta :

  Penebar Swadaya Sukmadjaja, D. 2005. Embriogenesis somatik langsung pada tanaman cendana.

  Jurnal Bioteknologi Pertanian. 10 (1) : 1-6 Susanto, F. X. 1994. Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil.

  Yogyakarta: Kanisius Susilo. A. W. & A. Sari. 2011. Respons ketahanan beberapa hibrida kakao

  (Theobroma cacao L.) terhadap serangan penyakit pembuluh kayu. Jurnal

  Pelita Perkebunan. 27 (2) : 77-87

  Sutanto, A. & M. A. Aziz. 2006. Induksi dan regenerasi embriogenesis somatik pepaya. Jurnal Hortikultura. 16 (2) : 89-95 Wahyudi, T., & Misnawi. 2007. Fasilitasi perbaikan mutu dan produktivitas kakao indonesia. Jurnal Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 23 (1) : 32-

  43 Wahyudi, T., T. R. Panggabean & Pujiyanto. 2006. Panduan Lengkap Kakao

  Managemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir . Depok: Penebar Swadaya

  Wessel, M., & H. Toxopeus. 2000. Theobroma cacao L. In : van der Vossen, H.A.M., & M. Wessel. (eds). Plant Resources of South-East Asia No.16: Stimulants. The Netherlands: Backhuys Publisher. p. 113-121

  Winarsih, S., D. Santoso & T. Wardiati. 2002. Embriogenesis somatik dan regenerasi dari eksplan embrio zigotik kakao (Theobroma cacao L.).

  Jurnal Pelita Perkebunan . 18 (3) : 99-108

  Winarsih, S. Santoso, D. & Wardiati, T. 2003. Embriogenesis Somatik dan Regenerasi Tanaman pada Kultur In Vitro Organ Bunga Kakao (Theobroma cacao L.). Jurnal Pelita Perkebunan. 19 (1) : 1-16

  Winarto, B. N.A. Mattjik, A. Putwito, dan B. Marwoto. 2010. Aplikasi 2,4-D dan TDZ dalam pembentukan dan regenerasi kalus pada kultur anther

  Anthurium. Jurnal Hortikultura. 20 (1) : 1-9 Winarno, H. 1995. Klon-klon unggul untuk mendukung klonalisasi kakao lindak. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao . 11 (2)

  : − Wood, G.A.R. & R. A. Lass. 1985. Cocoa. London: Longman van Steenis, C.G.G.J., S. Bloembergen & P.J. Eyma. 2008. Deskripsi jenis-jenis

  Tumbuhan. Flora. Jakarta : Penebar Swadaya Zawawi, D. D., H.

  Ja’afar, R. Zainuddin, R. Kari & M. M. Noor. 2014.

  Thidiazuron induce high frequency direct somatic embryogenesis growth

  from cotyledon culture of Eurycoma Longifolia. International Conference

  on Agriculture, Biology and Environmental Sciences (ICABES'14). Bali 8-

  9 Desember 2014 Zuyasna & S. Hafsah. 2013. Induksi embrio somatik dari tanaman kakao adaptif aceh menggunakan eksplan bunga serta zat pengatur tumbuh picloram.

  Jurnal Floratek. 1 (8) : 1-9