EFEKTIVITAS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARANFIQH DI MTs NEGERI SEMARANG SKRIPSI

  

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARANFIQH

DI MTs NEGERI SEMARANG

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

GelarSarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ADITIYO NUR CAHYA

  

NIM. 111 11 134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN

BERBASIS MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARANFIQH

DI MTs NEGERI SEMARANG

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

ADITIYO NUR CAHYA

  

NIM. 111 11 134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

  

MOTTO

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki

yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada

orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahuinya

(QS.An Nahl:43)

  

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia

Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya. (Surat Al- A’laq: 1-5)

  

PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim Skripsi ini ku persembahkan untuk:

   Bapakku Casrodi dan Almarhum Ibunda tercinta Siti Nur Oniah yang

  selalu setia menjaga dan mengasihiku, tak lupa juga kepada adikku Sahru Sya’ban

   Kepada Bapak Fatchurrohmanatas bimbingan dan arahannya Semua dosen IAIN Salatiga yang membantu terselesainya sekripsi ini. Untuk sahabat-sahabat ku yang telah memotivasi dan selalu memberikan

  hari yang indah buatku Maaf, hanya terimakasih yang dapat aku lantunkan, semoga amal baik kalian semua Dibalas oleh Allah SWT, amin.

  Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah SWT atas segala kenikmatan yang bersifat lahir maupun batin yang senantiasa diberikan kepada kita. Shalawat salam semoga senantiasa Allah SWT limpahkan kepada teladan kita, Nabi Muhammad SAW.

  Dalam hal ini peneliti mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag selaku Kajur Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr.Fatchurrohman,M.Pd selaku Pembimbing yang telah memberikan arahan, senyuman, bimbingan, dan meluangkan waktunya dalam membantu terselesainya skripsi ini.

  5. Keluarga tercinta di rumah.

  Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdoa, semoga Allah mencatatnya sebagai amal salih, yang akan mendapat amal balasan yang terbaik.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna,masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan dari berbagai pihak guna kebaikan penulisan di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amiin

  Salatiga, 18 September 2018 Penulis Cahya, Aditiyo Nur. 2018.Efektivitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia dalam Pembelajaran Fiqh di Mts Negeri Semarang.

  Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan ilmu keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.Fatchurrohman,M.Pd.

  Kata Kunci: Media Pembelajaran, Multimedia, Pembelajaran Fiqh.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedia dan hasil belajar pembelajaran Fiqh melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedia di MTs N Semarang.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode dokumentasi, wawancara, dan observasi.

  Hasil penelitian, bahwa guru dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas menggunakan multimedia seperti, power point dan video pembelajaran, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Dalam kelas A pada mata pelajaran fiqh terdapat 17,2% yang mencapai predikat A. Sedangkan di kelas E terdapat 5,6% yang mencapai predikat A dari semula yang 0%, dengan menggunakan pembelajaran berbasis multimedia.Dapat disimpulkan bahwa, salah satu cara guru untuk mengajak siswa agar lebih tertarik dalam belajar, dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis multimedia. Guru pada mata pelajaran Fiqh menggunakan multimedia tersebut dalam pelajaran dengan menampilkan power

  

point yang berisi materi serta penampilan video yang menarik. Dengan

  menggunakan media pembelajaran berbasis multimedia didalam pelajaran, mampu mmeningkatkan hasil belajar siswa. Dalam kelas A dari rata-rata 82 dapat mencapai rata-rata nilai 90 dengan menggunakan pembelajaran berbasis multimedia. Sedangkan di kelas E terdapat peningkatan dari rata-rata nilai 79 menjadi 85.

  SAMPUL ............................................................................................................ i LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ ii JUDUL ................................................................................................................ iii NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv PENGESAHAN .................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix ABSTRAK .......................................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

  BAB IPENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 4 E. Definisi Istilah ......................................................................................... 4 F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 6 A. Media Pembelajaran ............................................................................... 6 B. Multimedia ............................................................................................. 12 C. Pembelajaran Fiqh ................................................................................... 16 D. Hasil Belajar ........................................................................................... 20 E. Efektivitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia .... 26 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 31 A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 31 B. Lokasi dan Subyek Penelitian ................................................................ 32

  Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33 D.

  Teknik Analisis Data .............................................................................. 36

  BAB IVPAPARAN DAN ANALISIS DATA ................................................... 38 A. Paparan Data .......................................................................................... 38 1. Gambaran Umum MTs Negeri Semarang ....................................... 38 2. Temuan Penelitian . ......................................................................... 41 B. Analisis Data .......................................................................................... 46 1. Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia ............... 46 2. Hasil Belajar Pada Pendidikan Agama Islam ................................. 51 BAB V PENUTUP .............................................................................................. 56 A. Kesimpulan ............................................................................................ 56 B. Saran ...................................................................................................... 56 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 57 LAMPIRAN ........................................................................................................ 58

Tabel 4.1 Daftar nilai kelas A sebelum guru menggunakan multimedia .............. 43Tabel 4.2 Daftar nilai kelas E sebelum guru menggunakan multimedia .............. 44Tabel 4.3 Daftar nilai kelas A setelah guru menggunakan multimedia ................. 45Tabel 4.4 Daftar nilai kelas E setelah guru menggunakan multimedia ................. 45

  Tabel4.5Presentase nilai kelas A sebelum dan sesudah guru menggunakan multimedia ............................................................................................. 52

Tabel 4.6 Presentase nilai kelas E sebelum dan sesudah guru menggunakan multimedia ............................................................................................ 54

  Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi .......................................... 58 Lampiran 2 Lembar Konsultasi Skripsi ................................................... 59 Lampiran 3 Daftar Interview .................................................................... 61 Lampiran 4 Transkrip Interview .............................................................. 62 Lampiran 5 Daftar Nilai Siswa ................................................................ 71 Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ........................................................ 73 Lampiran 7 Surat Izin Penelitian ............................................................. 75 Lampiran 8 Daftar Nilai SKK .................................................................. 76 Lampiran 9 Daftar Riwayat Hidup ........................................................... 78

PENDAHULUAN A.

   Latar Belakang Masalah

  Dalam bidang pendidikan peran guru untuk mendidik peserta didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa meninggalkan akar budaya yang sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi bangsa ini (Darmawan, 2011:8). Kegiatan belajar mengajar mencakup peran guru, aktivitas anak, penggunaan sumber-metode-media belajar dan aktivitas lain yang merupakan kegiatan belajar. Keberhasilan kegiatan belajar mengajar selama ini lebih ditentukan oleh peran dan kreativitas guru. Guru dituntut untuk mencapai target-target yang sudah ditentukan lewat juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) (Joko, 2004:3).

  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi dalam proses belajar para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman (Arsyad, 2009:2). Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan multimedia pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan, sebagaimana diketahui bahwa dalam proses belajar mengajar sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah pasti mempunyai target bahan ajar yang harus dicapai oleh setiap guru berdasarkan kurikulum kurikulum tersebut tentunya harus disesuaikan dengan waktu yang tersedia tanpa mengabaikan tujuan utama dari pembelajaran itu sendiri, yakni pemahaman keterampilan siswa sehingga pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila tujuan-tujuan instruksional yang telah ditentukan dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Guru yang memilki motivasi yang rendah biasanya kurang memberikan perhatian kepada siswa, demikian pula waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk meningkatkan mutu pembelajran sangat sedikit. Sehingga menjadikan pembelajran tidak berjalan maksimal (Heri, 2012:122).

  MTs Negeri Semarang yang berada di Kec.Susukan, Kab.Semarang, Prov.Jawa Tengah. MTs Negeri Semarang juga salah satu sekolah yang mempunyai kualitas memadai dalam segi sarana dan prasarana apabila dibandingkan dengan sekolah-sekolah negeri yang lainnya yang ada di Kab.Semarang. Hal tersebut dapat dilihat dari bangunan fisik misalnya tersedianya laboratorium, perpustakaan , UKS, audio visual yaitu berupa speker dan LCD di kebanyakan kelas. Dengan adanya sarana dan prasarana tersebut guru dimudahkan dalam penyampaian materi pembelajaran khususnya pembelajaran fiqh yang memerlukan multimedia sebagai alat untuk menyampaikan materi sehingga diharapkan siswa akan lebih termotivasi dalam merespon pembelajaran dan meningkatkan minat belajar siswa. tentang pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedia dalam pembelajaran khususnya pembelajaranfiqh dengan mengambil judul penelitian kependidikan dengan tema:

  “Efektivitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Dalam Pembelajaran Fiqh di MTs Negeri Semarang ”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat penulis rumuskan permasalahan pokok yang akan dikaji dalam skripsi ini, rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut: 1.

  Bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedia dalam pembelajaran fiqh di MTs N Semarang?

  2. Bagaimana hasil belajar pembelajaran fiqh dengan memanfaatkan media pembelajaran berbasis multimedia?

  C. Tujuan Penelitian

  Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitianya sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedia dalam pembelajaran fiqh di MTs N Semarang.

  2. Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar pembelajaran fiqh melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedia di MTs N Semarang.

   Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut:

  1. Bagi lembaga, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah dalam rangka pemanfaatan media belajar fiqh untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

  2. Bagi guru fiqh, hasil penelitian ini diharapkan dapat membangkitkan semangat untuk terus memanfaatkan berbagai media belajar fiqh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

  3. Bagi penulis, penelitian ini dapat memperluas wawasan penulis tentang bagaimana pemanfaatan media belajar fiqh dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

E. Definisi Istilah 1.

  Media pembelajaran adalah guru, buku teks, dan lingkungan sekolah.

  Secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis photografis atau elektronis untuk menangka, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.

  2. Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi.

3. Fiqh jika ditinjau secara bahasa artinya, pintar, cerdas, dan paham.

  Menurut pendapat T. M Hasbi Ash-Shidqy fiqh adalah ilmu yang mukallaf ang dikeluarkan dari dalil-dalil yang jelas. (T.M Hasbi Ash- Shidqy, 2001: 26- 29) 4. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan belajar, serta perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.

F. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan di sini yang dimaksud adalah merupakan keseluruhan dari isi penelitian secara singkat. Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  Bab pertama yaitu pendahuluan yang terdiri dari: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

  Bab kedua yaitu kajian pustaka yang menerangkan tentang: media pembelajaran, multimedia, pembelajaran fiqh, hasil belajar dan efektivitas pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedia.

  Bab ketiga yaitu tentang metode penelitian yang digunakan peneliti, yang berisi: jenis penelitian, lokasi dan subyek penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab keempat yaitu paparan dan analisis data, berisi paparan data dan pembahasan hasil penelitian mengenai pemanfaatan media pembelajaran berbasis multimedi dan hasil belajar siswa di MTs N Semarang.

  Bab kelima yaitu penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

KAJIAN PUSTAKA A.

   Media Pembelajaran 1.

  Pengertian Media Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

  Menurut peneliti, media adalah segala sesuatu sebagai penghubung antara sumber dan penerima. Sanjaya menyatakan dalam buku Strategi Belajar Mengajar oleh Hamdani (2011:13) bahwa media pembelajaran meliputi perangkat keras yang dapat mengantarkan pesan dan perangkat lunak yang mengandung pesan.

  Robert dan Hanick juga mendefinisikan media dalam buku karya Wina Sanjaya (2012:46) bahwa media adalah sesuatu yang membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.

  Menurut Vernon S. Gerlach dan Donald P. Ely (Musfiqon, 2012: 26) pengertian media ada dua macam, yaitu arti sempit dan arti luas. Arti sempit media adalah berwujud grafik, foto, alat mekanik dan elektronik yang digunakan untuk menangkap, memproses, serta menyampaikan informasi. Arti luas media, yaitu kegiatan yang dapat menciptakan suatu kondisi sehingga memungkinkan peserta didik dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang baru. Pengertian media dalam arti luas ini sesuai dengan pendapat Sharon bahwa media adalah alat komunikasi dan sumber informasi.

  Educational Communications Technology) yang merupakan organisasi

  yang bergerak dalam bidang pendidikan dan komunikasi, bahwa media adalah segala bentuk yang digunakan untuk proses menyalurkan informasi. Pengertian-pengertian dari para ahli dan organisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu sebagai perantara atau penghubung dari sumber informasi ke penerima informasi.

2. Media Pembelajaran

  Musfiqon (2012:28) mendefinisikan media pembelajaran sebagai alat bantu berupa fisik maupun nonfisik yang sengaja digunakan sebagai perantara guru dan siswa dalam memahami materi pembelajaran agar lebih efektif dan efisien. AECT mengatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Media pembelajaran harus meningkatkan motivasi siswa.

  Selain itu media merangsang siswa mengingat yang sudah dipelajari, selain memberi rangsangan belajar baru (Hamdani: 2011:15).

  Gerlach dan Ely dalam buku Media Komunikasi Pembelajaran (Wina Sanjaya: 2012:48) memandang bahwa media pembelajaran bukan hanya berupa alat dan bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Dijelaskan kembali oleh Wina Sanjaya bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu seperti alat, lingkungan, dan segala bentuk kegiatan yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan, mengubah sikap atau Dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu sebagai penyampai informasi yang berhubungan dengan pembelajaran atau materi pelajaran.

3. Manfaat Media Pembelajaran

  Manfaat media pembelajaran tentunya akan mempertinggi proses dan hasil belajar. Terdapat beberapa manfaat dari media pembelajaran menurut Wina Sanjaya (2012: 70-72) mengungkapkan manfaat media pembelajaran secara khusus, yaitu (1) Menangkap suatu obyek atau peristiwa-peristiwa tertentu. (2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau obyek tertentu. (3) Menambah gairah dan motivasi belajar.

  Adapun peranan media pembelajaran adalah sebagai berikut: a. Dapat mengatasi perbedaan pengalaman pribadi peserta didik b.

  Dapat mengatasi batas-batas ruang kelas c. Apabila suatu benda secara langsung tidak dapat diamati karena terlalu kecil.

  d.

  Dapat mengatasi gerak benda secara cepat atau secara lambat, sedangkan proses gerakan tersebut menjadi pusat perhatian siswa e.

  Dapat mengatasi hal-hal yang terlalu kompleks dapat dipisahkan bagian demi bagian untuk diamati secara terpisah.

  f.

  Dapat mengatasi suara yang terlalu halus untuk didengar secara langsung melalui telinga.

  Dapat mengatasi peristiwa-peristiwa alam yang tidak dapat diamati langsung.

  h.

  Memungkinkan terjadinya kontak langsung dengan masyarakat atau dengan keadaan alam sekitar. i.

  Dapat memberikan kesamaan atau kesatuan dalam pengamatan terhadap sesuatu yang pada awal pengamatan siswa berbeda-beda. j.

  Dapat membangkitkan minat belajar yang baru dan membangkitkan motivasi kegiatan belajar siswa. (Musfiqon, 2012:120) Menurut Ensiclopedi of Educational Research dalam Teknologi

  Pembelajaran oleh Fatah Syukur (2005:127) nilai atau manfaat media pembelajaran adalah (1) Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalitas. (2) Memperbesar perhatian siswa. (3) Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu pelajaran lebih mantap. (4) Memberikan pengalaman yang nyata. (5) Menumbuhkan perilaku yang teratur dan kontinu. (6) Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantu perkembangan bahasa. (7) Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara lain. (9) Memberikan konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti. (10) Membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.

  Selain itu Fatah Syukur juga mengungkapkan beberapa alasan media dapat mempertinggi hasil belajar dari sudut pandang manfaat media (2005: 126), yaitu pengajaran lebih menarik perhatian sehingga maknanya sehingga mudah dikuasai dan dipahami siswa, metode pengajaran lebih bervariasi, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar (seperti: mengamati, merumuskan, melakukan, dan mendemonstrasikan). Dapat disimpulkan bahwa media memberikan manfaat bagi siswa maupun guru dalam proses pembelajaran, di antaranya menambah motivasi siswa sehingga berujung pada keberhasilan tujuan pembelajaran serta meningkatnya hasil belajar.

4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

  Kriteria pemilihan media adalah syarat-syarat yang seminimal mungkin dimiliki media tersebut agar dipilih menjadi media yang tepat untuk dipakai dalam membantu proses pembelajaran. Kriteria media yang baik tentunya sesuai dengan materi yang disampaikan dan dapat menimbulkan daya pikat tersendiri bagi orang yang menggunakannya. Menurut Nana Sudjana dan Ahmat Rivai (dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2013: 132-133) kriteria-kriteria dalam pemilihan media adalah (1) ketepatannya dengan tujuan pembelajaran. (2) dukungan isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, dan konsep memerlukan media sehingga mudah dipahami. (3) Guru dapat menggunakan media tersebut. (4) Tersedia waktu untuk menggunakan.

  (5) Sesuai taraf berpikir siswa.

  Wina Sanjaya (2012: 234-235) juga menuturkan kriteria untuk menilai sebuah media interaktif yang pertama adalah kesederhanaan. dirancang agar dapat digunakan oleh siapa saja. Kedua, kelengkapan bahan pembelajaran. Artinya, multimedia yang dikembangkan memiliki kandungan yang cukup tentang materi pelajaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan siswa tentang pengetahuan yang ingin diperolehnya. Ketiga, komunikatif. Multimedia yang dikembangkan harus komunikatif. Artinya, baik bahasa maupun format penampilan harus dapat “berbicara”, harus mengajak pengguna untuk melakukan sesuatu, bukan hanya diajak mendengar saja. Dengan demikian format penyajian multimedia jangan bersifat deskriptif yang bukan hanya menempatkan pengguna sebagai objek belajar akan tetapi juga sebagai subjek belajar.

  Keempat, belajar mandiri. Multimedia interaktif yang baik dirancang untuk dapat digunakan secara mandiri tanpa bantuan orang lain termasuk guru. Untuk itu format penyajian harus disusun lengkap dari mulai petunjuk penggunaan, isi pelajaran, sampai pada alat evaluasi sehingga pengguna dapat menentukan sendiri keberhasilan penggunaannya. Kelima, belajar setahap demi setahap. Pembelajaran melalui multimedia adalah proses belajar setahap demi setahap. Oleh sebab itu, materi harus disusun secara unit-unit terkecil dari yang sederhana menuju ke yang kompleks.

  Keenam, Unity multimedia. Unity multimedia adalah penggabungan beberapa jenis media. Oleh sebab itu pemakaian berbagai secara serasi dan seimbang dengan tidak mengabaikan unsur artistik dan estetikanya. Ketujuh, kontinuitas. Melalui multimedia harus dapat mendorong terus menerus untuk belajar, sehingga dapat menumbuhkan minat belajar lebih lanjut. Serangkaian karakteristik di atas mampu dijadikan acuan dalam pemilihan media. Secara umum karakteristik media yang baik adalah media yang terdiri dari berbagai jenis media (multimedia). Media yang baik bersifat interaktif dan juga dapat digunakan sebagai objek belajar yang digunakan secara mandiri.

B. Multimedia 1.

  Pengertian Multimedia Keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi kelengkapan media yang digunakan. Serangkaian media yang terdiri lebih dari satu media dan digunakan bersamaan disebut multimedia. Musfiqon (2012: 186) mengungkapkan semakin bervariasi media yang digunakan, maka pesan atau materi pembelajaran akan semakin optimal diterima peserta didik. Hal ini karena keragaman modalitas belajar peserta didik, ada yang modalitas belajarnya cenderung visual, audio, atau kinestetik.

  Penggabungan berbagai jenis media inilah yang melatarbelakangi terbentuknya pembelajaran multimedia.

  Sedangkan multimedia adalah penyatuan dua atau lebih komunikasi seperti teks, grafik, animasi, audio, dan video untuk menyampaikan suatu informasi agar lebih menarik (Munir, 2012:2). Dany (2010:101) merupakan pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggunakan teks, grafik, audio, video, dengan menggunakan alat yang memungkinkan pemakai berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

  Multimedia menurut Niken dan Dany (2010:101) terbagi menjadi dua kategori, yaitu kategori linier dan interaktif. Dapat disimpulkan bahwa multimedia adalah perpaduan berbagai media berupa teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas ke dalam bentuk file digital untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada publik. Iwan Binanto (2010:57) menyebutkan beberapa bidang yang dapat menggunakan multimedia, di antaranya bisnis, sekolah, rumah, tempat umum, dan virtual reality.

2. Manfaat Multimedia

  Multimedia pembelajaran memiliki beberapa manfaat bagi proses belajar mengajar (Nana dan Ahmad, 2000:2), yaitu : a. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.

  b. Bahan atau materi pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih baik, dan

  c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga. mendengar uraian guru, tetapi juga mengamati, melakukan dan mendemonstrasikan sendiri. Donald P. Ely dalam Sudarwan Danim (Sudarwan, 2000:12) menyebutkan beberapa manfaat penggunaan komputer untuk pembelajaran antara lain meningkatkan produktivitas pendidikan, memberikan kemungkinan kegiatan pengajaran bersifat individual, memberi dasar yang lebih dinamis terhadap pendidikan, pengajaran yang lebih mantap, memungkinkan belajar secara seketika dan penyajian yang lebih luas.

  Sehingga dapat disimpulkan pemanfaatan multimedia adalah penyampaian pembelajaran dengan menyatukan dua atau lebih komunikasi seperti teks, grafik, animasi, audio, dan video sehingga pembelajaran menjadi lebih menarik dan siswa akan lebih fokus dalam pembelajaran ( Anjani, 2015:6). Guru juga dituntut untuk bisa menerapkan multimedia sebab, pembelajaran yang menggunkan multimedia telah terbukti efektif dan efisien serta bisa meningkatkan hasil belajar siswa. Bagi guru yang bisa menggunakan multimedia pasti sangat terbantu dalam menyiapkan pembelajaran sebab pembelajaran multimedia lebih praktis, efektif, dan efisien serta meningkatkan ketercapaian tujuan pembelajaran (Musfiqon, 2012: 186)

  Fungsi multimedia dalam pembelajaran disamping untuk membangkitkan motivasi belajar, menambah kegembiraan siswa, juga yang mulanya abstrak menjadi konkret (Usman, 2001:11) 3. Ciri-Ciri Multimedia

  Teknologi berbasis komputer atau yang biasa kita kenal dengan multimedia merupakan cara menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad (2000:94) menyebutkan tiga ciri media yang merupakan mengapa media digunakan dan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya.

  Ciri-ciri media antara lain: a. Fiksatif (Fixative Property)

  Yaitu media mampu merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa dan objek.

  b.

  Manipulatif (Manipulative Property) Yaitu media dapat memanipulasi atau mentransformasi suatu kejadian atau objek.

  c.

  Distributif (Distributive Property) Yaitu media dapat mentransformasikan suatu kejadian atau objek melalui sebuah ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu. teknologi berbasis komputer antara lain adalah sebagai berikut (Azhar, 2000:32-33) : a. Ia dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara linear.

  b. Ia dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa bukan saja dengan cara yang direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya.

  c. Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa yang relevan dengan siswa.

  d. Prinsip ilmu kognitif dan kontruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan pelajaran.

  e. Pembelajaran ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan dikuasai jika pelajaran itu digunakan f. Bahan-bahan pelajaran banyak melibatkan interaktif siswa, dan

  g. Bahan-bahan pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.

C. Pembelajaran Fiqh 1.

  Pengertian Secara etimologi Fiqh berasal dari perkataan Faqiha,Yafqahu,

  Fiqhan, yang berarti mengerti, faham. Secara Terminologi adalah

  memahami agama secara mendalam dengan beberapa aspeknya. Fiqh menurut istilah syara’ adalah Memahami sesuatu yang bisa menjadikan sahnya ibadah dan mu’amalah. Metode pembelajaran materi fiqh adalah penerapan suatu rencana pembelajaran sebagai bahan pertimbangan dalam

  (Mohd Idris Ramulyo, 2004:11) 2. Tujuan fiqh

  Menurut Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah bahwa pembelajaran Fiqh di SMP/MTs bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. Pembelajaran fiqh diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaanya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat islam secara kaffah (sempurna).

3. Ruang Lingkup Fiqh

  Ruang lingkup fiqh di SMP/MTs dalam kurikulum berbasis kompetensi berisi pokok-pokok materi:

a) Hubungan manusia dengan Allah SWT.

  Hubungan manusia dengan Allah SWT., meliputi materi: Thaharah, Shalat, Zakat, Haji, Aqiqah, Shadaqah, Infak, Hadiah dan Wakaf. Hubungan manusia dengan sesama manusia.

  Bidang ini meliputi Muamalah, Munakahat, Penyelenggaraan Jenazah dan Taíziyah, Warisan, Jinayat, Hubbul Wathan dan Kependudukan.

c) Hubungan manusia dengan alam (selain manusia) dan lingkungan.

  Menurut Peraturan Menteri Agama No.20 Tahun 2008, bidang ini mencakup materi, Memelihara kelestarian alam dan lingkungan, Dampak kerusakan lingkungan alam terhadap kehidupan, Makanan dan minuman yang dihalalkan dan diharamkan, Binatang sembelihan dan ketentuannya.

4. Media Pembelajaran Fiqh

  Sebelum seorang pendidik mengajarkan pokok bahasan pembelajaran maka terlebih dahulu harus menyiapkan dan memperhitungkan alat bantu atau media apa saja yang dapat digunakan dari berbagai kegiatan pembelajaran yang mungkin dilakukannya sesuai dengan mata pelajaran yang akan diajarkan, dalam menerapakan media pembelajaran pendidikan agama Islam khusunya, maka harus dilakukan dengan cara yang tepat dan praktis yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, sehingga dalam proses belajar mengajar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain hal tersebut pemilihan metode mengajar yang sesuai dengan media pembelajaran juga sangat penting karena akan berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran. agama Islam khususnya, harus sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Dengan demikian ada penyesuaian antara media pembelajaran yang dipakai dengan kebutuhan peserta didik yang banyak dan bermacam- macam. Media pembelajaran berperan sebagai alat bantu penghubung (media komunikasi) dalam proses interaksi belajar mengajar untuk meningkatkan efektifitas hasil belajar maka harus disesuaikan dengan orientasi dan tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran fiqh, media yang sering digunakan adalah media cetakan, seperti buku bacaan, koran, majalah, dan sebagainya. Kemudian media lain yang dapat digunakan adalah suara yang didengar, media video. (Siti Fitriana, 2015 di ses Pada 11 April 2018).

  Pada pembelajaran fiqh jinayah media yang cocok digunakan adalah media audiovisual, sebab dalam media audiovisual yang berupa video siswa dapat mengamati secara langsung terkait berita tentang pembunuhan, selain itu juga siswa dapat lebih mudah memahami jika materi tersebut disajikan dalam bentuk video. contoh, siswa mengamati video berita tentang pembunuhan maka siswa akan lebih mudah menganalisis pembunuhan jenis apa, apa sanksi hukumnya dan bagaimana hukuman yang berlaku di Indonesia.

   Hasil Belajar 1.

  Pengertian Hasil Belajar Menurut Bloom (dalam Sudjana 2009:46) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang dibagi menjadi tiga ranah sebagai berikut: a)

  Ranah Kognitif Berkenaan dengan hasil belajar intelektualyang terdiri dari pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

  b) Ranah Afektif

  Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari penerimaan jawaban atau reaksi dan penlaian.

  c) Ranah Psikomotorik

  Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

  Dari beberapa penjelasan tentang hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku subyek yang terjadi pada aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Pada penelitian ini peneliti akan mengukur tentang ranah kognitif.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

  Menurut Munadi (dalam Rusman 2012:124) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain sebagai berikut: Faktor Internal Secara umum kondisi fisiologis seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.

  Setiap individu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motof, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik.

  b) Faktor Eksternal

  Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.

  Lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisiya masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.

  Faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapatberfungsi sebagai sarana untuktercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan.

  Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru. Indikator Hasil belajar Pada hakikatnya hasil belajar adalah hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai setelah seseorang belajar. Menurut Gagne (dalam Slameto,

  2010:15) menyatakan bahwa hasil akhir belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu keterampilan motorik, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan strategi afektif.

  Menurut Sudjana (2009:50) untuk mengungkapkan hasil belajar, sebagai petunjuk bahwa siswa telah berhasil meraih prestasi ranah kognitif indikatornya sebagai berikut:

  a) : dapat menunjukkan, dapat membandingkan, dan Ingatan dapat menghubungkan b) : dapat menyebutkan dan dapat menunjukkan

  Pemahaman

  c) : dapat menjelaskan dan dapat mendefinisikan Aplikasi

  d) : dapat memberikan contoh dan dapat menggunakan Sintesis secara tepat e) :dapat menguraikan

  Analisis

  f) : dapat menghubungkan dan dapat menyimpulkan Evaluasi 4.

  Hubungan Multimedia dan Hasil Belajar Inovasi mempunyai arti membuat perubahan atau memperkenalkan sesuatu yang baru, yang bersifat lebih kualitatifdari sebelumnya, sedangkan kualitatif dimaksud adalah adanya suatu pembaharuan dan pengaturan kembali dalam hal yang mendapat inovasi tersebut. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, guru memfasilitasi siswa secara dasarnya setiap orang belajar, namun belajar yang bagaimana yan efektif dan efisien sehingga ada beberapa keterampilan belajar siswa yang dilatihkan oleh guru menurut Daryanto (2010,58) yaitu:

  a) Keterampilan dalam memperoleh pengetahuan (learning to know)

  b) Keterampilan dalam pengembangan jati diri (learning to be)

  c) Keterampilan dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu (learning to do)

  d) Keterampilan untuk bertahan hidup berdampingan dengan sesama secara harmonis (learning to live together) e)

  Keterampilan cara belajar yang baik (learning how to learn) Melatih cara belajar yang baik (learning how to learn), banyak model dan alat bantu yang digunakan dalam proses pembelajaran itu sendiri, sehingga nantinya dapat menuntun siswa melakukan belajar sendiri melalui media pembelajaran apa saja, misalnya internet (ICT), multimedia, TV edukasi, pengamatan lingkungan dan sebagainya. Terlepas dari model apapun, selama hal itu mendukung bagi pelaksanaan pembelajaran semuanya adalah baik dalam artian membantu mempercepat pemahaman kepada siswa tentang objek yang sedang dipelajari.

  Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan media. mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan elajar yang ditata dan diciptakan guru (Arsyad, 2010:15).

  Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran bervariasi. Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi dilain pihakada pelajaran yang memerlukan alat bantuberupa media pengajaran seperti, globe gambar dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Aneka macam bentuk dan jenis media yang digunakan oleh guru menjadi sumber ilmu pengetahuan bagi anak didik. Dalam menerangkan suatu benda, guru dapat membawa bendanya secara langsungkehadapan anak didik di kelas. Dengan menghadirkan bendanya seiring dengan penjelasan mengenai benda itu, maka benda itu dijadikan sebagai sumber belajar (Djamarah dan Zain, 2010:123).

  Agar pembelajaran tersebut dinamis dan interaktif maka perlu adanya perangkat komputer sebagai desain multimedia. Multimedia sebagai sarana pendidikan memiliki pengertian yaitu gabungan dari berbagai media yang masing-masing berdiri sendiri namun terprogam dalam komputer multimedia. Dengan memanfaatkan banyak ragam media maka akan menghasilkan proses kognitif yang maksimal (ariani dan Haryanto, 2010:7). memenuhi kriteria (Daryanto, 2010:53):

  a) Pengguna dituntut untuk terlibat aktifitas mental dan fisiknya di dalam pembelajaran b)

  Adanya manipulasi peristiwa-peristiwa instruksional

  c) Adanya desain multimedia yang memungkinkan dapat melibatkan pengguna/siswa secara aktif didalam proses pembelajaran tersebut

  Dengan menggunakan multimedia kita mampu menghadirkan berbagai macam peristiwa-peristiwa yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran layaknya persis dengan objek yang akan dihadirkan itu melalui berbagai manipulasi keadaan yang dapat disimulasikan misalnya gambaran tentang proses terjadinya pertumbuhan tanaman, perkembangbiakan hewan dan proses perkawinan sampai pada pembuahan dan seterusnya hingga timbulnya keturunan atau manipulasi peristiwa alam seperti gunung meletus, ledakan meteor, peluncuran pesawat luar angkasa, ledakan bom dan seterusnya.

  Namun demikian bukan berarti tanpa multimedia guru tidak dapat berkreasi. Guru dapat berkreasi misalnya dengan menciptakan bahan ajar yang menarik misal alat peraga dengan sumber bahan disekitar/lingkungannya yang benting bukan alat yang menjadi tujuan tetapi adalah tujuan pembelajaran sendiri yaitu bagaimana agar siswa dapat lebih mudah memahami suatu bahan ajar.

   Efektivitas Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia 1.

  Efektivitas Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna. Efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas.