LPSE Kota Pangkal Pinang Dokumen Seleksi

DOKUMEN PEMILIHAN
Nomor : 13/PAN/KONS/PBLJ/DISTAKO/APBD/2011
Tanggal : 28 Juli 2011

untuk

Pembuatan Aplikasi Database Lampu Jalan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Tata Kota Pangkalpinang

Tahun Anggaran : 2011

1

BAB I. UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
DINAS TATA KOTA PANGKALPINANG
TAHUN ANGGARAN 2011
Sekretariat: Jl. Rasakunda Kec. Girimaya Kota Pangkalpinang
UNDANGAN PENGAMBILAN DOKUMEN PEMILIHAN
Nomor : 14/PAN/KONS/PBLJ/DISTAKO/APBD/2011
Lampiran : -


Pangkalpinang, 28 Juli 2011

Kepada Yth.
PT/CV/PD……………………
di Pangkalpinang
Perihal : Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi untuk paket pekerjaan Pembuatan Aplikasi Database
Lampu Jalan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Tata Kota Pangkalpinang Tahun
Anggaran 2011
Dengan ini kami beritahukan bahwa perusahaan Saudara telah masuk dalam Daftar Pendek untuk
paket pekerjaan tersebut di atas. Sebagai kelanjutan proses pemilihan kami mengundang Saudara
untuk mengambil Dokumen Pemilihan dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Saudara dianjurkan untuk menghadiri pemberian penjelasan pada tempat dan waktu yang
ditentukan dalam Lembar Data Pemilihan (LDP), agar Saudara lebih memahami lingkup
pekerjaan;
2. penawaran meliputi Kelengkapan Persyaratan Administrasi, Teknis, dan Biaya dengan masa
berlaku penawaran paling kurang 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak batas akhir
waktu pemasukan penawaran;
3. jadwal pelaksanaan pengadaan:
No.

Kegiatan
a.
Pemberian Penjelasan
b.
Pemasukan Dokumen Penawaran
c.
Pembukaan Dokumen Penawaran
serta Koreksi Aritmatik
d.
Pengumuman Pemenang
e.
Masa Sanggah
f.
Penerbitan SPPBJ

Hari/Tanggal

Waktu

Jum‟at/29 Juli 2011

Senin/01 Agustus 2011 s.d.
Rabu/03 Agustus 2011

10.00 WIB s.d.Selesai

Rabu/03 Agustus 2011
Rabu/10 Agustus 2011
Kamis/11 Agustus 2011 s.d.
Kamis/18 Agustus 2011

09.30 WIB s.d. Selesai

09.00 s.d.15.00 WIB

Rabu/24 Agustus 2011

4. pengambilan Dokumen Pemilihan dapat diwakilkan dengan membuat surat tugas dari direktur
utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang dan kartu pengenal. Seseorang dilarang mewakili
lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam mengambil Dokumen Pemilihan.
5. Dokumen Pemilihan dapat diunduh melalui website http://lpse.pangkalpinangkota.go.id

6. Dokumen Penawaran dikirim ke : Sekretariat Pengadaan Barang/Jasa Dinas Tata Kota
Pangkalpinang Jl. Rasakunda Girimaya Kota Pangkalpinang atau diupload melalui:
http://lpse.pangkalpinangkota.go.id

Demikian disampaikan untuk diketahui.
Panitia Pengadaan Barang/Jasa Dinas Tata Kota Pangkalpinang
Tahun Anggaran 2011

Pembuatan Aplikasi Database Lampu Jalan

BAB II. INSTRUKSI KEPADA PESERTA (IKP)
A. Umum
IKP ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang berisi instruksi dan/atau informasi yang diperlukan oleh
peserta untuk menyiapkan penawarannya.
Dalam IKP ini dipergunakan istilah dan singkatan sebagai berikut:
: adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu
- Jasa Konsultansi
diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir
(brainware);

: Kerangka Acuan Kerja;
- KAK
: Harga Perkiraan Sendiri;
- HPS
- Kemitraan/Kerja : kerjasama usaha antar penyedia yang masing-masing pihak mempunyai
hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas berdasarkan perjanjian
Sama (KSO)
tertulis;
:
Kelompok Kerja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA adalah unit kerja
- Pokja
PANITIA
di dalam organisasi PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA yang
PENGADAAN
berfungsi untuk melaksanakan pemilihan penyedia;
BARANG/JASA
: Lembar Data Pemilihan;
- LDP
: Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
- PPK

pelaksanaan pekerjaan;
: Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
- SPPBJ
: Surat Perintah Mulai Kerja
- SPMK
1. Lingkup
1.1 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA mengundang para peserta
Pekerjaan
untuk menyampaikan penawaran atas paket pekerjaan jasa konsultansi
yang tercantum dalam LDP.
1.2 Peserta yang ditunjuk berkewajiban untuk menyelesaikan pekerjaan
dalam jangka waktu yang tercantum dalam LDP, berdasarkan syarat
umum dan syarat khusus kontrak dengan mutu sesuai Kerangka Acuan
Kerja dan biaya sesuai kontrak.
2. Sumber Dana
2.1 Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan yang tercantum dalam
LDP.
3. Peserta
3.1 Pemilihan penyedia jasa konsultansi ini dapat diikuti oleh semua
penyedia yang tercantum dalam Daftar Pendek.

Pemilihan
3.2 Peserta kemitraan dilarang untuk mengubah Perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan
4. Larangan
4.1 Peserta dan pihak yang terkait dengan pengadaan ini berkewajiban
untuk mematuhi etika pengadaan dengan tidak melakukan tindakan
Korupsi, Kolusi,
sebagai berikut:
dan Nepotisme
a. berusaha mempengaruhi anggota Pokja PANITIA PENGADAAN
(KKN) serta
BARANG/JASA dalam bentuk dan cara apapun, untuk memenuhi
Penipuan
keinginan peserta yang bertentangan dengan Dokumen Pemilihan,
dan/atau peraturan perundang-undangan;
b.
melakukan persekongkolan dengan peserta lain untuk
mengatur hasil pemilihan, sehingga mengurangi / menghambat /
memperkecil/meniadakan persaingan yang sehat dan/atau
merugikan pihak lain;

c.
membuat dan/atau menyampaikan dokumen dan/atau
keterangan lain yang tidak benar untuk memenuhi persyaratan dalam
Dokumen Pemilihan.
4.2 Peserta yang terbukti melakukan tindakan sebagaimana dimaksud dalam
angka 4.1 di atas dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:
a. sanksi administratif, seperti digugurkan dari proses pemilihan, atau
pembatalan penetapan pemenang;
b. sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam;
c. gugatan secara perdata; dan/atau
d. pelaporan secara pidana kepada pihak berwenang.
4.3 Pengenaan sanksi dilaporkan oleh Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA kepada PA/KPA.
5. Larangan
5.1 Para pihak dalam melaksanakan tugas, fungsi dan perannya, dilarang
memiliki/melakukan peran ganda atau terafiliasi.
Pertentangan
5.2 Pegawai K/L/D/I dilarang menjadi peserta kecuali cuti di luar
Kepentingan
tanggungan K/L/D/I.

6.1 Peserta berkewajiban untuk menyampaikan penawaran yang
mengutamakan jasa konsultansi yang dilaksanakan di Indonesia oleh
tenaga Indonesia (produksi dalam negeri).
6. Pendayagunaan 6.2 Dalam pelaksanaan pekerjaan jasa konsultansi dimungkinkan
menggunakan komponen berupa tenaga ahli dan perangkat lunak yang
Produksi Dalam

Negeri

tidak berasal dari dalam negeri (impor) dengan ketentuan:
a.
penggunaan tenaga ahli asing dilakukan semata-mata untuk
mencukupi kebutuhan jenis keahlian yang belum dapat diperoleh di
Indonesia, disusun berdasarkan keperluan yang nyata, dan
diusahakan secara terencana untuk semaksimal mungkin terjadinya
alih pengalaman/keahlian dari tenaga ahli asing tersebut ke tenaga
Indonesia;
b.
komponen berupa perangkat lunak yang diproduksi di dalam
negeri belum memenuhi persyaratan.


7. Satu Penawaran Setiap peserta, baik atas nama sendiri maupun sebagai anggota kemitraan
hanya boleh memasukkan satu penawaran untuk satu paket pekerjaan.
Tiap Peserta
B. Dokumen Pemilihan
8. Isi Dokumen
8.1 Dokumen Pemilihan terdiri dari:
a.
Undangan Pengambilan Dokumen Pemilihan;
Pemilihan
b.
Instruksi Kepada Peserta;
c.
Lembar Data Pemilihan;
d.
Kerangka Acuan Kerja (KAK);
e. Bentuk Dokumen Penawaran:
1) Surat Penawaran,
2) Dokumen Penawaran Teknis, dan
3) Dokumen Penawaran Biaya.

f. Bentuk Surat Perjanjian;
g. Syarat-Syarat Umum Kontrak;
h. Syarat-Syarat Khusus Kontrak;
i. Bentuk Dokumen Lain :
1) SPPBJ,
2) SPMK,
3) Surat Jaminan Uang Muka, dan
4) Surat Jaminan Sanggahan Banding
8.2 Peserta berkewajiban memeriksa keseluruhan isi Dokumen Pemilihan
ini. Kelalaian menyampaikan Dokumen Penawaran yang tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan ini
sepenuhnya merupakan resiko peserta.
9. Bahasa
Dokumen Pemilihan beserta seluruh korespondensi tertulis dalam
proses pemilihan menggunakan Bahasa Indonesia.
Dokumen
Pemilihan
10. Pemberian
10.1 Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang
ditentukan, dihadiri oleh para peserta yang diundang.
Penjelasan
10.2 Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak dapat
dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
10.3 Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA.
10.4 Dalam pemberian penjelasan, Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA menjelaskan kepada peserta mengenai:
a.
Kerangka Acuan Kerja;
b.
metode pemilihan;
c.
cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d.
kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen
Penawaran;
e.
jadwal pemasukan dan pembukaan Dokumen Penawaran;
f.
metode dan tata cara evaluasi;
g.
hal-hal yang menggugurkan penawaran;
h.
jenis kontrak yang akan digunakan;
i.
ketentuan tentang penyesuaian harga;
j.
ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada
Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil;
k.
perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (jika diperlukan).
l.
ketentuan tentang asuransi dan ketentuan lain yang
dipersyaratkan.
10.5 Apabila dipandang perlu, Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
dapat memberikan penjelasan lanjutan dengan cara melakukan
peninjauan lapangan. Biaya peninjauan lapangan ditanggung oleh
peserta.
10.6 Pemberian penjelasan isi Dokumen Pemilihan, pertanyaan dari peserta,
jawaban dari Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA, perubahan
substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta keterangan lain
dituangkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) yang

11. Perubahan
Dokumen
Pemilihan

12. Tambahan
Waktu
Pemasukan
Dokumen
Penawaran

ditandatangani oleh anggota pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang hadir dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
10.7 Apabila tidak ada satu pun peserta yang hadir atau yang bersedia
menandatangani BAPP maka BAPP cukup ditandatangani oleh anggota
pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA yang hadir.
10.8 Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 9.6 di atas
terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang perlu
ditampung, maka Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
menuangkan ke dalam Adendum Dokumen Pemilihan yang menjadi
bagian tidak terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
10.9 Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak
dituangkan dalam Adendum Dokumen Pemilihan maka ketentuan baru
atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan ketentuan yang
berlaku adalah yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan yang awal.
10.10 Peserta diberitahu oleh Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
untuk mengambil salinan BAPP dan/atau Adendum Dokumen
Pemilihan.
10.11 Peserta dapat mengambil salinan BAPP dan/atau Adendum Dokumen
Pemilihan yang disediakan oleh Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA atau mengunduhnya melalui alamat website yang
tercantum dalam LDP.
11.1 Setelah Pemberian Penjelasan dan sebelum batas akhir waktu
pemasukan penawaran, Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
dapat menetapkan Adendum Dokumen Pemilihan, berdasarkan
informasi baru yang mempengaruhi substansi pekerjaan.
11.2 Setiap Adendum yang ditetapkan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Dokumen Pemilihan.
11.3 Peserta diberitahu oleh Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
untuk mengambil salinan Adendum Dokumen Pemilihan.
11.4 Peserta dapat mengambil salinan Adendum Dokumen Pemilihan yang
disediakan oleh Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA atau
mengunduhnya melalui alamat website yang tercantum dalam LDP.
Dalam Adendum Dokumen Pemilihan, Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA dapat memberikan tambahan waktu untuk memasukkan
Dokumen Penawaran.

C. Penyiapan Penawaran
13. Biaya dalam
Penyiapan
Penawaran

Peserta menanggung semua biaya dalam penyiapan dan penyampaian
penawaran.

14. Bahasa
Penawaran

14.1 Semua Dokumen Penawaran harus menggunakan Bahasa Indonesia.
14.2 Dokumen penunjang yang terkait dengan Dokumen Penawaran dapat
menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing.
14.3 Dokumen penunjang yang berbahasa asing perlu disertai penjelasan
dalam Bahasa Indonesia. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka
yang berlaku adalah penjelasan dalam Bahasa Indonesia.
15.1 Penawaran yang disampaikan oleh peserta terdiri dari 1 (satu) sampul
yang memuat Penawaran Administrasi, Teknis dan Biaya.
15.2 Penawaran Administrasi terdiri dari:
a. Surat Penawaran, yang didalamnya mencantumkan :
1) tanggal;
2) masa berlaku penawaran;
3) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; dan
4) tanda tangan:
a) direktur utama/pimpinan perusahaan;
b) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan
yang nama penerima kuasanya tercantum dalam akte
pendirian atau perubahannya;
c) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan bukti otentik; atau
d) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili perusahaan yang bekerja sama.
b. Surat Kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian atau
perubahannya (apabila dikuasakan);

15. Dokumen
Penawaran

16. Harga
Penawaran

c. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada).
15.3 Dokumen Penawaran Teknis terdiri dari:
a. Data pengalaman perusahaan, terdiri dari :
1) data organisasi perusahaan,
2) daftar pengalaman kerja sejenis 10 (sepuluh) tahun terakhir,
3) uraian pengalaman kerja sejenis 10 (Sepuluh) tahun terakhir,
diuraikan secara jelas dengan mencantumkan informasi : nama
pekerjaan yang dilaksanakan, lingkup dan data pekerjaan yang
dilaksanakan secara singkat, lokasi, pemberi tugas, nilai, dan
waktu pelaksanaan (menyebutkan bulan dan tahun)
b. Pendekatan dan metodologi, terdiri dari :
1) tanggapan dan saran terhadap Kerangka Acuan Kerja,
2) uraian pendekatan, metodologi dan program kerja,
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan,
4) komposisi tim dan penugasan,
5) jadwal penugasan tenaga ahli,
c. Kualifikasi tenaga ahli, terdiri dari :
1) Daftar Riwayat Hidup personil yang diusulkan,
2) surat pernyataan kesediaan untuk ditugaskan.
d. Dokumen lain yang dipersyaratkan.
15.4 Penawaran Biaya terdiri dari:
a. Surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum masa berlaku
penawaran dan total biaya penawaran (dalam angka dan huruf);
b.
Rekapitulasi penawaran biaya;
c. Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
d.
Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimburseable
cost);
e. Dokumen lain yang dipersyaratkan.
Keterangan: dokumen b,c,d tidak wajib dipenuhi untuk kontrak
lumpsum.
16.1 Untuk kontrak harga satuan atau kontrak gabungan harga satuan dan
lumpsum, peserta mencantumkan harga satuan dan biaya total untuk
tiap mata pembayaran/pekerjaan dalam Rincian Biaya Langsung
Personil dan Non-Personil. Jika harga satuan ditulis nol atau tidak
dicantumkan maka kegiatan dalam mata pembayaran tersebut dianggap
telah termasuk dalam harga satuan kegiatan yang lain dan kegiatan
tersebut tetap harus dilaksanakan.

[Untuk kontrak lumpsum, apabila dipersyaratkan peserta
mencantumkan harga satuan dan biaya total untuk tiap mata
pembayaran/pekerjaan dalam Rincian Biaya Langsung Personil dan
Non-Personil].
16.2 Biaya overhead, asuransi dan keuntungan serta semua pajak, bea,
retribusi, dan pungutan lain yang sah harus dibayar oleh penyedia
untuk pelaksanaan paket pekerjaan jasa konsultansi ini diperhitungkan
dalam total biaya penawaran.
16.3 [untuk kontrak yang masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas)

bulan, ditulis : “penyesuaian harga diberlakukan sebagaimana diatur
dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak”].

17. Mata Uang
Penawaran
dan Cara
Pembayaran
18. Masa Berlaku
Penawaran
dan Jangka
Waktu
Pelaksanaan

17.1 Semua biaya dalam penawaran harus dalam bentuk mata uang yang
ditetapkan dalam LDP.
17.2 Pembayaran atas pretasi pekerjaan jasa konsultansi ini dilakukan
sesuai dengan cara yang ditetapkan dalam LDP dan diuraikan dalam
Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.
18.1 Masa berlakunya penawaran sesuai dengan ketentuan dalam LDP.
18.2 Apabila evaluasi belum selesai dilaksanakan, sebelum akhir masa
berlakunya penawaran, Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
dapat meminta kepada seluruh peserta secara tertulis untuk
memperpanjang masa berlakunya penawaran tersebut dalam jangka
waktu tertentu.
18.3 Peserta dapat :
a. Menyetujui permintaan tersebut tanpa mengubah penawaran;
b. Menolak permintaan tersebut dan dapat mengundurkan diri secara
tertulis dengan tidak dikenakan sanksi.
18.4 Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan tidak melebihi
jangka waktu yang ditetapkan dalam LDP

D. Pemasukan Dokumen Penawaran
19. Penyampulan
19.1 Dokumen Penawaran disampaikan sebanyak 3 (tiga) rangkap, terdiri
dan Penandaan
dari: dokumen asli 1 (satu) rangkap dan salinannya 2 (dua) rangkap.
Sampul
19.2 Dokumen Penawaran Administrasi, Teknis, dan Biaya dimasukkan
Penawaran
dalam 1 (satu) sampul penutup dan ditulis “Penawaran Administrasi,
Teknis, dan Biaya”. Selanjutnya sampul penutup tersebut juga ditulis
nama paket pekerjaan, nama dan alamat peserta, serta ditujukan
kepada Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA dengan alamat
yang ditentukan dalam LDP. Pada sampul penutup tersebut juga
ditandai “ASLI” untuk dokumen penawaran asli dan ditandai
“REKAMAN” untuk dokumen penawaran rekaman.
19.3 Seluruh sampul penutup tersebut dimasukan ke dalam 1 (satu) sampul
luar untuk menjaga kerahasiaannya.
19.4 Bila sampul Dokumen Penawaran tidak direkat, Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA tidak bertanggung jawab atas risiko yang
mungkin timbul terhadap Dokumen Penawaran.
20. Penyampaian
20.1 Peserta menyampaikan langsung Dokumen Penawaran kepada Pokja
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA sesuai jadwal yang ditetapkan
Dokumen
dalam Dokumen Pemilihan, dan Pokja PANITIA PENGADAAN
Penawaran
BARANG/JASA memasukkan ke dalam kotak/tempat pemasukan.
20.2 Peserta dapat menyampaikan Dokumen Penawaran melalui pos/jasa
pengiriman dengan ketentuan sudah diterima Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA sebelum batas akhir pemasukan
penawaran serta segala risiko keterlambatan dan kerusakan dokumen
menjadi risiko peserta.
20.3 Dalam hal Dokumen Penawaran disampaikan melalui pos/jasa
pengiriman, maka sampul penutup dimasukan ke dalam 1 (satu)
sampul luar yang mencantumkan nama paket pekerjaan dan alamat
Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA.
20.4 Peserta boleh menarik, mengganti, mengubah dan menambah dokumen
penawarannya, sebelum batas akhir waktu pemasukan Dokumen
Penawaran.
20.5 Penarikan, penggantian, pengubahan, atau penambahan Dokumen
Penawaran harus disampaikan secara tertulis dan disampul serta
diberikan tanda dengan penambahan pencantuman kata “PENARIKAN”,
“PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau ”PENAMBAHAN”, sesuai
dengan isi sampul tanpa mengambil Dokumen Penawaran yang sudah
disampaikan sebelumnya.
21. Batas Akhir
Penawaran harus disampaikan kepada atau harus sudah diterima oleh Pokja
Waktu
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA paling lambat di tempat dan pada
waktu yang ditentukan dalam LDP.
Pemasukan
Penawaran
22. Penawaran
Terlambat

22.1 Setiap penawaran yang diterima oleh Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA setelah batas akhir waktu pemasukan penawaran akan
ditolak dan dikembalikan kepada peserta yang bersangkutan dalam
keadaan tertutup (sampul tidak dibuka).
22.2 Terhadap penawaran terlambat yang disampaikan melalui pos/jasa
pengiriman, Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA akan
memberitahukan kepada peserta yang bersangkutan untuk mengambil
kembali penawaran tersebut.

E. Pembukaan dan Evaluasi Penawaran
23. Pembukaan
Dokumen
Penawaran
dan Koreksi
Aritmatik

23.1 Dokumen Penawaran dibuka di hadapan peserta pada waktu dan
tempat sesuai ketentuan dalam LDP, yang dihadiri paling kurang 2
(dua) peserta sebagai saksi.
23.2 Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat penugasan kepada
Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA.
23.3 Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai saksi,
maka Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA menunda
pembukaan Dokumen Penawaran selama 2 (dua) jam.
23.4 Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu) atau
tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen Penawaran
tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar Pokja
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA yang ditunjuk oleh Pokja

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA.
23.5 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA membuka kotak/tempat
penyimpanan dokumen dihadapan para peserta.
23.6 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA meneliti isi kotak/tempat
penyimpanan dokumen dan menghitung jumlah Dokumen Penawaran
yang masuk dihadapan peserta.
23.7 Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
seleksi dinyatakan gagal.
23.8 Dokumen Penawaran dengan sampul bertanda “PENARIKAN”,
”PENGGANTIAN”, ”PENGUBAHAN”, atau ”PENAMBAHAN” harus
dibuka dan dibaca terlebih dahulu.
23.9 Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka, apabila dokumen
dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul bertanda
“PENARIKAN”
23.10 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA membuka Dokumen
Penawaran di hadapan peserta kemudian dijadikan lampiran Berita
Acara Pembukaan Dokumen Penawaran.
23.11 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA memeriksa dan
menunjukkan dihadapan peserta mengenai kelengkapan Dokumen
Penawaran, yang meliputi:
a. surat penawaran;
b. surat kuasa dari pemimpin/direktur utama perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
c. Surat Perjanjian Kemitraan/Kerja Sama Operasi (apabila ada);
d. dokumen penawaran teknis;
e. dokumen penawaran biaya yang terdiri dari:
1) surat penawaran biaya yang didalamnya tercantum masa
berlaku penawaran dan biaya penawaran;
2) rekapitulasi penawaran biaya;
3) rincian biaya penawaran terdiri dari :
a) rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
b) rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct reimbursable
cost);
f. dokumen lain yang dipersyaratkan.
23.12 Pokja
PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA
tidak
boleh
menggugurkan penawaran pada waktu pembukaan kecuali untuk
peserta yang terlambat memasukkan penawaran.
23.13 Salah satu anggota pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
bersama 1 (satu) saksi memaraf Dokumen Penawaran asli yang bukan
miliknya.
23.14 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA melakukan koreksi aritmatik
terhadap penawaran biaya, dengan ketentuan:
a. kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga satuan,
harus dilakukan pembetulan, dengan ketentuan harga satuan
pekerjaan yang ditawarkan tidak boleh diubah;
b. jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap sudah
termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain, dan harga
satuan pada surat penawaran tetap dibiarkan kosong;
23.15 untuk kontrak lump sump:

a. apabila ada perbedaan penulisan nilai biaya penawaran antara
angka dan huruf maka nilai yang diakui adalah nilai dalam tulisan
huruf;
b. apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas sedangkan
dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui adalah nilai dalam
tulisan angka; atau
c. apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas, maka
penawaran dinyatakan gugur.
23.16 Total penawaran biaya terkoreksi yang melebihi pagu anggaran
langsung mengugurkan penawaran, namun total biaya terkoreksi
yang melebihi HPS tidak menggugurkan penawaran sebelum
dilakukan negosiasi biaya. Jika nilai pagu anggaran sama dengan nilai
HPS maka nilai tersebut dijadikan patokan untuk menggugurkan
penawaran biaya terkoreksi.
23.17 Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka
penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas di dalam
Berita Acara.
23.18 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA segera membuat Berita
Acara Pembukaan Dokumen Penawaran dan Koreksi Aritmatik yang

23.19
23.20
23.21

24. Evaluasi
Penawaran
Administrasi,
Teknis, dan
Biaya

24.1
24.2

24.3
24.4

24.5

24.6

sekurang-kurangnya memuat:
a. nama paket dan pagu anggaran;
b. nama peserta;
c. jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
d. jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap dan tidak lengkap;
e. kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran
(apabila ada);
f. besaran usulan biaya;
g. usulan biaya terkoreksi;
h. keterangan lain yang dianggap perlu; dan
i. tanggal pembuatan berita acara.
Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA yang hadir dan 2
(dua) orang saksi.
Berita Acara dilampiri Dokumen Penawaran.
Salinan Berita Acara dibagikan kepada peserta yang hadir tanpa
dilampiri Dokumen Penawaran dan Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA dapat mengunggah salinan tersebut melalui alamat
website yang tercantum dalam LDP.
Semua ketentuan IKP mengenai evaluasi penawaran berlaku untuk
setiap metode evaluasi, kecuali dalam klausul diatur atau disebutkan
secara khusus hanya berlaku untuk salah satu metode evaluasi saja.
Penawaran dievaluasi dengan cara memeriksa dan membandingkan
Dokumen Penawaran terhadap pemenuhan persyaratan yang diurut
mulai dari tahapan penilaian persyaratan administrasi, persyaratan
teknis, dan kewajaran biaya.
Metode evaluasi, kriteria, dan tata cara selain yang disebutkan dalam
IKP tidak diperbolehkan.
Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA melakukan evaluasi
penawaran yang meliputi:
a. evaluasi administrasi;
b. evaluasi teknis; dan
c. evaluasi biaya.
Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut :
a. Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA dan/atau peserta
dilarang menambah, mengurangi, mengganti dan/atau mengubah
isi Dokumen Penawaran;
b. penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang sesuai
dengan ketentuan, syarat-syarat, dan ruang lingkup serta
kualifikasi tenaga ahli yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan,
tanpa ada penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau
penawaran bersyarat;
c. penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat adalah:
1) penyimpangan dari Dokumen Pemilihan yang mempengaruhi
lingkup, kualitas, dan hasil/kinerja pekerjaan; dan/atau
2) penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan di luar
ketentuan Dokumen Pemilihan yang akan menimbulkan
persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak adil diantara
peserta yang memenuhi syarat.
d. para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi
kepada Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA selama proses
evaluasi;
e. apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan usaha
yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan)
antara
peserta,
Pokja
PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA dan/atau PPK dengan tujuan untuk
memenangkan salah satu peserta, maka :
1) peserta yang terlibat dimasukan dalam Daftar Hitam baik
badan usahanya maupun pengurusnya;
2) proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan peserta
lainnya yang tidak terlibat (apabila ada);
3) apabila tidak ada peserta lainnya sebagaimana dimaksud pada
angka 2), maka seleksi dinyatakan gagal.
Evaluasi Administrasi :
a. Evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap halhal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi.
b. Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,
apabila:
1) syarat-syarat substansial yang diminta berdasarkan Dokumen

Pemilihan dipenuhi/dilengkapi;
2) surat penawaran :
a) ditandatangani oleh :
(1) direktur utama/pimpinan perusahaan;
(2) penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan yang nama penerima kuasanya tercantum
dalam akte pendirian atau perubahannya;
(3) kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
(4) pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak
mewakili perusahaan yang bekerja sama.
b) jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak kurang
dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan;
c) jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan
tidak melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam
Dokumen Pemilihan; dan
d) bertanggal.
3) untuk menghindari kesalahan-kesalahan kecil yang dapat
menggugurkan penawaran, maka syarat-syarat lainnya yang
diperlukan agar diminta dan dievaluasi pada saat
prakualifikasi dan tidak perlu dilampirkan pada Dokumen
Penawaran;
4) Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA dapat melakukan
klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;
5) peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
dengan evaluasi teknis;
6) apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap
dilanjutkan dengan evaluasi teknis;
7) Apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka seleksi dinyatakan gagal.
24.7 Evaluasi Teknis :
a. Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi.
b. Unsur-unsur yang dievaluasi harus sesuai dengan yang ditetapkan.
c. Evaluasi penawaran teknis dilakukan dengan cara memberikan
nilai angka tertentu pada setiap kriteria yang dinilai dan bobot yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan, kemudian
membandingkan jumlah perolehan nilai dari para peserta, dengan
ketentuan:
1) unsur-unsur pokok yang dinilai adalah:
a) pengalaman perusahaan (bobot nilai antara 10 % s.d 20
%),
b) pendekatan dan metodologi (bobot nilai antara 20 % s.d 40
%),
c) kualifikasi tenaga ahli (bobot nilai antara 50 % s.d 70 %);
2) penilaian dilakukan sesuai pembobotan dari masing-masing
unsur yang telah ditentukan dalam LDP;
3) bobot masing-masing unsur ditetapkan oleh Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan;
d. Penilaian terhadap Pengalaman Perusahaan dilakukan atas:
1) pengalaman perusahaan peserta dalam melaksanakan
pekerjaan sejenis dengan pekerjaan yang dipersyaratkan dalam
KAK untuk 10 (sepuluh) tahun terakhir;
2) pengalaman kerja di Indonesia dan/atau di lokasi proyek
mendapat tambahan nilai;
3) pengalaman tersebut diuraikan secara jelas dengan
mencantumkan informasi: nama pekerjaan yang dilaksanakan,
lingkup dan data pekerjaan yang dilaksanakan secara singkat,
lokasi, pemberi tugas, nilai, dan waktu pelaksanaan
(menyebutkan bulan dan tahun);
4) penilaian juga dilakukan terhadap jumlah pekerjaan yang
sedang dilaksanakan oleh peserta, disamping untuk mengukur
pengalaman juga dapat dipergunakan untuk mengukur
kemampuan/kapasitas peserta yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugasnya;
5) pengalaman perusahaan peserta harus dilengkapi dengan
referensi dari pengguna jasa, yang menunjukkan kinerja
perusahaan peserta yang bersangkutan selama 10 (sepuluh)

tahun terakhir;
6) sub unsur Pengalaman Perusahaan yang dinilai adalah:
a) pengalaman melaksanakan proyek/kegiatan sejenis;
b) pengalaman melaksanakan di lokasi proyek/kegiatan;
c) pengalaman manajerial dan fasilitas utama;
d) kapasitas perusahaan dengan memperhatikan jumlah
tenaga ahli tetap;
e) [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
7) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.
e. Penilaian terhadap Pendekatan dan Metodologi dilakukan atas:
1) pemahaman perusahaan peserta atas lingkup pekerjaan/jasa
layanan yang diminta dalam KAK, pemahaman atas
sasaran/tujuan, kualitas metodologi, dan hasil kerja;
2) sub unsur Pendekatan dan Metodologi yang dinilai adalah:
a) pemahaman atas jasa layanan yang tercantum dalam KAK,
penilaian terutama meliputi: pengertian terhadap tujuan
proyek/kegiatan, lingkup serta jasa konsultansi yang
diperlukan (aspek-aspek utama yang diindikasikan dalam
KAK), dan pengenalan lapangan;
b) kualitas metodologi, penilaian terutama meliputi:
ketepatan menganalisa masalah dan langkah pemecahan
yang diusulkan dengan tetap mengacu kepada persyaratan
KAK, konsistensi antara metodologi dengan rencana kerja,
apresiasi terhadap inovasi, tanggapan terhadap KAK
khususnya mengenai data yang tersedia, orang bulan
(person-month) tenaga ahli, uraian tugas, jangka waktu
pelaksanaan, laporan-laporan yang disyaratkan, jenis
keahlian serta jumlah tenaga ahli yang diperlukan,
program kerja, jadwal pekerjaan, jadwal penugasan,
organisasi, kebutuhan jumlah orang bulan, dan kebutuhan
fasilitas penunjang;
c) hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain:
analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis,
perhitungan teknis, dan laporan-laporan;
d) fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang
diminta dalam KAK;
e) gagasan baru yang diajukan oleh peserta untuk
meningkatkan kualitas keluaran yang diinginkan dalam
KAK diberikan nilai lebih;
f) [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
3) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.
f. Kualifikasi Tenaga Ahli, penilaian dilakukan atas:
1) tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan pekerjaan
dengan memperhatikan jenis keahlian, persyaratan, serta
jumlah tenaga yang telah diindikasikan di dalam KAK;
2) sub unsur Kualifikasi Tenaga Ahli yang dinilai adalah:
a) tingkat pendidikan, yaitu lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah lulus ujian negara
atau yang telah diakreditasi, atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi, dibuktikan dengan salinan
ijazah;
b) pengalaman kerja profesional seperti yang disyaratkan
dalam KAK, didukung dengan referensi dari pengguna
jasa. Bagi tenaga ahli yang diusulkan sebagai
pemimpin/wakil pemimpin pelaksana pekerjaan (team
leader/co team leader) dinilai pula pengalaman sebagai
pemimpin/wakil pemimpin tim. Ketentuan penghitungan
pengalaman kerja profesional dilakukan sebagai berikut :
(1) tidak boleh terjadi tumpang tindih (overlap), bila
terjadi overlap yang dihitung hanya salah satu,
(2) apabila terdapat perhitungan bulan menurut Pokja
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA lebih kecil dari
yang tertulis dalam penawaran, maka yang diambil
adalah perhitungan Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA. Apabila perhitungan Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA lebih besar dibandingkan

dengan yang tertulis dalam penawaran, maka yang
diambil adalah yang tertulis dalam penawaran,
(3) apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis secara lengkap tanggal, bulan, dan tahunnya,
maka pengalaman kerja akan dihitung secara penuh
(kecuali bila terjadi overlap, maka bulan yang overlap
dihitung satu kali),
(4) apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis bulan dan tahunnya saja (tanpa tanggal), maka
pengalaman kerja yang dihitung adalah total bulannya
dikurangi 1 (satu) bulan,
(5) apabila jangka waktu pengalaman kerja profesional
ditulis tahunnya saja (tanpa tanggal dan bulan), maka
pengalaman kerja yang dihitung hanya 25 % dari total
bulannya,
(6) kesesuaian lingkup pekerjaan dan posisi pengalaman
kerja profesional dibandingkan dengan yang
dipersyaratkan dalam KAK, dinilai dengan kriteria
sebagai berikut:
(a) lingkup pekerjaan :
i.
sesuai
ii.
menunjang
iii. terkait
(b) posisi :
i.
sesuai
ii. tidak sesuai
(c) nilai masing-masing kriteria ditetapkan oleh Pokja
PANITIA
PENGADAAN
BARANG/JASA
berdasarkan jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum
dalam LDP.
(7) bulan kerja profesional yang didapatkan dari angka
(3), (4), dan (5) dikalikan dengan nilai kesesuaian
lingkup pekerjaan dan posisi yang didapatkan dari
angka (6),
(8) total seluruh bulan kerja profesional dibagi dengan
angka 12 sehingga didapatkan jangka waktu
pengalaman kerja profesional seorang tenaga ahli.
(9) Nilai jangka waktu pengalaman kerja profesional
tenaga ahli dicantumkan dalam LDP
c) sertifikat keahlian/profesi yang dikeluarkan oleh pihak
yang
berwenang
mengeluarkan,
sesuai
dengan
keahlian/profesi yang disyaratkan dalam KAK;
d) lain-lain : penguasaan bahasa Inggris, bahasa Indonesia
(bagi konsultan Asing), bahasa setempat, aspek pengenalan
(familiarity) atas tata-cara, aturan, situasi, dan kondisi
(custom) setempat. Personil yang menguasai/memahami
aspek-aspek tersebut di atas diberikan nilai lebih tinggi;
e) [sub unsur lain yang dinilai dan dipersyaratkan].
3) bobot masing-masing sub unsur ditetapkan oleh Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA berdasarkan jenis pekerjaan yang
akan dilaksanakan sesuai dengan yang tercantum dalam LDP.
4) Tingkat pendidikan tenaga ahli yang kurang dari tingkat
pendidikan yang dipersyaratkan dalam KAK tidak diberi nilai.
5) Kualifikasi dari tenaga ahli yang melebihi dari kualifikasi yang
dipersyaratkan dalam KAK tidak mendapat tambahan nilai.
g. Hasil evaluasi teknis harus melewati ambang batas nilai teknis
(passing grade) seperti yang tercantum dalam LDP.
h. Apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka seleksi
dinyatakan gagal.
i. Apabila peserta yang lulus evaluasi teknis kurang dari 5 (lima)
maka proses tetap dilanjutkan.
24.8 Evaluasi Biaya :
a. Evaluasi biaya dilakukan terhadap peserta yang lulus ambang batas
nilai teknis.
b. Unsur-unsur yang perlu diteliti dan dinilai dalam evaluasi
penawaran biaya dilakukan terhadap:
1) kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil
(remuneration);
2) kewajaran penugasan tenaga ahli;

3) kewajaran penugasan tenaga pendukung;
4) kewajaran biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil
(direct reimbursable cost).
24.9 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA membuat dan
menandatangani Berita Acara Hasil Evaluasi Administrasi, Teknis, dan
Biaya yang paling sedikit memuat:
a. nama seluruh peserta;
b. hasil evaluasi penawaran administrasi dan teknis termasuk alasan
ketidaklulusan peserta;
c. nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari nilai tertinggi;
d. ambang batas nilai teknis;
e. besaran usulan biaya dan biaya terkoreksi;
f. kesimpulan tentang kewajaran :
1) biaya pada Rincian Biaya Langsung Personil (remuneration);
2) penugasan tenaga ahli;
3) penugasan tenaga pendukung; dan
4) biaya pada Rincian Biaya Langsung Non-Personil (direct

reimbursable cost).
g. jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi;
h. tanggal dibuatnya Berita Acara;
i. keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan seleksi;
j. pernyataan bahwa seleksi gagal apabila tidak ada penawaran yang
memenuhi syarat.
F. Penetapan Pemenang
25. Pengumuman
Pemenang

26. Sanggahan

Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA memberitahukan penetapan
peringkat teknis kepada seluruh peserta, serta diumumkan di alamat website
yang tercantum dalam LDP dan ditempel di papan pengumuman resmi untuk
masyarakat, yang sekurang-kurangnya memuat:
1. nama paket pekerjaan;
2. nama dan alamat peserta;
3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4. hasil evaluasi persyaratan administrasi;
5. nilai teknis seluruh peserta yang memenuhi persyaratan administrasi;
6. penawaran biaya setelah Koreksi Aritmatik;
7. ambang batas nilai teknis; dan
8. pagu anggaran dan HPS.
26.1 Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis atas penetapan
peringkat teknis kepada Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah pengumuman peringkat
teknis, disertai bukti terjadinya penyimpangan, dengan tembusan
kepada PPK, PA/KPA, dan APIP yang tercantum dalam LDP.
26.2 Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri maupun
bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi penyimpangan
prosedur meliputi:
a. penyimpangan ketentuan dan prosedur diatur dalam Peratuan
Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pemilihan;
b. rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan
usaha yang sehat; dan/atau
c. penyalahgunaan wewenang oleh Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA dan/atau pejabat yang berwenang lainnya.
26.3 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA wajib memberikan
jawaban tertulis atas semua sanggahan paling lambat 5 (lima) hari
kerja setelah menerima surat sanggahan.
26.4 Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA menyatakan seleksi gagal.
26.5 Sanggahan yang disampaikan bukan kepada Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA atau disampaikan diluar masa sanggah,
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
27.1 Peserta yang tidak sependapat dengan jawaban sanggahan dari Pokja
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA, dapat mengajukan sanggahan
banding secara tertulis kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi yang tercantum dalam LDP paling lambat
5 (lima) hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan, dengan
tembusan kepada PPK, Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA,
APIP K/L/D/I yang tercantum dalam LDP.
27.2 Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi yang

27. Sanggahan
Banding

28. Undangan
Klarifikasi dan
Negosiasi
Teknis dan
Biaya

29. Klarifikasi dan
Negosiasi
Teknis dan
Biaya

tercantum dalam LDP wajib memberikan jawaban secara tertulis atas
semua sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja
setelah surat sanggahan banding diterima.
27.3 Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus memberikan
Jaminan Sanggahan Banding yang ditujukan kepada Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA sebesar 2‰ (dua perseribu) dari HPS
atau paling tinggi sebesar Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
dengan masa berlaku 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal
pengajuan sanggahan banding.
27.4 Sanggahan banding menghentikan proses seleksi.
27.5 Sanggahan
banding
yang
disampaikan
bukan
kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi yang
tercantum dalam LDP atau disampaikan diluar masa sanggah banding,
dianggap sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
28.1 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA segera mengundang
peserta yang ditetapkan sebagai pemenang untuk menghadiri acara
klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya, dengan ketentuan:
a. tidak ada sanggahan dari peserta;
b. sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar; atau
c. masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
28.2 Undangan mencantumkan tempat, hari, tanggal, dan waktu klarifikasi
dan negosiasi teknis dan biaya
29.1 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan oleh Pokja
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA dengan:
a. direktur utama/pimpinan perusahaan;
b. penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan yang
nama penerima kuasanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya (dinyatakan dengan surat kuasa);
c. kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat yang
dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
d. pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
29.2 Klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dilakukan untuk:
a. meyakinkan kejelasan teknis dan biaya, dengan memperhatikan
kesesuaian antara bobot pekerjaan dengan tenaga ahli dan/atau
tenaga pendukung yang ditugaskan, serta mempertimbangkan
kebutuhan perangkat/fasilitas pendukung yang proporsional guna
pencapaian hasil kerja yang optimal;
b. memperoleh kesepakatan biaya yang efisien dan efektif dengan
tetap mempertahankan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan
penawaran teknis yang diajukan peserta.
29.3 Aspek-aspek teknis yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
a. lingkup dan sasaran jasa konsultansi;
b. cara penanganan pekerjaan dan rencana kerja;
c. kualifikasi tenaga ahli;
d. organisasi pelaksanaan;
e. program alih pengetahuan;
f. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. jadwal penugasan personil; dan
h. fasilitas penunjang.
29.4 Aspek-aspek biaya yang perlu diklarifikasi dan dinegosiasi terutama:
a. kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;
b. volume kegiatan dan jenis pengeluaran; dan
c. biaya satuan dibandingkan dengan biaya yang berlaku di pasaran.
29.5 Klarifikasi dan negosiasi terhadap unit biaya personil dilakukan
berdasarkan daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak
penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan, dengan
ketentuan:
a. biaya satuan dari biaya langsung personil, maksimum 3,2 (tiga
koma dua) kali gaji dasar yang diterima oleh tenaga ahli tetap
dan/atau maksimum 2,5 (dua koma lima) kali penghasilan yang
diterima oleh tenaga ahli tidak tetap berdasarkan perhitungan dari
daftar gaji yang telah diaudit dan/atau bukti setor pajak
penghasilan tenaga ahli konsultan yang bersangkutan;
b. unit biaya personil dihitung berdasarkan satuan waktu yang
dihitung berdasarkan tingkat kehadiran dengan ketentuan
sebagaimana tercantum dalam LDP
29.6 Klarifikasi dan negosiasi terhadap biaya tenaga pendukung (tenaga
teknik dan penunjang/administrasi), seperti: tenaga survey, sekretaris,

atau manajer kantor, dilakukan berdasarkan harga pasar tenaga
pendukung tersebut.
29.7 Negosiasi biaya dilakukan terhadap total penawaran biaya terkoreksi
yang melebihi HPS, agar didapatkan total penawaran biaya hasil
negosiasi yang memenuhi HPS, tanpa mengurangi kualitas penawaran
teknis.
29.8 Harga satuan yang dapat dinegosiasikan yaitu Biaya Langsung NonPersonil yang dapat diganti (direct reimbursable cost) dan/atau Biaya
Langsung Personil (remuneration) yang dinilai tidak wajar
berdasarkan ketentuan pada angka 28.5).
29.9 Apabila hasil evaluasi biaya serta klarifikasi dan negosiasi teknis dan
biaya tidak ditemukan hal-hal yang tidak wajar, maka total
penawaran biaya dapat diterima sepanjang tidak melebihi pagu
anggaran.
29.10 Apabila klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang seleksi tidak
menghasilkan kesepakatan, maka Pokja PANITIA PENGADAAN
BARANG/JASA melanjutkan dengan mengundang pemenang
cadangan pertama (apabila ada) untuk melakukan proses klarifikasi
dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 28.1 dan seterusnya.
29.11 Apabila dalam klarifikasi dan negosiasi dengan pemenang cadangan
pertama tidak menghasilkan kesepakatan, maka Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA melanjutkan dengan mengundang
pemenang cadangan kedua (apabila ada), yang selanjutnya dilakukan
proses klarifikasi dan negosiasi sebagaimana di atur dalam angka 28.1
dan seterusnya.
29.12 Apabila klarifikasi dan negosiasi teknis dan biaya dengan 1 (satu)
pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan tidak menghasilkan
kesepakatan maka seleksi dinyatakan gagal.
29.13 PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA membuat Berita Acara Hasil
Klarifikasi dan Negosiasi.
G. Penunjukan Pemenang Seleksi
30. Penunjukan
30.1 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA menyampaikan Berita
Penyedia Jasa
Acara Hasil Seleksi (BAHS) kepada PPK sebagai dasar untuk
menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
Konsultansi
30.2 PPK menerbitkan SPPBJ, bila sependapat dengan Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA, kepada peserta seleksi dengan pemenang
seleksi yang telah mencapai kesepakatan dengan Pokja PANITIA
PENGADAAN BARANG/JASA dalam acara klarifikasi dan negosiasi
teknis dan biaya untuk melaksanakan pekerjaan.
30.3 SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah Pokja
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA menyampaikan BAHS kepada
PPK.
30.4 Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan (tanpa lampiran surat
perjanjian) sekurang-kurangnya kepada unit pengawasan internal.
30.5 Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, maka PPK
meminta Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA untuk
mengundang pemenang cadangan (apabila ada) untuk melakukan
proses klarifikasi dan negosiasi, selama masa surat penawaran peserta
tersebut masih berlaku atau sudah diperpanjang masa berlakunya.
30.6 Apabila pemenang dan 2 (dua) pemenang cadangan yang akan
ditunjuk sebagai penyedia mengundurkan diri, maka seleksi dinyatakan
gagal oleh PA/KPA setelah mendapat laporan dari PPK.
30.7 Bagi calon penyedia yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak
dapat diterima, dikenakan sanksi berupa dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
30.8 Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah SPPBJ.
31. Kerahasiaan
Berita Acara Hasil Seleksi oleh Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA
Proses
bersifat rahasia sampai dengan saat PPK menerbitkan SPPBJ.
H. Seleksi Gagal
32. Seleksi Gagal
32.1 Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA menyatakan seleksi gagal,
apabila:
a. jumlah peserta yang lulus prakualifikasi kurang dari 5 (lima)

[untuk Seleksi Umum] atau kurang dari 3 (tiga) [untuk Seleksi
Sederhana];
b. seluruh peserta yang masuk sebagai Calon Daftar Pendek tidak
hadir dalam pembuktian kualifikasi;
c. jumlah peserta yang memasukkan Dokumen Penawaran kurang
dari 3 (tiga);
d. apabila dalam evaluasi penawaran terjadi persaingan usaha yang

tidak sehat;
semua penawaran biaya terkoreksi yang disampaikan peserta
melampaui pagu anggaran, kecuali untuk Metode Evaluasi Kualitas;
f. tidak ada penawaran yang lulus evaluasi penawaran;
g. sanggahan dari peserta atas pelaksanaan seleksi ternyata benar
terhadap :
1) penyimpangan ketentuan dan prosedur yang diatur dalam
Peratuan Presiden ini dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Kualifikasi atau Dokumen Pemilihan; dan/atau
2) kesalahan substansi Dokumen Pengadaan.
h. pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2, tidak hadir dalam
klarifikasi teknis dan negosiasi biaya; atau
i. klarifikasi teknis dan negosiasi biaya dengan pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 tidak menghasilkan kesepakatan.
32.2 PA/KPA menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. PA/KPA sependapat dengan PPK yang tidak bersedia
menandatangani SPPBJ karena pelaksanaan seleksi melanggar
Peraturan Presiden ini;
b. pengaduan masyarakat atas terjadinya penyimpangan ketentuan
dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan Pokja
PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA dan/atau PPK, ternyata benar;
c. pemenang dan pemenang cadangan 1 dan 2 mengundurkan diri
dari penunjukan pemenang;
d. pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dari pemenang dan
pemenang cadangan 1 dan 2 ternyata benar;
e. Dokumen Pemilihan tidak sesuai dengan Peraturan Presiden No. 54
tahun 2010;
f. pelaksanaan seleksi tidak sesuai atau menyimpang dari Dokumen
Pemilihan; atau
g. pelaksanaan seleksi melanggar Peraturan Presiden No. 54 tahun
2010.
32.3 Menteri/Pimpinan Lembaga/Institusi Lainnya menyatakan seleksi
gagal, apabila:
a. sanggahan banding dari peserta atas terjadinya penyimpangan
ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan
KPA, PPK dan/atau Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA,
ternyata benar; atau
b. pengaduan masyarakat atas terjadinya KKN dan/atau terjadinya
penyimpangan ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi
yang melibatkan KPA, ternyata benar.
32.4 Kepala Daerah menyatakan seleksi gagal, apabila:
a. sanggahan banding dari peserta atas terjadinya penyimpangan
ketentuan dan prosedur dalam pelaksanaan seleksi yang melibatkan
PA, KPA, PPK dan/atau Pokja PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA,
ternyat