leaflet penagihan final2 upload

Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Pajak

Apa hak dan kewajiban Wajib Pajak saat pelaksanaan
Penagihan Pajak?
Hak Wajib Pajak
Dalam hal pelaksanaan Penagihan Pajak berlangsung,
adalah:
1. mengajukan permohonan untuk mengangsur
pembayaran utang pajak;
2. mengajukan permohonan untuk menunda
pembayaran utang pajak;
3. mengajukan gugatan atas pelaksanaan Penagihan
Pajak sejak penyampaian Surat Paksa, Penyitaan, dan
Lelang;
4. melakukan sanggahan dari pihak ketiga atas
kepemilikan barang yang disita;
5. mengajukan
keberatan
atau
pengurangan/

penghapusan sanksi atau pengurangan/pembatalan
atas ketetapan pajak;
6. mengajukan banding ke Pengadilan Pajak.
Kewajiban Wajib Pajak
Wajib Pajak dalam tahapan penagihan pajak adalah:
1. melakukan pembayaran utang pajak sebelum jatuh
tempo sesuai ketentuan perpajakan;
2. memenuhi
komitmen
dalam
keputusan
angsuran/penundaan pembayaran pajak;
3. kooperatif dalam tindakan penagihan pajak;
4. tidak melakukan hal-hal yang melanggar
Undang-Undang Penagihan Pajak dengan Surat
Paksa yang berakibat pada tindakan pidana.
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:

Account
Representative


Panduan ini hanya bersifat informasi untuk memudahkan
pemahaman masyarakat atas peraturan terkait.
Beberapa ketentuan dalam panduan ini dapat berubah
mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tahun pencetakan leaflet 2013.
Nomor: PJ.091/KUP/L/003/2013-00

Pajak Tuntas,
Tidur Pulas.

Penagihan Pajak

Apa itu penagihan pajak?
Penagihan pajak adalah rangkaian kegiatan fiskus
(petugas pajak) yang dilakukan kepada penanggung
pajak agar melunasi utang pajaknya berikut biaya
penagihan yang timbul dengan:
menegur atau memperingatkan;
melaksanakan penagihan seketika dan sekaligus;

memberitahukan surat paksa;
mengusulkan pencegahan;
melaksanakan penyitaan dan/atau pemblokiran
rekening;
melaksanakan penyanderaan; serta
menjual barang yang telah disita melalui lelang.
Siapakah yang dimaksud dengan Penanggung Pajak?
Penanggung pajak adalah:
“Wajib Pajak (WP) orang pribadi atau badan yang
bertanggung jawab atas kewajiban pembayaran pajak,
termasuk wakil yang menjalankan dan memenuhi
kewajiban Wajib Pajak berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.”
Siapakah yang melakukan Penagihan Pajak?
Jurusita Pajak adalah petugas yang melaksanakan
tindakan penagihan pajak yang meliputi penagihan
seketika sekaligus, pemberitahuan Surat Paksa,
penyitaan dan penyanderaan.
Jurusita Pajak diangkat dan diberhentikan oleh Pejabat
yang berwenang.

Apa yang menjadi dasar dilakukannya Penagihan Pajak?
Penagihan Pajak dilakukan berdasarkan adanya:
STP (Surat Tagihan Pajak);
SKPKB (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar);
SKPKBT (Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan);
Surat Keputusan Keberatan;
Surat Keputusan Pembetulan;

Putusan Banding;
Putusan Peninjauan Kembali
yang menyatakan masih adanya jumlah pajak yang
masih harus dibayar.
Kapankah saat dimulainya tindakan penagihan?
Penagihan pajak dimulai 7 hari setelah jatuh tempo
pembayaran Surat Ketetapan Pajak, Surat Tagihan Pajak,
atau keputusan/putusan lain yang belum dibayar lunas.
Bagaimana tahapan tindakan penagihan pajak dilakukan?
Tahapan tindakan penagihan pajak dilakukan dengan:
1. penerbitan Surat Teguran kepada Wajib Pajak/

Penanggung
Pajak
dengan
jatuh
tempo
pembayaran/pelunasan paling lambat 21 (dua puluh
satu) hari setelah diterbitkan;
2. penerbitan
Surat
Paksa
kepada
Wajib
Pajak/Penanggung Pajak dengan jatuh tempo
pembayaran/pelunasan paling lambat 2 x 24 jam
setelah penyampaian Surat Paksa;
3. pelaksanaan Penyitaan dilakukan terhadap
aset/harta Wajib Pajak/Penanggung Pajak, apabila
jangka waktu 2 x 24 jam setelah penyampaian Surat
Paksa ternyata jumlah pajak yang masih harus
dibayar belum dilunasi atau dibayar;

4. pelaksanaan Lelang terhadap aset/harta Wajib
Pajak/Penanggung Pajak yang telah disita dilakukan
dengan jangka waktu paling cepat 2 x 14 hari sejak
penyitaan.
Apabila telah melewati jangka waktu 14 hari pertama
belum dilunasi maka dilakukan pengumuman lelang
dan apabila jangka waktu 14 hari kedua telah
terlampaui dan belum juga dilunasi maka
pelaksanaan lelang akan diselenggarakan.
Kantor Pelayanan Pajak dapat melaksanakan upaya
penagihan pajak lain yaitu pengumuman di media masa,
pemblokiran rekening, pencegahan, dan penyanderaan.