42146 ID keragaan program raskin di kabupaten banyumas
Hari Prasetyawadi
Akademi Pertanian HKTI Banyumas
Jl. Raya Purwokerto – Banyumas Km 12 Kalibagor 53191
Masuk : 20 Februari 2014; Diterima : 15 Mei 2014
!
"
%%( $*$
#$%#
#&%% &'('
#))&($'
&
&
&
&
+
&
Kelompok sasaran dalam program
Program beras untuk rakyat miskin
raskin adalah rumah tangga sangat miskin,
(raskin) merupakan salah satu bentuk
miskin dan hampir miskin atau Rumah
Program Bantuan dan Perlindungan Sosial
Tangga Miskin (RTM). Badan Pusat
yang bertujuan untuk memenuhi sebagian
Statistik (2010) membuat 16 kriteria
hak dan kebutuhan pangan (beras) bagi
kemiskinan, jika memenuhi salah satu
masyarakat miskin atau Rumah Tangga
kriteria
Miskin (RTM)) agar dapat mengurangi
Tangga Miskin (RTM), yaitu :
beban pengeluaran RTM dan sebagai
1. Hidup dalam rumah dengan ukuran
pendukung
program
lainnya.
dikategorikan
sebagai
Rumah
lebih kecil dari 8 m2 per orang.
Arah
2. Hidup dalam rumah dengan lantai
kebijakan raskin adalah meningkatkan
terhadap
tanah atau lantai kayu bermutu rendah.
konsumsi bahan pangan pokok atau beras
3. Hidup dalam rumah dengan dinding
melalui kebijakan subsidi dan stabilisasi
terbuat dari kayu bermutu rendah.
akses
masyarakat
miskin
4. Hidup
harga bahan pangan pokok atau beras
untuk
menjamin
dalam
rumah
yang
tidak
dilengkapi dengan WC.
peningkatan
kesejahteraan masyarakat miskin dan
5. Hidup dalam rumah tanpa listrik.
kontinuitas
6. Tidak mendapatkan fasilitas air bersih.
produksi
beras
untuk
konsumsi dalam negeri.
38
,
-
./
-
7. Menggunakan kayu bakar, arang atau
Harga raskin per kilogram pada
minyak tanah untuk memasak.
8. Mengkonsumsi
daging
atau
saat ini sebesar Rp 1.600,8, sedangkan
susu
harga beras di pasaran sekitar Rp 8.500,8.
seminggu sekali.
Meskipun harga raskin lebih murah
9. Belanja satu set pakaian baru setahun
dibandingkan harga beras di pasaran,
sekali.
namun pada kenyataannya penyaluran
10. Makan hanya sekali atau dua kali
raskin di Kabupaten Banyumas tidak
sehari.
11. Tidak
begitu lancar dan terkadang masih ada
mampu
membayar
biaya
penumpukan beras miskin di beberapa
kesehatan pada Puskesmas terdekat.
tempat,
12. Pendapatan keluarga kurang dari Rp.
artinya
beras
tersebut
tidak
terserap oleh masyarakat miskin secara
600.000,8 per bulan.
cepat, sehingga pada saat penyaluran
13. Pendidikan Kepala Keluarga hanya
beras miskin periode berikutnya masih
setingkat Sekolah Dasar.
terdapat sisa beras miskin yang cukup
14. Memilik tabungan kurang dari Rp.
banyak
500.000,8
di
beberapa
titik
distribusi,
misalnya di tingkat kelurahan atau desa,
15. Mempekerjakan anak di bawah umur.
RW, dan RT. Beberapa kemungkinan
16. Tidak mampu membiayai anak untuk
penyebabnya adalah sasaran penerima,
sekolah.
jumlah, mutu,
Kabupaten Banyumas merupakan
waktu, dan harga beras
miskin yang tidak sesuai dengan kondisi
salah satu kabupaten di wilayah Propinsi
masyarakat.
Jawa Tengah yang ikut melaksanakan
Pemerintah
menekankan
bahwa
program raskin. Sampai akhir tahun 2010,
pelaksanaan
jumlah
mencapai ketepatan program dalam arti
warga
miskin
di
Banyumas
program
raskin
harus
mencapai 20,20% dari total penduduk
mencapai
Banyumas yang jumlahnya 1,5 juta jiwa
efisiensi dan efektifitas program yang
atau sekitar 300 ribu jiwa dengan jumlah
optimal, dan adanya transparansi dalam
rumah tangga miskin sebesar 141.171 unit
penentuan harga dan subsidi.
RTM,
perkataan lain,
sehingga
jumlah
raskin
yang
kelompok
sasaran,
adanya
Dengan
tingkat keberhasilan
disalurkan sebesar 2.117,565 ton per bulan
Program Raskin di Kabupaten Banyumas
atau sebesar 15 kilogram per RTM per
dapat diketahui melalui pencapaian target
bulan (Humas Kabupaten Banyumas,
5 Tepat, yang meliputi : tepat sasaran
2011).
manfaat, tepat jumlah, tepat mutu, tepat
waktu, dan tepat harga. Tujuan penelitian
39
,
-
./
Prosedur pelaksanaan penarikan
ini adalah untuk : 1). Untuk mengetahui
jumlah
raskin
yang
disalurkan
sampel berkelompok banyak tahap (
oleh
) dilakukan sebagai
pemerintah di Kabupaten Banyumas, 2).
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
berikut :
program raskin di Kabupaten Banyumas.
(1) Tahap
pertama
memilih
satu
kecamatan perkotaan (dari empat
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
kecamatan
perkotaan)
dan
kecamatan
perdesaan
(dari
satu
23
Kabupaten Banyumas. Alasannya adalah
kecamatan perdesaan) yang ada di
Kabupaten Banyumas pada tahun 1999
Kabupaten Banyumas secara acak.
menduduki rangking ketiga terbanyak
Kecamatan Purwokerto Timur terpilih
dalam jumlah RTM dari 35 kabupaten/kota
sebagai sampel kecamatan perkotaan,
yang ada di Propinsi Jawa Tengah, dengan
sedangkan Kecamatan Kedungbanteng
jumlah
terpilih sebagai sampel kecamatan
penduduk
miskin
44,1%
perdesaan.
(Mubyarto, 2002), sedangkan pada tahun
2010 turun menjadi 20,20% (Humas Bms,
(2) Tahap kedua memilih satu kelurahan
2011) atau terjadi penurunan yang sangat
dan satu desa dari kecamatan terpilih
drastis,sekitar 54%,sehinggamenarik untuk
(Kecamatan Purwokerto Timur dan
diteliti. Waktu penelitian selama 8 bulan
Kecamatan Kedungbanteng) secara
mulai Januari s.d. Agustus 2012. Metode
acak. Kelurahan Sokanegara terpilih
penelitian
sebagai sampel kelurahan dari enam
ini
adalah
metode
survai,
dengan teknik pengambilan sampel 0
kelurahan di Kecamatan Purwokerto
1
(metode
Timur, sedangkan desa Beji terpilih
pengambilan sampel acak berkelompok
sebagai sample desa dari 14 desa di
banyak tahap). Metode ini dipilih dengan
Kecamatan Kedungbanteng.
2
1
0
(3) Tahap ketiga memilih secara acak
pertimbangan : (1) tidak lengkapnya data
kerangka
sampling
penggunaan
masyarakat
masing8masing
pada
dari
ataupun
dari Desa Beji. RW 05 terpilih sebagai
, (2) metode
sampel RW dari 12 RW di Kelurahan
penelitian,
Sokanegara,
dan
(3)
sedangkan
RW
06
terpilih sebagai sample RW dari 8 RW
populasi
di Desa Beji.
masyarakat dapat dikelompokkan dalam
3
RW
kelurahan Sokanegara dan satu RW
metode
lebih hemat waktu, tenaga, dan
dana
satu
(Parel, R. P., 1973).
40
,
-
./
-
(4) Dari RW terpilih diketahui bahwa
Jumlah raskin yang disalurkan oleh
jumlah Kepala Keluarga (KK) yang
ada di masing8masing RW terpilih (28
pemerintah
Kabupaten
KK di RW 05 Kelurahan Sokanegara
Maretl 2012 didasarkan pada jumlah
dan 69 KK di RW 06 Desa Beji),
rumahtangga
sehingga ukuran sampel keseluruhan
Program
adalah 97 orang KK..
tahun 2008, sedangkan jumlah raskin yang
sasaran
Perlindungan
Banyumas
hasil
s.d
Pendataan
Sosial
(PPLS)
Metode analisis yang digunakan
disalurkan oleh pemerintah Kabupaten
dalam penelitian ini adalah analisis
Banyumas sejak April 2012 didasarkan
dekriptif.
pada jumlah rumahtangga sasaran hasil
Pendataan Program Perlindungan Sosial
(PPLS) tahun 2011 yang tertera pada
Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kabupaten Banyumas Hasil PPLS 2008 dan PPLS
Tahun 2011
No
Wilayah
PPLS 2008
PPLS 2010
(RTS)
(RTS)
1
Kec. Kedungbanteng
5.145
6.071
2
Kec. Purwokerto Timur
2.534
1.519
3
Kab. Banyumas
141.171
148.907
Sumber : Bagian Perekonomian Kabupaten Banyumas Tahun 2012
Berdasarkan data pada Tabel 1,
Selisih (483)
RTS
%
926
18,00
81.015
840,06
7.736
5,48
22.785 kg atau berkurang sebesar
maka untuk tingkat kabupaten jumlah
15.225 kg.
RTM bertambah. Selanjutnya apabila tiap8
c. Kabupaten Banyumas yang semula
tiap RTM memperoleh jatah raskin sebesar
2.117.565
15 kilogram per RTM per bulan, maka
2.233.605 kg atau bertambah sebesar
mulai bulan April 2012 jumlah raskin
116.040 kg.
perbulan untuk :
a. Kecamatan
Tingkat
Kedungbanteng
kg,
meningkat
keberhasilan
menjadi
Program
yang
Raskin di Kabupaten Banyumas dapat
semula 77.175 kg, meningkat menjadi
diketahui dari pencapaian target 5 Tepat,
91.065 kg atau bertambah sebesar
yang meliputi : tepat sasaran, tepat jumlah,
13.890 kg.
tepat mutu, tepat waktu, dan tepat harga.
b. Kecamatan Purwokerto Timur yang
Tepat sasaran disajikan pada Tabel 2,
semula 38.010 kg, menurun menjadi
sedangkan tepat jumlah, tepat mutu, tepat
41
,
-
./
-
waktu, dan tepat harga disajikan pada
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statitik
Tabel 3. Dari hasil survai terhadap 97
(2010), yaitu : untuk perdesaan di
orang responden di Kabupaten Banyumas,
wilayah Jawa Tengah, batas garis
dapat
kemiskinan
diketahui
bahwa
tingkat
tersebut
adalah
Rp
keberhasilan pelaksanaan program raskin
179.982,8 per orang, perkotaan Rp
sebagai berikut :
205.606 per orang, dan gabungan desa
a. Tepat Sasaran
kota Rp 192,435,8 per orang, sehingga
Ketepatan sasaran dalam pelaksanaan
bagi
program raskin dapat dilihat dengan
pendapatan kurang dari nilai tersebut
membandingkan
data
dikategorikan miskin. Hal tersebut
Rumah
Sasaran
Tangga
pendapatan
RTS8PM
yang
mempunyai
tertera pada Tabel 2.
Penerima
Manfaat raskin (RTS8PM) dengan
kriteria rumah tangga miskin yang
Tabel 2. Kriteria Miskin dan Pendapatan RTS8PM per orang di Kabupaten Banyumas Tahun
Tahun 2012
Pendapatan RTS8PM
per kapita*)
Miskin
< 192,435,8
Tidak Miskin
≥ 192,435,8
Total
Sumber : *) BPS Tahun 2010
**)Hasil Analisis Data Primer
Kriteria
Frekuensi**)
82
15
97
Persen
84,5
15,5
100,0
Tabel 2 menggambarkan bahwa dari hasil
responden, diketahui bahwa jumlah
survai pada 97 responden terdapat 15
raskin yang diterima minimal 3 kg per
RTS8PM yang pendapatan perkapitanya
RTS8PM, dan maksimal 12 kg per
lebih besar dari Rp 192,435,8, atau di atas
RTS8PM dengan rata8rata 6,89 kg per
batas garis kemiskinan di Jawa Tengah
RTS8PM, padahal jatah raskin yang
(BPS, 2010).
ditetapkan pemerintah per RTS8PM
b. Tepat Jumlah
sebesar 15 kg per bulan. Dengan
Jumlah raskin yang diterima oleh
demikian maka jumlah raskin yang
masyarakat di Kabupaten Banyumas
diterima per RTS8PM tidak seusai
berbeda8beda
dengan ketentuan pemerintah.
sesuai
dengan
hasil
kesepakatan warga di tingkat RT.
Hasil
observasi
pada
97
orang
42
Tabel 3. Respon Masyarakat Terhadap Program Raskin di Kabupaten Banyumas Tahun 2011.
Tepat Jumlah
Respon Frekuensi
(Orang)
Tidak
92
Tepat Mutu
Tepat Waktu
%
Frekuensi
(Orang)
%
Frekuensi
(Orang)
94,4
22
22,5
3
Ya
5
5,6
77
Jumlah
97
100,0
97
Sumber : Hasil Analisis Data Primer
77,5
100,0
94
97
Tepat Harga
Frekuensi
(Orang)
%
3,1
25
25,4
96,9
100,0
72
97
74,6
100,0
%
Tabel 3 memperlihatkan bahwa sebagian
maka beras tersebut dikategorikan tepat
besar
persen)
mutu (baik), sedangkan apabila kurang
menyatakan bahwa jumlah
dari 3 maka dikategorikan tidak tepat mutu
(92
responden
raskin
orang
yang
atau
diterima
94,4
tidak
(jelek).
cukup,
Berdasarkan Tabel 3 diketahui
sedangkan sisanya (5 orang responden atau
bahwa 77 orang responden atau 77,5
5,6
cukup.
persen menyatakan bahwa mutu raskin
Masyarakat menyatakan cukup karena
yang diterima adalah bagus, sedangkan
jumlah anggota keluarga mereka berkisar
sisanya yaitu 22 orang responden atau 22,5
antara 182 orang, sedangkan masyarakat
persen menyatakan bahwa mutu yang
yang menyatakan tidak cukup karena
diterima adalah jelek atau tidak bagus.
jumlah anggota keluarga mereka berkisar
Sebagian besar masyarakat menyatakan
antara 389 orang. Dengan demikian dapat
bagus, karena 3 bulan terakhir raskin yang
diartikan bahwa program tepat jumlah
diterima rasanya enak, bersih, tidak berbau
belum terlaksana dengan baik.
apek dan tidak berkutu dibandingkan
persen)
menyatakan
dengan periode sebelumnya.
c. Tepat Mutu
Mutu
raskin
yang
disalurkan
oleh
d. Tepat Waktu
pemerintah adalah beras bermutu medium.
Jadwal penyaluran raskin untuk masing8
Untuk mengetahui mutu raskin yang
masing wilayah kecamatan tidak sama
diterima RTS8PM diajukan pertanyaan
setiap bulannya, namun berdasarkan siklus
yang berkaitan dengan mutu beras, yaitu :
(awal bulan – pertengahan bulan – akhir
rasa, warna, aroma, kotoran, dan kutu
bulan) selama satu tahun.
beras. Apabila responden menjawab positif
wilayah kecamatan yang pada bulan ini
minimal 3 dari 5 pertanyaan tentang rasa,
menerima raskin pada awal bulan, maka
warna, aroma, kotoran, dan kutu beras,
bulan berikutnya akan menerima raskin
43
Artinya bagi
,
-
pada
./
pertengahan
bulan
transport ditanggung oleh masing8masing
berikutnya lagi akan menerima raskin pada
RTS8PM. Berdasarkan Tabel 3 diketahui
akhir
bahwa
bulan
bulan,
demikian
dan
seterusnya,
masyarakat
yang
menyatakan
sedangkan bagi kecamatan yang bulan ini
bahwa harga raskin tersebut tepat sebesar
menerima raskin pada pertengahan bulan,
72 orang responden atau 74,6 persen,
maka
sedangkan 25 orang responden atau 25,4
pada
bulan
berikutnya
akan
menerima raskin pada akhir bulan, dan
merasa tidak tepat.
pada bulan berikutnya lagi akan menerima
raskin
pada
awal
bulan
Berdasarkan data di atas maka
demikian
seterusnya. Untuk mengetahui ketepatan
dapat
waktu dalam penyaluran raskin yang
raskin di Kabupaten Banyumas telah dapat
diterima RTS8PM diajukan pertanyaan
mencapai 3 tepat, yaitu tepat mutu, tepat
yang berkaitan dengan penyaluran raskin
waktu, tepat harga.. Ini berarti bahwa
tiap bulannya.
penyaluran
Berdasarkan Tabel 3
disimpulkan
raskin
bahwa
penyaluran
di
Kabupaten
diketahui bahwa hampir semua masyarakat
Banyumas, cukup berhasil karena target 5
yaitu 94 orang responden atau 97,2 persen
Tepat telah dapat dicapai sebanyak 3
merasa sudah tepat waktu, sedangkan
Tepat. sedangkan 2 Tepat lainnya yaitu
sisanya yaitu 3 orang responden atau 2,8
tepat sasaran manfaat dan tepat jumlah
persen merasa tidak tepat waktu.
belum dapat terlaksana dengan baik,
sehingga program raskin layak dilanjutkan
e. Tepat Harga
sesuai dengan ketentuan yang berlaku..
Harga raskin di titik distribusi (tingkat
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ade
RW) telah ditetapkan sebesar Rp 1600 per
Zul Affandi (2011) yang menyatakan
kilogram.
bahwa
Untuk biaya transportasi dari
masyarakat
berharap
Program
desa ke RW dan dari RW ke RT
Raskin tetap dilanjutkan dan mutu beras
ditentukan berdasarkan kesepakatan warga
dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
RT atau RW masing8masing, sehingga
Hasil
harga raskin di tingkat RTS8PM berbeda8
menyimpulkan
beda, minimal Rp 1600,8 per kilogram dan
program raskin dalam meningkatkan taraf
maksimal Rp 2000,8 per kilogram. Untuk
kesejahteraan
harga minimal Rp 1600,8 berarti uang
disesuaikan dengan petunjuk teknis yang
transport diambikan dari kas RT/PKK,
sudah ada sehingga dalam pendistribusian
sedangkan untuk harga yang lebih besar
beras untuk rakyat miskin tersebut dapat
dari Rp 1600,8 per kilogram berarti uang
berjalan
44
penelitian
dengan
Antoni
bahwa
(2006)
pelaksanaan
masyarakat
baik
juga
dan
perlu
tidak
,
-
./
-
menimbulkan gejolak pada masyarakat,
agar 5 Tepat (tepat
sasaran, tepat
dan yang paling penting adalah harus
jumlah, tepat mutu, tepat waktu, dan
diadakan pendataan terlebih dahulu agar
tepat harga).dapat terwujud.
diketahui jumlah warga yang menerima
raskin tersebut.
Ade
maka
dapat
Affandi,
2011.
4
/
0
5
5
1 1
/
1
/
5
1
. Universitas Sumatera
Utara,
Medan.
(On8Line).
http://www.researchgate.net/publ
ication/50207130 diakses 27
April 2012.
Atas dasar hasil penelitian dan
pembahasan,
Zul
0
diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah raskin yang disalurkan oleh
pemerintah di Kabupaten Banyumas
Kabupaten
Banyumas sejak
Al Rasyid, H. 1994.
1
1
.
Program
Pascasarjana
Universitas
Padjadjaran,
Bandung. Tidak dipublikasikan.
bulan
April 2012 meningkat dari 2.117.565
kg,
menjadi
2.233.605
kg
atau
bertambah sebesar 116.040 kg.
2. Program
raskin
di
Antoni. 2006. 1
1
0
0
5
/
/
0
6
%
32005. Undergraduate
thesis,
University
of
Muhammadiyah Malang. (On8
Line).
http://www.researchgate.net/publ
ication/50431970 diakses 27
April 2012.
Kabupaten
Banyumas cukup berhasil karena dapat
mencapai tiga tepat, yaitu tepat mutu,
tepat waktu, dan tepat harga dari target
lima tepat, sedangkan tepat sasaran dan
tepat
jumlah
belum
berhasil
dlaksanakan dengan baik.
Badan
Pusat Statistik, 2010. 7 8
9
.
(On8Line).
http://jateng.bps.go.id/ diakses 17
November 2011.
Badan
Pusat Statistik, 2010. :
/
;
.
(On8
Line).http://jateng.bps.go.id/offre
l/offrele_poverty.htm diakses 27
April 2012.
Atas dasar simpulan di atas maka
dapat disarankan sebagai berikut :
1. Sasaran program raskin (RTS8PM)
perlu dievalusi secara kontinyu agar
jumlah raskin yang diterima RTSPM
sesuai dengan ketentuan.
2. Kinerja para pihak yang terkait
program raskin perlu ditingkatkan
45
,
-
./
-
Humas Bms, 2011.9
7
/
(On8
Line).
http://www.banyumaskab.go.id/b
erita/index.php?
jns
=1&bg=107& id_berita=2091)
diakses 17 November 2011.
Mudrajad, K. 2009. /
9
.9
&
&
1
(On8Line).
http://www.google.com/url?sa=t
&source=web&cd=38&ved=0C
DY
QFjAHOB4&url=http%3A%2F
%2Fmudrajad.com%2Fupload%
2Fkemiskinan_di_Indonesia8
Mudrajad_18juli2009.doc
diakses 17 November 2011.
Kementrian
Koordinator
Bidang
Kesejahteraan Rakyat Republik
Indonesia, 2010. 1
#$%$. (On8
Line). http://oldkesra.menkokesra
.go.id/pdf/deputi2/raskin2010/SO
SIALISASI_RASKIN2010_MA
KASSAR_13011081.pdf diakses
17 November 2011.
Mubyarto,
/
2002.
Parel, R. P. 1973. 1
5
. The ADC, New
York.
Sarwono, S. W. 1991. 1
.
Gadjah Mada University Press,
Yogayakarta.
;
6
<
5 ah. On8
Line).
http:www.ekonomi
rakyat.org/edisi_9/artikel_2.htm)
diakses 17 November 2011
46
Akademi Pertanian HKTI Banyumas
Jl. Raya Purwokerto – Banyumas Km 12 Kalibagor 53191
Masuk : 20 Februari 2014; Diterima : 15 Mei 2014
!
"
%%( $*$
#$%#
#&%% &'('
#))&($'
&
&
&
&
+
&
Kelompok sasaran dalam program
Program beras untuk rakyat miskin
raskin adalah rumah tangga sangat miskin,
(raskin) merupakan salah satu bentuk
miskin dan hampir miskin atau Rumah
Program Bantuan dan Perlindungan Sosial
Tangga Miskin (RTM). Badan Pusat
yang bertujuan untuk memenuhi sebagian
Statistik (2010) membuat 16 kriteria
hak dan kebutuhan pangan (beras) bagi
kemiskinan, jika memenuhi salah satu
masyarakat miskin atau Rumah Tangga
kriteria
Miskin (RTM)) agar dapat mengurangi
Tangga Miskin (RTM), yaitu :
beban pengeluaran RTM dan sebagai
1. Hidup dalam rumah dengan ukuran
pendukung
program
lainnya.
dikategorikan
sebagai
Rumah
lebih kecil dari 8 m2 per orang.
Arah
2. Hidup dalam rumah dengan lantai
kebijakan raskin adalah meningkatkan
terhadap
tanah atau lantai kayu bermutu rendah.
konsumsi bahan pangan pokok atau beras
3. Hidup dalam rumah dengan dinding
melalui kebijakan subsidi dan stabilisasi
terbuat dari kayu bermutu rendah.
akses
masyarakat
miskin
4. Hidup
harga bahan pangan pokok atau beras
untuk
menjamin
dalam
rumah
yang
tidak
dilengkapi dengan WC.
peningkatan
kesejahteraan masyarakat miskin dan
5. Hidup dalam rumah tanpa listrik.
kontinuitas
6. Tidak mendapatkan fasilitas air bersih.
produksi
beras
untuk
konsumsi dalam negeri.
38
,
-
./
-
7. Menggunakan kayu bakar, arang atau
Harga raskin per kilogram pada
minyak tanah untuk memasak.
8. Mengkonsumsi
daging
atau
saat ini sebesar Rp 1.600,8, sedangkan
susu
harga beras di pasaran sekitar Rp 8.500,8.
seminggu sekali.
Meskipun harga raskin lebih murah
9. Belanja satu set pakaian baru setahun
dibandingkan harga beras di pasaran,
sekali.
namun pada kenyataannya penyaluran
10. Makan hanya sekali atau dua kali
raskin di Kabupaten Banyumas tidak
sehari.
11. Tidak
begitu lancar dan terkadang masih ada
mampu
membayar
biaya
penumpukan beras miskin di beberapa
kesehatan pada Puskesmas terdekat.
tempat,
12. Pendapatan keluarga kurang dari Rp.
artinya
beras
tersebut
tidak
terserap oleh masyarakat miskin secara
600.000,8 per bulan.
cepat, sehingga pada saat penyaluran
13. Pendidikan Kepala Keluarga hanya
beras miskin periode berikutnya masih
setingkat Sekolah Dasar.
terdapat sisa beras miskin yang cukup
14. Memilik tabungan kurang dari Rp.
banyak
500.000,8
di
beberapa
titik
distribusi,
misalnya di tingkat kelurahan atau desa,
15. Mempekerjakan anak di bawah umur.
RW, dan RT. Beberapa kemungkinan
16. Tidak mampu membiayai anak untuk
penyebabnya adalah sasaran penerima,
sekolah.
jumlah, mutu,
Kabupaten Banyumas merupakan
waktu, dan harga beras
miskin yang tidak sesuai dengan kondisi
salah satu kabupaten di wilayah Propinsi
masyarakat.
Jawa Tengah yang ikut melaksanakan
Pemerintah
menekankan
bahwa
program raskin. Sampai akhir tahun 2010,
pelaksanaan
jumlah
mencapai ketepatan program dalam arti
warga
miskin
di
Banyumas
program
raskin
harus
mencapai 20,20% dari total penduduk
mencapai
Banyumas yang jumlahnya 1,5 juta jiwa
efisiensi dan efektifitas program yang
atau sekitar 300 ribu jiwa dengan jumlah
optimal, dan adanya transparansi dalam
rumah tangga miskin sebesar 141.171 unit
penentuan harga dan subsidi.
RTM,
perkataan lain,
sehingga
jumlah
raskin
yang
kelompok
sasaran,
adanya
Dengan
tingkat keberhasilan
disalurkan sebesar 2.117,565 ton per bulan
Program Raskin di Kabupaten Banyumas
atau sebesar 15 kilogram per RTM per
dapat diketahui melalui pencapaian target
bulan (Humas Kabupaten Banyumas,
5 Tepat, yang meliputi : tepat sasaran
2011).
manfaat, tepat jumlah, tepat mutu, tepat
waktu, dan tepat harga. Tujuan penelitian
39
,
-
./
Prosedur pelaksanaan penarikan
ini adalah untuk : 1). Untuk mengetahui
jumlah
raskin
yang
disalurkan
sampel berkelompok banyak tahap (
oleh
) dilakukan sebagai
pemerintah di Kabupaten Banyumas, 2).
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan
berikut :
program raskin di Kabupaten Banyumas.
(1) Tahap
pertama
memilih
satu
kecamatan perkotaan (dari empat
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
kecamatan
perkotaan)
dan
kecamatan
perdesaan
(dari
satu
23
Kabupaten Banyumas. Alasannya adalah
kecamatan perdesaan) yang ada di
Kabupaten Banyumas pada tahun 1999
Kabupaten Banyumas secara acak.
menduduki rangking ketiga terbanyak
Kecamatan Purwokerto Timur terpilih
dalam jumlah RTM dari 35 kabupaten/kota
sebagai sampel kecamatan perkotaan,
yang ada di Propinsi Jawa Tengah, dengan
sedangkan Kecamatan Kedungbanteng
jumlah
terpilih sebagai sampel kecamatan
penduduk
miskin
44,1%
perdesaan.
(Mubyarto, 2002), sedangkan pada tahun
2010 turun menjadi 20,20% (Humas Bms,
(2) Tahap kedua memilih satu kelurahan
2011) atau terjadi penurunan yang sangat
dan satu desa dari kecamatan terpilih
drastis,sekitar 54%,sehinggamenarik untuk
(Kecamatan Purwokerto Timur dan
diteliti. Waktu penelitian selama 8 bulan
Kecamatan Kedungbanteng) secara
mulai Januari s.d. Agustus 2012. Metode
acak. Kelurahan Sokanegara terpilih
penelitian
sebagai sampel kelurahan dari enam
ini
adalah
metode
survai,
dengan teknik pengambilan sampel 0
kelurahan di Kecamatan Purwokerto
1
(metode
Timur, sedangkan desa Beji terpilih
pengambilan sampel acak berkelompok
sebagai sample desa dari 14 desa di
banyak tahap). Metode ini dipilih dengan
Kecamatan Kedungbanteng.
2
1
0
(3) Tahap ketiga memilih secara acak
pertimbangan : (1) tidak lengkapnya data
kerangka
sampling
penggunaan
masyarakat
masing8masing
pada
dari
ataupun
dari Desa Beji. RW 05 terpilih sebagai
, (2) metode
sampel RW dari 12 RW di Kelurahan
penelitian,
Sokanegara,
dan
(3)
sedangkan
RW
06
terpilih sebagai sample RW dari 8 RW
populasi
di Desa Beji.
masyarakat dapat dikelompokkan dalam
3
RW
kelurahan Sokanegara dan satu RW
metode
lebih hemat waktu, tenaga, dan
dana
satu
(Parel, R. P., 1973).
40
,
-
./
-
(4) Dari RW terpilih diketahui bahwa
Jumlah raskin yang disalurkan oleh
jumlah Kepala Keluarga (KK) yang
ada di masing8masing RW terpilih (28
pemerintah
Kabupaten
KK di RW 05 Kelurahan Sokanegara
Maretl 2012 didasarkan pada jumlah
dan 69 KK di RW 06 Desa Beji),
rumahtangga
sehingga ukuran sampel keseluruhan
Program
adalah 97 orang KK..
tahun 2008, sedangkan jumlah raskin yang
sasaran
Perlindungan
Banyumas
hasil
s.d
Pendataan
Sosial
(PPLS)
Metode analisis yang digunakan
disalurkan oleh pemerintah Kabupaten
dalam penelitian ini adalah analisis
Banyumas sejak April 2012 didasarkan
dekriptif.
pada jumlah rumahtangga sasaran hasil
Pendataan Program Perlindungan Sosial
(PPLS) tahun 2011 yang tertera pada
Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Rumah Tangga Sasaran Kabupaten Banyumas Hasil PPLS 2008 dan PPLS
Tahun 2011
No
Wilayah
PPLS 2008
PPLS 2010
(RTS)
(RTS)
1
Kec. Kedungbanteng
5.145
6.071
2
Kec. Purwokerto Timur
2.534
1.519
3
Kab. Banyumas
141.171
148.907
Sumber : Bagian Perekonomian Kabupaten Banyumas Tahun 2012
Berdasarkan data pada Tabel 1,
Selisih (483)
RTS
%
926
18,00
81.015
840,06
7.736
5,48
22.785 kg atau berkurang sebesar
maka untuk tingkat kabupaten jumlah
15.225 kg.
RTM bertambah. Selanjutnya apabila tiap8
c. Kabupaten Banyumas yang semula
tiap RTM memperoleh jatah raskin sebesar
2.117.565
15 kilogram per RTM per bulan, maka
2.233.605 kg atau bertambah sebesar
mulai bulan April 2012 jumlah raskin
116.040 kg.
perbulan untuk :
a. Kecamatan
Tingkat
Kedungbanteng
kg,
meningkat
keberhasilan
menjadi
Program
yang
Raskin di Kabupaten Banyumas dapat
semula 77.175 kg, meningkat menjadi
diketahui dari pencapaian target 5 Tepat,
91.065 kg atau bertambah sebesar
yang meliputi : tepat sasaran, tepat jumlah,
13.890 kg.
tepat mutu, tepat waktu, dan tepat harga.
b. Kecamatan Purwokerto Timur yang
Tepat sasaran disajikan pada Tabel 2,
semula 38.010 kg, menurun menjadi
sedangkan tepat jumlah, tepat mutu, tepat
41
,
-
./
-
waktu, dan tepat harga disajikan pada
dikeluarkan oleh Badan Pusat Statitik
Tabel 3. Dari hasil survai terhadap 97
(2010), yaitu : untuk perdesaan di
orang responden di Kabupaten Banyumas,
wilayah Jawa Tengah, batas garis
dapat
kemiskinan
diketahui
bahwa
tingkat
tersebut
adalah
Rp
keberhasilan pelaksanaan program raskin
179.982,8 per orang, perkotaan Rp
sebagai berikut :
205.606 per orang, dan gabungan desa
a. Tepat Sasaran
kota Rp 192,435,8 per orang, sehingga
Ketepatan sasaran dalam pelaksanaan
bagi
program raskin dapat dilihat dengan
pendapatan kurang dari nilai tersebut
membandingkan
data
dikategorikan miskin. Hal tersebut
Rumah
Sasaran
Tangga
pendapatan
RTS8PM
yang
mempunyai
tertera pada Tabel 2.
Penerima
Manfaat raskin (RTS8PM) dengan
kriteria rumah tangga miskin yang
Tabel 2. Kriteria Miskin dan Pendapatan RTS8PM per orang di Kabupaten Banyumas Tahun
Tahun 2012
Pendapatan RTS8PM
per kapita*)
Miskin
< 192,435,8
Tidak Miskin
≥ 192,435,8
Total
Sumber : *) BPS Tahun 2010
**)Hasil Analisis Data Primer
Kriteria
Frekuensi**)
82
15
97
Persen
84,5
15,5
100,0
Tabel 2 menggambarkan bahwa dari hasil
responden, diketahui bahwa jumlah
survai pada 97 responden terdapat 15
raskin yang diterima minimal 3 kg per
RTS8PM yang pendapatan perkapitanya
RTS8PM, dan maksimal 12 kg per
lebih besar dari Rp 192,435,8, atau di atas
RTS8PM dengan rata8rata 6,89 kg per
batas garis kemiskinan di Jawa Tengah
RTS8PM, padahal jatah raskin yang
(BPS, 2010).
ditetapkan pemerintah per RTS8PM
b. Tepat Jumlah
sebesar 15 kg per bulan. Dengan
Jumlah raskin yang diterima oleh
demikian maka jumlah raskin yang
masyarakat di Kabupaten Banyumas
diterima per RTS8PM tidak seusai
berbeda8beda
dengan ketentuan pemerintah.
sesuai
dengan
hasil
kesepakatan warga di tingkat RT.
Hasil
observasi
pada
97
orang
42
Tabel 3. Respon Masyarakat Terhadap Program Raskin di Kabupaten Banyumas Tahun 2011.
Tepat Jumlah
Respon Frekuensi
(Orang)
Tidak
92
Tepat Mutu
Tepat Waktu
%
Frekuensi
(Orang)
%
Frekuensi
(Orang)
94,4
22
22,5
3
Ya
5
5,6
77
Jumlah
97
100,0
97
Sumber : Hasil Analisis Data Primer
77,5
100,0
94
97
Tepat Harga
Frekuensi
(Orang)
%
3,1
25
25,4
96,9
100,0
72
97
74,6
100,0
%
Tabel 3 memperlihatkan bahwa sebagian
maka beras tersebut dikategorikan tepat
besar
persen)
mutu (baik), sedangkan apabila kurang
menyatakan bahwa jumlah
dari 3 maka dikategorikan tidak tepat mutu
(92
responden
raskin
orang
yang
atau
diterima
94,4
tidak
(jelek).
cukup,
Berdasarkan Tabel 3 diketahui
sedangkan sisanya (5 orang responden atau
bahwa 77 orang responden atau 77,5
5,6
cukup.
persen menyatakan bahwa mutu raskin
Masyarakat menyatakan cukup karena
yang diterima adalah bagus, sedangkan
jumlah anggota keluarga mereka berkisar
sisanya yaitu 22 orang responden atau 22,5
antara 182 orang, sedangkan masyarakat
persen menyatakan bahwa mutu yang
yang menyatakan tidak cukup karena
diterima adalah jelek atau tidak bagus.
jumlah anggota keluarga mereka berkisar
Sebagian besar masyarakat menyatakan
antara 389 orang. Dengan demikian dapat
bagus, karena 3 bulan terakhir raskin yang
diartikan bahwa program tepat jumlah
diterima rasanya enak, bersih, tidak berbau
belum terlaksana dengan baik.
apek dan tidak berkutu dibandingkan
persen)
menyatakan
dengan periode sebelumnya.
c. Tepat Mutu
Mutu
raskin
yang
disalurkan
oleh
d. Tepat Waktu
pemerintah adalah beras bermutu medium.
Jadwal penyaluran raskin untuk masing8
Untuk mengetahui mutu raskin yang
masing wilayah kecamatan tidak sama
diterima RTS8PM diajukan pertanyaan
setiap bulannya, namun berdasarkan siklus
yang berkaitan dengan mutu beras, yaitu :
(awal bulan – pertengahan bulan – akhir
rasa, warna, aroma, kotoran, dan kutu
bulan) selama satu tahun.
beras. Apabila responden menjawab positif
wilayah kecamatan yang pada bulan ini
minimal 3 dari 5 pertanyaan tentang rasa,
menerima raskin pada awal bulan, maka
warna, aroma, kotoran, dan kutu beras,
bulan berikutnya akan menerima raskin
43
Artinya bagi
,
-
pada
./
pertengahan
bulan
transport ditanggung oleh masing8masing
berikutnya lagi akan menerima raskin pada
RTS8PM. Berdasarkan Tabel 3 diketahui
akhir
bahwa
bulan
bulan,
demikian
dan
seterusnya,
masyarakat
yang
menyatakan
sedangkan bagi kecamatan yang bulan ini
bahwa harga raskin tersebut tepat sebesar
menerima raskin pada pertengahan bulan,
72 orang responden atau 74,6 persen,
maka
sedangkan 25 orang responden atau 25,4
pada
bulan
berikutnya
akan
menerima raskin pada akhir bulan, dan
merasa tidak tepat.
pada bulan berikutnya lagi akan menerima
raskin
pada
awal
bulan
Berdasarkan data di atas maka
demikian
seterusnya. Untuk mengetahui ketepatan
dapat
waktu dalam penyaluran raskin yang
raskin di Kabupaten Banyumas telah dapat
diterima RTS8PM diajukan pertanyaan
mencapai 3 tepat, yaitu tepat mutu, tepat
yang berkaitan dengan penyaluran raskin
waktu, tepat harga.. Ini berarti bahwa
tiap bulannya.
penyaluran
Berdasarkan Tabel 3
disimpulkan
raskin
bahwa
penyaluran
di
Kabupaten
diketahui bahwa hampir semua masyarakat
Banyumas, cukup berhasil karena target 5
yaitu 94 orang responden atau 97,2 persen
Tepat telah dapat dicapai sebanyak 3
merasa sudah tepat waktu, sedangkan
Tepat. sedangkan 2 Tepat lainnya yaitu
sisanya yaitu 3 orang responden atau 2,8
tepat sasaran manfaat dan tepat jumlah
persen merasa tidak tepat waktu.
belum dapat terlaksana dengan baik,
sehingga program raskin layak dilanjutkan
e. Tepat Harga
sesuai dengan ketentuan yang berlaku..
Harga raskin di titik distribusi (tingkat
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Ade
RW) telah ditetapkan sebesar Rp 1600 per
Zul Affandi (2011) yang menyatakan
kilogram.
bahwa
Untuk biaya transportasi dari
masyarakat
berharap
Program
desa ke RW dan dari RW ke RT
Raskin tetap dilanjutkan dan mutu beras
ditentukan berdasarkan kesepakatan warga
dapat ditingkatkan menjadi lebih baik lagi.
RT atau RW masing8masing, sehingga
Hasil
harga raskin di tingkat RTS8PM berbeda8
menyimpulkan
beda, minimal Rp 1600,8 per kilogram dan
program raskin dalam meningkatkan taraf
maksimal Rp 2000,8 per kilogram. Untuk
kesejahteraan
harga minimal Rp 1600,8 berarti uang
disesuaikan dengan petunjuk teknis yang
transport diambikan dari kas RT/PKK,
sudah ada sehingga dalam pendistribusian
sedangkan untuk harga yang lebih besar
beras untuk rakyat miskin tersebut dapat
dari Rp 1600,8 per kilogram berarti uang
berjalan
44
penelitian
dengan
Antoni
bahwa
(2006)
pelaksanaan
masyarakat
baik
juga
dan
perlu
tidak
,
-
./
-
menimbulkan gejolak pada masyarakat,
agar 5 Tepat (tepat
sasaran, tepat
dan yang paling penting adalah harus
jumlah, tepat mutu, tepat waktu, dan
diadakan pendataan terlebih dahulu agar
tepat harga).dapat terwujud.
diketahui jumlah warga yang menerima
raskin tersebut.
Ade
maka
dapat
Affandi,
2011.
4
/
0
5
5
1 1
/
1
/
5
1
. Universitas Sumatera
Utara,
Medan.
(On8Line).
http://www.researchgate.net/publ
ication/50207130 diakses 27
April 2012.
Atas dasar hasil penelitian dan
pembahasan,
Zul
0
diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Jumlah raskin yang disalurkan oleh
pemerintah di Kabupaten Banyumas
Kabupaten
Banyumas sejak
Al Rasyid, H. 1994.
1
1
.
Program
Pascasarjana
Universitas
Padjadjaran,
Bandung. Tidak dipublikasikan.
bulan
April 2012 meningkat dari 2.117.565
kg,
menjadi
2.233.605
kg
atau
bertambah sebesar 116.040 kg.
2. Program
raskin
di
Antoni. 2006. 1
1
0
0
5
/
/
0
6
%
32005. Undergraduate
thesis,
University
of
Muhammadiyah Malang. (On8
Line).
http://www.researchgate.net/publ
ication/50431970 diakses 27
April 2012.
Kabupaten
Banyumas cukup berhasil karena dapat
mencapai tiga tepat, yaitu tepat mutu,
tepat waktu, dan tepat harga dari target
lima tepat, sedangkan tepat sasaran dan
tepat
jumlah
belum
berhasil
dlaksanakan dengan baik.
Badan
Pusat Statistik, 2010. 7 8
9
.
(On8Line).
http://jateng.bps.go.id/ diakses 17
November 2011.
Badan
Pusat Statistik, 2010. :
/
;
.
(On8
Line).http://jateng.bps.go.id/offre
l/offrele_poverty.htm diakses 27
April 2012.
Atas dasar simpulan di atas maka
dapat disarankan sebagai berikut :
1. Sasaran program raskin (RTS8PM)
perlu dievalusi secara kontinyu agar
jumlah raskin yang diterima RTSPM
sesuai dengan ketentuan.
2. Kinerja para pihak yang terkait
program raskin perlu ditingkatkan
45
,
-
./
-
Humas Bms, 2011.9
7
/
(On8
Line).
http://www.banyumaskab.go.id/b
erita/index.php?
jns
=1&bg=107& id_berita=2091)
diakses 17 November 2011.
Mudrajad, K. 2009. /
9
.9
&
&
1
(On8Line).
http://www.google.com/url?sa=t
&source=web&cd=38&ved=0C
DY
QFjAHOB4&url=http%3A%2F
%2Fmudrajad.com%2Fupload%
2Fkemiskinan_di_Indonesia8
Mudrajad_18juli2009.doc
diakses 17 November 2011.
Kementrian
Koordinator
Bidang
Kesejahteraan Rakyat Republik
Indonesia, 2010. 1
#$%$. (On8
Line). http://oldkesra.menkokesra
.go.id/pdf/deputi2/raskin2010/SO
SIALISASI_RASKIN2010_MA
KASSAR_13011081.pdf diakses
17 November 2011.
Mubyarto,
/
2002.
Parel, R. P. 1973. 1
5
. The ADC, New
York.
Sarwono, S. W. 1991. 1
.
Gadjah Mada University Press,
Yogayakarta.
;
6
<
5 ah. On8
Line).
http:www.ekonomi
rakyat.org/edisi_9/artikel_2.htm)
diakses 17 November 2011
46