PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN JANGLI DENGAN PELENGKUNG PIPA BAJA - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

BA B V I
PENUTUP

BAB VI
PENUTUP
6.1

KESIMPULAN

a)

Dalam menghasilkan suatu konstruksi yang kuat dan kokoh serta dapat
mengantisipasi seluruh beban yang sekiranya terjadi, diperlukan
perencanaan yang matang.

b)

Ketelitian dan ketepatan dalam pengumpulan serta pengolahan data baik
data primer maupun data sekunder sangat membantu dalam merencanakan
struktur jembatan yang kokoh, nyaman, dan ekonomis.


c)

Struktur atas utama jembatan yang direncanakan ini memiliki bentuk yang
kompleks. Sehingga permodelan 2D dirasa tidak relevan untuk digunakan.
Karena

itu

digunakan

permodelan

struktur

3D

untuk

analisa


perhitungannya.
d)

Analisa perhitungan struktur atas jembatan jangli pada tugas akhir ini
menggunakan dua cara, yaitu:
1) Allowable Stress Design (ASD) untuk cek lendutan.
2) Load and Resistance Factor Design (LRFD) untuk cek tegangan, cek
kekuatan penampang dan perhitungan gaya-gaya dalam yang terjadi.

e)

Sambungan antar pelengkung pipa menggunakan sambungan las dan
sambungan pada gelagar IWF menggunakan sambungan baut. Kedua
sambungan itu direncanakan sekuat profil atau bahan tersebut agar mampu
menahan gaya-gaya yang terjadi.

f)

Engsel dari pelat yang dilas pada pipa pelengkung berfungsi sebagai
pengait kabel melalui pin. Engsel dan pin tersebut direncanakan untuk

mampu menahan gaya – gaya yang terjadi.

LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN JANGLI
DENGAN PELENGKUNG PIPA BAJA

VI-1

BA B V I
PENUTUP

6.2

SARAN

a)

Dalam memodelkan suatu objek harus diketahui terlebih dahulu tujuan
pemodelan objek tersebut. Sehingga output yang didapatkan sesuai dengan
keinginan pengguna.


b)

Dalam perencanaan suatu struktur dengan menggunakan program SAP
2000 diperlukan kemampuan yang baik dalam membentuk konfigurasi
struktur, menentukan beban, dan mendesain profile di program SAP 2000.
Pengetahuan tentang analisis struktur, mekanika bahan, dan lain-lain
sangat membantu dalam mendesain suatu struktur bangunan.

c)

Permodelan struktur yang kompleks harus dianalisa secara 3 dimensi
untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dan mengurangi tingkat
kesalahan dalam merancang struktur yang menggunakan perangkat lunak
SAP 2000 v9.03.

d)

Setelah memasukkan data ke program SAP 2000, sangat bijaksana jika
data yang dimasukan di cek ulang, karena faktor ketelitian sangat

diperlukan untuk mendapatkan hasil yang benar.

LAPORAN TUGAS AKHIR
PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN JANGLI
DENGAN PELENGKUNG PIPA BAJA

VI-2