PENTINGNYA INVESTASI BAGI PERUSAHAAN .doc

PENTINGNYA INVESTASI BAGI PERUSAHAAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah : Manajemen Investasi
Dosen Pengampu : Herry Sopiyan , SE, MM.

Disusun Oleh :
Ahmad Mukaeru

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DWIMULYA
(STIE DWIMULYA)
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN
SERANG-BANTEN
2017

1

2

BAB I
PENDAHULUAN
A.


Latar Belakang
Investasi merupakan salah satu cara perusahaan dalam mengoptimalkan
penggunaan kas jika terjadi surplus. Dengan berinvestasi maka dana yang terdapat
dalam kas perusahaan tidak menganggur. Investasi dapat dimaksudkan sebagai
akumulasi dari suatu bentuk aktiva untuk memperoleh manfaat dimasa yang akan
datang. Dengan adanya investasi maka perusahaan mengharapkan beberapa
keuntungan yakni terjaminnya manajemen kas, terciptanya hubungan yang erat
dan memperkuat posisi keuangan suatu perusahaan. Investasi merupakan unsur
yang sangat penting dalam perusahaan. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh
perusahaan akan dijadikan sebagai dasar penilaian manajemen kas perusahaan.
Penilaian kinerja perusahaan ini sebagian atau seluruhnya dapat dinilai dari
penggunaan kas untuk investasi. Bagi perusahaan investasi adalah cara untuk
menempatkan kelebihan dana sedangkan untuk perusahaan lainnya investasi
merupakan sarana untuk mempererat hubungan bisnis atau memperoleh suatu
keuntungan perdagangan. Apapun motivasi perusahaan dalam melakukan
investasi, investasi tetap merupakan sarana dalam menentukan posisi keuangan
perusahaan.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Pengertian Investasi
Defenisi investasi menurut PSAK adalah suatu aktiva yang digunakan
perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi
hasil investasi seperti bunga,royalti, dividen dan uang sewa, untuk apreasiasi nilai
investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti
manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Investasi dapat juga
dianggap sebagai pemanfaatan surplus kas untuk memperoleh pendapatan dalam
jangak panjam dan memanfaatkan dana yang belum digunakan untuk investasi
jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Perlakuan akuntansi untuk investasi
dalam laporan keuangan beserta pengungkapannya diatur dalam PSAK 13.
Properti investasi didefinisikan dalam PSAK 13 sebagai properti (yaitu tanah dan
bangunan) yang dikuasai untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai
atau kedua-duanya, dan tidak untuk digunakan dalam bisnis atau untuk dijual
dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Baik properti yang dikuasai oleh pemilik maupun oleh penyewa (lesse)
melalui sewa pembiayaan dapat dikelompokkan sebagai properti investasi.
Namun, hak atas properti yang dimiliki oleh lesse melalui sewa operasi dapat
dikelompokkan dan dicatat sebagai properti investasi (selama properti tersebut

tidak bertentangan dengan defenisi properti investasi dan lesse menggunakan
model nilai wajar.) PSAK 13 menyebutkan contoh aset yang tidak termasuk dalam
defenisi properti akuntansi :

2

3

Ø Properti

yang

digunakan

sendiri

(owner-occupied

property),


termasuk

diantantaranya properti yang dikuasai untuk digunakan di masa depan sebagai
properti yang digunakan sendiri dan properti yang digunakan oleh karyawan
pemilik properti tersebut.
Ø Properti dalam proses konstruksi/pembangunan atau pengembangan yang dimasa
depan digunakan sebagai properti investasi.

Penting bagi perusahaan untuk menentukan apakah suatu properti
memenuhi kriteria sebagai properti investasi. Menurut PSAK 13 properti investasi
diakui sebagai aser jika dan hanya jika :
Ø Besar kemungkinan manfaat ekonomis dimasa depan dari aset yang tergolong
properti investasi akan mengalir kedalam entitas;dan
Ø Biaya perolehan properti investasi dapat diukur dengan andal.

B.

Bentuk – Bentuk Investasi
Aktivitas investasi merupakan unsur penting dari operasi perusahaan dan
menjadi salah satu dasar penilaian terhadap kinerja perusahaan. Beberapa alasan

perusahaan melakukan investasi adalah untuk menempatkan kelebihan dana,
selain itu investasi juga dapat dilakukan sebagai sarana mempererat hubungan
bisnis atau memperoleh suatu keuntungan perdagangan. Hakikat suatu investasi
dapat berupa hutang, selain hutang jangka pendek atau hutang dagang, atau
instrumen ekuitas. Pada umumnya investasi memiliki hak finansial, sebagian

4

berwujud seperti investasi tanah, bangunan,emas, berlian, atau komoditi lain yang
dipasarkan.
C.

Klasifikasi Investasi
Investasi dibagi menjadi dua yaitu investasi jangka panjang dan investasi
jangka pendek. Investasi jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar dan
investasi jangka pendek merupakan kelompok investasi lancar. Investasi jangka
pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :

a.


Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan

b.

Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah
dapat menjual investasi tersebut tanpa timbul kebutuhan kas.

c.

Beresiko rendah.
Maka pembelian surat-surat berharga yang beresiko tinggi karena
dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam
investasi jangka pendek. Investasi jangka panjang merupakan penanaman atau
penyertaan sebagian kekayaan suatu perusahaan lain dengan maksud untuk
memperoleh pendapatan tetap dan untuk menguasasi atau mengendalikan
perusahaan tersebut. Beberapa bentuk penanaman dalam investasi jangka panjang
antara lain :

a.


Penanaman atau penyertaan dalam bentuk saham, obligasi dan surat-surat
berharga lainnya.

b.

Dana untuk melunasi utang jangka panjang atau dana khusus lainnya.

c.

Pembelian tanah dengan rencana penggunaan dana dimasa yang akan datang.

5

Tujuan investasi jangka panjang :
a.

Untuk memperoleh pendapatan tetap (obligasi/saham preferen)

b.


Untuk mengendalikan/ mengawasi perusahaan lain yang sejenis (saham).

c.

Untuk menguasai perusahaan lain sehingga pengadaan bahan baku terjamin
(saham).

d.

Untuk menguasai perusahaan lain sehingga pasar hasil produksinya terjamin.
Biaya investasi
Biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya perolehan lain disamping
harga beli, seperti komisi broker, jasa bank, dan pungutan oleh bursa efek. Jika
suatu atau sebagian investasi diperoleh dengan penerbitan saham atau surat
berharga lain, maka biaya perolehannya adalah nilai wajar dari surat berharga
yang diterbitkan dan bukan nilai nominal atau value. Jika suatu ataub sebagian
investasi diperoleh dengan pertukaran dengan aktiva lain, biaya perolehan
investasi tersebut ditentukan dengan mengacu pada nilai wajar dari aktiva yang
diserahkan atau dapat juga menggunakan nilai wajar dari aktiva yang diperoleh
apabila dianggap lebih andal berdasarkan data/bukti yang tersedia.

Piutang bunga, royalti, dividen dan sewa sehubungan dengan suatu
investasi secara umum dianggap sebagai penghasilan (return) investasi tersebut.
Tetapi dalam keadaan tertentu arus masuk seperti dapat merupakan suatu
pemulihan biaya dan tidak merupakan penghasilan. Misalnya jika bunga yang
dibayar telah diakrual sebelum pembelian investasi yang berbunga dan oleh
karena itu dimasukkan dalam biaya perolehan yang dibayar untuk investasi
tersebut, penerimaan berikutnya dari bunga dialokasikan antara periode sebelum

6

dan sesudah pembelian; bagian sebelum pembelian dikurangi dari biaya
perolehan. Jika deviden dideklarasikan dari laba praakuisisi, maka dividen pra
akuisisi tersebut dikurangkan dari biaya perolehan.
Perbedaan antara biaya perolehan dan nilai penebusan (redemption value)
suatu investasi dalam sekuritas hutang (diskonto atau premi pada pembelian)
biasanya diamortisasi oleh investor selama periode dari pembelian sampai saat
jatuh tempo sehingga hasil yang konstan (constant yield) diperoleh dari investasi
tersebut. Diskonto atau premi yang diamortisasi tersebut dikreditkan atau
dibebankan pada penghasilan bunga, dan sehingga merupakan penambahan atau
pengurangan dari nilai tercatat sekuritas (carrying value) tersebut. Nilai tercatat

yang dihasilkan, selanjutnya dianggap sebagai harga perolehan.

D.

Nilai tercatat Investasi (Carrying Amount of Investmen)

1.

Investasi Lancar
Terdapat pendapat berbeda mengenai nilai tercatat yang tepat untuk
investasi lancar. Ada yang menekankan bahwa untuk laporan keuangan yang
dipersiapkan menurut biaya perolehan aturan umum tentang biaya dan nilai bersih
yang direalisasi yang mana yang lebih rendah dapat diterapkan pada investasi; dan
karena kebanyakan investasi lancar dapat dipasarkan; nilai tercatatnya adalah
biaya atau nilai pasar mana yang lebih rendah. Dengan kata lain metode ini
memberikan nilai neraca yang wajar (prudent) dan tidak menyebabkan pengakuan
keuntungan yang tidak direalisasi dalam penghasilan.

7


Pendapat lain mengenai investasi lancar yang merupakan subtitusi kas
adalah menilainya dengan nilai wajar, yakni dengan nilai pasar. Perusahaan tidak
memperhatikan unsur harga perolehan melainkan kas yang dapat diperoleh
dengan menjualnya kembali. Persediaan dengan investasi lancar merupakan hal
yang berbeda. Investasi lancar dapat dengan mudah dijual sedangkan laba tidak
dapat diakui sebelum penjualan persediaan dipastikan.
Perhatian perusahaan biasanya langsung pada nilai keseluruhan dari
portofolio investasi lancar, dan bukan pada investasi individual, karena investasi
tersebut dimiliki secara kolektif sebagai tempat penyimpanan kekayaan. Maka
sejalan dengan pandangan ini, investasi dicatat pada biaya atau nilai pasar yang
mana yang lebih rendah dinilai pada suatu portofolio agregat, dalam total atau
dengan kategori investasi, dan tidak pada basis investasi individual. Namun, ada
juga yang berpendapat bahwa penggunaan dasar portofolio menghasilkan
kerugian yang dikompensasi dengan keuntungan yang tidak direalisasi.
2.

Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang biasanya dicatat pada biaya perolehan. Tetapi jika
terjadi penurunan yang tidak bersifat sementara dalam penilaian investasi jangka
panjang tersebut, nilai tercatat dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut.
Indikator nilai suatu investasi dapat diperoleh dengan mengacu pada nilai
pasarnya, aktiva dan kinerja investee serta arus kas yang diharapkan dari aktivitas
tersebut. Resiko dan jenis serta penyertaan (stake) investor pada investe juga
diperhitungkan. Pembatasan distribusi oleh investee tersebut atau pelepasan

8

investasi oleh investor mungkin mempengaruhi investasi. Contoh : pembayaran
dividen atau pembayaran kembali investasi.
Banyak investasi jangka panjang yang secara individual penting bagi
perusahaan yang melakukan investasi. Nilai tercatat dari investasi jangka panjang
karenanya, biasanya ditentukan secara individual. Namun, dari beberapa negara,
sekuritas ekuitas mudah dipasarkan yang diklasifikasikan sebagai investasi jangka
panjang dapat dinilai menurut yang terendah antara biaya dan nilai pasar yang
ditentukan pada basis portofolio. Dalam hal ini, penurunan sementara dan
pemulihan atas penurunan tersebut dimasukkan dalam ekuitas. Penurunan selain
penurunan sementara dalam nilai tercatat investasi jangka panjang dibebankan
pada laporan laba rugi. Penurunan nilai tercatat dapat dipulihkan jika selanjutnya
terdapat kenaikan dalam nilai invetasi tersebut, atau jika alasan penurunan
tersebut tidak relevan lagi. Pemulihan tersebut tidak boleh menyebabkan nilai
investasi melebihi biaya perolehannya semula (original cost). Investasi properti
lazim dicatat sebagai investasi jangka panjang kecuali apabila dimaksudkan untuk
dimiliki dalam waktu satu tahun atau kurang. Investasi properti tidak boleh
disajikan sebagai bagian dari aktiva tetap dan tidak boleh disusutkan.

E.

Pelepasan Investasi (Disposal of Investment) dan Pemindahan investasi
Pelepasan investasi dapat terjadi karena penjualan, kerusakan, bencana,
peraturan pemerintah dan sebagainya sehingga tidak dapat digunakan lagi oleh
perusahaan. Pada penjualan suatu investasi, selisih antara nilai tercatat dan hasil
neto, diakui pada laporan laba rugi sebagai keuntungan atau kerugian penjualan.

9

Setiap penurunan nilai pasar investasi lancar yang dicatat pada yang terndah
antara biaya dan nilai pasar pada dasar portofolio dilakukan terhadap biaya
perolehan secara agregat; investasi individual tetap dicatat pada biaya. Dengan
demikian, laba atau rugi penjualan suatu investasi individual didasarkan pada
biaya perolehan; namun penurunan agregat pada nilai pasar dari portofolio
tersebut ditentukan. Kadang-kadang investasi jangka panjang direklasifikasi
sebagai investasi lancar. Pemindahan tersebut dilakuakan berdasarkan nilai
terendah antara biaya perolehan dan nilai tercatat jika investasi lancar dicatat pada
nilai terendah antara biaya dan nilai pasar. Investasi yang direklasifikasi dari
lancar ke jangka panjang masing-masing dipindahkan berdasarkan nilai terendah
antara biaya perolehan dan nilai pasar.
F.
a.

Jenis-jenis atau macam-macam investasi
Reksa dana
yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang
dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian
diinvestasikan ke aset finansial lainnya. Dana itu biasanya disimpan di bank
penyimpanan yang disebut dengan bank kustodian. Reksa dana adalah solusi bagi
orang yang ingin berinvestasi dalam banyak aset namun memiliki dana yang
terbatas. Hal ini dimungkinkan karena dana yang dihimpun dari banyak pihak
cukup besar untuk kemudian dapat diinvestasikan pada saham, obligasi dan
instrumen pasar uang sesuai dengan kebijakan dari Manajer Investasi. Selain itu,
reksa dana juga merupakan solusi bagi Anda yang memiliki keterbatasan dalam
pengetahuan dan informasi dalam melakukan analisis investasi, serta bagi Anda

10

yang tidak mempunyai cukup waktu untuk mengawasi pergerakan harian saham
dan obligasi.
b.

Mata uang asing
Segala macam mata uang asing biasanya dapat dijadikan alat investasi. Investasi
dalam mata uang asing ini lebih beresiko dibandingkan dengan investasi lain
seperti saham, karena nilai mata uang asing di Indonesia menganut sistem
mengambang bebas (free float) yaitu benar-benar tergantung pada permintaan dan
penawaran di pasaran. Di Indonesia mengambang bebas membuat nilai mata uang
rupiah sangat fluktuatif.

c.

Properti
Investasi dalam properti yaitu investasi dalam bentuk tanah atau rumah.
Keuntungan yang dapat diperoleh dari properti ada dua macam yaitu:

Ø Menjual properti itu dengan harga yang lebih tinggi.
Ø Menyewakan properti tersebut ke pihak lain sehingga memperoleh uang sewa dari
penyewaan itu.
d.

Barang-barang koleksi
Biasanya barang-barang koleksi berupa perangko, lukisan, barang antik, cincin,
keris, dan lain-lain. Keuntungan yang didapat dari berinvestasi pada barangbarang koleksi adalah dengan menjual koleksi tersebut kepada pihak lain yang
suka kepada barang koleksi tersebut. Jika orang yang kita tawari barang tersebut
suka pada barang itu biasanya bisa membeli dengan harga yang cukup tinggi.

11

e.

Saham
Saham ialah kepemilikan atas sebuah perusahaan tersebut. Dengan membeli
saham di suatu tempat, berarti orang yang memiliki saham sama halnya dengan
membeli sebagian perusahaan tersebut. Apabila perusahaan tersebut mengalami
keuntungan, maka pemegang saham biasanya akan memperoleh sebagian
keuntungan yang disebut deviden. Saham itu juga bisa dijual kepada pihak lain,
baik dengan harga yang lebih tinggi yang selisih harganya disebut dengan capital
gain maupun lebih rendah daripada kita membelinya yang selisih harganya
disebut capital loss. Jadi, keuntungan yang bisa diperoleh dari saham ada dua jenis
yaitu capital gain dan deviden.

f.

Emas
Emas merupakan barang berharga yang paling diterima di seluruh dunia setelah
mata uang asing dari negara-negara G-7 (sebutan bagi tujuh negara yang memiliki
perekonomian yang kuat, seperti Amerika, Jepang, Jerman, Inggris, Italia,
Kanada, dan Perancis). Harga emas akan mengikuti kenaikan nilai mata uang dari
negara-negara G-7. Semakin tinggi kenaikan nilai mata uang asing tersebut,
semakin tinggi pula harga emas. Selain itu harga emas biasanya juga berbanding
searah dengan inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin tinggi pula
kenaikan harga emas. Seringkali kenaikan harga emas melampaui kenaikan inflasi
itu sendiri.

g.

Tabungan di bank
Tabungan di bank berarti dengan menyimpan uang di tabungan, maka akan
memperoleh suku bunga tertentu yang besarnya mengikuti kebijakan bank yang

12

bersangkutan. Produk tabungan biasanya memperbolehkan kita mengambil uang
kapanpun sesuai keinginan kita.
h.

Obligasi
Obligasi atau sertifikat obligasi ialah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah
maupun perusahaan, baik untuk menambah modal perusahaan ataupun membiayai
suatu proyek pemerintah. Karena sifatnya yang hampir sama dengan deposito,
maka agar lebih menarik investor suku bunga obligasi biasanya sedikit lebih
tinggi dibanding suku bunga deposito. Selain itu seperti saham kepemilikan
obligasi bisa juga dijual kepada pihak lain baik dengan harga yang lebih tinggi
maupun lebih rendah daripada ketika membelinya.

i.

Deposito di bank
Deposito di bank merupakan suatu produk deposito yang hampir sama dengan
produk tabungan, yang membedakannya di sini adalah dalam melakukan deposito
tidak bisa diambil dalam waktu kapan saja sesuai keinginan, kecuali apabila uang
tersebut sudah menginap di bank selama jangka waktu tertentu (tersedia pilihan
antara satu, tiga, enam, dua belas, sampai dua puluh empat bulan, tetapi ada juga
yang harian). Suku bunga deposito biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan
suku bunga tabungan. Selama deposito itu belum jatuh tempo, uang pada deposito
tersebut tidak akan terpengaruh oleh naik turunnya suku bunga di bank.

G.

Produk Investasi
Reksa Dana/Unit Trust
Keunggulan:

Ø Diversifikasi

13

Ø Pilihan investasi yang beragam
Ø Transparansi
Ø Peraturan yang ketat
Ø Biaya yang rendah (subs, redeem, management fee)
Ø Keuntungan pajak (untuk di Indonesia saat ini)
Ø Minimum investasi yang rendah.
Karakteristik Produk-Produk Investasi
Di Indonesia sebenarnya banyak sekali produk-produk investasi.
Finansialku akan membagi dua kategori secara umum, yaitu:
·

Real asset: aset yang dapat Kita lihat, kita pegang memiliki wujud asli. Contoh
produk-produk investasi real asset: tanah, properti, logam emas, benda seni.

·

Paper asset: aset yang berupa kertas atau portofolio. Contoh produk-produk
investasi paper asset: surat berharga, reksadana, saham option, derivative lainnya.

14

BAB III
KESIMPULAN

A.

Kesimpulan
Investasi adalah penggunaan suatu aktiva untuk pertumbuhan kekayaan
(accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga,
royalti,dividen dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat
lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan perdagangan. Terdapat dua jenis investasi yakni investasi jangka
pendek dan investasi jangka panjang. Investasi lancar atau investasi jangka
pendek merupakan investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan
dimiliki selama setahun atau kurang. Investasi jangka panjang merupakan
investasi yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan tetap dan untuk
menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut. Sebuah perusahaan yang
membedakan antara aktiva lancar dan tak lancar dalam laporan keuangannya
harus menyajikan investasi lancar sebagai aktiva lancar dan investasi jangka
panjang sebagai aktiva non lancar. Investasi yang diklasifikasikan sebagai aktiva
tak lancar harus dicatat dalam neraca berdasarkan biaya perolehan , kecuali jika
harga pasar investasi jangka panjang menunjukkan penurunan nilai dibawa biaya
perolehan secara signifikan dan permanen, perlu dilakukan penyesuaian atas nilai
investasi tersebut. Penilaian dalam hal ini dilakukan untuk masing-masing
investasi secara individual. Biaya perolehan suatu investasi mencakup biaya
perolehan lain disamping harga beli, seperti komisi broker, jasa bank dan

15

pungutan bursa efek. Piutang bunga, royalti, dividen, dan sewa sehubungan
dengan suatu investasi dianggap sebagai hasil (return) investasi tersebut.

16

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi Intermediate Jilid 3.
Baridwan, zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi 8. Jogjkarta: Fakultas Ekonomi
UGM
Liestyowati.

2009.

Modul

Perkuliahan

2009/2010. Universitas Mercu Buana.

Semester

Ganjil

Tahun

Akademik

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

ANALISIS PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH, INVESTASI SWASTA, DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI EKS KARESIDENAN BESUKI TAHUN 2004-2012

13 284 6

ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERUBAHAN LABA DI MASA DATANG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

18 254 20

EVALUASI OPTIMALITAS MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN ALAS KAKI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 35 40

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

LEGALITAS UNDIAN BERHADIAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA UNDIAN SIGERMAS (Studi pada PT. Bank Lampung)

8 70 31

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

ANALISIS SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN TAX PLANNING TERHADAP LABA KENA PAJAK DAN PPH TERUTANG PADA PERUSAHAAN PT. IER (Studi Kasus Pada PT. IER)

16 148 78