Bagimu Negeri Turnitin

Artikel Jurnal Bagimu Negeri
by Edris Zamroni

Submission date: 25-Aug-2017 07:15PM (UT C+0700)
Submission ID: 839779344
File name: JURNAL_BAGIMU_NEGERI.pdf (438.31K)
Word count: 2879
Character count: 18909

Artikel Jurnal Bagimu Negeri
GRADEMARK REPORT
FINAL GRADE

/10
PAGE 1
PAGE 2
PAGE 3
PAGE 4
PAGE 5
PAGE 6
PAGE 7

PAGE 8
PAGE 9
PAGE 10

GENERAL COMMENTS

Instructor

Artikel Jurnal Bagimu Negeri
ORIGINALITY REPORT

13

13%

0%

0%

SIMILARIT Y INDEX


INT ERNET SOURCES

PUBLICAT IONS

ST UDENT PAPERS

%

PRIMARY SOURCES

1

2

pps.unud.ac.id

8%

Int ernet Source


konselingkita.com

5%

Int ernet Source

Exclude quotes

On

Exclude bibliography

On

Exclude matches

< 5%

Jurnal Bagimu Negeri , Volume 1 No.1, April 2017 Hlm. 47-56

ISSN Cetak : 2548-8651
ISSN Online : 2548-866X

PELATIHAN PEER COUNSELING PADA REMAJA DI PANTI
SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI
Edris Zamroni1), Masturi2)
Program Studi Bimbingan dan Konseling, Universitas Muria Kudus
Email: edris.zamroni@umk.ac.id
Abstract
counseling is a way for students (teens) to learn how to pay attention and to help other
children, and to apply them in everyday life. The aim is to produce a peer counselor to
help treat psychological problems of orphans by utilizing peer counselor. This activity
was conducted in 10 times the activity began identifying candidates for peer counselors
service up on basic skills training for the implementation of counseling their peers. The
activities take place from December 12, 2016 - February 22, 2017 held every
Wednesdays from 15.00 pm. The result obtained 15 peer counselors to service to peers.
Keywords: Peer Counseling, PSAA Tunas Bangsa

bertanggung jawab


1. PENDAHULUAN
Kelangsungan

hidup,

tumbuh

kembang, perlindungan dan partisipasi
merupakan hak anak secara universal
yang dijamin melalui konvensi hak-hak
anak pada pasal 2, 3, dan 5. Indonesia
secara tegas merupakan negara yang telah
meratifikasi

Konvensi

Hak

Anak.


Indonesia harus mengakomodir nilai-nilai
Konvensi

Hak

Anak

perundang-undangan.

dalam

Dalam

sistem
Undang-

Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak ditekankan bahwa
orang tua merupakan lingkungan pertama
dan


utama

yang

berkewajiban

dan

untuk

mengasuh,

memelihara, mendidik dan melindungi
anak serta menumbuhkembangkan anak
sesuai dengan kemampuan, bakat dan
minat anaknya.
Dalam kenyataan fungsi orang tua
dan keluarga yang diharapkan dapat
memberikan perlindungan dan memenuhi

hak-hak anak belum sepenuhnya berjalan
optimal, bahkan banyak dijumpai masih
sangat lemah. Terlebih lagi orang tua
yang telah kehilangan perannya dalam
membesarkan anak dikarenakan himpitan
ekonomi keluarga, dan lain-lain telah
membuat

tercerabutnya

hak-hak

Received 2 Maret 2017, Published 31 April 2017
Ciptaan disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Diterbitkan Oleh: http://ejournal.stkipmpringsewu-lpg.ac.id/index.php/bagimunegeri
Bagimu Negeri : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

47

Edris Zamroni, Masturi…


kebutuhan dasar anak. Kondisi keluarga

apabila

yang demikian tentulah kurang bisa

pembina menyempatkan waktunya untuk

diandalkan untuk memecahkan masalah

berkonsultasi

keterlantaran anak, sehingga diperlukan

perkembangan

lembaga pengganti fungsi perlindungan

Pembina memberikan kesempatan seluas-


dan pendampingan orang tua. Panti Sosial

luasnya apabila ada anak yang ingin

Asuhan Anak (PSAA) Tunas Bangsa Pati

sharing atau curhat. Pihak panti sendiri

sebagai lembaga pelayanan profesional

mempunyai

untuk

moral

memberikan perlindungan

pelayanan


kesejahteraan

sosial

dan

ada

waktu

senggang,

dan
dan

strategi

anak asuh,

para

memonitoring
kebutuhan

dalam

anak.

membina

strateginya setiap

yang

kegiatan anak ada agendanya, selain itu

dipersiapkan bagi anak tanpa asuhan

strategi yang diterapkan adalah adanya

orang tua.

ketegasan dalam menerapkan peraturan.

Dari pengamatan yang dilakukan di

Apalagi setiap hari mereka diarahkan

PSAA Tunas Bangsa diketahui bahwa

untuk melakukan kegiatan rutin mereka

perbedaan latar belakang pendidikan dan

dan menjadikan itu sebagai kegiatan

suku mungkin dan perbedaan paham

wajib yang harus dilaksanakan anak-anak

sering sekali menjadi penyebab adanya

panti tersebut. Evaluasi secara bersama

perbedaan

dilakukan oleh para pengurus panti.

terutama

pendapat
setelah

antara

adanya

pengurus
pergantian

Cara

merumuskan

pemecahan

kepengurusan ditubuh PSAA, namun itu

masalah bila terdapat anak yang tidak

semua bisa diatasi dengan melakukan

mematuhi peraturan adalah dengan cara

adaptasi

diberikan sanksi sesuai dengan jenis

dan

musyawarah

untuk

menyamakan visi dan pola pengasuhan

kesalahan

anak. Kerja sama antar pengurus dalam

tidak

mengasuh

solid,

pengurus saja, namun diputuskan oleh

perbedaan paham merupakan hal yang

semua pengurus dengan musyawarah

biasa terjadi selama tidak mempengaruhi

dulu,

pola hidup dan pola asuh anak-anak panti.

diputuskan oleh seorang pembina saja bila

Tidak ada jadwal dan tempat khusus

pelanggaran yang dilakukan tidak terlalu

yang diberikan oleh panti untuk melayani

besar. Dari anak asuh sendiri mengaku

anak asuh yang memerlukan pelayanan

tidak ada kedala yang berarti selama

atau

tinggal dipanti. Pada saat awal masuk

anak

kebutuhan

sudah

khusus,

cukup

akan

tetapi

yang dilakukannya, sanksi

hanya

namun

diputuskan

ada

oleh

kalanya

satu

hanya

48

Pelatihan Peer Counseling Pada Remaja di Panti ……

memang

butuh

waktu

dan

proses

penyesuaian diri dengan teman-teman

pengasuh, dan juga pola pengasuhan yang
hangat serta responsif.

sepanti dan peraturan yang diterapkan

Mengingat banyaknya warga asuh

oleh panti, namun lama kelamaan masalah

di PSAA Tunas Bangsa Pati dibandingkan

itu bisa diatasi bila anak sudah biasa

dengan tenaga pengasuh dan pembina

hidup dengan lingkungan dan peraturan

yang hanya berjumlah 3 orang yang 24

dipanti.

jam mengamati dan mengasuh anak

Dalam

pertumbuhan

dan

diperlukan

strategi

khusus

agar

perkembangan moral, sebenarnya adalah

penanganan lebih optimal terutama bagi

tindakan moral, sejak kecil anak-anak

mereka

telah dibina untuk mengarah pada moral

Pemecahan masalah juga harus diperbaiki

yang baik. Oleh karena itu anak-anak

tidak hanya dengan memberi sanksi tetapi

harus dibina oleh orangtuanya, orangtua

upaya pemecahan masalah baik yang

adalah satu pembina moral anak yang

langsung ditangani oleh panti asuhan

pertama dan utama, tapi apabila orangtua

maupun dengan melibatkan anak panti.

yang

memiliki

masalah.

tidak dapat menjalankan fungsinya karena

Konseling teman sebaya adalah

sesuatu hal, maka panti asuhanlah yang

salah satu alternatif yang dapat digunakan

bertugas

dalam mengatasi permasalahan resiliensi

untuk

orangtua

menggantikan

sebagai

pengasuh,

peran
dan

remaja

yang

rendah.

Pada

awalnya

memberikan pelayanan kepada anak asuh

konseling teman sebaya muncul dengan

baik pemenuhan fisik maupun mentalnya.

konsep peer support yang dimulai pada

Masalah

perkembangan

pada

tahun

1939

untuk

membantu

para

kelompok anak yang tinggal di panti

penderita alkoholik (Carter, 2005: 2).

asuhan secara bermakna lebih banyak

Dalam konsep tersebut diyakini bahwa

dibandingkan dengan yang diasuh oleh

individu yang pernah kecanduan alkohol

orangtua kandung. Pada 8 anak dengan

dan

masalah perkembangan ternyata 4 anak

mengatasi kecanduan tersebut akan lebih

mempunyai

bahasa.

efektif dalam membantu individu lain

bahasa

yang

Perkembangan

masalah
bicara

dan

memiliki

sedang

pengalaman

mencoba

berhasil

mengatasi

perkembangan

kecanduan alkohol. Dari tahun ke tahun

umum dan kemampuan kognitif anak.

konsep teman sebaya terus merambah ke

Kemampuan

sejumlah setting dan issue.

merupakan

lingkungan,

indikator

kognitif
usia,

taraf

dipengaruhi
pendidikan

49

Edris Zamroni, Masturi…

Konseling teman sebaya dipandang

senasib di antara sesama remaja dapat

penting karena berdasarkan pengamatan

menjadi peluang bagi upaya memfasilitasi

penulis sebagian besar remaja lebih sering

perkembangan remaja. Pada sisi lain,

membicarakan masalah-masalah mereka

beberapa karakteristik psikologis remaja

dengan

(emosional,

teman

sebaya

dibandingkan

labil)

juga

dengan orang tua, pembimbing, atau guru

tantangan

di sekolah. Untuk masalah yang dianggap

konseling teman sebaya.

sangat seriuspun

mereka bicarakan

bagi

Pada

merupakan

efektivitas

awalnya

layanan

konseling teman

dengan teman sebaya (sahabat). Kalaupun

sebaya muncul dengan konsep dasar peer

terdapat

akhirnya

helping yang dimulai pada tahun 1939

menceritakan masalah serius yang mereka

untuk membantu para penderita alkoholik

alami kepada orang tua, pembimbing atau

(Carter, 2005: 2). Dalam konsep tersebut

guru, biasanya karena sudah terpaksa

diyakini bahwa individu yang pernah

(pembicaraan

kecanduan

remaja

masalah

dan

yang

upaya

bersama

pemecahan

teman

sebaya

mengalami jalan buntu).

alkohol,

pengalaman

dan

berhasil

memiliki
mengatasi

kecanduan tersebut akan lebih efektif

Hal tersebut terjadi karena remaja
memiliki ketertarikan dan komitmen serta

dalam membantu individu lain yang
sedang mengatasi kecanduan alkohol.

ikatan terhadap teman sebaya yang sangat

Pada dasarnya konseling teman

kuat. Remaja merasa bahwa orang dewasa

sebaya merupakan suatu cara bagi siswa

tidak dapat

belajar bagaimana memperhatikan dan

mereka

memahami

mereka

dan

yakin bahwa hanya sesama

merekalah

remaja

memahami.

Keadaan

dapat
yang

membantu

anak

lain,

serta

saling

menerapkannya dalam kehidupan sehari-

demikian

hari (Carr, 1981: 3). Sementara itu,

sering menjadikan remaja sebagai suatu

Tindall

kelompok yang eksklusif. Fenomena ini

mendefinisikan konseling teman sebaya

muncul

sebagai

sebagai

berkembangnya

akibat

karakteristik

dari
personal

dan

suatu

membantu

Gray

ragam

secara

(1985:

5)

tingkah

laku

interpersonal

yang

fable yang didorong oleh perkembangan

dilakukan oleh individu nonprofessional

kognitif dalam masa formal operations

yang berusaha membantu orang lain.

(Steinberg,

2009).

Menurut Tindall & Gray, konseling teman

perasaan

sebaya mencakup hubungan membantu

Keeratan,

1993;

Santrock,

keterbukaan

dan

50

Pelatihan Peer Counseling Pada Remaja di Panti ……

yang dilakukan secara individual (one-to-

masing-masing.

one helping relationship), kepemimpinan

peerhelper adalah seorang teman sebaya

kelompok,

diskusi,

dari remaja sekolah yang menyediakan

pemberianturorial, dan semua aktivitas

kontak diantara keduanya antara konselor

interpersonal manusia untuk membantu

sekolah dengan remaja lain, memiliki

atau menolong.

pengalaman hidup

kepemimpinan

Definisi lain menekankan konseling

Kenyataan

bahwa

yang sama

memungkinakan

membuat

yang
rileks,

teman sebaya sebagai suatu metode,

memungkinkan bertukan pengalaman dan

seperti yang dikemukakan oleh Kan

menjaga

(1996: 3) “peer counseling is the use

dibicarakan

problem

pertemuan tersebut.

solving

skills

and

active

listening, to support people who are our
Meskipun

tentang

dan

Terdapat

apa

dikerjakan

kesamaan

yang
dalam

kedudukan

Kan

(equality) antara Peer helper dengan

mengakui bahwa keberadaan konseling

konseli, meskipun peran masing-masing

teman sebaya merupakan kombinasi dari

berbeda, mereka berbagi pengalaman dan

dua aspek yaitu teknik dan pendekatan.

bekerja berdampingan. Semua teknik

Berbeda dengan Tindall dan Gray, Kan

yang digunakan dalam konseling teman

membedakan antara konseling teman

sebaya

sebaya dengan dukungan teman sebaya

memperoleh pemahaman dan pengalaman

peers”.

(Peer

Support).

demikian,

rahasia

Menurut

Kan

peer

tentang

membatu

dirinya,

konseli

dalam

mendorong

sumber-

support lebih bersifat umum (bantun

sumber kreativitas, membantu konseli

informal:

menyadari

saran

umum

dan

nasehat

emosi,

keinginan,

dan

diberikan oleh dan untuk teman sebaya)

kebutuhan-kebutuhannya.

sementara peer counseling merupakan

tentang

suatu merode yang terstruktur. Menurut

mengakhiri serta di mana akan dlakukan

Kan (1996), elemen-elemen pokok dari

konseling teman sebaya, terletak pada

konseling teman sebaya adalah.

konseli. Seorang teman sebaya dapat

kapan

akan

Keputusan
memulai

dan

mendasari

berupa seseorang dalam situasi atau

konseling teman sebaya adalah bahwa

kondisi yang sama, atau seseorang dengan

pada

usia sebaya, atau seseorang dengan latar

Premis

dasar

umumnya

yang

individu

mampu

menemukan solusi-solusi dari berbagai

belekang, dan budaya yang sama.
Benang merah yang dapat ditarik

kesulitan yang dialami, dan mampu
menemukan

cara

mencapai

tujuan

dari

berbagai

pendapat

mengenai
51

Edris Zamroni, Masturi…

pengertian dari konseling teman sebaya

disengaja

adalah:

sebaya

a)

konseling

teman

sebaya

dan

sistematik.

memungkinkan

Konseling

siswa

untuk

merupakan ragam tingkah laku saling

memiliki keterampilan-keterampilan guna

memperhatikan dan saling membantu di

mengimplementasikan

antara teman sebaya; b) kegiatan saling

kemandirian dan kemampuan mengontrol

bantu tersebut dilakukan oleh indvidu

diri yang sangat bermakna bagi remaja

non-profesional di bidang helping; c)

secara khusus konseling teman sebya

kegiatan

tidak memfokuskan pada proses berfikir,

tersebut

berlangsung

dalam

pengalaman

kehidupan sehari-hari; d) keterampilan

proses-proses

yang

pengambilan keputusan. Dengan cara

dibutuhkan

dalam

kegiatan

perasan

dan

proses

membantu tersebut adalah keterampilan

yang

mendengarkan

dan

memberikan kontribusi pada dimilikinya

keterampilan problem solving; dan e)

pengalaman yang kuat yang diburuhkan

kedudukan

oleh para remaja yaitu respect (Carr,

secara

antara

aktif,

individu

yang

membantu dan individu yang dibantu

demikian,

konseling

sebaya

1981: 4).

adalah setara (equal) (Suwarjo, 2005: 27).

Kadang kala penggunaan istilah

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut,

dalam menyebutkan bimbingan sebaya ini

dalam peer helping dimaknai sebagai

menimbulkan kekhawatiran bagi beberapa

aktivitas

dan

orang, karena khawatir berkonotasi sama

memperhatikan secara interpersonal di

dengan istilah yang ada pada bidang

antara sesama remaja sebagai siswa, yang

helper professional. Selain itu, Beberapa

berlangsung dalam kehidupan sehari-hari

orang

di

penelitian yang diangkat oleh peneliti

saling

sekolah,

membantu

dengan

menggunakan

menyebut

peer

helper

dalam

keterampilan mendengarkan aktif dan

istilahnya

keterampilan problem solving, dalam

peerhelper, ataupun diberbagai seting lain

kedudukan setara (equal) di antara teman

dikenal

sebaya tersebut.

facilitation”, “peer mediation”, “peer

Teman sebaya atau peers adalah

di

generalkan

dengan

conflict

resolution”,

sebutan
dan

menjadi
“peer
“peer

anak-anak dengan tingkat kematangan

education”. Maka dari itu, diperlukan

atau usia yang kurang lebih sama.

adanya penegasan dalam mendefinisikan

Konseling
bentuk

sebaya

pendidikan

merupakan

suatu

istilah untuk yang menjadi sosok peer

psikologis

yang

helper

itu

sendiri

yang

bukanlah
52

Pelatihan Peer Counseling Pada Remaja di Panti ……

merupakan bantuan professional namun

mampu

termasuk pada paraprofesional ketika

konselor teman sebaya untuk teman-

konseling sebaya ini berfungsi sebagai

temannya. Metode yang digunakan adalah

pemberi bantuan bagi seseorang yang

pelatihan

dalam hal ini “sebaya” yang menceritakan

simulasi layanan serta teknik konsleing

pengalamanya, nilai yang dimilikinya,

dasar utnuk keperluan layanan konseling

serta gaya hidup yang ada pada dirinya.

kepada teman sebayanya.

Dengan demikian, paraprofessional peer

menjalankan

intensif

Materi

peran

sebagai

dengan

yang

berbagai

disusun

dalam

counseling di anggap sebagai suatu proses

pelatihan tersebut adalah sebagai berikut:

dimana individu yang berbagi kesamaan

a. Pengkajian/pendalaman konsep dasar

dalam hal; karakteristik, keyakinan, serta
nilai yang dimilikinya dengan teman
sebayanya,

dalam

kesamaan

pada

hal

ini

memiliki

pendidikan

dan

pengalaman hidup, serta hidup dalam

Konseling
b. Praktik/simulasi

langkah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi dan merumuskan

Pada kesimpulannya, meskipun ada

konseling;

perbedaan dalam nama, tanggung jawab,

2) Menyusun

serta prosedur yang sangat terkait dengan
seting pelaksanaannya namun memiliki
kesamaan dalam asumsi dasar, yaitu
individu

dalam

hal

ini

remaja

konseling

dengan teman sebaya, dengan langkah-

masalah

populasi yang sama.

layanan

untuk

rencana

pelayanan

langkah-

langklah penyelesaian masalah;
3) Merancang

jadwal

pertemuan

dengan konseli;
c. Pendampingan pelaksanaan konseling

memberikan bantuan pada remaja lainnya

teman sebaya.

dengan

1) Melaksanakan Konseling dengan

menggunakan

komunikasi

serta

keterampilan

intrapersonal

yang

Teman Sebayanya;
2) Mengevaluasi/merefleksi

dimiliki.

pelaksanaan konseling;
2. METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan

pelatihan

konseling

teman sebaya dilaksanakan di PSAA
Tunas Bangsa Kabupaten Pati. Pesertanya
adalah 15 peserta terpilih yang merupakan

3) Merancang

Tindakan

lanjutan

sebagai tindak lanjut konseling
pada pertemuan petama;
Pelaksanaan kegiatan mulai tanggal
12 Desember 2016 – 22 Pebruari 2017.

warga asuh PSAA yang diidentifikasi
53

Edris Zamroni, Masturi…

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk

memfokuskan

penyelesaian

masalah,

kehalian

pletihan

ini

membagi peserta menjadi dua kelompok.
Kelompok 1 khusus membahas mengenai
masalah

remaja

dan

lika-liku

permasalahan pribadi dan percintaan.
Sedangkan kelompok
permasalahan

Gambar 3.2. Suasana Pelatihan dan
Pendampingan pada Remaja

2 fokus pada

belajar

dan

karir.
orang

Produk pelatihan ini adalah 15

sedangkan kelompok 2 terdiri dari 7 orang

orang remaja yang merupakan warga asuh

peserta.

di PSAA Tunas Bangsa Pati yang telah

Kelompok

1

terdiri

dari

8

Selama sepuluh kali pertemuan,

memiliki kemampuan Peer counseling

para calon konselor sebaya diajarkan

dengan basic skills counseling seperti

tentang strategi mengenal masalah yang

raport,

dialami oleh remaja, mengenal remaja

pengenalan karakteristik remaja beserta

dengan berbagai karakteristiknya, teknik

masalahnya. Untuk strategi pengenalan

dasar konseling dalam melakukan layanan

remaja

konseling

pelatihan menggunakan metode observasi

pada

teman

sebayanya.

emphaty,

dan

Kegiatan dimaksud dapat dilustrasikan

sederhana,

melalui gambar-gambar berikut:

wawancara

motivation

masalahnya

kuesioner
dan

dan

dilakukan

sederhana,

menyusun

biografi

sederhana tentang remaja yang sedang
dipahami. Untuk kerangka konseling
sederhana yang dipillih adalah tahapan
konseling menurut pendekatan trait and
factor.
Pada dasarnya konseling teman
sebaya merupakan suatu cara bagi para
Gambar 3.1. Diskusi untuk Seleksi
Konselor Sebaya

siswa

(remaja)

belajar

bagaimana

memperhatikan dan membantu anak-anak
lain,

serta

menerapkannya

dalam

kehidupan sehari-hari (Carr, 1981 : 3).
54

Pelatihan Peer Counseling Pada Remaja di Panti ……

Sementara itu, Tindall dan Gray (1985: 5)

4. KESIMPULAN
Konseling

mendefinisikan konseling teman sebaya

sebaya

laku

konseling

interpersonal

yang

tingkah laku saling memperhatikan dan

dilakukan oleh individu nonprofesional

saling membantu secara interpersonal

yang berusaha membantu orang lain.

diantara teman sebaya; b) kegiatan saling

Konseling

suatu

membantu

bentuk

ragam

secara

sebaya

suatu

bantu tersebut dilakukan oleh individu

psikologis

yang

non

pendidikan

memiliki

profesional

di

bidang

layanan

bantuan (helping); c) berlangsung dalam

Konseling sebaya memungkinkan
untuk

ragam

merupakan

disengaja dan sistematik.
siswa

merupakan

a)

tingkah

sebagai

sebaya

adalah

keterampilan-

kehidupan sehari-hari di sekolah baik di
dalam

maupun

di

luar

kelas;

d)

keterampilan guna mengimplementasikan

keterampilan yang dibutuhkan dalam

pengalaman kemandirian dan kemampuan

kegiatan

mengontrol diri yang sangat bermakna

keterampilan mendengarkan secara aktif,

bagi remaja. Secara khusus konseling
teman sebaya tidak memfokuskan pada
evaluasi isi, namun lebih memfokuskan
pada

proses

perasaan

berfikir,

proses-proses

proses

pengambilan

dan

keputusan (Carr, 1981 : 4). Dengan cara

membantu

tersebut

adalah

empati dan keterampilan memecahkan
masalah

(problem

kedudukan

antara

solving);
individu

dan

e)

yang

membantu dan individu yang dibantu
adalah setara (equal).

sebaya

Ada empat bantuan dasar yang

memberikan kontribusi pada dimilikinya

dapat dilakukan oleh konselor sebaya,

pengalaman yang kuat yang dibutuhkan

yaitu:

oleh para remaja yaitu respect.

spesial, dan pemimpin kelompok kecil.

yang

demikian,

konseling

bantuan spesial, tutor, teman

Konseling teman sebaya secara kuat

Tahapan kegiatan peer counseling: a)

menempatkan keterampilanketerampilan

beginning (awal): biasanya proyek ini

komunikasi

memfasilitasi

berfokus pada kegiatan mendengarkan

eksplorasi diri dan pembuatan keputusan.

dan merespon perasaan, mengklarifikasi

“Konselor” sebaya bukanlah konselor

ide-ide,

untuk

profesional atau ahli terapi. “Konselor”
sebaya adalah para siswa (remaja) yang
memberikan bantuan kepada siswa lain di
bawah bimbingan konselor ahli. Dalam
konseling sebaya, peran dan kehadiran

dan

mengajukan

pertanyaan

terbuka; b) intermediate (menengah); dan
c) advanced (lanjutan): proyek menengah
dan lanjutan memerlukan lebih banyak
fleksibilitas dan spontanitas.

konselor ahli tetap diperlukan.
55

Edris Zamroni, Masturi…

Mereka

melibatkan

kombinasi

keterampilan pembantu dan penggunaan
beberapa model pemecahan masalah yang
kurang

terstruktur.

Dalam

proyek

lanjutan, fasilitator sebaya bekerja dengan
minim

pengawasan

dan

arahan,

menggunakan pengalaman masa

lalu

mereka, dan keterampilan berlatih yang
lebih untuk melakukan berbagai tugas.
Hal ini bisa menjawab permasalahan
umum yang terjadi di PSAA yaitu
kurangnya

SDM

untuk

pelayanan

Suwarjo, (2008). Model Konseling Teman
Sebaya untuk Pengembangan Daya
Lentur
(Resilience):
Studi
Pengembangan Model Konseling
Teman
Sebaya
untuk
Mengembangkan Daya Lentur
Remaja Panti Sosial Asuhan Anak
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta. Disertasi Universitas
Pendidikan
Indonesia.
Tidak
Diterbitkan.
Tindall, J.D. and Gray, H.D. (1985). Peer
Counseling: In-Depth Look at
Training Peer Helpers. Muncie:
Accelerated Development Inc.
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002
tentang Perlindungan Anak.

konseling pada warga asuhnya. Selain itu,
sebagai upaya mengatasi barrier yang
sering terjadi ketika konseling dilakukan
oleh ahli yang usianya diatas konseli.
5. DAFTAR PUSTAKA
Carr, R.A. (1981). Theory and Practice of
Peer Counseling. Ottawa: Canada
Employment
and
Immigration
Commission.
Carter, T. D. (2005). Peer Counseling:
Roles,
Functions,
Boundaries.
ILRU Program. [Online]. Tersedia:
http://www.peercounseling.com.
Akses 12 September 2006.
Kan, P.V. (1996). Peer Counseling in
Explanation. [Online]. Tersedia:
http://www.peercounseling.com.
Akses 22 Agustus 2006.
Santrock,
J.W.
(2009).
Life-Span
Development.Twelfth
Edition.
Boston: McGraw-Hill Companies.
Steinberg,
Laurance.
(1993).
Adolescence. New York : Mc.
Graw-Hill, Inc.

56