S KIM 0905762 Chapter1

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Menganalisis kilas balik pendidikan IPTEK dari tahun 2005-2010, dalam
UNESCO Science Report 2010 dinyatakan, kunci kemajuan suatu bangsa atau
negara dalam era globalisasi terletak pada kualitas sumber daya manusia yang
menguasai saintek. Negara yang maju dalam IPTEK akan maju dalam
ekonomi. Indonesia tidak termasuk negara yang diperhitungkan dalam
perkembangan IPTEK tersebut. Sukro Muhab (dalam La tansa, 2010),
menyatakan tantangan dunia pendidikan sains di Indonesia di era globalisasi
dalam upaya pengembangan saintek adalah kesenjangan kemajuan saintek
dengan dunia pendidikan, prestasi pendidikan kita tertinggal
Rendahnya aprestasi pendidikan IPTEK Indonesia bisa dilihat dari hasil
survey dari PISA (Programme for International Student Assessment). Kriteria
penilaian PISA ini mencakup kemampuan kognitif (knowledge) dan juga
keahlian siswa di bidang reading, matematika dan scientific literacy
(kemampuan sains/literasi sains/melek sains). Literasi sains itu sendiri yang
ditandai dengan kerja ilmiah, dan tiga dimensi besar literasi sains yaitu : konten
sains, proses sains, dan konteks sains. Survei yang dilakukan di tahun 2003,

dari 49 negara yang disurvei, kemampuan mayoritas siswa Indonesia di mata
pelajaran matematika berada pada urutan ke-43, dan dilihat dari literasi sains,
berada pada peringkat ke-49. Hasil PISA 2009, dari 65 negara peserta,
peringkat Indonesia untuk

sains 60. Dan pada tahun 2012, dari

Indonesia

berada di peringkat ke-64 dari 65 negara yang berpartisipasi dalam tes
Pada hakikatnya sains menurut Carin dan Evans dalam Rustaman et al.
(2003) menyatakan bahwa mengandung empat hal, yaitu: kontent atau produk,
proses atau metode, sikap, dan teknologi. Sains sebagai produk berarti bahwa
dalam sains terdapat fakta-fakta, hukum-hukum, prinsipprinsip dan teori-teori
yang sudah diterima kebenarannya. Sains sebagai proses atau metode berarti
bahwa sains merupakan suatu proses atau metode untuk mendapatkan

Resta Ratnaningsih, 2016
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING

Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2

pengetahuan. Kemudian sains sebagai sikap artinya dalam sains terkandung
sikap seperti tekun, terbuka, jujur dan objektif. Sains sebagai teknologi bahwa
sains mempunyai keterkaitan dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
(Ramsey, 1993; dalam Rustaman, 2005).
Kimia sebagai salah satu rumpun dalam sains mempunya peranan yang
sangat penting dan strategis dalam pengembangan sains ini. Melalui
pembelajaran kimia, siswa dapat memperoleh pengalaman langsung sehingga
dapat menambah kekuatan untk mencari, menyimpan, dan menerapkan konsep
yang telah dipelajarinya. Sebagai alternatif pembelajaran kimia yang
dikemukakan oleh Hayat (2010) bahwa pada pembelajaran berbasis praktikum
siswa lebih diarahkan pada eksperimenta learning, diskusi dengan teman, yang
selanjutnya akan diperoleh ide dan konsep baru. Dengan demikian mendukung
siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan berpikir (hands on
dan minds on). Hal tersebut sangatlah sesuai karena didalam kegiatan
praktikum siswa dituntut untuk menggunakan keterampilan proses sains untuk
memecahkan masalah-masalah realistis, sehingga


dapat menumbuhkan

kebermaknaan dalam belajar, meningkatkan Penguasaan dan retensi, serta
membantu siswa mengembangkan keterampilan proses sains siswa dan
kemampuan melakukan riset (Spiro & Knisley, 2008).
Keterampilan proses sains (KPS) merupakan keterampilan-keterampilan
yang dimiliki para ilmuwan untuk memperoleh dan mengembangkan produk
sains (Anitah, 2007). Sedangkan menurut Dahar (1996), keterampilan proses
sains adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam
memahami, menegmbangkan, dan menemukan ilmu pengetahuan . Sehingga
keterampilan proses sains (KPS) sangat penting bagi siswa sebagai bekal
menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan
memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang telah
dimiliki.
Berdasarkan studi pendahuluan di salah satu SMA di Kota Bandung ,
proses pembelajaran kimia yang dilakukan di sekolah masih bersifat
konvensional dengan guru sebagai pusat pembelajaran. Siswa belum dilibatkan

Resta Ratnaningsih, 2016

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3

untuk menemukan konsep melalui proses sains, sehingga keterampilan proses
sains siswa tidak berkembang dengan baik.
Pembelajaran berbasis inkuiri memberikan kesempatan bagi siswa untuk
dapat

mengembangkan

keterampilan

yang

akan

dibutuhkan


untuk

kehidupannya (Branch & Oberg, 2004). Yang ditonjolkan dalam inkuiri adalah
guru membantu siswa dalam mengidentifikasi dan mengkomunikasikan
pemikirannya agar terlibat ke dalam proses merancang dan melakukan
penelitian. Melalui pengalaman tersebut, siswa dapat memperoleh keduanya
yaitu keterampilan ilmiah dan konsep (Kessler & Galvan, 2007). Hal ini sesuai
dengan pendapat McBride, dkk (dalam Supriyatman & Sukarno 2014 ) bahwa
menggunakan inkuiri dalam pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan
konsep sains dan keterampilan proses sains siswa, karena pemebelajaran
inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan sendiri konsep
tertentu, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa
untuk belajar (Sanjaya, 2006).
Salah

satu

pembelajaran


kimia

yang

dapat

digunakan

untuk

mengembangkan penguasaan konsep dan keterampilan proses adalah materi
termokimia. Materi ini merupakan materi yang menyajikan fakta-fakta tentang
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari . Dalam materi termokimia
siswa akan mendalami energi yang dibebaskan serta diserap dalam suatu reaksi
kimia. Oleh karen itu dalam pembelajaran siswa hars mampu memahami dan
mengerti konsep-konsep materi yang ada dalam materi tersebut. Materi ini
materi tergolong sulit , karena selain berupa hafalan juga berupa hitungan
(Sirhan, 2007).
Berdasar uraian tersebut , maka perlu dilakukan pembelajaran dengan
metode


praktikum

berbasis

inkuiri

terbimbing

untuk

meningkatkan

keterampilan proses sains dan pengetahuan konsep siswa pada mataeri
termokimia. Adapun penelitian yang akan dilakukan berjudul “Pembelajaran
Termokimia dengan Metode Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk
Meningkatkan Pengetahuan Konsep dan Keterampilan Proses Siswa”

Resta Ratnaningsih, 2016
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang
akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan pembelajaran
praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi termokima dapat
meningkatkan penguasaan konsep dan keterampilan proses sains siswa ?
Untuk memperjelas alarah penelitian, maka rumusan masalah di atas,
diuraikan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1.

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada materi termokima dengan
menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbaimbing?

2.

Bagaimana pencapaian setiap indikator penguasaan konsep untuk seluruh

siswa dan masing-masing kelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) pada
pembelajaran termokima dengan menggunakan metode praktikum
berbasis inkuiri terbaimbing?

3.

Bagaimana pencapaian keseluruhan indikator keterampilan proses sains
untuk seluruh siswa dan masing-masing kelompok siswa (tinggi, sedang,
rendah) pada pembelajaran termokima dengan menggunakan metode
praktikum berbasis inkuiri terbaimbing?

4.

Bagaimana pencapaian setiap indikator keterampilan proses sains siswa
untuk seluruh siswa dan masing-masing kelompok siswa (tinggi, sedang,
rendah) pada pembelajran termokima dengan menggunakan metode
praktikum berbasis inkuiri terbaimbing?

C. Pembatasan Masalah Penelitian
Agar permasalahan dalam penelitian ini terfokus pada hal yang

diharapkan, ruang lingkup dibatasi pada :
1. Pembelajaran praktikum yang diteliti adalah praktikum berbasis inkuiri
terbimbing.
2. Aspek

keterampilan

mengajukan

proses

pertanyaan

yang
,

dipelajari

adalah


merencanakan

Resta Ratnaningsih, 2016
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan
percobaan,

5

mengamati, , .menafsirkan pengamatan, berkomunikasi, menerapkan
konsep dan meramalkan
3. Pembelajaran menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri terbimbing
pada materi pokok termokimia berdasarkan pada kompetensi dasar sebagai
berikut :
3.4 Membedakan reaksi eksoterm dan endoterm berdasarkan hasil
percobaan dan diagram tingkat energi .
4.4 Merancang, melakukan , menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan reaksi eksoterm dan endoterm.
4.5 Merancang, melakukan , menyimpulkan serta menyajikan hasil
percobaan penentuan H reaksi.

D. Tujuan Penelitian
Secara umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pencapaian
indikator pengetahuan konsep dan keterampilan proses sains siswa pada
pembelajaran termokimia berbasis praktikum . Berdasar rumusan masalah
maka peneliti bertujuan untuk mengetahui :
1. Pencapaian keseluruhan indikator penguasaan konsep untuk seluruh siswa
dan masing-masing kelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) pada
pembelajran termokima dengan menggunakan metode praktikum berbasis
inkuiri terbaimbing?
2. Pencapaian setiap indikator penguasaan konsep untuk seluruh siswa dan
masing-masing kelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) pada pembelajran
termokima dengan menggunakan metode praktikum berbasis inkuiri
terbaimbing?
3. Pencapaian seluruh indikator keterampilan proses sains untuk seluruh siswa
dan masing-masing kelompok siswa (tinggi, sedang, rendah) pada
pembelajran termokima dengan menggunakan metode praktikum berbasis
inkuiri

Resta Ratnaningsih, 2016
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terbaimbing?

6

4. Bagaimana pencapaian setiap indikator keterampilan proses sains siswa
untuk seluruh siswa dan masing-masing kelompok siswa (tinggi, sedang,
rendah) pada pembelajran termokima dengan menggunakan metode
praktikum berbasis inkuiri terbaimbing?

E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat

digunakan sebagai bahan

pertimbangan antara lain :
1. Bagi siswa , diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan konsep dan
melatih keterampilan proses sains pada pemebelajaran termokimia
berbasis inkuiri terbimbing
2. Bagi guru, diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai hasil
pencapaian pengetahuan konsep dan keterampilan proses sains siswa pada
pembelajaran termokimia berbasis inkuiri terbimbing, serta dapat menjadi
masukan dalam memperluas pengetahuan mengenai pembelajaran kimia
dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains siswa dan kualitan
pembelajaran .
3. Bagi peneliti , sebagai bahan informasi bagi pihak yang berhubungan
dengan penelitian mengenai pendekatan ketrampilan proses sain dan
pengetahuan

konsep

menggunakan

pembelajaran

berbasis

inkuir

terbimbing.

F. Defini Istilah
1. Pengembangan berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang
telah ada (Sugiyon, 2010).
2. Keterampilan proses sains merupakan keterampilan intelektual, manual dan
sosial yang digunakan untuk membangun Penguasaan terhadap suatu
konsep/gagasan/pengatahuan

dan

meyakinkan

/

menyempurnakan

Penguasaan yang sudah terbentu. Ketereampilan tersebut meliputi aspekaspek kemampuan mengamati, menafsirkan, mengklasifikasi, meramalkan,

Resta Ratnaningsih, 2016
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

mengajukan

pertanyaan,

berhipotesa,

menrencanakan

penelitian,

menerapkan konsep dan berkomunikasi (Rustaman, 1995)
3. Penguasaan konsep merupakan suatu kemampuan yang dimiliki siswa
setelah pembelajaran sesuai dengan konsep yang dipelajari sehingga dapat
menyelesaikan bearbagai permasalahan yang dihadapi (Kartimi 2003).
Dalam penelitina Penguasaan konsep yang dimaksud adalah penguasaan
konsep-konsep koloid, baik konsep secara teori maupun penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari. Peningkatan Penguasaan konsep dapat dinilai
dengan pre-postes menggunakan bentuk soal pilihan ganda yang
dikembangkan berdasarkan taksonomi Bloom, mencakup aspek : (c1)
memahami

(c2),

mengaplikasikan

(c3),

menganalisis

(c4),

dan

mengevaluasi (c5).
4. Inkuiri terbimbing adalah suatu pendekatan dimana guru lebih berperan
dalam membuat perencanaan dan menyediakan petunjuk yang terarah
kepada, siswa tidak dilibatkan dalam merumuskan permasalahan (Sund &
Trowbridge,1973).

G. Struktur Organisasi Skripsi.
Skripsi yang disusun terdiri dari bab I-V . Bab I sebagai bab pendahuluan
dalam

melakukan penelitian , bab ini terdiri dari latar belakang penelitian,

rumusan masalah penelitian, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, definisi istilah, dan struktur organisasi skripsi.
Bab II adalah tinjauan pustaka berisi teori-teori yang mendukung serta
dapat dijadikan teori dasar dalam penelitian yang dilakukan meliputi inkuiri
dan tingkatan inkuiri, inkuiri terbimbing, penguasaan konsep, keterampilan
proses sains dan materi termokimia .
Bab III adalah metodologi penelitian. Bab ini terdiri dari 7 sub bab, yaitu
lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, deinisi operasional, instrumen
penelitian,

teknik

pengumpulan

data

dan

Resta Ratnaningsih, 2016
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis

data.

8

Bab IV adalah hasil dan pembahasan. Bab ini terdiri dari dua sub bab yaitu
tingkat pencapaian indikator penguasaan konsep dan tingkat pencapaian
indikator keterampilan proses sains.
Bab V adalah kesmpulan dan saran. Bab ini terdir dari dua sub bab yaitu
kesimpulan dan saran .

Resta Ratnaningsih, 2016
PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA
PADA PEMBELAJARAN TERMOKIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu