Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Berbasis Web Pada PT. Bhirawa Steel

  

Rancang Bangun Aplikasi Penilaian Kinerja Berbasis Web Pada PT.

  

Bhirawa Steel

1) 2) 3) Dwi Prasetyo Pambudi Sulistiowati Julianto Lemantara

  Program Studi/Jurusan Sistem Informasi Institut Bisnis Dan Informatika Stikom Surabaya

  Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298 Email: 1

Abstract : PT. Bhirawa Steel is one of the oldest and the most modern steel producer in Indonesia.

  

Human resource divison of PT. Bhirawa Steel does performance appraisal manually with

calculator, so that often happens 10% counting error while giving score of assessment and

difficulty in recapitulating. Based on the problemes, so the solution can be offered is a web

application of performance appraisal in PT Bhirawa Steel. This application use graphic rate scale

method, in which the description of appraisal as measured by a scale that each has a point. In this

case, used scale 1 until 4. The steps of planning system are block diagram, system flow, data flow

diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), database structure and make a trial design.

After doing trial, web application of performance appraisal can help a process of employee’s

performance assessment accurately that previously were did manually. In addition, web

application can help to determine a material of training for employees and give a overall report or

report of each employee’s assesment, so can help human resource division to calculating

assesment .

  Key words : human resource, performance appraisal, graphic rating scales

  PT Bhirawa Steel Surabaya adalah salah fungsi mengawasi hasil penilaian dari penilai satu produsen baja tertua dan termodern di pertama dan kedua serta melakukan penilaian Indonesia PT. Bhirawa Steel bergerak dalam kinerja terhadap para chief supervisor. Proses bidang produksi baja tulangan. Dalam penilaian kinerja karyawan dimulai dari bagian menjalankan bisnisnya, perusahaan ini SDM dengan membagikan form penilaian berkomitmen untuk memberikan kualitas dan kepada penilai pertama, penilai kedua dan konsistensi pada produk-produk agar dapat penilai ketiga. Setelah penilai pertama mengisi selalu berada di garis depan dalam bidang form, selanjutnya form diserahkan kepada konstruksi baja tulangan. Agar kualitas tetap penilai kedua. Penilai kedua melakukan kajian terjaga, maka kualitas Sumber Daya Manusia ulang dan menandatangani form yang telah (SDM) merupakan faktor yang sangat penting dinilai tersebut. Penilai kedua juga melakukan pada PT. Bhirawa Steel. Untuk mengukur penilaian terhadap penilai pertama. Setelah form kualitas SDM, maka diperlukan penilaian diisi dan ditandatangani, form diserahkan kepada terhadap kinerja karyawan. penilai ketiga untuk dilakukan kajian ulang lagi.

  Penilaian kinerja pada PT. Bhirawa Steel Setelah dilakukan kajian ulang, penilai ketiga dilakukan dua kali dalam satu tahun. Periode menandatangani form tersebut dan melakukan pertama dinilai dari bulan Januari hingga bulan penilaian terhadap penilai kedua. Setelah Juni, sedangkan periode kedua dinilai dari bulan ditandatangi dan diisi, form diserahkan ke bagian Juli hingga bulan Desember. Penilaian kinerja SDM untuk direkap. Untuk lebih jelasnya karyawan pada PT. Bhirawa Steeel dilakukan dijelaskan pada Gambar 1 oleh tiga penilai. Penilai pertama adalah supervisor. Penilai kedua adalah chief supervisor. Penilai ketiga adalah manajer. Penilai kedua mempunyai fungsi mengawasi hasil penilaian dari penilai pertama dan melakukan penilaian kinerja terhadap para supervisor. Begitu juga dengan penilai ketiga mempunyai

ISSN 2338-137X

  JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017, JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017,

  Gambar 1 Alur kerja dari proses penilaian kinerja Berdasarkan proses bisnis yang ada saat ini, terdapat beberapa masalah diantaranya adalah masalah pertama yaitu sering terjadi kesalahan dalam proses penghitungan penilaian. Berdasarkan hasil wawancara, bahwa ditemukan sekitar 10% kesalahan perhitungan dalam proses penilaian kinerja karyawan yang dinilai dari total keseluruhan 450 karyawan dalam setiap periodenya. Hal ini dikarenakan bagian SDM menghitung dengan cara manual (kalkulator). Dalam proses penghitungan penilaian hanya ada dua karyawan saja yang melakukan proses tersebut. Dampak dari kesalahan perhitungan tersebut adalah karyawan yang dinilai tidak mendapatkan nilai yang sesuai dengan kemampuannya. Penilaian kinerja ini akan menghasilkan laporan kinerja yang merupakan salah satu saran untuk bagian SDM sebagai usulan untuk materi pelatihan karyawan. Apabila laporan penilaian kinerja tidak sesuai dengan sebenarnya maka usulan yang dibuat tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Dampak bagi karyawan akan lama menyesuaikan diri dengan kebutuhan perusahaan. Selain itu dampak bagi perusahaan dapat menurunkan produktivitas kerja.

  Masalah kedua yaitu bagian SDM mengalami kesulitan dalam merekap seluruh penilaian. Hal ini dikarenakan dalam proses penilaian kinerja karyawan masih menggunakan lembaran form, sehingga bagian SDM harus merekap 450 lembar form secara manual dengan batas waktu satu minggu. Dampak yang ditimbulkan dari masalah tersebut adalah menyulitkan pencarian rekap data penilaian kinerja karyawan, tertundanya laporan penilaian kinerja bagi atasan dan penundaan dalam pelaksanaan pelatihan.

  Berdasarkan permasalahan yang ada pada PT. Bhirawa Steel bagian SDM membutuhkan aplikasi yang mampu mengelola proses penilaian kinerja karyawan sehingga proses penilaian dapat dilaksanakan secara cepat dan akurat serta membantu proses pelaporan hasil penilaian. Aplikasi ini juga dapat membantu proses penentuan materi pelatihan karyawan. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan metode graphic

  rating scale. Metode ini terdiri dari deskripsi

  kinerja yang dinilai dengan skala. Masing- masing skala tersebut memiliki nilai angka. Aplikasi ini berbasis web agar dapat diakses dimana saja dan mendukung proses dalam penilaian kinerja yang ada pada PT. Bhirawa Steel, selain itu tidak perlu dilakukan proses instalasi aplikasi pada setiap computer client, mengingat terdapat banyak pengguna yang akan menggunakan aplikasi ini seperti bagian SDM serta para penilai mulai dari supervisor, chief supervisor dan manajer.

METODE PENELITIAN

  Menurut (Pressman & Maxim, 2015) model waterfall atau yang sering disebut juga dengan model “classic life cycle”merupakan model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun software. Model waterfall pertama kali diperkenalkan oleh Winston Royce sekitar tahun 1970. Model ini termasuk model generic pada perangkat lunak dan sering digunakan dalam Software Engineering (SE). Penjelasan model waterfall dapat dilihat pada Gambar 2.

  Gambar 2 SDLC dengan metode Waterfall (Pressman & Maxim, 2015)

ISSN 2338-137X

  Blok Diagram Aplikasi Penilaian Kinerja Pada PT. Bhirawa Steel Communication Input Proses Output

  a. Pengamatan dan Observasi Pengolahan Data Daftar Departemen

  Pengamatan dan observasi dilakukan Data Departemen Departemen wawancara dengan bagian SDM, tetapi juga Pengolahan Data Daftar Jabatan Jabatan melakukan observasi yang dilakukan secara Data Jabatan langsung pada proses bisnis penilaian kinerja Pengolahan Data Daftar Karyawan karyawan. Selain itu, tujuan melakukan Karyawan Data Karyawan observasi yaitu mendapatkan dokumen yang Data Periode Pengolahan Data Daftar Periode Penilaian berhubungan dan dibutuhkan pada proses Periode Penilaian Penilaian pembuatan penelitian ini yaitu penilaian kinerja Data Kategori Kategori Kriteria Pengolahan Data Daftar Kategori Kriteria karyawan. Proses observasi dilakukan dengan Kriteria mengidentifikasi terlebih dahulu masalah- Pengolahan Data Daftar Kriteria masalah yang terjadi dengan melihat proses Data Kriteria Kriteria bisnis yang ada. Data Nilai Pengolahan Data Nilai Daftar Nilai Kriteria

  b. Wawancara Kriteria Kriteria

  Wawancara merupakan suatu tahapan Data Keterangan Pengolahan Data Daftar Keterangan Nilai yang dilakukan untuk mencari informasi yang Keterangan Nilai Nilai dibutuhkan oleh PT Bhirawa Steel dalam Data Nilai Pengolahan Data Nilai Daftar Nilai Minimum melakukan penilaian kinerja karyawan dengan Minimum Minimum metode tanya jawab. Pengolahan Data Tim Daftar Tim Penilai

  c. Studi Literatur Data Tim Penilai Penilai

  Studi literatur merupakan acuan yang Kinerja dengan Proses Penilaian Grafik Perkembangan Kinerja Karyawan dijadikan untuk penyelesaian masalah yang ada. Data Penilaian Kinerja Metode Graphic Rating Scale Refrensi yang digunakan untuk penyelesaian Laporan Penilaian masalah yang diangkat menggunakan beberapa Kinerja Keseluruhan teori web dan teori lainnya yang relevan. Kinerja tiap Karyawan Laporan Penilaian dan Rekomendasi materi pelatihan

  Planning

  Proses planning (perencanaan) P ha se merupakan suatu proses penentuan kebutuhan Gambar 3 Block Diagram aplikasi yang akan dibangun. Perangkat lunak dan perangkat keras yang relevan digunakan

  Testing

  untuk mendukung dalam proses pembuatan aplikasi.

  Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji program yang telah dibuat, agar program yang dihasilkan dapat berjalan dengan

  Modelling

  baik ketika dilakukan implementasi, dan sesuai Tahap pemodelan desain perangkat lunak dengan kebutuhan user. Metode testing yang adalah lanjutan dari tahapan kebutuhan digunakan untuk melakukan pengujian adalah perangkat lunak, yaitu melakukan rancangan black box testing. dan desain yang meliputi pengolahan data berdasarkan fungsi pada PT Bhirawa Steel,

  Black Box Testing

  aliran dokumen (docflow), aliran sistem Menurut Rizky (2011), Black Box Testing

  (sysflow) sesuai dengan keadaan perusahaan saat merupakan suatu tipe testing yang ini, desain basis data, desain I/O, serta memperlakukan perangkat lunak yang tidak menjelaskan tentang input – proses – output. diketahui kinerja internalnya. Berdasarkan hal

  Dalam pemodelan data menggunakan beberapa tersebut, para tester memandang perangkat lunak tahap seperti dibawah ini : seperti layaknya “kotak hitam” yang tidak

  1. Block Diagram. terlihat isinya, tetapi dikenai proses testing 2. Conceptual Data Model (CDM). bagian luarnya saja.

  3. Physical Data Model (PDM).

  Black Box Testing hanya memandang perangkat 4.

  Data Flow Diagram. lunak dari sisi spesifikasi dan kebutuhan yang

  Berikut gambaran block diagram dapat telah ditentukan pada awal perancangan. dilihat pada Gambar 3

  Keuntungan dari jenis testing ini antara lain:

ISSN 2338-137X

  JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017,

  JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017,

  Penilaian dinilai oleh 3 penilai. Penilai pertama adalah supervisor, penilai kedua adalah chief supervisor atau kepala departemen dan penilai ketiga adalah manajer. Penilai kedua mempunyai fungsi mengawasi hasil penilaian dari penilai pertama dan melakukan penilaian kinerja terhadap para supervisor. Penilai ketiga mempunyai fungsi mengawasi hasil penilaian dari penilai pertama dan kedua serta melakukan penilaian kinerja terhadap para chief supervisor. Setelah penilai pertama mengisi form, selanjutnya form diserahkan kepada penilai kedua. Penilai kedua melakukan kajian ulang dan menandatangani form yang telah dinilai tersebut. Penilai kedua juga melakukan penilaian terhadap penilai pertama. Setelah form diisi dan ditandatangani, form diserahkan kepada penilai ketiga untuk dilakukan kajian ulang lagi. Setelah dilakukan kajian ulang, penilai ketiga menandatangani form tersebut dan melakukan penilaian terhadap penilai kedua. Setelah ditandatangi dan diisi, form diserahkan ke bagian SDM untuk direkap

  Kemampuan membaca gambar teknik Kemampuan membimbing dan kepada bawahan Memahami mesin-mesin industri Mengantisipasi kerusakan dini Mengatur faktor faktor

  Kemampuan analisa kelayakan kerja mesin Kemampuan membaca alat ukur

  Penilaian Kompetensi

  Jiwa Kepemimpinan Integritas Diri/ Kualitas Diri Kontinyu& konsisten melakukan inovasi Bekerja Dalam Tim Identifikasi Masalah Inisiatif Kemampuan Bekerjasama Komunikasi dan kerjasama di Tempat Kerja Kemampuan Memecahkan Masalah Ketelitian Ketepatan pengambilan keputusan Koordinasi pekerjaan Kreatif Kualitas hasil kerja Manajerial Memahami resiko Pantang menyerah Tanggap dengan masalah Tegas Tanggung Jawab 2.

  Penilaian Umum

  No Parameter Penilaian Kriteria 1.

  Setiap penilaian kinerja pada PT. Bhirawa Steel memiliki masing-masing kriteria yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian. Setiap kriteria memiliki bersaran dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Kriteria dalam penilaian yang dipakai di PT. Bhirawa Steel saat ini dapat dilihat pada Tabel 1.

  Proses Penilaian Kinerja Menggunakan Graphic Rating Scale pada PT. Bhirawa Steel

  Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis program.

  Menurut Wirawan (2009) Metode ini terdiri dari deskripsi kinerja yang dinilai dengan skala yang masing-masing memiliki nilai angka. Dalam metode ini, penilai mengobservasi kinerja karyawan, memberi tanda pada skala sebagai nilai. Angka-angka tersebut kemudian dijumlahkan dan kemudian hasilnya diubah kembali ke dalam kata sifat..

  Graphic Rating Scale

  4. Proses testing dapat dlakukan lebih cepat dibandingkan white box testing.

  memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak.

  3. Hasil dari balck box testing dapat

  ataupun bug sering ditemukan oleh komponen tester yang berasal dari pengguna.

  2. Kesalahan dari perangkat lunak

ISSN 2338-137X 1.

  Parameter

  Tabel 2 Nilai Akhir dan Keterangannya

  No Kriteria Penilaian

  Keselaatan Kerja

HASIL DAN PEMBAHASAN

  Mengerti standart produksi Menggunakan Teknik

  Analisis dan Perancangan Sistem

  teknik grafik

  Context Diagram

  dan melakukan

  Context diagram merupakan rancangan

  perhitungan data diagram dalam membangun suatu DFD yang Merencanakan tugas menjelaskan hubungan antara entity dengan rutin lengkap sistem dan aliran data secara umum. Pada contex Kemampuan membaca

  diagram berikut dijelaskan aliran data yang

  gambar teknik masuk dan keluar sesuai dengan proses yang Tabel 1 Kriteria dijalankan diantaranya yaitu hubungan SDM

  Pada penilaian kinerja ini memiliki bobot dengan aplikasi, Supervisor dengan aplikasi, 1-10. Metode perhitungan penilaian yang dipakai

  Chief Supervisor dengan aplikasi dan Manajer dalam mengelola hasil penilaian akhir yaitu dengan aplikasi. dengan menjumlahkan nilai setiap kriteria. Setelah itu, jumlah nilai dari setiap kriteria

  Conceptual Data Model (CDM)

  diakumulasikan untuk mendapatkan nilai akhir

  Conceptual Data Model (CDM) berisi

  dari proses penilaian. Formula perhitungan dari dua belas entity, yaitu entity Departemen, entity proses penilaian ini dapat dilihat sebagai berikut:

  Jabatan, entity Karyawan, entity Periode ∑( ) ∑( ) ( )

  Penilaian, entity Kategori Kriteria, entity Kriteria, entity Nilai Kriteria, entity Keterangan Nilai, entity Nilai Minimum, entity Penilaian,

  Keterangan: entity Detil Penilaian, entity Tim Penilai.

  IPU = Indeks Penilaian Umum

  IPK = Indeks Penilaian Kompetensi B = Bobot

  Physical Data Model (PDM)

  N = Nilai

  Physical Data Model (PDM) berisi dua

  belas entity, yaitu entity Departemen, entity Adapun formula untuk menghitung

  Jabatan, entity Karyawan, entity Periode nilai akhir dari setiap penilai adalah sebagai Penilaian, entity Kategori Kriteria, entity berikut: Kriteria, entity Nilai Kriteria, entity Keterangan Nilai, entity Nilai Minimum, entity Penilaian, entity Detil Penilaian, entity Tim Penilai. ( )

  ( )( )

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

  Keterangan: NK = Nilai Kinerja

  Form Login

  IPU = Indeks Penilaian Umum

  Form login berisi tampilan untuk masuk

  IPK = Indeks Penilaian Kompetensi kedalam sistem dan berguna sebagai proses keamanan sistem bagi pengguna yang berhak

  Setelah nilai akhir dari penilaian didapat, mengakses. Form login ditunjukkan pada selanjutnya nilai akhir tersebut akan diartikan

  Gambar 4 menjadi skala nilai akhir yang telah dibuat oleh perusahaan. Skala nilai akhir dapat dilihat dalam

  No. Rentang Nilai Keterangan 1 3,01 Baik

  • – 4,00 2 2,01 Sedang – 3,00 3 1,01 Cukup – 2,00 4 0,00 Kurang – 1,00

ISSN 2338-137X

  JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017,

  JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017,

  jabatan yang telah dimasukkan . Tampilan form master jabatan ditunjukkan pada Gambar 7 Gambar 7 Form Master Jabatan

  kriteria yang telah dimasukkan. Tampilan form master kriteria dapat dilihat pada Gambar 9 Gambar 9 Form Master Kriteria

  Form Master Kriteria Form master kriteria berisi tampilan data

  8 Gambar 8 Form Master Karyawan

  form master karyawan ditunjukkan pada Gambar

  data karyawan yang telah dimasukkan. Tampilan

  Form Master Karyawan Form master karyawan berisi tampilan

  Form Master Jabatan Form master jabatan berisi tampilan data

  Gambar 4 Form Login

  Gambar 6 Form Master Departemen

  Tampilan form master user ditunjukkan pada Gambar 6

  Form Master Departemen Form master departemen berisi tampilan data departemen yang telah dimasukkan.

  Gambar 5 Form Beranda

  pertama masuk setelah login. Menu utama form beranda berisi menu fungsi dengan aplikasi sesuai login. Tampilan Form Beranda ditunjukkan pada Gambar 5

  Form Beranda Form Beranda berisi tampilan aplikasi

ISSN 2338-137X

  Form Master Nilai Kriteria Form master nilai kriteria beiris tampilan data nilai kriteria yang telah dimasukkan.

  Tampilan form master nilai kriteria dapat dilihat pada Gambar 10 Gambar 13 Form Penilaian Karyawan

  Form Laporan Penilaian Keseluruhan

  Form ini berisi tentang tampilan untuk Gambar 10 Form Master Nilai Kriteria proses cetak laporan yang terdiri dari laporan penilaian keseluruhan dan laporan kinerja tiap

  Form Pilih Tim Penilai karyawan dan rekomendasi materi pelatihan.

  Form ini berisi tentang proses memilih

  Tampilan form laporan penilaian kinerja tim penilai yang akan melakukan proses keseluruhan ditunjukkan pada Gambar 14. penilaian kinerja karyawan. Tampilan form pilih tim penilai ditunjukkan pada Gambar 11.

  Gambar 14 Form Laporan Penilaian Gambar 11 Form Tim Penilai

  Keseluruhan

  Form Daftar Penilaian

  Tampilan laporan penilaian keseluruhan

  Form berisi tentang proses penilaian dapat dilihat pada Gambar 15.

  kinerja karyawan. Tampilan form daftar penilaian dapat dilihat pada Gambar 12. Untuk dapat melakukan penilaian baru, pengguna harus memilih periode penilaian. Selanjutnya pengguna melakukan penilaian kinera pada form penilaian karyawan seperti pada Gambar 13.

  Gambar 15 Laporan Penilaian Keseluruhan Gambar 12 Form Daftar Penilaian

ISSN 2338-137X

  JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017,

  KESIMPULAN

  Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil implementasi di PT. Bhirawa Steel yaitu sebagai berikut: 1.

  Aplikasi penilaian kinerja karyawan yang dibuat dapat membantu pihak PT Bhirawa Steel dalam melakukan proses perhitungan penilaian kinerja karyawan dengan akurat yang sebelumnya masih dilakukan secara manual.

  2. Aplikasi juga dapat membantu bagian

  SDM dalam hal penentuan materi pelatihan bagi karyawan.

  3. Aplikasi ini juga dapat memberikan

  laporan penilaian baik laporan penilaian keseluruhan maupun laporan penilaian tiap karyawan. Hal ini dapat membantu pihak SDM yang sebelumnya kesulitan dalam merekap penilaian.

  RUJUKAN Pressman, R. S., & Maxim, B. R. (2015).

  Software Engineering A Practitioner's Approach Eight Edition. New York:

  McGraw Hill. Rizky, S. (2011). Konsep Dasar Rekayasa

  Perangkat Lunak. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

  Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Teori, Aplikasi, dan Penelitian .

  Jakarta: Salemba Empat.

ISSN 2338-137X

  JSIKA Vol. 06, No. 7, Tahun 2017,