PERSYARATAN DAN PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI MENGGUNAKAN SNARS ED 1

  

PERSYARATAN DAN

PELAKSANAAN SURVEI

AKREDITASI CURICULUM VITAE: DR.Dr.Sutoto,M.Kes

  • • Ketua Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi RS

    Seluruh Indonesia),
  • • Board Member of ASQua (Asia Society for Quality

    in Health Care),
  • • Regional Advisory Council dari JCI (Joint

    Commission Internasioanl) sejak 2013, • Dewan Pembina MKEK IDI Pusat.
  • Dewan Pembina AIPNI Pusat

POKOK BAHASAN

  1. PERSYARATAN AKREDITASI RS

  1. PERSYARATAN AKREDITASI RS

  2. KEBIJAKAN PRA SURVEI

  2. KEBIJAKAN PRA SURVEI

  

3. TATA CARA PENGAJUAN SURVEI

  

3. TATA CARA PENGAJUAN SURVEI

  4. PELAKSANAAN SURVEI

  4. PELAKSANAAN SURVEI

  KEBIJAKAN UMUM AKREDITASI RUMAH SAKIT  

PERSYARATAN AKREDITASI RUMAH SAKIT (PARS)

  Mendorong rumah sakit untuk mengikuti peraturan dan perundang-undangan,

  PARS.1

  • •Rumah sakit memenuhi

    semua persyaratan informasi dan data

MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK PARS.1

  • Rumah sakit perlu memberikan data dan dan informasi

  yang dibutuhkan untuk proses akreditasi. Saat mengajukan permohonan survei akreditasi, dan survei berikutnya Contoh:

  • mengisi aplikasi survei secara lengkap,

MONITORING PARS.1

  • •Monitoring dilaksanakan terus-

    menerus selama siklus akreditasi terkait dengan pengajuan yang diperlukan.

  DAMPAK KETIDAK PATUHAN PARS 1

  • Berisiko gagal akreditasi atau
  • Penetapan akreditasi tertunda sampai semua persyaratan

    akreditasi dipenuhi dan dilakukan survei terfokus.
  • Con
  • • Informasi pada aplikasi survei rumah sakit tidak tepat

  /tidak sesuai selama pelaksanaan survei maka dibutuhkan survei terfokus dan rumah sakit diminta

  PARS.2

  • RS menyediakan informasi yang lengkap dan

  akurat kepada KARS selama keseluruhan fase dari proses akreditasi. Maksud dan tujuan untuk PARS.2

KARS MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG RUMAH SAKIT MELALUI:

  • Informasi Dari Rumah Sakit Dan KaryawanInformasi Dari MasyarakatInformasi Dari Pemerintah

    Informasi Dari Media Massa Dan Media Sosial

    Komunikasi Secara LisanObservasi Langsung Dengan Atau Melalui

  Wawancara Atau Komunikasi Lainnya Kepada PEMALSUAN

  • Pemalsuan secara keseluruhan atau sebagian dari informasi yang diberikan oleh pihak yang mengajukan atau rumah sakit yang diakreditasi kepada KARS.
  • Pemalsuan bisa meliputi perubahan draft,

  Monitoring PARS.2

  • Monitoring dari PARS ini dimulai sejak proses pendaftaran dan terus berlanjut hingga rumah sakit tersebut terakreditasi

DAMPAK KETIDAKPATUHAN TERHADAP PARS.2

  • Jika KARS meyakini bahwa rumah sakit memasukkan informasi yang tidak akurat atau palsu atau mempresentasikan informasi yang tidak akurat atau palsu ke surveior, maka RS akan dianggap

  Berisiko Gagal Akreditasi dan kemungkinan perlu menjalani survei terfokus.

  PARS.3

  • •RS melaporkan bila ada perubahan

  dari profl rumah sakit (data elektronik) atau informasi yang diberikan kepada KARS saat mengajukan aplikasi survei dalam

MAKSUD DAN TUJUAN PARS.3

  KARS MEMERLUKAN Data-data informasi di bawah ini:

  • Perubahan nama rumah sakit
  • Perubahan kepemilikan rumah sakit
  • Perubahan bentuk badan hukum rumah sakit
  • Perubahan kategori rumah sakit
  • Perubahan kelas rumah sakit
  • Pencabutan atau pembatasan izin operasional, keterbatasan atau

  penutupan layanan pasien, sanksi staf klinis atau staf lainnya, atau tuntutan terkait masalah peraturan dan hukum oleh pihak Kementerian

  Monitoring PARS.3

  dilaksanakan

  • saat pengajuan aplikasi survei secara elektronik atau • saat berlangsungnya proses survei.
  • Apabila ditemukan adanya perubahan profl rumah

  sakit yang tidak dilaporkan dapat mengakibatkan

  Dampak Ketidakpatuhan terhadap PARS.3

  • Apabila rumah sakit pada saat pengajuan aplikasi survei secara elektronik atau saat berlangsungnya proses survei tidak menyampaikan perubahan profl rumah sakit dapat berakibat tidak

  PARS. 4

  • Rumah sakit mengizinkan memberikan akses kepada KARS untuk melakukan monitoring terhadap kepatuhan standar, melakukan verifkasi mutu dan keselamatan atau terhadap laporan

MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK PARS.4

  • KARS memiliki kewenangan untuk melakukan

  

telusur dan investigasi terhadap pelaksanaan

mutu dan keselamatan pasien ke seluruh atau sebagian rumah sakit, dengan pemberitahuan atau tanpa pemberitahuan, untuk memastikan rumah sakit tetap memenuhi dan mematuhi

  Monitoring PARS.4

  • Monitoring dari persyaratan ini dilaksanakan selama fase siklus akreditasi tiga tahunan.

  

DAMPAK KETIDAK PATUHAN

TERHADAP PARS.4

  • •KARS akan menarik status akreditasi

    dari rumah sakit yang menolak atau

    membatasi akses terhadap surveior

    KARS yang ditugaskan untuk

    melaksanakan telusur dan investigasi

  

PARS.5

  • Rumah sakit bersedia menyerahkan data hasil monitoring

    dari Kementerian Kesehatan/Dinas

    Kesehatan Propinsi/Kabupaten/Kota

MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK PARS.5

  • Surveior KARS dapat meminta informasi dari

  Kementerian Kesehatan/Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota berbagai aspek operasional RS dan lembaga lainnya yang juga melakukan penilaian terhadap area yang

berhubungan dengan mutu dan keselamatan,

  Monitoring PARS.5

  • Apabila diperlukan, RS bersedia memberikan semua

    catatan resmi, laporan dan rekomendasi dari lembaga

    lain seperti lembaga yang membidangi perizinan, pemeriksaan, peninjauan ulang, pemerintahan dan perencanaan.
  • KARS juga bisa meminta laporan secara langsung

  dari lembaga lain tersebut. Laporan tersebut bisa

DAMPAK KETIDAKPATUHAN TERHADAP PARS.5

  • Apabila rumah sakit tidak bersedia menyediakan laporan resmi ketika

    diminta pada saat survei berlangsung,

  dapat berakibat dilaksanakannya survei terfokus untuk mengkaji

  PARS 6

  • Rumah sakit mengizinkan pejabat KARS atau

  surveior senior yang ditugaskan oleh KARS untuk mengamati proses survei secara langsung.

  • Pejabat KARS atau surveior senior yang ditugaskan

  wajib menggunakan tanda pengenal resmi

MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK PARS.6

  •  Pejabat KARS atau surveior senior dapat ditugaskan oleh Ketua Eksekutif KARS untuk mengawasi surveior

  baru, melakukan evaluasi standar

baru dan melaksanakan evaluasi

MONITORING PARS.6

  • Evaluasi bisa dilaksanakan pada semua fase proses akreditasi, termasuk saat pelaksanaan survei verifkasi dan survei terfokus 

DAMPAK KETIDAKPATUHAN TERHADAP PARS.6

  • Apabila rumah sakit tidak bersedia dilaksanakan evaluasi pada semua fase proses akreditasi, termasuk saat pelaksanaan survei verifkasi dan survei

    terfokus dapat berakibat kegagalan

  PARS.7

  • RSt bersedia bergabung dalam sistem

  

penilaian perkembangan mutu dengan

memberikan hasil pengukuran indikator

mutu.

  • Dengan demikian direktur rumah sakit

  

dapat membandingkan capaian indikator

MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK PARS.7

  • Kumpulan indikator KARS memberikan keseragaman, ketepatan spesifkasi dan standarisasi data yang dikumpulkan sehingga dapat dilakukan perbandingan di

  dalam RS dan antar RS

  • Pengumpulan, analisis dan penggunaan data

  merupakan inti dari proses akreditasi KARS. Data dapat menunjang perbaikan yang berkesinambungan

MONITORING PARS.7

  • Indikator wajib dan indikator yang

  dipilih dievaluasi secara menyeluruh

selama proses akreditasi berlangsung.

  • • Pengisian kedua indikator tersebut dilakukan

  sebelum proses survei. Evaluasi

DAMPAK KETIDAKPATUHAN TERHADAP PARS.7

  •  Apabila RS tidak bersedia bergabung

    dalam sistem penilaian perkembangan

    mutu dengan memberikan hasil

    pengukuran indikator mutu dan dapat

    berakibat pada hasil akreditasi.

  PARS.8

  • Rumah sakit wajib menampilkan

  status akreditasi dengan tepat, program dan pelayanan sesuai dengan tingkatan status akreditasi yang

diberikan oleh KARS melalui website

MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK PARS.8

  • Situs, iklan dan promosi rumah

  sakit serta informasi lain yang dibuat oleh rumah sakit kepada masyarakat harus secara tepat menggambarkan capaian tingkatan

MONITORING PARS.8

  • •Evaluasi terhadap persyaratan ini

    dilaksanakan pada seluruh fase

  akreditasi, termasuk siklus akreditasi tiga tahunan

DAMPAK KETIDAKPATUHAN TERHADAP PARS.8

  •  Apabila informasi tentang

    capaian tingkatan status

    akreditasi yang diberikan oleh

    KARS tidak sesuai, dapat

  

tidak memiliki risiko atau

mengancam keselamatan pasien,

kesehatan masyarakat atau

  PARS 9

  • RS menyelenggarakan pelayanan

    pasien dalam lingkungan yang

MAKSUD DAN TUJUAN UNTUK PARS.9

  • • RS yang dipercaya pasien, staf dan

    masyarakat, dinyatakan berisiko rendah

    dan merupakan tempat yang aman.

  • • Oleh karena itu, RS menjaga

  kepercayaan dengan melakukan

MONITORING PARS.9

  • • Evaluasi dilaksanakan terutama selama

    proses survei berlangsung termasuk

  melalui laporan atau pengaduan dari masyarakat atau sanksi dari pihak yang berwenang pada

DAMPAK KETIDAKPATUHAN TERHADAP PARS.9

  • Risiko keamanan yang membahayakan

    pasien, pengunjung dan staf yang

    ditemukan pada saat survei dapat

    berakibat pada hasil akreditasi sampai

  

masalah tersebut dapat diatasi

  

 

KEBIJAKAN PRA

KEBIJAKAN PRA SURVEI AKREDITASI

  1. Berlokasi di wilayah Indonesia

  

2. Rumah sakit umum maupun rumah sakit

khusus untuk semua kelas rumah sakit

  3. Izin operasional rumah sakit masih berlaku

  LANJUTAN….

5. Rumah sakit mempunyai izin pengelolaan

  

limbah bahan berbahaya dan beracun

yang masih berlaku atau kerjasama dengan

pihak ketiga yang mempunyai izin sebagai

pengolah limbah bahan beracun dan berbahaya yang masih berlaku dan atau izin sebagai transporter yang masih berlaku.

TATA CARA PENGAJUAN SURVEI

  

1. RS mengajukan permohonan survei akreditasi melalui email ke

  

1. RS mengajukan permohonan survei akreditasi melalui email ke

paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal pelaksanaan yang paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tanggal pelaksanaan yang diajukan oleh rumah sakit. diajukan oleh rumah sakit.

  2. Surat permohonan survei dilampiri dengan kelengkapan Sbb:

  2. Surat permohonan survei dilampiri dengan kelengkapan Sbb:

  a. Aplikasi survei yang sudah diisi dan ditandatangani oleh

  a. Aplikasi survei yang sudah diisi dan ditandatangani oleh Direktur/Kepala rumah sakit.

  Direktur/Kepala rumah sakit.

  b. Hasil self asessment terakhir, dengan skor minimal 80 %

  b. Hasil self asessment terakhir, dengan skor minimal 80 %

  c. Izin operasional yang masih berlaku

  c. Izin operasional yang masih berlaku d. Ijazah dokter atau dokter gigi dari Direktur/Kepala rumah sakit.

  d. Ijazah dokter atau dokter gigi dari Direktur/Kepala rumah sakit.

  • Daftar Staf medis yang dilengkapi dengan nomer STR dan

  SIPdan masa berlakunya

  • Surat izin pengelolaan air limbah (IPLC) yang masih berlaku
  • Surat izin pengelolaan limbah B-3 yang masih

  berlaku atau perjanjian kerjasama dengan pihak ke 3 yang

  mempunyai izin pengolah limbah B-3 dan tranporter yang masih berlaku.

3. KARS akan melakukan evaluasi permohonan dan

  menetapkan:

  KONTRAK ANTARA KARS DENGAN RS RS melakukan kontrak komitmen dengan KARS: RS melakukan kontrak komitmen dengan KARS:

  • Kesediaan RS dilakukan evaluasi terus menerus mulai
  • Kesediaan RS dilakukan evaluasi terus menerus mulai

  dari permohonan survei yang diajukan, pada waktu survei dari permohonan survei yang diajukan, pada waktu survei akreditasi dilaksanakan dan selama siklus akreditasi 3 akreditasi dilaksanakan dan selama siklus akreditasi 3 tahunan. Evaluasi pasca akreditasi ini dapat dilakukan tahunan. Evaluasi pasca akreditasi ini dapat dilakukan setiap saat dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih setiap saat dengan atau tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Bila rumah sakit menolak dilakukan evaluasi dahulu. Bila rumah sakit menolak dilakukan evaluasi dapat berisiko sertifkat akreditasi ditarik kembali oleh dapat berisiko sertifkat akreditasi ditarik kembali oleh KARS KARS

  • Kesediaan RS memberikan data dan informasi

  yang akurat dan tidak palsu kepada KARS dan

  surveior. Bila terbukti data dan informasi tidak

  akurat atau dipalsukan maka rumah sakit siap menerima risiko gagal akreditasi dan rumah sakit

  mengajukan ulang permohonan untuk dilakukan survei oleh KARS.

  • Kesediaan RS melaporkan perubahan data di

  aplikasi survei (kepemilikan, Direktur Rumah Sakit,

  perizinan, pelayanan, gedung/bangunan dan fasilitas dll) selambat-lambatnya 10 hari sebelum survei dilakukan

  • • Kesediaan RS melengkapi perizinan yang terkait

  • Kesediaan RS melengkapi perizinan yang terkait

  dengan tenaga dan sarana-prasarana (fasilitas) dengan tenaga dan sarana-prasarana (fasilitas)

  • • Kesediaan RS mengizinkan pejabat KARS atau

  • Kesediaan RS mengizinkan pejabat KARS atau

  surveior senior yang ditugaskan dengan surveior senior yang ditugaskan dengan menggunakan tanda pengenal dari KARS untuk menggunakan tanda pengenal dari KARS untuk melakukan evaluasi pada saat berlangsungnya melakukan evaluasi pada saat berlangsungnya survei. Evaluasi bisa dilaksanakan pada seluruh fase survei. Evaluasi bisa dilaksanakan pada seluruh fase akreditasi, termasuk siklus akreditasi tiga tahunan.

  akreditasi, termasuk siklus akreditasi tiga tahunan.

  • • Kesediaan RS menyediakan fasilitas dan lingkungan

  • Kesediaan RS menyediakan fasilitas dan lingkungan

  yang aman bagi pasien, keluarga dan staf sesuai yang aman bagi pasien, keluarga dan staf sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

PELAKSANAAN SURVEI

  SURVEI H-1 TEMPAT HOTEL SURVEIOR MENGINAP

WAKTU MANAJEMEN MEDIS PERAWAT  

19.00 - Pertemuan Tim Survei dengan Direktur RS  

  20.00 dan Staf

  Peserta dari RS : Direktur RS, para pimpinan dan staf terkait. MATERI PERTEMUAN H -1

  • PEMBACAAN ETIKA SURVEIOR OLEH KA TIM SURVEIOR
  • • SURAT PERNYATAAN SURVEIOR AKAN MENJAGA RAHASIA

    RS
  • SURAT PERNYATAAN DIREKTUR/KEPALA RUMAH SAKIT YANG BER
  • TIDAK KEBERATAN MEMBERIKAN AKSES REKAM

  08.00 Pembukaan

  • -

  08.30

  Safety briefng, Menyanyikan lagu Indonesia

HR PERTAMA

  Sambutan Direktur RS , Perkenalan dan pengarahan Ketua Tim

  Survei,Doa

  08.30 Presentasi Profl pelayanan RS dan PMKP dan Program Nasional

  08.50

  08.50 Klarifkasi

  09.15

  09.15 REHAT KOPI –

  09.30  

  Telaah Regulasi dan Dokumen

  • 09.30 MANAJEMEN MEDIS PERAWAT

  11.00 PKPO, PMKP, TKRS, MFK, KKS ARK, AP, PAP, PAB, SKP, HPK, MKE, PPI,

  08.00 Klarifkasi dan masukan

  • -

HR KEDUA

  09.00

  • - 09.00 Wawancara pimpinan mengenai mutu dan keselamatan

  10.00

10.00 REHAT KOPI -

  10.15  

MANAJEMEN MEDIS PERAWAT

  

10.00 Wawancara program mutu Wawancara Program Wawancara program

-

  10.30 Nasional (PONEK,HIV, PPI

  10.30 Wawancara manajemen - TB, PRA, dan Geriatri) Telusur sistem PPI, 11.00 rantai pasokan dan  

  SKP, MIRM, MKE,HPK pembelian berdasarkan bukti. -

  

11.00 Telusur sistem PKPO, MFK Telusur pasien Telusur sistem PPI,

12.00 dan PMKP

SKP, MIRM, MKE,HPK

  08.00 Klarifkasi dan masukan

   

  • -

  HR

  09.00 KETIGA 09.00 - Telaah KKS untuk Staf Telaah KKS untuk Telaah KKS untuk   10.00 klinis lainnya Staf medis staf keperawatan -

  10.00 REHAT KOPI

   

  10.15

  10.15 Telusur sistem PKPO, Telusur pasien Telusur sistem   -

  12.00 MFK dan PMKP  

  PPI, SKP, MIRM,  

MKE,HPK

  12.00 ISHOMA -

   

  13.00 -

  13.00 Penyusunan bahan exit conference  

  15.00

  

SEKIAN

TERIMA KASIH