Macam macam jangkar

1.Stockless

Anchor

Merupakan jenis jangkar haluan yang banyak digunakan pada kapal - kapal ukuran besar, jangkar
tipe ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak. Jangkar tipe ini sangat efektif bekerja, pada
saat jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak kearah bawah dikarenakan adanya
engsel pada bagian mahkota jangkar ( Crown ) lengan dapat bergerak dengan sudut mencapai 45
derajat. Dengan posisi demikian maka bagian lengan jangkar akan menancap ke dasar laut lebih
efektif.

Contoh gambar jangkar Stockless Anchor, sumber google.com

Sehingga pada saat tertarik oleh rantai jangkar dengan posisi tiang jangkar sejajar dasar laut
maka jangkar akan semakin menancap. Untuk melepas dan mengangkat jangkar, posisi rantai
jangkar ditarik tegak dan saat tiang jangkar pada posisi kearah tegak maka lengan jangkar akan
terungkit sehingga cengkeraman jangkar lepas dan jangkar ditarik ke atas.
2. Danforth Stock Anchor
Merupakan jenis jangkar yang memiliki daya cengkeram lebih baik dibanding dengan Stockless
Anchor, namun karena adanya tongkat jangkar maka kedua lengan jangkar tidak dapat menancap
kedasar laut. Selain hal tersebut tiang jangkar tidak dapat langsung masuk ke Hawse Pipe ( Urlup

Jangkar ) dikapal. Jangkar jenis ini biasanya dipakai oleh kapal - kapal jenis khusus dengan
ukuran panjang kapal sampai 100 ft.

Contoh gambar jangkar Danforth Stock Anchor, sumber google.com

3. Mushroom Anchor
Jangkar jenis ini hanya digunakan untuk kapal - kapal tertentu yang banyak beroperasi didaerah
perairan yang memiliki dasar yang berlumpur. Karena bentuknya menyerupai mangkuk maka jenis

ini akan bekerja baik pada daerah berlumpur.

Contoh gambar jangkar Mushroom Anchor, sumber google.com

Masih banyak jenis jangkar yang digunakan pada kapal, dikarenakan jangkar merupakan
perlengkapan kapal yang diatur oleh peraturan klasifikasi maka jangkar kapal harus memiliki
sertifikat yang dikeluarkan oleh klasifikasi.

Perlengkapan Jangkar di Kapal
Pada forecastle deck terdapat perlengkapan kapal yang membantu kapal pada saat berlabuh
maupun pada saat bersandar di dermaga yang dikenal dengan nama jangkar kapal. Jangkar kapal

ini meliputi:
1.

Jangkar

2.

Rantai jangkar

3.

Tabung jangar

4.

Bak rantai jangkar

5.

Tabung rantai jangkar


6.

Mesin jangkar

7.

Dan tali kawat

Saya akan menjelaskan satu persatu dari enam point di atas, Saya mulai dari penjelasan
mengenai jangkar kapal.

1. Jangkar Kapal (Anchor)
Menurut Wikipedia, jangkar adalah perangkat penambat kapal ke dasar perairan, di laut, sungai
ataupun danau sehingga kapal tidak dapat berpindah tempat karena hembusan angin, arus atau
gelombang.
Jangkar merupakan salah satu alat wajib yang ada di atas kapal mengingat fungsinya sebagai alay
untuk menahan kapal supaya tidak bergerak dan tetap dalam posisinya. Pada umumnya gerakan
kapal di akibatkan oleh adanya:


1.

Dorongan akibat arus air di bagian bawah garis air kapal atau sarat kapal

2.

Dorongan angin terhadap bagian kapal di atas garis air

3.

Dorongan akibat adanya pergerakan pitching dan rolling karena gelombang air laut

Agar posisi kapal benar - benar tidak berubah, biasanya kapal di lengkapi dengan tali tambat agar
kapal benar - benar tidak berubah posisi. Jangkar di gerakkan menggunakan mesin jangkar
(Anchor Windlass) yang dirangkaikan dengan rantai jangkar yang pergerakkannya naik dan turun.
Mesin jangkar pada umumnya diletakkan di pada forecastle deck.
Pada kapal besar seperti kapal niaga pelayaran besar (Ocean Going Ship) di lengkapi dengan tiga
tipe jangkar. Nama jangkar di sesuaikan dengan penempatannya pada kapal dan kegunaannya
serta disesuaikan dengan daerah operasi kapal tersebut. Berikut tiga tipe jangkar:


1.

Bower Anchor (Jangkar Utama), jangkar ini biasanya digunakan pada kapal yang memiliki
DWT di atas 250 DWT. Jangkar utama diletakan pada posisi kiri dan kanan haluan kapal.
Jangkar utama digunakan pada saat berlabuh di daerah labuh (Anchorage area). Pada
jangkar kiri dan kanan haluan, harus memiliki berat yang sama dan diatur sesuai dengan
ketentuan klasifikasi. Pada kapal pelayaran besar biasanya dilengkapi dengan jangkar
cadangan, jangkar cadangan ini berfungsi apabila salah satu jangkar utama hilang maka
jangkar cadangan tersebut berfungsi sebagai pengganti jangkar utama yang hilang.
Ukuran berat dan bentuk jangkar cadangan harus disesuaikan dengan jangkar utama.

2.

Stream Anchor (Jangkar Arus), kapal pelayaran besar (Ocean Going Ship) ukuran tertentu
pada umumnya dilengkapi dengan satu buah jangkar arus. Jangkar arus ini berfungsi
untuk membantu jangkar haluan atau jangkar utama pada saat berlabuh pada daerah
yang memiliki arus yang sangat kuat dan untuk menahan posisi kapal dibagian buritan
agar posisi kapal tidak berubah. Jangkar arus ini diletakkan pada buritan kapal dan
memiliki berat minimum kurang sepertiga berat jangkar utama. Namun, pada kapal kapal yang memiliki ukuran besar, berat jangkar arus dan berat jangkar utama sama.


3.

Kedges Anchor (Jangkar Cemat), jangkar cemat ini berfungsi pada saat kapal kandas
didasar yang berpasir. Berat dari jangkar cemat ini yaitu setengah berat dari jangkar arus.

Selain dari tipe jangkar, yang perlu kita ketahui juga yaitu jenis - jenis jangkar kapal. Jenis
jangkar kapal yang Saya ketahui yaitu:

1.

Stockless Anchor, jangkar ini banyak digunakan pada kapal - kapal yang memiliki ukuran
besar dan jenis jangkar ini memiliki tiang jangkar yang dapat bergerak. Cara kerja jangkar
ini yaitu, pada saat jangkar diturunkan maka bagian lengan akan bergerak kearah bawah.
Itu dikarenakan adanya engsel pada bagian mahkota jangkar (Crown). Lengan jangkar
dapat bergerak dengan sudut 45 derajat. Pada posisi tersebut maka bagian lengan jangkar
dapat menancap dengan sempurna ke dasar laut. Jangkar ini sangat efektif untuk
digunakan. Pada saat mengangkat jangkar, posisi rantai jangkar ditarik tegak dan saat
tiang

jangkar


pada

posisi

tegak

maka

lengan

jangkar

akan

terungkit

sehingga

cengkeraman jangkar akan lepas dan jangkar dapat ditarik ke atas kapal dengan mudah.

2.

Danforth Stock Anchor, selain stockless anchor yang efektif digunakan. Jangkar danforth
stock anchor juga sangat efektif untuk digunakan karena jenis jangkar ini memiliki daya
cengkeram lebih baik dibandingkan dengan jangkar Stockless Anchor. Namun, dengan
adanya tongkat jangkar sehingga kedua lengan jangkar tidak dapat menancap ke dasar
laut. Selain itu, tiang jangkar juga tidak dapat langsung masuk pada Hawse Pipe dikapal.
Pada umumnya jangkar dengan jenis Danforth Stock Anchor banyak digunakan pada kapal
- kapal khusus dengan ukuran panjang kapal yaitu 100 ft.

3.

Mushroom Anchor, jangkar ini digunakan untuk kapal - kapal yang beroperasi pada daerah
sungai atau daerah perairan yang memiliki dasar yang berlumpur. Bentuk dari jangkar ini

menyerupai mangkuk sehingga jenis jangkar ini saat bekerja dengan sempurna pada
daerah yang berlumpur.
Masih banyak lagi jenis jangkar yang pada umumnya digunakan di kapal. Jangkar merupakan
perlengkapan kapal yang diatur oleh peraturan klasifikasi sehingga jangkar kapal juga harus
memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh klasifikasi.

Klasifikasi sudah mengatur berat jangkar dan jumlah jangkar yang harus digunakan pada kapal.
Sebagai contoh peraturan Bureau Veritas (Prancis) dan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
# Bureau Veritas
Sesuai dengan rules and regulation Bureau Veritas, berat dan jumlah jangkar ditentukan sesuai
tabel dengan menghitung nilai Equipment Number dengan rumus sebagai berikut:
EN = Δ x 2/3 + 2 h B + 0,1 A
Dimana:
> Δ = Displacement kapal
> B = Lebar kapal pada bagian tengah kapal
> A = Luas penampang samping kapal yang merupakan bagian lambung, bangunan atas dan
deck house di atas garis muat musim panas yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
> h = Tinggi dari garis muat musim panas s/d bangunan atas tertinggi (m)
> h = a + Σ hn
> a = Jarak lambung timbul dari garis muat musim panas
> hn = Tinggi bangunan atas atau deck house pada centerline yang memiliki lebar lebih besar
dari B/4. Dan apabila bagian bawah bangunan tersebut ada bangunan dengan lebar B/4 atau
kurang dari B/4 maka di abaikan.

# Biro Klasifikasi Indonesia (BKI)
Peraturan BKI menentukan berat jangkar disesuaikan dengan tabel dengan mengetahui terlebih

dahulu nilai dari Z.
Z = Δ x 2/3 + 2 h b + A/10
Dimana:
> Δ = Displacement kapal
> B = Lebar kapal pada bagian tengah kapal
> A = Luas penampang samping kapal yang merupakan bagian lambung
> h = Tinggi dari garis muat s/d bangunan atas tertinggi
> h = fb + Σ hn
> hn = Tinggi bangunan atas pada centerline yang memiliki lebar lebih besar dari B/4
Dengan menggunakan salah satu persamaan di atas, maka berat dan jumlah jangkar kapal dapat
diketahui.

2. Rantai Jangkar Kapal (Anchor Chain)
Selain jangkar, yang perlu kita ketahui yaitu rantai jangkar. Pemeliharaan jangkar dan rantai
jangkar dapat dilakukan pada saat kapal naik dok maupun dalam pelayaran.

Contoh rantai kapal

Pada saat kapal berada di dok dapat dilakukan pemeriksaan dan perawatan. Bagian - bagian yang
rusak harus segera diperbaiki atau diganti. Cara melakukan perawatannya adalah sebagai berikut:


 Rantai jangkar dan jangkar dikeluarkan dari ceruk rantai. Lakukan pemeriksaan dan ketok
karatnya lalu kemudian di cat dengan black varnish
 Pada bak rantai atau ceruk rantai dibersihkan serta di ketok kemudian dicat dengan black
varnish
Pada rantai jangkar harus mendapatkan perawatan khusus agar rantai jangkar terpakai dengan
merata. Maka dari itu, perlu diadakan pemindahan rantai jangkar secara bergantian. Kurang lebih
seperti penjelasan dibawah ini:

1.

Pada segel rantai pertama dilakukan pemindahan menjadi segel yang terakhir, kemudian
segel rantai kedua menjadi segel rantai pertama dan disusul segel rantai jangkar ketiga
menjadi segel rantai kedua

2.

Setelah satu tahun, kapal naik dok yang kedua kalinya, lalu diadakan pertukuran rantai
jangkar lagi yaitu pada rantai jangkar ketiga menjadi segel yang pertama dan segel rantai
kedua menjadi segel rantai jangkar yang terakhir

3.

Jika kapal mempunyai jumlah rantai jangkar 10 segel maka kapal naik dok yang ke 10
kalinya, rantai jangkar telah merata dipindahkan yang pada akhirnya segel pertama
dipindahkan ke segel terakhir akan kembali lagi pada posisi awalnya yaitu segel yang
pertama

4.

Jangan sekali - kali dilakukan hanya memutarkan kedudukan rantai, sehingga segel yang
pertama menjadi segel rantai yang terakhir dan segel terakhir menjadi segel yang
pertama, ini tidak benar

3. Tabung Jangkar (Hawse Pipe)
Tabung jangkar (hawse pipe) merupakan tabung yang dilalui oleh rantai jangkar. Pada umumnya,
tabung jangkar terletak dilambung kapal dibagian kiri (PS) dan kanan (SB) haluan kapal hingga
geladak depan (forecastle deck).

Contoh tabung jangkar

Yang perlu diperhatikan pada penempatan hawse pipe di kapal yaitu:

 Pada saat pengangkatan atau penurunan jangkar dari laut, jangkar kapal tidak membentur
bagian haluan kapal walaupun kapal dalam keadaan trim kebelakang 5 derajat
 Saat penarikan untuk penempatan jangkar, tiang jangkar harus dapat masuk ke dalam
hawse pipe dengan mudah walaupun keadaan posisi anchor plam tidak baik
 Anchor arm dan anchor palm harus dapat merapat ke lambung kapal untuk menghindari
benturan atau getaran pada saat kapal berlayar atau terkena ombak. Saat penurunan
jangkar, jangkar harus dapat meluncur secara gravitasi tanpa terhambat
 Pembuatan hawse pipe harus diperhitungkan panjangnya agar mencukupi untuk panjang
tiang jangkar
 Konstruksi pemasangan hawse pipe harus memenuhi ketentuan dari badan klasifikasi
Diameter dalam hawse pipe disesuaikan dengan diameter rantai jangkar kapal yang akan
digunakan dan diperhitungkan pada saat pengoperasian gerakan naik dan turun dari rantai
jangkar tidak terganggu. Pada umumnya digunakan patokan diameter dalam dari hawse pipe
sebesar 10,4 dari diameter rantai jangkar. Bagian atas dan bawah lubang hawse pipe harus
dipertebal (besi cor), itu dikarenakan gerakan rantai jangkar selalu bergesekan dibagian tersebut.

4. Bak Rantai Jangkar (Anchor Chain Locker)
Bak rantai adalah tempat penyimpan rantai jangkar, penempatan yang terbaik sesuai dengan
posisi mesin jangkar. Bak rantai terletak dibagian depan kapal di depan sekat tubrukan dan diatas
tangki haluan (fore peak tank). Jika jumlah jangkar kapal terdapat 2 set maka bak rantai harus
terdiri dari dua ruang bak rantai yang terpisah yang sekat pembatas kiri dan kanan. Dalam
pembuatan bak rantai, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan tentunya sesuai dengan
ketentuan dan persyaratan badan klasifikasi:

 Volume bak rantai harus dapat menampung seluruh volume rantai
 Pada bak rantai harus dipasang perlengkapan pengikat dari ujung rantai kapal bagian
dalam, pengikatan ujung rantai jangkar biasanya menggunakan shackle yang cukup kuat
dan memiliki kekuatan tidak kurang dari 15% beban putus dari rantai jangkarnya
 Pada bagian bawah plat bak rantai dibuat berlubang untuk jalan keluarnya kotoran atau
lumpur yang terbawa oleh rantai. Dan dibawahanya terdapat kotak lumpur yang dengan
mudah dibersihkan. Pada ukuran kapal - kapal tertentu bak rantai harus dilengkapi dengan
pipa drainase untuk pembuangan air dan lumpur
 Dinding bak rantai ada yang dilapisi dengan lembaran kayu untuk mengurangi suara berisi
karena benturan rantai jangkar. Dinding plat dilapisi dengan cat khusus tahan air laut
sejenis epoxy

 Dinding bak rantai dilengkapi dengan man hole atau lubang masuk orang untuk keperluan
saat pemeriksaan bak rantai ataupun pada saat pembersihan. Pada sekat pemisah
biasanya dilengkapi dengan anak tangga, bentuk dari anak tangga ini tidak boleh
mengganggu operasi rantai jangkar. Biasanya anak tangga ini dibuat dengan cara
melobangi dinding sebagai tempat pijakan kaki

5. Tabung Rantai Jangkar (Anchor Chain Pipe)
Tabung rantai jangkar merupakan tabung yang dilalui rantai jangkar yang terletak antara deck
haluan kapal (forecastle deck) dan bak rantai (chain locker). Konstruksinya hampir sama dengan
hawse pipe yang terbuat dari pipa baja dengan penguatan dibagian atas atau dibuat dengan besi
cor. Bagian bawah yang menghadap bak rantai konstruksinya dapat diperlebar dan tepi pipa
dipasang bentuk setengah bulat. Posisi penempatan tabung rantai jangkar ini, tepat di lobang
rantai dibawah mesin jangkar. Yang harus diperhatikan dalam penempatan chain pipe yaitu:

 Saat pengoperasian pengangkatan atau penurunan jangkar, rantai harus dapat keluar dan
masuk kedalam bak rantai secara lancar melalui tabung rantai jangkar
 Yang harus diperhitungkan dalam pembuatan tabung rantai ini adalah panjangnya agar
tidak mengganggu tumpukan rantai dalam bak rantai
 Konstruksi pemasangan tabung rantai harus memenuhi ketentuan dari badan klasifikasi

6. Mesin Jangkar (Anchor Windlass)
Fungsi dari mesin jangkar adalah sebagai alat yang dipasang dikapal guna keperluan mengangkat
dan mengulurkan jangkar dan rantai jangkar melalui tabung jangkar (hawse pipe). Pada saat ini
banyak mesin jangkar yang menggunakan tenaga penggerak listrik. Namun, ada juga mesin
jangkar yang menggunakan tenaga uap dan hidrolik. Ada banyak jenis mesin jangkar sesuai
dengan penggeraknya, posisi porosnya dan pabrik pembuatnya. Pada kapal yang berukuran
dibawah 200 GRT dapat menggunakan mesin derek manual, yang digerakkan dengan tenaga
tangan.

Contoh mesin jangkar

Pada umumnya kapal besar sejenis tanker menggunakan mesin jangkar bertenaga uap. Karena
sistem uap memiliki kemampuan yang besar dan terhindar dari bahaya tegangan pendek, namun
kapal harus memiliki ketel uap. Sedangkan tenaga hidrolik memerlukan unit yang besar dan
sangat sensitif, namun instalasi pipa hidroliknya harus terlindungi untuk menghindari kerusakan
dan kebocoran, karena memiliki tekanan yang sangat besar maka apabila bocor sangat berbahaya.
Untuk mesin jangkar dengan tenaga motor listrik, biasanya digunakan pada kapal berukuran
menengah, sistem ini banyak disukai oleh pemilik kapal - kapal pesiar karena bersih. Namun kapal

harus memiliki pembangkit listrik khusus (generator khusus) untuk penggerak mesin jangkar.
Mesin jangkar harus ditempatkan pada geladak haluan kapal agar lebih memudahkan
pengoperasian penurunan dan penaikan jangkar. Pemasangan mesin jangkar di geladak kapal,
plat geladak didaerah pondasi mesin jangkar harus diperkuat dengan penebalan plat serta
konstruksi pondasi yang kuat. Mesin jangkar harus dilengkapi dengan sistem rem. Rem ini
berfungso untuk memperlambat putaran poros dan memberhentikan penurunan rantai jangkar
dan jangkar.
Sistem kerja mesin jangkar, jangkar ditarik melalui hawse pipe, jangkar yang terikat dengan
menggunakan joining shackle dan dilengkapi dengan swivel sehingga apabila jangkar berputar
maka rantai jangkar tidak melilit dan rantai akan melalui chain stopper yang terpasang pada
geladak. Selanjutnya rantai ditarik oleh drum (gipsy) mesin jangkar yang berputar dengan
penggerak motor listrik. Kemudian rantai ditarik masuk melalui chain pipe terus turun masuk ke
bak rantai dan pada ujungnya rantai dikaitkan pada chain slip dengan dikaitkan pada segel
penghubung seterusnya segel ini dikaitkan pada cable clinch kaitan yang dipasang kuat pada salah
satu konstruksi kapal seperti frame. Rangkaian rantai pada bagian ujung dalam dekat dengan bak
rantai dilengkapi slip hook dibagian chain slip ini saat darurat dapat dengan mudah dilepas.
Sedangkan kerja jangkar, jangkar diturunkan kedasar laut menggigit dasar laut, kurang lebih
seperti gambar dibawah ini.

Sistem kerja jangkar kapal

7. Tali Kawat (Wire Ropes)
Tali kawat ini berfungsi sebagai pengganti rantai jangkar, wire ropes dapat digunakan pada ukuran
kapal tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:

Contoh tali kawat

1.

Kapal kurang dari 30 meter, dua set wire ropes dapat digunakan sebagai pengganti rantai
jangkar

2.

Kapal antara 30 - 40 meter salah satu rantai jangkar dapat digantikan dengan wire ropes
atau tali kawat

Panjang tali kawat harus 1,5 kali dari persyaratan panjang untuk jenis penggunaan rantai kapal
dengan batas kekuatan tarik dan beban putus sama dengan rantai jangkar. Namun, penggunaan
wire ropes harus dipasng rantai antara wire ropes dengan jangkar sepanjang 12,5 meter.