We challenge you to submit business idea to improve transportation industry that contains added values on one of following aspects:

TRANS DARAT

20 Profesionalitas

Pengelolaan Jembatan Timbang

SUMBER DAYA MANUSIA

40 Berburu Kursi

Sekolah Kedinasan Di Kementerian Perhubungan

MENGINTEGRASIKAN

SISTEM LOGISTIK

NASIONAL

IT’S TIME TO GO DIGITAL

BUSINESS IDEA COMPETITION FOR BETTER TRANSPORTATION IN INDONESIA

We challenge you to submit business idea to improve transportation industry that contains added values on one of following aspects:

Optimum capacity Transportation services Safety & Security

IMPLEMENTATION

REWARD FOR FINALIST

SCHEDULE

April - August 2018

Investment Access

Pitching Potential Angel Investor, Business Incubator,

CLOSING DATE FOR

State Own Company and Regulator

SUBMIT PROPOSAL

July 22, 2018

Go to Market Access

An Exclusive Networking & Gala Dinner with

PARTICIPANT

The Minister of Transportation

- Categories : Professional and Student - A team Consists of 1 to 3 Members

A Special Pitching with Potential Buyers and - One Team for One Proposal

Stakeholders in Transportation Industry

More Informatioan

http://transhubchallenge.dephub.go.id

Integrasi Angkutan Barang

Pembaca Budiman,

S ekitar 85 persen angkutan barang di Indonesia

menggunakan sistem transportasi darat. Sedangkan, transportasi laut hanya sekitar 7,5 persen, kereta

api sekitar 1 persen, dan sisanya udara. Akibatnya, biaya logistik di Indonesia tergolong mahal karena keterbatasan sistem transportasi darat yang masih perlu perbaikan tata kelola secara lebih baik.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia berkisar 12-14 persen dari total biaya produksi. Pemerintah terus berupaya menekan ongkos logistik secara signifikan agar biaya logistik lebih murah, dan harga-harga barang ikut murah pula. Salah satu solusinya adalah dengan menciptakan integrasi antarmoda angkutan barang untuk menjangkau seluruh wilayah nusantara.

Pengintegrasian angkutan laut dan udara seperti yang dilakukan Kalimantan Utara dan Papua bertujuan untuk mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok dengan menciptakan sistem transportasi yang efektif dan efisien. Pemerintah telah mencanangkan konektivitas distribusi logistik melalui penyediaan infrastruktur angkutan barang lewat laut dan udara yang dikenal dengan “Jembatan Udara”.

Alur pengangkutan barang sesuai konsep jembatan udara membutuhkan keterpaduan dua moda tersebut agar hambatan transportasi di daerah terluar seperti Papua, bisa teratasi. Upaya meningkatkan kinerja logistik nasional juga ditempuh melalui pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru di sejumlah titik yang menjadi rute pelayaran kapal komersial maupun rute kapal Tol Laut. Ketersediaan sarana angkutan kapal Tol Laut yang memadai turut menunjang penyelenggaraan angkutan barang lewat laut.

Ketersediaan angkutan kapal laut yang cukup diharapkan memberi pilihan kepada pelaku usaha untuk memindahkan sistem transportasi logistik dari darat ke laut. Target pemerintah Sesuai Renstra Kemenhub 2015-2019, distribusi logistik melalui laut secara bertahap menjadi primadona pengangkutan barang.

Demikian pembaca, pada edisi perdana Transmedia 2018 ini, kami sengaja mengangkat tema Sistem Logistik Nasional (Sislognas) ini agar upaya Kementerian Perhubungan mewujudkan sistem logistik nasional yang baik dari sebelumnya, menjadi perhatian semua pihak. (*)

EDISI 01 / 2018

EDISI 01 I 2

018

www.dephub.go.id

20 TRANS DARAT Profesionalitas Pengelolaan

Jembatan Timbang SUMBER DAYA MANUSIA

40 Berburu Kursi Kementerian Perhubungan Sekolah Kedinasan Di

MENGINTEGRASIKAN SISTEM LOGISTIK

NASIONAL

Cover : Ilustrasi Integrasi Angkutan Barang

PEMBINA:

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, PENASEHAT:

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Direktur Jenderal Perkeretaapian, Kepala Badan Pengembangan SDM Perhubungan, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek

PENANGGUNG JAWAB:

Baitul Ihwan PEMIMPIN REDAKSI:

Bambang W.

REDAKTUR PELAKSANA:

Tinitah S. Amrantasi, Muhammad Pamungkas

REDAKSI: Anna Nurjanah, Arifatmi, Christanto Agung, Daniel Pietersz, Deni Hendra M, Destrirani, Dona Devianti, Dwi Wisnu, Gatut Aribowo S, Hari Buyung, Hari Supriyono, Hariyadi Dwi Putera H, Oktavian, R. Achmad Herdin, Revi Yohana, Romauli Fransiska, Wisnu Kuncoro

TIM REDAKSI:

Andesrianta Rakhmad, Andung Bayumurti, Prayogie, Syarifah Noor Hidayati,

REDAKSI FOTO: Abdullah Baraja, Chairudi Bharata Dharma, Dyota Laksmi Tenerezza, Muhamad Nurcholis, Okto Berbudi, Ria Efriani Pratiwi, Rezvina Laila Baswedan, Afrilia Mayasari, Asep K. Nur Zaman

ALAMAT REDAKSI:

Jl. Medan Merdeka Barat No.8, Jakarta Pusat, Telp. (021) 3504631, 3811308 Ext. 1122, 1419 Fax (021) 3504631, 3511809

E-MAIL:

transmedia@dephub.go.id

PENERBIT:

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Majalah Kementerian Perhubungan No.STT. No. 349 SK/Ditjen PPG/STT 1976

ISSN : 0853179X

DAFTAR ISI

EDISI 01 / 2018

10 TRANS UTAMA

Mengintegrasikan Sistem Logistik Nasional Kelancaran lalu lintas logistik nasional menentukan kemampuan daya

saing Indonesia di pasar global. Hambatan arus logistik akan mengurangi nilai kompetitif industri dalam negeri lantaran biaya produksi yang lebih tinggi. Tingginya harga-harga barang mengikuti tingginya biaya produksi akibat distribusi logistik nasional yang kurang efisien.

TRANS TEKNOLOGI

60 Mobil Terbang EHANG 184

44 TRANS POTRET

Aksesibilitas Transportasi Rute Selatan Danau Toba

Sebagian masyarakat mengetahui lokasi wisata Danau Toba identik dengan Parapat, Samosir (Tuk-Tuk), dan

TRANS SEJARAH Taman Simalem Resort. Padahal pemandangan Danau

62 Setir, Mengapa Ada di Toba bisa dinikmati dari sisi lainnya, yaitu sisi selatan. Salah

Kiri atau di Kanan? satu rute yang bisa dilalui di Bagian Selatan Danau Toba

antara lain melalui Bandara Silangit menuju Muara, Lembah Bakara, Samosir dan Tele.

3 EDITORIAL

TRANS POTRET

50 Melihat Keindahan

6 TRANS INFOGRAFIS

Danau Toba

8 TRANS MATA

54 Tari Sigale-Gale

TRANS DARAT

56 Kenikmatan Kuliner

22 Profesionalitas

Khas Sumatera Utara

Pengelolaan TRANS HIJAU Jembatan Timbang

TRANS PERSPEKTIF

64 Bahan Bakar dari

Ampas Kopi TRANS LAUT

58 Asian Games XVIII,

Peluang Menata

26 Setahun Penerapan

Transportasi Umum

Inaportnet

TRANS SEHAT

TRANS UDARA

66 Terbang Aman dan

30 Bandara Kertajati

Nyaman Bagi Lansia

Gerbang Transportasi Udara dengan Konsep Aeorotropolis

TRANS PERKERETAAPIAN

36 Gerak Cepat Menuju TRANS SENGGANG Keselamatan

68 5 Spot Skydiving Perjalanan Kereta Api

Menawan di Indonesia

ANGKUTAN UDARA PERINTIS KARGO

2017 2018

Koordinator Wilayah Rute Rute Koordinator Wilayah - Timika

Penerbangan Penerbangan - Timika - Dekai

12

- Dekai - Wamena

41 - Masamba

- Wamena

- Tarakan

RUTE JEMBATAN UDARA

NO

Korwil TIMIKA NO

Korwil WAMENA

NO

Korwil DEKAI

1 Timika -

1 Dekai - Holuwun 2 Timika

2 Dekai - Anggruk 3 Timika

3 Dekai - Silimo 4 Timika

4 Dekai - Ninia 5 Timika

5 Dekai - Sobaham 6 Timika

Sinak

6 Dekai - Pasema 7 Timika

Jila

NO

Korwil TARAKAN

7 Dekai - Korupun 8 Timika

Tsinga

1 Tarakan

Long Bawan

8 Dekai - Ubahak 9 Timika

Alama

2 Tarakan

Long Apung

9 Dekai - Kwalemdua 10 Timika

Wangbe

10 Dekai - Wenput 11 Timika

- Kapiraya

NO

Korwil MASAMBA

11 Dekai - Langda 12 Timika

12 Dekai - Nalca 13 Timika

13 Dekai - Werima / supugi

4 Palu

Rampi

14 Dekai - Walma 15 Dekai

- Oksibil

NO Korwil TIMIKA

16 Dekai - Harapini 1 Timika

- Wamena 17 Dekai - Nipsam 2 Timika

Dekai

18 Dekai - Sela

ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Angkutan Udara Perintis Kargo ) TOL LAUT

SUBSIDI ANGKUTAN

ANGKUTAN UDARA

UDARA KARGO

PERINTIS KARGO

a. Gudang Penyimpanan di Bandar Udara Pelabuhan Pomako Timika

a. Kapal Perintis (Tol Laut ) Menuju

a. Gudang Penyimpanan di Bandar Udara

Wamena (Loading to Aircraf) b. Pelabuhan Pomako Timika (Unload)

Timika (Loading to Aircraf)

b. Cessna Grand Caravan 208B Kapasitas c. Gudang Penyimpanan di Pelabuhan d. Menuju Bandar Udara Timika (Moda Darat)

b. Pesawat 737-300 freighter kapasitas

(Terbang menuju (DJU) Pedalaman) ± 800 kg (Angkutan Udara Perintis Kargo) e. Bandar Udara Timika

14 Ton (Terbang menuju Bandar Udara Wamena)

c. Bandar Udara Wamena (Unload)

c. Lokasi pedalaman / Pusat Distribusi barang (Unload)

Bandara Internasional

Angkutan Pemadu

Aktivitas bongkar muat

Silangit di Siborong-

Moda yang melayani

barang di Pelabuhan

borong Kabupaten

Bandara Internasional

Penyeberangan Muara

Tapanuli Utara Provinsi

Kualanamu Medan ke

Kabupaten Tapanuli

Sumut. Sejak diresmikan

Kota Binjai merupakan

Utara Sumut. Masyarakat

pada akhir 2016 lalu,

salah satu angkutan

memanfaatkan jasa

frekuensi penerbangan

pilihan masyarakat

layanan angkutan

dan jumlah penumpang

selain Kereta Bandara,

penyeberangan dari

yang menggunakan

Taksi dan Bus Bandara

Kota Muara ke Pulau

fasilitas bandara ini

Damri.

Sibandang.

meningkat pesat.

(Foto : MNCholis)

(Foto : MNCholis)

(Foto : Pepen J Manurung)

4 Proses pembangunan

jalur kereta api layang ganda (elevated double track) dari Stasiun Medan menuju Bandara Kualanamu

Pemerintah menargetkan penyelesaian pembangunan jalur KA elevated double track ini pada akhir 2018

mendatang. Jalur elevated ini akan menghapus 9 titik

perlintasan sebidang di Kota Medan. (Foto : Chairudi Bharata Dharma)

MENGINTEGRASIKAN SISTEM LOGISTIK NASIONAL

Kelancaran lalu lintas logistik nasional menentukan kemampuan daya saing Indonesia di pasar global. Hambatan arus logistik akan mengurangi nilai kompetitif industri dalam negeri lantaran biaya produksi yang lebih tinggi. Tingginya harga-harga barang mengikuti tingginya biaya produksi akibat distribusi logistik nasional yang kurang efisien.

Kegiatan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang KA Logistik (KALOG) saat ini melayani rute Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang hingga Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta

S tempat ke tempat lain berjalan lancar,”

ebagai antisipasi kondisi tersebut,

logistik, maupun akses KA barang

ujar Menteri Perhubungan (Menhub) kebijakan terkait perubahan manajemen

pemerintah telah mengeluarkan

(KALOG) serta ketersediaan angkutan

Budi Karya Sumadi di Jakarta beberapa sistem logistik nasional (Sislognas).

barang yang memadai diharapkan

menunjang terselenggaranya sistem

waktu lalu.

Tujuannya jelas, menghapus hambatan-

logistik nasional yang lebih baik dari

Pemangkasan tarif jasa labuh di di dalam maupun ke luar negeri agar

hambatan transportasi barang baik

sebelumnya.

pelabuhan yang mencapai 40% distribusi logistik berjalan lancar, efektif

ini diikuti dengan pemangkasan dan efisien.

Selain upaya mempercepat dwelling

time pelabuhan, pemerintah juga

beberapa jenis tarif lain yang menjadi

komponen penerimaan negara Salah satunya pembangunan

mengembangkan integrasi antarmoda

bukan pajak (PNBP). Pemangkasan infrastruktur transportasi baik darat,

dan pelayanan melalui sistem online

tarif bakal menurunkan penerimaan laut, udara dan perkeretaapian.

serta kebijakan pemangkasan tarif

PNBP di Kementerian Perhubungan Pembangunan pelabuhan, bandara,

kepelabuhanan. “Semua kebijakan

(Kemenhub). Kemenhub merupakan terminal angkutan barang atau pusat

ini bertujuan agar biaya logistik lebih

murah dan distribusi barang dari satu

salah satu kementerian/lembaga yang salah satu kementerian/lembaga yang

“Indonesia memiliki wilayah yang luas, keterjangkauan pasti menjadi sesuatu hal yang penting. Disparitas harga, itu terjadi di Indonesia. Oleh karenanya keharusan bagi kita untuk mengatur logistik dengan baik agar kita bisa menyelesaikan disparitas harga dan memberikan keadilan dan pemerataan bagi masyarakat dimanapun di Indonesia,” ujar Menhub.

Rencana pemangkasan biaya kepelabuhanan disambut baik para pelaku usaha jasa logistik dan

forwader. Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Logistik dan Forwarders Indonesia (DPP ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi berharap kebijakan Kemenhub segera direalisasikan agar sistem logistik nasional bisa bersaing di tingkat ASEAN. Saat ini, tarif jasa labuh di Indonesia merupakan yang termahal di Asia Tenggara. Melalui pemangkasan tarif, kemungkinan besar produk Tanah Air akan lebih kompetitif. “Hal ini tentu akan menaikkan daya saing kepelabuhanan kita. Jadi, kalau kita ingin bersaing di tingkat regional hal

ini harus dilakukan. Dari data yang ada memang biaya jasa labuh di Indonesia lebih tinggi dibanding pelabuhan lain di ASEAN,” ungkap Yukki.

Bagi pelaku usaha logistik, ada dua tarif kepelabuhanan yang perlu pengaturan. Ketentuan tarif untuk kegiatan kapal yang berhubungan dengan pelayaran dan tarif jasa pelabuhan yang ada di darat yang berhubungan erat dengan pelaku logistik. ALFI berharap, agar rencana ini segera direalisasikan karena berdampak signifikan pada biaya logistik nasional.

Data ALFI pada 2017 menyebutkan, rata-rata tarif pelabuhan di Indonesia lebih mahal 25-35 persen daripada tarif pelabuhan di negara-negara ASEAN. Selama 2017, pemerintah telah berhasil menurunkan dwelling time di pelabuhan utama di Indonesia (Lihat tabel 1). Ini menunjukkan upaya

perbaikan pengelolaan pelabuhan yang melibatkan lintas instansi bisa meningkatkan kinerja logistik secara nasional.

Perbaikan pelayanan kepelabuhanan merupakan salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan kinerja logistik nasional pada 2018 ini. Upaya meningkatkan kinerja logistik nasional juga ditempuh melalui pengembangan dan pembangunan pelabuhan baru di sejumlah titik yang menjadi rute pelayaran kapal komersial maupun rute kapal Tol Laut.

Ketersediaan sarana angkutan kapal yang cukup dan memadai turut menunjang penyelenggaraan angkutan barang lewat laut.

Sesuai Data Renstra Pembangunan 2015 – 2019, Kemenhub merencanakan pengadaan 609 kapal berbagai jenis untuk mendukung program tol laut dengan total investasi mencapai Rp53.15 triliun. Ketersediaan sarana dan prasarana perhubungan laut dan darat, diharapkan bisa menaikkan peringkat Logistics Performance Index (LPI) Indonesia pada 2018 ini.

“Indonesia memiliki wilayah yang luas, keterjangkauan pasti menjadi sesuatu hal yang penting.

Disparitas harga,

itu terjadi di Indonesia. Oleh karenanya keharusan bagi kita untuk mengatur

logistik dengan baik

agar kita bisa menyelesaikan disparitas harga dan memberikan keadilan dan pemerataan bagi masyarakat dimanapun di Indonesia,” ujar

Menhub.

Kegiatan penyeberangan di Bakauheni Lampung. Angkutan Truk yang bersiap melewati rute penyeberangan Bakauheni Lampung menuju Merak Banten, merupakan moda transportasi utama masyarakat untuk pengangkutan barang dari Pulau Sumatera ke Jawa dan sebaliknya.

Tabel 1 : Capaian pembangunan pelabuhan laut dan pengadaan kapal perintis dari 2015 hingga target pada 2018-2019 mendatang.

Pencapaian 2017 Rencana 2018 - 2019 Pembangunan Pelabuhan Laut

Target 2015 - 2019 Pencapaian 2016

26 18 37 Pembangunan Kapal Perintis

KESELAMATAN DAN PELAYANAN KONEKTIVITAS KEAMANAN

Pengadaan 30 Kapal Perintis

96 Pelayanan Lintas Angkutan Laut Lanjutan Pembangunan 5 Kapal

Penyelesaiaan Pembangunan 15

Kapal Kenavigasian

Perintis

Ternak

13 Pelayanan Trayek Tol Laut Lanjutan Pembangunan 15 Kapal

Docking 5 Kapal Kenavigasian

1 Pelayanan Trayek Kapal Ternak Kontainer

Pembangunan dan Replace

Kenavigasian

54 Pengembangan Pelabuhan Non

Repowering 2 Unit Kapal

Komersial

Kenavigasian

9 Lokasi Pengerukan Alur Pelayaran

Pengadaan dan Pembangunan Fasilitas Telkompel 12 Unit

Gambar 1 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Bandara Timika Papua dari Pelabuhan Pomako ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Angkutan Udara Perintis Kargo ) * Timika

TOL LAUT

(DJU)

Bandar Udara Timika (Tol Laut) Menuju

Kapal Perintis

Pelabuhan

Gudang Peyimpanan

Menuju

Pomako Timika

di Pelabuhan

Bandar Udara Timika

Pelabuhan Pomako Timika

(Unload)

(Moda Darat )

ANGKUTAN UDARA PERINTIS KARGO

(DJU & PEMDA)

(DJU)

(DJU)

Terbang menuju

(Loading to

Pedalaman

Aircraft)

Gudang Peyimpanan Distribusi barang (Unload)

Lokasi pedalaman / Pusat

Cessna Grand Caravan

208B

di Bandar Udara Timika

Pada 2018 ini, pemerintah

bertujuan menyediakan angkutan menargetkan pembangunan 37

yang mencapai 306 pelabuhan laut.

kapal laut logistik secara terjadwal pelabuhan laut dan 70 kapal perintis.

Pembangunan kapal perintis juga telah

dan teratur (freightliner). Program Ini merupakan kelanjutan dari

diselesaikan 33 kapal dari 103 kapal

ini bisa mengurangi disparitas pembangunan 44 pelabuhan laut

sesuai target hingga 2019 mendatang.

harga kebutuhan pokok di wilayah yang sudah diselesaikan pada 2016

perbatasan, pinggiran dan tertinggal. dan 2017 dari total rencana 2019

Pembangunan infrastruktur

pelabuhan untuk mendukung Tol Laut

Semangat itu pula yang melatari

Gambar 2 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Pelabuhan Pomako, Bandara Timika hingga Bandara Wamena Papua dengan subsidi angkutan udara kargo dengan pesawat Boeing 737

mengatakan penambahan rute dilakukan untuk menunjang program Jembatan Udara. “Kita berharap anggaran subsidi untuk angkutan perintis tidak berkurang pada 2018 ini,” ujarnya kepada Transmedia di Jakarta beberapa waktu lalu. Diantara rute perintis angkutan

Berbeda dengan di Timika, pengangkutan barang melalui Bandara Wamena melibatkan subsidi angkutan udara kargo dengan pesawat komersial yang berkapasitas lebih besar (lihat tabel alur mekanisme jembatan udara Wamena pada infografis).

Sedangkan proses penyimpanan barang di gudang pelabuhan dan pengangkutan barang dari Gudang Pelabuhan Timika menuju Gudang Bandara Timika menggunakan skema subsidi angkutan tol laut.

Pengintegrasian moda angkutan tol laut dan angkutan udara melalui program jembatan udara, melibatkan peran maskapai penerbangan swasta komersial seperti Susi Air, MAF dan lainnya. Pemerintah menyiapkan subsidi angkutan kepada operator penerbangan tersebut untuk melayani rute-rute non komersial atau angkutan udara perintis di Papua.

Pada 2018 ini, Kemenhub menambah angkutan perintis barang atau kargo menjadi 41 rute. Maria Kristi

Pemerintah telah mencanangkan konektivitas distribusi logistik melalui penyediaan infrastruktur angkutan barang lewat laut dan udara yang dikenal dengan

Jembatan Udara.

pembangunan infrastruktur bandara, pusat logistik atau terminal angkutan barang, jalur rel kereta api di sejumlah daerah agar tercipta konektivitas antar daerah dan integrasi antarmoda angkutan barang.

Pengembangan Jembatan Udara

Upaya menciptakan konektivitas antarwilayah di Indonesia terus dilakukan melalui pengintegrasian angkutan laut dan udara seperti Papua. Pemerintah telah mencanangkan konektivitas distribusi logistik melalui penyediaan infrastruktur angkutan barang lewat laut dan udara yang dikenal dengan “Jembatan Udara”.

Direktur Angkutan Udara Kemenhub Maria Kristi Endah Murni mengatakan alur pengangkutan barang sesuai konsep jembatan udara meniscayakan adanya keterpaduan dua moda angkutan laut dan udara. Seperti halnya alur pengangkutan barang melalui Bandara Timika Papua (lihat alur Mekanisme Jembatan Udara Timika).

Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi Endah Murni

ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Subsidi Angkutan Udara Kargo )

Kapal Perintis (Tol Laut) Menuju Pelabuhan Pomako Timika

TOL LAUT

SUBSIDI ANGKUTAN UDARA KARGO

Gudang Peyimpanan

di Pelabuhan

Menuju Bandar Udara Timika

(Moda Lain )

Pelabuhan Pomako Timika

(Unload)

Bandar Udara Timika

Gudang Peyimpanan di Bandar Udara Timika

Pesawat 737-300 Freighter

Kapasitas +- 14 Ton

Terbang menuju Bandara Wamena

(Loading to

Aircraft)

Bandar Udara Wamena (Unload)

Gudang Bandar Udara Wamena

(DJU)

(DJU) (DJU) (DJU)

(DJU)

barang 2018, meliputi Koordinator Wilayah Tarakan sebanyak dua rute, Masamba empat rute, Timika 15 rute, Wamena empat rute dan Dekai 13 rute. “Tujuan angkutan perintis yaitu menyediakan jejaring pelayanan dan rute penerbangan di daerah terpencil, agar ada ketersediaan barang secara cukup sehingga disparitas harga bisa dikurangi,” katanya.

Selain bantuan Kapal Pelayaran Rakyat sebanyak

100 Unit,

Kemenhub juga sedang membangun

15 Kapal kontainer dan

5 kapal ternak yang siap

menunjang program Tol Laut.

Angkutan Perintis Menunjang Distribusi Logistik di Daerah

Selain angkutan perintis barang, Kemenhub juga menambah rute angkutan perintis penumpang dari 188 rute menjadi 209 rute. Rute perintis penumpang 2018 di antaranya Aceh

10 rute, Sumatera Utara lima rute, Sumatera Barat dua rute, Bengkulu tiga rute, Riau tiga rute, Kepulauan Riau tujuh rute, Bangka Belitung satu rute, Jambi satu Rute, Jawa Tengah satu rute dan Jawa Timur tiga rute.

Selanjutnya, Kalimantan Barat empat rute, Kalimantan Timur enam rute, Kalimantan Utara 10 rute, Kalimantan Tengah empat rute, Kalimantan Selatan satu rute, Sulawesi Selatan empat rute, Sulawesi Tengah satu rute, Nusa Tenggara Timur lima rute, Maluku Utara tiga rute, Maluku delapan rute, Papua Barat 18 rute dan Papua 109 rute. Program jembatan udara di Papua bertujuan mendukung program tol laut dan pelayanan keperintisan baik pada moda angkutan Darat, Laut, dan penyeberangan.

Data Kemenhub hingga April 2018 menunjukkan pelayanan keperintisan angkutan jalan sebanyak 291 Trayek, angkutan penyeberangan (307 Lintas), angkutan laut (113 Trayek), dan Angkutan Udara (211 Rute). Pola distribusi logistik laut yang tengah disusun Kementerian Perhubungan meniscayakan peran pelabuhan pengumpul, pelabuan pengumpan dan peran pelabuhan perintis. Pemerintah telah membangun pelabuhan-pelabuhan yang ada di daerah-daerah menyesuaikan peran dan fungsi mereka dalam sistem logistik nasional (Sislognas).

Direktur Lalu Lintas Laut (Dirlala) Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kemenhub Chandra Irawan menambahkan, ketersediaan sarana kapal barang yang cukup turut menentukan keberhasilan Sislognas. Selain bantuan Kapal Pelayaran Rakyat sebanyak 100 Unit, Kemenhub juga sedang membangun 15 Kapal kontainer dan 5 kapal ternak yang siap menunjang program Tol Laut.

Gambar 3 : Alur Mekanisme Jembatan Udara yang melewati Bandara Timika dan Bandara Wamena yang dilanjutkan dengan angkutan udara perintis menuju wilayah pedalaman Papua ALUR MEKANISME JEMBATAN UDARA

(Angkutan Udara Perintis Kargo ) * Wamena

Kapal Perintis (Tol Laut) Menuju Pelabuhan Pomako Timika

TOL LAUT SUBSIDI ANGKUTAN UDARA KARGO ANGKUTAN UDARA PERINTIS KARGO

Gudang Peyimpanan

di Pelabuhan

Menuju Bandar Udara Timika

(Moda Darat )

Pelabuhan Pomako Timika

(Unload)

Bandar Udara Timika

Gudang Peyimpanan di Bandar Udara Timika

Lokasi pedalaman / Pusat Distribusi barang (Unload)

Pesawat 737-300 Freighter

Kapasitas +- 14 Ton

Cessna Grand Caravan 208B Kapasitas +- 800kg

( Angkutan Udara Perintis Kargo)

Terbang menuju Bandara Wamena

(Loading to

Aircraft)

(Loading to

Aircraft)

Terbang menuju

Pedalaman

Bandar Udara Wamena (Unload)

Gudang Peyimpanan di Bandar Udara Wamena

(DJU)

(DJU)

(DJU)

(DJU)

(DJU)

(DJU)

(DJU)

komoditas utama yang terjangkau. Peran BUMN dan pemerintah daerah tentu ikut menentukan keberhasilan pelaksanaan Tol Laut ini dengan dukungan Rumah Kita.

Capaian positif pada 2017 lalu, menjadi pertimbangan pemerintah untuk meningkatkan pengawasan jalur distribusi logistik di darat dengan melibatkan peran Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, BUMN maupun pemerintah daerah. Kementerian Pertanian berfungsi menyuplai beragam komoditas daerah yang akan diangkut kapal tol laut untuk angkutan balik.

Pemerintah telah membangun infrastruktur transportasi di wilayah perbatasan dan daerah tertinggal, masing-masing di 32 Kabupaten/Kota (13 Provinsi) yang merupakan daerah perbatasan dan di 88 Kabupaten/Kota (21 Provinsi) yang merupakan daerah tertinggal.

Pembangunan infrastruktur transportasi laut merupakan bagian dari upaya pemerintah menghubungkan sistem logistik nasional dengan alur perdagangan internasional, khususnya jalur sutra China abad 21.

Capaian Positif Program Tol Laut

Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla telah mencanangkan program Tol Laut Indonesia dengan Jalur Sutra abad ke-21 Cina sebagai poros maritim dunia. Jalur Sutra maritim itu, lanjut Chandra Irawan, dipastikan bersinggungan dengan konsep tol laut. Rutenya meliputi Eropa, masuk Laut Merah di Afrika, lalu ke Samudra Hindia, terus menuju India, Bangladesh, Burma, kemudian masuk ke Indonesia melalui Selat Malaka. Juga menyusur lewat selatan yang masuk Selat Lombok, Selat Sunda, Selat Wetar, Selat Sunda. Ini terus ke utara, lalu masuk ke Laut Tiongkok Selatan.”Terkait Tol Laut, barang dari dan ke Asia Timur masuk melalui Pelabuhan Hub Bitung, sementara dari dan ke Eropa melalui Pelabuhan Hub Kuala Tanjung yang berada di Jalur Selat Malaka. Pemerintah telah menyiapkan 20 pelabuhan sebagai hub feeder,” ujarnya.

Target Tol Laut adalah memberi pelayanan yang cepat dan nyaman. Dengan Tol Laut, kapal besar dapat lebih cepat mengakses rute antarpulau sehingga bisa terjadi peningkatan angkutan barang. Jika program ini terselenggara dengan baik maka bisa dipastikan akan semakin menggairahkan kegiatan pebisnis lokal yang memanfaatkan jasa angkutan tersebut di sektor logistik.

Program Tol Laut hingga 2018 ini sudah terselenggara dengan 15 rute pelayaran angkutan barang yang tetap dan terjadwal (freightliner). Penyelenggaraan kapal tol laut hingga 2017 lalu, terbukti mampu menurunkan harga-harga barang di sejumlah tempat. “Pemerintah terus mengoptimalkan penyelenggaraan program tol laut dengan membentuk pusat logistik di

daerah daerah yang dilewati rute kapal, dengan “Rumah Kita”. Tujuannya agar hambatan distribusi logistik dapat diatasi,” ujar Chandra di Jakarta belum lama ini.

Salah satu tantangan yang terungkap dari penyelenggaraan Tol Laut, adalah adanya monopoli pelaku usaha lokal sehingga harga-harga barang yang diangkut kapal Tol Laut masih cukup tinggi di pasaran. Dengan adanya pusat logistik “Rumah Kita” maka pengendalian harga bisa dilakukan oleh pemerintah dengan menyediakan stok logistik yang cukup sehingga masyarakat bisa menikmati harga

No. Pangkalan

Kode Trayek

Hari Operasi

Jaringan Trayek

Ukuran & Type

Kapal

Pola Subsidi Operator & Nama Kapal

1 Teluk Bayur

T–1

19

Teluk Bayur -219– P. Nias (Gn. Sitoli) -303– Mentawai (Sikakap) –199- P. Enggano-89–Bengkulu PP

Kargo DWT 1175 / GT 497

Subsidi Kapal PT. ASDP Tahap Persiapan

Tanjung Priok -197– Tanjung Batu –158- Blinyu –298- Tarempa -167– Natuna (Selat Lampa) -733 – Mida i-85 – Serasan -543– Tanjung Priok

GT 3256 / DWT 3000 / KAP 2400 T/M3

Subsidi Kapal PT. PELNI

Tanjung Perak -433 –Belang Belang-207 – Sangatta -322- Nunukan -278– Pulau Sebatik (Sungai Nyamuk) -909- Tanjung Perak

Kargo DWT 1065 / GT 639

Subsidi Kapal PT. ASDP Tahap Persiapan

Tanjung Perak - 434- Makassar -780- Tahuna PP (KAPAL UTAMA)

GT 7738 / DWT 10822 / KAP 250 TEUS

Subsidi Kapal PT. PELNI

Tahuna

18

Tahuna –27- Kahakitang –30- Buhias –23- Tagulandang –2- Biaro –144- Lirung –4- Melangoane –50- Kakorotan –65- Miangas –81- Marore -73-Tahuna (KAPAL PENGHUBUNG)

GT 1830 / DWT 2193 / KAP 100 TEUS

Subsidi Kapal PT. PELNI

Tanjung Perak -434- Makassar -954- Tobelo -1187- Tanjung Perak (KAPAL UTAMA)

Kontainer 3650 DWT / 3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa.

Tobelo

16

Tobelo -113- Maba -86- P.Gebe -161- Obi -93- Sanana -358- Tobelo (KAPAL PENGHUBUNG)

Kontainer 1830 DWT /2193 GT Mesin Induk 2 unit Transhipment

Subsidi Kapal

6 Surabaya

T–6

19 Tanjung Perak -1102- Tidore -157- Morotai-1230 PP

GT 3050 / DWT 3901 / KAP 115 TEUS

Subsidi Kapal PT.PELNI

7 Surabaya

T–7

14 Tanjung Perak -700- Wanci -290- Namlea -984- Tanjung Perak

Kontainer 2500 DWT /1800 GT Multiport

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa. Voy 1 Tanggal

Tanjung Perak -1558- Biak -1558- Tanjung Perak (KAPAL UTAMA)

Kontainer 3650 DWT / 3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa.

Biak

16

Biak -109- Oransbari -22- Waren -108- Teba -150- Sarmi -251- Biak (KAPAL PENGHUBUNG)

Kontainer 1830 DWT /2193 GT Mesin Induk 2 unit Transhipment

Subsidi Kapal

Tanjung Perak -1576- Nabire -85- Serui -135- Wasior -1547- Tanjung Perak

Kontainer 3650 DWT/3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. TEMAS LINE Voy 1 tanggal 6 Maret 2018

10 Surabaya

T – 10

17 Tanjung Perak -1240- Fak Fak -154- Kaimana -1356- Tanjung Perak

Kontainer 3650 DWT/ 3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. Mentari Sejati Perkasa.

Tanjung Perak -1512- Timika-

85- Agats -365- Marauke-1700 - Tanjung Perak (Kapal Crossing)

Kontainer 3650 DWT/3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. TEMAS LINE Voy 1 tanggal 7 Maret 2018

Tanjung Perak -1141- Saumlaki -240- Dobo -1331- Tanjung Perak

Kontainer 3650 DWT/3256 GT

Subsidi Kontainer

PT. Meratus Line Voy 1 Tanggal 24 Maret 2018

Tanjung Perak -731- Kalabahi -232- Moa -354 -Rote (Ba’a) -80- Sabu (Biu) PP

GT 3050 / 3901 DWT / KAP 115 TEUS

Subsidi Kapal PT. PELNI

14 Surabaya

T – 14

17 Tanjung Perak -675- Loweleba -17- Adonara -13- Larantuka PP

GT 3050 / 3901 DWT / KAP 115 TEUS

Subsidi Kapal PT. PELNI

15 Surabaya

T – 15

20 Tanjung Perak -896- Kisar (Wonreli) -308- Namrole PP

GT 3256 / DWT 3650 / KAP 115 TEUS Subsidi Kapal PT. PELNI

Tabel 2: JARINGAN TRAYEK TOL LAUT PENYELENGGARA ANGKUTAN BARANG TAHUN 2018

Sedangkan Kementerian

perdagangan untuk mengirim barang- Perdagangan dan Pemerintah

Penambahan ini sebagai upaya

barang komoditas mereka ke daerah- Daerah memiliki tanggung jawab

menjaga kelancaran distribusi barang

daerah. Perbaikan pengelolaan mengendalikan harga komoditas

dan menurunkan harga di wilayah-

kepelabuhanan secara online dan angkutan kapal dan menjamin

wilayah perbatasan, tertinggal dan

penerapan Inaportnet diharapkan distribusi barang lancar sampai ke

pinggiran khususnya di daerah

bisa menurunkan dwelling time masyarakat.

Indonesia bagian timur.

secara signifikan. Penurunan dwelling

time pelabuhan menjadi salah satu Dalam kerangka itulah, pemerintah

Mengurangi Beban Angkutan Darat

dari beragam aspek peningkatan menambah rute dan jadwal pelayaran

Pemerintah berharap peningkatan

pelayanan kepada pelaku usaha agar kapal tol laut dari 13 rute pada 2017

layanan angkutan laut melalui

tingginya biaya logistik pelayaran bisa menjadi 15 rute pada 2018 ini.

penyelenggaraan kapal tol laut

menjadi pilihan utama pelaku usaha

berkurang.

13 TRAYEK TOL LAUT PADA 2017

NO

TRAYEK JENIS PERHITUNGAN TEUS

JENIS MUATAN YANG DIANGKUT

Beras, Tepung, Air Mineral, Minyak, Kedelai, Ayam Beku, Pupuk, Semen, Pakan Ternak, Keramik, Besi Beton, Meubel, Telur, Baja Ringan, Triplek, Air Mineral, Alat Tulis, Bahan Bangunan, Besi Baja Konstruksi, Gula dan lain-lain yang berhubungan dengan kebutuhan pokok

PENGOPERASIAN 15 TRAYEK TOL LAUT PADA 2018

Sebagian besar angkutan logistik di tingkat domestik banyak dilakukan di darat. Persentasenya sekitar

60 persen.

Sementara laut hanya

30 persen

dan sisanya lewat kereta api dan udara.

Ketua Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengungkapkan tingginya biaya logistik pelayaran di Tanah Air, sekitar 60 persen diantaranya justru ada di darat. Biaya-biaya di pelabuhan seperti trucking, warehousing, dan akses keluar masuk pelabuhan, semua itu membuat biaya tinggi. “Sementara biaya laut seperti bahan bakar hanya

30 persen. Itu pun sudah digunakan untuk cicilan bank, bayar kru, dan perawatan kapal. Sementara sisa

7 persen yang hanya dinikmati pengusaha,” ungkap Carmelita kepada Transmedia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Perhatian kemenhub menekan dwelling time kepelabuhanan lanjutnya, patut mendapatkan dukungan. Pemerintah berusaha agar biaya logistik bisa ditekan dan pelaku usaha bisa beralih menggunakan transportasi laut sebagai primadona angkutan logistik nasional.

Selain untuk menghilangkan hambatan-hambatan di pelabuhan, kebijakan pemerintah memprioritaskan kelancaran bongkar muat barang akan menunjang peralihan penggunaan angkutan truk ke angkutan laut sebagai alternatif pilihan utama distribusi logistik.

Saat ini transportasi laut belum menjadi pilihan utama transportasi barang bagi para pelaku usaha perdagangan. Sebagian besar angkutan logistik di tingkat domestik banyak dilakukan di darat. Persentasenya sekitar 60 persen. Sementara laut hanya 30 persen dan sisanya lewat kereta api dan udara.

Ini berbanding terbalik dengan kondisi transportasi logistik yang terjadi di dunia internasional. Sekitar 90 persen barang, komoditas, dan produk yang diperdagangkan diangkut lewat laut karena lebih efisien.

Dalam perspektif inilah program Tol Laut diharapkan bisa menjadi tulang punggung transportasi angkutan barang antardaerah, sehingga bisa mengurangi kesenjangan antara wilayah ‘barat’ dan ‘timur’ dan antara ‘pusat’ dan ‘daerah’ yang masih terjadi hingga kini.

Persentase Moda Transportasi Logistik Nasional

Saat ini, sekitar 85 persen angkutan barang di Indonesia menggunakan sistem transportasi darat. Sedangkan, transportasi laut hanya sekitar 7,5 persen, kereta api sekitar 1 persen, dan sisanya udara. Akibatnya, biaya logistik di Indonesia mahal karena keterbatasan sistem transportasi darat yang perlu perbaikan tata kelola yang lebih baik.

Saat ini, biaya logistik di Indonesia berkisar 12-14 persen dari total biaya produksi. Pemerintah terus berupaya menekan ongkos logistik secara signifikan agar biaya logistik lebih murah, dan harga-harga barang ikut murah pula. Salah satu solusinya adalah memindahkan sistem transportasi dari darat ke laut. Target pemerintah angkutan barang menggunakan transportasi laut ditargetkan mencapai 60 persen. Sehingga dalam lima tahun mendatang transportasi laut menjadi tulang punggung pengangkutan barang di Indonesia.

Kondisi maritim Indonesia memang masih jauh dari harapan. Dengan luas wilayah nusantara yang dikelilingi oleh dua pertiga lautan dan memiliki

17 ribu pulau besar dan jutaan pulau- puau kecil, armada kapal yang ada untuk mengangkut penumpang hanya 28 unit kapal (Pelni). Data Pelindo III juga menyebut jumah pelabuhan besar dan kecil sebanyak 1241 pelabuhan. Dari jumlah itu hanya 111 pelabuhan saja yang tergolong kategori pelabuhan besar.

Itu pun masih belum bisa dikategorikan besar untuk standar pelabuhan hub internasional. Kecuali Pembangunan Pelabuhan Hub Tanjung Kuala di Sumatera Utara, dan Pelabuhan Hub Internasional Bitung di Sulawesi Utara. Standar pelabuhan internasional memiliki kedalaman minimal 25 meter. Sementara pemerintah mengelola 161 pelabuhan kelas V dan 345 pelabuhan wilayah kerja. Sisanya pelabuhan bertaraf kecil.

Ketua Asosiasi Logistik Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi, menambahkan kebijakan pemerintah menurunkan biaya jasa pelabuhan tentu akan berpengaruh

positif bagi kelancaran distribusi logistik nasional.

Pemerintah mesti turun tangan memperbaiki ketetapan tarif jasa pelabuhan dan kelancaran kegiatan bongkar muat yang selama ini menghambat waktu tempuh logistik lewat laut. Selama ini pelaku usaha lebih memilih angkutan jalan sebagai pilihan transportasi mereka. Dibandingkan dengan angkutan laut, waktu tempuh pengangkutan truk masih lebih cepat dan biaya angkutan juga masih terjangkau.

Sebagai contoh, waktu tempuh kontainer dari Medan ke Jakarta rata-rata lebih dari seminggu. Meski biayanya sekitar 30-40 persen lebih murah lewat laut, tapi hal ini belum menarik minat pengusaha. Jika diangkut dengan truk waktu perjalanan hanya lima hari.

Pengecualian untuk arus logistik antardaerah di pulau Jawa, Madura, dan Bali. Biaya pengangkutan barang lewat laut cenderung lebih mahal dan lebih lama dibanding dengan jalur darat. Arus barang dengan truk dari Jakarta-Surabaya, hanya butuh waktu tempuh tiga hari. Jika lewat laut waktu tempuhnya bisa mencapai lima hari kadang lebih. “Itu pun biayanya lebih mahal 10-15 persen dibanding lewat darat,” ungkap Yukki.

Oleh karena itu, arus logistik darat

Pelabuhan Lembar (Lombok). masih menjadi primadona para

darat. Distribusi logistik angkutan

Pengoperasian kapal angkutan jarak pengusaha untuk angkutan barang.

truk masih menjadi primadona

dekat ini sebagai alternatif untuk Pemanfaatan jasa angkutan moda

angkutan barang secara nasional.

mengatasi kepadatan lalu lintas truk ini memegang porsi 60 persen dari

Pemerintah terus mengupayakan

di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa seluruh moda transportasi barang

alternatif angkutan menggunakan

dan angkutan truk dari Jawa ke NTB secara nasional. Pemerintah terus

kereta api dan angkutan

maupun dari Jawa ke Lampung. berupaya mengurangi penggunaan moda angkutan truk ke moda

penyeberangan.

Langkah tersebut ditunjang angkutan laut melalui beragam cara.

Salah satunya, pengembangan

angkutan penyeberangan melalui

dengan pembangunan kapal

pengadaan short sea shipping

penyeberangan baru yang berjumlah

Pelayanan Angkutan Logistik

dengan kapal RoRo rute Pelabuhan

5 unit, pembangunan pelabuhan

penyeberangan 22 paket dan Kelancaran distribusi logistik laut ikut

Perhubungan Darat

Panjang (Lampung) – Pelabuhan

pengembangan jembatan timbang di ditentukan oleh kelancaran di jalur

Tanjung Priok (Jakarta) – Pelabuhan

135 lokasi pada 2018 ini. COASTAL SHIPPING PANJANG - JAKARTA - SURABAYA - LEMBAR

Tanjung Perak (Surabaya) dan

MENDUKUNG LOGISTIK DAN KAWASAN PARIWISATA

SHORT SEA SHIPPING : 1. Kepadatan jalur transportasi darat,

terutama di pantai utara Pulau Jawa dan jalur lintas timur Sumatera sudah sangat

mengkhawatirkan dan mengakibatkan kerusakan jalan raya serta resiko kecelakaan menjadi tinggi (94% truk menggunakan jalan raya).

2. Biaya BBM angkutan jalan tinggi, secara teoritis konsumsi BBM per unit

l Pelaksanaan Short Sea Shipping Tahap I telah diselenggarakan dengan rute/trayek Pelabuhan Panjang Lampung barang yang diangkut oleh truk lebih tinggi

menuju Tanjung Priok dan Surabaya menuju Lembar - Nusa Tenggara Barat

dibandingkan penggunaan BBM per unit l Shrot Sea Shipping Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yang dimulai pada tanggal barang yang diangkut oleh kapal (economy of

10 Desember 2017 dengan rencana jadwal operasional 14 trip per bulan yang dilayani oleh 2 (dua) unit kapal. scale).

l Lintas Surabaya - Lembar sudah beroperasi selama 1 tahun dengan pelayanan perdana tanggal 1 Desember 2016 dengan jadwal operasioanl 16-18 trip per bulan yang dilayani oleh 1 (satu) kapal.

Gambar 4 : Rute Angkutan Barang Jarak Dekat (Short Sea Shipping) dari Lampung hingga NTB dan capaian pengembangan infrastruktur transportasi pada 2017

Subsidi Perintis Angkutan Jalan 357 Trayek Pembangunan/ Pengembangan Terminal

Penumpang Tipe A sebanyak 5 233 Lintas *

& Angkutan Penyeberangan

dan Terminal Barang Internasional sebanyak

*Masih menyesuaikan dengan data tahun

7 Lokasi

sebelumnya karena beluma ada SK

Lanjutan Pembangunan Pelabuhan Pengelolaan Terminal Tipe A

97 lokasi

Penyeberangan

22 Paket

dan Jembatan Timbang

135 lokasi

(Baru = 10; Lanjutan = 12)

Peningkatan keselamatan Pembangunan Kapal Penyeberangan

- Pengadaan perlengkapan jalan di 33 Provinsi

5 Unit (Baru = 4 Unit;

- Pengembangan Uji Tipe Kendaraan Bermotor

Lanjutan = 1 Unit)

dengan Pengadaan Alat Uji di BPLJSKB Bekasi

3 Paket

Pengembangan Short Sea Shipping dan Peran Angkutan Truk

Pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk subsidi Ro Ro Long Distance Ferry mulai dari pelabuhan Panjang di Lampung, Tanjung Priok di Jakarta, Tanjung Mas di Semarang hingga Tanjung Perak di Surabaya. Dari Surabaya angkutan kapal penyeberangan dilanjutkan ke rute menuju Pelabuhan Lembar di Lombok. Penyelenggaraan angkutan barang dengan angkutan kapal jarak pendek (short sea shipping) ini sebagai bagian dari upaya pemerintah menyediakan alternatif angkutan barang yang lebih efektif dan efisien. Short sea shipping juga diharapkan bisa mengurangi penggunaan angkutan barang dengan truk yang melintasi rute jalan di Pantai Utara Jawa (Pantura).

Pengembangan Short Sea Shipping menunjang penyelenggaraan tol laut. Moda angkutan penyeberangan ini menjadi salah satu moda penghubung antar 24 pelabuhan strategis yang dilewati kapal tol laut. Angkutan kapal Tol Laut dimaksudkan untuk melayani rute jarak jauh antar pelabuhan besar, sedangkan Short Sea Shipping melayani rute jarak dekat dan menghubungkan pelabuhan besar dengan pelabuhan menengah. Jadi fungsinya seperti hirarki jalan nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, maupun jalan poros desa.

Integrasi dan pengembangan pelabuhan dari pelabuhan skala besar, pelabuhan skala menengah dan pelabuhan skala kecil dengan dukungan pelayaran rakyat diharapkan bisa menurunkan biaya logistik secara signifikan. Pengembangan Short Sea Shipping di luar pulau Jawa melibatkan peran pemerintah daerah di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, NTB, NTT, Maluku, dan Papua.

Sebagian besar angkutan barang di Pulau Jawa didominasi oleh angkutan truk. Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan pelayaran jarak pendek merupakan ide bagus, hanya saja perlu ditegaskan dengan aturan yang jelas terhadap pengangkutan logistik yang menggunakan angkutan jalan.

Aturan tegas itu meliputi ketegasan dalam menegakkan aturan terhadap angkutan jalan yang kelebihan muatan

dan jam operasional pengiriman logistik melalui jalur darat. “Selama tidak ada aturan yang jelas terkait dengan peraturan angkutan jalan, laut akan kalah saing,” ujarnya.

Terlebih, distribusi logistik melalui jalur laut selama ini masih kalah efisien ketimbang menggunakan moda transportasi darat dengan truk ataupun kereta api. Proses distribusi logistik melalui jalur laut membutuhkan biaya tambahan seperti pada proses bongkar muat di pelabuhan. Hal itu, kata dia membuat pengiriman logistik melalui jalur darat tetap menjadi andalan.

Meski demikian, angkutan barang dengan truk merupakan salah satu mata rantai atau sub sistem dari sistim logistik, dalam hal ini mencakup 2 sistim logistik, yaitu sistim logistik teritorial dan sistim logistik industrial. Oleh karena itu penataan angkutan barang seharusnya tidak dilakukan semata- mata dengan pendekatan lalulintas semata tetapi juga dengan pendekatan logistik. Sistim logistik teritorial adalah penyelenggaraan distribusi barang dalam satu kota, dari satu kota dengan kota lainnya, dari satu daerah dengan daerah lainnya dan bahkan dari satu negara dengan negara lainnya.

Ini berbeda dengan pengaturan sistim logistik industrial yang menitikberatkan pada penyelenggaraan distribusi barang sebagai bagian dari proses produksi maupun pemasaran dari suatu kegiatan industri. Di negara-negara maju salah satu sarana yang dibangun untuk mendukung terselenggaranya kedua sistim logistik tersebut adalah apa yang dikenal dengan platforme di Perancis, distribution center di Belanda dan cargo terminal di Inggris, atau trucks terminal di Amerika Serikat.

Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono mengatakan, pemerintah telah membangun Terminal Angkutan Barang (TAB) sebagai bagian dari pola pendistribusian logistik darat. Sejumlah pengembangan pusat-pusat logistik di Jabodetabek ada di Cikarang, Bekasi dan Tangerang dan daerah- daerah lain di Jawa dan Luar Jawa turut mendukung pelayanan distribusi barang-barang dari wilayah satu ke lainnya secara lebih cepat, lancar, dan efisien.

Saat ini pemerintah juga telah pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB) di sejumlah daerah. Keberadaan PLB bermanfaat mengurangi biaya transportasi karena PLB bisa mendekatkan barang ke tempat produksi. Selain itu PLB juga mengurangi waktu dwelling time karena tidak ada pemeriksaan kepabeanan di Pelabuhan. Sebanyak

19 PLB yang sedang dibangun berada di daerah Kalimantan, Sumatera khususnya di Batam, serta provinsi Jawa Timur. Kebanyakan layanan PLB masih didominasi oleh barang-barang material minyak dan gas (migas), kapas, elektronik, otomotif, dan bahan makanan khususnya holtikultura. PLB akan mempermudah distribusi barang dan mampu mengefisiensikan aktifitas lalu lintas pendistribusian barang sehingga berkontribusi positif bagi kegiatan perdagangan.

Pengembangan Kereta Api Logistik (KALOG)

Hal serupa dilakukan Kementerian Perhubungan untuk menunjang kegiatan transportasi logistik menggunakan kereta api. Pemerintah telah menyiapkan kereta api logistik KALOG yang melayani rute dari Pelabuhan Tanjung Perak yang terhubung dengan jalur kereta api Double Double Tracks (DDT) Jakarta - Surabaya. Diharapkan KALOG menjadi alternatif angkutan barang antarkota dan dan antarpelabuhan di Jakarta, Semarang dan Surabaya.

Pengembangan Short Sea Shipping menunjang penyelenggaraan tol laut. Moda angkutan

penyeberangan ini menjadi salah satu moda penghubung antar

24 pelabuhan

strategis yang dilewati kapal Tol Laut.

Selain pengembangan angkutan kereta barang dari pelabuhan, pemerintah hingga kini terus menyelesaikan pembangunan jalur KA di sejumlah daerah baik Jawa, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Proses rehabilitasi dan reaktivasi jalur lama juga diharapkan memberi manfaat bagi pengembangan moda transportasi KA untuk menunjang kegiatan ekonomi masyarakat daerah.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengungkapkan pemerintah berharap berbagai proyek perkeretaapian yang sudah dan akan diresmikan pada tahun 2018 dapat melayani kebutuhan masyarakat dan menunjang kegiatan perekonomian di daerah. “Khususnya wilayah yang dilintasi angkutan kereta api,” ujar Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri dalam siaran pers, Senin (22/1/2018).

Pada Maret 2018 lalu, pemerintah telah mengoperasikan KA Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat sepanjang kurang lebih 26 km dan Jalur Ganda KA lintas Prabumulih- Kertapati, Sumatera Selatan sepanjang kurang lebih 85 km. Pemerintah juga telah mengoperasikan Jalur Ganda KA lintas Martapura-Baturaja, Sumatera Selatan sepanjang ±32 Km pada April 2018.

Memasuki bulan Juni hingga September 2018, rencananya dua proyek LRT yaitu LRT Sumatera Selatan sepanjang ± 23,4 km dan LRT DKI Jakarta (Jakpro) sepanjang ± 5,8 km bakal menyusul pengoperasian.

Hal serupa dilakukan untuk jalur KA Bandar Tinggi menuju Pelabuhan Kuala Tanjung pada sepanjang ± 21,5 km. Pengoperasian KA untuk angkutan barang ini diharapkan mendukung KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Sei Mangkei di Sumatera Utara.

Pada September 2018 mendatang, Kemenhub akan mengoperasikan lima stasiun baru di Jabodetabek untuk mendukung pengoperasian DDT lintas Manggarai-Cikarang. Diantara lima stasiun baru, yaitu Stasiun Kranji, Stasiun Cakung, Stasiun Klender, Stasiun Klender Baru dan Stasiun Buaran. Selain itu, juga turut dioperasikan Dipo Kereta Api Cipinang.

“Yang teristimewa dan yang sudah ditunggu oleh masyarakat yang berada di wilayah Sulawesi, direncanakan siap untuk dioperasikan jalur KA segmen Barru-Palanro sepanjang ± 44 km. Hal ini menjadi momen yang bersejarah, karena setelah sekian lama dinantikan, pada Oktober 2018, angkutan Kereta Api akan kembali beroperasi di wilayah Sulawesi,” tuturnya.

Sementara itu, pada rentang waktu November hingga Desember 2018, pemerintah berencana mengoperasikan Jalur Ganda KA lintas Selatan Jawa secara parsial/ per segmen. Segmen yang akan dioperasikan pada tahap awal, yaitu segmen Madiun-Jombang, Jawa Timur, sepanjang ± 84 km dan segmen Solo-Kedungbanteng, Jawa Tengah, sepanjang ± 42 km. Kemudian, juga akan dioperasikan KA Bandara Adi Soemarmo sepanjang ± 13,5 Km. Terakhir untuk wilayah Jawa, tepatnya di Provinsi Banten, pemerintah akan mengoperasikan jalur ganda KA segmen Maja-Rangkasbitung, sepanjang ± 17 km.

Di Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara, akan siap dioperasikan Jalur KA layang (elevated track) lintas Medan-Bandar Khalifah sepanjang ± 10 km, serta pengoperasian Jalur KA pada lintas Binjai – Besitang sepanjang ± 80 km.

Dalam cetak biru Sislognas, kereta api kargo dianggap sebagai prioritas. Peran angkutan kereta api perlu dijadikan sebagai solusi logistik yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi emisi pada saat barang berpindah dari truk ke kereta api. Pemerintah kini masih berupaya menyelesaikan pembangunan

Gambar 5: Target pembangunan jalur KA dan beberapa prioritas pengembangan perkeretaapian pada 2018.

(Langsa – Besitang, Rantau Prapat-Duri- Dumai, Muaro Kalaban- Muaro);

(Makassar- Parepare); & Sumatera Selatan;

Bandar Tinggi - Kuala Tanjung (21 Km); Lintas Selatan Jawa; Maja– Rangkasbitung; Track Manggarai-Cikarang.

Lintasan Kereta Api Perintis 6 Lintas : 1. Lintas Mojokerto – Tarik – Tulangan – Sidoarjo; 2. Lintas Purwosari – Wonogiri; 3. Lintas Kertapa@ – Inderalaya; 4. Lintas Sukabumi – Cianjur; 5. Lintas Lubuk Alung – Kayu Tanam; 6. Lintas Krueng Mane – Krueng Guekeuh.

Pemberian Public Service Obligation (PSO) untuk Kereta Ekonomi (Jarak Jauh, Sedang, Dekat), KRD Ekonomi dan KRL AC Jabodetabek sebanyak 3.\...... Penumpang

PELAYANAN KONEKTIVITAS & KAPASITAS

Pengamanan Perlintasan sebidang 18 Unit

Pengujian & SerDfikasi (SDM, Sarana &Prasarana)

Pengadaan dan Perawatan Peralatan Prasarana 26 Paket

Pelaksanaan IMO

Pengadaan & pemeliharaan

peralatan keselamatan 4 paket

SAFETY

Target 2018

Pembangunan Jalur KA

626 Km

Peningkatan & Rehabilitasi Jalur KA

15 Km

Pembangunan Stasiun/ Bangunan Operasional Kereta Api

1 unit

double track secepat mungkin untuk meningkatkan kapasitas sehingga memberi kemudahan angkutan barang

dan biaya logistik dapat diturunkan. Kualitas barang yang didistribusikan menggunakan kereta api memiliki kualitas yang lebih baik daripada menggunakan truk.

Ketika volume lebih dari transportasi jalan dapat dipindahkan ke kereta api, pemerintah juga dapat mentransfer subsidi dari pembangunan jalan ke infrastruktur rel. Ketua ALFI Yukki Nugrahawan mengharapkan angkutan kereta api tidak hanya menjadi bagian dari sistem transportasi semata, tapi sebagai bagian dari sistem logistik, yakni angkutan kereta api sebagai bagian dari supply chain.