Strategi Kebijakan Terkait Pengembangan Informatika Pertanian di Indonesia: e-Petani dan Cyber Extension, Mendekatkan Teknologi dan Informasi Pertanian Kepada Petani
1 Strategi Kebijakan Terkait
TIK Meter
Pengembangan Informatika Pertanian di Indonesia: e-Petani dan Cyber Extension, Mendekatkan Teknologi dan Informasi Pertanian Kepada Petani Ir. M. Tassim Billah, M.Sc./Ir. Bayu Mulyana, MM. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian Disampaikan pada Seminar Nasional Informatika Pertanian Bandung, 20-21 Oktober 2011
2 AGENDA
Latar Belakang
Pendahuluan
Struktur Organisasi Kementerian Pertanian Kondisi Sistem Informasi Pertanian Saat Ini Kebijakan Pengembangan Sistem Informasi
Pertanian e-Petani dan Cyber Extension: Mendekatkan
Teknologi dan Informasi Pertanian Kepada Petani
TELEDENSITAS DI INDONESIA (2009) (per 100 penduduk)
- Ironinya: kemajuan
teknologi yg digunakan untuk memfasilitasi pembangunan justru semakin memperlebar gap
2
3,61 4,76
5,76 10,94
12,97 14,09
244% 31% 92% 92%
118% 6% 12% 9% 39%
32% 21% 90% 19%
0% 50% 100% 150% 200% 250% 300%
4
0,06 0,19 0,25 0,48 0,93
6
8
10
12
14
16 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
[% Pertumbuhan] [per 100 penduduk] DENSITAS PENGGUNA INTERNET INDONESIA
2,02 2,14 2,39 2,6
Telepon Tetap Selular Total Telepon
terhadap daya saing nasional
50
justru ada pada sektor pertanian Kesenjangan Digital (The Digital Divide)
4 Sumber: Indikator TIK edisi 2010, Pusat TIK, BBPT
Time G a p The Digital Divide
10
20
30
40
60
3 Dari Seminar APO, Yogyakarta, 2003
70
80
90 2007 2008 2009 8,69
61,83 69,25
50,26 75,19
84,02
13,36 14,77 41,57
- Menjadi ancaman
- Gap yg paling besar
TIK Meter TIK Meter PRESENTASE RUMAH TANGGA DENGAN PRESENTASE DESA DENGAN FASILITAS TIK DI INDONESIA (2009)
FASILITAS TIK DI INDONESIA 70,00%
61,84% 60,00%
(2008)
93,62% 50,00% 100,00% 87,14%
40,00% 80,00%
61,31% 60,00%
30,00% 32,76% 31,18%
40,00% 20,00%
11,59% 10,36%
8,40% 20,00% 5,70%
10,00%
INTERNET DALAM RUMAH
0,00% Ada Ada Ada Sinyal Ada Ada Sinyal Ada Listrik TANGGA DI INDONESIA (2009)
Ada telepon Ada Telepon Ada Ada Akses Telepon Telepon Selular Warnet TV
Keberadaan Warnet di Desa/Kelurahan (2008)
Kabel Selular Komputer Internet Kabel Umum
SULAWESI
1,23%
3.00%
3,56% JAWA
7,75% 3,22%
MALUKU PAPUA 1.00%
0,57% 1,72%
KALIMANTAN 3.00%
KALIMANTAN 5,56%
2,97% 0,39% Lainnya
2,06%
Indonesia SUMATERA
5,35% Sekolah
6.00%
1,87%
BALI NUSRA 0,61% Kantor
1,61%
4.00% SULAWESI
5,30%
SUMATERA
2,06% Warnet
4.00%
0,33% 1,55% Rumah
BALI NUSRA 4,18%
1,82%
JAWA 11.00%
1,58%
INDONESIA
0,91% MALUKU PAPUA
3,02% 1,35%
0,94% 2,30%
3,41%
Dengan Warnet Tanpa Warnet
0% 2% 4% 6% 8% 6,69%
2,74% 0% 5% 10%
Sumber: Indikator TIK edisi 2010, Pusat TIK, BBPT Sumber: Indikator TIK edisi 2010, Pusat TIK, BBPT
5
6 Pendahuluan
Dalam mempromosikan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan pemerintah, Pemerintah telah mengeluarkan Instruksi Presiden No 3/2003 (e-Gov).
Penyelenggaraan layanan masyarakat secara lebih Pusdatin Selaku Pengelola
- cepat, efektif, transparan, dan efisien oleh instansi pemerintah menggunakan teknologi informasi Sistem dan Jaringan Informasi Tugas Pokok Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Kementerian Pertanian (Pusdatin) adalah melaksanakan pembinaan, pengembangan sistem informasi pertanian serta pelayanan data dan informasi pertanian
Pusdatin telah melaksanakan berbagai kegiatan yang bertujuan menyajikan informasi kepada masyarakat, khususnya kepada petani dan pengusaha
7
8
agribisnis
Pusat Data dan Sistem Informasi Organisasi Kementerian Pertanian Pertanian (Pusdatin) Menteri
Wakil Menteri Kepala Pusat
Staf Ahli Sekretariat Inspektorat
Bagian Umum Jenderal Jenderal
Subbagian Subbagian Perencanaan dan Kepegawaian dan Directorate Directorate
Directorate General Rumah Tangga
Directorate Keuangan General Directorate General
Directorate General Directorate Directorate General
Directorate Directorate Directorate General General General Directorate
General Direktorat General General
Directorate General General
Badan Jenderal Directorate General Biro/
General Bidang Pengembangan Bidang Data
Pusat Bidang Data Komoditas Pusdatin Sistem Informasi Non Komoditas
Sekretariat Sekretariat Direktorat Badan Subbidang Subbidang Subbid. Data Subbid. Data Subbid. Data
Unit Statistik dan Jenderal
Subbidang Aplikasi Sistem Tanaman Hortikultura Sosial Sistem Informasi
Subbid. Data Aplikasi Sistem Jaringan Pangan dan dan Prasarana Ekonomi Multimedia Seksi Statistik dan Informasi Komputer Peternakan Perkebunan Pertanian Seksi Statistik dan
Sistem Informasi Sistem Informasi Statistisi/ Pranata Komputer
9
10 Visi dan Misi Pusdatin
Tugas Pokok dan Fungsi Pusdatin
Visi: Menjadi Sumber Data dan Informasi Pertanian Tugas Pokok: Melaksanakan yang lengkap, Akurat dan Terpercaya untuk
Pembinaan, Pengembangan Sistem Informasi Mendukung Pembangunan Pertanian Pertanian serta Pelayanan Data dan Informasi Misi: Pertanian.
Mengembangkan Metodologi
Fungsi:
Pengumpulan, pengolahan, dan Penyajian Data dan Informasi Pertanian,
Penyediaan dan pelayanan data dan informasi komoditas pertanian,
Melakukan Pengumpulan, Pengolahan, Penyajian, dan
Penyediaan dan pelayanan data dan informasi Penyebaran Data dan Informasi Pertanian, non komoditas pertanian, Membangun dan Mengembangkan Sistem
Pengelolaan dan pelaksanaan pengembangan Informasi Pertanian, sistem informasi Kementerian Pertanian, dan Membina Sumber Daya Manusia dan
Pelaksanaan administrasi Pusat Data dan Kelembagaan Bidang Statistik dan Sistem Sistem Informasi Pertanian. Informasi Pertanian.
11
12
- Manajemen Data/Informasi
- Manajemen Pengetahuan • Manajemen Jaringan • Manajemen Sistem Informasi
- - INFORMASI & - PENGETAHUAN Petani/Masyarakat - akses info - komplain - kirim data SMS Gateway PETANI/MASYARAKAT/LSM akses info komplain Forum Sharing Desa (Pos Penyuluhan): -Pengisian formulir -Akses Info
- Akses Data/Informasi
16 Pengembangan Sistem Informasi
Sistem Informasi Pertanian.
Sistem Informasi Manajemen: Simpeg, Simonev, SAK, SABMN, dsb.
BDSP, Ekspor-Impor, Indikator Pembangunan Pertanian, Informasi Eksekutif, dsb.
Basisdata Statistik Pertanian.
Agribisnis, Ketahanan Pangan, Statistik, Peraturan, Forum Diskusi, Formulir Elektronik, Teknologi Pertanian, Webmail, SMS CENTER, Download Software, Berita, Portal Multimedia, dsb .
Pemanfaatan Internet dan Website Kementerian Pertanian:
Pusat: - Akses Data/Info - Update data/info Propinsi:
Kabupaten: -Estimasi -Rekapitulasi -Tabulasi -Entri data -Akses Info Kecamatan (Balai): -Pengisian formulir -Akses Info
PENGETAHUAN KEMENTERIAN PERTANIAN Intranet/ Internet Basisdata Pertanian (sharable) Kantor Menteri:
- Entri Data • Akses Data/Informasi
- Update data/info
15 JARINGAN PELAYANAN INFORMASI DAN
Daerah - Pusat Setjen Itjen SDM Pengolahan & Pemasaran Litbang Tanaman Pangan Bakor/Bapel-luh Propinsi Dinas Kabupaten UPT Jaringan Internet Masyarakat Peternakan Database Jaringan Kantor Pusat Hortikultura Prasarana dan Sarana Pertanian Ketahanan Pangan Perkebunan BKP Karantina Pertanian
14 Sistem Jaringan Informasi Pertanian
Sistem Informasi Pertanian yang Dikelola Kementan Saat Ini
13 Kondisi
e- Form Subsektor, PUAP, SIM OPT, dsb.
TUJUAN STRATEGIS PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT KEMENTERIAN PERTANIAN
1)
Membentuk jaringan informasi pertanian dan transaksi pelayanan publik yang tidak dibatasi sekat waktu dan lokasi serta dengan biaya yang terjangkau masyarakat. Kebijakan Pengembangan agribisnis. Sistem Informasi Pertanian
3)
Membentuk mekanisme dan saluran komunikasi dengan (e-Government) semua lembaga negara terkait serta penyediaan fasilitas dialog publik. 4) Membentuk sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan pelayanan antara Kementerian Pertanian dan lembaga- lembaga pemerintah lainnya.
17
18 STRATEGI PENGEMBANGAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN
E-GOVERNMENT KEMENTERIAN PERTANIAN E-GOVERNMENT KEMENTERIAN PERTANIAN 1) Pengembangan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya 1) Mewujudkan manfaat nyata e-Government, terutama bagi serta terjangkau masyarakat luas. masyarakat luas khususnya pelaku agribisnis 2) Penataan sistem manajemen dan proses kerja lingkup 2) Meningkatkan Komitmen dari Pimpinan Instansi (e- Kementerian Pertanian baik di pusat maupun di daerah secara Leadership) baik di pusat maupun di daerah. holistik. 3)
3)
Pemanfaatan teknologi informasi secara optimal pada semua Menyiapkan rencana strategis pengembangan e-Government unit kerja. disetiap Instansi jajaran pertanian yang mengacu kepada 4) Peningkatan peran serta para pelaku usaha agribisnis. Strategi Pengembangan e-Government Nasional. 5) Pengembangan sumberdaya manusia pada semua tingkatan 4) Menyusun Kebijakan, Standar dan Panduan. karyawan, termasuk e-literacy bagi para penyuluh dan petani 5) Implementasi di sektor pertanian. 6) Pelaksanaan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik.
19
20
KEBIJAKAN PENGEMBANGAN Berbagai Inisiatif yang Telah Dilakukan E-GOVERNMENT KEMENTERIAN PERTANIAN 1) Sistem informasi dapat dikembangkan oleh masing-masing daerah e-Petani maupun eselon I terkait
Pengembangan Unit Pelayanan Informasi 2) Data dan informasi yang dihasilkan agar mudah diakses oleh masyarakat luas, khususnya informasi agribisnis Pertanian Kecamatan (Telecenter) 3) Pengembangan SI mencakup pengembangan software, penyediaan
Pengembangan Sistem Informasi Pasar hardware, penyiapan SDM, dan penyusunan prosedur rutinitas sistem sehari-hari
Cyber Extension 4) Daerah dapat berkoordinasi dengan Ditjen/Badan terkait untuk konsolidasi, dan validasi data Portal Multimedia 5) Dapat berkoordinasi dengan Pusdatin dalam aspek pemanfaatan
Portal Berita teknologi informasi 6) Sistem yang sudah dibangun perlu dikoordinasikan dan
Portal Agribisnis (jual beli online) disosialisasikan baik bagi pengguna maupun instansi terkait
7) Perlu selalu memperhatikan perkembangan TI Forum Konsultasi dan SMS Center
21
22
e-Petani: Mendekatkan Teknologi dan Informasi Pertanian Kepada Petani
23
24
e-Petani e-Petani nt Pu bl me rn / ic si tah ve e-Petani adalah suatu sistem yang dirancang con
Pro rma Go merin Ma
Fu tent gra Me info ss / pe ng yan m ri ta dia si /Da a untuk dapat memfasilitasi dan dimanfaatkan Re g da ta D val / gul lid id / in m NGO asi forma ra an SDM da on
E g nt va ri oleh para pelaku agribisnis khususnya petani
/ , kebutuh iscussi tan tan co ning Pert i . Sekolah
Group d Trai Media On l AN a dan penyuluh, pedagang, serta pemerintah nian
SIM DEPT
ni terkait sehingga mereka dapat memperoleh a/ Informasi/
Program/ Dat ta ntah Info Kebut uhan
Bi content valid dari pemeri Informasi l Pe Petani ewat sni
E- Belanja on GPRS berbagai informasi yang dibutuhkan dalam
Cont P -line i s
Materi Pen ent lokal ne e VOI SIM Pe n uhan etan
Bank Ikla -Onli melaksanakan peran mereka sebagai pelaku an ine
Provid Baru iti p si -l yulu anja nyu ind lika
Bel penyul enel On luh ha ustrie
IT Ap l p n agribisnis sehari-hari pasar s Materi nikasi
: Produse Comm dan hasi Komu
Sa industries ontent prodi n C luh nyu
Pe Kementan sebagai regulator
Tenaga ahli dan operator E-Petani
25
26 E-Petani sebagai penghubung (Electronic Hub (
e- Hub )) dalam mendistribusikan pendapatan pada Tembok Rintangan antara Petani dan e-Petani rantai supply pertanian
E-Petani e-Petani Petani Distributor Produser Pembeli x x x x Pengecer
Rendahnya tingkat Mayoritas petani Kurangnya akses ke pendidikan kecil Telekomunikasi
ASEAN eFARMERS 2003
27
28
Memfasilitasi pengembangan teknologi di wilayah pedesaan.
Dapat meningkatkan citra Indonesia di dunia international
Program Peningkatan Pendapatan Petani Melalui Inovasi(P4MI)
29 ASEAN eFARMERS 2003
Untuk memecahkan tembok penghalang tsb, perlu inisiatif yg harus dilakukan secara parallel e-Petani Petani
Perlu adanya konsolidasi komunitas farming Pembangunan infrastruktur telekomunikasi bagi rural areas Membangun kesadaran teknologi dan pendidikan bagi kelompok besar komunitas farming
30 Mengapa konsep E-Petani (Agribusiness e-Hub)
ini perlu didukung Memfasilitasi infrastruktur perdagangan kelas dunia untuk pertanian yang efisien, efektif, dan transparan
Meningkatkan kemampuan pemerintah utk memperoleh informasi yg lebih akurat tentang situasi produksi, demand dan supply
Dapat meningkatkan pertumbuhan industri pertanian melalui peningkatan partisipasi international buyers serta peningkatan layanan nilai tambah (value added services).
Penguatan infrastruktur, hardware dan software di kantor pusat
Dapat menurunkan “digital divide” antara wilayah perdesaan dan perkotaan.
- Tujuan: untuk meningkatkan pendapatan petani miskin melalui inovasi produksi pertanian dan pemasaran (agribisnis)
Pengembangan website, sistem aplikasi versi desktop dan versi mobile device
Pelatihan dan Sosialisasi bagi penyuluh pertanian di kabupaten, kecamatan dan bagi petani
- Membangun pilot Unit Pelayanan Informasi Pertanian Kabupaten (UPIPK)
- Membangun Telecenter yg ditempatkan pada Balai Penyuluhan Pertanian di kecamatan (UPIPD)
Penyediaan komputer dan akses internet untuk kantor penyuluhan di kabupaten dan kecamatan
- Market Information System
31 Komponen Kegiatan
32 Inisiatif Terkait Lainnya
Inisiatif Terkait Lainnya Inisiatif Terkait Lainnya lanjutan lanjutan
-
Cyber Extension Pengembangan Portal-portal lainnya
Bertujuan untuk mendukung efektifitas yang terkait Pertanian penyelenggaraan penyuluhan pertanian Portal Berita
Memfasilitasi penyuluh dengan 1 komputer dan akses internet
Portal Multimedia
33
34 Kesimpulan
Petani merupakan pabrik bagi industri kita, dan karena itu harus dibantu dalam menjalankan usahanya
Pemerintah perlu terlibat dalam penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan para petani dan pelaku agribisnis lainnya dalam menjalani siklus perdagangan
Revolusi dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah dan akan terus merubah global business landscape
Pengembangan e-Petani akan banyak membantu memperlancar dan membuka peluang-peluang baru bagi para petani atau pelaku agribisnis lainnya dalam menjalankan usahanya secara lebih efisien dan efektif
35
36