MINYAK GOSOK DAPAT MENGOBATI STOMATITIS APTOSA REKUREN SECARA TOPIKAL

MINYAK

GOSOK

DAPAT

MENGOBATI

STOMATITIS

APTOSA REKUREN SECARA TOPIKAL
Ali Yusran, Donald RN
Bagian Ilmu Penyakit Mulut
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin

Abstract
Many studies have been done to get the right material in
the treatment of recurrent minor aphthous stomatitis, but
the result still unsatisfied.
The aim ofthistudy was to know the influence application
of rubbing oil against the healing and comportable at

recurrent minor aphthous stomatitis. This study was a
clinical observasionally and healing was resulted in about
four days. The use of topical rubbing oil in the treatment of
recurrent minor aphthous stomatitis could avoid infection.
Key Words: rubbing oil, recurrent stomatitis aphthous.

herpetiformis.1

PENDAHULUAN
Stomatitis
adalah

aptosa

suatu

mempunyai
berupa

rekuren


penyakit

gejala

ulserasi

yang

karakteristik

rekuren

yang

terbatas pada mukosa mulut tanpa

rekuren

Stomatitis


merupakan

bermanifestasi

lesi

didalam

aptosa
yang
rongga

mulut, pada tipe yang parah dapat
menimbulkan rasa sakit.2
Stomatitis

aptosa

rekuren


disertai tanda - tanda dari penyakit

dapat terjadi pada semua umur,

lain. Secara klinik penyakit ini dibagi

predileksi

menjadi

berdasarkan

50persen, berumur 10-19 tahun,

ukuran dan kedalaman lesi yaitu

dan sebanyak 90 persenpenderita

tipe


stomatitis aptosa rekuren sebelum

tiga

mayor,

tipe

tipe

minor

dan

pada

wanita

sekitar


berumur 40 tahun.3
Etiologi

Anjuran dari Organisasi Kesehatan

stomatitis

aptosa

Dunia untuk menggalakkan kembali

rekuren hingga saat ini masih belum

pemakaian obat tradisional dalam

diketahui, namun sejumlah faktor-

menjaga


faktor

rakat,

predisposisi

telah

dapat

kesehatan
maka

diidentifikasi yaitu mikroorganisme,

Indonesia

herediter,

meningkatkan


trauma,

hormonal,

defisiensi nutrisi, kelainan sistim

Negeri

pencernaan,

dengan

psikososial

dan

kelainan imunologi.4
Oleh


sifat-sifat

penyakit stomatitis aptosa rekuren

berpengaruh
tersebut,
stomatitis

yang

terhadap

penyakit

maka

produksi

berupa


peravvatan

aptosarekuren

sering

dalam

tradisional

menerapkan
dan

Ilmu
Teknologi

Organisasi
Kesehatan Dunia. Direktorat
Jenderal


POM

Kesehatan

mengembangkan

gram

beberapa

Departemen

jenis

pro
obat

tradisional agar dapat dijangkau

menimbulkan masalah, baik bagi

oleh

dokter maupun penderita. Telah

kebawah.

banyak penelitian yang dilakukan

obat

dan

mutahir. Sejalan dengan anjuran

yang etiologinya belum jelas namun
faktor-faktor

saatnyalah

mengembangkan

Pengetahuan

karena

banyak

pada

masya-

masyarakat

menengah

Guna menunjang program

untuk mendapatkan bahan-bahan

Pemerintah

yang ampuh untuk menyembuhkan

Pendidikan

penyakit ini seperti Chlorhexidin,

untuk melakukan penelitian Ilmiah

Albotil.5 Namun hingga saat ini

terhadap

obat

hasilnya belum memuaskan.

banyak

dipakai

Stomatitis

aptosa

rekuren

tersebut,
sangat

Institusi

berkewajiban

tradisional
dan

yang
dijual

bebas.6 Banyak ditemukan beredar

telah menjadi bahan penelitian dari

dimasyarakat,

berbagai

termasuk

dengan berbagai merek sebagai

korelasi

predikat obat tradisional yang dapat

epidemiologi,

aspek,
imunologi,

klinis dan terapi.1

minyak

gosok

menyembuhkan berbagai macam

luka,

baik

itu

luka

yang

terdapat diluar mulut, maupun yang
terdapa didalam mulut.
Bagi
di

tradisional
secara

telah

turun

stomatitis

aptosa

besar

rekuren merupakan proses radang

obat

kronik dan menimbulkan rasa sakit

digunakan

dalam mulut, maka sifat-sifat bahan

Indonesia,

ini

dan anti inflamasi secara topikal.
Penyakit

sebagian

masyarakat

penggunaan anti bakteri, anti septik

untuk

yang terkandung didalam minyak

menyembuhkan berbagai macam

tawon ini dapat digunakan dalam

penyakit atau luka.Namun demikian

perawatan

pemakaian

rekuren.

minyak

khususnya
dapat

temurun

dalam

tersebut

mulut

dipertanggung

secara

medis.

belum

jawabkan

Sebagaimana

disebutkan

sebelumnya

stomatitis

Penelitian
mengetahui

aptosa

ini

untuk

penyembuhan

disertai rasa nyaman didalam mulut
dengan

aplikasi

bahwasanya Minyak gosok terdiri

secara

topikal

dari

aptosa minor yang rekuren.

piperis

fo

yang

minyak
pada

gosok

stomatitis

lium (sirih) yang bersifat mencegah
super

infeksi

dan

mempunyai

kasiat, terhadap lesi-lesi didalam
mulut.

Penelitian

ini

merupakan

penelitian observasional klinis dan
Curcumae

rhizoma

dan

analisis secara deskriptif dengan

sativum

memiliki

sifat

mengamati

atrium
anti

BAHAN DAN CARA

septik,

adalah

anti

fenomena

kesehatan

sedang

champora

pada jaringan lunak secara objektif.

piretik,

kemudian

Penelitian

dilakuan

bulan

dengan

bulan

kandungan mentol memberi rasa

Agustus

sega dannyaman.

Oktober tahun 2001 dan bertempat

Tyldesley7
bahwa

Mengatakan

pengobatan

yang

sampai

pada

di Poliklinik Ilmu Penyakit Mulut
Fakultas

Kedokteran

Gigi

direkomendasikan untuk stomatitis

Universitas Hasanuddin Makassar.

aptosa

Subjek

yang

rekuren

adalah

penelitian

adalah

Mahasiswa fakultas kedokteran gigi
Unhas

sebanyak

34

orang,

kategori sebagai berikut:
- Rasa

Nyaman

yaitu

dapat

kemudian dibagikan obat minyak

memberikan rasa segar

gosok cap tawon setiap subjek,

dingin dalam mulut.

atau

dengan kriteria menderita stomatitis

- Tidak ada rasa yaitu tidak ada

aptosa rekuren minor setiap bulan,

perbedaan pada saat pemberian

minimal pemah mengalami tiga kali

maupun sebelum pemberian.

sebelum pengambilansampel dan
selama

masa

penelitian

- Rasa

tidak

enak

yaitu

subjek

memberikan rasa yang kurang

tersebut tidak menggunakan obat

nyaman baik itu rasa mual dan

stomatitis, antibiotik, analgesik, anti

lain sebagainya dalam mulut.

inflamasi, antipiretik dan obat lain

Data

hasil

penelitian

yang berhubunganterhadap proses

didiskripsikan dan disajikan dalam

penyembuhan.

bentuk tabel.

Pada

stomatitis

aptosa rekuren yang ringan, dapat

Cara kerja

sembuh sendiri tanpapengobatan
dalam waktu satu mingga1

untuk

menilai

dan

mengamati penyembuhan, dengan
cara

mengukur

penyembuhan

dengan

waktu
kategori

sebagai berikut:

empat hari (< 4 hari).
- Tetap yaitu empat sampai enam
hari (4-6 hari).

klinis

prodromal)

rasaterbakar

setiap waktu mulai dari 2 sampai 48
jam

sebelum

munculnya

ulser,

selama periode pendahuluan ini,
akan

terbentuk

suatu

setempat,

daerah
subjek

penelitian yang memenuhi kriteria
dilakukan

pendataan,

hasil

pemeriksaan

dicatat

kartu

pada

status dan diberi minyak gosok
yaitu enam hari

keatas (> 6 hari)
Menilai

gejala

kemerahan

- Ledih cepat yaitu kurang dari

- Lebih lama

secara

pada mukosa mulut (dimulai dengan

Data yang telah dikumpulkan
dievaluasi

Pemeriksaan

kenyamanan

kemudian

di

instruksikan

penggunaannya yaitu tiga kali sehari
dengan

atau paling sedikit dua kali sehari

dan diolesi sebelum sikatgigi

sama sekali setelah pengolesan
minyak tawon tersebut.

HASIL

Hal ini menunjukkan bahwa

Berdasarkan hasil penelitian

pengolesan atau aplikasi secara

dan pengamatan maka diperoleh

topikal minyak gosok cap tawon

hasil sebagai berikut:

lebih

Dari tabel 1 terlihat bahwa 53% (18

pada pasien yang ada.

memberikan rasa nyaman

orang) sampel yang ada mengalami
proses

penyembuhan

stomatitis

PEMBAHASAN

aptosa rekuren kurang dari 4 hari

Pemberian zat besi,

dan 35% (12 orang) berlangsung 4

vitamin B12, merupakan indikasi,

sampai dengan 6 hari serta 12% (4

serta

orang) berlangsung lebih dari 6 hari.

memberi

Hal tersebut menujukkan bahwa

menguntungkan.

sebagian besar sampel mengalami

pasien yang tidak kekurangan zat

remisi

tersebut, perawatan tersebut kurang

penyembuhan

penyakit

hampir

bermanfaat,

pengolesan,

dilakukan

minyak

dapat

dipastikan

efek

stomatitis aptosa rekuren setelah
pemberian

folat atau

yang

tetapi

untuk

sehingga

cara

dapat

perawatan

yang

gosok cap tawon kurang dari 4 hari.

lain, untuk menghilangkan kelainan

Dari tabel 2 diatas, terlihat

ini. Hanya sedikit cara perawatan

bahwa 75% (26 orang) dari sampel

yang sudah terbukti secara klinis

tersebut yang ada lebih merasa

dapat bermanfaat.8

nyaman setelah aplikasi secara

Penelitian stomatitis aptosa

topikal minyak gosok cap tawon,

rekuren merupakan suatu bentuk

sedangkan 9% (3 orang) merasa

keradangan dirongga mulut yang

tidak enak, hal tersebut dikarenakan

mana

adanya kandungan minyak, dan

Kelainan ini sering dijumpai dimana

15% mengatakan tidak ada rasa

pasien

lesinya

berupa

merasa

ulser.

kesakitan

Tabel 1. Sebaran hasil pengamatan klinis penderita stomatitis aptosa rekuren
yang diberi minyakgosok berdasarkan waktu penyembuhan

yang luar biasa dan bahkan dapat
mengalamikesulitan

pada

mencegah infeksi sekunder.7

proses

Pemilihan minyak gosok cap

pengunyahan, bicara serta kesulitan

tawon

untuk membersihkan gigi dan mulut.

dalam pengobatan secara topikal

Pada

daerah

sebagai

obat

tradisional

yang

mengalami

stomatitis aptosa rekuren adalah

terjadi

berbagai

karena bahan aktif yang terkandung

perubahan antara lain melebarnya

dalam minyak gosok cap tawon

pembuluh darah kapiler, sehingga

seperti piperis folium merupakan

menyebabkan

sumber

keradangan

meningkat

volume
dan

darah

menjadikan

dari

sirih

dan

dapat

mencegah super infeksi. Tyldesley

pembuluh darah lebih permiabel

mengatakan

juga terjadi migrasi leukosit keluar

yang dianjurkan untuk stomatitis

dari

dan

aptosa rekuren adalah penggunaan

disertai

anti bakteri, anti septik dan inflamasi

pembuluh

menembus

darah

jaringan

kerusakanjaringan.

secara

bahwa

topikal.7

pengobatan

Berdasarkan

Penggunaan anti bakteri, anti

hasilpengamatan dalam penelitian

septik atau anti inflamasi secara

ini bahwa 53% (18 orang) dari

topikal dalam pengobatan stomatitis

sampel

aptosa

penyembuhan kurang dari 4 hari,

rekuren

bertujuan

untuk

yang

ada

mengalami

sedangkan 35% atau 12 orang yang

pembahasan diatas menyimpulkan

berlangsung

bahwa minyak gosok cap tawon

4-6 hari, kemudian

12% (4 orang) mengalami proses

dapat

penyembuhan lebih dari 6 hari, hal

pengobatan

ini menunjukkan bahwa

stomatitis aptosa rekuren karena

pengolesan

minyak

dengan

gosok

digunakan

sebagai

alternatif

pada

cap

mempu-nyai bahan aktif sebagai

tawon pada lesi stomatitis aptosa

anti infeksi, anti septik serta anti

rekuren dapat mengurangi waktu

piretik dan sekaligus mempunyai

penyembuhan.

efek rasa nyaman atau rasa segar

Prabowo

melaporkan bahwa terapi stomatitis
aptosa

rekuren

setelah diaplikasikan.

dengan

menggunakan madu secara topikal

SARAN

menunjukkan waktu penyembuhan

Diharapkan penelitian lebih

yang lebih cepat dibanding tanpa

lanjut

perawatan.8

secara

Stomatitis

aptosa

rekuren

untuk

menguji

klinis

efektifitas

dalam

proses

penyembuhan.

telah menjadi bahan penelitian dari
berbagai

aspek,

epidemiologi,
klinis

imunologi,

dan

korelasi

DAFTARPUSTAKA
1. Lync

MA,

Braghman

VJ,

prevalensi

Greenberg MS. Oral Medicine

aptosa rekuren cukup

Diagnosis and Tretment. 9 Ed.

tinggi, terbukti dari hasil penelitian

JB Lippincott Co. Philadelphia.

beberapa

bagian

dunia

London. New York. 1994. 24-29.

menunjukkan

bahwa

prevalensi

2. Pitojo S. Keterlibatan Infeksi

stomatitis

terapi

termasuk

stomatitis aptosa rekuren sangat

Bakteriologik

bervariasi, yaitu 17 - 66% dari

Aphtous

populasi.

Mikroba pada Pengobatannya,

dan

pada

Stomatitis

Peranan

Anti

Kumpulan Makalah Ilmiah, FKGKESIMPULAN
Dari

hasil

USU, Medan. 1991. 48-51.
penelitian

dan

3. Sonis. Principles and Practice of

Oral Medicine, W.B. Saunders
Company.

Philadelphia

1984.442.

Kembali

ke

Obat

Nenek Moyang. Majalah D&R.
Maret. 1998. 9-11. :

4. Rennie JS. Recurrent apthous
stomatitis. J British Dent. 1995;
1085 : 361-366.

8. Tyldesley WR. Oral Medicine.
Toronto. Ox9. ford Univercity Press. 1981. 46-

5. Vincent, SD; Lily, GE. Clinical
Historic and
6. Therapeutic

7. Hutapea.

61.
10. 8. Prabowo SW. Efek terapi

Features

of

madu

topikal

Aphtous Stomatitis and Behcet

terhadap kesembuhan stomatitis

Syndrome. Oral Surgery. Oral

aphtous

Med.

Skripsi

Oral

74:79-86.

Pathology.

1992.

rekuren.
FKG

Surabaya.

Unair.

1996.