Nur Hadi Wijaya, STP, MM

  Nur Hadi Wijaya, STP, MM MAN 344 : MANAJEMEN MUTU PERTEMUAN 11-14 Seven Quality Control Tools

  What Is Quality?

  “The degree of excellence of a thing” (Webster’s Dictionary) 

  “The totality of features and characteristics that satisfy needs” ( ASQC) 

  Fitness for use © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Ch 3 - 2

  PRODUK BERKUALITAS Memenuhi kepuasan konsumen KUALITAS :

Karakteristik fisik/non fisik (yang membentuk produk/jasa)

yang dapat membedakan suatu produk dari produk lainnya yang berasal dari saingannya atau grade dari suatu produk yang sama untuk membedakan dengan grade lainnya

  3

  Kesesuaian Mutu Untuk Konsumen Pemasara n Pemasara n Pengertian Kualitas Pengertian Kualitas Perspektif Produsen Perspektif Produsen Perspektif Konsumen Perspektif Konsumen Produksi Produksi Penyesuaian Kualitas Penyesuaian untuk spesifkasi Biaya Penyesuaian Kualitas Penyesuaian untuk spesifkasi Biaya Desain Kualitas Karakteristik kualitasHarga Desain Kualitas Karakteristik kualitasHarga Kesesuaian untuk digunakan konsumen

Kesesuaian untuk digunakan

konsumen

  MANFAAT KEUNTUNGAN Pengembang an kualitas Meningkatk an keuntungan Peningkatan Penjualan Mengembangkan respon

  

Meninggikan harga

Mengembangkan reputasi Peningkatan Penjualan Mengembangkan respon Meninggikan harga Mengembangkan reputasi Menurunkan biaya Meningkatkan

produktiftas

Menurunkan rework dan potongan biaya Menurunkan biaya jaminan Menurunkan biaya

  

Meningkatkan

produktiftas

Menurunkan rework dan potongan biaya Menurunkan biaya jaminan

  6 QUALITY Quality Control Quality Assurance Total Quality Control

  Total Quality Management

  Quality Control Sistem di mana kualitas produk/jasa yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dihasilkan dari proses produksi yang ekonomis

  Quality Assurance Jaminan mutu suatu produk sehingga konsumen dapat membeli produk dengan yakin dan percaya, serta menggunakan produk tersebut untuk jangka waktu tertentu

  7

  Total Quality Control Sistem yang efektif untuk mengintegrasikan pengem- bangan, pemeliharaan dan peningkatan kualitas yang dilakukan beberapa kelompok dalam organisasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen

  Total Quality Management

Filosofi dan prinsip yang merupakan dasar peningkatan

kinerja organisasi

  8

  Manajemen Kualitas Membangun SDM

  • Siklus PDCA ( Plan - Do - Check - Action )
  • Q merupakan fungsi dari Q, C, D, S, M (Quality, Cost, Delivery, Safety, Morale)
  • Alat bantu : “ 7 old and new tools”
  • 2 jargon :

  1. Customer is the King

  2. The next process is your customer

  9

  Dimensions Of Product Quality (Garvin)

  1. Performance ◦ basic operating characteristics

  2. Features ◦

  “extra” items added to basic features

  3. Reliability ◦ probability product will operate over time

  © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Ch 3 - 3

  4. Conformance ◦ meeting pre-established standards

  5. Durability ◦ life span before replacement

  6. Serviceability ◦

ease of getting repairs, speed & competence of

repairs

  © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Ch 3 - 4

  7. Aesthetics ◦ look, feel, sound, smell or taste

  8. Safety ◦ freedom from injury or harm

  9. Other perceptions ◦ subjective perceptions based on brand name, advertising, etc

  © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Ch 3 - 5

  Ch 3 - 6

  © 1998 by Prentice-Hall Inc Service Quality

  1. Time & Timeliness ◦ customer waiting time, completed on time

  2. Completeness ◦ customer gets all they asked for

  3. Courtesy ◦ treatment by employees

  Ch 3 - 7

  © 1998 by Prentice-Hall Inc

  4. Consistency ◦ same level of service for all customers

  5. Accessibility & Convenience ◦ ease of obtaining service

  6. Accuracy ◦ performed right every time

  7. Responsiveness ◦ reactions to unusual situations

  15 SAMURAI WITH SEVEN PORTABLE WEAPONS

  16 Gusoku (armor) Hoyo (Hood) Kabuto (Helmet) Tachi (long sword) Katana (sword) Ya (arrow)

  Yumi (bow)

  7

  7

  Seven Quality Control Tools

  1. Fishbone diagram

  2. Flowcharts

  3. Check sheets

  4. Pareto analysis

  5. Histograms

  6. Scatter diagrams

  7. Control charts © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Ch 3 - 37

1. Diagram Sebab-Akibat

   Diagram Sebab-Akibat (juga dikenal sebagai

Diagram Tulang Ikan) merupakan alat analisa

yang dapat Anda gunakan untuk : Mengkategorikan berbagai sebab potensial dari

  • suatu masalah atau pokok persoalan dengan cara yang rapi Menganalisis apa yang sesungguhnya terjadi
  • dalam suatu proses

    Mengajarkan kepada tim dan individu tentang

  • proses serta prosedur saat ini atau yang baru

  2. Flowchart (Bagan Arus Proses)

  Bagan Arus Proses merupakan suatu alat perencanaan dan analisis yang digunakan untuk : Mendefnisikan dan menganalisis proses

  • manufaktur, perakitan atau jasa Menyusun gambar proses tahap-demi-tahap
  • untuk tujuan analisis, diskusi, atau komunikasi

    Mendefnisikan, membakukan, atau menemukan
  • wilayah-wilayah perbaikan dalam proses

3. Check Sheet (Lembar Periksa)

   Gunakan Lembar Periksa sebagai alat pengumpul-data dan interpretasi bila Anda bermaksud untuk : Membedakan antara opini dan fakta

  • Mengumpulkan data mengenai seberapa sering
  • suatu persoalan terjadi Mengumpulkan data mengenai jenis persoalan
  • yang terjadi

  4. Bagan Pareto

  Bagan Pareto merupakan grafk batang khusus

yang dapat digunakan sebagai alat interpretasi

dalam :

Menentukan frekuensi atau tingkat kepentingan

  • relatif dari berbagai persoalan atau sebab Memfokuskan pada pokok persoalan vital dengan
  • cara mengurutkan berdasarkan kepentingan

5. Histogram

   Histogram adalah bagan batang jenis khusus yang dapat Anda gunakan untuk : Menyampaikan informasi mengenai variasi dalam

  • suatu proses Mengambil keputusan dengan memusatkan
  • perhatian pada upaya perbaikan

  

6. (Scatter Diagram) Diagram

Tebar

  Diagram Tebar merupakan alat interpretasi data yang akan digunakan untuk : Menguji seberapa kuat hubungan antara dua

  • variable (misalnya, hubungan antara biaya iklan

  dengan penjualan, lama pengalaman dengan kinerja karyawan, dll.) Memastikan “firasat” akan hubungan sebab-

  • akibat langung antara jenis-jenis variabel Menentukan jenis hubungan (positif, negatif, dll.)

7. Peta Kontrol (Control Chart)

  KEGUNAAN BKM (Vincent, 1998) 

  Menentukan apakah proses berada dalam pengendalian statistik.

   Memantau terus menerus sepanjang waktu

agar proses tetap stabil secara statistikal

dan hanya mengandung variasi penyebab umum.

  

Menentukan kemampuan proses (proses

capability)

  • mengarahkan diskusi faktor sebab dominan
  • petunjuk pengumpulan dan pencatatan data
  • menunjukkan kemampuan pekerja
  • menganalisa kondisi aktual
    • perbaikan mutu
    • efsiensi sumber
    • biaya

    >eliminasi kondisi ~ cacat / keluhan konsumen
  • standarisasi

  25 ~ MANFAAT :

  Menggambarkan hubungan sebab~akibat

  

1. C.E. DIAGRAM (Diagram Sebab Akibat)

  1. C.E. DIAGRAM (Diagram Sebab Akibat) ~ GUNA

  daya

  TAHAPAN

  1. Kelompok analisa masalah

  2. Anak panah 3. “tulang” penyebab sebelah kanan masalah mutu

  4. Identifkasi 5. evaluasi

  26

  27 CONTOH

“ Sangat sulit mengontrol kualitas pada saat

proses berlangsung karena banyak sekali faktor yang mempengaruhi kualitas dan faktor-faktor tersebut saling terkait ”

  IDE Cari hubungan antar faktordengan cara mencari hubungan sebab akibatnya dengan tanda panah sbb :

  Yield (y) Yield (y) Steam pressure (P) Moisture content (m) Reaction Liquid temperature (t) 1. Yield (y) dipengaruhi oleh moisture content ‘m’.

  2. The content ‘m’ dipengaruhi oleh reaction liquid temp. (t).

  3. The temperature ‘t’ dipengaruhi oleh steam pressure ‘P’.

  Cara membuat CE Diagram Cara membuat CE Diagram Step 1. Tentukan karakteristik Yield (y) Yield (y) Step 2. Tuliskan pada sebelah kanan. Gambarkan panah dari arah kiri ke arah kanan. Yield (y) Yield (y) Step 3. Buatlah daftar semua faktor yang mempengaruhi karakteristik tersebut ( di lembar kertas lain) (Brain Storming)

  • Temp. of solution
  • Crystalization hours
  • Moisture content

  Step 4. Temukan hubungan sebab akibat antar faktor. (relation of perents-children). Ex. Temp. of solution effects reaction.

  28

  Step 5. Tulis faktor utama yang menyebabkan terjadinya karakteristik tersebut. Biasanya per tahapan proses. Raw material Raw material Raw material Raw material Yield (y) Yield (y) Catalyzer Transportation Moisture content Step 6. Pada setiap cabang tulis secara rinci faktor yang mempengaruhi terjadinya karakteristik tersebut. Raw material Raw material Raw material Raw material Yield (y) Yield (y) Temp. Steam Pressure

  29 Catalyzer Transportation Moisture content

  Step 7. Lanjutkan langkah 6 sampai semua sebab terjadinya karakteristik tersebut tergambar pada diagram Step 8. Lihat kembali dan tambahkan bila perlu faktor lain yang belum ada padadiagram

  30

  Fishbone Diagram Measurement Human Machines

  Out of adjustment Faulty testing equipment Poor supervision Tooling problems Incorrect specifications Lack of concentration

  Improper methods Old/worn Inadequate training

  Quality Inaccurate

  Problem temperature Defective from vendor Poor process design control

  Ineffective quality Not to specifications management Dust and Dirt

  

Deficiencies

Material- in product design handling problems

  Environment Materials Process © 1998 by Prentice-Hall Inc

  

Langkah 4 : Menemukan sebab-akibat potensial dengan

cara sumbang saran Tempat Prosedur

  Sistem Manusia Kebijakan

  Laporan anggaran akhir bulan terlambat Tidak ada tempat gabungan untuk meletakkan informasi Jumlah kompuetr yang ada tidak cukup Tidak ada prosedur yang tetap Prosedur tidak mengikuti Data terlambat Tidak jalan Terlalu lambat Tidakbertanggun g jawab Sistem mati Rumit Terlalu lambat Prosedur tidak mengikuti Tidak ada kebijakan yang tetap Data terlambat Data tidak lengkap

  Penyusunan Bagan Arus Proses terdiri dari empat langkah utama :

  2. Penyusunan Bagan Arus Proses (FLOWCHART)

  • Langkah 1 : Menyiapkan sesi Bagan Arus Proses

  • Langkah 2 : Mengidentifkasi tugas-tugas proses utama
  • Langkah 3 : Menggambarkan Bagan Arus Proses

  • Langkah 4 : Menganalisis Bagan Arus Proses

  Ch 3 - 39

  © 1998 by Prentice-Hall Inc A Flowchart

3. Lembar Periksa (Check Sheet)

  

Lembar periksa adalah suatu alat sederhana yang

digunakan untuk mencatat dan mengklasifikasi data

yang telah diamati .

  

Tujuan :

  • Memudahkan proses pengumpulan data terutama untuk

    mengetahui bagaimana sesuatu masalah sering terjadi.

  • Memilah data ke dalam kategori yang berbeda seperti

    penyebab-penyebab, masalah-masalah dan lain-lain.
  • Menyusun data secara otomatis, sehingga data itu dapat dipergunakan dengan mudah.
  • Memisahkan antara opini dan fakta.

  3. CHECK SHEET

  3. CHECK SHEET Fungs i Menyajikan data yang berhubungan dgn :

  • Distribusi proses produksi
  • Defective item
  • Defective location
  • Defective cause
  • Check up confirmation

  36 Penyusunan Lembar Periksa terdiri dari lima langkah utama :

  Penyusunan Lembar Periksa

  • Langkah 1 : Memperjelas sasaran pengukuran Anda
  • Langkah 2 : Mengidentifkasi apa yang Anda ukur
  • Langkah 3 : Menentukan waktu atau tempat yang akan diukur
  • Langkah 4 : Mengumpulkan data
  • Langkah 5 : Menjumlahkan data

  

Langkah 1 : Memperjelas sasaran pengukuran Apa

masalahnya? Mengapa data harus dikumpulkan? Siapa yang akan menggunakan informasi yang

dikumpulkan dan informasi yang sebenarnya mereka

inginkan? Siapa yang mengumpulkan data? Langkah 2 : Mengidentifikasikan apa yang akan diukur Judul : Keluhan pelanggan bulan juni kategori : pengiriman terlambat, pengemudi yang kasar, penagihan yang tidak sesuai, dll.

  

Langkah 3: Menentukan Waktu Atau Tempat Yang

Akan Diukur Informasi berdasarkan waktu dan / tempat. Langkah 4: Mengumpulkan Data Catat setiap peristiwa langsung pada lembar periksa. Dilarang : menunda mencatat informasi hingga

akhir hari atau hingga beristirahat, dikhawatirkan

lupa.

  Langkah 5: Menjumlahkan Data Menjumlahkan semua kejadian (misalnya, berapa banyak terlambat mengirim minggu ini, berapa banyak penagihan yang tidak sesuai, dll)

  Keluhan pelanggan minggu pertama bulan juni Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Total Jenis 1/6/00 2/6/00 3/6/00 4/6/00 5/6/00 6/6/00 Keluhan

  Pengiriman

  I I

  II I

  I II

  8 terlambat Pengemudi

  II I

  III

  I

  7 Kasar Penagihan

  IIII

  IIIII

  IIII

  III

  IIIII

  III

  24 tidak sesuai Salah Kirim

  III

  I II

  III

  III

  12 Total

  10

  8

  11

  8

  9

  5

  Check Sheet COMPONENTS REPLACED BY LAB TIME PERIOD: 22 Feb to 27 Feb 1998 REPAIR TECHNICIAN: Bob TV SET MODEL 1013

  |||| Integrated Circuits

  |||| |||| |||| |||| |||| || Capacitors

  || Resistors

  |||| Transformers Commands

  | CRT

  © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Ch 3 - 40

2 Supervisor : Agus

  II

  Contoh check sheet dalam produksi nata de coco Terjadi pada akhir batch

  1 Keterangan :

  I

  3 Cembung

  III

  2 Posisi tutup miring

  42 Product : Nata de coco Tanggal : 14/05/2007

  Shift :

  IIII

  Jenis kerusakan Jumlah Total Isi kurang

  100

  Jumlah/Batch :

  2 Tanda tangan :

  Line :

  4 Bocor

  STRATIFIKASI ~ MANFAAT :

  • mencari penyebab utama faktor kualitas
  • memisahkan data (kategorisasi) sesuai dengan kelompok datanya
  • memudahkan pengambilan keputusan  peta kontrol
  • mempelajari secara menyeluruh masalah yang dihadapi

  43 kategorisasi Stratifikasi Mencari faktor penyebab utama

  Mud stratum Ilustrasi :

  Sand stratum Stone stratum Rock

  44

  

Contoh : analisa produk cacat distratifkasi berdasarkan

Contoh : analisa produk cacat distratifkasi berdasarkan

penemuan operatornya . penemuan operatornya .

  N=200 Production (in pieces) Defectives (Pieces) Defective Percentage Operators

  Tanaka

  75 20 26.7 % Sato 62 12 19.4 % Kohmo 63 8 12.7 % Total 200

  40 20.0 % Statify the defectives by the material suppliers

  Production (in pieces) Defectives (Pieces) Defective Percentage Suppliers Asahi 124 26 21.0 % chemical Co. Yuhi

  76 14 18.4 % Chemical Co Total 200

  40 20.0 %

  45

4. Diagram pareto

   Menentukan frekuensi relatif dan urutan pentingnya masalah-masalah. yaitu memprioritaskan sebab-sebab dari yang paling penting hingga ke yang paling tidak penting).

   Memfokuskan perhatian pada isu-isu kritis dan

pentingnya melalui pembuatan ranking terhadap

masalah-masalah atau penyebab dari masalah itu dalam bentuk yang signifkan.

  Tim perlu mengevaluasi upaya perbaikan yang

telah dibuat (untuk menunjukkan apakah benar-

benar meningkat atau tidak).

  Keuntungan

Membawa suatu visual impact, memperlihatkan

golongan kecil karakteristik vital yang membutuhkan perhatian.

  Contoh dari golongan kecil vital adalah : konsumen menghitung untuk banyaknya sisa atau

   rework biaya nonkompromis menghitung mayoritas konsumen

   complain, pemasok yang menghitung mayoritas bagian

   yang rusak,

menghitung banyaknya proses yang downtime,

   menghitung tingginya biaya penyimpanan

   (Besterfeld, 1995).

  Menyusun Bagan Pareto meliputi lima langkah utama :

  Menyusun Bagan Pareto

  • Langkah 1 : Mengidentifkasi kategori masalah atau sebab yang akan dibandingkan
  • Langkah 2 : Memilih suatu satuan pengukuran standar dan periode waktu untuk dipelajari
  • Langkah 3 : Mengumpulkan dan meringkas data
  • Langkah 4 : Menggambarkan sumbu horizontal dan vertikal
  • Langkah 5 : Memetakan batang-batang Bagan Pareto

  70 (64) A Pareto Chart

  60 e

  50 us ca h

  40 ac e m

  30 ro f nt

  20 ce

  (13) er

  (10) P

  10 (6) (3) (2) (2) ns ls n ts rs ns ns ia ig tio ar io rro er ra

es

sio p at as ib D r e en ive al br m to or ct im c a ra ive

  Po d fe ne ce pe ct hi ng De

  O fe rfa

ro

ac

  Su De W M

  Causes of poor quality © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Ch 3 - 38

  50 Pareto Diagram 99.9 % 9.7 % 209 17.2 % 1.7 %

  36 Length defectives (Ld) 4.3 % 0.4 %

  9 Corner defectives (Cd) 24.9 % 2.4 %

  52 Bolt defectives (Bd) 6.2 % 0.6 %

  13 Material defectives (Md) 47.4 % 4.6 %

  99 Head defective (Hd) Per cent of Compodition Per cent Defective Number of Defectives Defective Item Date :

   Jumlah yang diinspeksi N = 2160 Catatan produk cacat

  Hd Bd Ld Md Cd Ju m la h ca ca t

  (jumlah) 200 100 (%)

  75

  50

  25 100

  Contoh :

Ringkasan Masalah Kerusakan Bahan baku pada pabrik pakan

  Jenis Frekuensi Persentase dari total (5) kerusakan

  Benda asing

  8

  33.33 Tepung

  10

  41.67 Kutu

  1

  4.17 Lemak rendah

  4

  16.67 Warna

  1

  4.17 Total 24 100

  Lembar data untuk pembuatan Daigram pareto .

  75 Lemak rendah

  1

  95.84 Warna

  4.17

  23

  1

  91.67 Kutu

  16.67

  22

  4

  33.33

  Urutan jenis Kerusakan

  18

  8

  41.67 Benda asing

  41.67

  10

  10

  Tepung

  Persentase Kumulatif (%)

  Persentase Dari total (%)

  Frekuensi Frekuensi Kumulatif

  24 4.17 100 Total 24 100 Langkah 1 : Mengidentifkasikan kategori masalah Langkah 2 : Memilih suatu satuan pengukuran standar dan periode waktu untuk dipelajari

  Periode waktu yang akan diukur adalah minggu pertama bulan April 2004. Langkah 3 : Mengumpulkan dan meringkas data

  Ringkasan daftar kerusakan produk mainan plastik seperti Tabel Langkah 4 : Menggambar sumbu horizontal dan vertikal

  

  Garis vertikal :

  ◦ Garis vertikal sebelah kiri : buatkan pada garis ini skala dari nol sampai total keseluruhan dari kerusakan (dalam kasus di atas skalanya 0-24). ◦ Garis vertikal sebelah kanan : buatkan garis ini skala dari 0 % sampai 100%.

  

  Garis Horizontal :

  

  Membagi garis ini ke dalam banyaknya interval sesuai dengan banyaknya item yang diklasifkasikan. Langkah 5 : memetakan batang-batang diagram pareto.

  12 120

  10 100

  8

  80 Frekuensi

  6

  60 Persentase Kumulatif (%)

  4

  40

  2

  20

  1

  2

  3

  4

  5

5. Histogram

  Gambar yang menunjukkan : (1) distribusi dari pengukuran, dan (2) frekuensi dari setiap pengukuran.

  Histogram dapat dipergunakan sebagai alat untuk :

(1) mengkomunikasikan informasi tentang variasi

dalam proses (2) membantu menajemen dalam membuat keputusan

yang berfokus pada usaha perbaikan terus

menerus

  . Histogram adalah suatu alat yang meringkas grafik data yang membolehkan kita untuk : (1) mengelompokkan pengamatan data di dalam sel, atau mendefinisikan kembali kategori, dalam order untuk menutupi lokasi data dan karakteristik dispersi (2) mampu memperkirakan kapabilitas proses dan menghubungkan spesifikasi dengan target,

(3) memperkirakan bentuk populasi dan menandakan jika ada

beberapa gap dalam data. (4) memeriksa mutu suatu proses atau pekerjaan

Penyusunan Histogram terdiri dari enam langkah utama :

  Penyusunan Histogram

  • Langkah 1 : Mengumpulkan dan mentabulasi
  • Langkah 2 : Menghitung kisaran dan lebar interval
  • Langkah 3 : Menggambar sumbu horizontal dan vertikal Langkah 4 : Mentabulasi data menurut interval
  • Langkah 5 : Memetakan data
  • Langkah 6 : Menganalisis Histogram

  HISTOGRAM

  1. Guna : menyajikan data secara visual sehingga lebih mudah dilihat oleh pelaksanaan

  2. Mekanisme :

  1. Kumpulkan data pengamatan (N) data : minimum rumus statistik tentukan

  2. Pilih harga maksimum & minimum

  a) Susun data dalam baris & kolom

  b) Pilih angka max. Tiap baris

  c) Pilih angka min. tiap baris

  d) Tentukan max & min dari keseluruhan 3. Hitung range ( R ) = max min

4. Tentukan jumlah kelas ( K ) K = f(R) = 1 + 3.3 log R Atau

  N

   K = atau K = 10 ~ tentukan

  58

  59

  5. Tentukan kelas interval ( KI) KI = R/K

  6. Tentukan batas bawah KI terendah BB = min – KI/2

  7. Tentukan BB, batas atas dan setiap nilai kelas

  8. Kelompok data setiap kelas = f(data) nyatakan “tally – mark”

  9. Hitung f ( frekwensi ) X (minus, 0, plus)

  10. Hitung rata-rata & tandar deviasi KI K ? NT max min

12 Data min max

  13

  19

  11.5

  11

  12

  12

  11.5

  13

  18

  11

  14

  15

  12

  11

  18

  19

  12

  11

   9 (19 – 9 = 10)

  N

  ~ 8.5

  ~ 1

  7 1.5

  3 /

  ~ 10

   min = 19

  11.5

  11

  12.5

  14

  13.5

  14

  11

  11

  18

  13

  60 Gambarkan histogram dari data berikut ini :

  13.5

  14

  13.5

  15

  16

  17

  17

  11

  14

  12

  12

  11.5

  10

  12

  10

  10

  14

  12

  10.5

  14.5

  13.5

  14.5

  14.5

  11.5

  9

  9.5

  13

  10.5

  11

  11

  9

  10

  11

  12

  • R = max
  • K = = 50/7 7,…. 8
  • KI = R/K = 10/7 = 1
  • BB = 9 – 1.5/2 = 8.25
  • BA = 8.25 dst untuk setiap kelas. ~ 9.5

  61

  2

  X = 12.78 , SD = 2.31

   10 f

  10

  17

  1

  

2

  11

  50 1 …… 19.5 18.75 – 20.25

  5

  20.25

  8.25

  2 II 9 8.25 – 9.75 Tallies NT Batas Kelas

  10.5 9.75 – 11.25 10 IIII IIII

  13.5 12.75 – 14.25 11 …… 17 …… 12 11.25 – 12.75

  2 …… 18 17.25 – 18.75 16,5 2 …… 15.75 – 17.25 5 …… 15 14.25 – 15.75

2 X

6. SCATTERED DIAGRAM

  ~ MANFAAT :

  • mengarahkan diskusi faktor sebab dominan
  • petunjuk pengumpulan dan pencatatan data
  • menunjukkan kemampuan pekerja

  Melihat hubungan antar faktor

  62

  TUJUAN Diagram Tebar

  Menguji bagaimana kuatnya hubungan antara dua variabel, 

  Menentukan jenis hubungan dari dua variabel itu, apakah positif, negatif dan tidak ada hubungan.

  

Data variabel yang ditunjukkan dalam diagram tebar, dapat

berupa : 

Karakteristik kualitas dan faktor yang mempengaruhinya.

 Dua karakteristik kualitas yang saling berhubungan. 

  Dua faktor yang saling berhubungan yang pengaruhi

  Diagram Tebar terdiri dari empat langkah utama :

  Penyusunan Diagram Tebar

  • Langkah 1 : Mengumpulkan data
  • Langkah 2 : Menggambarkan sumbu horizontal

    dan vertikal
  • Langkah 3 : Memetakan data pada diagram
  • Langkah 4 : Menginterpretasikan Diagram Tebar

  65

  73.0

  11

  90.8

  73.6

  10

  91.2

  72.9

  9

  91.6

  71.5

  8

  90.6

  74.3

  7

  90.6

  6

  90.8

  91.0

  73.0

  5

  91.3

  72.1

  4

  90.8

  73.2

  3

  90.8

  73.8

  2

  91.1

  72.5

  74.2

  12

  91.2

  91.4

  73.5

  22

  91.4

  73.1

  21

  91.3

  72.0

  20

  90.9

  72.8

  19

  90.5

  73.7

  18

  72.8

  74.9

  17

  90.7

  74.5

  16

  90.5

  74.3

  15

  91.5

  72.1

  14

  91.0

  73.7

  13

  90.3

  1 Yield Y (%) Reaction Temperature No.

  Ch 3 - 42

  © 1998 by Prentice-Hall Inc Scatter Diagram .

7. Control Chart

   Control Chart merupakan sejenis grafk garis yang digunakan sebagai alat analisis untuk : Mengumpulkan dan menginterpretasikan data

  • Membuat gambar atas apa yang terjadi dalam situasi yang
  • Anda analisis

    Menemukan pola yang menghasilkan pengetahuan atau

  • pengertian yang bernilai

    Membandingkan data satu periode dengan periode lain,

  • untuk memeriksa perubahan yang terjadi

PETA KONTROL

  • mengendalikan proses
  • kecenderungan proses
  • identifkasi kebutuhan konsumen

  68 ~ MANFAAT :

         

     

      pH t

  Control Chart

  27

24 UCL = 23.35

  21 ts c = 12.67

  18 ec ef d

  15 of r

  12 be um

  9 N

  6 LCL = 1.99

  3

  2

  4

  6

  8

  10

  12

  14

  16 © 1998 by Prentice-Hall Inc

  Sample number

  Ch 3 - 43

  • Grafk kendali X – R
  • Grafk kendali X – R  Grafk kendali P
  • Grafk kendali P GRAFIK KENDALI ~
  • semua titik terkendali
  • tidak ada bentuk ‘khas’
  • tidak ada bentuk ‘khas’
  • semua titik terkendali

  70 GAFIK KENDALI GAFIK KENDALI Grafk yang dilengkapi garis-garis kendali

  ~garis kendali atas (UCL) ~garis pusat (CL) ~garis kendali bawah (LC) ~garis kendali atas (UCL) ~garis pusat (CL) ~garis kendali bawah (LC)

  proses normal / tidak normal

   “RUN”

   “trend”

   “periodicity”

   “hugging of the control line

  GRAFIK KENDALI X - R GRAFIK KENDALI X - R GRAFIK KENDALI X - R GRAFIK KENDALI X - R

  1. Kumpulkan data ~100 sampel dibagi dalam sub group

  2. Hitung nilai rata-rata setiap sub group (X1…Xn) nilai rata-rata semua sub group (X). Contoh : 200 + 210 + 202 + 206 X1 = = 204.5

  4 204.5 + 200.3 + … + 201.8 X =

  25

  3. Hitung kisaran (X terbesar – terkecil) untuk setiap = 202.4

subgroup (R1 … Rk) dan kisaran semua sub group

(R).

  R1 = 210 – 200 = 10.0 R = 10.0 + 16.0 + … +6.0

  71

  25

  4. Hitung batas kendali atas dan bawah untuk grafk kendali X dan R Untuk grafk X :

  UCL = X + A2R LCL = X – A2R Untuk grafk R :

  UCL = D4R LCL = D3R Untuk grafk X :

  UCL = 202.4 + (0.729 * 10.8) = 210.3 LCL = 202.4 – (0.729 * 10.8) = 194.5 Untuk grafk :

  UCL = 2.282 * 10.8 = 24.6 LCL = -

  72

  • 3.267 1.880
  • 2.575 1.023
  • 2.282 0.729
  • 2.115 0.577
  • 2.004 0.483
  • 1.924 0.419

  73

  7

  6

  5

  4

  3

  2 D3 D4 A2 N TABEL

5. Buat grafk kendali x (a, UCL, LCL)

  X = Sub group Y = Nilai suhu

  6. Buat grafk kendali R (a, UCL,LCL) X = Sub group Y = Nilai suhu

  7. Lengkapi keterangan e.g : CL ~ garis penuh UCL, LCL ~ garis putus-putus dll.

  74

  Grafik kendali X dengan range 3 sigma X , CL, UCL, LCL

  215 )

  210 C o

  205 ( u h u

  200 S

  195 190 Subgrou 1 2 3 4 …………..

  25

  75 p X , CL, UCL

  45.0

  40.0 )

  35.0 R (

  23.0 n

  20.0 ra

  15.0 a is

  10.0 K

  5.0

  0.0 1 2 3 4 …………..

  30 Subgrou

  p

  76

  77 GRAFIK KENDALI P GRAFIK KENDALI P Fraksi cacat

  TAHAP :

  1. Kumpukan data jumlah sampel yang diperiksa (n), dan jumlah sampel yang cacat (pn)  min 20 subgroup.

2. Hitung fraksi cacat (p) = P

  n /n untuk setiap subgroup.

  ~ mis : P = 5/200 = 0.025

  3. Hitung nilai rata-rata fraksi cacat P =  P / n = 153 / 7715 = 0.020 n

  Nilai P = nilai CL

  4. Hitung nilai batas atas dan bawah untuk setiap subgroup.

  UCL = P + 3 P (1-P)/n LCL = P - 3 P (1-P)/n

  5. Buat grafk kendali P.

  78 X , CL, UCL, LCL 0.045 0.040 t

  0.035 ca

  0.035 ca

  0.020 i

  0.015 ks a

  0.020 Fr

  0.005 0.000 1 2 3 4 …………..

  30 Subgrou

  p Gambar 2. Grafk kendali P

  79