PEMAHAMAN KONSEP ABSTRAK AJARAN AGAMA ISLAM PADA ANAK MELALUI PENDEKATAN SINEKTIK DAN ISYARAT ANALOGI DALAM ALQURAN
PEMAHAMAN KONSEP ABSTRAK AJARAN AGAMA ISLAM PADA ANAK MELALUI PENDEKATAN SINEKTIK DAN ISYARAT ANALOGI DALAM ALQURAN
Alfauzan Amin
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Jl. Raden Fatah, No 16 RT 07 Kel. Pagar Dewa Kota Bengkulu. E-mail: alfauzan_amin@iainbengkulu.ac.id
Abstract: Understanding of Abstract Concept of
and Analogic Cues in the Quran. The weakness of learning outcomes in understanding the concept of abstract has resulted in the spread of negative daily behavior. As an example of cheating behavior, disruptive behavior of other friends, dishonest behavior in the school cafeteria, truancy behavior, unsanitary and religious behavior, behaviors that can harm themselves and their environment. This paper seeks to analyze the message of the Quran that suggests that education applies the analogy method, which in reality has been realized as a synectic approach. The analysis of the discussion in this paper uses the perspective of various related theories of science; psychology, paedagogy, philosophy, and implications for related theories. As a result of the analysis, it can be concluded that the syn used in learning the abstract aspect of religious teaching for children, especially for teenagers (junior high school).
Keywords: the concept of religious teachings; abstract material; synectic in the Quran.
Abstrak: Pemahaman Konsep Abstrak Ajaran Agama Islam pada Anak Melalui Pendekatan Sinektik dan Isyarat
Analogi dalam Alquran. Lemahnya hasil belajar aspek pemahaman konsep abstrak telah berdampak pada merebak- nya prilaku sehari-hari yang negatif. Sebagai contoh prilaku mencontek, prilaku mengganggu teman lain, prilaku tidak jujur di kantin sekolah, prilaku membolos, prilaku yang tidak syar’i dan religius, prilaku yang dapat merugikan diri sendiri maupun lingkungannya. Tulisan ini berusaha menganalisis pesan Alquran yang mengisyaratkan agar pendidikan menerapkan metode analogi, yang pada kenyataannya sudah terealisasi sebagai pendekatan sinektik. Analisis pembahasan ini menggunakan sudut pandang berbagai teori bidang ilmu yang terkait; psikologi, paedagogy, philosofi, dan implikasi terhadap teori terkait. Sebagai hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan sinektik sebagai bentuk langkah implikasi isyarat Alquran tentang penggunaan analogi, relevan digunakan dalam pembelajaran materi aspek abstrak ajaran agama pada anak, terutama anak usia remaja (sekolah menengah pertama).
Kata kunci: konsep ajaran agama; materi abstrak; sinektik dalam Alquran.
Pendahuluan
Hal tersebut disebabkan adanya kesalahan Materi pemahaman konsep abstrak, dalam
persepsi baik dari guru maupun siswa. Masih hal ini aspek keimanan dan akhlak seringkali
ada guru yang beranggapan bahwa mengajarkan diserap oleh anak didik kurang maksimal atau
pemahaman konsep ajaran agama yang bersifat hasil yang kurang memuaskan. Banyak fenomena
abstrak adalah mudah. Ajaran agama yang bersifat sebagai dampak lemahnya hasil belajar aspek
abstrak cukup dijelaskan secara detil dengan pemahaman konsep abstrak ini terhadap prilaku
ceramah dan tanya jawab. Namun kenyataannya sehari-hari yang negatif. Sebagai contoh prilaku
masih banyak perilaku anak yang mencerminkan mencontek, prilaku mengganggu teman lain,
kurangnya penguasaan terhadap pemahaman prilaku tidak jujur di kantin sekolah, prilaku
konsep abstrak ajaran agama tersebut. Begitu membolos, prilaku yang tidak syar’i dan religius,
pula siswa atau peserta didik menganggap bahwa prilaku yang dapat merugikan diri sendiri maupun
pelajaran agama adalah materi mudah dengan lingkungannya.
alasan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tentu tidak sesederhana ini jika yang dimaksud
MADANIA Vol. 21, No. 2, Desember 2017
istilah pemahaman adalah siswa betul-betul materi konsep abstrak kepada siswa usia awal dianggap telah memiliki atau mengusai konsep
remaja yang menarik dan cepat diserap dengan pemahan abstrak ajaran agama dengan baik.
menggunakan perumpamaan atau sinektik? Namun demikian, bukan berarti materi
Untuk menjawab problem tersebut sebagai tersebut tidak bisa diajarkan pada anak pada
solusi penulis menggali data berdasarkan kajian tingkat usia sekolah menengah pertama atau
literatur, penelitian terdahulu, survey dan conten masa awal remaja dimana masa ini memerlukan
analisis. Pendekatan yang digunakan adalah; penanganan khusus. Jika dirujuk Alquran, akan
filosofis, psikologis, amtsal dalam Alquran dan ditemukan ayat yang memberi petunjuk persoalan
sinektik. Pembahasan ini akan diurutkan sebagai pembelajaran tersebut. Seberat atau seabstrak
berikut; ajaran aspek akidah sebagai materi apapun materi, anak didik dengan kemampuan
konsep pemahaman abstrak, tinjauan filosofis dan potensinya 1 yang menonjol dibandingkan
psikologis anak didik, mengkongkritkan materi makhluk lain akan bisa menyerap dan menerima
abstrak perspektif Alquran, pendekatan sinektik pemahaman ajaran tersebut dengan baik. Asalkan
dalam pembelajaran materi abstrak, analisis teori dengan pendekatan, model atau metode yang
percepatan pemahaman konsep abstrak melalui tepat. Pada tataran ini, pendidik dihadapkan
pendekatan sinektik sebagai oprasionalisasi tantangan menemukan solusi.
isyarat Alquran tentang perumpamaan (amtsal). Alquran telah memberi isyarat model atau
pendekatan yang bisa dikembangkan dalam
Aspek Akidah Akhlak sebagai sub-Materi
pembelajaran. Sebagai contoh adalah konsep
PAI Konsep Pemahaman Abstrak
amtsal dalam Alquran. Ada redaksi penyampaian Salah satu aspek lingkup materi PAI wahyu ajaran yang bersifat pemahaman abstrak
(Pendidikan Agama Islam) di Sekolah Menengah dengan perumpamaan analogi atau metafora
Pertama (SMP) adalah ajaran aspek akidah yang lebih kongkrit dengan tujuan mudah
sebagai materi konsep pemahaman abstrak. dipahami. Pendidik, pada tataran ini dihadapkan
Disebut materi konsep abstrak adalah karena tantangan menemukan cara lebih teknis pada
materi tersebut dari segi obyek lebih bersifat tidak aplikasi pembelajaran di sekolah. Penulis men-
dapat dilihat, meskipun bisa dirasakan utamanya coba menemukan bagaimana modifikasi teori
pada pengaruh kejiwaan atau ruhani dan spiritual baru tentang pendekatan pembelajaran materi
yaitu keimanan yang murni seseorang. Keimanan konsep pemahaman abstrak sebagai analisis
yang murni adalah keimanan yang terbebas dari isyarat Alquran dengan teori-teori hasil temuan
belenggu keyakinan adanya kekuatan lain selain penelitian terdahulu. Agar lebih sistematis
Allah, dan belenggu hawa nafsu, dan godaan maka dapat dirumuskan sebagai berikut; (1)
syaithan. Istilah “pembebasan” adalah usaha bagai mana karakteristik ajaran agama sebagai
mendidik anak ke arah pemurnian akidah dan materi dalam mata pelajaran Pendidikan Agama
akhlak 2 . Pada kurikulum pendidikan sekolah Islam (PAI), sebagai materi yang bersifat konsep
bisa digambarkan materi tersebut menyangkut; abstrak?, (2) apa yang dimaksud percepatan anak
keimanan, sifat-sifat Allah, asma’ul husna dan cara didik menerima ajaran agama bersifat abstrak
meneladaninya dalam kehidupan, perilaku terpuji sesuai dengan tingkat kematangan kemampuan
sebagai bentuk norma-norma yang bersumber penerimaannya?, (3) bagaimana isyarat Alquran
dari keyakinan agama.
mengajarkan materi-materi yang bersifat abstrak Istilah Pendidikan Agama Islam (PAI) dan sehingga manusia mampu memahami sesuai
pendidikan Islam sebenanya memiliki substansi dengan kehendak wahyu tanpa harus menunggu
yang berbeda, meskipun sering dipergunakan usia lebih dewasa terutama berkenaan dengan
keimanan kepada yang gaib? (4) bagaimana
2 ii teori yang bisa dibangun tentang pembelajaran Lihat Alfauzan Amin, “Aktualisasi Kebebasan dalam
Pendidikan Islam di Era Modern”, Nuansa, Jurnal Studi Islam dan Kemasyarakatan, Vol 6 No 2, 2014. Diunduh 12 Mei 2016. http://
1 Jalaluddin, Teologi Pendidikan , (Jakarta: PT Raja Grafindo jurnal.pascasarjanaiainbengkulu.ac.id/index.php/nuansa/article/ Persada, 2003), Cet. ke-3, h. 18.
view/21/0
Alfauzan Amin: Pemahaman Konsep Abstrak Ajaran Agama Islam pada Anak
untuk peristilahan yang sama, misalnya ketika Selanjutnya, istilah insight adalah suatu pe- seseorang berbicara tentang pendidikan Islam
mahaman atau penilaian yang beralasan mengenai ternyata isinya sebatas pada PAI, atau sebalik nya
reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan ketika seorang berbicara tentang PAI justru yang
ke mampuan yang dimiliki seseorang. 6 Pemahaman dibahas di dalamnya pendidikan Islam. Nama
berarti mengerti benar atau mengetahui benar. kegiatannya atau usaha-usaha dalam mendidikkan
Pemahaman dapat juga diartikan menguasai sesuatu agama Islam itu disebut dengan PAI. 3 dengan pikiran. Karena itu, belajar berarti harus
Berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan mengerti secara mental makna dan filosofinya, (SKL) pada pedidikan dasar dan menengah
maksud dan implikasi serta aplikasi-aplikasinya, sebagaimana disebutkan dalam lampiran
sehingga menyebabkan siswa memahami suatu Permendikbud No. 54 tahun 2013. Dari SKL
situasi. Hal ini sangat penting bagi siswa yang tersebut kemudian diturunkan ke Kompetensi
belajar. Memahami maksudnya dan menangkap Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) sebagaimana
maknanya adalah tujuan akhir setiap mengajar. dijelaskan dalam Permendikbud No. 68 tahun
Pemahaman memiliki arti sangat mendasar yang 2013 tentang struktur kurikulum pada Sekolah
meletakkan bagian-bagian belajar pada porsinya. Menengah Pertama/ MadrasahTsanawiyah se-
Tanpa itu, maka pengetahuan, keterampilan, dan bagai mana tabel berikut ini. 4 sikap tidak akan bermakna.
Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat Tabel 1Contoh Standar Kompetensi dan
dipahami bahwa pemahaman merupakan ke- Kompetensi Dasar mampuan diri dalam mengerti atau mengetahui
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
dengan benar terhadap sesuatu. Kemampuan
Akidah
memahami ini menjadi bagian penting dalam
Meningkatkan keimanan
2.1 Membaca ayat-ayat Alquran yang
mengetahui atau mempelajari sesuatu. Belajar
kepada Allah Swt
berkaitan dengan sifat-sifat Allah
melaluipemahaman
2.2 Menyebutkan arti ayat-ayat
dengan mengharapkan sesuatu hasil yang
sifat-sifatNya.
Alquran yang berkaitan dengan sifat-sifat Allah Swt
baik, tidak cukup hanya sebatas kemampuan
2.3 Menunjukkan tanda-tanda adanya
me nge tahui. Seseorang memiliki pengetahuan
Allah Swt
atau mengetahui sesuatu, namun belum pasti
2.4 Menampilkan perilaku sebagai
cermin keyakinan akan sifat-sifat
ia memahaminya. Akan tetapi, seseorang yang
Allah Swt
memiliki pemahaman sudah tentu ia menge-
Memahami Asmaul
3.1 Menyebutkan arti ayat-ayat
tahuinya. Jadi, pemahaman masih lebih tinggi
Husna
Alquran yang berkaitan dengan
10 Asmaul Husna
tingkatannya daripada pengetahuan. Ini dapat
3.2 Mengamalkan isi kandungan 10 Asmaul Husna
diketahui bahwa pemahaman merupakan salah satu bentuk pernyataan hasil belajar. Pemahaman setingkat lebih tinggi dari pengetahuan atau
Pokok bahasan yang akan menjadi fokus ingatan. Materi agama terutama aspek akidah dalam analisis ini sebagaimana telah dibatasi
dan akhlak adalah tergolong memerlukan adalah materi yang termasuk pemahaman konsep
pemahaman tingkat tinggi. Materi ini termasuk
materi sulit karena sifatnya yang abstrak, tetapi contohkan konsep abstrak diantaranya adalah
abstrak. Dalam hal ini, Hindatulatifah 5 men-
tetap harus dipahami anak. Untuk meningkatkan mengidentifikasi “sifat-sifat Allah” dengan meng-
pemahaman tersebut diperlukan proses belajar gunakan definisi.
yang baik dan benar diantaranya menyiapkan desain model pembelajaran yang inovatif dan
3 Muhaimin, Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama
kreatif. Dalam hal ini pembelajaran didesain
Islamdi Sekolah Madrasah dan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Raja grafindo Persada, 2012), h. 6.
berdasakan sintaks pendekatan sinektik yang
4 Lampiran Permendikbud No 68 Tahun 2013 tentang
digali dari isyarat Alquran. Dengan demikian,
Struktur Kurikulum Pada SekolahMenenganh Pertama/ Madrasah Stanawiyah, h. 5-6.
pemahman siswa akan dapat berkembang bila
5 Hidatulatifah, “Ranah-ranah Pembelajaran dan Implikasi- nya dalam Pendidikan Agama Islam”, Jurnal Pendidikan Agama
Islam, Vol 8, No 1, 2008, h. 63. 6 Hidatulatifah, “Ranah-ranah Pembelajaran..., h.7
MADANIA Vol. 21, No. 2, Desember 2017
proses pembelajaran berlangsung dengan efektif kesulitan dan variasi input dengan harapan serta dan efisien.
karakteristik peserta didik sehingga motivasi belajar mereka berada pada tingkat maksimal.
Tinjauan Filosofis dan Psikologis Anak Didik
Unsur Sinektik dalam Alquran maupun
Secara filosofis, anak adalah mahluk mulia
Hadis tentang Penyampaian Ajaran Konsep
dan harus diperlakukan secara mulia. Terutama
Pemahaman Abstrak
perlakuanya dalam pendidikan. Karena manusia
1. Nabi Muhamad Saw Sebagai Pendidik
adalah makhluk educandum dan berbudaya, Sebelum membahas sinektik sebagai manusia membutuhkan proses pendidikan dan
pendekatan, penting ditinjau di sini bagaimana budaya. Sayangnya, usaha untuk menciptakan
model pembelajaran zaman Rasulullah Saw yang suatu sistem pendidikan yang dapat memindahkan
berperan sebagai guru yang sempurna dan unsur- nilai-nilai kebudayaan yang dikehendaki tersebut
unsur sinektik di dalamnya. Guru dalam proses belum sepenuhnya dapat mencapai hasil yang
belajar mengajar masih memegang peranan amat maksimal serta memuaskan. Dengan kata lain,
penting dan paling utama. Peranan guru masih sistem pendidikan yang benar-benar mapan
belum bisa digantikan oleh alat elektronik yang dapat diterima secara universal, bentuk nilai-
canggih dan modern sekalipun. Banyak nilai-nilai nilai filosofis, serta serasi dengan fitrah manusia
manusiawi yang tidak dapat digantikan oleh
alat elektronik seperti sikap, sistem nilai, fill, Berbicara anak didik sebagai anak manusia yang
dan tatanan masyarakat masih belum ditemui 7 .
motivasi, habitasi, dan nilai-nilai lainnya seperti memiliki sifat fitrah merupakan pembicaraan yang
yang diharapkan dari tujuan pendidikan itu sendiri, telah dibahas dalam Alquran. Dalam Alquran,
karena pada dasarnya, tujuan dari pendidikan itu manusia disebut dengan berbagai nama antara
adalah untuk berkembangnya potensi peserta lain: al-basyar, al-insân, bani adam, al-ins, abdillâh
didik menjadi manusia berakhlak mulia, sehat, dan khalifatullâh 8 . Manusia dinamai sesuai dengan
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokrasi,dan bertanggung jawab sifat-sifat aslinya. Bisa mengarah positif dan 9 . Sementara tujuan yang negatif. Akan tetapi, manusia dibekali fitrah dan
hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian menjaga fitrah diantaranya dengan pendidikan
yang bulat dan utuh sebagai manusia individual yang baik.
dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdi Secara psikologis, periode perkembangan
diri kepada-Nya.
yang dimulai pada usia 12 tahun, yaitu yang lebih Agar tujuan utama dari pendidikan dalam kurang sama dengan usia peserta didik SMP,
proses belajar mengajar itu dapat tercapai, merupakan ‘period of formal operation’. Pada
guru harus memiliki suatu cara atau pun usia ini, yang berkembang pada peserta
model yang unik, menarik dan menyenangkan didik adalah kemampuan berfikir secara simbolis
dalam menyampaikan pesan kepada peserta dan bisa memahami sesuatu secara bermakna
didik. Dengan model yang unik, menarik, dan (meaningfully) tanpa memerlukan objek yang
menyenangkan maka pesan yang diberikan konkrit atau bahkan objek yang visual. Peserta
kepada siswa akan mudah diterima dan dicerna didik telah memahami hal-hal yang bersifat
oleh siswa. Model yang digunakan dalam proses imajinatif. Implikasinya dalam pembelajaran adalah
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap bahwa belajar akan bermakna kalau input (materi
penguasaan siswa terhadap pesan yang diberikan. pelajaran) sesuai dengan minat dan bakat peserta
Dengan kata lain, dalam proses pembelajaran jika didik. Pembelajaran akan berhasil kalau penyusun
model yang digunakan oleh guru tidak sesuai silabus dan guru mampu menyesuaikan tingkat
dengan kondisi maka hasil proses belajar mengajar pun tidak akan maksimal.
7 Jalaluddin, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Konsep dan Perkembangan Pemikirannya , (Jakarta: Raja Grafindo, 1994), h. 13.
8 Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta: Rajawali Press, 9 Hasbullah, Dasar-DasarIlmu Pendidikan, (Jakarta: Raja 2000), h. 18.
Wali Press,2005), h. 320.
Alfauzan Amin: Pemahaman Konsep Abstrak Ajaran Agama Islam pada Anak
Pendekatan pembelajaran adalah bagian dari dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga model pembelajaran. Model pembelajaran adalah
akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal
efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan. sampai akhir yang disajikan secara khas oleh
Sekalipun dibahas secara berpisah untuk guru di kelas. Pendekatan adalah konsep dasar
masing-masing metode mengajar bukan berarti yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan
dalam praktik masing-masing metode tersebut melatari metode pembelajaran dengan cakupan
berdiri sendiri-sendiri. Proses belajar mengajar teoretis tertentu. Model pada dasarnya berkaitan
yang baik adalah mempergunakan berbagai jenis dengan rancangan yang dapat di gunakan untuk
metode mengajar secara bergantian atau saling menerjemahkan sesuatu kedalam realitas, yang
bahu membahu satu dengan yang lainnya, karena sifatnya lebih praktis. Adapun fungsinya sarana
masing-masing metode memiliki kekurangan dan untuk mempermudah dan sebagai petunjuk
kelebihan. Tugas guru adalah memilih berbagai bersifat perspektif dan petunjuk perencanaan
metode yang tepat untuk menciptakan proses
untuk kegiatan pengelolaan 10 .
belajar mengajar.
Adapun untuk menerapkan model tersebut Keberadaan Nabi Muhammad Saw sebagai dijabarkan ke dalam bentuk metode pembelajaran
seorang guru sekaligus materi pendidikannya yang yang merupakan prosedur, urutan, langkah-
merupakan tugas kerasulannya sudah dirancang langkah, dan cara yang digunakan guru dalam
dan di persiapkan Allah Swt. Sebagaimana firman pencapaian tujuan pembelajaran. Maka dapat
Allah dalam Q.S. al-Jumu’ah [62]: 2. dikatakan bahwa metode pembelajaran merupa-
kan jabaran dari pendekatan. Tidaklah berlebihan
jika ada sebuah ungkapan “at-thariqah ahammu
min al-mâddah”, bahwa metode jauh lebih penting “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta dibanding materi karena sebaik apapun tujuan huruf seorang Rasul di antara mereka, yang pendidikan, jika tidak didukung oleh metode membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka,
yang tepat, tujuan tersebut sangat sulit untuk mensucikan mereka dan mengajarkan mereka dapat tercapai dengan baik. 11 Kitabdan hikmah (As-Sunnah). dan Sesungguhnya
Abuddin Nata menyimpulkan bahwa tujuan mereka sebelu``mnya benar-benar dalam kesesatan pendidikan adalah membina manusia agar men-
yang nyata”.
jadi khalifah Allah dimuka bumi. Akan tetapi, Senada dengan ayat di atas firman Allah Swt implementasi tujuan pendidikan tersebut harus
dalam Q.S. Âli’ Imrân [3]: 164: disesuaikan dengan situasi dan kondisi suatu
masyarakat, terutama peserta didik. Dengan
demikian, implementasi tujuan pendidikan
tersebut disesuaikan dengan bakat dan keahlian yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik. 12
Dengan demikian jelaslah bahwa agar ter- Sungguh Allah Telah memberi karunia kepada capainya tujuan pendidikan sebagaimana yang
orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diharapkan, diperlukan suatu strategi dan teknik
diantara mereka seorang Rasul dari golongan yang sering dikenal dengan metode pembelajaran.
mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka Secara definitif, metode pembelajaran adalah ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al
suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai hikmah. dan Sesungguhnya sebelum(kedatangan
Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam ke-
sesatan yang nyata.
10 Wina Sanjaya, Kurikulumdan Pembelajaran,Teori dan
Praktik Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),(Jakarta: Kencana Prenada media Group; 2008), h. 82.
Kedua ayat di atas menjelaskan bahwa Nabi
11 Qomari Anwar, Pendidikan Sebagai Karakter Bangsa,
Muhammad Saw diutus oleh Allah Swt kepada
(Jakarta: UHAMKA Press, 2003), h. 43.
umatnya untuk menanamkan ilmu sekaligus
Ibrahim, Inovasi Pendidikan, (Jakarta: Grasindo,1998), h. 89.
MADANIA Vol. 21, No. 2, Desember 2017
mensucikan jiwa mereka. “Mensucikan” berarti memberikan contoh atau model pembelajaran membersihkan dari sifat buruk yang merupakan
yang sangat akurat, dengan memperhatikan sebagian besar masyarakat Makkah pada masa
situasi dan kondisi. Dan, ada pun model yang itu, dengan pengajaran dan pendidikan dengan
telah beliau terapkan tersebut terbukti dalam memperhatikan situasi dan kondisi masyarakat
dalam mendidik para sahabat dan umat manusia pada waktu itu. 13 Kedudukan beliau se bagai
pada umumnya sehingga meraih keberhasilan seorang pendidik (guru) dinyatakan dalam
untuk mencapai tujuan pendidikan. sabdanya: “Sesungguhnya Allah yang me ngutus-
Merujuk pada pola kependidikan dan ke- ku sebagai seorang mu’allim dan pemberi ke-
guruan Rasulullah Saw, dalam perspektif Islam, mudahan”. Rasulullah Saw telah bersungguh-
guru menjadi posisi kunci dalam membentuk sungguh dalam mendidik para sahabat dan
kepribadian
generasi muslim sehingga mereka memiliki tentang keberhasilan pendidikan dan pengajaran kesempurna akhlak, kesucian jiwa, dan karakter
14 yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw yang bersih.
tersebut tidak saja dilakukan oleh umat Islam, Rasulullah Saw adalah orang yang sangat
tetapi hal di atas juga telah diungkapkan oleh konsisten dalam segala hal; beliau memerintahkan
selain Islam. Diantaranya oleh James E. Royster kebaikan kepada manusia. Atas sabdanya itu,
yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw beliau lah orang pertama yang melakukannya.
tidak hanya menjadi guru bagi generasi masanya Ketika beliau mencegah manusia untuk berbuat
saja, tetapi juga pada masa sekarang dan menjadi kejahatan, maka beliau adalah orang pertama 17 seorang imaginary educator.
yang menjauhinya. Ini adalah kesempurnaan akhlak beliau. Tidaklah mengherankan, karena
15 2. Model-model Pembelajaran Nabi kepada
akhlak beliau adalah Alquran.
Sahabat
Maka berkaitan dengan penjelasan tersebut, Sebenarnya, urgensi penggunaan model Nabi Muhammad Saw adalah ushwatun ẖasanah
pembelajaran dalam dunia pendidikan telah dan tentunya termasuk sebagai sosok guru
dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Salah yang telah nyata dan jelas serta melebihi atas
satunya adalah hadis berikut ini: semua sifat dan syarat seorang guru yang telah
ditetapkan oleh para ahli pendidikan. An-Nahlawi,
misalnya, menetapkan sepuluh sifat dan syarat
bagi seorang guru, yaitu: memiliki sifat rabbani,
menyempurnakan sifat rabbani dengan ke-
ikhlasan, mengajarkan ilmu dengan sabar, memiliki Mudahkanlah dan janganlah kamu mempersulit. kejujuran, berpengetahuan luas di bidangnya,
Gembirakanlah dan janganlah kamu membuat cerdik dan trampil menciptakan metode dalam
mereka lari (H.R. Bukhari).
pengajaran, tegas dan proporsional, memahami Dalam hadis di atas, secara tersirat Rasulullah karakter dan kemampuan anak didik, peka ter-
16 Saw memerintahkan kepada kita untuk me- hadap fenomena kehidupan dan bersikap adil.
nyelenggarakan suatu kegiatan pembelajaran yang Dengan demikian, penulis berpendapat bahwa
menyenangkan dan tidak sulit. Inilah sebenarnya Nabi Muhammad Saw sebagai ushwatun ẖasanah.
salah satu metode yang cukup ideal dan bisa Apabila dikaitkan dalam dunia pendidikan, beliau
memberikan hasil yang optimal. adalah sosok pendidik yang sempurna dalam
Berdasarkan beberapa ayat Alquran, hadis, segala aspek. Beliau adalah pendidik yang telah
dan penjelasan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa ajaran Islam mengandung sumber
13 Alfiah, Hadis Tarbawiy (Pendidikan Islam Tinjauan Hadis Nabi), (Pekanbaru: Al-Mujtahadah Press; 2010), h. 83.
inspirasi yang tidak akan pernah kering untuk
14 Alfiah, Hadis Tarbawiy..., h. : 83.
mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya
15 Fu’ad Asy Syalhub, Guruku Muhammad Saw, (Jakarta: Gema Insani; 2006), h. 11.
Alfiah, Hadis Tarbawiy..., h. 85. 17 Alfiah, Hadis Tarbawiy..., h. 90.
Alfauzan Amin: Pemahaman Konsep Abstrak Ajaran Agama Islam pada Anak
untuk mengembangkan model pembelajaran. Hal rasakan, atau yang mereka pegang. Hal ini sangat ini terbukti dengan begitu beragamnya ungkapan
memudahkan pelajar untuk mendeskripsikan hadis nabi yang berkaitan langsung dengannya
suatu masalah yang mungkin kurang jelas dalam mendidik para sahabat. Model pembelajaran
baginya. Cara ini umum digunakan oleh pengajar- yang dilakukan Nabi Muhammad Saw terhadap
pengajar sastra, dan telah disepakati oleh mereka para sahabat adalah sebagai berikut.
bahwa penggunaan tasybih dan amtsal memiliki pengaruh besar dan sangat membantu dalam
a. Analogi (kias)
menjelaskan sebuah arti yang samar dan kurang Sesekali dalam mengajar, Rasulullah Saw
jelas. Dalam Alquran banyak sekali ayat yang menggunakan analogi (perbandingan secara
menggunakan perumpamaan, dan tentu saja kias dengan bentuk yang sudah ada) terhadap
Nabi Saw banyak mengikuti metode Alquran suatu hukum atau ajaran yang kurang bisa di-
ini dalam forum-forum pidato, orasi, dan cara pahami dengan baik oleh sebagian sahabatnya,
mengajar beliau. 20
juga menjelaskan sebab-sebab akan sebuah Contoh sabda Rasulullah Saw berkenaan hukum. 18 Dengan penyepadanan dan analogi itu, dengan tasybih dan amtsal ini sebagaimana
para sahabatnya pun kemudian paham terhadap disebutkan dalam shahih Muslim. Hadis dari suatu hukum dan tujuan diterapkannya syari’at
Abu Musa Al-Asy’ari r.a, “Perumpamaan orang itu (maqâshid at-Tasyri’). Seperti yang beliau
mukmin yang mem baca Alquran itu laksana contohkan saat seorang perempuan dari suku
utrujah, rasanya lezat dan aromanya wangi. Juhainah bertanya pada beliau, “Sesungguhnya
Sedangkan mukmin yang tidak membaca Alquran ibuku telah bernazar untuk haji, tetapi sampai
itu seperti kurma, rasanya enak tetapi tidak beliau meninggal belum sempat berhaji me-
ada aromanya. Adapun orang munafik yang laksanakan nazarnya itu. Apakah saya bisa berhaji
membaca Alquran itu seperti raihanah, aromanya (menggantikannya) atas nama beliau?” “Ya, bisa.
harum, tapi rasanya pahit. Sedang orang munafik Bukankah jika ibumu punya hutang dan belum
yang tidak baca Alquran, itu seperti hanzalah, sempat dilunasinya, lalu dia meninggal, kamu
pahit rasanya juga tidak ada aromanya.” (HR. 21 juga kan yang melunasi hutangnya?” jawab Rasul.
Bukhari dan Muslim). Atau sabda Rasulullah “Ya, memang begitu,” kata wanita itu lega (H.R.
Saw yang lain, “Perumpamaan teman yang baik Bukhari).
itu seperti pedagang minyak wangi, jika kamu tidak diberinya sedikit, maka kamu mendapat
b. Tasybih dan Amtsal
harum wanginya. Sedangkan teman yang buruk, Syabah (tasybih) secara harfiah semakna
itu seperti pandai besi, jika kamu tidak terkena dengan amtsâl (matsal) berarti serupa, sama, atau
percikan kecil apinya, maka kamu terkena seperti. Dalam bahasa Arab, kata ini di gunakan
asapnya.” Dengan demikian perumpamaan untuk menyamakan sesuatu yang lain,seperti
seperti ini terkadang suatu permasalahan tampak tergambar dalam ungkapan “anta mitslu asy-
lebih jelas dan lebih menancap kuat dalam hati syamsyi” (anda bagaikan matahari). 19
dan ingatan para peserta didik dalam proses belajar mengajar.
Dalam banyak kesempatan saat mengajar, Rasulullah Saw juga menggunakan tasybih dan
Pendekatan Sinektik dalam Pembelajaran
amtsal untuk menjelaskan suatu makna dari
Materi Abstrak
ajaran yang beliau sampaikan. Dalam pen- jelasannya, beliau menggunakan media benda
Kata sinektik berasal dari bahasa Yunani yang yang banyak dilihat orang, atau yang mereka
berarti penggabungan unsur-unsur atau gagasan- gagasan yang berbeda-beda. Model Sinektik
18 Wina Sanjaya, Pengembangan Model Pembelajaran Metode Klinis Bagi Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa,
20 Wina Sanjaya, Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bulan Bintang, 2002), h. 77.
(Jakarta: Kencana- Perdana Media Group: 2005), h. 35. 19 Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi, (Yogyakarta:Zanafa,
21 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Buah Ilmu, terj. Fadhli Bahri, 2001), h. 122.
(Jakarat: Pustaka Azzam, 1999), h. 23.
MADANIA Vol. 21, No. 2, Desember 2017
dapat dipahami sebagai strategi mempertemukan
a. Menciptakan sesuatu yang baru dengan berbagai macam unsur, dengan menggunakan
metafora.
kiasan untuk memperoleh satu pandangan baru. 22 Tabel 2: Menciptakan Sesuatu yang Baru dengan Model Pembelajaran Sinektik. Menurut Joyce,
Metafora
Weil, dan Calhoun 23 semua model mengajar
Tahap Pertama:
Tahap Kedua: Analogi
mengandung unsur model berikut: (a) orientasi
Mendeskripsikan
langsungSiswa
kondisi saat ini.Guru
mengemukakan analogi
model, (b) urutan kegiatan (syntax), (c) sistem
meminta siswa untuk
langsung, salah satu
sosial (social system), (d) prinsip reaksi (principle
mendeskripsikan situasi
diseleksinya dan selanjutnya suatu topik yang mereka dikembangkan.
of reaction). Dalam hal ini model pembelajaran
lihat saat itu.
sinektik juga harus mencakup semua unsur
Tahap Ketiga: Analogi
Tahap Keempat:Konflik
tersebut. kempaan/ padat.
personal. Para siswa
menganalogikan sesuatu Berdasarkan fase kedua yang diseleksinya pada
dan kedua dan ketiga,
1. Orientasi para siswa mengemukakan
fase kedua.
beberapa konflik dan dipilih
Sinektik berarti penggabungan unsur-unsur salah satunya.
atau gagasan-gagasan yang berbeda-beda yang Tahap Keenam:Meninjau
Tahap Kelima:Analogi
langsung. Para siswa
tugas yang sebenarnya.
tampaknya tidak relevan. Sinektik juga berarti
mengembangkan dan
Guru meminta para siswa
strategi mempertemukan berbagai macam unsur, meninjau kembali tugas atau
menyeleksi analogi
langsung lainnya
masalah yang sebenarnya
dengan menggunakan kiasan untuk memperoleh
berdasarkan konflik tadi. dan menggunakan analogi
satu pandangan baru. Selanjutnya Model Sinektik yang terakhir dan atau
masuk pada pengalaman
yang ditemukan dan dirancang ini berorientasi
sinektik.
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, ekspresi kreatif, empati dan wawasan dalam
b. Mengakrabkan sesuatu yang asing melalui hubungan sosial.
analogi-analogi yang sudah dikenal dengan baik.
2. Urutan Kegiatan (syntax)
Tabel 3: Mengakrabkan Sesuatu yang Asing Unsur kegiatan atau sintaksis merujuk pada
melalui Analogi-analogi yang sudah dikenal rincian atau tahapan kegiatan model sehingga dengan Baik
fase-fase kegiatan model tersebut teridentifikasi
Tahap Pertama: Input
Tahap Kedua: Analogi
dengan jelas. Unsur kedua pembangun model langsung. Guru mengusulkan
pada keadaan yang
sebenar-nya. Guru
analogi langsung, dan siswa
sinektik ini adalah proses belajar mengajar
menyajikan informasi
diminta menjabarkannya.
dengan topik baru.
sebagai struktur model pembelajaran. Ada
Tahap ketiga: Analogi
Tahap Keempat:
dua strategi dari model pembelajaran sinektik,
personal
Membandingkan. Para
yaitu strategi pembelajaran untuk menciptakan
Guru meminta siswa
siswa menjelaskan dan
untuk membuat
menerangkan kesamaan
sesuatu yang baru (
analogi personal.
antara materi yang baru
dan strategi pembelajaran untuk melazimkan
dengan analogi langsung.
terhadap sesuatu yang masih asing (
Tahap Keenam: Penjelajahan.
Tahap Kelima:
Menjelaskan
Para siswa menjelajahi
). Kedua strategi dari model
perbedaanPara siswa
kembali kebenaran suatu
pembelajaran sinektik dapat dilihat pada tabel topik dengan batasan-
menjelaskan analogi
yang tidak tepat.
batasan mereka.
berikut;
Tahap Ketujuh: Memunculkan Analogi. Para siswa memberikan analogi sendiri secara langsung dan menjelajahi persamaan dan perbedaan.
22 William J. J. Gordon (9 September, 1919 - 30 JUNI 2003) adalah penemu dan psikolog. Dia diakui sebagai pencipta
Dalam model sinektik ini sangat menitik
pendekatan pemecahan masalah yang disebut Synectics,
beratkan proses kreatif pada unsur metafor, yang
yang dikembangkan saat bekerja di Invention Design Group of Arthur D. Little. Lihat https://en.wikipedia.org/wiki/
menurut Joyce dan Weil mampu memperkenal-
William_J._J._Gordon, 1980, h.168, diunduh 2 Mei 2015.
kan jarak konseptual antara siswa dengan
Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E, Models of Teaching, (Upper Seddle River New Jersey: Pearson Education, Inc,
mata pelajaran yang menunjang motivasi dan
2009), Eighth Edition, h. 135.
imajinasi serta memecahkan masalah (solving the | 164
Alfauzan Amin: Pemahaman Konsep Abstrak Ajaran Agama Islam pada Anak
dan kemampuan mengembangkan suatu dalam model sinektik ini, yaitu sebagai berikut;
problem) 24 . Menurut Waluyo 25 ada tiga langkah
gagasan.
1) Analogi Langsung (
Analogi langsung memerlukan penjajaran
3. Sistem Sosial
problem yang dihayati setelah membaca Sistem sosial menandakan hubungan yang atau menonton sesuatu secara paralel.
terjalin antara guru dan siswa, termasuk norma Pada analogi langsung dibedakan objek
atau prinsip yang harus dianut dan dikembangkan atau konsep sederhana dan tekanan pada
untuk pelaksanaan model. Model ini menuntut pertentangan. Ada dua tahap analogi
agar antara guru dan siswa terdapat hubungan langsung, yaitu (1) menciptakan suatu
yang kooperatif di mana guru menjalankan yang baru, dan (2) menciptakan keanehan
dwifungsi sebagai pemrakarsa dan pengontrol (kejutan). Untuk menciptakan keanehan-
aktivitas siswa pada setiap tahap. Selain itu guru keanehan unsur metafora dan analogi tetap
menjadi fasilitator bagi kegiatan siswa dalam sangat diperlukan.
proses belajar mengajar.
2) Analogi personal (
Proses analogi langsung akan menghasilkan
4. Prinsip Reaksi
analogi personal, yang harus dicatat dan di Prinsip reaksi bermakna sikap dan perilaku analisis secara personal. Dalam hal ini siswa
guru untuk menanggapi dan merespon bagaimana akan mengidentifikasi masalah yang dibahas.
siswa memproses informasi, menggunakannya Siswa harus mencoba berpikir dan merasa,
sesuai pertanyaan yang diajukan oleh guru. Tugas bagaimana seandainya siswa menjadi analog.
penting yang diemban guru pada tahap ini adalah Keterlibatan siswa secara individual dalam
menangkap kesiapan siswa menerima informasi model sinektik melalui empat tahap analogi
baru dan aktivitas mental baru untuk dipahami personal, yaitu (1) mendeskripsikan fakta, (2)
dan diterapkan.
mengidentifikasi fakta dengan kenyataan, (3) mengidentifikasi empati dengan sesuatu yang
5. Dampak-dampak Instruksional dan Pengiring
hidup (indera), dan (4) identifikasi empati
Model
dengan benda mati. dapat dikomunikasikan dan dapat ditingkatkan
3) Konflik Kempaan/ melalui latihan langsung dengan mengembangkan ).
teknik-teknik instructional khusus. Sinektik dapat Analogi personal akan menghasilkan konflik
diaplikasikan untuk pengembangan kekuatan kempaan, yang akan mepertahankan dua
kreatif umum dan pengembangan respons-respons sudut pandangan yang berbeda. Dengan
kreatif pada beragam bidang masalah. Lingkungan konflik kempaan, siswa dapat memahami
sosial yang dapat mendorong kreatifitas dan apa yang telah dibaca atau dilihat merupakan
menggunakan kohesi kelompok untuk dapat suatu proses kegiatan mempertentangkan
meningkatkan kekuatan yang memungkinkan dari dua sudut pandangan yang berbeda.
para siswa memfungsikan dunia metaforis secara Pertentangan-pertentangan tersebut me-
mandiri. Metode sinektik jelas dirancang untuk nurut Gordon mem berikan pemahaman
meningkatkan kreatifitas individu-individu dan yang luas terhadap suatu objek yang baru.
kelompok. Meski demikian pembelajaran implisit Besarnya jarak antara dua kerangka berfikir
dari model ini rata-rata cukup jelas. Sinektis tidak dapat meningkatkan proses kreatif pada
terbatas hanya pada stimulasi kreativitas seni diri siswa. Salah satu ciri kreativitas adalah
tetapi dapat meningkatkan hampir semua usaha mempunyai dorongan ingin tahu yang besar
manusia dalam semua bidang kurikulum baik sain maupun seni.
24 Herman J Waluyo, Drama Naskah, Pementasan dan
Prosedur-prosedur sinektik membantu men-
Pengajarannya, (Surakarta: UNS Press,2001), h. 187.
ciptakan komunitas kesetaraan di mana berfikir
Herman J Waluyo, Drama Naskah..., h. 187
MADANIA Vol. 21, No. 2, Desember 2017
merupakan basis tunggal di dalamnya. Standar mendesain pembelajaran. Untuk materi agama yang cukup menyenangkan seperti ini tentu
terlebih aspek akidah (Iman kepada Allah, asmaul akan memberikan dukungan kepada peserta
husna) dan akhlak (perilaku terpuji) sebagai didik yang sangat pemalu sekalipun. Prosedur-
modal dasar yang harus dibekalkan kepada siswa, prosedur sinektik dapat dihubungkan dengan
masih terdapat guru yang menganggap materi diskusi guru—siswa dalam kelas dan materi-materi
ini mudah diajarkan. Namun pada kenyataannya yang dibuat guru untuk siswa. Hasil aktifitas
masih banyak dalam pembelajarannya yang sinektik tidak selalu harus ditulis, tapi; dilisankan,
membuat siswa merasa malas, jenuh, dan tidak aktifitas bermain peran, melukis, dan perubahan-
dapat membangkitkan motivasi atau minat siswa perubahan prilaku.
untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Selain Sinektik yang digunakan untuk masalah
itu, siswa banyak yang kurang percaya diri untuk sosial atau prilaku dapat diberitahukan prilaku
menunjukkan kemampuannya kepada orang situasional sebelum dan sesudah aktivitas sinektik
lain. Salah satu syarat yang harus dipenuhi agar serta mengamati perubahan-perubahan. Hal ini
pembelajaran agama khususnya aspek akidah juga menarik dilakukan untuk memilih gaya-gaya
dan akhlak sesuai dengan tujuan, yaitu untuk ekspresif yang berbeda dengan topik awal, seperti
mencapai kemampuan kreatif,pemilihan model meminta siswa melukis gambar tentang kerugian
pembelajaran harus diperhatikan dengan baik. atau diskriminasi. Konsepnya abstrak tetapi gaya
Suatu pendekatan baru yang menarik dalam ekspresinya harus kongkrit.
mengembangkan kreativitas telah dirancang oleh Gordon dengan nama sinektik sangat relevan
Analogi-analogi dapat meningkatkan pem- belajaran langsung dan jangka panjang (immediate
digunakan dalam pembelajaran pemahaman konsep abstrak materi agama.
and long-term learning), dan meningkatkan kesenangan siswa saat belajar. Untuk kajian yang
Mengatasi masalah tersebut yaitu masih mengeksplorasi keterampilan berfikir divergen
adanya kesulitan siswa sekolah menengah dalam yang spesifik dan umum, strategi-strategi
memahami konsep abstrak materi agama aspek peginduksian kreativitas umum (general creativity-
akidah dan akhlak, maka perlu mendesain model inducing strategies) dapat diterapkan dalam
pembelajaran yang betul-betul dapat menolong baik berbagai ranah, tetapi latihan khusus pada ranah
siswa maupun guru dalam proses pembelajaran. tertentu ( domain specific training) agaknya hanya
Seiring dengan masa perkembangan anak usia bisa diterapkan untuk ranah-ranah lain yang lebih
awal remaja (siswa SMP) dengan karakternya yang sempit. Sedangkan dengan analogi-analogi materi
sudah mulai berkembang yaitu cara berfikirnya pelajaran sains dapat meningkatkan pembelajaran
yang mulai kritis, dan tentunya tuntutan zaman jangka panjang dan jangka pendek.
sekarang yang sudah maju, harus mendapat respon secara positif. Salah satu respon adalah berfikir
Analisis Teori Percepatan Pemahaman
dan melakukan inovasi dalam pembelajaran, yaitu
Konsep Abstrak Melalui Pendekatan
dengan mengembangkan desain pembelajaran
Sinektik sebagai Oprasionalisasi Isyarat
PAI dengan pendekatan sinektik.
Alquran dan Hadis tentang Perumpamaan
Pendekatan sinektik merupakan kegiatan
(Amtsal)
yang membawa siswa belajar lebih me- Salah satu tugas Guru Pendidikan Agama
nyenangkan. Sintaks yang ada di dalamnya Islam (GPAI) adalah mentransinternalisasikan nilai-
me nantang siswa selalu ingin berlatih berfikir nilaiIslam kepada peserta didik melalui interaksi
kritis dan me ngembangkan kreativitas berfikir. dalam proses pembelajaran yang dilakukannya.
Hal ini disebabkan salah satu elemen penting Keberhasilan guru dalam kegiatan belajar mengajar
pendekatan sinektik adalah cara belajar dengan sangat tergantung dengan pendekatan, model dan
bantuan berfikir dan aktivitas beranalogi atau metode atau teknik serta perangkat pembelajran
metapora.
lainya yang ditetapkan. Kegagalan pembelajaran Sebab lain yang membuat menarik adalah seringkali karena kurang tepatnya guru dalam
ternyata istilah analogi adalah disebut juga
Alfauzan Amin: Pemahaman Konsep Abstrak Ajaran Agama Islam pada Anak
“qiyas atau amtsal”. Istilah amtsal sudah sangat Menurut teori “quantum learning” peserta didik populer dikenal sebagai salah satu cara Allah Swt
memiliki modalitas belajar yang berbeda,yang memahamkan pesan-pesan-Nya kepada manusia
dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu visual, auditif yang terdapat dalam Alquran. Temuan Wiliam JJ
dan kinestetik. Keberagaman modalitas belajar Gordon tentang pendekatan sinektik ini adalah
ini diatasi dengan menggunakan perangkat bahan pengembangan yang aplikatif dari pesan yang
ajar. Sebab masing-masing peserta didik yang tersirat dalam Alquran yang sudah sejak lama ada,
berbeda tipe belajarnya dapat diwakili oleh bahan jauh sebelum penemu pendekatan sinektik lahir.
ajar dengan variasi konsep pengembangan di Hanya saja masih banyak praktisi pendidikan baik
dalamnya.
guru atau perancang pembelajaran agama Islam Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu yang belum memanfaatkannya secara maksimal.
desain pembelajaran baru, yakni pem belajaran Melalui kajian ini akan dicoba dan diuji bagaimana
PAI dengan pendekatan sinektik yang diadopsi pembelajaran yang dirancang dengan sinektik ini
dari Gordon, yang dirancang untuk memperkuat dapat meningkatkan pemahaman ajaran agama
struktur kognitif siswa, sebagai acuan untuk yang abstrak.
mempelajari model perlakuan yang efektif dalam Model pembelajaran berbasis pendekatan
rangka meningkatkan kemampuan pemahaman sinektik adalah pembelajaran yang didesain
konsep abstrak anak didik. Model sinektik Gordon ber dasarkan petunjuk Alquran dengan me-
sedemikian rupa dimodifikasi dan disesuaikan manfaat kan langkah-langkah sinektik dengan
dengan kondisi yang ada serta diselaraskan dengan berbantukan media gambar, media benda, cerita
kebutuhan pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sebagai ilustrasi. Karena disain pembelajaran ini
sehingga diperoleh disain pembelajaran PAI dengan berbantukan beragam (multi) perangkat atau
sinektik yang baru dan dapat mempercepat proses media tersebut dapat dituangkan dalam bentuk
pemahaman siswa.
media yang menarik. Materi ajar yang disesuaikan Oleh karena itu desain baru ini diharapkan dengan media ini secara teori akan membantu
akan menumbuhkan pemahaman baru pada siswa.
materi yang bersifat pemahaman abstrak 29 . Asumsinya berdasarkan hasil penelitian
Untuk harapan tersebut dibutuhkan pendekatan tentang pemanfaatan multimedia yang di kemuka-
model dan strategi yang betul-betul dipilih kan Rusman dkk, antara lain: (1) informasi atau
dengan penuh pertimbangan agar proses materi pelajaran melalui teks dapat diingat lebih
pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.
Salah satu pendekatan pembelajaran PAI yang ini dijelaskan dengan dual coding theory oleh
baik jika disertai dengan gambar (media) 26 . Hal
dipandang dapat mencapai tujuan di atas Allan Paivio (1986). Menurut teori ini bahwa
adalah menggunakan model berpikir analogi sistem kognisi manusia terdiri dari dua subsistem,
atau qiyas dan amtsal yang sebenarnya cara ini
pernah dicontohkan Nabi Muhammad Saw dalam (2) Menurut Kadek Sukiyasa dkk. Berdasarkan
yaitu sistem verbal, dan sistem gambar (visual) 27 ;
pengajaran terhadap murid-muridnya yaitu para hasil analisis penelitiannya, menunjukkan
sahabat beliau 30 . Cara yang dicontohkan Nabi ini bahwa penyampaian materi sistem kelistrikan
jugalah yaitu analogi atau qiyas ternyata yang otomotif yang menggunakan media animasi
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa 28 ; (3)
dikenalkan oleh William J.J. Gordon. 31
26 Rusman, Model-model Multimedia Interaktif Berbasis 29 Materi berupa pesan Ilahi yang tertuang dalam kitab Komputer, (P3MP: UPI, 2005), h. 34.
suci Alquran. Lihat H.M. Suyudi, Pendidikan dalam Perspektif 27 Allan Paivio, Mental Representations A Dual Coding
Alquran, (Yogyakarta: Mikraj, 2005), h.70. Approach, (Oxford University Press , New York, Clarendon
30 Irjus Indrawan, “Model Pembelajaran Nabi Muhammad Press: Oxford, 1990), h. 53.
Saw; Hiwar, Analogi, Tashbih dan Amtsal”, Jurnal al-Afkar, Vol.1 28 Kadek Sukiyasa, “Pengaruh Media Animasi terhadap
No.2 Oktober Th 2013.
Hasil Belajardan Motivasi Belajar Siswa Materi Sistem 31 Bruce Jouce, at all, Models Of Teaching, Model-model Kelistrikan Otomotif”, Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 3, Nomor
Pengajaran, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2011), Cet. ke-II, 2011, 1, Februari 2013.
h. 243..
MADANIA Vol. 21, No. 2, Desember 2017
Asumsi ketepatan penerapan sinektik untuk untuk menjelaskan materi-materi agama materi abstrak didasarkan pada pernyataan
tentang konsep abstrak. Namun amtsal dalam berikut;
implementasinya sebagai sarana percepatan Proses sinektik dikembangkan dari beberapa
proses pembelajaran membutuhkan ilustrasi. asumsi salah satu nya adalah bahwa analisis
Maka sebagai implikasi nya adalah penerapan terhadap proses irasional dan emosional
media tertentu sebagai alat bantu percepatan tertentu dapat membantu individu dan
pemahaman. Media tersebut bisa berupa media kelompok untuk meningkatkan kreativitas
benda, media gambar, atau media cerita. Inilah mereka dengan menggunakan irasionalitas
karakter pembelajaran dengan amtsal atau secara konstruktif. Aspek-aspek irasional
sinektik yang bermakna pertalian. dapat dipahami dan dikontrol sacara sadar.
Pencapaian kontrol ini melalui penggunaan Sinektik adalah proses menemukan pertalian metafora dan analogi secara seksama, me-
dari segala hal yang tidak diketahui sebelumnya
rupakan obyek sinektik 32 .
atau bahkan bertentangan. Ia meliputi berbagai upaya mengkoordinasikan segala sesuatu ke dalam
Pendapat di atas menguatkan bahwa konsep yang abstrak (aspek irasional) dapat dipahami
suatu struktur baru agar ditemukan hubungan dengan mudah melalui sinektik. Suhudi juga
antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata
lain berpikir sinektik adalah proses identifikasi berpendapat bahwa; “analogi atau am
ṡal dapat
digunakan untuk memahamkan sesuatu yang segala hal yang tidak diketahui sebelumnya untuk dicari jalan keluarnya, dibuat dugaan-dugaan
abstrak, sehingga dapat diindra agar mudah diterima, karena makna yang diproses oleh
atau hipotesa.
amtsal belum terlintas oleh pikiran kecuali setelah Dalam tataran praktis dan aplikatif, aktifitas diilustrasikan”. Ayat Alquran Q.S. al-Baqarah [2]:
sinektik bersifat metaporik dengan menemukan 264 berikut ini bisa dijadikan dasar;
analogi-analogi yang dengan sendirinya kreatifitas menjadi suatu yang disadari. Metapora-metapora
membentuk hubungan persamaan serta mem-
ﯵ ﯴ ﯳﯲ ﯱ ﯰ ﯯ ﯮ ﯭ ﯬ ﯫ ﯪ bedakan obyek atau ide yang satu dengan yang
lainnya. Model pembelajaran seperti ini mengajak
siswa untuk menjiwai dan menghayati sejumlah
ﰉ ﰈ ﰇ ﰆ ﰅ ﰄﰃ ﰂ ﰁ ﰀ pengetahuan ke dalam ranah afeksi sehingga
terjadi proses persepsi dan penghayatan yang Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
mendorong siswa memaknai setiap pengalaman menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan
pembelajaran akidahnya. Pemahaman konsep me nyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan akidah yang notabene bersifat abstrak sebagai
hasil belajar akhirnya tercapai. Percepatan terjadi hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka karena tidak perlu menunggu usia lebih dewasa
perumpamaan orang itu seperti batu licin yang untuk memahami makna konsep akidah yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa
benar dan mampu mewarnai sikap prilaku dalam hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak
kehidupan sehari-hari. Inilah sebagai gambaran bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun
dari desain teori pembelajaran sinektik. dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak
Demikianlah ahlak mulia akan terwujud pada memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.
diri seseorang karena memiliki akidah dan syariah Perumpamaan yang diungkapkan dalam ayat
yang benar. Seorang Muslim yang memiliki akidah di atas adalah cara Allah memahamkan kepada
atau iman yang benar pasti akan terwujud pada hamba-Nya agar cepat menyerap pesan ya g
sikap dan perilaku sehari-hari yang didasari oleh dimaksud di dalamnya. Inilah amtsal sebagai
imannya. Sebagai contoh, orang yang memiliki dasar dikembangkanya pendekatan sinektik
iman yang benar kepada Allah ia akan selalu mengikuti seluruh perintah Allah dan menjauhi
seluruh larangan-larangan-Nya. Dengan demikian,
32 Bruce Joice, Models…., h. 253.
Alfauzan Amin: Pemahaman Konsep Abstrak Ajaran Agama Islam pada Anak
ia akan selalu berbuat yang baik dan menjauhi agung tercermin dalam proses pembelajaranya hal-hal yang dilarang (buruk). Iman kepada
menggunakan penjelasan melalui perumpamaan yang lain (malaikat, kitab, dan seterusnya) akan
yang yang jelas.
menjadikan sikap dan perilakunya terarah dan Keempat; mengajarkan materi konsep abstrak terkendali, sehingga akan mewujudkan akhlak
kepada siswa usia awal remaja sangat menarik dan mulia. Hal yang sama juga terjadi dalam hal
cepat diserap dengan menggunakan perumpamaan. pelaksanaan syariah. Semua ketentuan syariat
Dalam istilah pendekatan pembelajaran yang sering Islam bermuara pada terwujudnya akhlak mulia.
dikenal dengan istilah sinektik, yaitu strategi mem- Seorang yang melaksanakan salat yang sesuai
pertemukan berbagai macam unsur, dengan meng- dengan ketentuan yang berlaku, misalnya, pastilah