The Involvement of the Indonesian Government in The Peace Process of Israeli-Palestinian Conflict

Perdamaian Konflik Israel-Palestina

The Involvement of the Indonesian Government in The Peace

Process of Israeli-Palestinian Conflict

Mayjen TNI (Purn) I Gede Sumertha KY, PSC, Kol. Inf. Dr. Ahwan Ismadi, S.Pd.I., S.H., M.H.,

Hilaria Ananda Wibowo Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan

Abstrak - Konflik Israel-Palestina merupakan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun dan belum dapat diselesaikan walaupun sudah melibatkan banyak negara

untuk mendorong terlaksananya proses perdamaian. PBB pun turut terlibat dengan mengeluarkan berbagai resolusi untuk mengakhiri konflik namun solusi damai belum dapat dilaksanakan. Indonesia sebagai sebuah negara yang mendukung perdamaian dunia melalui penyelesaian konflik Isreal-Palestina, memiliki dorongan untuk terus terlibat dengan mengedepankan solusi dua negara sebagai jalan terbaik untuk mengakhiri konflik ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan keterlibatan Pemerintah Indonesia serta kendala yang dihadapi dalam proses perdamaian konflik Israel-Palestina. Menggunakan metode kualitatif melalui wawancara (in depth interview) terhadap narasumber yang terkait dan penentu kebijakan, serta studi pustaka untuk memperkaya analisa data. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konflik pelik, transformasi konflik, diplomasi, serta Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang menjadi dasar untuk menganalisa keterlibatan Pemerintah Indonesia dalam konflik Israel-Palestina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Indonesia telah berkomitmen dan berperan secara aktif untuk terlibat dalam konflik Israel-Palestina serta mendukung solusi dua negara dengan mendorong kemerdekaan Palestina walaupun memiliki keterbatasan dan menjumpai sejumlah kendala. Disarankan agar Kemlu terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina dengan membantu rekonsiliasi di dalam negara Palestina itu sendiri, mendukung dan berinisiatif untuk membentuk cara- cara baru dengan mengundang aktor-aktor baru untuk turut terlibat dalam proses perdamaian Israel-Palestina, serta meningkatkan negosiasi informal dengan Israel.

Kata kunci: Keterlibatan, Pemerintah Indonesia, Indonesia, Konflik Israel-Palestina

Abstract - Israeli-Palestinian conflict is a conflict that has lasted for decades and cannot be resolved even though it involves many parties to encourage the implementation of the peace process. Not only countries, United Nations was involves by issuing resolution to end Abstract - Israeli-Palestinian conflict is a conflict that has lasted for decades and cannot be resolved even though it involves many parties to encourage the implementation of the peace process. Not only countries, United Nations was involves by issuing resolution to end

Keywords : Involvement, Indonesian Government, Indonesia, Israeli-Palestinian Conflict

Pendahuluan

untuk keluar dari wilayah Eropa. Pada alam sejarahnya, konflik

D dimana kelompok minoritas Yahudi Eropa Palestina mulai bereskalasi. Untuk

saat itulah ketegangan antara umat Israel-Palestina bermula sejak

Yahudi yang didominasi oleh kelompok pertengahan tahun 1800an

zionis masuk dan masyarakat asli

mulai merencanakan berdirinya Jewish meredakan kondisi saat itu, tahun 1947 homeland (tanah air bangsa Yahudi).

Majelis Umum PBB mengeluarkan Theodore Herzl, seorang Yahudi kelahiran

Resolusi 181 yang isinya membagi dua Hungaria memublikasikan karyanya, Der

antara negara Arab dan negara Yahudi di Judenstaat, tahun 1896 yang berisi

tanah Palestina atau dikenal dengan gagasan pembangunan Jewish homeland.

Partition Plan. Resolusi 181 dan deklarasi Munculnya ketertarikan kelompok Yahudi

bangsa Israel Eropa terhadap gagasan Herzel inilah

kemerdekaan

menghantarkan pada eskalasi konflik yang menjadi penyebab dibentuknya

yang lebih besar. Konflik bangsa Arab Kongres di Basle Switzerland tahun 1987

meluas tidak hanya pada rakyat Palestina atau dikenal sebagai Kongres Zionis

namun pada bangsa Arab lainnya seperti Pertama.

Mesir, Jordania, Suriah dan Libanon Tekanan terhadap bangsa Yahudi

melawan Israel yang pecah menjadi di Eropa memperbesar kehendak mereka

Perang Enam Hari pada 5 hingga 10 Juni Israel-Palestina. PLO merupakan satu- 1967.

satunya organisasi di Palestina yang Dampak dari perang tersebut

diakui oleh PBB. Lebih lanjut, PLO selalu adalah Israel menduduki sejumlah wilayah

mengedepankan cara-cara diplomatis yang tadinya dikuasai oleh bangsa Arab.

namun juga memiliki sayap militer. Wilayah-wilayah yang direbut oleh Israel

Dinamika eskalasi konflik terbuka terjadi didominasi oleh penduduk Arab Palestina.

hingga saat ini. Intifada telah terjadi Pada tahun yang sama dikeluarkan

sebanyak dua kali, perang dan agresi Resolusi 242 yang isinya desakan bagi

militer juga tidak dapat dihindari sehingga Israel untuk menarik mundur pasukannya

sulitnya menciptakan dari wilayah yang diduduki dan

semakin

perdamaian di wilayah tersebut. terciptanya formula Land for Peace. Lebih

Konflik antara Israel-Palestina dari penarikan mundur, dalam Resolusi

merupakan konflik yang sudah berlarut 242 secara implisit mendesak Palestina

dan melibatkan banyak aspek kehidupan untuk mengakui eksistensi negara Israel.

sehingga sulit untuk Pada kenyataannya, apa yang

didalamnya

Berbagai kendala terjadi hingga saat ini berbeda dengan

diselesaikan.

menjadikan konflik ini tak kunjung usai syarat saat Perjanjian Balfour dikeluarkan,

karena dinilai sebagai konflik yang tidak yaitu agar tidak ada hal-hal yang

dapat diselesaikan, tidak terkelola, mengganggu atau merugikan komunitas

kurangnya minat asal (bangsa Palestina). Bahkan mereka

berkepanjangan,

pihak untuk juga mempersiapkan angkatan bersenjata

masing-masing

menyelesaikan konflik, konflik tidak jika diperlukan untuk membangun negara

terurus dengan baik, lebih berfokus pada Yahudi di tanah Palestina yang kemudian

penyelesaian yang sifatnya sementara bernama Israeli Defense Forces (IDF).

bukan permanen, kegagalan dalam Menanggapi aksi Israel tersebut, maka

penyampaian pesan keadilan menurut masyarakat

kedua belah pihak, kegagalan pimpinan pemudanya menggelar Intifada dengan

Israel dan Palestina untuk menggalang mengerahkan

dukungan publik dan menjalankan Organization (PLO) pada tahun 1987 yang

Palestine

Liberation

strategi yang mengarah pada proses membuat wilayah

ketidakefektifan diperebutkan menjadi arena pertempuran

Palestina

yang

perdamaian,

serta serta

saat itu. Hingga kini ketegangan antara Sebenarnya, setiap konflik dapat

penduduk Palestina dan pasukan dikelola dan diselesaikan melalui proses

bersenjata Israel masih terjadi namun perdamaian. Konflik yang dikelola dan

tidak dalam skala yang besar. diselesaikan dengan proses perdamaian

sendiri memiliki dapat

Indonesia

keunggulan sebagai negara demokratis mengembangkan hubungan antara pihak-

yang memiliki jumlah umat Muslim pihak yang berkonflik termasuk konflik

terbesar di dunia. Hal ini menyebabkan yang melanda Israel-Palestina. Untuk

Indonesia memiliki relasi yang dekat mencapai perdamaian pada konflik ini

dengan negara-negara Islam lainnya dibutuhkan pendekatan dan aktor yang

terutama di Timur Tengah. Selain itu mau berkomitmen untuk melanjutkan

Indonesia juga aktif terlibat dalam proses perdamaian. Indonesia sebagai

berbagai organisasi seperti dalam PBB, sebuah negara yang memiliki komitmen

Organisasi Konverensi Islam (OKI), serta untuk turut serta menjaga ketertiban

berbagai organisasi yang sifatnya dunia memiliki peluang untuk turut serta

bilateral maupun menjadi penerus proses perdamaian atas

kerjasama

baik

multilateral dengan cakupan kawasan konflik Israel-Palestina.

regional maupun inter-regional. Selain Berbagai upaya damai telah

dalam organisasi internasional, Indonesia dilakukan dan diinisiasi oleh berbagai

juga terlibat aktif dalam Gerakan Non- pihak namun upaya penyelesaian konflik

Bahkan dalam Israel-Palestina

Blok

(GNB).

perkembangannya, Indonesia sebagai kebuntuan. Konflik kembali memanas

masih

menemukan

negara terbesar di ASEAN dan satu- saat Israel melakukan penyerangan

satunya negara dari Asia Tenggara secara sepihak terhadap Palestina pada

berhasil masuk dalam organisasi G-20 Juli 2014 di Jalur Gaza. Ratusan

yang beranggotakan negara-negara yang masyarakat sipil menjadi korban dengan

berpengaruh dalam jumlah terbanyak didominasi oleh

besar

dan

perekonomian global.

masyarakat Palestina. Deeskalasi konflik

dari keterlibatan terjadi ketika adanya gencatan senjata

Implikasi

berbagai forum sebelum Hari Raya Idul Fitri 1425H, namun

Indonesia

dalam

internasional terkait dengan konflik Israel-

Palestina adalah dukungan yang diberikan

pemerintahan dapat oleh

masing

memperlancar hubungan kerjasama dan kemampuan Indonesia untuk terlibat

dunia internasional

pada

proses pemberian bantuan yang telah dalam proses perdamaian konflik ini.

berjalan selama ini. Dilain pihak, Indonesia diundang sebagai salah satu

hubungan Indonesia dengan Israel pun tamu dalam pertemuan yang membahas

diwarnai dengan berbagai kerjasama, persiapan konferensi perdamaian Israel-

diantaranya adalah kerjasama dalam Palestina di Paris, 3 Juni 2016. Pertemuan

bidang fertigasi (fertilisasi dan irigasi, tersebut bertujuan untuk mempersiapkan

teknologi, ekonomi dan pariwisata), konferensi damai yang dilaksanakan pada

bidang perekonomian dan bidang

15 Januari 2017 di Paris. Kehadiran

pertahanan.

Indonesia dalam pertemuan tersebut Sebagai sebuah solusi konflik bagi dapat menunjukkan komitemen untuk

Israel dan Palestina, solusi dua negara membantu mewujudkan perdamaian

yang diusulkan oleh PBB dan juga melalui penyelesaian konflik ini yang

disuarakan oleh Menteri Luar Negeri terlihat dari seruan Indonesia untuk

Indonesia merupakan solusi yang penting mendukung kemerdekaan Palestina dan

untuk diwujudkan karena mengupayakan mengedepankan two-state solution atau

Israel dan Palestina untuk dapat hidup solusi dua negara sebagai jalan akhir

secara berdampingan. Prasyarat kedua penyelesaian konflik Israel-Palestina pada

negara dapat hidup secara berdampingan berbagai pertemuan, diantaranya adalah:

adalah adanya kondisi damai yang dapai Conference on the Question of Jerusalem

dicapai melalui proses perdamaian. Pihak- pada 14-16 Desember 2015 di Jakarta dan

pihak yang berkonflik tidak dapat masuk Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa

dalam proses damai tanpa adanya Organisasi Konferensi Islam (KTT LB OKI)

kesamaan tingkat kepercayaan, namun pada 6-7 Maret 2016 di Jakarta.

kepercayaan juga tidak dapat terbangun Dalam keterkaitannya dengan

tanpa adanya proses damai (Kelman, masing-masing pihak, hubungan antara

sebagai fasilitiator, Indonesia dengan Palestina semakin

Baik

negosiator, mediator, ataupun inisiator hangat dengan dibukanya Konsulat

perdamaian, membangun Kehormatan pada awal tahun 2016 di

proses

kepercayaan merupakan langkah yang Ramallah. Hadirnya perwakilan masing- kepercayaan merupakan langkah yang Ramallah. Hadirnya perwakilan masing-

kondisi yang lebih damai. Secara

diplomatik,

adanya

perwakilan masing-masing negara antara

Metodologi Penelitian

Indonesia dan Palestina menunjukkan

ini menggunakan adanya kepercayaan keduabelah pihak

Penelitian

metodelogi kualitatif. Penelitian kualitatif untuk melaksanakan berbagai hubungan

metode untuk kerjasama. Namun hubungan Indonesia

merupakan

mengeksplorasi dan memahami makna dengan Israel tidak menunjukkan adanya

yang dianggap berasal dari masalah sosial kepercayaan yang dapat dilihat dari

atau kemanusiaan (Creswell, 2013: 4). ketiadaan hubungan diplomatik. Bahkan

Sementara Moleong mendefinisikan secara tegas Pemerintah Indonesia sudah

kualitatif sebagai jenis mengambil sikap untuk tidak akan

penelitian

penelitian yang menekankan pada membuka hubungan diplomatik dengan

penarikan kesimpulan berasarkan hasil Israel

intepretasi terhadap fenomena atau fakta kemerdekaan pada Palestina. Dengan

(Moleong, 2006). Berdasarkan kedua ketiadaan kepercayaan dari salah satu

definisi diatas maka penelitian ini dapat pihak maka keterlibatan Pemerintah

dikategorikan sebagai penelitian kualitatif Indonesia dalam pelaksanaan proses

karena masalah yang diangkat berasal perdamaian tidak dapat dilaksanakan

dari fenomena sosial dan menarik secara optimal. Dengan demikian,

bagian akhir keterlibatan Pemerintah Indonesia dalam

kesimpulan

pada

berdasarkan hasil intepretasi fenomena proses perdamaian konflik Israel-

yang dikaitkan dengan teori. Palestina dapat mendukung ketertiban

yang digunakan dalam dunia. Dengan kata lain, Pemerintah

Cara

penelitian kualitatif ini adalah dengan Indonesia ikut melibatkan diri dalam

studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk upaya proses perdamaian sebagai bentuk

menganalisis peristiwa yang terjadi pelaksanaan pencapaian tujuan nasional

menjadi sebuah masalah sosial. Salah satu yang tercantum dalam Pembukaan UUD

cara yang dapat dilakukan dalam 1945. Hal ini dilakukan dengan

penelitian kualitatif adalah dengan studi mengoptimalkan relasi pada masing-

kasus. Studi kasus merupakan strategi masing negara dan dengan menggunakan

penelitian dimana didalamnya peneliti penelitian dimana didalamnya peneliti

dengan otoritas Israel sendiri, maupun sekelompok individu (Creswell, 2013: 20).

keterlibatan pihak lain dalam konflik ini. Peristiwa yang akan diselidiki pada

Pemerintah Palestina yang dikuasai oleh penelitian ini adalah peristiwa sosial

PLO dengan Fatah dibawahnya seringkali berupa konflik antar negara yang

mendapatkan perlawanan dari kelompok disebabkan karena klaim territorial.

Hamas sehingga Jalur Gaza dan Tepi Sehingga jenis penelitian ini adalah

Barat pun dikuasai oleh dua kelompok penelitian deskriptif analitis yang tidak

Palestina yang berbeda, Jalur Gaza hanya mengintepretasikan data namun

dikuasai oleh Hamas dan Tepi Barat juga

dikuasai oleh Fatah.

menggunakan teori dan konsep sebagai

menganggap bahwa alat untuk menganalisis..

sifatnya akan

Pembahasan

mengancurkan atau destruktif. Dalam Konflik Israel-Palestina merupakan

konflik Israel-Palestina dan melihat realita jenis konflik yang dalam berbagai literatur

yang terjadi masing-masing pihak tampak dikatakan tepat sebagai penggambaran

berusaha untuk menghancurkan pihak konflik pelik. Kriesbers memberikan tiga

lain. Kondisi yang terjadi di Palestina penekanan dalam mendefinisikan konflik

menunjukkan bahwa adanya upaya dari pelik yakni :

membuat penduduk Pertama, konflik pelik merupakan

Israel

untuk

Palestina tidak berdaya melalui berbagai konflik yang berlarut dan bertahan dalam

peraturan yang dibuat sehingga mereka jangka waktu yang lama. Sejak

hidup dalam ketegangan dan kecurigaan dikeluarkannya Deklarasi Balfour tahun

mengenai apa yang akan terjadi esok hari. 1917 dimana deklarasi tersebut mengawali

Namun demikian, masyarakat Israel pun migrasi bangsa Yahudi ke tanah Palestina.

juga hidup dalam ketegangan dan Adanya hal ini kemudian memunculkan

kecurigaan terhadap Palestina terutama dinamika eskalasi konflik yang tak

dari kelompok Hamas yang seringkali berkesudahan, baik konflik dalam tubuh

tidak dalam kendali otoritas Palestina. masing-masing pihak seperti konflik yang

Aksi pelemparan batu dan penyerangan terjadi antara Hamas dengan Fatah di

terhadap aparat maupun rakyat Israel Palestina, kelompok sayap kanan-kiri di

pun terjadi walau dampak yang diberikan pun terjadi walau dampak yang diberikan

resolusi yang Palestina.

mengeluarkan

mengilegalkan pembangunan pemukiman Ketiga, pihak yang menjadi

Israel di wilayah partisan dan perantara gagal untuk

oleh

otoritas

pendudukan. Penolakan Israel terhadap mengakhiri konflik atau mengubah

hasil perundingan yang baru saja mereka. Fakta yang telah terjadi selama

dilakukan menunjukkan bahwa Perancis ini adalah berbagai inisiatif untuk

gagal untuk membawa konflik ini pada membawa konflik Israel-Palestina pada

penyelesaian sehingga dibutuhkan gaya meja perundingan namun belum satu

yang baru untuk membuat Israel dan perundingan pun yang dapat mengakhiri

Palestina dapat duduk dan berdialog konflik ini. Inisiatif datang dari berbagai

bersama.

pihak seperti dibahas menjadi agenda Selain Prancis, negara-negara lain tersendiri dalam sidang PBB, dibuatkan

pun pernah berinisiatif dan bersedia konferensi atau pertemuan antar negara

menjadi tuan rumah penyelenggaraan yang secara khusus membahas konflik ini,

konferensi perdamaian, seperti Amerika atau melalui inisiatif sebuah negara yang

Serikat, Spanyol, Lebanon dan Uni Soviet memiliki komitmen untuk membantu

sebelum pecah. Selain itu, Amerika menyelesaikan konflik ini. Inisiatif terbaru

Serikat juga bergabung bersama Rusia, datang dari Prancis yang menjadi tuan

PBB dan Uni Eropa sebagai kesatuan yang rumah

sering disebut Kwartet untuk mendorong perdamaian di Paris, 15 Januari 2017

pelaksanaan

konferensi

konflik Israel-Palestina. dengan menghadirkan 70 negara beserta

perdamaian

Namun. Kwartet hingga saat ini terbukti organisasi internasional dan organisasi

belum dapat membantu Israel-Palestina. kawasan lainnya.

Selain melihat konflik pelik Namun demikian, Israel dan

berdasarkan tiga hal, Kriesberg membagi Palestina tidak hadir dalam perundingan

konflik pelik menjadi enam fase dari awal namun Prancis mengundang keduanya

pengindentifikasian konflik hingga konflik untuk mendengarkan hasil perundingan.

selesai:

Hasil perundingan yang berisi penegasan

1) Erupsi konfli

atas solusi dua negara bagi penyelesaian

2) Eskalasi konflik dengan kualitas konflik

kegeraman Israel setelah DK PBB

3) Kegagalan dalam penciptaan upaya penyelesaian konflik pelik dapat perdamaian

konfllik. Transformasi destruktif

konflik menunjukkan adanya keterlibatan

5) De-eskalasi yang mengarah pada dalam upaya perubahan yang sifatnya transformasi konflik

konstruktif

dengan melampaui

6) Penghentian dan pemulihan dari penyelesaian konflik itu sendiri. Untuk konflik pelik

konflik Israel-Palestina, penyelesaian konflik harus lebih dari sekedar

Jika dilihat berdasarkan enam fase pemenuhan solusi damai. Menurut konflik pelik dan sesuai dengan tiga hal

Lederach, konflik berdampak pada empat penting yang ditekankan dalam konflik

faktor kehidupan dan keempat faktor pelik, konflik Israel-Palestina berada pada

tersebut yang harus fase yang ketiga, kegagalan dalam

kehidupan

mendapatkan perubahan sesuai dengan penciptaan perdamaian. Berdasarkan

tujuan transformasi.

sejarah dan data yang diperoleh, eskalasi Aspek pertama adalah aspek konflik masih mengalami dinamika hingga

personal. Aspek personal yang dimaksud saat ini. Kondisi rakyat Israel dan

adalah berkaitan dengan individu secara Palestina yang tidak dapat hidup dengan

fisikal, emosional, tenang, banyaknya pengungsi serta

langsung, baik

intelektual maupun spiritual. Konflik korban jiwa dalam berbagai aksi

Israel-Palestina berkenaan langsung menunjukkan bahwa dinamika eskalasi

dengan kehidupan personal masyarakat belum

Israel maupun Palestina. Terjadinya de- tersebut, banyaknya inisiatif proses

berhenti. Menanggapi

hal

Palestinanisasi membuat banyak rakyat perdamaian baik melalui jalur resolusi

Palestina kehilangan haknya sebagai atau pertemuan dan perjanjian belum

rakyat bahkan kehilangan nyawanya. dapat mendamaikan keduabelah pihak

Secara fisik dan emosional rakyat sejak bangsa Yahudi masuk ke wilayah

Palestina mengalami tekanan atas Palestina.

berbagai aturan yang dibuat oleh otoritas Dalam fase yang keempat, de-

Israel. Hal ini juga ditambah dengan eskalasi

berbagai keterbatasan yang harus transformasi konflik, menunjukkan bahwa

mereka hadapi sebagai dampak dari mereka hadapi sebagai dampak dari

berlangsung dalam jangka waktu yang pembatasan wilayah sehingga mereka

dengan

adanya

panjang membuat hubungan emosional sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

yang tercipta berdasarkan kenangan Adanya

buruk masa lampau terhadap pendahulu menghambat kegiatan belajar pada anak-

mereka. Dalam transformasi konflik harus anak dan bekerja pada orang dewasa.

dapat membangun aspek relasional Transformasi konflik

terutama dengan adanya komunikasi menyentuh aspek personal sehingga

harus dapat

sehingga dapat menciptakan hubungan dapat mengembalikan aspek personal

kerjasama dan interdependensi di rakyat Israel dan Palestina pada

kemudian hari.

kehidupan yang layak, tanpa tekanan Aspek ketiga adalah aspek fisik, emosional, intelektual dan spiritual.

struktural. Aspek struktural merupakan Aspek kedua adalah aspek

aspek yang membangun kehidupan itu relasional.

sendiri seperti saling memahami terhadap dimaksud adalah berkaitan dengan fungsi

konflik, mengedepankan mekanisme komunikasi yang dapat mengembangkan

yang sama untuk mengurangi hingga kesepahaman bersama dan kerjasama

kekerasan, serta untuk

mengakhiri

pengembangan struktur yang adil. emosional dan penciptaan hubungan

meningkatkan

hubungan

Kehidupan yang terjadi di Israel-Palestina interdependensi. Hubungan yang dimiliki

memiliki dua sisi yang sangat berbeda, sisi oleh rakyat Israel dan Palestina

Israel dan sisi Palestina sehingga terpisahkan oleh pagar-pagar pembatas

pemahaman terhadap konflik itu sendiri sehingga dalam kehidupan sehari-hari

berbeda. Israel melihat bahwa konflik hampir tidak ada komunikasi langsung

yang dihadapi sekarang adalah bentuk antar keduabelah pihak. Pada tingkatan

perjuangan untuk pemenuhan haknya yang lebih tinggi, hubungan komunikasi

atas tanah airnya. Namun Palestina antara kepala negara juga tidak terjalin.

memahami konflik ini sebagai bentuk Jika komunikasi tidak dapat terbangun,

perjuangan pembelaan tanah airnya yang jelas hubungan emosional dan hubungan

dijajah bangsa Yahudi. Dengan perbedaan interdependensi

maka penggunaan terbangun. Selain itu, peliknya konflik

juga tidak dapat

pemahaman

mekanisme untuk menghadapi konflik ini antara keduanya telah mengakar dan

juga berbeda, apalagi mekanisme untuk juga berbeda, apalagi mekanisme untuk

dicapai adalah damai negatif karena perlu mengalami transformasi agar

damai positif sifatnya penyempurnaan tercipta keadilan bagi seluruh pihak.

dari damai positif itu sendiri. Terciptanya keadilan ini berdasakan pada

aksi kekerasan, kesamaan pandangan terhadap konflik

Maraknya

terhadap masing-masing dan mekanisme penyelesaiannya.

penolakan

pihak, adanya tindakan eksploitatif, Aspek keempat adalah kultural.

adanya struktur serta budaya kekerasan Aspek kultural merupakan pemahaman

menunjukkan bahwa masih banyak hal budaya yang berpengaruh terhadap

yang harus dihilangkan dan diatasi untuk ekspresi kekerasan. Aksi kekerasan marak

menciptakan damai negatif dalam terjadi dalam konflik Israel-Palestina.

kehidupan rakyat Israel dan Palestina. Penggunaan kekerasan dinilai sebagai

Untuk mencapai kondisi damai ini, jalan yang perlu ditempuh oleh otoritas

Galtung meenggunakan pendekatan Israel sebagai bentuk yang paling efektif

transcend yang berdasarkan pada untuk mengatur rakyat Palestina. Dengan

transformasi konflik. Yang dimaksud demikian, transformasi konflik harus

dengan dasar transfromasi konflik adalah dapat menjangkau aspek kultural dengan

penggunaan cara-cara yang melampaui mengurangi budaya kekerasan sehingga

konflik itu sendiri. kekerasan tidak dijadikan jalan untuk

penyelesaian

Pendekatan transcend mengepankan menangani konflik.

pentingnya kreatifitas dalam berdialog Dengan demikian, keempat aspek

antar pihak-pihak yang mengalami dalam transformasi konflik ini digunakan

konflik. Tiga tahap yang harus dilakukan untuk mencapai sebuah kondisi damai.

untuk melakukan metode dialog untuk Damai merupakan sebuah situasi dimana

transformasi konflik (Christie, dkk, 2001: terjadinya kondisi sosial yang harmonis.

2012-2014) adalah:

Bukan hanya mengedepankan keamanan

1) Memahami transformasi konflik dan hilangnya aksi kekerasan namun lebih

2) Hasil yang berkelanjutan kepada hubungan aktor yang terlibat

3) Kerjasama dan kebersamaan didalamnya. Johan Galtung membagi

menyelesaikan konflik damai menjadi dua, damai positif dan

Untuk

Israel-Palestina, masing-masing pihak damai negatif. Untuk konflik Israel-

harus menyadari pentingnya pemahaman harus menyadari pentingnya pemahaman

belum memiliki ikatan trust satu dengan akan transformasi konflik maka proses

yang lainnya. Dengan demikian untuk perdamaian yang selama ini telah

menjalankan proses perdamaian dan dilaksanakan tidak hanya selesai pada

untuk terlibat di dalamnya, Pemerintah tercapainya

Indonesia perlu memiliki ikatan trust keduabelah pihak namun hubungan yang

kesepakatan

antara

dengan masing-masing pihak. terjalin setelah proses perdamaian

Indonesia dengan tersebut terlaksana. Berdasarkan data

Hubungan

Palestina sudah memiliki mutual trust yang diperoleh berkaitan kondisi masing-

dengan adanya masing pihak terdapat pemahaman

yang

dibuktikan

hubungan diplomatik dan kerjasama masing-masing akan konflik yang terjadi

dalam berbagai bidang. Selain itu sehingga

dukungan politik dan moral yang selalu terwujudnya kesepahaman bersama

menyebabkan

tidak

diberikan oleh Pemerintah Indonesia terhadap konflik yang dihadapi. Jika

dalam berbagai kesempatan untuk dalam tahap pertama, yaitu untuk

kemerdekaan dan memahami transformasi konflik tidak

mendukung

perjuangan rakyat Palestina merupakan dapat dilaksanakan maka proses ini

bentuk trust yang terjalin antara berhenti pada tahap yang pertama.

Indonesia dengan Palestina. Hubungan Peliknya konflik Israel-Palestina

keduanya didukung dengan adanya membuat pentingnya kehadiran aktor lain

hubungan diplomatik antara keduanya. untuk membantu mewujudkan proses

Bantuan yang diberikan oleh Pemerintah perdamaian.

Indonesia dapat disampaikan secara Pemerintah Indonesia pada konflik Israel-

Dalam

keterlibatan

langsung. Seperti data yang telah Palestina diperlukan sebuah ikatan pada

diperoleh, menunjukkan bahwa bantuan keduabelah pihak. Ikatan tersebut adalah

kemanusiaan, politik dan penguatan trust yang harus terbangun antara

kapasitas dilakukan secara langsung dan Indonesia dengan Israel dan Indonesia

hampir tanpa hambatan terhadap dengan Palestina. Jika hubungan trust

Palestina. Bantuan kemanusiaan sebagai sudah terbangun antara Israel dan

reaksi cepat tanggap terhadap berbagai Palestina maka proses perdamaian dan

aksi kekerasan yang menimpa Palestina transformasi konflik dapat dilaksanakan

dapat dapat dengan mudah tersalurkan dapat dapat dengan mudah tersalurkan

adalah diplomasi harus menentukan penguatan

tujuan sesuai dengan kekuatan dan mempersiapkan kemerdekaan Palestina

kapasitas

untuk

potensi kekuatan yang dimiliki untuk terus dilakukan dengan mengundang

mencapai tujuan tersebut. Aksi-aksi negara lain seperti Jepang melalui

diplomasi yang dilakukan Pemerintah kerangka CEAPAD, NAASP dan KSST.

Indonesia, baik secara langsung maupun Dalam berbagai kesempatan,

dalam wadah organisasi dan gerakan Pemerintah Indonesia juga mendukung

untuk mendukung Palestina melalui organiasai internasional

internasional

kemerdekaan Palestina sesuai dengan dan gerakan internasional. Dengan jalur

tujuan negara dan dalam porsi kekuatan diplomasi, Pemerintah Indonesia selalu

yang dimiliki oleh Indonesia. Pemerintah mengajak negara-negara anggota PBB,

Indonesia mengetahui sejauh mana dapat OKI, GNB, dan ASEAN untuk terus ingat

bertindak untuk kepentingan Palestina dan

dalam koridor yang sesuai dengan tujuan peristiwa yang terjadi di Palestina. Selain

kepentingan nasional Indonesia. untuk memberikan perhatian, Pemerintah

Selain itu, diplomasi juga berfungsi Indonesia juga kerap kali mendorong

untuk menilai kekuatan dan potensi negara-negara lain untuk mewujudkan

kekuatan negara lain untuk mencapai aksi nyata membantu pengakhiran

tujuannya. Dengan adanya hubungan penjajahan di Palestina. Hal ini dilakukan

diplomatik dan kerjasama dengan Pemerintah Indonesia seturut dengan

Palestina, Indonesia dapat mengukur tujuan nasional seperti yang tertera

kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar

bantuan yang 1945 alinea pertama dan keempat yaitu

Palestina

sehingga

diberikan oleh Pemerintah Indonesia untuk turut menghapuskan penjajahan

tidak sia-sia. Perlu disadari juga bahwa diatas dunia dan turut serta menjaga

bantuan dan dukungan yang diberikan ketertiban dunia.

pada Palestina harus sesuai dengan Diplomasi-diplomasi

dalam kerangka dilakukan Pemerintah Indonesia ini sesuai

mendukung proses perdamaian. Bukan dengan fungsi umum diplomasi yang

hanya bantuan-bantuan kemanusiaan dan dikemukakan oleh Morgenthau. Salah

dukungan

untuk

mempersiapkan mempersiapkan

akan mendapatkan perlindungan hukum Palestina menjadi sebuah negara yang

Indonesia selayaknya warga negara solid dan tidak terpecah-pecah. Dengan

Indonesia di negara-negara lain. adanya bantuan-bantuan yang sifatnya

Berbeda dengan kondisi di rekonsiliasi internal Palestina maka segala

Palestina, kehadiran Kedutaan Besar usaha yang dilakukan Pemerintah

Palestina untuk Republik Indonesia yang Indonesia dapat tepat guna dan tepat

sepenuhnya ditopang oleh Pemerintah sasaran.

Indonesia merupakan sebuah bentuk Dibukanya Konsulat Kehormatan

hubungan trust yang kuat dan tidak dapat di Ramallah pada awal tahun 2016

dipungkiri. Sejak berdirinya hingga kini, menjadi pemenuhan fungsi dasar

Pemerintah Indonesia selalu memberikan kehadiran diplomat sebagai perwakilan

henti terhadap Indonesia di Palestina walaupun masih

dukungan

tiada

Pemerintah Palestina terutama dalam hal belum sempurna. Kehadiran Pemerintah

politik antara kedua negara. Keterbukaan Indonesia sebelumnya hanya dapat

Pemerintah Indonesia terhadap Palestina ditampakkan melalui Kedutaan Besar

membuat tiga fungsi dasar hadirnya Republik Indonesia di Amman, Jordan

diplomat Palestina di Indonesia dapat sehingga berbagai hal yang berkaitan

terpenuhi.

muncul juga Jordan. Namun kini fungsi representasi

dengan Palestina dikendalikan melalui

Trust

yang

disebabkan karena adanya dukungan simbol,

secara moral yang terus-menerus representasi politik telah terbangun

diberikan oleh Pemerintah Indonesia antara Indonesia dan Palestina. Kedutaan

dalam berbagai forum internasional, baik Besar Republik Indonesia di Palestina

dalam organisasi, gerakan ataupun belum dapat dibangun karena alasan

pertemuan dan konferensi internasional. pendudukan Israel atas Palestina namun

Dalam berbagai kesempatan Pemerintah niat baik tersebut tidak dapat ditutupi.

pernah berhenti Dibukanya Konsulat Kehormatan menjadi

Indonesia

tidak

menyuarakan dukungannya bagi rakyat salah satu simbol bahwa jalinan politik

Palestina. Dalam upaya ini, Pemerintah kedua negara berjalan dengan baik. Hal

Indonesia bertujuan untuk meningkatkan ini juga menunjukkan bahwa warga

solidaritas,

terutama negara-negara

Muslim, untuk peduli dan tidak elemen lembaga swadaya masyarakat melupakan peristiwa yang sedang

dan kalangan professional, pelaku bisnis, dihadapi Palestina. Pemerintah Indonesia

masyarakat, badan pelatihan dan tidak hanya membangun trust dengan

pendidikan, aktivis, agama, pendanaan Palestina namun juga dengan negara-

komunikasi dengan negara lain untuk mau bahu-membahu

hingga

jalur

menggunakan media telah dilaksanakan berusaha mendorong perdamaian bagi

oleh Indonesia. Terbangunnya Rumah Israel dan Palestina.

Sakit Indonesia, pemberian insentif Bentuk

ekonomi, hingga pemanfaatan media dijalankan oleh Pemerintah Indonesia

preventive

diplomacy

untuk meningkatkan kepedulian terhadap untuk mencegah Palestina melakukan

rakyat Palestina merupakan hasil dari tindakan-tindakan

gabungan jalur-jalur diplomasi. Dalam menyebabkan eskalasi konflik meningkat.

yang

dapat

Palestina, Pemerintah Pemerintah Indonesia bersama-sama

mendukung

Indonesia beserta elemen-elemen lainnya dengan

mendukung pencapaian dukungan

perdamaian di Palestina yang juga sesuai menempuh jalur non-kekerasan dengan

dengan kepentingan negara Indonesia. mengadakan konferensi dan berbagai

Setelah menguraikan keterlibatan pertemuan untuk membahas mengenai

pemerintah Indonesia dalam proses penyelesaian konflik dan pencapain solusi

perdamaian konflik Israel-Palestina maka dua negara.

perlu diketahui pula kendala yang Untuk mendukung kemerdekaan

dihadapi oleh pemerintah Indonesia di Palestina demi tercapainya solusi dua

dalam keterlibatannya tersebut. Dalam negara Pemerintah Indonesia juga

konflik dan proses mendukung melalui jalur-jalur yang lain.

memahami

perdamaiannya, satu hal yang harus ada Model

adalah keinginan dari keduabelah pihak diperkenalkan oleh John W. Mc.Donald

diplomasi

multi-jalur yang

yang berkonflik untuk mengakhiri konflik. dilaksanakan oleh Indonesia dengan

Kelman menyatakan bahwa pihak-pihak dukungan dari Pemerintah. Jalur utama

yang berkonflik tidak dapat masuk dalam diplomasi, jalur pemerintahan secara jelas

proses damai tanpa adanya kesamaan dilaksanakan

tingkat kepercayaan, namun kepercayaan diplomatik. Jalur-jalur lain seperti melalui

melalui

hubungan

juga tidak dapat terbangun tanpa adanya juga tidak dapat terbangun tanpa adanya

masing-masing pemimpin. juga

oleh

Pemerintahan Mahmoud Abbas lemah perdamaian mungkin terlaksana jika

karena dinamika konflik internal antara keduabelah

Hamas dan Fatah, sedangkan pemerintah melakukan negosiasi sesuai dengan

Israel keras dalam pembuatan kebijakan kepentingannya masing-masing untuk

dan tanpa kompromi. Hal inilah yang mengakhiri konflik. Jadi kepercayaan atau

menyebabkan kedua pemimpin tidak trust dan keinginan merupakan dua

dapat bertemu dan melakukan dialog. elemen penting untuk membangun

Masing-masing memiliki tekanan dan sebuah proses perdamaian.

tidak dapat Hubungan yang terjalin antara

Israel dan Palestina saat ini jauh dari apa

konsep transformasi yang dikemukakan oleh Kelman. Tidak

Dalam

utama untuk ada trust dan tidak ada keinginan untuk

konflik,

elemen

penyelesaian konflik pelik adalah dengan menyelesaikan

kreatifitas dialog. Fakta dilapangan perdamaian tidak pernah berhenti

konflik.

Proses

menunjukkan aktivitas dialog jauh dari diadakan untuk mendukung penyelesaian

kenyataan. Faktornya karena ketiadaan konflik kedua negara. Berbagai negara,

keinginan dan trust diantara Israel dan termasuk Indonesia, terlibat dalam

Palestina sehingga proses perdamaian berbagai proses perundingan, perjanjian

menjadi sulit untuk dilaksanakan. Proses dan konferensi yang sifatnya ingin

perdamaian terakhir yang dilaksanakan mewujudkan perdamaian melalui solusi

tidak mengundang dua negara. Namun, kembali lagi, proses

oleh Perancis

keduabelah pihak untuk terlibat, namun perdamaian dapat berjalan dengan

diperkenankan untuk mendengarkan adanya trust dan keinginan dari Israel dan

kesimpulan. Praktek ini tidak sesuai Palestina untuk menyelesaikan konflik

metode transcend untuk yang tidak tampak saat ini.

dengan

transformasi konflik yang menekankan Keinginan dan trust tersebut

perlunya keterlibatan keduabelah pihak pernah ada ketika Yasser Arafat dan

secara langsung.

Yitzhak Rabin memimpin masing-masing Proses perdamaian mungkin saja negara, namun tidak berlangsung lama.

dengan adanya Keinginan dan trust saat ini terbentur

dapat

terlaksana

keterlibatan pihak lain seperti Amerika

Serikat yang berada ditengah-tengah

Israel-Palestina karena Israel dan Palestina dalam Oslo

perdamaian

aksinya menjadi sangat terbatas. Agreement namun harus ada mutual trust

Ketiadaan hubungan diplomatik diantara ketiganya. Mutual trust dapat

antara Indonesia dengan Israel menjadi terbangun dengan adanya pengaruh dan

kendala untuk melakukan hubungan kedekatan

diplomasi dalam bentuk apapun karena Amerika Serikat mampu berdiri pada

masing-masing

negara.

tidak adanya legalitas formal bagi posisi itu karena kondisi negaranya yang

keduabelah pihak untuk melakukan merupakan negara dengan kekuatan yang

interaksi, termasuk Pemerintah Indonesia besar. Namun mutual trust sendiri juga

tidak dapat melakukan preventive dapat terbangun melalui hubungan

diplomacy yang diharapkan dapat menjadi diplomatik antar-negara.

salah satu sarana mencegah terjadinya Melihat posisi Indonesia dalam

eskalasi konflik antara Israel dan kasus ini, Indonesia bukan negara dengan

Palestina.

kekuatan besar dan secara geografis Fungsi umum diplomasi yang terletak jauh dari lokasi konflik. Selain itu

dikemukakan oleh Morgenthau tidak trust yang ditunjukkan melalui hubungan

dapat diaplikasikan pada hubungan diplomatik hanya dapat dilihat dari sisi

Indonesia dengan Israel. Salah satu fungsi hubungan Indonesia dengan Palestina.

diplomasi itu adalah diplomasi harus Indonesia dengan Palestina memiliki

dapat menentukan perbedaan tujuan dan ikatan yang kuat karena sejarah yang

bagaimana perbedaan tersebut dapat panjang antara kedua negara. Namun

saling disesuaikan. Salah satu tujuan tidak dengan Israel. Walaupun Indonesia

kepentingan nasional Indonesia adalah memiliki hubungan kerjasama dan bisnis,

penghapusan penjajahan diatas dunia namun terkendala oleh ketiadaan

sesuai dengan yang tertulis dalam alinea hubungan diplomatik. Sehingga dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. prosesnya masih memerlukan negara

Sedangkan menurut Indonesia, tindakan ketiga

yang telah dilakukan Israel terhadap Minimnya trust antara Indonesia dengan

untuk menjadi

perantara.

Palestina merupakan sebuah bentuk Israel menjadi salah satu kendala

penjajahan dan menurut Indonesia harus keterlibatan Indonesia pada proses

dihapuskan. Hal ini juga yang menjadi landasan Indonesia untuk menentukan dihapuskan. Hal ini juga yang menjadi landasan Indonesia untuk menentukan

hukum. Dan dalam banyak kesempatan, rakyat

untuk mendukung Palestina, Indonesia kemerdekaannya.

Paletina

memperoleh

sering kali berposisi yang belawanan dilakukan oleh Israel, menurut mereka,

Tindakan

yang

sehingga semakin adalah pemenuhan haknya atas seluruh

dengan

Israel

menimbulkan jarak antara keduanya. tanah di Palestina yang mereka percayai

Dalam keterlibatannya pada PBB, sebagai tanahnya. Segala tindakan yang

Indonesia seringkali terkalahkan oleh dilakukan Israel untuk pemenuhan

Amerika Serikat yang hampir selalu dalam tujuannya itu menjadi sebuah bentuk

tiap kesempatan memberikan dukungan penjajahan terhadap Palestina.

dan berpihak pada Israel. Upaya Selain itu, fungsi diplomasi juga

diplomasi seruan-seruan yang dilakukan menunjukkan bahwa diplomasi harus

Indonesia terkalahkan oleh hak veto yang dapat menentukan cara-cara yang tepat

dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. untuk mencapai tujuan yang telah

Dukungan yang diharapkan dapat ditentukan. Dengan perbedaan tujuan

diperoleh dari negara-negara Muslim diplomasi antara Indonesia dengan Israel

lainnya untuk mendukung Palestina maka cara untuk mencapai tujuan

seringkali tidak terwujud dengan mudah tersebut dengan jelas tidak dapat

karena perbedaan kepentingan antar- diwujudkan. Disinilah tampak perbedaan

negara dalam memandang konflik ini. tujuan antara Indonesia dengan Israel

Kesimpulan

dalam fungsi diplomatik sehingga Melalui uraian di atas, apabila hubungan diplomatik antara keduanya

dilihat berdasarkan asal penyebab tidak dapat dijalankan.

Israel-Palestina Kehadiran Pemerintah Indonesia

konfliknya,

konflik

merupakan konflik pelik yang terjadi dalam berbagai organisasi, gerakan,

karena perebutan wilayah setelah bangsa forum internasional selalu menyuarakan

Yahudi melalui gerakan zionisme masuk kepentingan rakyat Palestina. Walaupun

ke tanah Palestina. Terdapat enam isu dalam kesempatan itu tidak banyak hasil

diselesaikan untuk berupa

yang

harus

menyelesaikan konflik Israel-Palestina, mewujudnyatakan proses perdamaian

aksi nyata

yang

dapat

yaitu pengungsi, pemukiman, air, status karena sifat organisasi, gerakan dan

Jerusalem, batas wilayah dan keamanan.

Selain itu lemahnya pemerintah masing- pentingnya pihak lain untuk terlibat masing karena kondisi Palestina yang

dalam membantu mewujudkan proses terpecah dalam beberapa organisasi dan

termasuk Pemerintah kondisi Israel yang dipimpin seorang

perdamaian,

Indonesia.

pemimpin yang hawkish menambah rumit Sesuai dengan amanat konstitusi konflik ini. Kompleksitas konflik ini

negara Indonesia, Pemerintah Indonesia menjadikan konflik Israel-Palestina dapat

menentukan sikap untuk memberikan dikategorikan menjadi konflik pelik.

dukungan penuh terhadap Palestina. Konflik menjadi lebih kompleks

Dukungan tersebut diberikan dalam rupa dan rumit karena telah mempengaruhi

dukungan politik, dukungan kemanusiaan berbagai aspek kehidupan masyarakat

dan pengingkatan kapasitas. Berbagai masing-masing

dukungan ini diberikan dalam kedudukan mempersulit

Negara

sehingga

Indonesia sebagai sebuah negara mandiri perdamaian.

proses

pencapaian

yang berdaulat dan negara yang terlibat konflik Israel-Palestina tidak hanya

Untuk

menyelesaikan

dalam berbagai organisasi internasional dilakukan dengan pencapaian solusi

dan gerakan. Sikap dan dukungan yang damai namun diperlukan transformasi

dilakukan oleh Pemerintah Indonesia ini konflik yang sifatnya konstruktif hingga

telah menunjukkan mutual trust antara melampaui solusi damai itu sendiri.

Indonesia dengan Palestina. Transformasi konflik harus dapat

Dukungan politik diberikan oleh menyentuh

Pemerintah Indonesia dalam negosiasi relasional, struktural dan kultural masing-

hubungan

personal,

dan diplomasi baik secara langsung masing pihak. Namun untuk melakukan

maupun tidak langsung terhadap transformasi konflik, hal utama yang

Berbagai seruan dan harus diperhatikan adalah adanya

Palestina.

pernyataan yang dikeluarkan oleh kesadaran dan kesamaan pemahaman

Pemerintah Indonesia dalam berbagai dari Israel dan Palestina untuk mengakhiri

kesempatan berisi dukungan dan ajakan konflik. Kesadaran dan kesamaan

untuk membantu Palestina. Termasuk pemahaman itu yang belum terlihat

dalam berbagai organisasi internasional hingga kini dan menyebabkan konflik

seperti PBB dan OKI serta GNB, terus berlarut dan sulit mencapai

Pemerintah Indonesia terus menunjukkan kesepakatan damai. Hal ini meyebabkan

komitmen untuk aktif dan berinisiatif komitmen untuk aktif dan berinisiatif

Indonesia berusaha Salah satu dukungan nyata secara politik

Pemerintah

dukungan untuk yang diberikan adalah dengan dibukanya

menggalang

menyuarakan hak-hak rakyat Palestina. Konsulat Kehormatan di Ramallah pada

menggunakan preventive 2016.

Dengan

Pemerintah Indonesia kemanusiaan diberikan dalam bentuk

mengupayakan untuk terus menyuarakan bantuan-bantuan nyata yang dapat

pentingnya pencapaian solusi dua negara meringankan

agar eskalasi konflik Israel-Palestina tidak Palestina.

penderitaan

rakyat

meningkat dan menggunakan kekerasan. diberikan dalam rupa pembangunan

Bantuan

kemanusiaan

Pemerintah Indonesia juga menggunakan fasilitas rumah sakit, pemberian obat-

model diplomasi multi-jalur yang tidak obatan, dan juga pendonasian sejumlah

hanya melibatkan pemerintah, namun uang untuk kepentingan kemanusiaan.

juga pemanfaatan elemen lain dalam Sedangkan peningkatan kapasitas

negara untuk mencapai kepentingan diberikan dalam berbagai bidang untuk

perdamaian di Palestina. mempersiapkan negara Palestina yang

Walaupun sejumlah dukungan merdeka. Peningkatan kapasitas ini

dalam berbagai cara telah dilakukan oleh diberikan dengan cara bilateral ataupun

Pemerintah Indonesia namun keterlibatan trilateral yang melibatkan negara lain

Indonesia mengalami sebagai pemberi donor terlaksananya

Pemerintah

keterbatasan karena sejumlah kendala. berbagai pelatihan. Selain itu, melalui

Salah satu kendala utamanya adalah kerangka CEAPAD, NAASP dan KSST,

ketiadaan kesadaran dan kesepahaman dukungan

untuk pengakhiran konflik dari Israel dan dilaksanakan melalui pelatihan dalam

peningkatan

kapasitas

sulit dicapai berbagai bidang dan untuk berbagai

Palestina

sehingga

kesepakatan damai. Selain itu Pemerintah lapisan masyarakat seperti: pelatihan

Indonesia tidak memiliki hubungan trust dalam bidang kepolisian dan forensik,

dengan Israel yang dibuktikan dengan energi dan ekonomi, tata kelola

tidak adanya hubungan diplomatik antara pemerintahan dan diplomasi, pariwisata

kedua negara. Hal ini menghambat dan konstruksi, dan lain sebagainya.

keterlibatan Pemerintah Indonesia karena trust merupakan elemen penting untuk keterlibatan Pemerintah Indonesia karena trust merupakan elemen penting untuk

perdamaian.

Ketiadaan hubungan diplomatik juga

Daftar Pustaka

mengakibatkan Pemerintah Indonesia tidak dapat menjalankan fungsi-fungsi

Buku, Jurnal Ilmiah dan Artikel

diplomatik terhadap Israel. Adam, K, dkk. (2015). Time for a Change: Kehadiran Pemerintah Indonesia

The Role of the United States in the dalam berbagai forum dan organisasi

Israeli-Palestinian Conflict. internasional juga tidak membuahkan

Rockefeller Center for Public hasil yang signifikan karena organisasi

Policy: Dartmouth College. dan forum tersebut tidak memiliki

Bar-Simon-Tov, Y. (2010). Barriers to Peace kekuatan

in the Israeli-Palestinian Conflict. Banyaknya kesepakatan yang dicapai

The Jerusalem Institute for Israel tanpa aksi konkret membuat hasil

Studies: Jerusalem. kesepakatan menjadi sia-sia belaka. Hal ini

Barston, R.P. (1997). Modern Diplomacy. disebabkan

New York: Longman. kepentingan bersama dalam organisasi-

Basyuni, M.M. (2016). Peran Indonesia organisasi yang diharapkan dapat

Dalam Penyelesaian Konflik Timur membantu mencapai solusi dua negara.

Tengah (Kasus Konflik Israel- Selain itu, dengan kesadaran bahwa

Palestina). Universitas Gajah Mada: Indonesia bukan negara dengan kekuatan

Yogyakarta.

yang besar, seringkali berseberangan Djelantik, S. (2008). Diplomasi: Antara dengan negara besar seperti Amerika

Teori dan Praktek. Yogyakarta: Serikat dalam isu-isu yang sifatnya

Graha Ilmu.

membela hak-hak rakyat Palestina. Castro, L. N dan Jasmin Nario Galace. Pemerintah Indonesia juga seringkali

(2008). Peace Education: A terbendung dengan adanya hak veto

Pathway To A Culture of Peace. yang dimiliki oleh negara anggota tetap

Miriam College: Quezon City. Dewan Keamanan PBB sehingga seruan

Christie, D. J, dkk. (2001). Peace, Conflict, Pemerintah Indonesia menjadi tidak ada

and Violence: Peace Psychology for artinya.

the 20th Century. Practice Hall: New Jersey.

Coleman, P. T, dkk. (2016). Handbook Internationial Confliict Resolution, Resolusi Konflik. Nusa Media:

Journal of Bandung.

International

Relations. Cook-Huffman. (2009). Handbook of

Intercutural

Massachusetts: Harvard Conflict Analysis and Resolution:

University.

The role of identity in conflict. Kementerian Luar Negeri Republik Routledge: Oxon.

(2014). Dukungan Creswell, J. W. (2013). Research Design:

Indonesia.

Indonesia Untuk Palestina. Kantor Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,

Staf Ahli Menlu Bidang Polhukam dan Mixed, Edisi Ketiga. Pustaka

dan Direktorat Timur Tengah Pelajar: Yogyakarta.