ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA PERDATA INDONESIA DILIHAT DARI KACAMATA ISLAM

ALAT BUKTI DALAM HUKUM ACARA PERDATA INDONESIA DILIHAT DARI KACAMATA ISLAM

Ruzman Md. Noor

Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, 50603 Kuala Lumpur, Malaysia E-mail: ruzman@um.edu.my

Hidayat bin Muhammad

Akademi Pengajian Islam, Universiti Malaya, 50603 Kuala Lumpur, Malaysia E-Mail: hidayat.muhammad@gmail.com

Naskah diterima tanggal 9 September 2015. Revisi pertama tanggal 1 Oktober 2015, revisi kedua 25 Oktober 2015, dan revisi ketiga 22 November 2015.

Abstract: The verification is an important step in the justice that aims to prove whether the litigants argued by right or vice versa. To prove a case that's true or not, the positive law of Indonesia gave guidelines. The law has provided some evidence that can be taken and submitted by both parties litigant to the judge. This study is important because until now the courts in Indonesia does not have legislation procedural law and the products created by Indonesian people themselves. In a criminal case, as called for by Act No. 1 of 2006 on Mutual Assistance, article called the letter. Article 1 (4) states that "The letter is any official document issued by the competent authority in Indonesia or in a foreign country.

Keywords: Proof, positive law, evidence.

Abstrak: Pembuktian merupakan satu tahapan penting dalam peradilan yang bertujuan untuk membuk- tikan apakah yang didalilkan oleh pihak yang berperkara benar ataupun sebaliknya. Untuk membuktikan suatu perkara itu betul atau tidak, undang-undang positif Indonesia telah memberikan garis panduan. Un- dang-undang tersebut telah memberikan beberapa alat bukti yang bisa diambil dan diajukan oleh kedua belah pihak yang berperkara kepada Hakim. Kajian ini penting karena sampai saat ini peradilan di Indonesia belum mempunyai undang-undang hukum acara produk dan ciptaan orang Indonesia sendiri. Dalam kasus pi- dana sebagaimana disebut oleh Undang-Undang No. 1 Tahun 2006 Tentang Bantuan Timbal Balik, tulisan disebut dengan Surat. Pasal 1 (4) menyatakan bahwa “Surat adalah segala dokumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di Indonesia atau di negara asing.

Kata Kunci: Pembuktian, hukum positif, alat bukti.

Al-Risalah

Vol. 15, No. 2, Desember 2015

Ruzman Md. Noor dan Hidayat bin Muhammad

Pendahuluan

merdeka lebih dari setengah abad. Pembuktian merupakan satu tahapan penting

dalam peradilan yang bertujuan untuk mem- Alat-alat Pembuktian

buktikan apakah yang didalilkan oleh pihak yang berperkara benar ataupun sebaliknya.

1. Alat Bukti Tulisan

Untuk membuktikan suatu perkara itu betul Alat bukti tulisan merupakan alat bukti yang atau tidak, undang-undang positif Indonesia paling tinggi dan kuat dalam kasus Perdata. telah memberikan garis panduan. Undang- Pembuktian dengan tulisan dapat di jumpai undang tersebut telah memberikan beberapa pada Pasal 285-305 (RBG), Pasal 1867-1894 alat bukti yang bisa diambil dan diajukan oleh (KUHP), Pasal 164 dan 165 (HIR). Apakah tu- kedua belah pihak yang berperkara kepada lisan itu ? Undang-undang di atas tidak mem- Hakim. Kemudian dengan kebijaksanaan dan berikan penjelasan yang luas tentang makna keahlian Hakim, maka ia akan meneliti dan tulisan. Untuk mencari definisi alat bukti tu- menilai keterangan-keterangan tersebut se- lisan maka ada baiknya dicari dari selain un- jauhmana ada kaitan dengan tuntutan yang dang-undang di atas. Dalam kasus pidana se- diajukan tersebut.

bagaimana disebut oleh Undang-Undang No. Tulisan ini mencoba meneliti dan mem-

1 Tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik, bahas alat-alat pembuktian yang digunakan tulisan disebut dengan Surat. Pasal 1 ayat (4) oleh peradilan dalam kasus-kasus perdata dan menyatakan bahwa “Surat adalah segala do- kemudian akan membandingkannya dengan kumen resmi yang dikeluarkan oleh pejabat hukum pembuktian menurut Islam. Ini ber- yang berwenang di Indonesia atau di negara tujuan untuk melihat apakah alat-alat pem- asing.” Pengertian surat juga yang sedikit ber- buktian sekarang ini sesuai dengan syariah beda, disebutkan oleh Undang-Undang No. 6 dan seberapa jauh ia dapat menyelesaikan Tahun 1984 tentang Pos Pasal 1 ayat (2) me- dan memberikan keadilan kepada pihak yang nyebutkan bahwa “Surat adalah berita atau bersengketa. Untuk itu, dalam menguraikan pemberitahuan secara tertulis atau terekam alat-alat pembuktian tersebut, penulis akan yang dikirim dalam sampul tertutup.” memberikan beberapa contoh kasus yang

Kemudian dalam istilah atau nama yang diputuskan dengan menggunakan alat-alat berbeda, Undang-Undang No. 1 Tahun 2006 bukti tersebut.

di atas telah memperkenalkan nama lain Kajian ini penting karena sampai saat yaitu dokumen. Undang-undang ini kemudian ini peradilan di Indonesia belum mempunyai didefinisikan sebagai berikut: undang-undang hukum acara produk dan

Dokumen adalah alat bukti berupa data, reka-

ciptaan orang Indonesia sendiri. Oleh karena

man atau informasi yang dapat dilihat, dibaca

Kitab Undang-Undang Acara baru belum ber-

dan atau didengar yang dapat dikeluarkan den-

hasil dikodifikasikan maka hukum acara yang gan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik yang

tertuang di atas kertas, benda fisik apapun se-

dipergunakan dari dulu hingga sekarang ada-

lain kertas, ataupun yang terekam secara elek-

lah undang-undang acara peninggalan penja-

tronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada

jah yang berserakan di banyak kitab undang- undang yang belum tentu sesuai sepenuhnya a. tulisan, suara atau gambar

dengan masyarakat Indonesia yang sudah

b. peta, desain, foto atau sejenisnya

Vol. 15, No. 2, Desember 2015 Al-Risalah

Alat Bukti dalam Hukum Acara Perdata Indonesia

c. huruf, tanda, angka, simbol atau perforasi Pengadilan menurut Kitab Undang-Undang yang memiliki makna atau dapat dipahami Hukum Perdata Pasal 1867 adalah bisa beru- oleh orang yang mampu membaca atau mema-

pa tulisan otentik ataupun juga bisa dengan

haminya. 1

tulisan di bawah tangan. Pasal 1867 di atas Dalam Undang-Undang RI No. 15 Tahun menurut Pakar undang-undang Indonesia,

2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Yahya Harahap, bahwa untuk diterima seba- Tanggung Jawab Keuangan Negara. Pasal 1 gai alat bukti surat di Mahkamah harus me- ayat (10) juga memberikan pengertian doku- menuhi syarat diantaranya: men yaitu “data, catatan dan/atau keterangan

a. Tanda bacaan, berupa Aksara yang berkaitan dengan pengelolaan dan tang- b. Disusun berupa kalimat sebagai

gung jawab keuangan Negara, baik tertulis di

pernyataan

atas kertas atau sarana lain, maupun terekam

c. Ditulis pada bahan tulisan dalam bentuk/corak apapun.”

d. Ditanda tangani pihak yang membuat3 Dari dua pengertian di atas maka surat

Syarat-syarat yang beliau katakan di dan dokumen adalah berbeda, surat merupa- atas dapat dilihat dalam kasus H. Abdul Ha-

kan dokumen resmi yang hanya dikeluarkan nan (Penggugat) melawan H. Musta’al bin H. oleh Pejabat Negara ataupun Pejabat resmi Abdul Hanan dan H. Muhammad Bisri bin Negara lain, sedangkan menurut Pasal 1 ayat

H. Abdul Hanan. 4 Para Tergugat adalah anak (3) Undang-Undang RI No. 1 Tahun 2006, do- Penggugat sendiri yang telah mempertahan- kumen adalah umum.

kan bahwa hibah yang dibuat oleh Penggugat

Kemudian dalam Penjelasan Peraturan adalah sah. Mereka telah membawa surat hi- Pemerintah RI No. 30 Tahun 1980 tentang bah yang dibuat sendiri oleh Penggugat dan Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, per- telah disahkan oleh pihak yang bersangkutan kataan tulisan dalam Pasal 4 undang-undang

(yaitu SHM No. 1574 dan SHM No. 1572). 5 ini telah disebutkan bahwa tulisan adalah Kedua-dua surat hibah tersebut menjadi kete- “pernyataan pikiran dan atau perasaan se- rangan kuat untuk mematahkan semua bukti cara tertulis baik dalam bentuk tulisan mau- Penggugat. Di mulai dari pengadilan tingkat pun dalam bentuk gambar, karikatur, coretan pertama sampai ke Mahkamah Agung. H. Ab-

dan lain-lain yang serupa dengan itu”. 2 Ber- dul Hanan adalah pihak yang kalah dan tidak dasarkan definisi yang diberikan oleh undang- satu keputusanpun yang memenangkan pihak

undang di atas maka arti surat, dokumen dan Penggugat. tulisan dalam perundangan Indonesia sangat

Jika dibandingkan dengan hukum pem- luas. Ia berkembang seiring dengan kemajuan buktian Islam, walaupun definisi yang diberi-

tekhnologi dan perubahan waktu. kan para ulama tidak seluas pada zaman mo-

Setelah mengetahui definisi tulisan dan dern ini tetapi maksud mereka sudah termasuk dikaitkan dengan penelitian ini, maka yang

dimaksud dengan tulisan sebagai alat bukti di

3 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Gu- gatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, (Jakarta: Sinar Grafika,

1 Undang-Undang RI No. 1 Tahun 2006 tentang

2005), hlm. 559-560

Bantuan Timbal Balik, Pasal 1 ayat (3). 4 Putusan Pengadilan Tinggi Agama Mataram No. 2 Peraturan Pemerintah RI No. 30 Tahun 1980 ten-

48/ Pdt.G/2011/PTA. Mtm.

tang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil, 5 Putusan Pengadilan Tinggi Agama Mataram No. Pasal 4 dan Penjelasannya.

48/ Pdt.G/2011/PTA. Mtm, hlm. 10.

Al-Risalah

Vol. 15, No. 2, Desember 2015

Ruzman Md. Noor dan Hidayat bin Muhammad dan mencakupi definisi sekarang. Dengan kata Tergugat membayar duit sebagai ganti rugi.

lain, definisi surat dalam perundangan Indo- Untuk mengkuatkan dalil gugatannya, nesia tidak bertentangan dengan hukum Islam Penggugat telah menunjukkan beberapa surat bahkan memiliki kesesuaian dengan prinsip cinta dan resit pengeluaran duit yang dibuat syariah itu sendiri. Imam al-Jurjani misalnya Gusti Lanang dan juga Masudiati, diantaran- dalam kitab beliau memberikan definisi surat ya: secara bahasa adalah suatu (lafaz) ungkapan

1. Foto copy surat untuk Masudiati tanggal yang dituangkan melalui perantaraan huruf-

25 Januari 1982

huruf hijaiyah. 6 Ini sesuai dengan Undang-

2. Foto copy surat untuk Gusti Lanang tang- Undang RI No. 1 Tahun 2006 tentang Ban-

gal Oktober 1982

tuan Timbal Balik di atas.

3. Foto copy surat dari Rejeg untuk Sudiati Beberapa pendapat ulama lain menyata-

tanggal 23/4/1984.

kan alat bukti surat itu adalah segala sesuatu

4. Foto copy kwitansi atas nama Ny. I Gusti yang dapat digunakan untuk keterangan dalam

Lanang Rejeg sebesar RP 4.000 tanggal perbicaraan. 7 Sehingga surat biasa sekalipun

31 Desember 1982.

(seperti surat cinta) dapat dijadikan keterangan Dengan hanya menggunakan surat-surat pendukung untuk membuat gugatan. Ini dapat biasa di atas dan ditambah dengan keyakinan di lihat dalam kasus Masudiati melawan Gusti Hakim, maka Pengadilan Negeri Mataram Lanang Rejeg. 8 Penggugat (Masudiati) telah menerima gugatan Masudiati dan akhirnya membuat gugatan kepada Gusti Lanang Rejeg 11 dinyatakan sebagai pihak yang menang. yang telah ingkar janji untuk menikahi Peng- Kemudian Gusti Lanang tidak merasa puas gugat. 9 Masudianti dalam gugatannya menga- hati dengan putusan Pengadilan tingkat per- takan Tergugat telah melanggar norma-norma tama ini lalu banding ke Pengadilan Tinggi

kesusilaan dan kepatutan dalam masyarakat. 10 Mataram dan akhirnya Pengadilan banding Di akhir hujahnya, Penggugat meminta ke- menerima permohonan banding tersebut dan

pada mahkamah supaya Gusti Lanang sebagai Gusti Lanang diputuskan sebagai pihak yang menang dan Masudiati adalah pihak yang ka-

6 ‘Ali bin Muhammad al-Sayyid al-Sharif al-Jur- 12 lah. Masudiati (Penggugat asal) kemudian jani, Mu‘jam al-Ta‘rifat, Alih Bahasa Muham- telah memohon Kasasi di Mahkamah Agung

mad Siddiq al-Minshawi, (Qaherah: Dar al-Fadi- dan akhirnya dinyatakan sebagai pihak yang lah, t.t), hlm. 87.

menang.

7 Mustafa al-Zuhayli, Wasail al-Ithbat fi Shari‘ah al-Islamiyyah fi al-Mu‘amalat al-Madaniyyah

Adapun keberatan yang pertama Pemo-

wa Ahwal al-Shar‘iyyah, (Beirut: Maktabah Dar hon Kasasi (Masudiati) adalah “bahwa termo- al-Bayan, 1982), hlm. 417. Lihat juga Husayn hon kasasi terbukti telah berbuat melanggar Mutawi‘ al-Turturi, al-Tawthiq bi al-Kitabah wa hukum, karena termohon kasasi dalam per- al-‘Uqud, (al-Qaherah: Dar Ibn al-Jawzi, 2005),

sidangan telah terbukti yang juga didukung

hlm. 25

8 Putusan Makamah Agung Nomor 3191K/ oleh keterangan saksi, bahwa tergugat sang-

Pdt./1984.

gup nikah secara sah”

9 Undang-Undang RI Hukum Perdata pasal 58 ayat (2) menjelaskan ingkar janji untuk kawin adalah

11 Putusan Pengadilan Negeri Mataram No. 073/ satu kesalahan.

PN.MTR/Pdt/1983, hlm. 20-21 10 Yaitu keduanya sudah melakukan hubungan ran-

12 Putusan Pengadilan Tinggi Mataram No. 65/ jang seperti layaknya suami-istri.

Pdt/1984/PT.Ntb

Vol. 15, No. 2, Desember 2015 Al-Risalah

Alat Bukti dalam Hukum Acara Perdata Indonesia Menjawab keberatan pertama Pemohon kim adalah tergantung kepada hakim yang

Kasasi ini, Mahkamah Agung telah memberi- mendengarnya. kan respon bahwa keberatan ini dapat dibe-

Kekuatan surat memberikan satu hukum narkan, karena Pengadilan Tinggi Mataram adalah sedikit berbeda menurut perkara. Da- salah menerapkan hukum dengan alasan seba- lam kasus perdata, surat merupakan alat bukti gai berikut:

yang paling kuat. Itu sebabnya dalam perun-

1. bahwa dari keterangan Saksi I Drs. dangan di Indonesia penyenarain alat bukti su- Nanang Muhammad sebagai atasan tergu- rat adalah diletakkan pada urutan yang paling gat asal, ternyata tergugat asal telah men- atas. Berbeda dengan kasus pidana, maka su- gakui bahwa ia berjanji untuk mengawini rat bukan alat bukti utama. Ini karena, sangat penggugat asal, tetapi karena dinilai tidak tidak mungkin seseorang yang mau membuat baik untuk dijadikan isteri tergugat asal kejahatan pidana, kebih dahulu menuliskan- dan lagi pula tidak mendapat persetujuan nya di atas kertas. Ini adalah didukung dan se- dari keluarganya; maka tergugat asal tidak suai dengan pandangan Ahmad Fath Bahnasi jadi mengawini penggugat asal.

yang menyatakan bahwa, alat bukti surat baik

2. bahwa dari surat yang diajukan penggu- dituliskan secara resmi ataupun tidak, bukan gat asal sebagai petunjuk terbukti tergugat alat bukti utama untuk membuat sesuatu kepu- asal telah selalu menyebut penggugat asal 13 tusan. Pandangan inilah yang dipakai dalam sebagai isterinya, sehingga dapat disim- Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana pulkan tergugat asal berkeinginan untuk Indonesia yang mana telah meletakkan alat mengawininya.”

bukti tulisan hanya pada tingkat ketiga dalam Dari jawaban yang dibuat oleh Hakim 14 kasus-kasus pidana.

Kasasi di atas, jelas bahwa dengan bukti Untuk menjaga kesahihan dan kekuatan surat(kwitansi, surat cinta) dan juga keteran- alat bukti surat itu, undang-undang Indonesia gan saksi dapat menjadi tolak ukur kepada ha- telah membaginya kepada beberapa bahagian. kim untuk memberikan kemenangan kepada Yahya Harahap misalnya dalam bukunya te- Penggugat pada kasus ini.

lah membedakan alat bukti surat dengan akta

15 Melihat dari defenisi dan penggunaan 16 otentik, akta dibawah tangan, akta pen-

17 tulisan/ surat, sebagaimana disebutkan oleh 18 gakuan sepihak, pembuktian salinan, pem-

19 HIR, RBG dan KUH Perdata di atas, maka 20 buktian kutipan dan Pembuktian fotokopi. tulisan (surat) sebagai alat pembuktian dapat

13 Ahmad Fatih Bahnasi, Nazariyyah al-Ithbat fi

di lihat dalam kasus H. Abdul Hanan (peng-

Fiqh al-Jinaii al-Islami, Cet. Ke-5, (Beirut: Dar

gugat) melawan H. Musta’al bin H. Abdul

al-Shuruq, 1989), hlm. 213

Hanan dan H. Muhammad Bisri bin H. Abdul

14 Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1981, Pasal

Hanan. Sedangkan penggunaanya yang lebih

184. 15 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH-

umum yaitu dokumen maka dapat di lihat da-

Per), Pasal 1868

lam kasus Masudiati melawan Gusti Lanang.

16 Ibid., Pasal 1878. Lihat juga Akta Rbg, Pasal

Dengan arti kata bahwa alat bukti tulisan

yang hanya berupa kwitansi dan surat cinta

17 Ibid., Pasal 1878

boleh dijadikan alat bukti di Mahkamah untuk

18 Ibid., Pasal 1888. Lihat juga Rbg, Pasal 301 19 Ibid., Pasal 1890

mengkuatkan dakwaan. Tetapi sejauhmana

20 Ibid., Pasal 1889. Lihat M. Yahya Harahap,

kekuatannya dan mempengaruhi putusan ha-

Op.Cit., hlm. 566-623

Al-Risalah

Vol. 15, No. 2, Desember 2015

Ruzman Md. Noor dan Hidayat bin Muhammad Dalam Islam juga mengakui dan mengenal hanya dalam definisi saja, sebagaimana pe-

pembahagian tersebut. Dr. Muhammad al- rundangan sebutkan, tetapi juga dalam kasus- Mustafa al-Zuhaili misalnya telah membagi 27 kaus yang menggunakan kesaksian.

alat bukti surat kepada tiga bahagian yaitu Ini dapat di lihat dalam kasus Hj. Zali- al-Kitab al-mustabyinah al-marsumah, Kitab 28 ni binti Djabar (dkk) melawan Try Veriyati.

al-mustabyinah ghayr al-marsumah dan al- Penggugat telah membuat tuntutan di Penga- Kitabah ghayr al-mustabyinah. 21 Ahmad Fath dilan Agama Jakarta Barat agar harta si mati

Bahansi pula membagi al-kitabah kepada tiga dibagi sesuai dengan faraid. Tergugat kemu- bahagian yang agak berbeda dengan di atas dian telah mengajukan beberapa keberatan sebagai berikut: 22 al-Shahadah ‘ala al-khat diantaranya mengatakan bahwa semua harta al-muqirr, 23 al-Shahadah ‘ala al-khat al-sha- si mati tersebut sudah diberikan kepadanya

24 hid 25 dan al-Shahadah ‘ala khat nafsih. oleh si mati dengan cara hibah. Juga menga- takan bahwa dia adalah anak kandung kepada

2. Alat Bukti Kesaksian

si mati dan menjadi pewaris tunggal kepada harta pusaka tersebut.

Kesaksian menurut perundang-undangan In- Tergugat (Try Veriyati) dalam menjawab donesia tidak satupun yang mempertimbang- dakwaan tersebut telah menghadirkan bebera- kan tentang lafaz yang digunakan oleh saksi

26 ketika hendak membuat kesaksian. pa alat bukti diantaranya Akta Kelahiran (Akta Bukan otentik), photo kopi surat gaji pensiunan Drs

21 Muhammad Mustafa al-Zuhayli, Wasail al-Ith- Zanibar Gadwas (si mati) yang menyatakan bat, Op.Cit., hlm. 419. Lihat juga Ahmad Ibra- Try Veriyati adalah anaknya (penerima uang him Bek, Turuq al-Ithbat al-Shar‘iyyah, (Misr:

tersebut) dan juga satu photo kopi surat hibah/

Maktbah al-Azhariyyah li al-Turath, 2003), hlm 93-94.

wasiat dari Drs Zanibar Gadwas kepada Try

22 Ahmad Fath Bahansi Op.Cit., hlm. 214-215.

Veriyati.

23 Yaitu tulisan yang dibuat oleh seseorang yang

Untuk mematahkan hujah Akta otentik

berisi pengakuannya kepada orang lain. Pen- tersebut para Penggugat telah membawa dua gakuan yang di buat di atas kertas ini boleh atau sah pada masalah harta dan juga al-ta‘zir. Kemu-

dan (27); Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1997 dian dalam perkara yang jatuh dengan kesaksian

tentang Peradilan Militer, Pasal 1 ayat (28); dan dan sumpah. Alat bukti menggunakan al-kitabah

Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2006 tentang disyaratkan dengan disaksikan dua orang yang

Perlindungan Saksi dan Korban, Pasal 1 ayat adil. Ibid.

24 Yaitu alat bukti yang digunakan dalam perkara 27 Dalam kasus tuntutan pembahagian pusaka dan seorang saksi laki-laki yang telah meninggal

wasiat wajibah iaitu Jayanta Ginting, beragama ataupun ghaib yang tidak diketahui tempatnya.

Kristen (Penggugat, anak) melawan Eduardi Alat bukti surat hanya diterima apabila datang

Ginting (anak) dan Maisarah (isteri si mati). dari pihak laki-laki (suami) kepada isterinya

Penggugat telah menghadirkan dua orang saksi tidak sebaliknya. Silakan lihat Ibid.

untuk mendukung tuntutannya. Kedunya telah 25 Yaitu kesaksian seseorang yang dibuat melalui

memberikan kesaksian tanpa lebih dahulu meng- tulisan. Kesaksian ini pada hakikatnya tidaklah

gunakan lafaz asyhadu. Kesaksian kedua orang begitu penting sebab orang yang berkenaan bisa

saksi tersebut diakui oleh kedua-dua pihak dan memberikan kesaksiannya lebih awal lagi yaitu

diterima oleh Hakim. Silakan dilihat Putusan pada permulaan perbicaraan. Ibid

Pengadilan Agama Kabanjahe No. 2/Pdt.G/2011/ 26 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal

PA.Kbj.

1907; Lihat Kitab Undang-Undang Hukum Ac- 28 Lihat Putusan Nomor 809/Pdt. G/2006/PAJB dan ara Pidana No. 8 Tahun 1981, Pasal 1 ayat (26)

Putusan Nomor 08/Pdt. G/2008/PTA. JK.

Vol. 15, No. 2, Desember 2015 Al-Risalah

Alat Bukti dalam Hukum Acara Perdata Indonesia orang saksi iaitu Syafri Mansur bin Mansur

siapapun untuk mengatakan yang hak apabila

dan Azimar bin Abdul Aziz. Dalam kesaksian

dia melihatnya atau menyaksikannya ataupun mendengarnnya. 32

dua orang tersebut di dapati bahwa Tergugat adalah anak angkat dan si mati sewaktu masih

Apabila jumlah saksi lebih dari satu hidup tidak mempunyai anak karena mandul. 29 orang maka mereka akan memberikan kes-

Akhirnya keputusan mahkamah tidak meme- aksian satu per satu. 33 Dalam keadaan saksi nangkan Tergugat dan alat bukti surat tersebut tersebut tidak mau untuk memberikan kesa- dinyatakan batal dan tidak mengikat.

kian beberapa prosedur akan dilakukan sep- Cara memberikan kesaksian harus di erti dimulai dengan pemanggilan, kalau dia

pengadilan, 30 yaitu dimulai dengan bersump- menolak maka akan dipaksa untuk datang ke

ah menurut agama saksi. 31 Orang yang tidak pengadilan sampai akhirnya si saksi tersebut mau untuk bersumpah kemungkinan kesak- akan didenda dan dipenjara jika tidak bersedia

siannya akan ditolak. Sekiranya kesaksian 34 untuk datang. di buat di luar pengadilan maka sangat ter-

Bagaimana pun ada pengecualian kepa- gantung dengan kebijksanaan hakim, apakah

da beberapa orang untuk menjadi saksi 35 dan menerima atau sebaliknya. Ini sesuai dengan bahkan diperbolehkan memohon untuk dibe-

Pasal 175 (HIR) dan Pasal 312 (RBG) yang 36 baskan menjadi saksi. Diantaranya, anak- berbunyi “adalah terserah kepada pertimban- anak, orang gila, ada hubungan saudara den-

gan dan kewaspadaan hakim, untuk menentu- gan yang bersengketa dan lain-lain, kesaksian kan kekuatan mana yang akan diberikannya mereka tidak akan diterima oleh pengadilan. 37 kepada suatu kesaksian lisan yang diberikan Sedangkan orang-orang yang mempunyai di luar sidang pengadilan.”

hubungan kerja seperti pekerja dengan pimpi- Di bandingkan dengan hukum Islam

maka bentuk ini sesuai dengan pendapat

32 al-Imam Ahmad bin Hanbal, Musnad al-Imam

Imam al-Mazini, yang mengatakan bahwa ha-

Ahmad bin Hanbal, Jilid Ke-17, Alih Bahasa

kim bisa menerima informasi di luar pengadi-

Shu‘ayb al-Arnaut, (Suriya: Muassasah al-Ri- salaah, 1995), hlm. 61; Lihat Muhammad Najib

lan. Pendapat ini didasarkan pada hadits Nabi

al-Muti‘iy/i, Kitab al-Majmu‘ Sharh al-Muhadh-

SAW. yang bersabda:

dhab li al-Shiraziy/i, Jilid Ke-22, (Jeddah: Mak- tabah al-Irsyad, (t.t), hlm. 399.

33 HIR, Pasal 171 ayat (1)

ُﻪَﻌِ َﲰْؤَا 34 Rbg, Pasal 166-170. Untuk saksi yang enggan

bersumpah akan disandera dan dipenjara tiga bu- Jangan sekali-sekali seseorang takut kepada se-

lan. Ini sesuai dengan Rbg, Pasal 176. Sedang- kan menurut Undang-Undang Pidana, Pasal 224,

29 Lihat Putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta menyebutkan bahwa seorang saksi yang enggan Barat No. 08/Pdt.G/2008/PTA.Jk, hlm. 6-7.

datang memenuhi panggilan mahkamah akan di- 30 Bagaimanapun kesaksian yang dibuat di luar

hukum maksimum sembilan bulan penjara. pengadilan adalah sangat tergantung dengan ke-

35 Rbg, Pasal 172.

hendak Hakim. Ini dinyatakan dalam Pasal 312 36 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal Rbg dan juga Pasal 175 HIR. Kemudian saksi

akan dipanggil satu demi demi satu dan sebelum 37 Khusus kesaksian anak-anak dan orang gila (yang memberikan kesaksian terlebih dahulu mem-

berkala) boleh dibuat tanpa disumpah, tetapi ter- perkenalkan diri, HIR, Pasal 171

pulang kepada hakim untuk menerimanya. Ba- 31 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pasal

gaimanpun keterangan mereka tersebut hanya 1911

sebagai keterangan tambahan.

Al-Risalah

Vol. 15, No. 2, Desember 2015

Ruzman Md. Noor dan Hidayat bin Muhammad nannya dalam sebuah perusahaan maka mer- 41 zhab Syafi‘i membolehkannya.

eka bisa untuk memohon dibebaskan menjadi Bagaimanapun ada sebahagian penda- saksi. 38

pat yang lebih terbuka dengan menerima Kesaksian-kesaksian yang tidak diterima saksi dari pihak keluarga sendiri, seperti saksi di atas juga telah menjadi pembahasan para orang tua kepada anaknya atau sebaliknya. ulama. Tidak diterimanya kesaksian keluarga Juga saksi saudara kepada saudara kandung- seperti antara anak dan orangtuanya adalah nya. Bagaimanapun golongan tersebut telah sesuai dengan pendapat jumhur ulama. 39 Juga diberikan syarat adil untuk menerima kesak- antara suami-isteri adalah sesuai pendapat 42 sian ini. Bahkan saksi kanak-kanak menurut tiga ulama mazhab yang empat selain Imam Islam, khususnya dalam perkara yang terjadi Syafi’i, 40 sedangkan salah satu pendapat ma- diantara mereka sendiri, maka menurut satu

pendapat adalah diterima. 43

38 ‘Abd al-Karim Zaydan menyebutkan tidak diter-

Menurut RBG Pasal 172, menyatakan

ima kesaksian pekerja dengan majikannya atau sebaliknya disebabkan adanya unsur tohmah bahwa diantara orang yang tidak diterima ke- (jalb al-manfa‘ah) yaitu ada saling mengambil saksiannya adalah gila. Tetapi orang gila yang manfaah diantara kedua-dua pihak. ‘Abd al- berkala dengan arti kata, kadang-kadang ia da- Karim Zaydan, Nizam al-Qada’ fi al-Shara‘ah pat berpikir dengan normal maka kesaksian- al-Islamiyyah, Cet. Ke-2, (Beirut: Muassasah al- Risalah, 1989), hlm. 18; Lihat Syekh Syihab al- nya menurut Pasal 173 adalah kembai kepada Din al-Qalyubiy dan Syekh ‘Umairah, Hashiya- kebijaksanaan hakim dan hanya berkekuatan tan al- Qalyubiy wa ‘Umarah, Jilid Ke-4, (Misr: sebagai ‘penjelasan belaka’ (membantu me- Sharikah Maktabah wa Matba‘ah Mustafa al-Ba- nyusun anggapan). Bentuk seperti ini sesuai bi al-Halabi wa Awladih, 1956), hlm. 321; Imam

dengan kitab al-Muntaha al-Iradat. 44

Nawawi juga memperkatakan hal ini, menurut beliau diantara penghalang menjadi saksi adalah

Kesaksian para saksi tidak mengikat kawan atau wakil kepada salah seorang pihak. keputusan hakim dan kekuatan keterangan

Lihat juga Muhyi al-Din Abi Zakariya Yahya bin saksi adalah sejauhmana ia dapat memberikan Sharaf al-Nawawi, Minhaj al-Talibin wa ‘Umdah

keyakinan kepada hakim. 45 Oleh itu seorang

al-Muftin, (Beirut: Dar al-Minha, 2005), hlm.

saksi harus menerangkan sebab-sebab dan

569. 39 Fakhr al-Din ‘Uthman bin ‘Ali al-Zila‘iy/i al-

Hanafiy/i, Tabyin al-Haqaiq Sharh Kanz Daqaiq, Kutub, 1997), hlm.183-184. Jilid Ke-6, (Misr: Matba‘ah al-Kubra al-Amiriyy,

41 Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Mu- 1315 H), hlm. 219; Abu ‘Abd Allah Muhammad

hammad al-Ghazaliy/i, al-Wajiz fi Fiqh al-Imam bin Muhammad bin ‘Abd al-Rahman al-Maghri-

al-Shafi‘iy/i, Jilid Ke-2, Tahqiq ‘Ali Mu‘awwid bi, Mawahib al-Jalil li Sharh Mukhtasar Khal-

(e.t.), (Beirut: Shirkah Dar al-Arqam bin Abi al- il Jilid Ke-8, Alih Bahasa al-Shaykh Zakariya

Arqam, 1998), hlm. 249

‘Amirat, (tt.p: Dar ‘Alam al-Kutub, t.t), hlm. 175; 42 Ahmad Fathi Bahansi, Op. Cit., hlm. 95 Abu Ishaq Ibrahim bin Yusuf al-Fayruza badiyy

43 Siddiq Hasan Khan, al-Ta‘liqat al-Radiyyah al- al-Shirazi, al-Muhadhdhab fi Fiqh al-Imam al-

Nadiyyah, Jilid Ke-3, Tahqiq ‘Ali bin Hasan bin Shafi‘i, Jilid Ke-5, Alih Bahasa Muhammad al-

‘Ali bin ‘Abd al-Hamid, (Saudi: Dar ibn ‘Affan, Zuhayli, (Beirut: al-Dar al-Shamiyyah, 1996),

2003), hlm. 253

hlm. 618-619. 44 Taqiyy al-Din Muhammad bin Ahmad al- 40 Abu Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad bin Mu-

Futuhiy/i, Muntaha al-Iradat fi Jam‘ al-Muqni‘ hammad bin Qudamah al-Hanbaliy/i, al-Mugh-

ma‘a al-Tanqih wa Ziyadat, Jilid Ke-2, Tahqiq niy, Jilid Ke-14, Cet. Ke-3, Tahqiq ‘Abd Allah

‘Abd al-Ghani ‘Abd al-Khaliq, (t.tp: ‘Alam al- bin ‘Abd al-Muhsin al-Turkiy/i dan ‘Abd al-Fat-

Kutub, t.t), hlm. 657

tah Muhammad al-Halwi, (Sa‘udi: Dar ‘Alam al-

45 Rbg, Pasal 307.

Vol. 15, No. 2, Desember 2015 Al-Risalah

Alat Bukti dalam Hukum Acara Perdata Indonesia alasan-alasan yang masuk akal bagaimana dia diterima kesaksian seorang saksi adalah tujuh

mendapat pengetahuannya itu. 46 yaitu Islam, merdeka, berakal, baligh, adil, Secara umum perundangan Indonesia 49 berwibawah dan tiada tahmahan. tidak menjelaskan jumlah saksi dan juga tidak mengkhususkan jumlah saksi dalam masalah

3. Alat Bukti Persangkaan

tertentu. 47 Walaupun begitu ada satu Pasal Menurut hukum beracara Indonesia, persang-

yang menyatakan keterangan seorang saksi kaan atau anggapan merupakan kesimpulan- dalam perundangan Indonesia tidak diterim. kesimpulan yang dibuat oleh Hakim ataupun RBG Pasal 306 menyebutkan “Keterangan undang-undang sendiri. Ini sesuai dengan satu orang saksi tanpa disertai alat bukti lain,

48 KUHP. Pasal 1915 Kitab Undang-Undang menurut hukum tidak boleh dipercaya”.

Hukum Perdata menyebutkan “Persangkaan Dalam Kompilasi Hukum Islam, yaitu ialah kesimpulan yang oleh undang-undang berkenaan Perkawinan, Pasal 24 dan 25 me- atau oleh hakim ditarik dari suatu peristiwa nyebutkan bahwa salah satu rukun dan sahnya yang diketahui umum kearah suatu peristiwa perkawinan adalah harus disaksikan oleh dua yang tidak diketahui umum.” orang saksi. Seterusnya disebutkan bahwa Membandingkan persangkaan menurut syarat sebagai saksi dalam pernikahan harus- hukum positif Indonesia 50 dengan anggapan lah laki-laki, Islam, adil, baligh, tidak gila, dan menurut syariah, setelah dibuat pembacaan sehat semua panca indera. Syarat saksi harus dan perbandingan diantara keduanya maka laki-laki, Islam, adil, baligh, tidak gila, dan alat bukti anggapan di Indonesia adalah susuai sehat semua panca indera adalah hanya syarat dengan alat bukti al-qarinah 51 dan al-firasat 52 saksi dalam hukum akad nikah. Sedangkan

dalam permasalahan saksi dalam pengadilan

49 Muhy al-Sunnah Abi Muhammad al-Husayn bin

undang-undang tidak mensyaratkannya harus

Mas‘ud al-Baghwi, Tafsir al-Baghwi Ma‘alim

Islam dan adil.

al-Tanzil, Majallad 1, Tahqiq Muhammad ‘Abd

Membandingkan dengan pendapat ula-

Allah al-Namr, Ustman Jum‘ah Domiriyyah dan Sulaiman Muslim al-Harasy, ( Riyad: Darval-

ma, pengarang kitab tafsir Ma‘alim al-Tanzil

Tayyibah, 1989), hlm. 350.

telah menafsirkan ayat 282 surah al-Baqarah.

50 Contoh kasus dapat di baca dalam Tabi bin Rua

Menurut beliau, perkataan min man tardawn

(Penggugat) melawan Supinah binti Sutikno

min al-syuhada’ adalah bahwa syarat untuk

(Tergugat). Yurisprudensi Peradilan Agama Ta- hun 2002, hlm. 304-340

51 Mustafa Ahmad al-Zarqa, al-Madkhal al-Fiqhi 46 Rbg, Pasal 308 ayat (1)

al-‘Am, Jilid Ke-2, (Damshik: Dar al-Qalam, 47 Dalam Sahudin bin Taslim (Penggugat) melawan

1998), hlm. 936. Lihat ‘Ali Haydar, Durar al- Masdah alias Hjh. Za’rah binti Hj. Abd Hamid

Hukkam Sharh Majallah al-Ahkam, Jilid Ke-4, dkk. Penggugat telah mengkuatkan dakwaann

(Beirut: Dar ‘Alam al-Kutub, 2003), hlm. 484. ya dengan membawa 4 orang saksi. Sedangkan

Lihat al-‘Allamah ‘Ali bin Muhammad al-Sayyid Tergugat telah menghadirkan 5 orang saksi. Pu-

al-Sharif al-Jarjani, Mu‘jam al-Ta‘rifat, Tahqiq tusan Pengadilan Agama Giri Menang No. 76/

Muhammad Siddiq al-Minshawi, (Qaherah: Dar Pdt.G/2000/PA. Gm. Putusan Pengadilan Tinggi

al-Fadilah, t.t), hlm. 146.

Agama Mataram No. 24/ Pdt. G/2000/PTA.Mtr. 52 Jarji Zaydan, ‘Ilm al-Firasah al-Hadith, Cet. Putusan Mahkamah Agung 27 K/AG/2002

Ke-2, (Beirut: Dar al-Fikr, 1987), hlm. 7; Lihat 48 Ungkapan yang sama disebutkan dalam HIR,

Mujamma al-Lughah al-‘Arabiyyah, al-Mu‘jam Pasal 169 dan juga Kitab Undang-Undang Hu-

al-Wajiz, (Jumhuriyyah Misr al-‘Arabiyyah: kum Perdata, Pasal 1905.

Wizarah al-Tarbiyyah wa al-Ta‘lim, 1994), hlm.

Al-Risalah

Vol. 15, No. 2, Desember 2015

Ruzman Md. Noor dan Hidayat bin Muhammad dalam Islam.

Anggapan sangat diambil penekanan oleh Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1974 para ulama dalam kehakiman, diantaranya Ibn Pasal 42 misalnya menyatakan “Anak yang al-Qayyim berkata: sekiranya empat orang le- sah adalah anak yang dilahirkan dalam atau laki bersaksi bahwa mereka melihat seseorang sebagai perkawinan yang sah.” 53 Pernyataan berzina dengan seorang perempuan. Tetapi ini sebenarnya hanya sebagai anggapan, empat orang saksi tersebut mempunyai gerak- akan tetapi diterima sebagai alat bukti. Ba- gerik dan tanda-tanda yang menunjukkan bah- gaimanapun, undang-undang ini tidak mem- wa mereka adalah berbohong. Ditambah lagi, berikan penjelasan secara luas, apakah ada setelah diperiksa ternyata perempuan tersebut batas jangka waktu kelahiran anak tersebut masih perawan. Maka Ibn Qayyim menga- dengan dinyatakannya perkawinan pasangan takan al-muttaham tersebut wajib dilepaskan tersebut sebagai sah. Ini karena di pandang sekalipun sudah diputuskan oleh hakim den- dari sudut hukum Islam, anggapan ini belum gan kesaksian tersebut. Menurut beliau, den- sempurna. Menurut pendapat ulama, batas gan masih perawannya perempuan tersebut minimal kandungan adalah enam bulan. 54 Me- adalah qarinah dan merupakan satu anggapan nurut Pasal 42 di atas juga, seseorang yang la- yang kuat menyatakan tidak ada perbuatan hir dari pasangan suami isteri yang sah maka 56 zina dilakukan. anak yang lahir daripada hasil perkawinan ter-

Juga contoh lain, apabila seseorang mati sebut dianggap anak pasangan tersebut. Ang- di wilayah negara Islam yang memakai ikat gapan ini adalah sesuai dengan kaedah fiqh 57 pinggang atau al-zunar dan didapati dia tidak

yang menyebutkan al-walad li al-firash. 55 dikhitan maka orang tersebut bukanlah orang Islam. Oleh itu tidaklah dikubur di perkubu-

293; Lihat Mujamma‘ al-Lughah al-‘Arabiyyah, run orang Islam. Ini merupakan qarinah dan al-Mu‘jam al-Wasit, al-Taba‘ah al-Rabi‘ah, firasat yang kuat untuk mengenal identitas (Jumhuriyyah Misr al-‘Arabiyyah: Maktabah orang yang tidak dikenal tersebut. al-Syuruq al-Dawliyah, 2004), hlm. 403; Lihat

Bagaimanapun Islam telah menetapkan

Ibrahim bin ‘Ali bin Muhammad Ibn Farhun,

syarat yang ketat untuk menjadikan anggapan

Tabsirah al-Hukkam fi Usul al-Aqdiyyah wa Ma- nahij al-Ahkam, (Kairo: Matba‘ah al-Kulliyah sebagai alat bukti di pengadilan, diantaranya: al-Azhariyyah, 1986), hlm. 10; Lihat Ali bin Mu-

1. Tidak boleh bergantung kepadanya sera-

hammad al-Sayyid al-Sharif al-Jurjani, Op. Cit.,

tus persen. 58 Oleh itu harus didukung dan

hlm. 139. 53 Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1974 tentang

56 Shams al-Din Abi ‘Abd Allah Muhammad bin Perkawinan, Pasal 42; Kitab Undang-Undang

Abi Bakr Ibn Qayyim al-Jawziyyah, al-Turuq al- Hukum Perdata, Pasal 250 juga menyebutkan

Hukmiyyah fi al-Siyasah al-Syar‘iyyah, Tahqiq: hal yang sama yaitu “Anak yang dilahirkan atau

Nayf bin Ahmad al-Hamad, (Beirut: Dar ‘Alam dibesarkan selama perkawinan memperoleh sua-

al-Fawaid, t.t), hlm. 152

mi sebagai bapaknya”. 57 al-zunnar adalah ikat pinggang yang selalu di- 54 Lihat juga Shams al-Din Muhammad bin al-Khat-

pakai oleh orang-orang Nasrani dan ini adalah ib al-Sharbayni, Mughni al-Muhtaj ila Ma‘rifah

salah satu qarinah bahawa si mati berkenaan al-Ma‘ani al-Fazi al-Minhaj, Jilid Ke-3, (Beirut:

adalah bukan orang Islam sekalipun dia mati di Dar al-Ma‘rifah, 1997), hlm. 419.

wilayah Negara Islam. Ibrahim bin ‘Ali bin Mu- 55 Muhammad bin Muhammad bin Muhammad

hammad Ibn Farhun, Op. Cit., hlm.101. al-Ghazali, al-Wasit fi al-Madhhab, Jilid Ke-6.,

58 Muhammad ‘Ali al-Tahanawa, Mawsu‘ah Kash- Tahqiq Muhammad Muhammad Tamir, (t.tp:

shaf Istilahat al-Funun wa al-‘Ulum, Jilid Ke-2, Dar al-Salam, 1997), hlm. 173.

(t.tp: t.p., 1996), hlm. 1206.

Vol. 15, No. 2, Desember 2015 Al-Risalah

Alat Bukti dalam Hukum Acara Perdata Indonesia dikuatkan dengan keterangan yang lain.

lak al-qarinah sebagai alat bukti. Di antara

2. Harus ada sesuatu yang dapat mengkait- ulama yang menolak pemakain al-qarinah kan tanda tersebut kepada al-matlub.

adalah Ibn al-Nujaym, imam al-Ramli, dan

3. Selanjutnya yang tidak kurang penting pengarang kitab Takmilah Radd al-Mukhtar adalah harus melampaui batas yakin. 61 ‘ala al- Durr al-Mukhtar. Mereka tidak

Seperti yang telah dicontohkan oleh Mu- menerimanya sebagai alat bukti karena ha- hammad ‘Ali al-Tahanawa kata beliau dith Nabi s.a.w. al-bayyinah ‘ala al-mudda‘i “dengan adanya takbir di dalam solat wa al-yamin man ankara. Menurut mereka menunjukkan perpindahan di antara satu dalam hadith tersebut jelas bahwa syarat atau rukun kepada rukun yang lain (sekalipun diterima suatu dakwaan hanya dengan mem- imam tidak nampak oleh ma’mum).” 59

bawa bukti atau al-bayyinah. Mereka menam-

4. Adanya sesuatu yang boleh dijadikan bahkan, tanpa alat bukti segala dakwaan tidak menjadi asas dan pegangan untuk men- 62 akan didengar.

etapkan ada atau tidaknya peristiwa terse- but, baik berupa al-‘alamat mahupun al-

4. Alat Bukti Pengakuan

amarat. 60 Alat bukti pengakuan dalam perundangan

Penggunaan anggapan di Indonesia telah Indonesia dapat dilihat dalam Pasal 163, diberi batasan menurut undang-undang. Pe- 164,174,175 dan 176 (HIR) 311, 312, 313 ( tunjuk-petunjuk biasa dan lemah, tidak boleh RBG) dan Pasal 1923-1928 (Kitab Undang- diambil sebagai dasar hukum untuk menjatuh- Undang Hukum Perdata). Sejauh mana alat kan suatu putusan di pengadilan. Kecuali ia bukti di atas sesuai dengan hukum syarak da- dianggap penting dan berguna untuk mem-

pat di lihat di bawah ini.

buat satu kesimpulan yang lebih tepat. Ini se- Merujuk Kitab Undang-Undang Hukum suai dengan Pasal 310 (RBG) yang menyata- Perdata, Pasal 1923 menyatakan ada dua cara kan “Persangkaan/dugaan belaka yang tidak penyampaian pengakuan: Pertama, ia disam- berdasarkan peraturan perundang-undangan paikan di depan pengadilan dan yang kedua hanya boleh digunakan hakim dalam me- dibuat di luar pengadilan. 63 Seandainya pen- mutus suatu perkara jika itu sangat penting, gakuan dibuat di depan pengadilan maka cermat, tertentu dan bersesuaian satu dengan menurut KUHP Pasal 1926 juga Pasal 311 yang lain.” (RBG) pengatkuan tersebut tidak dapat di- Dari Pasal 310 (RBG) di atas, jelas bahwa

persangkaan tidak boleh dijadikan rujukan.

61 Sa‘id bin Darwish al-Zahrani, Taraiq al-Hukm

Ini bersesuaian dengan pendapat yang meno-

al-Muttafaq ‘alayha wa al-Mukhtalif fiha fi al- Shari‘ah al-Islamiyyah, (Jeddah: Maktabah Sa-

59 Ibid

habah, 1994), hlm. 329.

60 Imam al-Jurjani membedakan antara al-‘alamat 62 Abu al-Barakat ‘Abd Allah bin Ahmad bin dan al-amarat. Beliau mengatakan al-‘alamat

Mahmud al-Ma‘ruf Hafiz al-Din al-Nasafi, al- adalah sesuatu yang tidak boleh dipasahkan sep-

Bahr al-Raiq Sharh Kanz Daqaiq, Jilid Ke-4, erti kewujudan huruf alif dan lam kepada al-ism.

(Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, 1997), hlm. Sedangkan al-amarat adalah sesuatu yang boleh

dipisahkan seperti awan hitam (tebal) menanda- 63 Pasal 1923 menyatakan: “Pengakuan, yang dike- kan hujan hendak turun. al-‘Allamah ‘Ali bin

mukakan terhadap suatu pihak, ada yang diberi- Muhammad al-Sayyid al-Sharif al-Jurjani, Op.

kan dalam sidang pengadilan dan ada yang di- Cit., hlm. 33.

lakukan di luar sidang Pengadilan”.

Al-Risalah

Vol. 15, No. 2, Desember 2015

Ruzman Md. Noor dan Hidayat bin Muhammad cabut kembali, kecuali ia dapat dibuktikan ada wa pengakuan adalah:

bahwa kesalahan padanya. 64 Dengan kata lain

seandainya dapat dibuktikan bahwa seseorang ًةَرﺎ َﺷٕا ْؤَا ًﺔَﺑﺎَﺘِﻛ ْؤَا ٍﻆْﻔَﻠِﺑ ْئَا ﺎًﻈْﻔَﻟ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ﺎَﻣ ٍرﺎَﺘ ْﺨُﻣ ٍﻒَّ َﳫُﻣ ُرﺎَﻬ ْﻇٕا

yang mau menarik balik pengakuan yang telah ْؤَا ﺎَﻤُﻬَﻟ ُﻩُؤﺎ َﺸْﻧٕا ُﻦِﻜْﻤُﻳ ﺎَّﻤِﻣ ِﻪﻴِّﻟَﻮُﻣ ْؤَا ِﻪِ ِّﳇَﻮُﻣ َﲆَﻋ ْؤَا ٍسَﺮ ْﺧَٔا ْﻦِﻣ

dibuat karena mengandungi kekeliruan maka

ia dapat diterima. 65

Pengakuan seorang mukallaf yang layak untuk

Pengakuan yang dibuat di hadapan qadi

diterima pengakuannya (mukhtar) yang di-

(hakim) tidak boleh ditarik kembali ini sesuai

lafazkan sendiri oleh yang bersangkutan atau

dengan pendapat Ahmad Fath Bahansi dalam

melalui tulisan, isyarat (bagi orang yang bisu)

kitab beliau yang menyebutkan: la khilaf fi maupun dibuat melalui wakil, wali dan waris-

nya yang diyakini kebenarannya.

ann al-iqrar la yastati’ an yunkiruh al-muqirr in kana amam al-Qadi. 66 Bagaimanapun ula-

Dari pernyataan Shekh al-Bahuti di atas ma masih berbeda pendapat berkenaan me- dapat diambil pengajaran bahwa pengakuan

narik balik pengakuan. Meminjam pendapat di pengadilan bisa dibuat sendiri oleh yang Ahmad Fath Bahansi mengatakan: dibolehkan berperkara ataupun mewakilkannya kepada menarik balik pengakuan dalam kasus-kasus orang lain. Penerimaan pengakuan tersebut yang berkaitan hak Allah seperti kasus zina, bergantung kepada sejauhmana hakim meya- minum arak dan lain-lain. Sedangkan dalam kini kebenaran pengakuan yang dibuat. masalah seperti mencuri, qazaf, dan qisas,

Pasal 1926 Kitab Undang-Undang Hu- pengakuan tidak diboleh ditarik balik. 67

kum Perdata menyatakan: pengakuan yang Menurut Kitab Undang-Undang Hukum dibuat seseorang tanpa disaksikan oleh dua

Perdata Pasal 1925 dan juga Pasal 174 (HIR) orang saksi adalah diterima dan mengikat menyatakan bahwa suatu pengakuan boleh dalam membuat keputusan. Di lihat dari segi dibuat sendiri oleh orang yang bersangkutan hukum syarak peruntukan ini sesuai dengan ataupun wakil. Peruntukan ini adalah sejalan pendapat jumhur ulama yang menyatakan:

dengan beberapa pendapat Ulama seperti Syekh al-Bahuti. 68 Dalam kitab Kashshaf al- ِﻪِﻋﺎَﻤ ِﺴِﺑ ﻲِﻔَﺘ ْﻜَﻳَو ﻪْﻴَﻠَﻋ ﻦْﻳَﺪﻫﺎ َﺷ ُ ُﴬْ َﳛ َﻻَو راَﺮْﻗ ْﻻ ِبا ﴈﺎَﻘْﻟا ُ ُﲂْ َﳛ

Qina‘ ‘an Matn al-Iqna‘, beliau berkata bah- ﰲ ﴈﺎَﻘْﻟا َّنَٔ ِﻻَو ﺎَﲥِاَﺬِﺑ ًﺔَﲚﺎَﻗ ٌﺔﺠ ُﺣ َراَﺮْﻗْ ِﻻا َّنَٔ ِﻻ َ ِلكَذَو ... راَﺮْﻗ ْﻻا ِﻪِﺘَﻔْﻴ ِﻇَوَو ِﻪِﻤْﻠِﻌِﺑ ًﲈِﺋﺎَﻗ ُ ِﱪَﺘْﻌَﻳ ْﲂ ُﺤْﻟا ِﺲِﻠ ْﺠَﻣ

64 Pasal 1926 menyebutkan: “Suatu pengakuan

Dari ungkapan itu jelas menyebutkan

yang diberikan di hadapan Hakim tidak dapat di- bahwa dengan pengakuan saja tanpa disak- cabut kecuali bila dibuktikan bahwa pengakuan

sikan dua orang saksi sudah memadai untuk

itu diberikan akibat suatu kekeliruan mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi”.

hakim membuat keputusan. Ini karena pen-

65 Ini adalah sesuai dengan pendapat imam al-Qa- gakuan merupakan hujah atau keterangan

rafi. Shihab al-Din Ahmad bin Idris al-Qarafi, yang berdiri sendiri dan juga apapun infor- al-Dhakhirah, Jilid Ke-12, Tahqiq Muhammad masi yang di dapat oleh hakim di pengadilan Bu Khubuzah, (Beirut: Dar al-Gharb al-Islami, 1994), hlm. 58

merupakan atau dikategorikan sebagai ‘ilm

66 Ahmad Fath Bahansi, Op. Cit., hlm. 184

al-hakim yang dapat dijadikan sebagai ket-

67 Ibid., hlm. 186

erangan untuk menjatuhkan suatu hukum. 69

68 Mansur bin Yunus bin Idris al-Bahuti, Kashshaf

Konsep pengakuan yang dipakai di In-

al-Qina‘an Matn al-Iqna‘, Jilid Ke-5, Tahqiq Muhammad Amin al-Dinnawiy/i, (t.tp: ‘Alam al-

69 Mustafa al-Zuhayli, Op. Cit., 1982, hlm. 258- Kutub, t.t), hlm. 391.

Vol. 15, No. 2, Desember 2015 Al-Risalah

Alat Bukti dalam Hukum Acara Perdata Indonesia donesia apabila dibandingkan dengan hukum pengakuan murni, pengakuan berkualifikasi

Islam, peruntukannya agak terbatas dan kecil. dan pengakuan dengan klausul. Pembagian Sekalipun ada persamaan tetapi pengakuan ini juga terdapat dalam kitab-kitab fiqh. Ibn yang dijalankan di Peradilan Indonesia masih Qudamah misalnya telah menjelaskannya da- banyak ruang kosong untuk diperbaiki. Pen- 74 lam judul al-istithna’. Siapa yang membuat garang kitab al-Mughni misalnya telah mem- pengakuan terhadap sesuatu, disamping itu berikan panduan yang menyatakan: ulama dia juga membuat al-istithna’ (membebaskan bersepakat bahwa pengakuan yang menjadi diri dari apa yang diakui), maka ulama telah hujah adalah pengakuan yang dibuat dihada- membincangkan hal ini dalam dua permasala- pan hakim dan disaksikan oleh dua orang han sebagai berikut:

70 saksi. 75 Dengan kata lain, pengakuan saja Pertama, tidak sah al-istithna’ bersama belum cukup kuat untuk menjatuhkan suatu 76 iqrar pada benda ghayr al-jins (tidak satu hukum. Apalagi di zaman sekarang dimana jenis). Pendapat ini diwakili oleh ulama seper- orang-orang sudah tidak perduli dengan halal ti Shekh Zufar dan Muhammad Ibn al-Hasan. dan haram. Oleh itu amatlah baik seandainya Kemudian menurut Abu Hanifah, apabila penerimaan pengakuanpun diperbaiki untuk yang di kecualikan (al-istithna’) itu adalah mendapatkan keputusan hukum yang lebih dari jenis benda makilan atau mawzun yang sempurna yaitu dengan disaksikan oleh dua tidak diketahui maka ianya dibolehkan. Tetapi orang saksi, sebagaimana yang disebutkan seandainya ia dari jenis hamba atau pakaian oleh Ibn Qudamah dalam kitab al-Mughni di maka tidak dibolehkan. Kemudian menurut atas. 77 Imam Malik dan Syafi‘i, sah (diharuskan)

M. Yahya Harahap (mantan hakim dan al-istithna’ bersama iqrar pada benda ghayr juga pakar hukum Indonesia), menyatakan al-jins secara mutlak. Keduanya mengambil

71 bahwa berdasarkan Pasal 1924 72 dan 1925 dalil daripada firman Allah SWT wa idh qulna Kitab Undang-undang Hukum Perdata 73 In- li al-Malaikati usjudu li Adam fasajadu illa Ib- donesia, pengakuan dapat dibagi tiga yaitu 78 lis kana min al-Jinn dan firman Allah SWT.

la yasma‘un fiha laghwan wa la ta’thiman illa

70 Muwaffaq al-Din Abi Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad bin Muhammad bin Qudamah al- Maqdisi, Op. Cit., hlm. 423.

74 Abi Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad bin Mu- 71 Pasal 1924 menyebutkan: “Suatu pengakuan

hammad bin Qudamah al-Hanbaliy, al-Mughni, tidak boleh dipisah-pisahkan sehingga merugikan

Op. Cit., hlm. 267

orang yang memeberikannya. Akan tetapi Hakim 75 Dari segi makna al-istithna’ berarti pengecual- berwenang untuk memisah-misahkan pengakuan

ian.

itu, bila pengakuan itu diberikan oleh Debitur 76 al-‘Allamah Ahmad bin Muhammad bin Ah- dengan mengemukakan peristiwa-peristiwa yang

mad al-Shuwayki, al-Tawdih fi al-Jam‘ bayn al- ternyata palsu untuk membebaskan dirinya”.

Muqni‘ wa al-Tanqih, Jil. Ke-3, Tahqiq Nasir bin 72 Pasal 1925 menyebutkan: “Pengakuan yang

‘Abd Allah bin ‘Abd al-‘Aziz al-Miman, (t.tp: al- diberikan di hadapan Hakim merupakan suatu

Maktabah al-Makkiyah, t.t), hlm. 1405. bukti yang sempurna terhadap orang yang telah

77 Imam al-Syarbaini mengatakan dibolehkan al- memberikannya, baik sendiri maupun dengan

istithna’ dengan syarat muttasil (bersambung, perantaraan seseorang yang diberi kuasa khusus

tidak berjarak jauh) dan lam yastaghriq (tidak untuk itu”.

melebihi daripada yang dikeluarkan atau dinafi- 73 Staatsblad No. 23 Tahun 1847. Undang-undang

kan). Syams al-Din Muhammad bin al-Khatib al- disebut juga dengan Kitab Undang-Undang Hu-

Syarbaini, Op. Cit., hlm. 331-332 kum Perdata.

78 Al-Kahf (18): 50.

Al-Risalah

Vol. 15, No. 2, Desember 2015

Ruzman Md. Noor dan Hidayat bin Muhammad qilan salama. 79

ditolak dan tidak diterima oleh Hakim. Oleh Firman Allah dalam surah al-Kahf di atas karena mereka pihak yang dikalahkan lalu menyatakan bahwa Allah SWT. mengakui mereka diperintahkan untuk membayar biaya Malaikat bersujud (memberi penghormatan) perkara. kepada Nabi Adam As. tetapi kemudian Allah

Salah satu alasan Majelis Hakim tidak SWT. menyatakan kecuali Iblis. Begitu juga menerima gugatan tersebut adalah para peng- dalam surah al-Waqi‘ah di atas Allah men- gugat telah membuat gugatan tanpa ada pihak gakui tidak ada perkataan yang sia-sia di sur- yang tergugat. Hakim telah merujuk Buku II

ga. Kemudian Allah telah membuat pengec- Edisi Revisi Tahun 2010 Angka 3 Huruf (b) ualian yaitu qilan salama (perkataan selamat yang menyatakan: setiap permohonan untuk dan sejahtera).

pembatalan juga pengesahan hibah dan wasiat Kedua, apabila al-istithna’ itu adalah ‘ay- 82 adalah bersifat partai (Kontensius).

nan min wariq atau sebaliknya daripada wariq Dalam Islam, baik pengakuan seseorang min ‘aynin maka menurut mazhab Abu Bakr yang datang ke pengadilan tanpa ada pihak ‘Abd al-‘Aziz adalah tidak dibolehkan. 80 Ala- yang dijadikan sebagai pihak lawan dan pen- sannya adalah kadangkala di satu tempat satu gakuannya tersebut bertujuan untuk member- Dinar emas itu adalah delapan Dirham sedan- sihkan dirinya karena dia telah berbuat kes-

81 gkan di tempat lain adalah sembilan Dirham. 83 alahan adalah dibolehkan. Ataupun adanya Melihat undang-undang beracara di In- pengakuan yang dibuat tergugat, setelah dida-

donesia, pengakuan berasal dari pihak lawan. hului oleh gugatan seseorang atau al-mudda‘i. Sistem perundangan Indonesia mengamalkan Seperti ungkapan Mansur bin Yunus bin Id- sistem berpartai (perlawanan) yaitu dalam ris al-Bahuti menyatakan: fa inna al-mudda‘i membuat gugatan harus ada yang di gugat dan ‘alayh idha i‘tarafa la tusma‘u ‘alayh al-sha- yang tergugat. Dari pembacaan penulis, be- 84 hadatu (apabila tergugat mengakui apa yang lum ada lagi sebuah kasus dimana seseorang didakwakan kepadanya maka saksi kepada pergi ke pengadilan dan membuat pengakuan

82 Mahkamah Agung RI, Direktorat Jenderal Badan

bahwa seseorang mempunya hak terhadap di-

Peradilan Agama, Pedoman Pelaksanaan Tugas

rinya (pendakwa), dan dia minta agar penga-

dan Administrasi Peradilan Agama, (Jakarta:

dilan memberikan keputusan terhadap perkara

Mahkamah Agung, 2010), hlm. 172

tersebut. Kecuali dalam kasus penetapan ahli

83 Ini dapat di lihat dalam perkara Ma‘iz dan al-Gha-

waris maka dalam perkara ini dibolehkan ses- midiah. Muhyi al-Din Yahya bin Syarif bin Mari

bin Hasan bin Husain bin Hizam al-Nawawi, Sa-

eorang membuat permohonan ke pengadilan

hih Muslim bi Sharh al-Nawawi, Jilid Ke-11, (Misr:

tanpa ada pihak yang di dakwa.

Matba‘ah Misriyyah, 1929), hlm. 192-193; Abu

Dalam kasus No. 005/Pdt.P/2012/PA/

al-Hasan ‘Ali bin Khalaf bin ‘Abd al-Malik, Sharh

Plg, para penggugat telah membuat permoho-

Sahih al-Bukhari, Jilid Ke-8, (al-Riyad: Maktabah

nan Penetapan Wasiat di Pengadilan Agama al-Rusyd, t.t), hlm. 432-433.

84 Pengakuan seperti ini adalah sesuai dengan ma-

Palembang. Permohonan mereka kemudian

zhab Hanbali sebagaimana disebutkan dalam kitab Kashshaaf al-Qina‘. Lihat Mansur bin Yu-

79 Al-Waqi‘ah (56): 25 dan 26. nus bin Idris al-Bahuti, Op. Cit., hlm. 391. Wa- 80 Abi Muhammad ‘Abd Allah bin Ahmad bin Mu-

zarah al-Awqaf wa al-Shu’un al-Islamiyyah, al- hammad bin Qudamah al-Hanbaliy, Op. Cit.,

Mawsu‘ah al-Fiqhiyyah, Jilid Ke-1, Cet. Ke-2, hlm. 269.

(al-Kuwayt: Wazarah al-Awqaf wa al-Shu’un al- 81 Ibid, hlm. 270.

Islamiyyah, 1983), hlm. 235