IDX Announcements | Perusahaan Gas Negara Persero Tbk PT

No Surat/Pengumuman

025000.S/OT.02/SPER/2010

Nama Perusahaan

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

Kode Emiten

PGAS

Lampiran

4

Tanggal dan Jam

09 Agust 2010 19:56:35

Perihal


Laporan Hasil Public Expose

Merujuk surat PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk nomor
023700.S/HM.02/SPER/2010 perihal Rencana Public Expose dalam rangka Public Expose
Tahunan tahun buku 2010 , dengan ini Perseroan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan
public expose dimaksud yang telah diselenggarakan pada hari Rabu, 04 Agust 2010 , pukul:
13:15 WIB di Galeri Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Lantai 1Jl. Jend. Sudirman Kav.
52-53Jakarta 12190 .
Peserta yang hadir dalam acara public expose tersebut (tidak termasuk manajemen dan
karyawan Perseroan) adalah sebanyak 83 orang.
Laporan pelaksanaan public expose terlampir
Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang tidak
memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik oleh sistem pelaporan secara
elektronik. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk bertanggung jawab penuh atas
informasi yang tertera di dalam dokumen ini.

Validation ID: c65a08c55c-123564-4a0984-07953a-1f3106156ee28a30

 

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk 
Resume Public Expose Tahun 2010 
Galeri Gedung Bursa Efek Indonesia Tower II Lantai 1 
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52‐53 Jakarta 12190 
4 Agustus 2010 
 
 
Dipaparkan oleh  
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Moderator 


 

Dihadiri oleh   

: Direktur Utama – Hendi Prio Santoso 
  Direktur Keuangan – M. Riza Pahlevi 
  Direktur Pengembangan – Bambang Banyudoyo 
  Sekretaris Perusahaan – M. Wahid Sutopo 

: Umi Kulsum 
: 83 peserta yang terdiri dari analis, investor dan wartawan  

 
Berikut adalah rangkuman tanya (T) dan jawab (J) dalam acara Public Expose : 
 

T : Volume transmisi Q1 2010 kenapa turun bila dibandingkan dengan tahun 2009?  
J : Yang perlu diketahui dari bisnis transmisi adalah dalam bisnis ini Perseroan akan mendapat 
imbal jasa transportasi (toll fee). Selain itu dalam bisnis transmisi juga diterapkan ship or pay, 
maka  tagihan  akan  jalan  terus  sesuai  dengan  minimum  volume  dalam  kontrak.  Volume  bisnis 

transmisi yang disajikan sebagian besar dikontribusi dari dua ruas transmisi utama, yaitu ruas 
transmisi  dari  Grissik  ke  Duri  (Chevron)  dan  Singapore.  Untuk  Triwulan  1  2010  terjadi 
penurunan  sesuai  dengan  penyaluran  transmisi  pada  ruas  ini.  Namun  apabila  dilihat  pada 
Semester 1 2010, terjadi lonjakan yang cukup besar seiring dengan program Pemerintah untuk 
menjaga  kestabilan  produksi  minyak  di  Duri.  Dampak  dari  hal  tersebut  adalah  beralihnya 

Halaman 1 dari  3 
Resume Public Expose Tahun 2010 

volume distribusi ke PGN antara 80‐100 MMScfd ke ruas transmisi yang mengalir ke Duri untuk 
Chevron. 

T : PGAS mengalami peningkatan ROE yang sangat tajam dari 2008 ke 2009. Sementara pada 
tahun 2009 PGAS menacatat laba selisih kurs cukup tinggi dan pada tahun 2008 rugi selisih kurs 
cukup  besar.  Kira‐kira  apabila  laba  dan  rugi  selisih  kurs  tersebut  dikeluarkan  (exclude)  maka 
ROE PGAS tahun 2008 dan 2009 menjadi berapa?  
J  :  Untuk  ROE,  angka  dalam  materi  presentasi kami  sudah menampilkan  angka  sesungguhnya 
dimana kami sudah mengeluarkan (exclude) selisih kurs. 

 

T : Mengapa PGAS masih belum menerapkan laporan keuangan dalam USD? 
J  :  Mengenai  penggunaan  mata  uang  dalam  laporan  keuangan,  Perseroan  sejak  tahun  2007, 
sudah  tiga  kali  menyampaikan  permintaan  kepada  Departemen  Keuangan,  khususnya  Ditjen 
Pajak, untuk diberikan ijin agar Perseroan dapat menggunakan functional currency , dalam hal 
ini  US  dolar,  dalam  laporannya.  Tiga  kali  pula  permintaan  tersebut  ditolak  karena  adanya 
ketetapan  Menteri  Keuangan  yang  melarang  Perseroan  untuk  menggunakan  functional 
currency. Namun ada perkembangan yang menarik dari sisi implementasi PSAK yang baru yang 
diterbitkan  oleh  IAI,  yaitu  PSAK  10,  dimana  pada  tahun  2012  semua  Perusahaan  diwajibkan 
untuk menggunakan functional currency dalam laporan keuangannya. Jadi di tahun 2012, kami 
akan melaporkannya dalam US dolar. Perseroan sudah mempersiapkan implementasi dari PSAK 
baru tersebut, sehingga pada saatnya nanti Perseroan sudah siap melakukan pelaporan dalam 
functional currency. Untuk implementasinya, Perseroan menunggu ketetapan dari Ditjen Pajak 
maupun Departemen Keuangan. 

 
T  :  Utilisasi  pipa  transmisi  sekitar  60%,  dan  distribusi  juga  60%,  berapa  sebenarnya  angka 
kapasitas pipa transmisi dan distribusi? 

J  :  Terkait  masalah  kapasitas,  saat  ini  kapasitas  jaringan  transmisi  yang  digunakan  untuk 
memasok jaringan distribusi, yakni pipa SSWJ adalah  kurang lebih 960 MMScfd dimana +60% 

sudah  terpakai.  Untuk  kapasitas  ruas  transmisi  yang  dioperasikan  oleh  anak  perusahan 
Perseroan, yaitu PT Transgasindo, utilisasi lebih besar yaitu +80%. Sedangkan kapasitas jaringan 
distribusi pada saat ini adalah sekitar 1,200‐1,300 MMscfd dengan utilisasi sekitar 60‐70%.   

 
T : Dalam proyek volume transmisi tahun 2010 disebutkan tidak ada pertumbuhan, yang berarti 
akan  sama  dengan  tahun  2009.  Sementara  dalam  penjelasan  disebutkan  bahwa  PGAS  akan 
mencari  sumber‐sumber  baru.  Seharusnya  dalam  kondisi  tersebut  akan  ada  pertumbuhan 
volume?  Dalam  rencana  capex  2010,  disebutkan  bahwa  PGAS  akan  berencana  mengeluarkan 
Halaman 2 dari  3 
Resume Public Expose Tahun 2010 

capex  sebesar  US$  200‐250  juta.  Sementara  utilisasi  pipa  distribusi  baru  mencapai  60% 
sedangkan  transmisi  80%.  Yang  menjadi  pertanyaan  kami  adalah,  capex  ini  akan  digunakan 
untuk apa? 

J : Untuk volume transmisi tidak ada pertumbuhan untuk tahun 2010 maksudnya kami adalah 
tidak  ada  ekspektasi  penambahan  volume  transmisi,  karena  secara  kontrak  penyaluran 
transmisi  sudah  ditetapkan  dalam  jangka  panjang  dan  belum  diantisipasi  adanya  kontrak 
transmisi yang baru.  

Untuk  capex,  Perseroan  memiliki  rencana  untuk  membangun  LNG  Receiving  Terminal,  yang 
pada saat telah dioperasikan, maka gas yang ada dari terminal dapat langsung masuk ke pipa 
distribusi  tanpa  harus  melalui  pipa  transmisi  terlebih  dahulu.  Untuk  capex  memang  tidak 
digunakan  untuk  transmisi  namun  ada  yang  digunakan  untuk  distribusi  terutama  untuk  Jawa 
Barat  karena  kami  melihat  permintaannya  masih  sangat  tinggi.  Perlu  kami  sampaikan  pula 
bahwa,  kami  selalu melakukan  build  ahead  before  consumption,  mengingat  bahwa  setiap  ada 
penambahan  kontrak,  tidak  serta  merta  dapat  langsung  disalurkan.  Biasanya  perlu  waktu  2‐3 
tahun untuk gas dapat dikonsumsi oleh pelanggan. Sehingga kami dapat mempersiapkan pipa 
sebelum  gas  dapat  disalurkan  ke  pelanggan.  Jadi  dapat  kami  tegaskan  kembali  untuk  capex 
sebagian besar akan digunakan untuk pembangunan LNG Receiving Terminal. 

 
T : Berapa volume distribusi dan transmisi Semester 1 2010 serta average selling price setelah 
adanya kenaikan harga jual gas?  

J : Untuk volume transmisi di Semester 1 2010 mencapai 848 MMScfd, meningkat tajam karena 
adanya  peningkatan  penyaluran  di  ruas  transmisi  Grissik‐Duri  untuk  penyaluran  ke  Chevron. 
Untuk volume distribusi Semester 1 2010 adalah 827 MMScfd dengan rata‐rata effective selling 
price  sekitar  US$  6,37/  MMBtu.  Namun  sebenarnya  untuk  masing‐masing  wilayah  berbeda‐
beda tergantung level HPP, biaya distribusi dan transmisinya.     

  
 
 
 
******* 
    
 

Halaman 3 dari  3 
Resume Public Expose Tahun 2010 

Perusahaan Gas Negara
Perusahaan Gas Negara
Presentasi Investor

June 2010 update
June 2010 update

Disclaimer:
The information contained in our presentation is intended solely for your personal reference. I n

addition,, such information contains p
projections
j
and forward-looking
g statements that reflect the
Company’s current views with respect to future events and financial performance. These views are
based on assumptions subject to various risk. No assurance can be given that further events will
occur, that projections will be achieved, or that the Company’s assumptions are correct. Actual
results may differ materially from those projected.

3

Indonesia Produsen Utama Gas Bumi Asia Pasifik
Cadangan gas bumi terbesar di Asia Pasifik dengan status proven
g
Australia, China and Malaysia  
y
(Sumber: BP World Energy Report 2010)
Dibandingkan
3,71

1,32

21,49

53,06

24,14
7,76

7,96
26,68
6,18 6,39

6,31
6,30
Sumber: Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi

Cadangan Gas Bumi Terbukti (Sumber: BP World Energy Report 2010)
Triliun meter kubik
Indonesia

Australia
Cina
Malaysia
Total Asia Pasifik
Cadangan Dunia

2005
2,48
2,35
1,53
2,48
13,48

2006
2,63
2,34
1,68
2,48
13,75

172,28

173,18

2007
3,00
2,29
2,26
2,38
14,65
176,8

2008
3,18
3,08
2,46
2,38
16,00

2009
3,18
3,08
2,46
2,38
16,24

185,28

187,49

Kurangnya pasokan gas bumi dalam negeri
Disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan permintaan dan keterbatasan infrastruktur gas bumi

Persentase
2009
1,7%
1,6%
1,3%
1,3%
8,7%
100,0%

4

Pendorong Utama Permintaan Gas Bumi
Gas Bumi
Penggunaan Bahan Bakar Non‐Subsidi
Non Subsidi Untuk Industri
• Subsidi untuk industri tidak berlaku sejak tahun 2005
Harga dan Efisiensi
• Manfaat signifikan atas harga dan efisiensi karena konversi gas 
gas
bumi, termasuk solusi atas energi ramah lingkungan
Konversi Energi Pembangkit Listrik
• Tingginya permintaan dari pembangit listrik dual fired yang 
melakukan konversi sumber energi
Permintaan kalangan industri
• Kebutuhan gas bumi dalam rangka era persaingan Free Trade 
Agreement

5

Permintaan Gas Bumi
Permintaan gas bumi PLN sebesar 1,8 BSCFD
pada tahun 2009 untuk pembangkit listrik dual
fired yang telah ada dan mencapai 2,1 BSCFD
pada tahun 2015

Sektor Pembangkit Listrik

2500
2000

Kebutuhan yang belum terpenuhi 0,8 BSCFD

1500

Permintaan

1000

Pasokan
Selisih

500

Permintaan tambahan 0,1 BSCFD dari IPP
Sektor Industri – Non Pembangkit Listrik

3000

0
2009

2015

Sumber: Unit Energi
Unit Energi Primer PLN
Primer PLN

2500

Pupuk

2000

Petrokimia

1500

Kertas
Baja

Departemen Perindustrian RI menyebutkan
adanya kondisi kekurangan pasok gas bumi bagi
kalangan industri
Volume kebutuhan gas bumi industri yang
belum terpenuhi sebesar 0,4 BSCFD

1000

Keramik

500

Lain‐lain
Total

0
2009

2015

Sumber: Departemen Perindustrian RI dan PGN

Potensi Pertumbuhan Permintaan
Listrikk & Gas Bumi
&

Pemakaian gas bumi
gas bumi untuk sektor kelistrikan yang masih
yang masih rendah
Memberikan potensi pertumbuhan permintaan gas bumi

6

7

Tingkat Harga
g
g Yang Kompetitif
g
p
Rendahnya harga gas bumi
gas bumi dibandingkan bahan bakar lain
Harga jual industri berdasarkan B‐to‐B
B to B
Harga Jual PGN dan Harga HSD
40.00

Natural Gas

HSD Unsubsidized Price (USD/MMBTU)

35.00

LPG ‐ 3 kg (Subsidized)

PGN Average Selling Price (USD/MMBTU)

MFO

30.00

LPG ‐ 12  kg 

6,35

Harga jual
rata‐rata PGN

10,05 
14,49
13,59

USD/MMB
Btu

25.00
MDF/IDO (Diesel)

20.00

17,63

HSD (Solar)

18,83

15.00

Premium 

10.00

LPG ‐ 50 kg

17,15

LPG Bulk

17,33

5.00

20,38

Kerosene

0.00
3/1/2005

20,71

USD/MMBTU

7/14/2006

11/26/2007

4/9/2009

7/1/2010

Catatan:

Harga Bahan Bakar Prertamina per Juni 2010
Nilai tukar + I DR 9.500/ USD

8

Skema Baru Harga
g Jual Gas Bumi
Peraturan Menteri ESDM No. 19 Tahun 2009
Harga Pokok
Pembelian Gas

Biaya
Transportasi
& Distribusi

Harga Jual
Gas Bumi
Biaya
Internal

• Penetapan harga jual kategori pengguna umum ditetapkan oleh
perusahaan
• Kategori pengguna umum adalah industri non‐subsidi dan
pembangkit listrik

Pertimbangan penetapan harga jual
• Dinamika permintaan dan pasokan
• Daya beli
• Marjin yang wajar

Sebagai daya tarik bagi hulu dalam rangka penyediaan
pasokan gas bumi sehingga dapat memenuhi permintaan
domestik jangka panjang
Implementasi

Marjin

• PGN telah berupaya melakukan komunikasi dan edukasi kepada
konsumen atas fleksibilitas skema baru harga jual
• Implementasi skema baru harga jual dengan sistem regional dan
df
diferensiasi
d seluruh
di
l h wilayah
l h penjualan
l PGN per tanggall 1 
April 2010

9

Pertumbuhan Kinerja Operasional
900

Volume Transmisi

900

Volume Distribusi

800
850

700
600

800
500
400
750
300
200

700

100
720 734 736 716 743 747 758 779 763 763 767 758 848
650

389 402 422 527 551 566 577 721 756 776 792 841 827
0

Volume (MMSCFD)

Volume (MMSCFD)

Pertumbuhan pesat volume pengaliran seiring
terselesaikannya pipa transmisi SSWJ

10

Pertumbuhan Pendapatan, EBITDA, dan
p
EBIT
Pendapatan

EBITDA dan EBIT

20000

10000 

60%

%
55%

54%

20
1.624 

18000

52%

9000 

16000

8000 

14000

7000 

50%
47%

40%

9.303 

ID
DR miliar

IDR miliar

1 519
1.519 

12000
10000
8000

1.208 
1.208

16.380 
16 380

6000
6000 
5000 
6.375 
4000 
4000

7.676 
20%

6000
4000

3000 

11.275 

4
462

7.594 

2000

4.013 

5
386
4.095 

4.094 
4 657
4.657 

2000 
1000 

2.430 
3.082 
1.997 

2.472 
2.110 



0

2007*

2008

Distribusi

*Catatan: disajikan kembali

2009

Transmisi

3M09

3M10

Serat Optik

0%

2007*

2008

EBITDA

2009
EBIT

3M09
Marjin EBITDA

3M10

11

Laporan
p
Keuangan
g Triwulan I–2010
5 000
5,000 

200
200 
150 

4,500 

Labar/Rugi
Selisih Kurs

199 

100 

IDR miliarr

4 000
4,000 

IDR miliar

3,500 
3 000
3,000 

50 
50

(50)

3M09

3M10

(100)
(150)

2,500 

(134)

(200)

4.478  4.486 
2,000 
2 000
1,500 
1 000
1,000 

Nilai Tukar Rupiah

2.110
1.997 
1
997 2.110 

1.836  1.760 

1.771 
1.220 

500 
644  615 


Pendapatan Beban Pokok 
Biaya 
Laba Usaha
Pendapatan Operasional
3M09
3M10

Laba Bersih

‐ 31 Maret 2009
USD 1 = IDR 11.575 & JPY 1 = IDR 117,94
‐ 31 Maret
31 Maret 2010
USD 1 = IDR 9.115 & JPY 1 = IDR 97,71

12

Neraca Keuangan
g Per 31 Maret 2010
(IDR miliar)

31 Mar 2009

31 Mar 2010

%

Aset Lancar
Aset Tidak Lancar

7.235
20.803

10.632
19.037

47
‐8

Total Aset
Total Aset

28 038
28.038

29 668
29.668

6

Kewajiban Lancar
Kewajiban Tidak Lancar
Hak Minoritas Atas Aset Bersih Anak Perusahaan
Dana Proyek Pemerintah
Total Ekuitas

4.071
14.342
1.069
28
8.529

3.600
11.599
1.077

13.393

‐12
‐19
1

57

Total Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham

28.038

29.668

6

Rasio
Debt to Equity Ratio (x)

2008

2009
1,9

1,0

Return on Investment (ROI)

25%

32%

Return on Equity (ROE)

10%

113%

Net debt/EBITDA (x)

1,6

0,6

Net debt/Equity (x)

1,4

0,4

11,7

16,7

EBITDA/Interest expense (x)

13

Kewajiban Jangka Panjang
(per 30 Juni 2010)
Kewajiban jangka panjang sebesar USD 1
1,148
148 miliar
Mayoritas sumber pendanaan berasal dari bank pembangunan

USD
56,5%

JPY
43,5%

Float
50,7%

cost of debt sebesar 2,6%

Fixed
,
49,3%

14

Komposisi
p
Pelanggan
gg Industri
Volume penjualan
p j
pelanggan
p
gg industri p
per 30 Juni 2010 sebesar 811 MMSCFD
Atau 98% total volume penjualan PGN
40%

37 00%
37,00%

30%

20%
0%
14,00%
9,00%

10%

9,00%

8 00%
8,00%
6,00%

6,00%

5,00%
3,00%

2,00%

0,83%

0,04%

Cement

Wood

0%
Power 
Plant

Chemical

Ceramic

Basic 
Metal

Food

Glass

Paper

Fabricated  Textile
Metal

Others

15

Model Bisnis PGN
Pasokan gas

Pemasok utama – Dibaw ah Otoritas BPMigas

Kontrak berdasarkan
volume dan harga

PGN
Pelanggan
‐ Kontrak berdasarkan
volume
‐ Harga berdasarkan
Business‐to‐business

Pelanggan
Industri

Pembangkit
Listrik

Pelanggan
Komersial

(baja, Petrokimia, 
keramik, textil, 
kaca)

(PLN, IPP)

(Hotel, pusat
perbelanjaan,
perkantoran)

Volume penyerapan 98% dari total volume penjualan

Pelanggan
Rumah Tangga

Jaringan dan Fasilitas
Pi Transmisi
Pipa
T
i i dan
d Distribusi
Di ib i
PLN – Medan
(80 MMSCFD)

Duri

Stasiun Panaran Batam

KALI MANTAN

Stasiun Kompresor Pagardew a

Stasiun Penerima Gas
Bumi Grissik

Legend:
g
Strategic Business Unit (SBU) I
Strategic Business Unit (SBU) I I
Strategic Business Unit (SBU) I I I
Pipa Transmisi South Sumatera – West Java (SSWJ)
(970 MMSCFD)
Pipa Transmisi Grissik – Duri (425 MMSCFD)
Pipa Transmisi Grissik – Singapore (364 MMSCFD)

Stasiun Pagardew a

Stasiun Terbanggi Besar

Stasiun Labuhan Maringgai

Stasiun Muara Bekasi

16

17

Sumber Pasokan Gas Bumi
Pertamina Medan
DOH Rantau
44 BCF

Medco E&P Lematang

K A L I M A N T A N

Lematang Block

Grissik
PSC Grissik Corridor Block
2581 BCF
2581 BCF

Medco E&P Indonesia
South & Central Sumatra  Block
14 BCF

Pertamina Sumatera Selatan

Pertamina JBB

DOH Sumsel, Merbau Field, Pagardewa, 
Prabumenang, Tasim, Musi Barat
1006 BCF

DOH Cirebon
338 BCF

Husky Oil
Kodeco
West Madura PSC
52 BCF
52 BCF

BD Field
146 BCF

*) @ 1000 BTU/SCF
Indonesia
Pertamina TAC Ellipse
Jatirarangon Field
41 BCF

Pertamina Cirebon
DOH Cirebon
15 BCF

Lapindo Brantas
Wunut Field
136 BCF

Maleo Field
243 BCF

18

Strategi Pemenuhan Permintaan Pasokan
Memperoleh akses untuk pasokan baru
• Aktif dalam pencarian pasokan gas baru, mulai dari yang 
lokasinya
y berdekatan dengan
g infrastruktur yyang telah
g
terpasang
p
g
• Mencari alokasi baru melalui kebijakan domestic market 
obligations, namun memerlukan pembangunan infrastruktur
baru
Pengembangan jaringan terpasang dan membangun
infrastruktur tambahan
• Ekspansi kapasitas jaringan distribusi dan transmisi terpasang
• Pembangunan transportasi gas inter‐mode CNG dan LNG
Upaya perolehan pasokan non‐konvensional
• Perencanaan perolehan pasokan non
non‐konvensional
konvensional seperti
Coal‐Bed Methane

19

Perkembangan Terkini
Peristiwa

Keterangan

Penandatanganan Second Amendment GSPA
pasokan gas bumi dari Pertamina ONWJ

Perpanjangan kontrak pasokan gas bumi sebesar 3,78
TBTU sejak Mei 2010 sampai dengan Desember 2010

Penandatanganan Amendment and Restatement
GSPA untukk menggantikan
ik
i
interruptible
ibl GSPA
pasok gas bumi dari ConocoPhillips Grissik

Kontrak pasokan gas bumi sebesar 12,5 BBTUD selama
5 tahun
h sejak
j k Juni
J i 2010

Hasil keputusan RUPS Tahun Buku 2009

• RUPS menyetujui pembagian kas dividen sebesar Rp.
3 737 755 293 823 atau 60% dari laba bersih 2009
3.737.755.293.823
dimana sebagian telah dibagikan sebagai dividen
interim sebesar Rp. 242.396.581.960 dan dibayarkan
pada tanggal 23 Desember 2009. Sisa kas dividen
yang akan dibagikan kepada pemegang saham Rp.
3.495.358.711.863 atau setara Rp. 144.2 per lembar
saham
• RUPS menyetujui untuk menyetujui pemberhentian
Djoko Pramono sebagai Direktur dan pengangkatan
pengganti akan ditetapkan dalam RUPS berikutnya

Jadwal dividen

• Cum dividend untuk pasar reguler dan negosiasi 8
Juli 2010
• Cum dividend untuk pasar tunai Cash Market 13 Juli
2010
• Tanggall pembayaran
b
k dividen
kas
di id 27 July
l 2010

20

Rencana Pembangunan Infrastruktur
g
LNG
M b
Membangun
2 LNG R i i T
2 LNG Receiving Terminals
i l yang pertama
t
di Indonesia
I d
i

Arun
Blok
Mahakam 

Tangguh
Donggi
Senoro
(direncanakan)

Masela
Existing LNG Liquefaction Plant

(direncanakan)

Existing transmission pipelines

Planned LNG Liquefaction Plant

Planned LNG Receiving Terminal

(Sumber: LNGpedia)

21

Floating LNG Terminals
g

Teesside 
Northeast Gateway
Dubai

LNG Ship “Golar Spirit” yang dimodifikasi
menjadi LNG Regasification Terminal 
(Sumber: LNGpedia)

Livorno

Gulf Gateway
Kuwait
Medan
Pecem

Beroperasi
Dalam pengembangan

Guanabara Bay

Bahía Blanca 

W Java
W. Java

Mossel Bay

22

Sekilas Floating LNG Terminal
g

23

LNG Receiving Terminals
LNG Receiving Terminals
Jawa Barat

Sumatera Utara

Lokasi

Teluk Jakarta

Belawan, Medan

Kapasitas (MTPA)

1 5 3 MTPA
1.5 –
3 MTPA

1 5 MTPA
1.5 MTPA

Konsumen
Pasokan potensial
Kepemilikan
Ruang lingkup

Pembangkit listrik dan industri
Bontang dan lainnya

Sumber pasokan gas bumi
domestik dan import
p

PGN (40%) Pertamina (60%)

PGN 

FSRU, jetty, pipa bawah laut dan darat

24

Status FSRU Jawa Barat
Status FSRU Jawa
Aspek kerjasama:
• PLN mengundurkan diri dari konsorsium dan bertindak sebagai off‐taker
• Penandatanganan Joint Venture antara PGN dan Pertamina

Aspek teknis:
• Penunjukan WorleyParsons Indonesia oleh JV sebagai Project 
Management Consultant
• Evaluasi tender pengadaan AMDAL

Aspek komersial:
• Negosiasi pembelian pasokan LNG
• Persiapan perjanjian penjualan gas bumi ke PLN oleh JV

25

Status FSRU Sumatera Utara
Status FSRU Sumatera Utara
Aspek hukum:
• Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Otorita
P l b h Belawan
Pelabuhan
B l

Aspek teknis:
• Konsultas pemilihan lokasi dengan Otorita Pelabuhan Belawan dan
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
• Persiapan pelaksanaa tender konsultan AMDAL
• Tender pengadaan
T d
d
P j M
Project Management Consultant
C
l

Aspek komersial:
• Penandatanganan MoU dengan PLN sebagai gas off‐taker
• Tahap awal proses proses pembelian pasokan LNG dari BP Tangguh

26

Pengembangan
g
g Distribusi Jawa Barat
Proyek Pengembangan Distribusi Jawa Barat sepanjang 460 km
Pengembangan jaringan distribusi
sepanjang 460 km di wilayah Jakarta,
Bekasi Cikampek,
Bekasi,
Cikampek Bogor,
Bogor dan Banten

Palembang

Bekasi

Peningkatan
kapasitas
sebesar:
• Jawa Barat 85%
• Total Jaringan 50%

Karawang

Lampung

jaringan

Pasokan gas bumi dari Sumatera Selatan

Banten
Bogor

Cirebon

Sumber pendanaan proyek berasal dari
Bank Dunia dan PGN

27

Peraturan dan Perundang‐undangan
Peraturan Pemerintah No. 55/2009
No. 55/2009
• Kewajiban Hulu untuk menyediakan alokasi gas domestik sebesar 25% dari
hasil produksi

Peraturan Menteri ESDM No. 19/2009
• Penetapan struktur niaga, transmisi, dan distribusi gas bumi serta
perijinannya
• Penyediaan hak khusus dan perijinan untuk hilir dedicated
• Penetapan mekanisme harga untuk gas bumi melalui pipa:
o Rumah tangga ditetapkan oleh BPH Migas
o Penggunana khusus
kh
d
ditetapkan
k oleh
l h Menteri ESDM
o Pengguna umum ditetapkan oleh perusahaan

Peraturan Menteri ESDM No. 3/2010
ESDM No. 3/2010
• Kewajiban Hulu untuk menyediakan alokasi gas domestik sebesar 25% dari
hasil produksi
• Prioritas utilisasi ggas bumi domestik untuk p
produksi minyak
y dan ggas bumi, ,
pupuk, listrik, dan industri
• Pengecualian untuk GSPA yang telah ditandatangani, serta HOA, MoU, atau
proses negosiasi yang sedang berjalan

28

Proyeksi
y
Tahun 2010
P
Proyeksi
k i volume
l
pengaliran
li

Transmisi: tidak ada pertumbuhan
Transmisi: tidak
Distribusi: 800‐900 MMSCFD

Capital Expenditure

Komitmen capex : USD 200-250 juta

29

T i
Terima
K ih
Kasih
Kontak:
Investor Relations
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Jl. K H Zainul Arifin No. 20, Jakarta‐11140, Indonesia
Ph: 62 21 6334838    Fax: 62 21 6331632
http://www.pgn.co.id