Tugas Kelompok II E49 Manual ke SI Berbasis Komputer SHUTTLE EXPRESS2

(1)

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NOPEMBER 2013

TUGAS MATA KULIAH

: SISTIM INFORMASI MANAJEMEN

DOSEN

: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS)

KELOMPOK

: II

FAJAR FIRMAN (P056132732.49)

PASEK

(P056132792.49)

DEDIN N

(P056132692.49)

RUDI

(P056132902.49)

LINDA O

(P056132822.49)

MAULIA EKA R (P056132852.49)


(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang... 5 I.2 Perumusan Masalah...5 I.3 Tujuan...5 II.TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sistem Informasi...6 II.2 Komponen Sistin Informasi... 7 II.3 Penyempurnaan Sistim Informasi... 8 III.PEMBAHASAN

III.1 Profile Shuttle Express...9 III.2 Perkembangan SIM Shuttle Express

III.2.1 SIM Shuttle Express Pada Tahun Berita ...10 III.2.2 SIM Shuttle Express Pada Masa Kini ...15 IV.KESIMPULAN


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Ruang Lingkup Sistem Informasi...6

Gambar 2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi ...6

Gambar 3 Komponen Sistim Informasi...7

Gambar 4 San Juan Airlines...9

Gambar 5 Shuttle Express A problem The Solution...9


(4)

DAFTAR TABLE

Tabel 1 Komponen SIM Shuttle Express pada tahun 1990-an... 12

Table 2 Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Pada tahun 1990-1n... 13

Tabel 3 Jenis Teknologi yang digunakan Shuttle Express pada masa kini...15

Tabel 4 Komponen Sistim Informasi Shuttle Express Masa Kini... 18


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Persaingan bisnis pada masa sekarang meningkatkan kebutuhan manajemen akan informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan berasal dari eksternal dan internal yang sangat penting dalam menentukan strategi yang tepat dalam persaingan bisnis yang sedang terjadi.Selain untuk kebutuhan manajemen, sistem informasi yang tepat dibutuhkan juga untuk memperlancar proses bisnis yang ada di dalam perusahaan. Sistem informasi yang terpusat menggunakan internetworking dan digunakan oleh setiap bagian yang ada di perusahaan akan mempercepat pertukaran informasi yang akurat dari dan ke setiap bagian sehingga menjadi lebih efektif dan efisien.

Tantangan perusahaan saat ini bertambah berat, perusahaan dituntut mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pelanggan, semakin ketat persaingan dengan munculnya perusahaan baru yang serupa bisnisnya tentu saja dengan sistem yang terus berkembang menuntut perusahaan melakukan perubahan kearah yang lebih baik sehingga mampu dan tidak kalah bersaing. Sehungga berkembanglah atmosfer yang kompetitif bagi setiap perusahaan yang ingin mempertahankan reputasi mereka dalam dunia bisnis. Hal ini hampir tidak mungkin dilakukan tanpa peran serta sistem informasi teknologi. Karena perusahaan harus melakukan peningkatan efisiensi, produktivitas dan responsif terhadap berbagai perubahan.

Shuttle Express merupakan suatu perusahaan di bidang transportasi, dan dalam kegiatan operasionalnya Shuttle Express mengubah sistemnya dari yang sebelumnya penggunaan sistem informasi hanya untuk internal kantor saja menjadi penggunaan untuk semua kegiatan bisnisnya termasuk kegiatan pemesanan yang dilakukan oleh seorang konsumen maupun banyak konsumen dalam suatu waktu yang bersamaan. Sebelum adanya sistem informasi tersebut, pencatatan pemesanan dari konsumen menggunakan media papan tulis biasa, namun dengan adanya sistem informasi proses pemesanan dapat dilakukan secara terintegrasi dari konsumen ke perusahaan secara online. Sehingga kegiatan operasional perusahaan Shuttle Express menjadi lebih efisien akibat dari penggunaan sistem informasi tersebut.

I.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan informasi mengenai SHUTTLE EXPRESS, maka dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Bagaimana Manusia, hardware, software, data resource, dan informasi berproduksi apakah anda mengenalnya di Shuttle Express ?

2. Apakah Sistim informasi, Input, Prosessing, Output, Storage dan kegiatan kontrol apakah anda mengenalnya di sistem ShuttleExpress ?

I.3 TUJUAN

Makalah ini disusun untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah tersebut diatas sehingga dapat menjadi tambahan informasi bagi siapa saja yang membaja dan menelaah mengenai sistem informasi.


(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

II. 1 SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi merupakan suatu kombinasi antara manusia, hardware, software, jaringan, sumber data dan kebijakan serta prosedur dalam aktifitas pengumpulan dan penyimpanan data lalu mengolahnya sehingga bisa dengan mudah untuk dikonsumsi dan lebih mudah dalam hal penyebarannya untuk mencapai tujuan utama yakni mendukung operasi bisnis, berkompetisi dan pengambilan keputusan manajerial (O’Brien dan Marakas 2010)

Terdapat tiga peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu mendukung proses bisnis dan operasional, mendukung pengambilan keputusan dan mndukung strategi untuk keunggulan kompetitif . Penerapan sistem informasi bertujuan untuk menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen. menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. Dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

Menurut O’Brien, terdapat beberapa tipe sistem informasi, yaitu:

1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Operasional (Operation Support System).

Sistem informasi ini akan memproses data yang dihasilkan dalam setiap kegiatan operasional dan menggunakan informasi yang dihasilkannya untuk menunjang kegiatan operasional itu pula. Sistem informasi ini menghasilkan berbagai produk informasi yang digunakan untuk kepentingan internal dan eksternal. Berikut ini peran yang dilakukan oleh sistem informasi di tingkat ini:

a. Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System) : b. Sistem Pengendalian Proses (Process Control System) :

c. Sistem Otomatisasi Kantor (Office Automation System) :

2. Sistem Informasi Pengambilan Keputusan (Management Support System).

Sistem ini dalam pemrosesan informasi bisnis menekankan orientasi pada manajemen, karena tujuan utamanya adalah menunjang pengambilan keputusan oleh manajemen. Sistem ini juga menggarisbawahi pentingnya kerangka sistem yang digunakan sebagian dasar pengorganisasian sistem informasi. Management Support System dapat digolongkan dalam sub sistem-sub sistem tertentu sesuai dengan tujuannya sebagai berikut :

a. Sistem Informasi Pelaporan (Management Information System) : b. Sistem Penunjang Keputusan (Decision Support System) : c. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) :

Gambar 2 Tiga Peran Utama Sistem Informasi Gambar 1 Ruang Lingkup Sistem Informasi


(7)

II.2 KOMPONEN SISTIM INFORMASI

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dokumen dasar.

2. Komponen model

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi. Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.

7. Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).

8. Komponen kontrol

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan,sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal yang


(8)

dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi.

9. Komponen Jaringan

Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah kesatuan diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan software sistem informasi yang digunakan di suatu perusahaan. Komponen jaringan terdiri dari hardware dan software jaringan. Hardware komponen jaringan berupa kartu penghubung jaringan (Network Interface Card), media penghubung jaringan, HUB (konsentrator), repeater, bridge, dan router. Komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan, network adapter drive, dan protokol jaringan.

II.3 PENYEMPURNAAN SISTEM INFORMASI

Menurut Fuadi (1995), terdapat empat langkah untuk menyempurnakan SI agar dapat diterapkan dengan sukses di perusahaan.

1. Menganalisa sistem.

Misalnya, sistem apa yang ingin digunakan dan apakah sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Intinya, manajemen perusahaan harus memiliki perencanaan yang matang Oleh karena itu,perusahaan dapat melakukan peninjauan terlebih dahulu, sehingga dapat merekomendasikan jenis sistem baru yang cocok untuk dikembangkan. Peninjauan tersebut mencakup pengetahuan tentang sistem lama dan berbagai masalah yang timbul dari penerapannya.

2. Merancang sistem.

Setelah mengetahui jenis sistem yang dibutuhkan, manajemen perusahaan mulai merancang sistemnya. Oleh karena itu, sebaiknya manajemen perusahaan memiliki pengetahuan yang memadai tentang komponen sistem, cara mengoperasikannya, permasalahan yang ditimbulkan dan cara pemecahan permasalahan. Jika memungkinkan, manajemen perusahaan meminta bantuan seorang konsultan.

3. Menerapkan sistem.

Manajemen perusahaan sebaiknya menerapkan sistem baru di perusahaannya secara bertahap. a. Tahap visi, dimana perusahaan meninjau kembali tujuan implementasi TI. Hal yang paling

penting adalah adanya dukungan dari manajemen eksekutif perusahaan dan keterlibatan dari seluruh end-user.

b. Tahap investasi. Perusahaan dapat menentukan jenis dan intensitas penggunaan fasilitas pengolahan, mengetahui peluang reaksi pelanggan, mengukur manfaat dan membuat account yang terpisah.

c. Tahap kultivasi, dengan melakukan pengawasan terhadap penerapan TI dan memperbaikinya jika tidak berjalan dengan semestinya.

d. Tahap memanen. Perusahaan perlu menyadari bahwa harus investasi di bidang TI memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena itu, sebaiknya, perusahaan tetap berada di jalur yang benar dan senantiasa melaksanakan hal-hal yang positif agar implementasi TI di perusahaannya membuahkan hasi

4. Melakukan evaluasi sistem.

Tahap ini merupakan tahap yang terakhir, dimana manajemen perusahaan merencanakan berbagai langkah strategi yang akan dijalankan perusahaan dan bagaimana penerapan sistem informasi yang ada dikembangkan. Setelah itu, manajemen perusahaan senantiasa mengevaluasi penerapannya, sehingga dapat belajar dari kesalahan yang ada dan memperbaikinya. Dengan proses pembelajaran tersebut, diharapkan sistem informasi perusahaan akan semakin baik dari tahun ke tahun.


(9)

BAB III

PEMBAHASAN

.III.1. PROFILE SHUTTLE EXPRESS

Perusahaan antar jemput Shuttle Express didirikan pada awal tahun 1979 oleh San Juan Airlines yang merupakan maskapai penerbangan komuter tertua di Amerika Serikat. Maskapai ini menghubungkan wisatawan dari seluruh Puget Sound, Vancouver, dan Victoria ke Seattle-Tacoma dan bandara Portland serta ke luar negeri. Layanan penerbangan ini melahirkan ide untuk menggunakan mobil van daripada penggunaan pesawat terbang untuk menghubungkan masyarakat, rumah, dan bisnis dari wilayah Seattle-Tacoma-Everett untuk SeaTac Airport. Setelah mempelajari model transportasi darat di seluruh Amerika Serikat, akhirnya diputuskan untuk memulai peningkatan layanan.

San Juan Air telah mendapatkan reputasi sebagai maskapai

penerbangan komuter paling aman dan paling profesional di AS. Suatu kepercayaan bahwa budaya aman serta profesional ditransfer dari maskapai penerbangan akan menciptakan sebuah perusahaan transportasi darat yang sukses. Tujuan utama perusahaan adalah untuk membangun perusahaan baru berdasarkan prinsip keselamatan, layanan, dan kehandalan (safety, service and reliability). Misi perusahaan adalah menawarkan rasa aman, penyediaan alternatif transportasi yang terjangkau untuk penumpang dan juga pengemudinya, dan keamanana dan kemudahan parkir di SeaTac bandara. Dari awal telah ditetapkan bahwa keselamatan adalah sebagai prioritas pertama perusahaan.

Konsep transportasi dari pintu-ke-pintu ini tidak pernah dilakukan di perusahaan Northwest. Setelah Shuttle Ekspres mulai beroperasi, entitas pemerintah (kota, kabupaten, dan negara) serta perusahaan transportasi lainnya berusaha untuk bersaing terhadap potensi perusahaan tersebut. Namun perusahaan tetap menyediakan yang terbaik, peralatan bersih, pengemudi berseragam, dan mempertahankan harga yang wajar karena keberhasilan terletak pada kepuasan para pelanggan. Yang paling penting adalah dengan memupuk budaya mengemudi dengan aman, membukakan pintu, membawa tas, dan melayani para tamu dalam setiap cara yang mungkin dan dapat ditempuh. Pelanggan yang protes segera diatasi oleh opini publik yang mendukung layanan baru yang lebih baik. Tidak ada bisnis yang bertahan sangat lama tanpa menghasilkan uang. Sebagai perusahaan muda yang harus menghadapi tantangan menghasilkan profit atau "profitabilitas" menjadi satu tantangan.

Selang berjalannya waktu akhirnya San Juan Air dijual ke Alaska Airlines. Dari penjualan itu perusahaan akhirnya mampu untuk menanamkan lebih banyak uang ke dalam bisnis dengan harapan mencapai keuntungan atau profitabilitas. Setelah satu setengah tahun beroperasi, pada bulan Februari, perusahaan telah menghabiskan sebagian besar kas dan kredit yang dimiliki, dan pada saat pertemuan

Gambar 4 San Juan Airlines


(10)

antara manajemen perusahaan, tampak masa depan perusahaan sebagai situasi suram akan menerpa perusahaan didepan. Sebuah keputusan bulat kemudian dibuat , yaitu memotong biaya dan memperbaiki operasi dengan cara apapun yang diperlukan untuk bertahan hidup. Ini bekerja. Bisnis harus tumbuh dan akhirnya perusahaan berhasil bertahan dan memperlihatkan kemajuan sampai dengan musim panas. Butuh waktu satu tahun lagi, dan akhirnya perusahaan dapat mencapai keuntungan tahunan walaupun masih kecil.

Perusahaan terus menjalankan perampingan, memegang standar yang tinggi untuk pelayanan publik dan mempertahankan tarif rendah. Manajemen percaya pada budaya merawat dan mempercayai pada setiap orang, baik karyawan maupun masyarakat pelanggan, menjadi dasar bagi keberhasilan Shuttle Express. Pada tahun 2008 perusahaan telah melayani lebih dari 714.000 pelanggan. Sepanjang 22 tahun operasi perusahaan telah menambahkan layanan baru. Awalnya dengan menambahkan layanan hotel bandara. Pada tahun 1994 memulai layanan Mobil Kota eksekutif, yang sekarang termasuk armada limusin. Pada tahun 1999 membeli bus pertama, pendahulu dari armada bus sekarang yang sedang operasional. Perusahaan terus memenuhi misi untuk menawarkan rasa aman, terjangkau, kelas transportasi darat untuk memenuhi banyak kebutuhan pelanggan dalam perjalanan.

Perusahaan berkomitmen untuk menjaga kawasan lingkungan dengan udara yang bersih dan jalan raya tidak terlalu padat dengan menyediakan lingkungan yang ramah, menggunakan bahan bakar alternatif dan daur ulang. Selama 23 tahun terakhir, Shuttle Express telah membangun bisnis intinya pada konsep share ride: Pengelompokan bersama penumpang yang bepergian ke daerah yang sama. Dasar layanan perusahaan yaitu meminimalkan dampak kendaraan pada lingkungan dan mendorong penggunaan yang bertanggung jawab terhadap sumber daya dengan beberapa cara. Dengan share ride, Shuttle Ekspres mengambil kendaraan hunian rendah dari jalan. Tahun lalu, Shuttle Ekspres membawa lebih dari 700.000 orang dari dan ke bandara. Hal ini diterjemahkan ke 1 juta perjalanan mobil sebagai untuk potensi kedepan yang telah diprediksi perusahaan.

III.2. PERKEMBANGAN SIM SHUTTLE EXPRESS III.2.1 SIM SHUTTLE EXPRESS PADA TAHUN BERITA

Pada masa diawal pendiriannya, shuttle express menggunakan sistem manual untuk mencatat pesanan dari para konsumennya, yaitu dengan menggunakan papan tulis dan magnet untuk memasukkan data pelanggan dan lokasi kendaraan untuk setiap rutenya serta informasi berupa dokumen. Pada perkembangannya, Shuttle express mulai sedikit demi sedikit melakukan komputerisasi pada sistem reservasi dan van dispatch. Dengan Microsoft Access Database Management Package, shuttle express menghubungkan sistem jaringan pada perusahaannya. Shuttle express juga menggunakan Windows NT sebagai sistem operasi komputernya. Hasil olahan informasi akan ditunjukkan pada komputer yang berupa data entry display (paperless).


(11)

Langkah-langkah mulai dari reservasi hingga pick-up point adalah sebagai berikut:

1. Pelanggan menghubungi nomor reservasi (425) 981-7000 atau reservasi melalui website www.shuttleexpress.com

2. Operator dan agen memasukkan informasi yang relevan tentang pelanggan (lokasi antar jemput, tujuan dan informasi khusus lainnya) ke database pelayanan pelanggan.

3. Penghitungan tarif/biaya dan pengeluaran nomor konfirmasi.

4. Dispatchersmengambil data pemesanan dan mengirimnya ke “trips”.

5. Trips yang telah dijadwalkan dikirim ke setiap van. Database telah diatur secara otomatis terhubung ke alfanumerik pager milik pengemudi.

6. Pengemudi menjemput pelanggan.

Penerapan sistem informasi oleh pihak perusahaan di tahun 1990-an mulai mengganti sistem manual ke komputerisasi, yakni pengembangan perangkat lunak yang dilengkapi dengan jaringan telepon, 12 unit computer NEC 486 untuk digunakan pada sistem reservasi dan 4 unit computer NEC 486 untuk sistem pembagi (dispatch) yang dilengkapi dengan harddisk berkapasitas 1,2 Gb, server Digital Equipment Alpha AXP dengan spesifikasi RAM 128 Mb, lalu pengemudi dilengkapi dengan Pager yang berfungsi untuk menerima nomor reservasi penumpang yang akan dijemput sesuai dengan tujuannya. Semua perintah tersebut dikendalikan dari komputer dispatch yang diterima oleh pengemudi dan terbaca di layar pager mereka.

Salah satu rahasia kesuksesan dari proses pembuatan dan instalasi ini adalah karena ShuttleExpress melibatkan orang-orangnya yang akan mempergunakan sistem tersebut, kata John Bartanen, salah seorang yang bertugas sebagai pengatur keberangkatan. saya mendapatkan alat ini mudah untuk dipakai, dan kita dapat membawa paling sedikit dua kali lebih banyak orang sekarang ini jika dibandingakn dengan sistem memakai kertas, kata Bartanen, yang tidak memiliki pengalaman

mengoperasikan komputer pada saat project mulai berjalan memakai komputer. “setiap orang memiliki

kesempatan untuk menyampaikan masukan pada saat pembuatan sistem ini” kata John Hagen, manager pusat bantuan tamu ShuttleExpress.

Penerapan teknologi ini berhasil menangani reservasi mencapai angka 695.000 lebih pesanan dengan rata-rata melayani penumpang sekitar 1.500 orang dari dan ke Bandar udara setiap harinya serta efisien waktu perjalanan dari 8 jam menjadi 3 jam dalam setiap rutenya.Di samping itu pula mengurangi pemakaian tiga orang operator dispatcher setiap shift menjadidua orang pada shift pagi dan satu orang pada shift sore. Namun, masih ada kelemahan perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express yang dapat kita lihat pada tahun tersebut adalah kurang fleksibelnya sistem penjemputan konsumen. Contohnya, jika si konsumen telah menghubungi pihak perusahaan untuk perubahan lokasi penjemputan, namun karena suatu hal si sopir tidak dikonfirmasi ulang oleh perusahaan, maka sopir tidak akan berhasil menemui penumpang tersebut. Hal tersebut tentunya akan memakan waktu banyak serta adanya biaya tambahan yang dikeluarkan apabila pihak pengemudi diharuskan melakukan konfirmasi ke pihak perusahaan dalam hal ini adalah ke operator dispatcher untuk memastikan kembali dimana posisi penumpang, apalagi jika pihak pengemudi tidak dibekali dengan peralatan komunikasi yang ada. Kelemahan diatas bisa juga terkait dengan lokasi yang tidak pasti dari si konsumen sehingga pihak pengemudi akan mencari lokasi konsumen tersebut. Mengingat bahwa lokasi dari perusahaan jasa pengangkutan Shuttle Express ini berada di Negara Amerika Serikat yang mempunyai banyak kota besar, serta keanekaragaman lokasi (jalan, gang, perumahan, dan sebagainya). Jika pihak pengemudi terus mencari lokasi pasti dimana penumpang tersebut, akan menimbulkan pemborosan bagi bahan bakar yang digunakan, dan jelas hal ini tidaklah menguntungkan pihak perusahaan Shuttle Express. Kelemahan lain adalah dalam hal pembayaran yang kurang praktis, yaitu membayar langsung kepada pihak pengemudi. Sebaliknya penggunaan cara pembayaran dengan online akan lebih memudahkan perusahaan untuk mengelola system pembayaran tersebut.


(12)

Tabel 1. Komponen SIM Shuttle Express pada tahun 1990-an

User Hardware Software Data Informasi

1. Customer 2. Driver 3. Manager

4. Agen/Dispatcher 5. Administrasi 1. Server (Digital Equipment Alpha AXP) 2. PC NEC

486 Workstatio n 3. Telepon 4. Pager 5. Printer 1. MS Access (Reservasi & Dispatch) 2. Windows NT 3.Software pager 1. Data Custommer 2. Data Driver 3. Data Mobil 4. Data

Reservasi (ID

Pelanggan, ID Van, Tariff, dll) 5. Travel info

(Jadwal, lokasi penjemputa n, dll) 6. Data Maintenanc e kendaraan 7. Data Harga

per Route 8. Data

Pegawai

1. No.

konfirmasi 2. Trip Schedul

Driver 3. Printer 4. Tagihan/Bill


(13)

(14)

(15)

III.2.2 SIM SHUTTLE EXPRESS PADA MASA KINI

Perusahaan memanfaatkan teknologi dalam berbagai jenisnya untuk peningkatan usaha yang dijalankan seperti mengembangkan ekonomi yang lebih maju. Teknologi dianggap sebagai suatu sistem, yaitu suatu gabungan dan kegiatan-kegiatan yang saling berkomunikasi dan saling berkaitan, serta saling merangkum sarana, proses, dan ide. Keseluruhan proses di dalam perusahaan mengalami perubahan mulai dari otomatisasi administrasi kantor cabang yang langsung terhubung dengan kantor pusat untuk dapat mengakses informasi penjualan kapanpun dibutuhkan. Teknologi tidak langsung diterapkan dalam perusahaan secara sembarang, melainkan berdasarkan pemilihan hasil analisa akan kebutuhan manajemen perusahaan. Perusahaan akan memilih teknologi yang sesuai dengan karena peranan yang berbeda dari setiap perusahaan. Perusahaan jasa akan memilih teknologi yang dapat meningkatkan pelayanan terhadap konsumennya atau ditekankan kepada manajemen waktu. Sementara perusahaan manufaktur cenderung memilih teknologi yang dapat mengatur proses produksi yang berlangsung menjadi lebih efisien dan menghemat biaya. Salah satu teknologi yang dipilih ShuttleExpress dalam memanajemen waktu adalah penggunaan GPS (Global Positioning System) dan fasilitas internet.

Tabel 3. Jenis Teknologi yang digunakan Shuttle Express pada masa kini

Jenis Teknologi Gambar

Teknologi GPS (Global Positioning System)

- GPS tracker yang dipasang di kendaraan yang menerima sinyal dari satelit. Informasi yang ingin ditampilkan meliputi posisi, arah, kecepatan dan rute mobil. - Informasi mengenai posisi, arah,

kecepatan dan rute mobil di GPS tracker diteruskan ke WirelessNetwork

- Wireless Network terhubung ke data server yang dapat diakses oleh user atau pelanggan melalui internet dengan PC atau SmartPhone. Sehingga, user secara real-time memantau posisi, arah, kecepatan dan rute kendaraan perusahaan.

Penggunaan jaringan GSM (Edge,3G, 4G) dan telephone cellular sebagai pengganti pager dan komunikasi GPS di mobil dengan server

- Jumlah karakter untuk text yang lebih besar

- Memiliki fasilitas untuk melakukan hubungan telephone

- Tarif selular juga tidak terlalu mahal. - Teknologi mobile GSM dengan

perkembangan teknologinya dipakai untuk memfasilitasi unit GPS pada setiap mobil ke server di kantor perusahaan.


(16)

Internet

1. Web dibangun dengan kepentingan promosi, pemasaran, dan edukasi. Shuttle Express menampilkan informasi tentang sejarah ShuttleExpress, jenis mobil yang tersedia, layanan yang disediakan, fasilitas yang dapat didapatkan, lembaga yang bekerjasama, dan cara pemesanan. Semua fitur yang ditampilkan tidak terlepas dari tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya

2. Jejaring Sosial, Fasilitas yang banyak dimanfaatkan sebagai media bertukar informasi dan hampir setiap orang memiliki akun jejaring sosial. Situs-situs jejaring sosial bermunculan yang menghubungkan banyak pengguna saling berinteraksi. Interaksi tersebut akan membawa kepada pertukaran informasi.


(17)

3. Media elektronik yang digunakan ShuttleExpress dalam menerima masukan atau saran. Pihak lain yang berkepentingan juga dapat mengirimkan email secara langsung. Perusahaan memanfaatkan sebagai media mengirim informasi tentang informasi terbaru dan hal-hal terkait kepada para pelanggannya. Fasilitas email memungkinkan dua orang atau lebih berkomunikasi yang tidak bersifat real-time

4. Pelanggan diberikan kemudahan dalam memesan dan membayar secara online [e-payment] . Tujuan penerapan sistem e-payment adalah meningkatkan efisiensi kerja dan keamanan bagi pengemudi. Teknologi e-payment menerapkan konsep bahwa pembayaran tidak harus melalui cash/tunai dan berwujud, melainkan dapat melalui dunia virtual dalam (internet) dan tidak berwujud. Dari sisi keamanan teknologi ini aman dari tindakan pencurian secara fisik (perampokan), tetapi juga diperlukan kewaspadaan dengan tidak memberitahukan kata kunci pada orang lain ketika kita melakukan aktivitas pembayaran secara online.


(18)

Pada tabel dibawah ini disajikan komponen SIM Shuttle Express pada masa kini, Tabel 4. Komponen SIM Shuttle Express pada masa kini

USER Hardware Software Data Informasi

1. Customer 2. Driver 3. Manager 4. SPV

5. IT Spesialis (Operator) 6. Agen/Dispat

cher

1. Server (HP Proliant

DL380G7-967) 2. PC DELL

Precision T5500 Workstation 3. Telepon / HP 4. FAX

5. Scanner

6. Radio komunikasi full set

7. GPS Tracker

1. Oracle database and Business proses Manajemen (Reservasi & Dispatch) 2. Automatic Schedulling program 3. Windows NT 4. Windows 8 5. Online

registration 6. Online billing

Payment 7. MS Outlook

1. Reservasi (ID

Pelanggan, ID Van, Tariff, dll) 2. Travel info

(Jadwal, lokasi penjemputan , dll) 3. Radio komunikasi report

4. Driver report 5. Data

Maintenance kendaraan 6. Data Harga

per Route 7. Data Pegawai 1. No. Konfirmasi 2. Trip Schedul Driver 3. Tagihan/Bil 4. Trip Schedul Driver 5. online registration report 6. online bill

report

Dapat kita lihat bersama bahwa perusahaan melakukan aktifitas upgrading baik pada shoft ware maupun hardware, hal ini adalah selain untuk meningkatkan kapasitas adalah juga untuk meningkatkan kualitas pemahanan akan teknologi informasi yang terus berkembang setiap tahunnya.


(19)

(20)

(21)

BAB IV

KESIMPULAN

1. Untuk menghadapi persaingan bisnis, sistem informasi sangat dibutuhkan, walaupun membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun akan memberikan banyak keuntunngan dan kemudahan juga sebagai nilai tambah dalam bisnis suatu perusahaan

2. Dengan adanya sistem informasi ini, tidak hanya membuat proses menjadi otomatis, tetapi juga menciptakan tingkat akurasi yang tinggi, kecepatan dalam pelayanan, dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dalam jangka panjang, pola tersebut akan membuat sisi operasional suatu perusahaan menjadi lebih efisien, terstruktur dan mempunyai fleksibilitas. 3. Pada studi kasus “SHUTLE EXPRESS” jelas sekali menguatkan bahwa

a. Teknologi membantu manusia dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukannya.

b. Komponen sistem informasi dapat memudahkan pemahaman gambaran cara kerja, kelemahan, dan kekuatan serta konstribusi dalam pencapaian tujuan organisasi.

c. Sistem yang baru mengintegrasikan antar satu sistem dengan sistem lainnya sehingga komunikasi dapat terbangun dengan lebih baik.

d. Komunikasi yang baik membawa pada pelayanan yang terus terupgrade sehingga pelanggan menjadi puas

e. Mempersingkat waktu Pembuatan rute perjalanan serta waktu pengaturan & waktu pemberangkatan mobil van dibandingakan dengan sistem manual


(22)

DAFTAR PUSTAKA

1. Fuadi, A. 1995. Langkah-Langkah Menuju Penyempurnaan Sistem Informasi. Majalah Manajemen.

Edisi September-Oktober.

2. O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems, fifteenth edition. The McGraw-Hill Companies, Inc

3. Official Website Shuttle Express. 2013. http://www.shuttleexpress.com [Diakses pada tanggal 1


(1)

17 3. Media elektronik yang digunakan

ShuttleExpress dalam menerima masukan atau saran. Pihak lain yang berkepentingan juga dapat mengirimkan email secara langsung. Perusahaan memanfaatkan sebagai media mengirim informasi tentang informasi terbaru dan hal-hal terkait kepada para pelanggannya. Fasilitas email memungkinkan dua orang atau lebih berkomunikasi yang tidak bersifat real-time

4. Pelanggan diberikan kemudahan dalam memesan dan membayar secara online [e-payment] . Tujuan penerapan sistem e-payment adalah meningkatkan efisiensi kerja dan keamanan bagi pengemudi. Teknologi e-payment menerapkan konsep bahwa pembayaran tidak harus melalui cash/tunai dan berwujud, melainkan dapat melalui dunia virtual dalam (internet) dan tidak berwujud. Dari sisi keamanan teknologi ini aman dari tindakan pencurian secara fisik (perampokan), tetapi juga diperlukan kewaspadaan dengan tidak memberitahukan kata kunci pada orang lain ketika kita melakukan aktivitas pembayaran secara online.


(2)

Pada tabel dibawah ini disajikan komponen SIM Shuttle Express pada masa kini, Tabel 4. Komponen SIM Shuttle Express pada masa kini

USER Hardware Software Data Informasi

1. Customer 2. Driver 3. Manager 4. SPV

5. IT Spesialis (Operator) 6. Agen/Dispat

cher

1. Server (HP Proliant

DL380G7-967) 2. PC DELL

Precision T5500 Workstation 3. Telepon / HP 4. FAX

5. Scanner

6. Radio komunikasi full set

7. GPS Tracker

1. Oracle database and Business proses Manajemen (Reservasi & Dispatch) 2. Automatic Schedulling program 3. Windows NT 4. Windows 8 5. Online

registration 6. Online billing

Payment 7. MS Outlook

1. Reservasi (ID

Pelanggan, ID Van, Tariff, dll) 2. Travel info

(Jadwal, lokasi penjemputan , dll) 3. Radio komunikasi report

4. Driver report 5. Data

Maintenance kendaraan 6. Data Harga

per Route 7. Data Pegawai 1. No. Konfirmasi 2. Trip Schedul Driver 3. Tagihan/Bil 4. Trip Schedul Driver 5. online registration report 6. online bill

report

Dapat kita lihat bersama bahwa perusahaan melakukan aktifitas upgrading baik pada shoft ware maupun hardware, hal ini adalah selain untuk meningkatkan kapasitas adalah juga untuk meningkatkan kualitas pemahanan akan teknologi informasi yang terus berkembang setiap tahunnya.


(3)

19 Tabel 5. Matriks Sistem Informasi Shuttle Express Pada Masa Kini


(4)

(5)

21

BAB IV

KESIMPULAN

1. Untuk menghadapi persaingan bisnis, sistem informasi sangat dibutuhkan, walaupun membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun akan memberikan banyak keuntunngan dan kemudahan juga sebagai nilai tambah dalam bisnis suatu perusahaan

2. Dengan adanya sistem informasi ini, tidak hanya membuat proses menjadi otomatis, tetapi juga menciptakan tingkat akurasi yang tinggi, kecepatan dalam pelayanan, dan menjadi pelengkap dalam kegiatan bisnis perusahaan. Dalam jangka panjang, pola tersebut akan membuat sisi operasional suatu perusahaan menjadi lebih efisien, terstruktur dan mempunyai fleksibilitas.

3. Pada studi kasus “SHUTLE EXPRESS” jelas sekali menguatkan bahwa

a. Teknologi membantu manusia dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukannya.

b. Komponen sistem informasi dapat memudahkan pemahaman gambaran cara kerja, kelemahan, dan kekuatan serta konstribusi dalam pencapaian tujuan organisasi.

c. Sistem yang baru mengintegrasikan antar satu sistem dengan sistem lainnya sehingga komunikasi dapat terbangun dengan lebih baik.

d. Komunikasi yang baik membawa pada pelayanan yang terus terupgrade sehingga pelanggan menjadi puas

e. Mempersingkat waktu Pembuatan rute perjalanan serta waktu pengaturan & waktu pemberangkatan mobil van dibandingakan dengan sistem manual


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Fuadi, A. 1995. Langkah-Langkah Menuju Penyempurnaan Sistem Informasi. Majalah Manajemen. Edisi September-Oktober.

2. O’Brien, J. A. and G. M. Marakas. 2010. Introduction to Information Systems, fifteenth edition. The McGraw-Hill Companies, Inc

3. Official Website Shuttle Express. 2013. http://www.shuttleexpress.com [Diakses pada tanggal 1 November 2013].