PERATURAN DIRJEN PERDAGANGAN LUAR NEGERI NOMOR 02/DAGLU/PER/3/2009

PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI
DEPARTEMEN PERDAGANGAN
NOMOR 02/DAGLU/PER/3/2009
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS
PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN
NOMOR 10/M-DAG/PER/3/2009 TENTANG EKSPOR BARANG
YANG WAJIB MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT
DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR NEGERI,
Menimbang

Mengingat

:

:

a.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 11 Peraturan

Menteri Perdagangan Nomor 10/M-DAG/PER/3/2009 Tentang
Ekspor Barang Yang Wajib Menggunakan Letter of Credit, perlu
ditetapkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Menteri
Perdagangan Nomor 10/M-DAG/PER/3/2009;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu ditetapkan Peraturan Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri;

1.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 260 Tahun 1967
tentang Penegasan Tugas Dan Tanggung Jawab Menteri
Perdagangan Dalam Bidang Perdagangan Luar Negeri;

2.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun

2005
tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008;

3.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2005
tentang Unit Organisasi Dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
Republik Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008;

4.

Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor
558/MPP/Kep/12/1998 tentang Ketentuan Umum Di Bidang
Ekspor sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Perdagangan Nomor 01/M-DAG/PER/1/2007;


Peraturan Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri.
Nomor : 02/DAGLU/PER/3/2009

5.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
01/M-DAG/PER/3/2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Departemen Perdagangan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 34/M-DAG/PER/8/2007;

6.

Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor
10/M-DAG/PER/3/2009 Tentang Ekspor Barang Yang Wajib
Menggunakan Letter of Credit;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan


:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN LUAR
NEGERI
TENTANG
PETUNJUK
TEKNIS
PELAKSANAAN
PERATURAN
MENTERI
PERDAGANGAN
NOMOR
10/M-DAG/PER/3/2009 TENTANG EKSPOR BARANG YANG WAJIB
MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT.
Pasal 1
(1) Hasil ekspor barang (export proceed) dengan cara pembayaran
Letter of Credit atau dengan cara pembayaran lain atas ekspor
barang komoditi Crude Palm Oil (CPO), Produk Pertambangan
dan komoditi Kopi, Kakao dan Karet wajib disalurkan dan diterima
melalui Bank Devisa Dalam Negeri.

(2) Bank Devisa Dalam Negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan Bank yang melakukan kegiatan devisa di wilayah
hukum Republik Indonesia sesuai dengan Peraturan Perundangundangan yang berlaku di bidang Perbankan.
Pasal 2
(1) Eksportir yang telah terikat kontrak dengan pihak luar negeri yang
memuat ketentuan cara pembayaran dan/atau penyaluran hasil
ekspor (export proceed) dapat mengajukan permohonan
penundaan kewajiban penggunaan cara pembayaran dengan
Letter of Credit melalui Bank Devisa Dalam Negeri.
(2) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada Menteri Perdagangan melalui Direktur
Jenderal Perdagangan Luar Negeri dengan melampirkan:
a. fotokopi kontrak; dan
b. rekapitulasi laporan realisasi ekspor dari kontrak yang
bersangkutan baik yang telah terealisasi maupun belum
terealisasi ekspornya sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.
2

Peraturan Direktur Jenderal

Perdagangan Luar Negeri.
Nomor : 02/DAGLU/PER/3/2009

(3) Penyampaian permohonan penundaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diterima oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar
Negeri paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum tanggal 31
Agustus 2009.
(4) Permohonan penundaan kewajiban sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat disetujui oleh Menteri Perdagangan dalam hal ini
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri berdasarkan hasil
evaluasi dan rekomendasi dari Tim Interdep yang dibentuk oleh
Menteri Perdagangan;
(5) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri menerbitkan surat
persetujuan atau penolakan penundaan kewajiban menggunakan
cara pembayaran Letter of Credit paling lama 5 (lima) hari kerja
sejak diterimanya permohonan secara lengkap.
Pasal 3
Eksportir yang diberikan persetujuan penundaan dari kewajiban
menggunakan cara pembayaran Letter of Credit melalui Bank Devisa
Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (5) wajib

mencantumkan pada PEB:
a cara pembayaran yang digunakan;
b nomor dan tanggal dokumen pembayaran apabila ada; dan
c nomor dan tanggal surat persetujuan penundaan kewajiban
menggunakan cara pembayaran Letter of Credit.
Pasal 4
(1) Hasil ekspor barang (export proceed) yang dilakukan oleh eksportir
yang terikat kontrak yang memuat ketentuan cara pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), wajib disalurkan
dan diterima melalui Bank Devisa Dalam Negeri mulai tanggal 1
April 2009.
(2) Hasil ekspor barang (export proceed) yang dilakukan oleh eksportir
yang terikat kontrak yang memuat ketentuan penyaluran hasil
ekspor (export proceed) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) wajib disalurkan dan diterima melalui Bank Devisa Dalam
Negeri mulai tanggal 1 September 2009.
Pasal 5
(1) Eksportir yang melakukan ekspor barang komoditi Crude Palm Oil
(CPO), Produk Pertambangan, dan komoditi Kopi, Kakao serta
Karet wajib menyampaikan laporan realisasi ekspor yang sudah

atau belum dilakukan terhitung sejak tanggal 1 April 2009, sesuai
dengan data ekspor secara lengkap dan benar .
3

Peraturan Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri.
Nomor : 02/DAGLU/PER/3/2009

(2) Laporan realisasi ekspor barang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) wajib disampaikan setiap bulan paling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya kepada Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri,
untuk komoditi:
a. CPO, Kopi, Kakao, dan Karet dengan alamat :
dir1-daglu@depdag.go.id
b. Produk pertambangan dengan alamat :
dir2-daglu@depdag.go.id.
(3) Format laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 6
(1) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dapat menunjuk

pejabat untuk melakukan pengecekan di lapangan atas
kelengkapan dan kebenaran laporan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5.
(2) Berdasarkan hasil pengecekan laporan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri dapat
menerbitkan surat penangguhan ekspor kepada eksportir apabila
tidak memenuhi kewajiban :
a. cara pembayaran menggunakan Letter of Credit melalui Bank
Devisa Dalam Negeri untuk komoditi CPO dan Produk
Pertambangan yang nilai ekspor dalam setiap PEB diatas
1.000.000 (satu juta) Dollar Amerika Serikat mulai 1 April 2009
dan untuk komoditi Kakao, Karet dan Kopi mulai 1 September
2009;
b. menyalurkan hasil ekspor melalui Bank Devisa Dalam Negeri;
c. mencantumkan pada PEB cara pembayaran Letter of Credit
atau cara pembayaran lainnya bila ada;
d. mencantumkan pada PEB nomor dan tanggal Letter of Credit
atau nomor dan tanggal dokumen pembayaran lainnya bila
ada;
e. menyampaikan laporan realisasi ekspor setiap bulan sesuai

dengan waktu yang ditetapkan;
f. menyampaikan laporan realisasi ekspor secara lengkap dan
benar.
Pasal 7
(1) Penangguhan ekspor terhadap eksportir sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (2) dilakukan oleh Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri untuk pelaksanaan ekspor berikutnya
secara tertulis dengan tembusan disampaikan kepada Direktur
Jenderal Bea dan Cukai.
4

Peraturan Direktur Jenderal
Perdagangan Luar Negeri.
Nomor : 02/DAGLU/PER/3/2009

(2) Penangguhan ekspor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dicabut oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri apabila
eksportir telah memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ayat (2).
(3) Pencabutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan oleh

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri secara tertulis kepada
Eksportir untuk ekspor berikutnya dengan tembusan kepada
Direktur Jenderal Bea dan Cukai.
(4) Pencabutan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diterbitkan oleh
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah diterimanya bukti pemenuhan
kewajiban
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2).
Pasal 8
Peraturan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri ini mulai
berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
DIREKTUR JENDERAL
PERDAGANGAN LUAR NEGERI

DIAH MAULIDA
Salinan Peraturan ini disampaikan kepada :
1. Menteri Perdagangan R.I;
2. Menteri Keuangan R.I;
3. Menteri Pertanian R.I;
4. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral R.I;
5. Gubernur Bank Indonesia;
6. Asosiasi terkait.

5